Pengeluaran
Pertambangan
19.46%
Net Ekspor Antar Daerah
3.78%
Perdagangan
11.37% PMTB Net Ekspor
34.30% 21.82%
Pertanian
25.70% Konstruksi
9.62%
Pemerintah
Pengolahan 3.11%
27.00%
12 LU Lainnya RT LNPRT
6.85% 36.43% 0.56%
LAJU KOMPONEN PDRB RIAU TW II 2023
Sumber: BPS Provinsi Riau
21.76 12.82
Adm. Pem LNPRT
7.89 10.15
1.23 30.73
Konstruksi Pemerintah
4.6 6.52
12.41 -14.21
Perdagangan Impor LN
6.58 -9.82
-3.39 -5.76
Pertambangan Ekspor LN
2.58 15.72
1.18 1.53
Tani, Hutan, Ikan PMTB
3.12 2.85
1.5 4.96
Pengolahan RT
6.45 4.66
-5 0 5 10 15 20 25 -20 -10 0 10 20 30 40
Persen (%)
0
1
2
3
4
5
6
4.88
Sumber: Badan Pusat Statistik
Riau
4.88
2.48
Aceh
5.69
4.7
Sumut
5.19
1.48
Sumbar
5.14
5.37
Jambi
4.86
4.82
Bengkulu
4.18
5.24
Sumsel
5.24
Laju PDRB Pulau Sumatra (% yoy)
5.27
Babel
5.13
5.23
Q2 '22
Lampung
4
5.01
Kepri
Q3 '23
5.04
KINERJA LEADING SECTOR
Perkembangan Harga CPO, NTP, dan
Riau terkenal akan hasil Lapangan Usaha
Ekspor sumber daya alam berupa
35,000
180 3000
30,000
139.27 sawit, dan hutan industri. 12 LU Lainnya
Pengolahan
27.00%
Pergerakan harga CPO
2500
140
6.85%
25,000
120
1,823.68
1,544.51 2000
punya imbas yang kuat
20,000
100
pada nilai ekspor namun Pertanian
Konstruksi
1500
500
19.46%
5,00020
menghasilkan produk
0 0
0 1 /'2 2
J 0 2 /'2 2
F M A M J J A S O N D J
0 3 /'2 2 0 4 /'2 2 0 5 /'2 2 0 6 /'2 2 0 7 /'2 2 0 8 /'2 2 0 9 /'2 2 1 0 /'2 2 1 1 /'2 2 1 2 /'2 2 0 1 /'2 3
F M A M J
0 2 /'2 3 0 3 /'2 3 0 4 /'2 3 0 5 /'2 3 0 6 /'2 3
J A S
0 7 /'2 3 0 8 /'2 3 0 9 /'2 3
0
• Pada sektor non pertambangan, sektor Industri Pengolahan dan Pertanian didominasi
oleh komoditas Kelapa Sawit dan Pulp/Bubur Kertas.
• Pergerakan harga komoditas ekspor utama (CPO) memiliki multiplier effect yang luas
terhadap perekonomian masyarakat Riau.
INVESTASI
Pengeluaran Realisasi investasi di Riau baik PMDN Investasi banyak dilakukan pada bidang/sektor:
ataupun PMA mencapai Rp 49,08 T s.d. Juni • Industri CPO/Turunan
2023, menempati peringkat 6 nasional atau PT Wilmar Nabati Indonesia, PT Sinar Mas,
peringkat 1 di wilayah Sumatera. Total PTPN V
• Migas/Pertambangan
tenaga kerja yang terserap mencapai 33.240
PT Pertamina Hulu Rokan, PT Pertamina (RU II
orang. Dumai)
RT
LNPRT
36.43%
• Pulp/Kertas
0.56% Tanaman pangan, perkebunan, peternakan: PT Riau Andalan Pulp and Paper
Rp8,7 triliun 3 Kawasan industri siap investasi:
Kehutanan: Rp10,32 triliun • Kawasan Industri Tanjung Buton
PMTB Industri pengolahan: Rp17,37 triliun Kabupaten Siak, 5.192 ha
Pemerintah 34.30% • Kawasan Industri Tenayan
3.11% Kota Pekanbaru, 256 ha
• Kawasan Industri Dumai
Net Ekspor Kota Dumai, 1.730,77 ha
Net Ekspor Antar 21.82%
Daerah
3.78%
Sektor industri
Industri Pengolahan %
280 29 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 7,65
271 2 Industri Makanan dan Minuman 74,46
270 28.49
3 Industri Pengolahan Tembakau -
260 28.06 28 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 0,16
250
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki/ -
Industri Kayu, Barang dari Kayu & Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan &
27.16
240 235 27 6 Sejenisnya 0,25
230
7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 12,19
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 3,27
220 26 9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 1,22
210 25.55 207 10 Industri Barang Galian bukan Logam 0,29
11 Industri Logam Dasar -
200 194 25
12 Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik 0,09
190
185 24.61 13 Industri Mesin dan Perlengkapan -
14 Industri Alat Angkutan 0,03
180 24
15 Industri Furnitur 0,30
20
18
20
19
20
20
20
21
20
22 16 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan 0,08
Industri pengolahan
berkontribusi sekitar 27,16%
dalam pembentukan PDRB Riau
tahun 2022.
