Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS GOOD DAIRY

FARMING PRACTISES
TERHADAP PETERNAKAN
SAPI PERAH

PRAKTIKUM INDUSTRI TERNAK PERAH DAN


TEKNOLOGI PAKAN TERNAK
kelompok E4
PJ Asisten: Siti Nur Asiah Putri

peternak 1 peternak 2 peternak 3


Daffa Ivan Anargya Oktavia Eka Putri M. Rayzhan Widjanarko
Yosi Wulanla B Annisa Maghfiroh N. M. Ilham Prasetya
Nurma angelita R Zarka Malvalia Putri Afa Buddy Al Afghan
Latar Belakang
Good Dairy Farming Practice (GDFP) merupakan suatu praktek beternak
sapi perah yang baik dan benar dengan tujuan untuk meningkatkan
usaha peternakan sapi perah. Penerapan GDFP sebagai bentuk upaya
meningkatkan produktivitas ternak dengan memperbaiki teknis
pemeliharaan dan pengelolaan ternak sehingga akan terbentuk suatu
usaha peternakan yang lebih produktif dan maju. Dalam pelaksanaanya
GDFP memiliki 6 aspek yang perlu diperhatikan dan dipenuhi yaitu aspek
kesehatan ternak, aspek higienis pemerahan, aspek manajemen pakan
dan minum, aspek kesejahteraan ternak, aspek lingkungan dan aspek
sosial ekonomi.
Rumusan Masalah
Bagaimana nilai aspek kesehatan ternak pada tiga
peternakan sapi perah ?
Bagaimana nilai aspek higienis pemerahan pada tiga
peternakan sapi perah ? Bagaimana nilai aspek
manajemen pakan dan minum pada tiga peternakan sapi
perah ?
Bagaimana nilai aspek kesejahteraan ternak pada tiga
peternakan sapi perah ?
Bagaimana nilai aspek lingkungan pada tiga peternakan
sapi perah ?
Bagaimana nilai aspek manajemen sosial ekonomi pada
tiga peternakan sapi perah ?
Tujuan
Untuk mengetahui nilai aspek kesehatan ternak pada tiga
peternakan sapi perah.
Untuk mengetahui nilai aspek higienis pemerahan pada tiga
peternakan sapi perah.
Untuk mengetahui nilai aspek manajemen pakan dan
minum pada tiga peternakan sapi perah.
Untuk mengetahui nilai aspek kesejahteraan ternak pada
tiga peternakan sapi perah.
Untuk mengetahui nilai aspek lingkungan pada tiga
peternakan sapi perah.
Untuk mengetahui nilai aspek manajemen sosial ekonomi
pada tiga peternakan sapi perah.
aspek kesehatan ternak

Menurut Winarsih, dkk. (2018) Menurut Agusta, Lestari, dan


menjelaskan salah satu tindakan Situmorang (2014) Menjelaskan
biosekuriti adalah dengan bahwa dokter hewan, mantri, serta
pembatasan akses keluar masuk penyuluh lapangan biasanya sudah
orang dan kendaraan ke area disediakan oleh unit kesehatan
kandang dan pembuatan pagar ternak. Mereka berperan dalam
pembatas, serta penyediaan mengawasi, mengarahkan, dan
fasilitas desinfeksi dan foot diping. membantu mengatasi masalah
kesehatan pada ternak.
aspek kesehatan ternak
Aspek Kehigienisan Pemerahan

Menurut Sari, dkk. (2021) menjelaskan


Menurut Mahardika, dkk. (2016)
teknik pemerahan yang masih secara
menjelaskan pencucian ambing
tradisional memiliki beberapa
dilakukan menggunakan air bersuhu
kelemahan, yaitu energi yang
37ْc berguna untuk menghindari
dikeluarkan oleh pekerja sangat
pencemaran bakteri dan juga
banyak, waktu pemerahan yang tidak
merangsang keluarnya susu dari
sebentar, dan masih ada susu yang
kelenjar-kelenjar susu secara
tertinggal pada ambing sapi
.maksimal
Aspek Kehigienisan
Pemerahan
Aspek Pemberian Pakan dan Minum

