Anda di halaman 1dari 18

Gambaran radiologi konvensional

TB paru
Pendahuluan
• disebabkan oleh

– Mycobacterium tuberculosis

– Varian lainnya seperti M. africanum, M. bovis, M. canettii, dan M. microti

• Penderita TB :

– secara positif terinfeksi tuberculosis

– menggunakan metode diagnosa apapun.

• TB paru

– TB yang menyerang parenkim paru berdasarkan

– TB BTA (+) dan TB BTA (-)5

– TB paru primer dan TB paru Post primer


• TB ekstra paru
– infeksi TB yang menyerang organ lain
– Pleura, limfonodus, abdomen, saluran kemih, kulit, persendian, tulang
dan meninges.
• laporan WHO tahun 2011 (berdasarkan data tahun 2010) sekitar 8,8 juta
(antara 8,5-9,2 juta) kasus baru terjadi di seluruh dunia
• Berdasarkan data WHO tahun 2011 prevalensi TB di Indonesia
– 1.200.000 kasus atau 484 kasus per 100.000 populasi dengan angka mortalitas mencapai
91.000 kasus atau 38 orang per 100.000 populasi.
– Insidensi TB mencapai 540.000 kasus atau 226 kasus per 100.000 populasi dengan
29.000 kasus TB HIV positif. 5
• TB paru didiagnosis dengan :

– Anamnesis

– Pemeriksaan fisik

– Pemeriksaan penunjang

• Pemeriksaan sputum SPS (BTA/Ziehl nielsen)

• Radiologi : rontgen thoraks PA

• Penggunaan rontgen thoraks PA menjadi alat penunjang yang sangat


membantu sebab :
– Tingginya kejadian ‘’+’’ palsu pemeriksaan sputum BTA

– Mudah dan murah


Tinjauan pustaka

• Definisi
– Infeksi M. tuberculosis dan varian lainnya
– Parenkim paru : Tb paru
– Organ lainnya : Tb ekstra paru
Definisi pasien TB
• Tersangka pasien TB :
– Keluhan dan manifestasi klinis mendukung TB

• Hasil pemeriksaan bakteriologis :


– TB paru BTA (+) : Pasien TB yang hasil pemeriksaan sputum (+) dengan

pemeriksaan mikroskopis, biakan atau diagnostik cepat yang diakui oleh

WHO (misal : GeneXpert ).

• Diagnosis klinis :
– TB paru BTA (-) : pemeriksaan mikroskopis (-), rontgen thoraks sangat

mendukung gambaran TB

– TB ekstra paru
Etiologi
• Mycobacterium tuberculosis
– Bakteri berbentuk basil (0.5-3 μm)

– Non spora

– Gram netral

– Bersifat tahan asam


• Asam mikolik, asam lemak rantai panjang dan beberapa unsur
lemak lainnya

– Media kultur : Löwenstein–Jensen, BACTEC, Middlebrook


7H10/ 7H11 dan koloni muncul 2-4 minggu
Klasifikasi
Hasil
Riwayat
Lokasi anatomi pemeriksaan Status HIV
pengobatan
bakteriologis

TB Paru dengan
TB paru Kasus baru TB Paru BTA +
HIV +

Kasus dengan TB Paru dengan


TB eksta paru Tb Paru BTA -
HIV -
riwayat pengobatan
• Kasus kambuh
• Kasus gagal
TB Paru dengan
• Kasus putus obat status HIV tidak
diketahui
Epidemiologi
• WHO tahun 2011
– sekitar 8,8 juta (antara 8,5-9,2 juta) kasus baru terjadi di seluruh dunia.

– 1,1 juta kematian (rentang antara 0,9-1,2 juta) pada penderita TB


dengan HIV negatif

– Sebanyak 0,35 juta kematian (rentang 0.32-0.39 juta ) TB dengan HIV


positif

– Prevalensi TB di Indonesia mencapai 1.200.000 kasus atau 484 kasus


per 100.000 populasi dengan angka mortalitas mencapai 91.000 kasus
atau 38 orang per 100.000 populasi.

– Insidensi TB mencapai 540.000 kasus atau 226 kasus per 100.000


populasi dengan 29.000 kasus TB HIV positif.
Patofisiologi
Respon imun
Siklus hidup M. tuberculosis
Diagnosis
Alur diagnosis TB

Anda mungkin juga menyukai