KONTRIBUSI SEKTOR INDUSTRI
DALAM PDRB KABUPATEN/KOTA (2022)
Kontribusi (%)
Industri PDRB
Dumai 61.80 1 Kuantan Singingi 12.435.471,93 44.994.478,72
Pelalawan 49.14 2 Indragiri Hulu 14.888.498,84 54.453.881,83
Siak 38.75 3 Indragiri Hilir 20.908.181,67 83.422.590,40
Kuantan Singingi 27.64 4 Pelalawan 32.218.371,28 65.569.242,36
Indragiri Hulu 27.34 5 Siak 41.470.497,26 107.025.755,62
Riau 27.16 6 Kampar 25.399.168,84 103.887.885,40
Rokan Hulu 26.15 7 Rokan Hulu 12.974.185,93 49.614.314,49
Indragiri Hilir 25.06 8 Bengkalis 25.991.242,76 176.013.376,60
Kepulauan Meranti 24.47 9 Rokan Hilir 19.621.706,06 96.066.418,28
Kampar 24.45 10 Kepulauan Meranti 6.092.702,27 24.899.424,54
Pekanbaru 21.11
11 Pekanbaru 30.521.794,47 144.583.265,89
12 Dumai 27.843.505,35 45.056.372,09
Rokan Hilir 20.43
Jumlah 270.365.326,66 995.587.006,22
Bengkalis 14.77
- 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00
Peringkat pma 2023 menurut daerah
Provinsi Proyek Investasi (US$. Ribu) Proyek Nilai Investasi US$.
1 Siak 38 27.997,10
1 Jawa Barat 9.617 6.309.504,40 2 Kampar 55 66.763,70
3 Indragiri Hilir 19 475.928,80
2 Sulawesi Tengah 333 5.440.175,50 4 Pekanbaru 137 33.747,10
5 Rokan Hulu 9 39.806,20
3 DKI Jakarta 17.735 3.756.707,40 6 Indragiri Hulu 11 2.623,30
7 Dumai 123 142.965,70
4 Maluku Utara 201 3.717.086,80 8 Bengkalis 44 14.477,50
9 Rokan Hilir 17 38.239,40
5 Banten 4.097 3.439.721,80 10 Kepulauan Meranti 1 520,80
11 Pelalawan 74 1.068.667,90
6 Jawa Timur 3.448 3.097.144,00 12 Kuantan Singingi 27 19.777,70
7 Riau 555 1.931.515,20
2022 2023
I-Account APBD
Real Pagu Real % Target Growth Pendapatan Daerah (Kumulatif) Kinerja per Daerah
A. Pendapatan Daerah 21.381,4 33.391,0 21.447,3 64,2% 0,3% Pendapatan Belanja
0.3% Pemda
2 5 ,0 0 0 .0 10%
21,447.3
21,381.4
1. Pajak Daerah 4.154,9 5.836,1 4.176,4 71,6% 0,5% -16.0%
2 0 ,0 0 0 .0
-18.3% -1 0 %
18,293.4
2. Retribusi Daerah 96,6 271,9 97,1 35,7% 0,4%
17,777.1
-35.9%
-2 0 %
15,866.0
1 5 ,0 0 0 .0
15,184.0
3. Pengelolaan KDD 234,5 1.252,6 385,2 30,7% 39,1%
13,585.0
-3 0 %
10,227.6
-4 0 %
II. Pendapatan Transfer 15.733,1 24.300,7 15.792,2 65,0% 0,4% Kep. Meranti 1.310,37 59,12% 1.322,18 51,49%
8,704.1
8,355.3
8,215.4
Kuantan Singingi 1.413,10 66,88% 1.523,04 54,92%
-5 0 %
5,641.4
5,263.1
Pelalawan 1.646,64 65,58% 2.087,31 50,33%
-6 0 %
3,017.1
2,236.8
1,879.1
1,680.2
Rokan Hilir 2.148,17 62,46% 2.214,15 48,85%
0 .0 -7 0 %
643.3
III. LLPDyS 72,3 39,8 6,2 15,5% -91,5% J F M A M J J A S
B. Belanja Daerah 19.116,9 36.198,4 21.153,1 58,4% 10,7% Rokan Hulu 1.674,63 59,71% 1.685,19 58,62%
Real 2022 Real 2023 Growth Siak 2.457,37 60,90% 2.620,37 57,40%
I. Belanja Operasi 14.244,8 24.612,6 15.141,7 61,5% 6,3%
1. Pegawai 7.774,5 11.905,4 7.961,8 66,9% 2,4% Dumai 1.174,11 106,30% 1.211,50 87,20%
2. Barang dan Jasa 5.982,4 11.570,9 6.626,0 57,3% 10,8% Pekanbaru 2.699,55 63,95% 2.679,55 63,45%
