Anda di halaman 1dari 28

HUBUNGAN FREKUENSI DAN LAMA KONSUMSI KOPI TERHADAP STAGING TEKANAN

DARAH PADA WANITA USIA >50 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TENAYAN RAYA
TAHUN 2017

Diajukan oleh:
Dinny Noviawaty 1511901015
Juli Fahria 1511901019
Popy Novianti 1511901022
Ria Chairul 1511901025

KKS BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PUSKESMAS RAWAT INAP TENAYAN RAYA PEKANBARU
2017
PENDAHULUAN

Latar belakang hipertensi:


 Hipertensi adalah sindrom kardiovaskular
progresif yang timbul dari etiologi yg kompleks
dan saling berhubungan
 Merupakan masalah kesehatan dunia dengan
morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
 Salah satu faktor risiko penting terjadinya
stroke, penyakit jantung koroner, dan gagal
jantung kongestif
PENDAHULUAN (cont...)

 Banyak faktor yang mempengaruhi etiologi


hipertensi, antara lain usia, jenis kelamin,
genetik, kebiasaan merokok, kegemukan,
aktifitas fisik, alkohol, dan asupan garam
 Salah satu faktor yg menarik adalah konsumsi
kopi yang memiliki dampak terhadap tekanan
darah, dan pertama kali diperdebatkan hampir
30 tahun yang lalu
Angka kejadian hipertensi

 Penyebab kematian sekitar 13% dari total


kematian di seluruh dunia.
 Prevalensi hipertensi di Indonesia meningkat
hingga 34,9% pada tahun 2007 (Riskesdas).
 Prevalensi meningkat dengan bertambahnya
usia, lebih tinggi pada wanita setelah
menopause.
 Penyebab kematian ketiga di Indonesia.
Perumusan masalah
1. Bagaimana hubungan frekuensi konsumsi
kopi terhadap staging tekanan darah pada
wanita usia >50 tahun di wilayah kerja
Puskesmas Tenayan Raya tahun 2017?
2. Bagaimana hubungan lama konsumsi kopi
terhadap staging tekanan darah pada wanita
usia >50 tahun di wilayah kerja Puskesmas
Tenayan Raya tahun 2017?
Orisinalitas penelitian
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya:
 Desain penelitian
 Tempat penelitian
 Waktu penelitian
 Sampel penelitian
Tujuan penelitian Manfaat penelitian

• Untuk mengetahui • Memperkaya sumber


hubungan frekuensi dan informasi tentang
lama konsumsi kopi hubungan frekuensi dan
terhadap staging lama konsumsi kopi
tekanan darah pada terhadap staging
wanita usia >50 tahun di tekanan darah pada
wilayah kerja Puskesmas wanita usia 50 tahun.
Tenayan Raya tahun • Sebagai sumber
2017. informasi bagi
masyarakat dalam upaya
edukasi.
TINJAUAN PUSTAKA
Hipertensi

Klasifikasi tekanan darah pada dewasa menurut JNC 7

Kategori TDS (mmHg) TDD (mmHg)

Normal <120 dan <80

Prehipertensi 120-139 atau 80-89

Hipertensi stage 1 140-159 atau 90-99

Hipertensi stage 2 ≥160 atau ≥100


Kriteria diagnosis menurut ASH dan ISH:

• Bisa menggunakan automated electronic device


atau secara konvensional dengan
spygmomanometer dan stetoskop.
• Suara korotkof pertama dan kelima menunjukkan
TDS dan TDD.
• Dilakukan 2x pengukuran dengan jarak waktu 5
menit dalam keadaan cukup tenang/istirahat.
• Nilai tekanan darah yg diambil untuk menegakkan
diagnosis hipertensi adalah rata-rata dari 2x
pengukuran tersebut.
Klasifikasi hipertensi

Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi 2:


• Hipertensi primer/esensial (90-95%)
• Hipertensi sekunder (5-10%)
Etiologi dan faktor risiko hipertensi

• Interaksi faktor genetik dan lingkungan.


• Faktor yang berpengaruh: usia, jenis kelamin,
obesitas, konsumsi garam berlebihan,
konsumsi alkohol, aktifitas fisik, dan
kontrasepsi hormonal.
• Faktor yang masih diperdebatkan: konsumsi
kopi.
Usia

• Sebuah penelitian kohort dgn 2.036 pasien


dalam original Framingham study, usia
berpengaruh terhadap perubahan tekanan
darah
• Setelah usia >50 tahun, terjadi kenaikan
tekanan darah sistolik secara terus-menerus
yg mencerminkan peningkatan kekakuan
arteri pada usia lanjut
Jenis Kelamin

• Pada dewasa muda, wanita memiliki TD lebih


rendah dibandingkan pria, namun setelah dekade
kelima kehidupan, angka hipertensi meningkat
lebih cepat pada wanita
• Dalam sebuah penelitian cross-sectional dgn 278
wanita premenopause dan 184 wanita
postmenopause ditemukan 10% dari wanita
premenopause menderita hipertensi, sedangkan
pd wanita postmenopause ditemukan 40%
menderita hipertensi
Kopi

