Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 8

“ESTIMASI PARAMETER”

ANGGOTA :

1. Sultan Naufal Abrori


2. Mohommad Yudistira/722213620
3. Kevin Arya Sakti W./722213536
PEMBAHASAN MATERI
1. PENGERTIAN ESTIMASI
PARAMETER
2. JENIS-JENIS ESTIMASI
PARAMETER
3. CARA MENAKSIR
4. MENENTUKAN UKURAN
SAMPEL
PENGERTIAN ESTIMASI PARAMETER

Estimasi parameter (penaksiran parameter) adalah pendugaan


karakteristik populasi (parameter) dengan menggunakan
karakteristik sampel (statistik). Populasi biasanya memiliki
ukuran yang sangat banyak, sehingga untuk mengetahui
karakteristiknya melalui sensus sangat sulit dilakukan. Sensus
sangat tidak ekonomis dari segi waktu, tenaga dan biaya, oleh
karena itu kita dapat menggunakan pendugaan dengan melakukan
survei terhadap sampel yang diambil secara acak dari populasi
tersebut yang selanjutnya hasil karakteristik sampel dari survei
tersebut digunakan untuk menduga karakteristik populasi. Sampel
yang digunakan adalah sampel yang benar-benar mewakili
populasi.
Jenis-Jenis Estimasi Parameter
1. Estimasi Titik
Estimasi titik adalah estimasi yang hanya mempunyai atau
menyebutkan satu nilai.

Terdapat tiga kriteria ketepatan estimasi titik sehingga bisa


digunakan untuk membuat keputusan tentang parameter populasi
yaitu:
a. Tidak bias
Tidak bias (Unbiased) yaitu jika nilai harapan dari estimator sama
dengan nilai parameter populasi yang diestimasi dimana nilai
statistik sampel tidak akan persis sama dengan nilai parameter
populasi.
Jenis-Jenis Estimasi Parameter

b. Konsisten
Konsisten (Consistent) yaitu estimator cenderung mendekati
nilai parameter populasi jika ukuran sampel ditingkatkan
(semakin besar) dimana sebuah titik estimasi dikatakan
konsisten bila nilai statistik sampel cenderung sama dengan
parameter populasi tidak bias ketika jumlah sampel terus
bertambah.
Jenis-Jenis Estimasi Parameter

c. Efisien
Efisien (Efficient) yaitu jika estimator tersebut memiliki standart
error (varian) yang paling kecil dibandingkan estimator tak bias
yang lain. Suatu estimator yang tidak biasa mempunyai ciri yang
efisien bila mempunyai deviasi standar atau standard error yang
lebih kecil di dalam populasi yang sama.
2. Estimasi Interval
Estimasi interval adalah sebuah interval keyakinan (confidence interval) berisi pernyataan keyakinan bahwa interval tersebut berisi nilai parameter.

Besarnya estimasi interval dipengaruhi oleh 3 faktor, yakni :


1. Besarnya sampel (n)

2. Tingkat keyakinan atau kepercayaan yang dipilih (level of confidence)

3. Variabelitas dari populasi yang diukur dengan standar deviasi


CARA MENAKSIR

Jika parameter θ harganya ditaksir oleh sebuah hargataksiran.


θ yang tertentu, maka θ dinamakan penaksir, tepatnya titik
Contoh:
untuk menaksir tinggi
dihitung rata-ratanya. rata-rata
Misalkan mahasiswa
didapat x=163 Indonesia
cm. Jika diambil
163 cm sebuah
ini sampel
digunakan acak.
untuk Data sampel
menaksir dikumpulkan
rata-rata tinggi lalu
mahasiswa
Indonesia, maka X=163 adalah titik taksiran untuk rata-rata tinggi mahasiswa Indonesia.
CARA MENAKSIR

interval taksiran atau selang taksiran yaitu menaksir harga parameter di antara batas-batas dua harga.
ContoH:
menaksir
Makin rata-rata
besar jarak tinggi
interval mahasiswa
makin antara
percaya 155
tentangcm dan 170 cm
kebenaran atau antara
penaksiran yang150 cm dan 175
dilakukan. cmprakteknya
Dalam dan sebagainya.
harus
dicari interval taksiran yang sempit dengan derajat kepercayaan yang memuaskan. Derajat
disebut koefisien kepercayaan, merupakan penyataan dalam bentuk peluang kepercayaan menaksir,
CARA MENENTUKAN UKURAN SAMPEL

Dalam menaksir parameter boleh, dua hal yang dapat terjadi ialah menaksir terlalu tinggi atau menaksir terlalu rendah. Dalam hal pertama θ>θ dan yang kedua θ< θ. Perbedaan antara θ dan ialah b=|θ-θ|. Semakin kecil beda b maka semakin baik
menaksir karena semakin dekat penaksir yang digunakan kepada parameter yang sedang ditaksir. Dalam arah ini, suatu ketika akan tiba pada ketentuan berapa besar beda b yang masih mau diterima dan dengan derajat kepercayaan berapa.
Ketika menaksir rata-rata µ oleh statistik X maka beda b=|µ-x|. Untuk koefisien kepercayaan y dan populasinya berdistribusi normal dengan simpangan baku ơ diketahui, maka ukuran sampel n ditentukan oleh:
CARA MENENTUKAN UKURAN SAMPEL
Contoh:
Untuk menaksir rata-rata waktu yang diperlukan oleh setiap mahasiswa dalam menyelesaikan
sebuah soal tertentu, diperlukan sebuah sampel. Ketika menaksir rata- rata tersebut, dikehendaki
derajat kepercayaan 99% dengan beda yang lebih kecil dari 0,005 menit. Jika diketahui simpangan
baku waktu yang diperlukan = 0,5 menit, berapa mahasiswa yang perlu diambil untuk sampel
tersebut?
Dengan o=0,5 menit, b = 0,05 menit dan z = 2,58 didapat:

Oleh karena ukuran sampel harus merupakan bilangan diskrit, maka paling sedikit
n = 666. Jadi paling sedikit sampel itu haarus terdiri atas 666 mahasiswa.
CARA MENENTUKAN UKURAN SAMPEL
Jika yang ditaksir itu proporsi π oleh statistik p=x /n, maka beda yang n
terjadi besamya b=|π -p| Dengan memisalkan bahwa pendekatan distribusi
normal kepada binom berlaku dan koefisien kepercayaan y, maka ukuran
sampel dapat ditentukan dari rumus :

Kecuali jika varians π (1-π) diketahui, maka dalam hal lain rumus diatas tidak dapat digunakan. Dalam hal
ini varians π (1-π) diganti oleh maksimumnya ialah 0,25.
CARA MENENTUKAN UKURAN SAMPEL
Contoh :
Mialkan Departemen P dan K perlu mengetahui ada berapa persen kira-kira anak-anak SD yang
bercita-cita ingin menjadi guru. Ketika melakukan perkiraan ini, koefisien kepercayaan diambil 95%
dengan kekeliruan menaksir tidak lebih dari dua perssen. Berapa anak SD yang perlu diteliti?
Jawab:
Kedalam rumus substitusikan
π=0,12;1-π=0,88; b=0,02 dan z=1,96. Didapat hasil :

Paling sedikit sampel tersebut terdiri dari 1.015 anak SD.Dari contoh tersebut, dapat dilihat
bahwa dengan diketahuinya harga π , ukuran sampel telah sangat berkurang dari 22402 menjadi
1015. Ini menyatakan bahwa informasi terdahulu membantu dalam meringankan analisis dan juga
meringankan biaya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai