Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM PENUNTASAN

WILAYAH BLANKSPOT
INFRASTRUKTUR DAN LAYANAN
SELULER 4G DI INDONESIA
DIREKTORAT TELEKOMUNIKASI

BALIKPAPAN, 20 MEI 2022


ARAHAN PRESIDEN UNTUK TRANSFORMASI DIGITAL
NASIONAL

5 PERCEPATAN TRANSFORMASI
LANGKAH DIGITAL
Sesuai Arahan Presiden pada 3 Agustus 2020

01 02 03 04 05
“Segera lakukan “Persiapkan
percepatan roadmap Siapkan
perluasan akses transformasi digital regulasi,
dan peningkatan di sektor-sektor “Percepat skema-skema “Siapkan
infrastruktur strategis. Baik di integrasi pendanaan kebutuhan
digital dan sektor Pusat Data dan SDM talenta
penyediaan pemerintahan, Nasional.” pembiayaan digital.”
layanan internet, layanan publik, transformasi
di 12.500 desa bantuan sosial, digital secepat-
atau kelurahan, pendidikan, cepatnya.
serta di titik-titik Kesehatan,
layanan publik. perdagangan,
industri, maupun
penyiaran.”
PENYELARASAN VISI MISI PRESIDEN, RPJMN DAN
RENSTRA
PETA JANGKAUAN I NTERNET 4G DI
INDONESIA
PETA JANGKAUAN INTERNET DENGAN
PENDEKATAN ADMINISTRATIF
(DESA/KELURAHAN)
4G
TOTAL DESA/KELURAHAN DI INDONESIA
83.218 DESA/KELURAHAN
3G
DESA/KELURAHAN BELUM TERJANGKAU 4G
12.548 DESA/KELURAHAN

2G
DESA/KELURAHAN 3T YANG
BELUM TERJANGKAU 4G
9.113 DESA/KELURAHAN

ON-GOING 4G UPGRADE UNSERVED


(2020) DARI 2G/3G AREAS
1.096 113 7.904
DESA/ DESA/ DESA/
KELURAHAN KELURAHAN KELURAHAN

DESA/KELURAHAN NON-3T
YANG BELUM TERJANGKAU 4G
3.435 DESA/KELURAHAN

Sumber Data: Catatan:


1. Data Dukcapil 2016 yang diolah berdasarkan Permendagri 56 Tahun 1. Data dapat mengalami penyesuaian seiring dengan perubahan Permendagri tentang desa/kel dan update data spasial oleh BIG.
2015 dan Draf Permendagri 137 Tahun 2017 Harmonisasi dan penyesuaian data akan simultan dilakukan dengan tetap mengedepankan komitmen untuk memenuhi 100%
2. Pemetaaan desa/kel terjangkau 4G merupakan Data Olahan Ditjen PPI wilayah
dengan memperhitungkan Coverage Prediction Nasional 4G Q3/2019, Indonesia
2. dapat terjangkau
Pemetaan 4G. dan coverage juga dapat mengalami perubahan yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
desa/kelurahan
yang di-overlay dengan data spasial batas wilayah administrasi & • Bertambahnya luas pemukiman
pemukiman, dan disesuaikan dengan aturan tentang 3T • Berubahnya batas wilayah administrasi desa
• Operator melakukan dismantle atau relokasi BTS-nya
KEMENTERIAN KOMUNIKASI
PERLUASAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR INTERNET DAN INFORMATIKA

KONDISI INFRASTRUKTUR
EXISTING
BASE
NATIONAL FIBER OPTIC LAST-MILE
MIDDLE- TRANSCEIVE
BACKBONE R STATION
MILE
(BTS) 533.988
BTS di MOBILE
FIBER-LINK NETWORK BROADBAN
dengan jaringan full fiber- seluruh
342.239 optic wilayah D
Jaringan 2G, 3G,
KM 4G
Jaringan 5G
Inland
Terdiri
224.453 dari:Cable dalam
117.786 SKKL MICROWAVE LINK pengembangan
(Sistem Komunikasi Kabel Laut) dengan jaringan
dengan
*****
media gelombang
12.229 Palapa Ring elektromagnetik
FIXED
330.010 Operator Telekomunikasi
BROADBAN
SATELIT D
5 satelit
Fiber-to-
telekomunikasi
Keterangan: komersial nasional & STASIU the- home
1. Data panjang rute kabel serat optik operator: SKKL per Juni 2020, N Wi-Fi
Inland per Semester I 2019 4 satelit
2. Data panjang rute kabel serat optik non operator (Palapa Ring) telekomunikasi sewa SATELIT LAN
per asing
2019
3. Data panjang kabel operator berdasarkan panjang rute kabel
(spasial) yang dihitung dengan proyeksi sistem geografis
World Mercator dan bukan panjang kabel sesungguhnya
4. Data Palapa Ring BAKTI diukur berdasarkan data aktual kabel
yang
digelar (as laid) karena diperoleh dengan metode pengukuran
secara langsung di lapangan dengan alat ukur Optical Time
Domain Reflectometer (OTDR).
5. Data BTS per Q1 2020
DUKUNGAN REGULASI DALAM PENETRASI LAYANAN
TELEKOMUNIKASI
UU CIPTA KERJA PP POSTELSIAR NO 46 TH
PASAL 71 2021