• Merupakan salah satu minuman favorit di


seluruh dunia dengan konsumsi 6,7 juta ton
per tahun.
• Konsumsi kopi yang tinggi mungkin memiliki
efek yang tinggi pada masyarakat.
• Hasil penelitian epidemiologi menyebutkan
kopi bisa menjadi proteksi beberapa penyakit,
namun juga bisa menjadi faktor risiko penyakit
lainnya.
Pengaruh kopi terhadap tekanan darah

Kafein meningkatkan tekanan darah melalui


mekanisme:
• Memblokir reseptor adenosine.
• Meningkatkan plasma dari beberapa
hormon stress, seperti epinefrin,
norepinefrin, dan kortisol.
• Mengaktivasi sistem saraf simpatis.
Pengaruh kopi terhadap tekanan darah

• James dalam Hidgon dan Frei (2006)  konsumsi


kopi secara akut pd tingkat tertentu ↑ TD pd
individu normotensi dan hipertensi
• Nurminen et al dlm penelitiannya menemukan dosis
kafein sebanyak 200-250 mg atau setara dgn 2-3
cangkir kopi dapat ↑ TDS sebesar 3-14 mmHg dan
TDD sebesar 4-13 mmHg pd individu normotensi
• Efek kafein ini mungkin lebih besar pd individu
hipertensi
Kerangka teori

Umur

Jenis kelamin

Kegemukan

Aktifitas fisik
Kejadian
Merokok
hipertensi
Konsumsi
Alkohol
Asupan
Natrium

Konsumsi kopi
Kerangka konsep

Frekuensi
konsumsi kopi

Staging
tekanan darah
Lama
konsumsi kopi
Hipotesis

• Semakin besar frekuensi konsumsi kopi


semakin tinggi staging tekanan darah pada
wanita usia >50 tahun.
• Semakin lama konsumsi kopi semakin tinggi
staging tekanan darah pada wanita usia >50
tahun.
METODE PENELITIAN

1. Desain penelitian
Penelitian ini adalah penelitian dengan desain
cross-sectional.

2. Tempat dan waktu


Penelitian akan dilaksanakan di Puskesmas
Tenayan Raya pada bulan Juni 2017.
3. Variabel penelitian

Variabel bebas (independen)


• Frekuensi konsumsi kopi
• Lama konsumsi kopi
Variabel terikat (dependen)
• Staging tekanan darah
4. Definisi operasional
No Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur skala

1 Frekuensi Jumlah cangkir kopi yang Wawancara Cangkir/hari Rasio


konsumsi dikonsumsi dalam waktu 1 hari terarah
kopi (150cc per cangkir).
2 Lama Rentang waktu dari awal Wawancara Tahun Rasio
konsumsi responden mulai mengkonsumsi terarah
kopi kopi secara rutin (minimal 1
cangkir/hari) sampai waktu
dilakukan wawancara.
3 Staging Tekanan darah yang menggunakan Spygmo- 1.Normal Ordinal
tekanan spygmomanometer air raksa dan manometer 2.Prehipertensi
darah stetoskop dan diklasifikasikan air raksa 3.Hipertensi
menurut JNC 7 dan stage 1
stetoskop 4.Hipertensi
stage 2
5. Populasi penelitian
• Populasi target: seluruh wanita usia >50
tahun.
• Populasi terjangkau: wanita usia >50 tahun yg
datang berkunjung ke poli usila Puskesmas
Tenayan Raya.
6. Sampel penelitian
• Diambil menggunakan metode purposive
sampling.
7. Kriteria inklusi dan eksklusi

Kriteria inklusi Kriteria eksklusi


• Wanita, usia >50 • Responden yang
tahun yg berkunjung merokok, obesitas
ke poli usila (IMT >25 kg/m2),
puskesmas tenayan mengkonsumsi
raya dan bersedia alkohol, hipertensi
menjadi responden. sekunder.
8. Sampel penelitian
• Diambil menggunakan metode purposive
sampling
• Sampel yg digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 51 dari 2.894 total populasi usia >50
tahun di wilayah kerja Puskesmas Tenayan
Raya
• Jumlah sampel diperoleh dengan rumus
sampel untuk penelitian korelatif
9. Instrumen penelitian dan prosedur
pengumpulan data
• Wawancara terarah
• Spygmomanometer air raksa dan stetoskop

10. Proses pengolahan data: editing, coding,


entry, dan cleaning.

11. Analisis data: analisis univariat dan bivariat


dengan uji korelasi Spearman (rho).
Alur penelitian
Pengambilan data populasi wanita usia >50 tahun di wilayah
kerja Puskesmas Tenayan Raya

Penentuan besar sampel menggunakan rumus untuk penelitian korelatif

Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling

Pengumpulan data dari masing-masing responden dengan wawancara


terarah untuk mendapatkan data primer, frekuensi dan lama konsumsi kopi
responden serta melakukan pengukuran tekanan darah.

Pengolahan data

Analisis data univariat dan bivariat: Uji korelasi Spearman (rho)


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai