Anda di halaman 1dari 18

Bhineka Tunggal Ika Sebagai

Semboyan Negara
Dosen : Linda Ikawati, S,H.,M.H
Sejarah Bhineka Tunggal Ika
Perumusan semboyan Bhineka Tunggal Ika ini
dilakukan oleh Mpu Tantular dalam kitab Sutasoma.
Pada awalnya, semboyan yang dijadikan semboyan
resmi Negara Indonesia sangat panjang, yaitu :

Bhineka Tunggal
Ika Tan Hana Bhineka Tunggal
Menjadi
Dharmma Ika
Mangrwa.
Arti Bhineka Tunggal Ika
Jika diuraikan kata per kata, Bhineka Tunggal Ika memiliki Arti ;

Bhineka Berarti Berbeda

Tunggal Berarti Satu

Ika Berarti Itu

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Bhineka Tunggal Ika memiliki arti


walaupun berbeda-beda, tapi pada hakekatnya satu.
Penetapan Lambang Bhineka
Tunggal Ika sebagai Pilar
Bangsa Indonesia
ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai
semboyan resmi Negara Republik Indonesia dengan
Peraturan Pemerintah No.66 tahun 1951.
Peraturan Pemerintah tersebut menentukan bahwa
sejak 17 Agustus 1950, Bhinneka Tunggal Ika
ditetapkan sebagai seboyan yang terdapat dalam
Lambang Negara Republik Indonesia.
Bhineka Tunggal Ika dalam Konteks
Indonesia

Negara Indonesia yang terbentang dari


Sabang sampai Merauke dan dari
Miangas sampai pulau Rote tampak
berjajar pulau-pulau dengan komposisi
dan kontruksi yang beragam. Di pulau-
pulau tersebut berdiam beragam suku
bangsa, bahasa, budaya, agama, adat
istiadat, dan keberagaman lainnya.
Bangsa Indonesia menyadari bahwa
keanekaragaman yang terdapat di dalam bangsa
Indonesia sendiri sama sekali bukan unsur yang bisa
membuat negara ini terpecah belah. Justru
keberagaman ini adalah modal terbentuknya persatuan
dan kesatuan Indonesia. Oleh karena itu Bangsa
Indonesia menetapkan semboyan Bhineka Tunggal
Ika sebagai semboyan negara untuk mendorong
lahirnya persatuan dan kestuan Indonesia yang semakin
kokoh.
Keberagaman Bangsa Indonesia
A. KEBERAGAMAN DALAM BANGSA
INDONESIA
Keragaman merupakan suatu kondisi pada
kehidupan masyarakat. Perbedaan seperti itu
ada pada suku bangsa, agama, ras, serta
budaya. Keberagaman yang ada di
Indonesia adalah kekayaan dan keindahan
bangsa Indonesia.
B. Faktor Penyebab Keberagaman Bangsa
Indonesia

faktor yang menyebabkan keanekaragaman


masyarakat Indonesia, antara lain ;
1. Kondisi negara kepulauan
2. Letak strategis wilayah Indonesia
3. Perbedaan konsisi alam
4. Penerimaan masyarakat terhadap
perubahan
5. Keadaan transportasi dan komunikasi
Keberagaman Agama di Indonesia (data pada tahun 2010)

