Anda di halaman 1dari 31

PERTEMUAN 4

ROFIK PRIYANTO, M.M


Kemampuan Akhir
Tiap Tahapan
Belajar:
Mampu menjelasakan
pengertian kewirausaha
dan pengertian bisnis
ritel, jenis ritel,
perkembangan
perusahaan kecil dan
franchising.
MATERI
01 Pengertian Kewirausahaan

02 Pengertian bisnis ritel dan jenisnya

Perkembangan perusahaan kecil


03 dan franchising.
Pengertian Kewirausahaan
Kewiausahaan dapat dikatakan sebagai sebuah keberanian seseorang
untuk mengembangkan usaha atau ide-ide yang dimilikinya.
kewirausahaan juga dapat memicu keingintahuan manusia terhadap
permasalahan-permasalahan yang ada disekeliling nya beserta solusi bagi
permasalahan tersebut.selain daripada itu, kewirausahaan diartikan
sebagai suatu aktivitas untuk mencari keuntungan.

Zimmerer dalam Rusdiana, 2018 Inpres No.4 Tahun 1995


Sulistiono et al., 2019
“Kewirausahaan “orang yang pandai atau “Kewirausahaan sebagai
merupakan penerapan berbakat mengenali semangat, sikap, prilaku
sebuah inovasi dan produk baru, dan kemampuan
kratifitas dalam menentukan cara seseorang dalam
memecahkan produksi baru, menangani usaha dan
permasalahan, serta menyusun operasi untuk upaya menerapkan cara
peluang untuk mengadakan produk kerja teknolohi untuk
memperbaiki kehidupan baru, mengatur meningkatkan efisiensi
yang lebih baik” permodalan operasinya dalam rangka memperoleh
serta memasarkannya.” keuntungan yang besar”
Kewirausahaan
Suatu prilaku,sikap, kemampuan
yang dimiliki seseorang
mengenai suatu kegiatan atau
B
is
ni
usaha yang mengarah kepada
s
penciptaan teknologi dan produk
baru agar menghasilkan
keuntungan.
Karakteristik
7. Selalu mencari
1. Prespektif kedepan peluang
2. Kreativitas tinggi 8. Tanggung jawab
3. Motif berprestasi tinggi 9. Kemandirian dan
tidak
ketergantungan

10.Memiliki jiwa
4. Komitmen terhadap kepemimpinan
pekerjaan 11.Memiliki kemampuan
5. Sifat inovasi tinggi personal
6. Keberanian menghadapi 12.Memiliki kemampuan
resiko manajerial
Prinsip-prinsip Kewirausahaan
1. Penuh semangat
2. Jangan takut gagal
3. Bertindak dengan penuh perhitungan
dalam menghadapi resiko
4. Kreatif dan inovatif
5. Optimis
6. Sabar, ulet, dan tekun
7. Pantang menyerah dan tidak putus asa
8. Ambisius
9. Berbisnis dengan standar etika
10. Mampu membaca peluang/ peka terhadap pasar
11. Jujur
12. Peduli
Keberhasilan Kewirausahaan

Faktor Pendorong Faktor Penghambat


1. Kurang dapat mengendalikan
1.Kesempatan dan keuangan.
2. Gagal dalam perencanaan
peluang 3. Tidak kompeten dalam
2.Kemampuan dan manajerial
4. Kurang berpengalaman
kemauan 5. Kurang pengawasan
peralatan
3.Tekad yang kuat 6. Lokasi yang kurang strategis
dan kerja keras Suryana:2013 7. Kurang siap menghadapi dan
melakukan perubahan
8. Sikap yang kurang sungguh-
sungguh
Wiraswastawan

