Atas Nama
DEPIANTI, SE
NIP. 19840822 201310 2 001
Kepada Yth,
Ketua Tim Penilai Instansi Angka Kredit
Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)
Perwakilan Bkkbn Provinsi Aceh
di-
Banda Aceh
Dengan hormat,
Terlampir bersama ini kami kirimkan Rekomendasi Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana An. Depianti, SE untuk periode Januari s/d Juni 2018,
dengan jumlah Angka Kredit yang diusulkan sebesar 6.98 (Enam Koma Sembilan Puluh Delapan).
Bukti-bukti fisik kegiatan Unsur Utama dan Penunjang yang telah dilakukan (Unsur Utama Pendidikan
serta Form D) dan seluruh prasyarat yang tertuang dalam KEPMENPAN nomor 120 Tahun 2004, tentang
petunjuk teknis jabatan fungsional Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan angka kreditnya, terlampir.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Tembusan Yth,
- Sekretaris Dinas PPKB, PP dan PA Kabupaten Aceh Barat
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENYULUHAN KB NASIONAL
Menyatakan bahwa
Nama : DEPIANTI, SE
NIP : 19840822 201310 2 001
Pangkat/Gol. Ruang : Penata Muda (III/a)
Jabatan : Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Pertama
Instansi : BkkbN Provinsi Aceh (Kabupaten Aceh Barat)
A. PENDAHULUAN
Amanat Presiden Republik Indonesia, kepada BKKBN agar dapat menyusun suatu
kegiatan/program yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran pembangunan bidang
pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 2015-2019, kegiatan tersebut dapat menjadi ikon
BKKBN serta dapat secara langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia
diseluruh tingkatan wilayah.
Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program keluarga berencana oleh pemerintah
adalah agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Diperolehnya data basis keluarga dan anggota keluarga dapat memberikan gambaran pendapatan
secara tepat dan menyeluruh keadaan dilapangan sampai ke tingkat keluarga tentang hasil-hasil
pelaksanaan program KB yang dapat digunakan untuk kepentingan operasional langsung di
lapangan serta untuk kepentingan penetapan kebijakan perencanaan pengendalian dan penilaian
oleh pengelola pelaksana di semua tingkatan
2. Tujuan Khusus
a. Terwujudnya keluarga sejahtera
b. Menurunkan angka kelahiran
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat
D. PESERTA
Keterangan terdiri dari :
1. Geuchik
2. Koordinator PKB/PLKB
3. PKB/PLKB
4. Masyarakat & Tokoh Formal
Pendataan jumlah penduduk sampai akhir tahun 2017 berjumlah : 10.251 Jiwa dengan jumlah kepala
keluarga 2.870 KK dan untuk wilayah Kampung KB meliputi dengan mata pencaharian sebagaian besar
penduduk rendah bermata pencaharian sebagai PNS, Pekerja Lepas, Petani, Karyawan dan Wiraswasta.
F. PENUTUP
Demikian melaksanakan pendataan KB dengan mengolah data wilayah Kec/Kab/Kota. Demikian
laporan ini disampaikan dengan harapan menambah wawasan dan pengetahuan setelah mengikuti kegiatan
ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta dan masyarakat.
LAPORAN KEGIATAN
MELAKUKAN PENDATAAN KB DENGAN VERIFIKASI/VALIDASI DATA
TAHUN 2018
A. PENDAHULUAN
Amanat Presiden Republik Indonesia, kepada BkkbN agar dapat menyusun suatu kegiatan/program
yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana 2015-2019, kegiatan tersebut dapat menjadi ikon BkkbN serta dapat secara
langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia diseluruh tingkatan wilayah.