Fasiltas dan/atau kemudahan termasuk namun tidak terbatas


pada:
1. Perizinan
2. Hak perlintasan (right of way)
3. Insentif, dan
4. Keringanan pungutan dan/atau retribusi
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTERIAN KOMUNIKASI

KEMENKOMINFO
DAN INFORMATIKA

Menuntaskan penyediaan internet cepat Mendorong penerapan Mengembangkan SDM


dan berkualitas di desa yang belum teknologi berorientasi ke talenta digital dan
terlayani termasuk lokasi layanan publik depan ekosistem ekonomi digital

1. Mempercepat penyelesaian penyediaan internet cepat 1. Menata alokasi frekuensi untuk memenuhi 1. Mengakselerasi kompetensi SDM talenta
dan berkualitas di daerah yang secara ekonomi kurang kebutuhan implementasi next broadband (5G) digital dan meningkatkan literasi digital
layak bagi operator, termasuk lokasi layanan publik 2. Mengembangkan dan mengimplementasikan masyarakat
2. Mempercepat digitalisasi penyiaran (analog switch off), teknologi 5G nasional 2. Mempercepat transformasi digital pada
untuk meraih digital dividen 3. Penyediaan teknologi pengendalian konten di sektor-sektor ekonomi dan bisnis
3. Farming dan refarming frekuensi untuk layanan internet internet untuk internet bersih dan aman
cepat dan berkualitas

Integrasi Pusat Data Nasional Mempercepat Melakukan orkestrasi Komunikasi


dan transformasi digital penyelesaian legislasi Publik melibatkan perangkat
pemerintahan primer pemerintah pusat dan daerah

1. Mempercepat pembangunan dan pemanfaatan Pusat 1. Mendorong penyelesaian kebijakan dan 1. Membangun pengelolaan komunikasi
Data Nasional menuju Satu Data Indonesia regulasi terkait TIK baik Undang-Undang, publik yang efektif dan terorganisir
2. Mendukung percepatan implementasi Sistem Perpres, ataupun Peraturan Menteri, 2. Membangun tim yang solid dan
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) meningkatkan koordinasi dengan pemangku responsif dalam mengkonter hoaks
kepentingan terkait dan diseminasi kebijakan pemerintah

Meningkatkan kualitas layanan manajemen internal


Mendorong inovasi dalam manajemen internal antara lain penerapan
Smart Services, dan inovasi perencanaan penganggaran

Pengelolaan Spektrum
Penyediaan Frekuensi, Standar Perangkat
infrastruktur Pemanfaatan Komunikasi Dukungan
dan Layanan Publik TIK Publik Manajemen
TIK

PROGRA 3
1 2 4 5
M 10
5
PROGRAM KEMENTERIAN KOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA

KEMENTERIAN
KOMINFO2020—2024

PENYEDIAAN PENGELOLAAN SPEKTRUM KOMUNIK DUKUNGAN


PEMANFAATAN
INFRASTRUKTUR
FREKUENSI, STANDAR PERANGKAT
ASI MANAJEM
DAN LAYANAN PUBLIK TIK
TIK PUBLIK EN
• Penyediaan BTS 4G di 9.113 Desa 3T • Farming Refarming Spektrum • Pembangunan 2 Data Center • Pengelolaan Konten dan
• Fasilitasi Operator di 3.435 Desa Non Frekuensi 1.310 MHz Nasional Diseminasi Informasi
3T • Pengembangan Lab Uji • Pemanfaatan aplikasi SPBE Publik : COVID-19,
• Perangkat Telekomunikasi • Implementasi UU PDP Stunting, UU Cipta
Akses Internet pada 150.000 titik
• Revitalisasi perangkat • Penyediaan teknologi Kerja, Bangga Buatan
Layanan Publik
• Kapasitas satelit 37 Gbps Sistem pengendalian Indonesia
• Monitoring Frekuensi Radio konten negatif di internet • Dukungan sosialisasi
NASIONAL
PRIORITAS

