Do KKS Tatanan 1
Do KKS Tatanan 1
Definisi operasional
TATANAN 1 KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT MANDIRI
78 Indikator
NO TATANAN 1 : KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT MANDIRI SKALA DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
(diisi dengan sumber perolehan (diisi dengan jenis dokumen dalam
A INDIKATOR POKOK (diisi dengan DO setiap indikator)
data setiap indikator) mendukung indikator)
Insidensi TBC (per 100.000 penduduk) Jumlah kasus baru dan kambuh
Renstra Kemenkes, data
pada populasi dikali 100.000 laporan Dinas Kesehatan
7 a. mencapai target 100 statistik nasional atau sumber
penduduk (Tahun 2022 = 231, Kabupaten/Kota
lainnya yang relevan
2023 = 211, 2024 = 190)
b. tidak mencapai target 0
Persentase merokok penduduk usia 10-18 tahun Target persentase penduduk usia
10-18 tahun yang merokok di Renstra Kemenkes, data
laporan Dinas Kesehatan
8 a. mencapai target 100 Kab/Kota dalam tahun berjalan statistik nasional atau sumber
Kabupaten/Kota
(Tahun 2022 = 8.9, 2023 = 8.8, lainnya yang relevan
b. tidak mencapai target 0 2024 = 8.7)
Persentase kasus kusta baru tanpa cacat Jumlah kasus kusta baru yang
tidak memiliki kelainan sensorik
maupun anatomis pada wilayah
Renstra Kemenkes, data
a. mencapai target 100 dan waktu tertentu dibagi jumlah laporan Dinas Kesehatan
11 statistik nasional atau sumber
seluruh penderita kusta Kabupaten/Kota
lainnya yang relevan
(PB+MB) baru yang ditemukan
b. tidak mencapai target 0 pada wilayah dan kurun waktu
yang sama dikali 100%
a) RPJMD/Renstra
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) berdasarkan Angka Kecukupan Energi (AKE) 2100 Kkal/kap/hari Provinsi/Laporan Rencana
Susunan beragam pangan Aksi Daerah-Pangan dan Gizi
berdasarkan proporsi (RAD-PG)
keseimbangan energi dari 9 b) Skor PPH diperoleh dengan
(sembilan) kelompok pangan mengalikan %AKE dengan Laporan analisis konsumsi
dengan mempertimbangkan segi bobot masing-masing pangan di kabupaten dan kota;
14 a. ≥ 90.0 100 daya terima, ketersediaan kelompok pangan, Skor AKE atau Direktori Konsumsi Pangan
pangan, ekonomi, budaya dan dibandingkan dengan Skor di Kabupaten dan Kota
agama. Maksimum/Ideal (jika skor Periode dokumen: Tahunan.
Pencapaian skor PPH akan AKE > skor Maks, Skor PPH =
mendukung penduduk dapat skor Maks, dan sebaliknya)
hidup sehat, aktif dan produktif Sumber data: Dinas yang
b. < 90.0 0 menangani ketahanan pangan
di kabupaten dan kota
NO TATANAN 1 : KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT MANDIRI SKALA DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
(diisi dengan DO setiap (diisi dengan sumber perolehan data setiap (diisi dengan jenis dokumen dalam
A INDIKATOR POKOK
indikator) indikator) mendukung indikator)
Persentase penurunan jumlah desa/kelurahan rentan rawan pangan a) UU NO 18/2012 (Pangan), PP 17/2015
(Ketahanan Pangan dan Gizi), Keputusan
Penurunan jumlah
Menteri Dalam Negeri No. 050-5899
desa/kelurahan rentan
Tahun 2021,
rawan pangan (dari tahun
RPJMD/Renstra Kabupaten/Kota Peta Ketahanan dan
sebelumnya) terhadap total
b) Persentase penurunan jumlah Kerentanan Pangan (Food
desa/kelurahan dikalikan
desa/kelurahan rentan rawan pangan Security and Vulnerability
16 a. ≥ 1 % 100 100% yang dihasilkan dari
dihitung dari penurunan jumlah Atlas - FSVA) di Kabupaten
peta ketahanan dan
desa/kelurahan rentan rawan pangan dan Kota; Periode dokumen:
kerentanan pangan (Food
(dari tahun sebelumnya) terhadap total Tahunan
Security and Vulnerability
desa/kelurahan dikalikan 100%;
Atlas - FSVA)
Sumber data: Dinas yang menangani
Kabupaten/Kota
ketahanan pangan/pangan di kabupaten
b. <1 % 0 dan kota
NO TATANAN 1 : KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT MANDIRI SKALA DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
