Anda di halaman 1dari 4

Tarian Ondel-Ondel

-Akbar
-Krisna
-Rezzel
-Evan
-Dimas
Asal usul tarian Ondel-Ondel

Ondel-Ondel Masuk ke Batavia atau Jakarta pada abad ke 17 ketika terjadinya


penyerangan Mataram kepada VOC Batavia. Setelah VOC berhasil membakar
lumbung-lumbung beras di sekitar Batavia, prajurit Mataram membalas
dengan cara mencemari sungai Ciliwung yang menjadi kebutuhan air orang-
orang di Batavia terutama VOC.

Kemudian prajurit Ponorogo yang tergabung pasukan Mataram membuat


Barongan rakasa berwajah seram yang dikeluarkan pada malam hari, pasukan
VOC baik Pribumi dan dari Eropa masih percaya akan legenda-legenda
folkore (budaya rakyat) sehingga membuat takut, cemas dan khawatir dan
terjadilah wabah penyakit masal di Batavia yang menyebabkan pasukan VOC
dan Gubernur VOC Batavia J.P. Coen Meninggal akibat terkena wabah dan
kecemasan.

Sejak saat itu, Ondel-ondel turut digunakan warga Batavia terutama Betawi
sebagai pengusir berbagai hal keburukan yang diawali dengan upacara rtiual.
Sejarah Tarian Ondel-Ondel

ondel-ondel pada zaman dahulu digunakan sebagai penolak bala dan penjaga kampung.
Biasanya ia diarak saat ada pagebluk (wabah) yang melanda kampung, selametan, hajatan
besar (Cap Go Meh, dll.) atau sedekah bumi setelah panen raya. Karenanya bentuk ondel-
ondel laki-laki yang asli lebih seram dengan mata melotot dan adanya gigi taring. Awalnya ia
juga dikenal dengan sebutan "barongan". Kata "ondel-ondel" menjadi lebih populer ketika
Benyamin Sueb membawakan lagu "Ondel-ondel" pada tahun 1971 dalam irama
gambang kromong yang digubah oleh Djoko Subagyo. Dewasa ini ondel-ondel biasanya
digunakan untuk menambah semarak pesta-pesta rakyat, atau diarak untuk mengamen.
Betapapun derasnya arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi penghias
wajah kota metropolitan Jakarta.
Alat Musik Pengiring Tarian Ondel-Ondel

Musik yang mengiringi ondel-ondel tidak menentu, tetapi biasanya diiringi dengan irama
gambang kromong dan tanjidor. Ada juga yang di iringi dengan silat pencak betawi, marawis,
hadroh dan rebana ketimpring.
Pada umumnya, pementasan ondel-ondel diiringi oleh musik pengiring dan pencak silat
diantaranya:
● 2 buah gendang yang dimainkan oleh 2 orang
● 1 buah rebana/kecrekan yang dimainkan oleh 1 orang
● 1 buah gong yang dimainkan oleh 1 orang
● 1 buah kong'ahyan/tehyan yang dimainkan oleh 1 orang
● 1 orang yang melakukan pencak silat yaitu Pencak Bunga Kembang.[

Anda mungkin juga menyukai