Belanja Daerah (Kumulatif) Prov. Riau 9.481,27 60,59% 10.142,48 62,07%
3. Bunga 0,1 8,6 5,1 59,8% 10704,0% 2 5 ,0 0 0 .0 30%
21,153.1
2 0 ,0 0 0 .0
20%
19,116.9
18,093.9
10.16% 8.32% Pelayanan Umum 7,716.99
15%
16,501.6
1 5 ,0 0 0 .0
7.60%
5,483.88
15,118.1
10%
Pendidikan
-9.55%
13,956.9
III. Belanja Tak Terduga 22,9 229,4 6,2 2,7% -73,1% 5%
10,697.8
1 0 ,0 0 0 .0
9,676.0
-5.25%
9,034.6
0%
9.65%
8,396.8
Ekonomi 1,295.62
6,765.3
6,493.5
Pendapatan daerah tumbuh 0,3% dibanding tahun lalu, sedangkan belanja
-5 %
5 ,0 0 0 .0
sebesar 50,6% meski terdapat penurunan pada belanja bansos, subsidi, dan
1,349.5
1,091.4
0 .0 -1 5 %
538.8
510.5
Proses
Energi Limbah Pertanian Kehutanan industri
(swasta)
PROGRAM PENURUNAN EMISI GRK
Rehabilitasi lahan kritis
Perencanaan kehutanan
Pembinaan terhadap Masyarakat Peduli Api (MPA), inovasi pengendalian karhutla serta data hotspot, firespot
dan ground cek verifikasi lapangan
KPI Unit Dumai telah memulai upaya menekan emisi karbon lewat program Gas External Project dan Green Refinery
CAPAIAN RIAU HIJAU
Pencegahan kebakaran hutan Pengawasan dan
Peningkatan vegetasi tutupan
dan lahan: Penurunan luas pengendalian pengelolan
lahan: 884.835,02 ha
karhutla sebesar 7.370,19 ha limbah: 14 sumber limbah
Mendorong pengembangan
EBT: PLTS rooftop 11 MW PT.
RAPP
AKSI YANG PERLU MENJADI PERHATIAN DAERAH
Penetapan kuota
• Sebagai cap tiap perusahaan
Kelembagaan
• Regulasi
• Pengawasan pasar
IMPLEMENTASI PAJAK KARBON DI TINGKAT DAERAH
Aturan Pajak Karbon
• Perpres 98/2021 tentang Penyelenggaraan NEK - Pasal 58: Dengan
demikian, Pungutan Atas Karbon dapat berupa pungutan negara yang
sudah ada (misalnya Pajak KendaraanBermotor, Pajak Bahan Bakar,
PPnBM), maupun pungutan lain yang akan diterapkan (misalnya pengenaan
Pajak Karbon).
• PP 50/2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban
Perpajakan – Pasal 69 dan 70: Pajak karbon harus dilunasi dengan cara
dibayar sendiri oleh wajib pajak atau dipungut oleh pemungut pajak
karbon. Dan Wajib pajak (WP) yang melakukan aktivitas yang menghasilkan
emisi karbon, wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT)
untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran.
Sulitnya diterapkan di daerah
• Pusat belum menjalankan menyeluruh
• Beban pajak baru
• Ukuran emisi
• Harga
• Kebijakan patokan harga BB
POTENSI ALAM
Tahura SSH II
Semenanjung Kampar
• Program Riau Hijau dibuat karena, Riau tidak bisa dipisahkan dari sawit, gambut dan selalu terjadi kebakaran
hutan dan lahan, sehingga dengan adanya program ini diharapkan membawa dampak positif bagi
masyarakat dan daerah
• Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 56 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Rendah Karbon sebagai
bentuk komitmen implementasi ekonomi hijau untuk pembangunan berkelanjutan.
INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN
HIDUP
EMISI GAS RUMAH KACA