Menurut Suhendra, dkk. (2015) sapi Menurut Anggraeni dan Mariana


perah pada periode laktasi (2016) aspek pencatatan atau
disarankan mengkonsumsi hijauan recording tentang kebutuhan pakan
lebih banyak dibandingkan dengan ternak biasanya tidak dilakukan oleh
jumlah konsumsi konsentrat agar peternak, hal ini disebabkan karena
kualitas susu dapat ditingkatkan, peternak merasa pencatatan tidak
dikarenakan hijauan memiliki diperlukan dikarenakan skala usaha
kandungan serat kasar yang lebih mereka yang tergolong kecil
tinggi
Aspek Pemberian Pakan
dan Minum
Aspek Kesejahteraan Ternak

Menurut Gustono, dkk. (2020) Menurut Zuroida dan Azizah (2018)


Pemeriksaan kuku harus dilakukan, menjelaskan banyak kandang yang
dikarenakan kuku yang panjang apabila menggunakan karpet karet
sering kontak dengan keadaan basah sebagai alas kandang, hal ini
seperti urin dan air minum yang sangat baik baik manajemen
tercecer pada kandang pemeliharaan kandang dikarenakan sapi akan
mengakibatkan kuku menjadi lembek merasa nyaman walaupun
dan mudah mengalami infeksi sebenarnya alas kandang keras
Aspek Kesejahteraan Ternak
Aspek Lingkungan

Menurut Sahbana dan Suyatno (2017)


Menurut Arsanti (2018) Lokasi yang ideal
permasalahan yang sudah sering terjadi
untuk membangun kandang adalah
adalah pembuangan limbah kotoran sapi
daerah yang letaknya jauh dari langsung ke sungai, hal ini dapat
pemukiman dari pemukiman warga, mengakibatkan penurunan kesehatan secara
pada umumnya terletak didekat lahan menyulurh ke para penduduk disekitar
pertanian atau berada ditengah sawah sungai akibat adanya bau, bakteri yang
atau ladang pertanian. menyebabkan mnculnya penyakit diare dan
tidak bisa dipakainya air disungai tersebut
Aspek Lingkungan
Aspek Sosial Ekonomi

Menurut Yunita, dkk. (2017) menjelaskan Menurut Pranamyaditia (2016)


bahwa pekerjaan membersihkan menyebutkan bahwa pengendalian
kandang dalam aktivitas menjaga risiko yang ada dikandang peternakan
ternak memerlukan tenaga yang besar biasanya hanya dengan menggunakan
dibandingkan dalam mencari pakan APD dan tali kekang pada ternak sapi,
ternak, sehingga diperlukan pekerja tanpa memperhatikan aspek
tambahan kandang. keselamatan yang lain
Aspek Sosial Ekonomi
kesimpulan
Aspek kesehatan ternak Aspek kesejahteraan ternak
Biosekuriti sudah diterapkan dipeternakan Pemeriksaan kuku dan kebersihan kandang
Aifarm dan Agrifarm, tetapi di MS Farm belum, selalu diperhatikan, dan alas kandang sudah
dan untuk hewan sakit selalu siap sedia baik dengan menggunakan karet

Aspek kehigenisan pemerahan Aspek lingkungan


Dalam aspek kehigenisan pemerahan masih Lokasi peternakan yang dekat dengan
kurang dalam pencucian ambing dengan air pemukiman akan tetapi kebersihan selalu
hangat, dan untuk pemerahan masih dilakukan diperhatikan, dan untuk pembuangan limbah
secara tradisional dan sudah ada yang dengan masih dilakukan di sungai yang mengalir
mesin
Aspek sosial ekonomi
Aspek pemberian pakan dan minum Pekerjaan kandang yang dibantu oleh keluarga
Pemberian pakan sudah baik dimana hijauan sendiri ataupun karyawan, dan perlengkapan
lebih banyak disbanding konsentrat, tapi dalam kandang yang terbatas.
pencatatan masih belum dilakukan
saran
Disarankan kepada peternak agar memperhatikan lagi
GDFP, dalam aspek kesehatan ternak diperhatikan lagi
biosekuritinya, dalam aspek kehigienisan pemerahan
dilakukan pencucian ambing dengan air hangat, dalam
aspek nutrisi mencatat segala kebutuhan ternak, dalam
aspek kesejahteraan ternak selalu memperhatikan
kondisi kenyamanan ternak, dalam aspek lingkungan
sebaiknya membuang limbah lebih jauh lagi, dan untuk
aspek social ekonomi agar memperhatikan lagi
kelengkapan peralatan didalam kandang.

Anda mungkin juga menyukai