C. PESERTA
Keterangan terdiri dari :
1. Keuchik
2. Koordinator PKB/PLKB
3. PKB/PLKB
4. Masyarakat & Tokoh Formal
1. Jumlah Jiwa menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan
Status Perkawinan
No Kel. Umur Kawin Tidak Kawin Janda Duda Jumlah
L P JML L P JML
1 < 15 tahun - - - 130 1.522 2.652 - - 2.652
2 15 – 19 tahun - 4 4 300 410 710 - - 714
3 20 – 24 tahun 12 18 30 320 370 690 - - 720
4 25 – 34 tahun 18 21 39 321 343 664 2 3 708
5 35 – 49 tahun 421 457 878 2 1 3 5 6 392
6 50 tahun 523 833 1356 - - - 9 15 1080
Jumlah 984 1333 2307 2073 2646 4719 10 34 7066
F. PENUTUP
Demikian laporan ini disampaikan dengan harapan menambah wawasan dan pengetahuan setelah
mengikuti kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta dan masyarakat.
LAPORAN KEGIATAN
MENGEVALUASI PENCAPAIAN KB TINGKAT DESA/KELURAHAN
TAHUN 2018
A. PENDAHULUAN
Amanat Presiden Republik Indonesia, kepada BkkbN agar dapat menyusun suatu kegiatan/program
yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana 2015-2019, kegiatan tersebut dapat menjadi ikon BkkbN serta dapat secara
langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia diseluruh tingkatan wilayah.
Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program keluarga berencana oleh pemerintah
agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Diperolehnya data basis keluarga dan anggota keluarga dapat memberikan gambaran secara tepat
dan menyeluruh keadaan dilapangan sampai ke tingkat keluarga tentang hasil-hasil pelaksanaan
program KB yang dapat digunakan untuk kepentingan operasional langsung di lapangan serta
untuk kepentingan penetapan kebijakan perencanaan pengendalian dan penilaian oleh pengelola
pelaksana di semua tingkatan.
2. Tujuan Khusus
Bertujuan untuk menghasilkan data dan informasi tentang demografi keluarga berencana tahapan
keluarga sejahtera anggota keluarga.
1. Tersedianya data demografi
2. Tersedianya data keluarga berencana
3. Tersedianya data KS
4. Tersedianya data anggota keluarga
C. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan telah dilaksanakan pada :
Tgl/Bln/Tahun :
Pukul : 09 s/d selesai
Tempat : Balai
D. PESERTA
Keterangan terdiri dari :
1. Keuchik
2. Koordinator PKB/PLKB
3. PKB/PLKB
4. Masyarakat & Tokoh Formal
E. PENDATAAN DI WILAYAH KERJA DESA
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa 2984 Jumlah Kepala Keluarga 770
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)
Keluarga yang Memiliki Lansia 770 PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total 71 Jiwa
a. Mekanisme Operasional rapat perencanaan kegiatan ada, frekuensi : setiap 3 bulan rapat koordinasi
dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan ada, frekuensi e tiap 3 bulan.
b. Sosialisasi kegiatan ada, frekuensi : Bulanan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada frekuensi :
setiap 3 bulan.
c. Penyusunan laporan ada, frekuensi : setiap 3 bulan
1. Distribusi Frekuensi
Mengumpulkan data umur akspetor KB di daerah sebagai berikut : 35, 32, 17, 30, 37, 20, 24,
43, 30, 21, 45, 25, 37, 23, 35, 35, 30, 21, 35, 23, 24, 30, 20, 30, 25, 24, 24, 40, 35, 37, 37, 40,
35, 40.
Dari nilai tersebut disusun secara teratur mulai dari umur termuda sampai tertua. Setelah
diurutkan, diketahui jumlah akseptor untuk umur itu. Kumpulan pasangan nilai dengan
frekuensinya tersebut didistribusi frekuensi, dimana X menyatakan umur yang dicapai dan f (X)
menyatakan frekuensi pada umur itu.
Panjang interval yang memperlihatkan batas bawah dan batas atas nilai tersebut range. Nilai
dalam besarnya range adalah selisih antara nilai terbesar dengan nilai yang terkecil. Dari data
akseptor KB daerah tersebut, range dimulai dari nilai 17 dan berakhir pada nilai 45.
F. PENUTUP
Demikian laporan ini disampaikan dengan harapan menambah wawasan dan pengetahuan setelah
mengikuti kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta dan masyarakat.