B INDIKATOR PENDUKUNG
a. > 80% 100 Jumlah fasyankes yang menerapkan Renstra Kemenkes, data
kawasan tanpa rokok dibagi jumlah statistik nasional atau laporan Dinas Kesehatan
b. 50 - 80% 50
fasyankes yang ada di Kab/Kota dikali sumber lainnya yang Kabupaten/Kota
c. 25 - 49.99% 25 100% relevan
d. < 25% 0
19 Rasio ketersediaan tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk yang dilayani
d. 0 % 0
NO TATANAN 1 : KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT MANDIRI SKALA DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
B INDIKATOR PENDUKUNG
d. < 25% 0
d. < 50% 0
B INDIKATOR PENDUKUNG
d. < 40% 0
d. < 20% 0
d. < 40% 0
B INDIKATOR PENDUKUNG
Persentase balita yang mengikuti program suplementasi kapsul vitamin A untuk anak 6-59 bulan Jumlah anak balita 12 − 59
bulan yang mendapat vitamin
a. > 90% 100 A 200.000 SI Renstra Kemenkes, data
di suatu wilayah kerja pada statistik nasional atau laporan Dinas Kesehatan
31 b. 71- 90% 50
kurun waktu tertentu dibagi sumber lainnya yang Kabupaten/Kota
c. 50 - 70% 25 Jumlah anak balita 12 − 59 relevan
bulan pada wilayah dan kurun
d. < 50% 0 waktu yang sama dikali 100%
B INDIKATOR PENDUKUNG
Persentase Penataan Sentra Pangan Jajanan
a. > 50% 100 Renstra Kemenkes, data
Jumlah Penataan Sentra Pangan Jajanan di statistik nasional atau laporan Dinas Kesehatan
37 b. 25 - 50% 50
Kab/Kota dalam tahun berjalan sumber lainnya yang Kabupaten/Kota
c. 1 - 25% 25 relevan
d. 0 % 0
Desa / kelurahan sehat iklim Renstra Kemenkes, data
Kabupaten/Kota memiliki Desa / kelurahan statistik nasional atau laporan Dinas Kesehatan
38 a. Memiliki 100
sehat iklim sumber lainnya yang Kabupaten/Kota
b. Tidak memiliki 0 relevan
Rumah Sakit dan Puskesmas telah mengelola limbah medis sesuai standar
a.Ya, ≥ 80% 100 Renstra Kemenkes, data
Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas telah
statistik nasional atau laporan Dinas Kesehatan
39 b.Ya, 60% - 79% 75 mengelola limbah medis sesuai standar di
sumber lainnya yang Kabupaten/Kota
Kab/Kota dalam tahun berjalan
c.Ya, 40% - 59% 50 relevan
d. Ya, <40% 25
Melakukan pengolahan limbah B3 di Fasyankes secara mandiri atau kerjasama dengan pihak ke-3 berizin Jumlah fasyankes Melakukan pengolahan Renstra Kemenkes, data
limbah B3 secara mandiri atau kerjasama statistik nasional atau laporan Dinas Kesehatan
40 a. Ada 100
dengan pihak ke-3 berizin di Kab/Kota pada sumber lainnya yang Kabupaten/Kota
b. Tidak ada 0 tahun berjalan relevan
Rumah sakit dan Puskesmas telah memenuhi persyaratan kesling sesuai standar IKL Rumah Sakit
Puskesmas dan intervensi perbaikan
a.Ya, ≥ 80% 100 Renstra Kemenkes, data
Jumlah Rumah sakit dan Puskesmas telah
statistik nasional atau laporan Dinas Kesehatan
41 b.Ya, 50% - 79% 75 memenuhi persyaratan kesling sesuai
sumber lainnya yang Kabupaten/Kota
standar IKL di Kab/Kota pada tahun berjalan
relevan
c.Ya, 20% - 49% 50
d.Ya, tapi hanya < 20% 25
B INDIKATOR PENDUKUNG
B INDIKATOR PENDUKUNG
b. 50 - 80% 50
c. < 50% 0
Pencapaian indikator Annual Parasite Incidence (API) atau incidence malaria pada suatu Penemuan kasus malaria dibagi
daerah tertentu jumlah penduduk dikali 1000
b. API 1-5% 50
c. API >5% 0
NO TATANAN 1 : KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT MANDIRI SKALA DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
B INDIKATOR PENDUKUNG
a. 100% 100
53
b. 50-99% 50
b. Lebih dari 7% 0
a. Tercapai 100
b. Tidak Tercapai 0
NO TATANAN 1 : KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT MANDIRI SKALA DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
B INDIKATOR PENDUKUNG
Jumlah kasus kejadian kecacingan dibagi
Indikator Kecacingan jumlah penduduk di kab/kota pada tahun
sebelumnya kali 100%
a. < 1% 100
56
b. 1-10% 50
c. > 10% 0
Ada-tidaknya kebijakan pemerintah
Kebijakan Pemerintah Daerah dalam pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan daerah dalam pencegahan dan
Napza penanggulangan penyalahgunaan Napza
di wilayah kabupaten / kota
57
a. Ada Regulasi/Kebijakan 100
c. Tidak dilaksanakan. 0
20% Puskesmas di suatu Kab/kota yang
Persentase Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini penyalahgunaan Napza melakukan deteksi dini masalah
kesehatan jiwa dan Napza
a. > 20% Puskesmas 100
59 b. 20% Puskesmas 50
d. 0% Puskesmas 0
NO TATANAN 1 : KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT MANDIRI SKALA DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
B INDIKATOR PENDUKUNG
Jumlah Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)
yang aktif melaksanakan rehabilitasi medis
Persentase Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang aktif melaksanakan rehabilitasi medis Napza
Napza dibagi total jumlah Institusi Penerima
Wajib Lapor (IPWL)
a. > 50 % 100
60
b. < 50% 50
c. Tidak ada 0
Pelaksanaan kesehatan jiwa masyarakat melalui Tim Pembina Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM)
c. <50% 0
c. < 10% 0
NO TATANAN 1 : KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT MANDIRI SKALA DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
B INDIKATOR PENDUKUNG
b. 10 - 24% 50
c. < 10% 0
b. 50 - 80% 50
c. < 50% 0
Jumlah Posyandu Lansia yang aktif dibagi
Persentase Posyandu Lansia aktif total Posyandu Lansia di kab/kota kali
100%
67 a. >60% 100
b. 50-60% 50
c. <50% 0
NO TATANAN 1 : KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT MANDIRI SKALA DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
B INDIKATOR PENDUKUNG
B INDIKATOR PENDUKUNG
a) Peraturan
Keberadaan cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) Bupati/Walikota tentang
CPPD Kabupaten dan
Pemerintah daerah Kabupaten dan Kota sudah
a. Mempunyai CPPD dan melakukan penyaluran CPPD 100 Kota
melaksanakan pengadaan, pengelolaan dan
b) Laporan pelaksanaan
penyaluran CPPD sesuai dengan regulasi
CPPD (pengadaan, Laporan Penyaluran CPPD Periode
71 b. Mempunyai CPPD tetapi belum melakukan CPPD 50 CPPD masing-masing daerah
pengelolaan dan dokumen: Tahunan
Penyaluran CPPD ditujukan untuk penanganan
penyaluran)
c. Dalam proses penyusunan regulasi CPPD 25 kerawanan pangan, gejolak harga dan masalah
Sumber data: Dinas Yang
pangan lainnya
Menangani Ketahanan
d. Belum menyelenggarakan CPPD 0 Pangan dan Pangan di
Kabupaten dan Kota
B INDIKATOR PENDUKUNG
Jaminan keamanan pangan yang beredar (pre-market) a) UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Pangan; PP Nomor 86 Tahun 2019
a. > 200 100 Jaminan keamanan pangan yang tentang Keamanan Pangan; dan PP
beredar (pre market) Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Laporan jumlah nomor registrasi
mencerminkan seberapa banyak Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
b. 100 - ≤ 200 50 yang diterbitkan oleh Kabupaten
73 pangan segar yang sudah Berbasis Risiko
dan Kota.
mendapatkan penjaminan/ijin edar b) Laporan Kegiatan Keamanan dan
Periode dokumen: Tahunan
c. 30 - ≤ 100 25 dari Dinas Pangan selaku Otoritas Mutu Pangan
Kompeten Keamanan Pangan Sumber data: Dinas Yang Menangani
Ketahanan Pangan dan Pangan di
d. < 30 0 Kabupaten dan Kota
B INDIKATOR PENDUKUNG
Konsumsi daging
a) RPJMD/RENTSRA/RAD-
a. ≥ 14.6 100 PG;
Laporan analisis konsumsi
b) Konsumsi daging diperoleh
pangan di kabupaten dan
dengan menjumlah konsumsi
kota; atau Direktori
b. 13 - 14.5 50 Jumlah konsumsi daging daging dalam satuan
78 Konsumsi Pangan di
per kapita per tahun kg/kap/tahun
Kabupaten dan Kota
Sumber data: Dinas yang
Periode dokumen:
c. 12 - 12.9 25 menangani urusan ketahanan
Tahunan.
pangan dan pangan di
kabupaten dan kota
d. < 12 0
TERIMA KASIH