Anda di halaman 1dari 17

Pengurusan Surat ijin

Praktik Bidan
NINA TRESNAYANTI
IZIN PRAKTIK
Pasal 25
1. Bidan yang akan menjalankan Praktik Kebidanan wajib
memiliki izin praktik.
2. Izin praktik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
dalam bentuk SIPB.
3. sIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh
Pemerintah Daerah kabupaten/kota atas rekomendasi
pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota
ternpat Bidan menjalankan praktiknya
4. Pemerintah Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) harus menerbitkan SIPB paling lama 15 (lima
belas) hari kerja sejak pengajuan SIPB diterima.
Pasal 26

1. Bidan paling banyak mendapatkan 2 (dua) SIPB.


2. SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
untuk:
a. 1 (satu) di Tempat Praktik Mandiri Bidan dan 1 (satu) di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan selain d1 Tempat Praktik Mandiri Bidan;
atau
b. 2 (dua) Praktik Kebidanan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
selain di Tempat Praktik Mandiri Bidan.
Pasal 27

1. SIPB tidak berlaku apabila:


a. Bidan meninggal dunia;
b. habis masa berlakunya;
c. dicabut berdasarkan ketentuan perundang-undangan ; atau
d. atas permintaan sendiri.
Pasal 28

1. Setiap Bidan harus menjalankan Praktik Kebidanan di


tempat praktik yang sesuai dengan SIPB.
2. Bidan yang menjalankan Praktik Kebidanan di tempat
praktik yang tidak sesuai dengan SIPB sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif
berupa:
a. teguran tertulis;
b. penghentian sementara kegiatan; atau
c. pencabutan izin.
Pasal 28

1. Penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus mendayagunakan Bidan yang


memiliki STR dan SIPB.
2. Penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang mendayagunakan Bidan yang tidak
memiliki STR dan SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif
berupa:
a. teguran tertulis;
b. penghentian sementara kegiatan; atau
c. pencabutan izin
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri
BAB VI
PRAKTIK KEBIDANAN
Pasal 8
• Untuk memperoleh SIPB, Bidan harus mengajukan permohonan
kepada Instansi Pemberi Izin dengan melampirkan:
• fotokopi STRB yang masih berlaku dan dilegalisasi asli;
• surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki surat izin praktik;
• surat pernyataan memiliki tempat praktik;
• surat keterangan dari pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tempat Bidan
akan berpraktik;
• pas foto terbaru dan berwarna dengan ukuran 4X6 cm sebanyak 3 (tiga)
lembar;
• rekomendasi dari kepala dinas kesehatan kabupaten/kota setempat; dan
• rekomendasi dari Organisasi Profesi.
Persyaratan administratif yang harus dilengkapi :
• Bagi Pemohon Baru :
• Mengisi surat permohonan (asli bermaterai)
• Surat pengantar dari kepala Puskesmas setempat untuk Bidan Praktik Mandiri
• Foto copy ijazah Bidan
• Surat Tanda Registrasi (STR) Bidan
• Foto copy KTP
• Foto copy SK penempatan/SK PTT/SK Pensiun
• Surat Persetujuan dari atasan bagi PNS
• Surat Keterangan Sehat dari Puskesmas
• Pas Photo 4x6cm = 2 lembar, 3x4cm = 1 lembar
• Surat Pernyataan memiliki Sarana Praktik Mandiri (diatas matrai Rp.10.000)
• Rekomendasi dari Organisasi Profesi; Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang
• Foto copy SIPB lama bagi Bidan yang telah memiliki SIP sebelumnya
• Sarana dan Prasarana tempat praktik Mandiri (Kamar mandi, WC)
• Foto copy NPWP
• Bagi Pemohon perpanjangan SIPB :
• Lengkapi persyaratan diatas dan
• Melampirkan SIPB asli yang lama
PERSYARATAN TAMBAHAN
• Daftar alat
• Denah lokasi praktek
• MOU sampah medis
• MOU bidan dengan bidan

Anda mungkin juga menyukai