Agama (%)
No Pulau Kong
Islam Kristen Katolik Hindu Buddha
Hu Cu
1 Sumatra 87 % 9% 2% <1% 1% 1%
2 Jawa & Bali 93 % 2% 1% 2% <1% <1%
3 Nusa 52 % 18 % 28 % 1% - -
Tenggara
4 Kalimantan 78 % 9% 9% - 2% -
5 Sulawesi 81 % 16 % 2% 1% <1% <1 %
6 Maluku 60 % - - - - -
7 Papua 21 % 63 % - - - -
Keberagaman Suku dan Kebudayaan di
Indonesia
Keanekaragaman suku dan budaya
No Provinsi Suku Rumah Pakaian Lagu Bahasa
Adat Adat Daerah Daerah
1 Aceh Aceh, Alas, Rumoh Pidie dan Bungong Aceh Gayo,
Gayo, Kluet, Aceh dan Pakaian Adat Jeumpa, Alas, Aneuk
Simelu, Rumah Tradisional Lembah Jamee,
Singkil, Berandang. Ulee Balang. Alas, dll. Tamiang,
Tamiang, Devayan,
Ulu . Simeulue.
2 Sumatra Karo, Nias, Rumah Karo dan Anju Ahu, Batak
Utara Simalungun, Bolon Ulos Bungo
Mandailing, Bangso, dll.
Dairi, Toba,
Melayu,
PakPak,
maya-maya.
3 Sumatra Minangkaba Rumah Batu Ayam Den Minang
Barat u, Mentawai, Gadang Sangkar, Lapeh,
Melayu, Pakaian Kambanglah
guci, jambak. Penghulu, Bungo,
Pakaian Adat Kampuang
Bundo Nan Jauh Di
Kanduang, Mato
Baju Kurung.
Lambak
Ampek
4 Riau Melayu, Rumah Teluk Soleram, Melayu
Siak, Rokan, Melayu Belanga dan Kebangkitan
Kampar, Selaso Kebaya Melayu,
Kuantum Jatuh Labuh Tanjung
Akit, Talang Kembar. Katung,
Manuk, Bungo
Bonai, Sakai, Cempako,
Anak Dalam, dll.
Hutan, Laut.
5 Kepulauan Melayu, Rumah Teluk Segantang Melayu
Riau Selaso Belanga dan Lada
Jatuh Kebaya
Kembar Labuh
6 Bangka Melayu Rumah Aisan Gede Yok Miak, Melayu Bangka
Belitung Rakit, Nasib Si
Rumah Bujang Saro.
Limas
7 Jambi Batin, Rumah Jambi Batanghari, Kubu, Kerinci,
Kerinci, Panjang Soleram, Batin, Melayu,
Penghulu, Injit-Injit Bajau
Pewdah, Semut,
Melayu, Pinang
Kubu, Bajau. Muda, dll.
8 Sumatra Palembang, Rumah Aisan Gede Cuk Mak Melayu
Selatan Melayu, Limas Ilang, Dek Palembang
Ogan, Sangke,
Pasemah, Gending
Komering, Sriwijaya,
Ranau Kabile-bile,
Kisam, Tari Tanggai
Kubu,
Rawas,
Rejang,
Lematang ,
Koto, Agam
9 Bengkulu Melayu, Rumah Bengkulu Lalan Belek Melayu,
Rejang, Rakyat Serawai,
Lebong, Rejang,
Enggano, Pasemah,
Sekah, Gumai, Kaur,
Serawai,
Pekal, Kaur,
Lebak.
Lembak
10 Lampung Lampung, Nuwou Kain tapis Lipang- Lampung (Api
Melayu, Sesat dan Siger Lipang dan Nyo)
Semendo, Dang,
Pasemah, Cangget
Rawas, Agung.
Pubian,
Sungkai,
Sepucih.
11 DKI Betawi Rumah Abang dan Kicir-kicir, Betawi
Jakarta Kebaya None Jali-jali,
Lenggang
Kangkung,
Keroncong
Kemayoran,
dll.
12 Banten Banten Rumah Pakaian Dayung Sunda,
Badui Pengantin Sampan Banyumasan,
Jawa
13 Jawa Barat Sunda, Badui Rumah Jawa Barat Bubuy Sunda
Kasepuhan Bulan, Cing
Cirebon Cangkeling,
Es Lilin,
Manuk
Dadali, dll.
14 Jawa Jawa, Padepokan Jawa Gambang Jawa
Tengah Karimun, Jawa Suling, Gek
Samin, Tengah. Kepriye,
Kangean Gundul
Pacul, Ilir-
ilir, dll.
15 DIY Jawa Bangsal Jogjakarta Suwe Ora Jawa
Kencono Jamu, Pitik
Dan Rumah Tukung,
Joglo. Kidang
Talun, dll.
16 Jawa Timur Jawa, Rumah Madura Keraban Jawa dan
Madura, Situbondo. Sape, Madura
Tengger, Tanduk
Asing. Majeng.
17 Bali Bali, Jawa, Rumah Payas Agung Mejangeran, Bali dan Sasak
Madura Gapura Ratu Anom.
Candi
Bentar.
18 NTB Bali, Sasak, Rumah Sumbawa Helele U Ala Sasak, Bali,
Bima, Istana De Teang, Sumbawa, Bima