Satelit multifungsi Satria 1 150


Gbps, (SMFR) • Literasi Digital 50 juta event nasional dan
Hub 140 Gbps, IP internet 150 Gbps, masyarakat internasional
Hot Backup 80 Gbps dan Satria 2 300 • Pelatihan Digital Talent • Kebijakan tata
Gbps • Transformasi digital sektor strategis kelola
• Pemanfaatan Palapa Ring (pertanian, perikanan, kesehatan, Komunikasi Publik pusat
• Pusat Monitoring Telekomunikasi dan pendidikan, pariwisata, Logistik) dan daerah
Pengukuran QoS pada 514 kab/kota • Scaling-up 33.000 UMKM melalui
• Dukungan Infrastruktur Penyiaran teknologi digital
Digital (Revitalisasi Pemancar TVRI) • 150 Startup Digital Aktif & Fasilitasi
• Revisi UU Telekomunikasi, Pos, dan Startup Naik Kelas
Penyiaran, dan aturan turunan • Implementasi Smart City di 5
Kawasan Destinasi Prioritas
Pariwisata dan Kawasan IKN
BIDANG KOMINFO

• Persiapan Implementasi 5G Nasional • Monitoring Frekuensi Radio 34 • Riset dan Penelitian bidang TIK • Konter Narasi hoaks • Smart Services
• Infrastruktur TIK di IKN Provinsi • Opini WTP BPK
PRIORITAS

• Layanan Publik bidang Pos • Reformasi Birokrasi


dan Informatika • Perencanaan
Penganggaran
• Pengembanga
n SDM

1
1
*indikasi kebutuhan anggaran berdasarkan exercise anggaran sesuai Surat Menkominfo S-482 tentang Usulan Kenaikan PNBP ke Kemenkeu dan usulan tambahan anggaran dari unit kerja
ROADMAP PROGRAM & KEGIATAN
PRIORITAS 2020-2024
20201) 2021 2022 2023 2024
Program Penyediaan infrastruktur TIK (1/3)
2020 2021 2022 2023 2024
BTS Baru: 4.200 Lokasi BTS Baru: 3.704 Lokasi BTS Baru: 0 BTS Baru: 0
Existing: 1.679 BTS Existing: 1.679 BTS Existing: 5.879 BTS Existing: 9.583 BTS Existing: 9.583 BTS

Penyediaan mobile broadband internet Penyediaan mobile broadband


berbasis 4G di 1.4232) desa non 3T internet berbasis 4G di 3.4352) desa - -
oleh operator non 3T oleh operator

Existing: 11.835 Lokasi Akses Baru: 7.904 Lokasi Baru: 22.000 Lokasi Baru: 40.000 Lokasi Baru: 40.000 Lokasi
Internet, termasuk tambahan Lanjutan : 11.835 Lokasi Lanjutan : 19.739 Lokasi Lanjutan : 41.739 Lokasi Lanjutan : 81.739 Lokasi
2.941 fasyankes Total : 19.739 Lokasi Total : 41.739 lokasi Total : 81.739 Lokasi Total : 121.739 Lokasi

Penyediaan Kapasitas Satelit Penyediaan Kapasitas Satelit dengan Penyediaan Kapasitas Satelit Penyediaan Kapasitas Satelit Penyediaan Kapasitas Satelit
dari 21 Gbps Kapasitas 37 Gbps dengan Kapasitas 37 Gbps dengan Kapasitas 37 Gbps dengan Kapasitas 37 Gbps

Satria 1: Operasional 150 Gbps, Satria 1: Operasional 150 Gbps,


Satelit Multi Fungsi Satria 1: Satria 1: Konstruksi Hub 70 Gbps, IP internet 75 Hub 140 Gbps, IP internet 150
lelang Satria 1: Konstruksi & Financial Close Satria 2: Pengadaan & Konstruksi Gbps, Hot Backup 80 Gbps
Gbps, Hot Backup 80 Gbps
Satria 2: Konstruksi Satria 2: Operasional 300 Gbps
Utilisasi Palapa Ring : Utilisasi Palapa Ring : Utilisasi Palapa Ring : Utilisasi Palapa Ring : Utilisasi Palapa Ring :
Barat: 35% Barat: 40% Barat: 45% Barat: 50% Barat: 60%
Tengah: 20% Tengah: 30% Tengah: 40% Tengah: 50% Tengah: 50%
Timur: 20% Timur: 30% Timur: 40% Timur: 50% Timur: 50%
Dengan SLA 99% Dengan SLA 95% dengan SLA 95% dengan SLA 95% dengan SLA 95%

