kurang-lebih 2,5 meter ini sudah ada sejak zaman Belanda. Seiring berjalannya waktu,
nama Barongan berganti menjadi Ondel-ondel. Pergantiannya itu lewat lagu Benyamin Sueb
Ondel-ondel dikenal masyarakat Betawi sejak tahun 1600-an. Dulunya fungsi ondel ondel
sebagai penolak bala atau hal-hal jahat yang mengganggu masyarakat setempat.
Fungsi tersebutlah kenapa dulunya Ondel-ondel memiliki wajah yang menyeramkan. Fungsi
itu juga yang menjadi alasan masyarakat Betawi pada zaman dahulu menyiapkan sajen dan
Pada tahun 1960-an, Ali Sadikin mengubah penampilan ondel ondel sehingga tidak lagi
begitu menyeramkan.
Saat ini, Ondel-ondel pun beralih fungsi, yaitu berperan serta dalam hajatan-hajatan yang
digelar di Jakarta serta festival budaya betawi. Selain sebagai hiburan, Ondel-ondel
Dalam kegiatan pertunjukan seni, Ondel-ondel selalu hadir berpasangan. Ondel-ondel yang
laki-laki memiliki wajah warna merah dan Ondel-ondel perempuan nemiliki wajah berwarna
putih.
Dulunya ada tradisi yang harus dijalankan oleh para pemain Ondel-ondel sebelum mereka
tampil. Yaitu menyiapkan sajen dan melakukan ritual dengan mengunjungi makam yang
dinilai keramat.
Dengan melakukan ritual tersebut, pemain Ondel-ondel diyakini memiliki kekuatan lebih
untuk dapat menandak hingga berjam-jam. Namun, menginjak tahun 2000-an, tradisi
Karena meninggalkan tradisi tersebut, para pemain Ondel-ondel saat ini banyak yang tidak
Kesimpulannya
Awalnya, Ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang
gentayangan. Namun seiring dengan perkembangan zaman Ondel-ondel menjadi