Setiap anak pada usia pendidikan dasar Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan dasar
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dilaksanakan di satuan pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTS)
standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan di luar satuan pendidikan dasar seperti di pondok pesantren,
wajib melakukan pelayanan kesehatan sesuai
standar pada anak usia pendidikan dasar di panti/Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), lapas/Lembaga
dalam dan luar satuan pendidikan dasar di Pembinaaan Khusus Anak (LPKA) dan lainnya, meliputi:
wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun a. Penilaian status gizi.
waktu satu tahun ajaran.
b. Penilaian tanda vital.
PELAYANAN KESEHATAN USIA PENDIDIKAN c. Penilaian kesehatan gigi dan mulut.
DASAR SESUAI STANDAR MELIPUTI : d. Penilaian ketajaman indera.
1. Skrining kesehatan.
2. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan. TINDAK LANJUT SKRINING KESEHATAN meliputi:
e. Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan
Keterangan: Dilakukan pada anak kelas 1 f. Melakukan rujukan jika diperlukan
sampai dengan kelas 9 di sekolah minimal
satu kali dalam satu tahun ajaran dan usia 7 g. Memberikan penyuluhan kesehatan
sampai 15 tahun diluar sekolah.
6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif
PERNYATAAN STANDAR Pelayanan kesehatan usia produktif
Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 1. Pelayanan edukasi pada usia produktif adalah Edukasi
tahun mendapatkan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
sesuai standar. Pemerintah Daerah dan/atau UKBM.
Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan 2. Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia produktif
kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining adalah skrining yang dilakukan minimal 1 kali dalam
kesehatan sesuai standar kepada warga
setahun untuk penyakit menular dan penyakit tidak
negara usia 15-59 tahun di wilayah kerjanya
menular meliputi:
a. Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar
dalam kurun waktu satu tahun.
perut.
PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF SESUAI
b. Pengukuran tekanan darah.
STANDAR MELIPUTI :
c. Pemeriksaan gula darah.
1) Edukasi kesehatan termasuk keluarga d. Anamnesa perilaku berisiko.
berencana. 3. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
2) Skrining faktor risiko penyakit menular dan a) Melakukan rujukan jika diperlukan.
penyakit tidak menular. b) Memberikan penyuluhan kesehatan.
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh
Kepala Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS
terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan.
2) Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan
kesehatan sesuai standar yang meliputi:
a) Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali
sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan
b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan
minum obat
c) Melakukan rujukan jika diperlukan
Pelayanan Kesehatan Penderita
Diabetes Melitus
Mekanisme Pelayanan
1. Pemerintah Kab/kota wajib memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar kepada seluruh penderita DM
usia > 15 tahun sebagai Upaya pencegahan sekunder di
wilayah kerjanya dalam kurun waktu setahun
2. Penetapan Sasaran Penderita DM ditetapkan oleh
Kepala Daerah dengan menggunakan data Riskesdas
terbaru yg ditetapkan oleh Menkes
3. Pelayanan Kesehatan DM sesuai standar meliputi:
a) Pengukuran Gula Darah minimal 1 kali sebulan di
Fasyankes
b) Edukasi Perubahan Gaya Hidup dan/ atau Nutrisi
c) Jika GDS > 200 mg/dl ditambahkan Terapi
Farmakologi
d) Melakukan rujukan jika diperlukan
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Produktif
Mekanisme Pelayanan
• Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia produktif adalah skrining yang dilakukan
minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular
meliputi:
a) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut
b) Pengukuran tekanan darah.
c) Pemeriksaan gula darah.
d) Anamnesa perilaku berisiko.
• Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
a) Melakukan rujukan jika diperlukan.
b) Memberikan penyuluhan kesehatan.
• Keterangan :
Wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah atau mempunyai riwayat berhubungan
seksual berisiko dilakukan pemeriksaan SADANIS dan cek IVA.
SPM PROGRAM TB DAN
HIV
PERNYATAAN STANDAR,
PENGERTIAN DAN MEKANISME
PELAYANAN
1. Pernyatan Standar: Pemerintah Kab/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada orang
terduga TBC di wilayah kerja Kab/Kota dalam kurun waktu satu tahun.
2. Pengertian : Pelayanan standar orang terduga TBC terdiri dari
a. Pemeriksaan klinis
b. Pemeriksaan penunjang
c. Edukasi
3. Mekanisme Pelayanan
a. Sasaran ditetapkan oleh Kepala Daerah
b. Pemeriksaan gejala dan tanda dilakukn minimal 1 tahun sekali
c. Pemeriksaan penunjang (pemeriksaan dahak dan atau bakteriologis dn atau radiologis)
d. Edukasi perilaku berisiko
e. Rujukan bila diperlukan
27/08/2019 PEMBAHASAN STANDAR TEKNIS SPM KESEHATAN
2. PELAYANAN KESEHATAN
ORANG DENGAN
RISIKO TERINFEKSI HIV
Mekanisme
1. KIE & Promosi Kesehatan
2. Penetapan Target Sasaran, Pemetaan dan penghitungan orang berisiko HIV setiap tahun oleh Kepala Daerah
3. Upaya pencegahan pada kelompok berisiko terinfeksi HIV
4. Pelayanan Kesehatan dalam wilayah kabupaten/kota, oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya
5. Dicatat valid, sederhana dan berikut hasilnya pakai no e-KTP/ NIK
6. Pelaporan berjenjang tiap bulan dan dianalisa perwilayah, kelompok umur, kelompok risiko setiap fasyankes
pelaksana dan ditindaklanjuti.
7. Laporan tertulisSPM tiap 3 bulanan + binwastek pelayanan berkala sesuai resiko manajemen dan menilai kinerja.