Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN MATERI MATA

KULIAH PENGANTAR SOSIOLOGI


NAMA MAHASISWA : ANDI HARIYANTO
NIM : 22102025
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN ( KARYAWAN )
1. Sosialisasi
• Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup
yang berkenaan dengan cara individu mempelajari hidup, norma dan nilai social
yang terdapat dalam kelompoknya agar dapat berkembang menjadi pribadi yang
dapat diterima oleh kelompoknya.
Menurut Peter L Berger : Proses belajar dari seorang anak untuk menjadi anggota
yang berpartisipasi dalam masyarakat, yang dipelajari dalam proses sosialisasi
adalah peran, nilai dan norma social.
Menurut Mead dalam pengembangan diri terdapat beberapa tahap, diantaranya
1. Play Stage, Seorang anak yang belajar mengambil peran yang ada disekitarnya.
Misalnya seorang anak yang menirukan apa yang dilakukan oleh orangtua dan
anggota keluarga lainnya.
2. Game Stage, Seorang anak telah mengetahui peran yang harus
dijalankannya, tetapi telah mengetahui juga peran yang harus dijalankan
oleh orang lain. Misalnya Seorang anak yang bermain sepak bola telah
mengetahui masing – masing peran yang harus dijalankan vahwa
mengetahui juga peran dari lawan mainnya.

3. Generalized Other, Seorang anak yelah mampu berinteraksi dengan orang


lain dalam masyarakat karena telah memahami peranya sendiri dan telah
memahami peran orang lain dengan siapa ia berinteraksi.Misalkan, Selaku
anak,ia telah memahami peran yang di jalankan oleh orang tua, selaku siswa
ia telah memahami peran dari seorang guru.
2. Kelompok Sosial
Klasifikasi Kelompok Sosial
Menurut Durkheim Klasifikasi kelompok social terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Solidaritas Mekanik : Kelompok social masyarakat yang menjunjung tinggi


nilai kolektifitas kelompok.

2. Solidaritas Organik : Kelompok social masyarakat yang telah mengenal


pembagian kerja, sehingga masyarakat lebih menjadi
individualis dan tidak ada lagi kesadaran kolektif.
3. Bentuk – Bentuk Kelompok
1. Kelompok formal : Kelompok masyarakat yang memiliki legalitas dan keabsahan
yang jelas. Misalnya sekolah, universitas, perusahaan dll

2. Kelompok Informal : Kelompok masyarakat yang muncul akibat adanya hubungan


social yang terjalan dalam kelompok formal. Misalnya Kelompok
belajar, Kelompok seangkatan dll

3. Kelompok Nonformal : Kelompok masyarakat yang tidak memiliki legalitas dan dasar
hukum yang jelas, kelompok ini biasanya bersifat sementara.
Misalnya komunitas motor, komunitas pencinta alam dll
4. Pengendalian Sosial
Menurut para ahli , definisi pengendalian social antara lain sebagai berikut :
1. Peter L Berger
Pengendalian social adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan
anggotanya yang menyimpang.
2. Joseph Stabey Roucek
Pengendalian social adalah proses terencana yang didalam individu diajarkan, dibujuk,
ataupun dipaksa agar dapat menyesuaikan pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok.
3. Paul B Horton dan Caster L Hunt
Pengendalian social adalah segenap proses yang ditempuh oleh sekelompok orang tua
atau
masyarakat sehingga anggotanya dapat bertindak sesuai harapan kelompok masyarakat.
Tujuan dari pengendalian social antara lain :
1. Agar masyarakat dapat mematuhi aturan, nilai dan norma social yang berlaku.
2. Agar dapat tercipta keseraian dan kenyamanan dalam masyarakat.
3. Agar masyarakat yang sudah melakukan penyimpangan dapat Kembali
mematuhi norma yang berlaku.
5. Lembaga Sosial
Lembaga social terbentuk karena kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan
bersama. Lembaga social berfungsi untuk mengontrol kegiatan dan aktifitas manusia.
Adapun fungsi dari Lembaga social adalah :
1. Memberikan pedoman agar anggota masyarakat mampu bertingkah laku dan bersikap
dalam menghadapi masalah.
2. Mampu menjaga keutuhan masyarakat.
3. Menjadikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan system pengendalian
sosial
6. Interaksi Sosial
• Ada beberapa pendapat para ahli tentang interaksi sosial :
Menurut Gillin dan Gillin (Soekanto,2013 : 55) Interaksi Sosial merupakan hubungan –
hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan anatara orang dengan
perorangan, anatar kelompok – kelompok manusia, maupun antara orang perorangan
dengan kelompok manusia.
Menurut Gillin dan Gillin interaksi sosial terbagi menjadi 2 yaitu
1. Interaksi Assosiatif : Proses interaksi yang cenderung menjalin kesatuan dan
meningkatkan solidaritas anggota kelompok.
2. Interaksi Disosiatif : Proses Interaksi yang lebih menekankan pada bentuk
persaingan ataupun perlawanan
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai