Anda di halaman 1dari 68

12 SPM (Standar Pelayanan

Minimal ) Kesehatan
NAMA KELOMPOK
1. Lira Purnamawati
2. Lydia Nur Amalia
3. Shupy Maulda

PEMBIMBING
dr Ika Primayanti, M.Kes
PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL
Pengertian

• Pelayanan antenatal  minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal


1. satu kali pada trimester pertama
2. satu kali pada trimester kedua
3. dua kali pada trimester ketiga

Dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan baik
yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta yang
memiliki Surat Tanda Register (STR).
• Yang disebut dengan standar pelayanan antenatal adalah pelayanan
yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10 T
yaitu :

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan;


2. Ukur tekanan darah;
3. Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA)
4. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri);
5. Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) bila diperlukan;
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama
kehamilan;
8. Tes laboratorium
9. Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan;
10. Temu wicara (konseling)
Definisi Operasional Capaian Kinerja

• Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan


pelayanan kesehatan ibu hamil dinilai dari cakupan Pelayanan Kesehatan
Ibu Hamil (K4) sesuai standar di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam
kurun waktu satu tahun.
Rumus Penghitungan Kinerja
Target Capaian Kinerja

• Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam pelayanan


kesehatan ibu hamil adalah 100 persen.

Langkah-langkah Kegiatan
1. Pendataan ibu hamil
2. Pemeriksaan kehamilan
3. Pemberian Buku KIA
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Rujukan ANC jika diperlukan
PELAYANAN KESEHATAN IBU BERSALIN
Pengertian

• Pelayanan persalinan sesuai standar adalah persalinan yang dilakukan oleh Bidan
dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan yang bekerja di fasilitas
pelayanan kesehatan Pemerintah maupun Swasta yang memiliki Surat Tanda
Register (STR) baik persalinan normal dan atau persalinan dengan komplikasi.
• Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi Polindes, Poskesdes, Puskesmas, bidan
praktek swasta, klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin, balai kesehatan ibu
dan anak, rumah sakit pemerintah maupun swasta
• Standar pelayanan persalinan normal mengikuti acuan asuhan
persalinan normal yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa
Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi,
Serta Pelayanan Kesehatan Seksual. Adapun untuk persalinan
dengan komplikasi mengikuti acuan dari Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Rujukan.
Defenisi Operasional Capaian Kinerja

• Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan


pelayanan kesehatan ibu bersalin dinilai dari cakupan pelayanan kesehatan ibu
bersalin sesuai standar di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu
satu tahun.
Rumus Penghitungan Kinerja
Target

• Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam pelayanan


kesehatan ibu bersalin adalah 100 persen
Langkah-langkah Kegiatan

1. Pendataan ibu bersalin


2. Pelayanan persalinan
3. Pengisian dan pemanfaatan Buku KIA
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Rujukan pertolongan persalinan jika diperlukan
PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU
LAHIR
PENGERTIAN

• Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar adalah pelayanan yang
diberikan pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu kepada Pelayanan Neonatal
Esensial sesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25
Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, dilakukan oleh Bidan dan atau
perawat dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki Surat
Tanda Register (STR)
• Pelayanan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Polindes, Poskesdes,
Puskesmas, Bidan praktek swasta, klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin,
balai kesehatan ibu dan anak, rumah sakit pemerintah maupun swasta), Posyandu
dan atau kunjungan rumah
Definisi Operasional Capaian Kinerja

• Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan paket


pelayanan kesehatan bayi baru lahir dinilai dari persentase jumlah bayi baru lahir
usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai
standar di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun.
Rumus Penghitungan Kinerja
Target

• Target Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam


pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar adalah 100 persen.
Langkah-langkah Kegiatan

1. Pendataan bayi baru lahir


2. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
3. Pengisian dan pemanfaatan Buku KIA
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Rujukan pertolongan kasus komplikasi pada bayi baru lahir jika
diperlukan
Pelayanan Kesehatan Balita
• Pelayanan kesehatan balita adalah peleyanan kesehatan balita berusia
0-59 bulan sesuai standar meliputi :
 Pelayanan kesehatan balita sehat
 Pelayanan balita sakit
Mekanisme Pelayanan