Keterangan :
1) Data TA 2020 berdasarkan capaian per Desember 2020

2) Jumlah target desa non 3T dapat berubah menyesuaikan dengan perkembangan Keputusan Menteri tentang kewajiban

pembangunan jaringan oleh operator telekomunikasi


SASARAN STRATEGIS DAN
INDIKATOR KINERJJA RENSTRA
2020-2024
2020 2021 2022 2023 2024
Program 1: Penyediaan Infrastruktur TIK

Sasaran Strategis (SS) / Indikator Kinerja (IKSS)


Meningkatnya cakupan jaringan pita lebar yang cepat
SS.01
dan terjangkau

Jumlah desa mendapatkan layanan seluler 4G di wilayah 3T 3T : 5.879 3T : 9.113


IKSS.01 3T : 1.679 - -
dan non 3T (kumulatif) Non 3T : 1.423** Non 3T : 3.435**
Persentase (%) kecamatan yang terjangkau infrastruktur
36,42% 37,15% 42,85% 50% 60%
IKSS.02 jaringan serat optik broadband dari total 7.175
~2.613 kecamatan ~2.665 kecamatan ~3.074 kecamatan ~3.587 kecamatan ~4.305 kecamatan
kecamatan* (kumulatif)
Persentase (%) rumah tangga terlayani jaringan internet akses
14,46% 16,25% 20,83% 25,42% 30%
IKSS.03
fixed broadband terhadap total rumah Tangga (dari 67.945.500
rumah tangga)* (kumulatif) ~8 juta rumah tangga ~11 juta rumah tangga ~ 14 juta rumah tangga ~ 17 juta rumah tangga ~ 20 juta rumah tangga

SATRIA 1:
SATRIA 1: - Operasional 150
- Operasional 150 Gbps -Gbps
Hub 140 Gbps
IKSS.04 Kapasitas penyediaan satelit multifungsi (SATRIA) (Gbps)* Konstruks Konstruks Konstruks - Hub 70 Gbps - IP internet 150
i i i - IP internet 75 Gbps Gbps
- Hot Backup 80 -Hot Backup 80 Gbps
Gbps SATRIA 2: Operasional
300 Gbps
Persentase (%) rasio harga layanan jaringan mobile
IKSS.05 broadband terhadap pendapatan per kapita (dilihat dari rata- 0,45% 0,4% 0,35% 0,3% 0,25%
rata kuota 1 GB)*
Persentase (%) rasio harga layanan fixed broadband terhadap
IKSS.06 11% 10% 9% 8% 7%
pendapatan per kapita (pada kecepatan up to 30 Mbps)*
*Masuk dalam RPJMN 2020—2024
**Dapat berubah menyesuaikan dengan perkembangan Keputusan Menteri tentang kewajiban pembangunan jaringan oleh operator telekomunikasi
TARGET DESA 3435 NON 3T DI WILAYAH KALIMANTAN TAHUN 2022

NO PROVINSI KAB/KOTA KEC DESA


1 KALIMANTAN BARAT 3 26 136

2 KALIMANTAN SELATAN 9 36 146

3 KALIMANTAN TENGAH 13 84 517

4 KALIMANTAN TIMUR 6 58 223

5 KALIMANTAN UTARA 3 22 112

TOTAL 34 226 1.134


Sumber :
Direktorat Pengendalian
Pos dan Informatika,
Ditjen PPI
RESUME ISU PERMASALAHAN

Area hutan Area lahan pembangunan


berupa rawa

Ketersediaan Jaringan
oleh operator lain Banjir

Ketersedian Layanan 4G/GSM


Akses Jalan
KESIMPULAN
Sebagaimana amanat UU Cipta Kerja, bahwa Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah daerah dalam mendukung penetrasi layanan telekomunikasi
termasuk program pembangunan wilayah desa 3435 non 3T, maka perlu
memberikan Fasilitas dan/atau kemudahan termasuk namun tidak
terbatas pada:
1.Perizinan
2.Hak perlintasan (right of way)
3.Insentif, dan
4.Keringanan pungutan dan/atau retribusi

Maksud dan Tujuan dari penyediaan infrastruktur layanan


telekomunikasi di desa/kelurahan di Indonesia adalah untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
PULAN

Anda mungkin juga menyukai