Ondel-Ondel
Arya Mangatur M (6)
Dita Syafira (12)
M Rizqy Maulana (22)
Putri Hariati N (27
sejarah ondel-ondel
ondel-ondel pada zaman dahulu digunakan sebagai penolak bala
dan penjaga kampung. Biasanya ia diarak saat ada pagebluk
(wabah) yang melanda kampung, selametan, hajatan besar (Cap
Go Meh, dll.) atau sedekah bumi setelah panen raya. Karenanya
bentuk ondel-ondel laki-laki yang asli lebih seram dengan mata
melotot dan adanya gigi taring. Awalnya ia juga dikenal dengan
sebutan "barongan".
Kata "ondel-ondel" menjadi lebih populer ketika Benyamin Sueb
membawakan lagu "Ondel-ondel" pada tahun 1971 dalam irama
gambang kromong yang digubah oleh Djoko Subagyo. Dewasa ini
ondel-ondel biasanya digunakan untuk menambah semarak pesta-
pesta rakyat, atau diarak untuk mengamen. Betapapun derasnya
arus modernisasi, ondel-ondel masih bertahan dan menjadi
penghias wajah kota metropolitan Jakarta.
Karakteristik kearifan lokal Ondel-
ondel
1. Diciptakan melalui proses yang unik dan kreatif.
Karena berfungsi sebagai penolak bala, ada hal yang unik dalam
proses pembuatan ondel-ondel biasanya melalui proses ritual
tertentu. Sebelum proses pembuatan, pengrajin menyediakan aneka
sesaji berupa kemenyan, kembang tujuh rupa, dan bubur sumsum.
Tujuannya agar pembuatan ondel-ondel berjalan lancar dan roh yang
bersemayam di boneka adalah roh baik.
Pembuatan ondel-ondel dengan menerapkan ritual seperti itu masih
berlangsung hingga 1980-an. Namun setelah masa itu, proses ritual
tersebut mulai ditinggalkan sejalan dengan bergesernya fungsi ondel-
ondel
Karakteristik kearifan lokal Ondel-
ondel
2. Disampaikan secara turun temurun dari generasi ke generasi
Menurut cerita yang diturunkan dari orang-orang tua di Betawi, Ondel-Ondel Betawi
sudah ada sejak zaman nenek moyang.
Boneka raksasa yang terbuat dari kertas ini memiliki sejarah yang diceritakan secara
turun temurun. Dulunya, ondel-ondel dibuat untuk keperluan upacara adat yaitu tolak
balak untuk mengusir wabah penyakit yang menyerang pada suatu perkampungan
Saat ini Ondel-Ondel Betawi masih sering digunakan untuk merayakan pesta rakyat,
pernikahan, atau penyambutan tamu istimewa, misalnya pada saat peresmian gedung
modern