• Penetapan sasaran balita di wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun


menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar,
dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/riset yang
terjamin vliditasnya yang ditetapkan oleh Kepala Daerah
• Pelayanan kesehatan balita sehat adalah pelayanan pemantauan dan
perkembangan menggunakan buku KIA dan skrining tumbuh
kembang, meliputi :
• Pelayanan kesehatan Balita usia 0-11 bulan :
1. Penimbangan minimal 8 kali setahun
2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2
kali/tahun
3. Pemantauan perkembangan minimal 2
kali/tahun
4. Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11
bulan 1 kali setahun
5. Pemberian imunisasi dasar lengkap
• Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan :
1. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun
waktu 6 bulan)
2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun
3. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun
4. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun
5. Pemberian Imunisasi Lanjutan
• Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan
1. Penimbangan 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun waktu 6
bulan)
2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun
3. Pemenatuan perkembangan minimal 2 kali/tahun
4. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun
• Pemantauan perkembangan balita
• Pemberian kapsul vitamin A
• Pemberian imunisasi dasar lengkap
• Pemberian imunisasi lanjutan
• Pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan
• Edukasi dan informasi
• Pelayanan kesehatan balita sakit adalah pelayanan balita
menggunakan pendekatan manajemen terpadu balita sakit (MTBS)
Pelayanan Kesehatan Pada
Usia Pendidikan Dasar
• Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar sesuai standar meliputi :
1. Skrining kesehatan
2. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan

Keterangan : dilakukan pada anak kelas 1 sampai dengan kelas 9 di


sekolah minimal satu kali dalam satu tahun ajaran dan usia 7 sampai 15
tahun diluar sekolah
Mekanisme Pelayanan

• Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan dasar


dilaksanakan di satuan pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTS) dan
di luar satuan pendidikan dasar seperti di pondok pesantren,
panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya meliputi:
1. Penilaian status gizi
2. Penilaian tanda vital
3. Penilaian kesehatan gigi dan mulut
4. Penilaian ketajaman indera
Tindak lanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
1. Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan
2. Melakukan rujukan jika diperlukan
3. Memberikan penyuluhan kesehatan
Pelayanan Kesehatan Pada
Usia Produktif
• Pelayanan kesehatan usia produktif sesuai standar meliputi :
1. Edukasi kesehatan termasuk keluarga berencana
2. Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak
menular
Mekanisme Pelayanan

• Pelayanan edukasi pada usia produktif adalah edukasi yang


dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM
• Pelayanan skrining faktor risiko pada usia produktif adalah skrining
yang dilakukan minimal 1 kali dalam sethaun untuk penyakit menular
dan penyakit tidakm enular meliputi :
1. Pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut
2. Pengukuran tekanan darah
3. Pemeriksaan gula darah
4. Anamnesa perilaku berisiko
• Tindak lanjut hasil skrining meliputi:
1. Melakukan rujukan jika diperlukan
2. Memberikan penyuluhan kesehatan

Keterangan :
Wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah atau
mempunyai riwayat berhubungan seksual berisiko
dilakukan pemeriksaan SADANIS dan CEK IVA
Pelayanan Kesehatan Orang
dengan Gangguan Jiwa
Berat
• Pelayanan kesehatan penderita ODGJ Berat dilakukan oleh minimal 1
orang dokter dan/atau perawat terlatih jiwa dan/atau tenaga kesehatan
lainnya. Jenis pelayanan dan sumber daya kesehatan yang dibutuhkan
sebagai berikut ;
• Pemeriksaan kesehatan jiwa
• Pemeriksaan status mental
• Wawancara
• Edukasi
Pelayanan Standar

• setiap orang dengan gangguan jiwa berat berhak mendapatkan


pelayanan kesehatan sesuai standar dari pemerintah daerah kab/kota.
Adapun pelayanan kesehatan standar bagi psikotik akut dan
skizofrenia meliputi ;
• Pemeriksaan kesehatan jiwa
• Edukasi
Mekanisme Pelayanan

• Penetapan sasaran ODGJ oleh Kepala Daerah dengan menggunakan


data RISKESDAS terbaru yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
• Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi ;
• Pemeriksaan status mentakl
• Edukasi
• Edukasi kepatuhan minum obat
• Melakukan rujukan jika diperlukan
Capaian Kinerja

• Capaian kinerja pemerintah kab/kota dalam memberikan pelayanan


kesehatan sesuai standar bagi ODGJ dinilai dari jumlah ODGJ berat
yang mendapatkan pelayan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam
kurun waktu tertentu.
Pelayanan Kesehatan Orang
Terduga Tubekulosis
• Setiap orang terduga tuberkulosis (TBC) mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
• Pemerintah Kab/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai
standar kepada orang terduga TBC di wilayah kerja Kab/Kota tersebut
dalam kurun satu tahun
• Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar meliputi :
• pemeriksaan klinis
• Pemeriksaan penunjang
• Edukasi
Mekanisme Pelayanan

• Penetapan sasaran orang terduga TBC menggunakan data orang yang


kontak erat dengan penderita TBC dan ditetapkan oleh kepala daerah
• Pemeriksaan klinis dilakikan minimal 1 kali dalam 1 tahun yaitu
pemeriksaan tanda dan gejala
• Pemeriksaaan penunjang adalah pemeriksaan dahak dan/atau
bakteriologi dan/atau radiologis
• Edukasi perilaku beresiko dan pencegahan penularan
• Melakukan rujukan bila diperlukan
Pelayanan Kesehatan Orang
dengan Risiko Terinfeksi
Virus HIV
• setiap dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar dari pemerintah daerah di wilayah kerja dalam kurun
waktu 1 tahun.
• Adapun pelayanan sesuai standar meliputi:
• Edukasi perilaku berisiko
• Skrining
Orang dengan risiko terinfeksi virus HIV

• Ibu hamil
• Pasien TBC
• Pasien infeksi menular seksual (IMS),
• Penjaja seks
• Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL)
• Transgender
• Pengguna napza
• Warga binaan pemasyarakatan (WBP)
Mekanisme Pelayanan

• Penetapan sasaran HIV ditetapkan oleh kepala daerah berdasarkan


orang yang berisiko terinfeksi HIV
• Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan peularan
• Skrining dilakukan dengan pemeriksaan tes cepat HIV minimla 1 kali
dalam 1 tahun
• Melakukan perujukan jika diperlukan
PERMENKES RI No 4 tahun 2019
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut
Pelayanan Kesehatan
Pada Usia Lanjut
1. Standar Jumlah dan
Kualitas Barang dan/atau
Jasa
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya
Manusia Kesehatan

a. Tenaga kesehatan:
• 1) Dokter, atau
• 2) Bidan, atau
• 3) Perawat
• 4) Gizi
• 5) Tenaga kesehatan masyarakat
b.Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu,
kader kesehatan
Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan
Standar
• Pernyataan Standar
• Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan
kesehatan usia lanjut sesuai standar. Pemerintah Daerah Tingkat
Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk
edukasi dan skrining usia lanjut sesuai standar pada Warga Negara usia 60
tahun ke atas di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
• Pengertian
Pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar meliputi :
1) Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
2) Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak menular
Mekanisme Pelayanan

• 1) Penetapan sasaran usia lanjut (berusia 60 tahun atau lebih) di


wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data
proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan
mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/ riset yang terjamin
validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
• 2) Pelayanan edukasi pada usia lanjut adalah Edukasi yang
dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM
dan/atau kunjungan rumah.
Mekanisme Pelayanan

• 3) Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia lanjut adalah skrining


yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular
dan penyakit tidak menular meliputi:
• a) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar
perut
• b) Pengukuran tekanan darah
• c) Pemeriksaan gula darah
• d) Pemeriksaan gangguan mental
• e) Pemeriksaan gangguan kognitif
• f) Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut
• g) Anamnesa perilaku berisiko
• Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
• a) Melakukan rujukan jika diperlukan
• b) Memberikan penyuluhan kesehatan
Keterangan:
• Berikut form Instrumen skrining kesehatan usia lanjut yang digunakan
:
a) Instrumen Geriatric Depression Scale (GDS)
• INSTRUMEN GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS) Tanggal :
.............................
Nama : .............................. Umur/Jenis Kelamin : ........ tahun / ..........
• Pilihlah jawaban yang paling tepat untuk menggambarkan perasaan
Anda selama dua minggu terakhir.
Pelayanan Kesehatan Penderita
Hipertensi
Pengertian

• Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai standar meliputi:


1) Pengukuran tekanan darah
2) Edukasi
Mekanisme Pelayanan

1) Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh


• Kepala Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di
tetapkan oleh Menteri Kesehatan.
2) Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar yang meliputi:
• b) Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di
fasilitas pelayanan kesehatan
• c) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obat
• d) Melakukan rujukan jika diperlukan

Keterangan:
Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg ditambahkan
pelayanan terapi farmakologi
Capaian Kinerja

1) Definisi Operasional
• Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penderita hipertensi, dinilai
dari persentase jumlah penderita hipertensi usia 15 tahun keatas
yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Pelayanan Kesehatan Penderita
Diabetes Melitus
Pengertian

Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus sesuai standar


meliputi:
• 1) Pengukuran gula darah;
• 2) Edukasi
• 3) Terapi farmakologi.
Mekanisme Pelayanan

• 1) Penetapan sasaran penderita diabetes melitus ditetapkan oleh


Kepala Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di
tetapkan oleh Menteri Kesehatan.

• 2) Pelayanan kesehatan diabetes mellitus adalah pelayanan


kesehatan sesuai standar yang meliputi:
• a) Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali sebulan di
fasilitas pelayanan kesehatan
• b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau Nutrisi
• c) Melakukan rujukan jika diperlukan

Keterangan:
Gula darah sewaktu (GDS) lebih dari 200 mg/dl ditambahkan
pelayanan terapi farmakologi
Capaian Kinerja

1) Definisi Operasional
• Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penderita DM dinilai dari
persentase penderita DM usia 15 tahun ke atas yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.

Anda mungkin juga menyukai