Sumbawa, Sultan Moree,
Mbojo, Sumbawa Orlen-Orlen,
Dompu, Pai Mura
Tarlawi, Rame, dll.
Lombok
19 NTT Alor, Solor, Rumah Nusa Anak Alor, Belu,
Rote, Sawu, Musalaki , Tenggara Kambing Ende,
Sumba, Rumah Timur Saya, Oras Larantuka,
Flores, Belu, Mbaru Loro Malirin, Manggarai,
Bima Niang Sonbilo, dll. Ngada, Sikka,
(FLORES) Sumba, Sabu,
Rote
20 KALBAR Melayu, Rumah Perang Cik-Cik Melayu, Dayak,
Dayak, dan Istana Periuk, Cak Tionghoa
Manyuke Kesultanan Uncang,
Pontianak. Batu Ballah,
Alok Galing,
dll
21 KALTENG Melayu, Rumah Sinjang Kalayar, Melayu, Dayak,
Dayak, Betang ( Barito ) Nuluya, Palu Mandarin
Banjar, Lempong
Kutai, Ngaju, Pupoi, dll.
Lawangan,
Maayan,
Murut,
Kapuas
22 KALTIM Melayu, Rumah Urang Indung- Melayu, Dayak,
Dayak Lamin. Besunung Indung, Kutai, Banjar
(Bukupai, Burung
Lawangan, Enggang,
Dusun, Meharit, dll.
Ngaju,
Maayan)
23 KALSEL Melayu, Rumah Banjar Ampar- Melayu, Dayak,
Banjar, Banjar Ampar Bugis, Banjar
Dayak, Aba Bubungan Pisang, Paris
Tinggi. Barantai, dll.
24 SULSEL Bugis, Rumah Toraja Angin Bugis, Makssar,
Makasar, Tongkonan. Mamiri, Mandar, Toraja
Toraja, Pakarena,
Mandar. Ma Rencong.
25 SULTRA Muna, Rumah Babung Peia Tawa- Bunku-Laki,
Buton, Istana Ginasamani Tawa, Ma Muna-Butung
Totaja, Buton dan rencong-
Tolaki, Laikas rencong, dll.
Kabaena,
Moronehe,
Kulisusu,
Wolio
26 SULTENG Kaili, Rumah Baju Koje, Tondok Pamona, Mori,
Tomini, Toli- Tambi dan baju Kadadingku, Kaili, Banggai,
Toli, Buol, Nggembe, Tope Gugu, Saluan, Balatak.
Kulawi, Lore Tumpiwanyu
Balantak.
27 SULUT Bolaang- Rumah Minahasa Esa Mokan, Minahasa,
Mongondow Pewaris, O Ina Ni Sangir, Talaud
,Minahasa , dan Rumah Keke, Si
Sangir , Bolaang Patokaan,
Talaud , Mongondo dll.
Siau , Bantik w
28 SULBAR Mandar, Rumah Sulawesi Bulu Mandar, Bugis,
Toraja, Mandar Barat Londong, Toraja,
Bugis, Jawa, Malluya, Io- Makassar
Makassar, Io,
dll. Ma’pararuk.
29 Gorontalo Gorontalo Rumah Sundi, Biliu Hulondalo li Atinggola,
Dulohupa Pu’u, Bulalo Gorontalo,
dan Rumah Lo Limutu, Mongondow,
Pewaris dll. Suwawa
30 Maluku Ambon, Kei, Rumah Maluku Rasa Banda, Buru,
Tanimbar, Baileo Sayang- Furu, Aru, Kei,
Seram, sayange, Ayo Kaisar, Larat,
Saparua, Mama, Buka Leti, Moa,
Aru, Kisar Pintu, dll. Tanimbar,
Seram dan
Roma
31 Maluku Ternate, Rumah Maluku Barero, Bacan, Damar,
Utara Morotai, Baileo. Sarinande, Balela, Fayo,
Sula, taliabu, Burung Loda, Moba,
Bacan, Kakak Tua. Morotai, Obi,
Galela Sula, Taliabu,
Ternate, Tobelo
32 Papua Waigeo, Rumah Serui Apuse, Maya, Ambel,
Barat Misool, Honai. Yamko Batanta, Tepin,
Salawati, Rambe Moi, Matbat.
Bintuni, Yamko.
Bacanca.
33 Papua Yapen, Biak, Rumah Serui Apuse, Papua
Mamika, Honai. Yamko
Numfoor. Rambe
Yamko.
34 KALUT Dayak, Jawa, Rumah Ta’a dan Jugit Dayak,
Tidung, Baloy Sapei Sapaq Demaring, Bulungan,
Suluk, Kucing Tidung.
Banjar. Hitam, dll.
KESIMPULAN
Indonesia memiliki sangat banyak
keberagaman dan Semboyan Bhineka
Tunggal Ika adalah salah satu pilar penting
untuk memperkokoh kehidupan berbangsa
dan bernegara. Bhineka Tunggal Ika mampu
mempersatukan berbagai perbedaan yang
ada dalam bangsa Indonesia menjadi sebuah
kekuatan dalam persatuan.

Anda mungkin juga menyukai