LAPORAN KEGIATAN
MELAKUKAN FASILITASI KEPADA PPKBD
TAHUN 2018
A. PENDAHULUAN
Pemerintah Kabupaten, melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten memberikan Pelatihan.
Pelatihan diberikan kepada 150 Kader Peran Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan
Sub PPKBD dalam wilayah Kabupaten, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai II, Kantor BP3D baru-
baru ini.
Kepala Dinas P2KBP3A, Bidang Penggerak Penyuluhan Keluarga Berencana, Advokasi,
Komunikasi informasi dan edukasi mengatakan ini merupakan salah satu Program Kependudukan,
Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) untuk petugas Pembantu Pembina Keluarga
Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD. Nantinya Kader PPKBD akan dibentuk Sub PPKBD
dimasing-masing Rukun Tetangga (RT).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran dari para pengurus PPKBD/Sub
PKKBD/kader dalam pelaksanaan Program KKBPK.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampong atau yang setara melalui program
kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta pembangunan sector terkait
dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
F. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan melakukan fasilitas kepada PPKBD. Demikian laporan ini disampaikan dengan
harapan menambah wawasan dan pengetahuan setelah mengikuti kegiatan ini. Semoga kegiatan ini
bermanfaat bagi para peserta dan masyarakat.
LAPORAN KEGIATAN
MEMBERIKAN PEMBEKALAN & INFORMASI KEPADA TOKOH FORMAL
TAHUN 2018
A. PENDAHULUAN
Amanat Presiden Republik Indonesia, kepada BkkbN agar dapat menyusun suatu kegiatan/program
yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana 2015-2019, kegiatan tersebut dapat menjadi ikon BkkbN serta dapat secara
langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia diseluruh tingkatan wilayah.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengubah perilaku objek atau sasaran kearah perilaku yang lebih baik sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal, objek atau sasaran penyuluhan merupakan kelompok masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Dalam memahami program Tribina dan untuk meningkatkan kualitas keluarga sebagai orang tua,
harus memahami dan menerapkan 8 fungsi dalam kehidupan sehari-hari yakni, fungsi agama social
budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, social dan pendidikan, ekonomi, serta fungsi
lingkungan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarkat dari semua usia.
C. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan Penyuluhan KB dilaksanakan pada :
Tgl/Bln/Tahun :
Pukul : 09 s/d Selesai
Tempat : Balai
D. PESERTA
Keterangan terdiri dari :
1. Keuchik
2. Koordinator PKB/PLKB
3. PKB/PLKB
4. Masyarakat & Tokoh Formal
E. HAL YANG DIBICARAKAN
Tribina juga berguna meningkatkan kesejahteraan Lansia melalui kepedulian dan peran keluarga
dalam mewujudkan masa usia lanjut yang produktif, mandiri dan bermanfaat bagi keluarga dan lingkungan
masyarakat.
Dalam memahami program tribina dan untuk meningkatkan kualitas keluarga sebagai orang tua,
harus memahami dan menerapkan 8 fungsi dalam kehidupan sehari-hari yakni, fungsi agama social
budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, social dan pendidikan, ekonomi, serta fungsi lingkungan
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dari semua usia.
Bina Keluarga Balita (BKB) adalah upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran
ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik,
motoric, kecerdasan, social, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara
ibu/anggota keluarga lainnya dengan anak balita.
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ini merupakan program strategis di mana dilakukan upaya mempersiapkan SDM berkualitas dalam
lingkungan masyarakat. Program BKR meliputi kegiatan upaya yang meningkatkan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang anak remaja
secara seimbang melalui komunikasi efektif antara orang tua dan remaja, baik secara fisik, intelektual,
kesehatan reproduksi, mental emosional, social dan moral spiritual.
Dari batasan ini mengandung 4 (empat) upaya pokok program keluarga berencana nasional, yaitu :
1. Pendewasaan usia perkawinan;
2. Pengaturan kelahiran;
3. Pembinaan ketahanan keluarga; dan
4. Peningkatan kesejahteraan keluarga;
Dengan adanya 4 (empat) upaya pokok program keluarga berencana nasional maka dibentuknya
Bina Keluarga Remaja (BKR). Bina keluarga remaja (BKR) adalah kegiatan yang dilakukan oleh
sekelompok keluarga/orang tua untuk meningkatkan bimbingan/pembinaan tumbuh kembang remaja
secara baik dan terarah dalam rangka membangun keluarga yang berkualitas.
F. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan memberikan pembekalan & informasi kepada tokoh formal. Demikian
laporan ini disampaikan dengan harapan menambah wawasan dan pengetahuan setelah mengikuti
kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta dan masyarakat.
LAPORAN KEGIATAN
MELAKUKAN FASILITAS KEMITRAAN INSTANSI PEMERINTAH & NON PEMERINTAH
TINGKAT KECAMATAN
TAHUN 2018
A. PENDAHULUAN
Amanat Presiden Republik Indonesia, kepada BkkbN agar dapat menyusun suatu kegiatan/program
yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana 2015-2019, kegiatan tersebut dapat menjadi ikon BkkbN serta dapat secara
langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia diseluruh tingkatan wilayah.
Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara, yang memiliki kriteria
tertentu, dimana terdapat keterpaduan program kependudukan, dan pembangunan sector terkait yang
dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengelolaan dan pelaksanaan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan melalui
bhakti social di Kecamatan Samatiga
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan peserta KB baru
b. Meningkatkan Pencapaian perserta KB baru metode kontasepsi jangka panjang
c. Meningkatkan pembinaan keberlangsungan peserta KB aktif
d. Meningkatkan peran dan komitmen mitra kerja di setiap tingkatan dalam memberhasilkan
pelaksanaan program kependudukan.
F. PENUTUP
Demikian laporan melakukan fasilitas kemitraan instansi pemerintah & non pemerintah TK
Kecamatan. Demikian laporan ini disampaikan dengan harapan menambah wawasan dan pengetahuan
setelah mengikuti kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta dan masyarakat.
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENYULUHAN KB NASIONAL
Menyatakan bahwa :
Nama : DEPIANTI, SE
NIP : 19840822 201210 2 001
Pangkat/Gol Ruang : Penata Muda (III/a)
Jabatan : Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Pertama
Instansi : BkkbN Provinsi Aceh (Kabupaten Aceh Barat)
12 & 14
3 Memberikan Pembekalan dan Informasi kepada tokoh Laporan 2 0,16
Maret 2018
formal
6 & 19
4 Maret 2018 Laporan 2 0,12
Melakukan fasilitasi kemitraan instansi pemerintah dan non
pemerintah tingkat Kecamatan
Total Angka Kredit 0,55
A. PENDAHULUAN
Amanat Presiden Republik Indonesia, kepada BkkbN agar dapat menyusun suatu kegiatan/program
yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran pembangunan Bidang pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana 2015-2019, kegiatan tersebut dapat menjadi ikon BkkbN serta dapat secara
langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia diseluruh tingkatan wilayah.
Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara, yang memiliki kriteria
tertentu, dimana terdapat keterpaduan program kependudukan, dan pembangunan sector terkait yang
dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengelolaan dan pelaksanaan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan melalui
bhakti social di Kecamatan Langsa Barat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan peserta KB baru
b. Meningkatkan pencapaian peserta KB baru metode kontasepsi jangka panjang.
c. Meningkatkan pembinaan keberlangsungan peserta KB aktif.
d. Meningkatkan peran dan komitmen mitra kerja disetiap tingkatan dalam memberhasilkan
pelaksanaan program kependudukan.
C. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan telah dilaksanakan pada :
Tgl/Bln/Tahun :
Pukul : 09 s/d Selesai
Tempat : Balai
A. PESERTA
Keterangan terdiri dari :
1. Keuchik
2. Koordinator PKB/PLKB
3. PKB/PLKB
4. Masyarakat & Tokoh Formal
D. HAL YANG DIBICARAKAN
Adapun materi yang dibicarakan dalam pertemuan kemitraan ini adalah pembahasan tentang
laporan R/I dan R/II serta meningkat aseptor alat kontrasepsi jangka panjang dengan kerjasama bidan
klinik dan membawa aseptor MKJP sebanyak 1 orang.
E. HASIL KEMITRAAN
Adanya calon aseptor baru yang sudah didata oleh Kader dan PLKB wilayah Kecamatan. Aseptor
IUD berjumlah 3 orang.
F. PENUTUP
Demikian laporan Melakukan Fasilitas Kemitraan Instansi Pemerintah & Non Pemerintah Tingkat
Kecamatan. Demikian laporan ini disampaikan dengan harapan menambah wawasan dan pengetahuan
setelah kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta dan masyarakat.
LAPORAN KEGIATAN
MEMBERIKAN ORIENTASI KETERAMPILAN KADER IMP/POKTAN
TAHUN 2018
A. PENDAHULUAN
Amanat Presiden Republik Indonesia, kepada BkkbN agar dapat menyusun suatu kegiatan/program
yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran pembangunan bidang pengendalian penduduk
dan keluarga berencana 2015-2019, kegiatan tersebut dapat menjadi ikon BkkbN serta dapat secara
langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia diseluruh tingkatan wilayah.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengubah perilaku objek atau sasaran kearah perilaku yang lebih baik sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal, objek atau sasaran penyuluhan merupakan kelompok masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampong atau yang setara melalui program
kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta pembangunan sector terkait
dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
F. PENUTUP
Laporan ini disampaikan dengan harapan menambah wawasan dan pengetahuan setelah mengikuti
kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi peserta dan masyarakat.
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN KB NASIONAL
Menyatakan bahwa
Nama : DEPIANTI, SE
NIP : 19840822 201310 2 001
Pangkat/Gol. Ruang : Penata Muda (III/a)
Jabatan : Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Pertama
Instansi : BkkbN Provinsi Aceh (Kabupaten Aceh Barat)
A. PENDAHULUAN
Amanat Presiden Republik Indonesia, kepada BkkbN agar dapat menyusun suatu kegiatan/program
yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana 2015-2019, kegiatan tersebut dapat menjadi ikon BkkbN serta dapat secara
langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia diseluruh tingkatan wilayah.
Pembinaan Aseptor KB salah satunya melalui konseling. Konseling adalah proses yang berjalan
dan menyatu dengan semua aspek pelayanan keluarga berencana dan bukan hanya informasi yang
diberikan dan dibicarakan pada satu kali kesempatan yakni pada saat pemberian pelayanan. Teknik
konseling yang baik dan informasi yang memadai harus diterapkan dan dibicarakan secara interaktif
sepanjang kunjungan klien dengan cara yang sesuai dengan.
B. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada :
Tgl/Bln/Tahun :
Pukul : 08 s/d 10.00 WIB
Tempat : Balai Desa
C. PESERTA
Keterangan terdiri dari :
1. Keuchik
2. Koordinator PKB/PLKB
3. PKB/PLKB
4. Masyarakat & Tokoh Formal
D. TUJUAN
Meningkatkan penerimaan Informasi yang benar, diskusi bebas dengan cara mendengarkan, berbicara dan
komunikasi nonverbal meningkatkan penerimaan KB oleh Klien. Menjamin pilihan yang cocok konseling
menjamin bahwa petugas dan klien akan memilih cara yang terbaik sesuai dengan keadaan kesehatan dan
kondisi klien.
Kelangsungan pemakaian cara KB akan lebih baik bila klien ikut memiliki cara tersebut, mengetahui
bagaimana cara bekerjanya dan bagaimana mengatasi efek sampingnya. Kelangsungan pemakaian juga
lebih baik bila ia mengetahui bahwa ia dapat berkunjung kembali seandainya ada masalah. Kadang-kadang
klien hanya ingin tahu kapan ia harus kembali untuk memperoleh pelayanan.
a. Konseling Awal
Konseling awal bertujuan untuk memutuskan metode apa yang akan dipakai, didalamnya termasuk
mengenalkan pada klien semua cara KB atau pelayanan kesehatan, prosedur klinik, kebijakan dan
bagaimana pengalaman klien pada kunjungannya itu. Bila dilakukan dengan objektif, konseling
awal membantu klien untuk memilih jenis KB yang cocok untuknya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat konseling awal antara lain menanyakan pada klien
cara apa yang disukainya, dan apa yang dia ketahui mengenai cara tersebut, menguraikan secara
ringkas cara kerja, kelebihan dan kekurangannya.
b. Konseling Khusus
Konseling khusus mengenai metoda KB memberi kesempatan pada klien untuk mengajukan
pertanyaan tentang cara KB tertentu dan membicarakan pengalamannya, mendapatkan informasi
lebih rinci tentang cara KB yang tersedia yang ingin dipilihnya, mendapatkan bantuan untuk
memilih metoda KB yang cocok serta mendapat penerangan lebih jauh tentang bagaimana
menggunakan metoda tersebut dengan aman, efektif dan memuaskan.
c. Konseling Tindak Lanjut
Bila klien datang untuk mendapatkan obat baru atau pemeriksaan ulang maka penting untuk
berpijak pada konseling yang dulu. Konseling pada kunjungan ulang lebih bervariasi dari pada
konseling awal. Pemberi pelayanan perlu mengetahui apa yang harus dikerjakan pada setiap situasi.
Pemberi pelayanan harus dapat membedakan antara masalah yang serius yang memerlukan rujukan
dan masalah yang ringan yang dapat diatasi ditempat.
d. Langkah-langkah Konseling KB (satu tuju)
Dalam memberikan konseling. Khususnya bagi calon klien KB yang baru hendaknya dapat
diterapkan 6 langkah yang sudah dikenal dengan kata kunci SATU TUJU. Penerapan SATU TUJU
tersebut tidak perlu dilakukan secara berurutan karena petugas harus menyesuaikan diri dengan
kebutuhan klien. Beberapa klien membutuhkan lebih banyak perhatian pada langkah yang satu
dibandingkan dengan langkah lainnya. Kata kunci SATU TUJU adalah sebagai berikut :
SA : Sapa dan Salam
Sapa dan Salam kepada klien secara terbuka dan sopan. Berikan perhatian sepenuhnya kepada
mereka dan berbicara ditempat yang nyaman serta terjamin privasinya. Yakinkan klien untuk
membangun rasa percaya diri. Tanyakan kepada klien apa yang perlu dibantu serta jelaskan
pelayanan apa yang dapat diperolehnya.
T : Tanya
Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya. Bantu klien untuk berbicara mengenai
pengalaman keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, tujuan, kepentingan, harapan, serta
keadaan kesehatan dan kehidupan keluarganya. Tanyakan konstrasepsi yang diinginkan oleh klien.
Berikan perhatian kepada klien apa yang disampaikan oleh klien sesuai dengan kata-kata, gerak
isyarat dan caranya. Coba tempatkan diri kita di dalam hati klien. Perlihatkan bahwa kita
memahami. Dengan memahami pengetahuan, kebutuhan dan keinginan klien kita dapat
membantunya.
U : Uraikan
Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beritahu apa pilihan reproduksi yang paling
mungkin, termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi. Bantulah klien pada jenis kontrasepsi yang
paling dia ingini, serta jelaskan pula jenis-jenis lain yang ada. Juga jelaskan alternative kontrasepsi
lain yang mungkin diingini oleh klien. Uraikan juga mengenai risiko penularan HIV/AIDS dan
pilihan metode ganda.
E. PENUTUP
Demikian laporan melakukan konseling KB Nasional. Demikian laporan ini disampaikan dengan
harapan menambah wawasan dan pengetahuan setelah mengikuti kegiatan ini. Semoga kegiatan ini
bermanfaat bagi para peserta dan masyarakat.