“Orang yang pandai atau berbakat mengenali


produk baru, menentukan cara produksi baru,
menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan
operasinya atau lebih singkatnya adalah orang yg
membuka lapangan pekerjaannya sendiri”.
Wiraswastawan Memiliki Kemamapuan Untuk :
1. Berdiri diatas kekuatan sendiri
2. Mengambil keputusan untuk diri sendiri
3. Menetapkan tujuan atas dasar pertimbagan sendiri
4. Menggerakan perekonomian masyarkat
5. Mengambil resiko
6. Memanfaatkan kesemmpatan usaha yang ada
7. Komunikasi yang efektif dengan orang lain
8. Mengkoordinasi pengelolaan penanaman modal
9. Menggerakan orang lain dengan berbagai keahlian
10. Memperkenalkan fungsi factor produksi baru
11. Berespon secara kreatif dan inovatif
12. Menghasilkan sesuatu yang dapat dijual
13. Belajar dari pengalaman
14. Memiliki semngat bersiang yang kuat
15. Berorientasi pada kerja keras
16. Memiliki rasa pecaya diri
17. Memiliki motovasi berprestasi
18. Menguasai berbagai penegtahuan
19. Tingkat energinya tinggi
20. Tegas
21. Memperhatikan lingkungan social
Usaha Kecil adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah
atau Usaha Besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang ini.
Kriteria Usaha Kecil Itu
Kriteria skala usaha di setiap negara sangat berbeda, berikut
beberapa perbadingannya :
• Amerika, Jumlah karyawan kurang dari 250 orang
• Jepang, Jumlah karyawan kurang dari 300 orang termasuk usaha
menengah dan kecil
• Indonesia, Jumlah karyawan lebih dari 100 orang termasuk usaha
besar.
Klasisfikasi Skala Usaha
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
• Industri Rumah tangga, jml karyawan 1-4 orang
• Industri kecil, jml karyawan 5-19 orang
• Industri menengah, jml karyawan 20-99 orang
• Industri besar, jml karyawan 100 orang atau lebih.
Menurut Undang-Undang No. 9/1995 tentang Usaha Kecil
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000 (dua
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha ; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)
Kriteria usaha kecil adalah:
1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah).
Karakteristik Usaha Kecil
•Dikelola oleh pemiliknya
•Modal terbatas
•Jumlah tenaga kerja terbatas
•Berbasis keluarga atau rumah tangga
•Lemah dalam pembukuan
•Sangat diperlukan manajemen pemilik
Keunggulan Usaha Kecil
•Layanan personal
•Dekat dengan pelanggan
•Produk/jasa spesial
•Peran dukungan
•Flesibilitas
•Produksi berjangka pendek/cepat
•Produk-produk tidak tahan lama
Persoalan-persoalan Usaha Kecil
•Kurangnya modal
•Kekurangan ahli manajemen
•Relokasi atau penampungan
•Kegagalan dalam pewarisan
•Kurang pengalaman
Perbedaan Usaha Kecil & Usaha Besar
No. Usaha Kecil Usaha Besar
1. Umumnya dikelola oleh Biasanya dikelola oleh bukan
pemilik pemiliknya
2. Struktur organisasi Struktur organisasi lebih rumit
sederhana
3. Pemilik mengenal seluruh Pemilik biasanya hanya mengenal
karyawannya sedikit karyawannya
4. Tingkat kegagalan tinggi Tingkat kegagalan relatif rendah
5. Kekurangan manajer ahli Banyak ahli manajemen
6. Modal jangka panjang sulit Modal jangka panjang relatif mudah
diperoleh diperoleh
Franchise
• Franchise adalah suatu persetujuan lisensi menurut hukum antara
suatu pabrik (manufacturing-franchisor) atau perusahaan
penyelenggara dengan penyalur (dealer-franchisee) untuk
melaksanakan usaha.
• Berdasarkan ketentuan-ketentuan franchise, franchisor memberi
lisensi kepada franchisee untuk menjual atau memperdagangkan
suatu produk/jasa berdasarkan persetujuan yg saling
menguntungkan satu sama lain.
• Merupakan perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk
memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan
intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak
lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan
pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan
barang dan atau jasa.
• Contoh : Mc D, KFC, Starbuck, Alfamart, Pizza Hutt dll
DIFINISI RITEL
MENURUT LEVY DAN WEITZ : satuan aktivitas bisnis untuk
PARA menambah nilai guna barang dan jasa yang
AHLI dijual kepada konsumen

BERMEN DAN EVANS : Suatu usaha bisnis


yang berusaha memasarkan barang dan jasa
kepada konsumen akhir yang menggunakannya
untuk keperluan pribadi dan rumah tangga

KOTLE : Penjualan eceran meliputi semua


aktivitas yang melibatkan penjualan barang dan
jasa sebagai inti dari distribusi
CONTOH RITEL TRADISIONAL
CONTOH RITEL MODERN
RITEL : Semua kegiatan
yang terlibat dalam
penjualan atau pembelian
barang barang atau jasa
ataupun keduanya secara
sedikit sedikit atau satu
satu langsung kepada
konsumen akhir untuk
keperluan konsumsi
pribadi , keluarga ataupun
rumah tangga .
PERAN BISNIS RITEL
Dari Peritel dianggap sebagai pihak yang ahli
Pihak di bidang penjualan produk
Produsen
Peritel sebagai ujung tombak
perusahaan yang sangat menentukan
laku tidaknya produk perusahaan

Sumber informasi bagi produsen


Tempat memasang iklan, dan
mengadakan undian
PERAN BISNIS RITEL

Dari Memudahkan konsumen dalam memilih barang


Pihak yang akan dibeli
Konsumen

Membantu meningkatkan standart hidup


masyarakat

Memungkinkan produsen melakukan produksi


besar besaran karena dengan adanya peritel
maka produk bisa didistribusikan dengan
mudah
FUNGSI BISNIS RITEL
1. Melakukan kegiatan usaha di lokasi yang nyaman dan mudah
diakses olehpelanggan
2. Memberikan keragaman produknsehingga pelangganbisa memilih produk
yg diinginkan
3. Mengubah produk menjadi lebih menarik
4. Menyimpan produk agar tetap tersedia pada harga yang relatif tetap
5. Membantu terjadinya perpindahan barang melalui sistim distribusi
6. Membantu terjadinya perpindahan barang melalui sistim distribusi
7. Memberikan jaminan produk layanan purna jual dan turut menangani
keluhan pelanggan
8. Kadang memberikan fasilitas kredit dan sewa
9. Meningkatkan nilai produk
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BISNIS RITEL

Harga Yang
Lokasi Usaha
tepat

Suasana Toko/
Tempat Usaha
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai