Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH

PRAMUKA
SEJARAH PRAMUKA

SEJARAH PRAMUKA
DUNIA

SEJARAH PRAMUKA
INDONESIA
SEJARAH PRAMUKA
DUNIA
 Gerakan Pramukan Dunia di
pelopori oleh ROBERT
STEPHENSON SMYTH BADEN
POWELL.
 Pendirian Pramuka Dunia ini
didirikan pada 25 Juli 1907,
pada saat itu Baden Powell ini
menjabat sebagai Letnan
Jendral Angkatan Bersenjata
Britania Raya, Bersama William
Alexander Smith mereka
mengadakan perkemahan
kepanduan pertama di
Kepulauan Brownsea Inggris.
 Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden Powell dan pasukannya
berjuang mempertahankan Kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer.
 Keberhasilan Baden Powell mempertahankan Kota Mafeking membuatnya dianggap
menjadi pahlawan. Setelah Perang Baden Powell mengelola Aids To Scounting bagi anggota
muda dan mengadakan kegiatan perkemahan selama 8 hari di Pulau Brownsea.
 Satu tahun setelah perkemahan Baden Powell menulis buku yang berjudul
“Scounting For Boy’s” yang menceritakan tentang prinsip dasar
kepramukaan. Dari nama Scounting For Boy’s ini didirikan
Gerakan Kepanduan yang di ikuti oleh para laki-laki saja.
 Pada 1912 bersama Agnes Baden Powell membentuk Gerakan
Kepanduan yang diikuti oleh perempuan dengan nama “Girl’s Guides”
yang kemudian dikenal dengan nama “Gir’s Scout’s”
 Pada 1916 didirikan kelompok Pramuka Siaga
dengan nama CUB (Anak Serigala)
 Pada 1918 karena kepanduan yang semakin
berkembang membuat Baden Powell
membentuk organisasi yang mewadai Pemuda
berusia 17 Tahun dengan nama “Rover
Schout”
 Pada 1920 diadakan Jambore Dunia Pertama
yang dilakukan di Olympia Hall, London.
Mengundang 27 negara.
SEJARAH PRAMUKA
INDONESIA
masa-masa awal tumbuhnya gerakan Pramuka di Indonesia adalah pada saat Indonesia
masih mengalami proses penjajahan. Oleh karena itu, dalam pembahasan kita kali ini
mengenai sejarah gerakan Pramuka di Indonesia akan kita bagi menjadi tiga masa, yaitu:
gerakan pramuka pada masa penjajahan Belanda, Pramuka pada masa penjajahan Jepang,
dan gerakan Pramuka setelah Indonesia Merdeka.
MASA PENJAJAHAN BELANDA
oganisasi Pramuka Baden Powell sampai juga gaungnya ke Indonesia. Gerakan kepramukaan ini di bawa oleh Belanda
ke Indonesia pada masa kolonial. Didirikanlah oleh Belanda organisasi kepanduan pertama di Indonesia yang diberi
nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda). Istilah Padvinders
merujuk kepada istilah untuk organisasi Pramuka yang ada di negeri Belanda. pendidikan dan pelatihan yang dikenal
dalam gerakan kepanduan dapat digunakan untuk membentuk karakter manusia Indonesia. Para tokoh pergerakan
tersebut sepakat untuk mendirikan organisasi serupa. Mulailah bermunculan organisasi-organisai kepanduan yang
diprakarsai oleh tokoh-tokoh pergerakan, seperti SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon), JPO
(Javaanse Padvinders Organizatie), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), dan JJP (Jong Java Padvindery).
Penggunaan istilah Padvindery yang digunakan dalam kelompok-kelompok tersebut
mendapat larangan dari Belanda. Namun, para tokoh nasional Indonesia tidak
kehabisan akal. Oleh K.H Agus Salim, istilah Padvindery diganti dengan Pandu atau
Kepanduan. Pada tahun 1930, organisasi PPS (Pandu Pemuda Sumatera), PK
(Pandu Kesultanan), dan IPO bergabung menjadi satu membentuk KBI (Kepanduan
Bangsa Indonesia). Tahun 1931, dibentuklah wadah baru bagi gerakan kepanduan
Indonesia yang bernama PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia). Beberapa tahun
kemudian, tepatnya tahun 1938, organisasi ini berubah nama menjadi BPPKI
(Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia).
MASA PENJAJAHAN JEPANG
Pada masa Perang Dunia ke-2, tentara Jepang melakukan penyerangan kepada Belanda. Banyak tokoh
Kepanduan di Indonesia yang ditarik masuk Keibondan, PETA, dan Seinendan, organisasi bentukan Jepang
yang digunakan untuk mendukung tentara Jepang. Bukan hanya itu, ternyata Jepang melarang berdirinya Partai
dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepanduan. Jepang menganggap, organisasi ini berbahaya
karena dapat meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan rakyat jajahan. Namun, upaya itu tidak
menyurutkan semangat para tokoh kepanduan Indonesia untuk menyelenggarakan PERKINO II. Belakangan,
banyak pandu yang ikut terjun dan saling bahu-membahu dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia mengusir
tentara Jepang.
MASA KEMERDEKAAN INDONESIA
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dibentuklah organisasi Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28
Desember 1945 di Kota Solo. Organisasi ini ditetapkan sebagai satu-satunya wadah kepanduan tempat anggota
kepanduan Indonesia bernaung. Penetapan ini dikuatkan juga melalui keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A, tanggal 1 Februari 1947. Namun, seiring berjalannya waktu, tahun 1950 banyak
bermunculan organisasi-organisasi kepanduan yang pernah ada pada Perang Dunia ke-2. Oleh sebab itu, Menteri
Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan mengeluarkan Keputusan Nomor 23441/Kab, Tanggal 6 September 1951
yang memungkinkan berdirinya organisasi kepanduan lain selain dari Pandu Rakyat Indonesia. Menginjak tahun
1961, telah ada sekitar 100 organisasi kepanduan Indonesia. Organisasi tersebut tergabung dalam 3 federasi organisasi
yaitu Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), Persatuan Pandu Puteri Indonesia (POPPINDO), dan Persatuan Kepanduan
Puteri Indonesia (PKPI). Namun, menyikapi kelemahan yang ada, maka ketiga federasi tersebut bergabung menjadi
satu membentuk Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO).
Diakibatkan adanya kepentingan golongan yang tinggi membuat Perkindo
masih lemah. Kelemahan tersebut disadari pula oleh pihak komunis yang
ingin menjadikan Perkindo sebagai gerakan Pioner Muda seperti yang ada di
negara komunis. Namun, kentalnya semangat Pancasila dalam Perkindo
membuat seluruh anggotanya menentang keras keinginan komunis tersebut.
Untuk menghalau kepentingan komunis itu, dikeluarkanlah Keppres No. 238
tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang ditandatangani oleh Ir Juanda
yang saat itu menjabat sebagai Pjs Presiden RI karena Presiden Soekarno
sedang berkunjung ke Jepang. Diakibatkan adanya kepentingan golongan
yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan tersebut disadari
pula oleh pihak komunis yang ingin menjadikan Perkindo sebagai gerakan
Pioner Muda seperti yang ada di negara komunis. Namun, kentalnya semangat
Pancasila dalam Perkindo membuat seluruh anggotanya menentang keras
keinginan komunis tersebut. Untuk menghalau kepentingan komunis itu,
dikeluarkanlah Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang
ditandatangani oleh Ir Juanda yang saat itu menjabat sebagai Pjs Presiden RI
karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Perkembangan Gerakan Pramuka Indonesia

Perkembangan gerakan Pramuka yang pesat sangat ditunjang oleh ketentuan dalam
Anggaran Dasar gerakan Pramuka yang mengatur tentang metode pendidikan
kepramukaan. Ketentuan tersebut membawa banyak perubahan bagi gerakan Pramuka
yakni menjadikan Pramuka lebih kuat secara organisasi dan cepat berkembang dari kota ke
desa. Adanya pengaturan yang jelas tentang sistem Majelis Pembimbing yang disiplin
dijalankan di tiap tingkatan. Baik itu di tingkat nasional, maupun tingkat Gugus Depan.
Pada tanggal 14 Agustus 1961, secara resmi gerakan Pramuka diperkenalkan ke seluruh
rakyat Indonesia. Tidak hanya di Jakarta, namun juga ditempat penting seluruh Indonesia.
Di Ibu Kota Jakarta, terdapat apel besar yang diikuti oleh 10.000 anggota Gerakan
Pramuka yang dilanjutkan dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan
berkeliling Jakarta. Peristiwa perkenalan yang terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961 ini
kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka yang setiap tahun diperingati oleh seluruh
anggota Gerakan Pramuka se-Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai