Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR USULAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH KB

Atas Nama

DEPIANTI, SE
NIP. 19840822 201310 2 001

Penyuluh KB BkkbN Provinsi Aceh


Wilayah Kerja Kabupaten Aceh Barat

Diusulkan dalam periode


Januari s/d 2018

Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga


Berencana Nasional Provinsi Aceh
2018
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN
ANAK DAN KELUARGA BERENCANA
JALAN GAJAH MADA KOMPLEK KANTOR BUPATI ACEH BARAT – TLP. (0655) 53165

Nomor : Meulaboh, 2019


Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Rekomendasi Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit
(DUPAK) Penyuluh KKBPK
An. Depianti, SE (19840822 201310 2 001)

Kepada Yth,
Ketua Tim Penilai Instansi Angka Kredit
Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)
Perwakilan Bkkbn Provinsi Aceh
di-
Banda Aceh

Dengan hormat,

Terlampir bersama ini kami kirimkan Rekomendasi Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana An. Depianti, SE untuk periode Januari s/d Juni 2018,
dengan jumlah Angka Kredit yang diusulkan sebesar 6.98 (Enam Koma Sembilan Puluh Delapan).

Bukti-bukti fisik kegiatan Unsur Utama dan Penunjang yang telah dilakukan (Unsur Utama Pendidikan
serta Form D) dan seluruh prasyarat yang tertuang dalam KEPMENPAN nomor 120 Tahun 2004, tentang
petunjuk teknis jabatan fungsional Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan angka kreditnya, terlampir.
Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Kepala Dinas DP3AKB


Kabupaten Aceh Barat

Ena Herisnam, SKM


NIP. 19680415 198812 2 001

Tembusan Yth,
- Sekretaris Dinas PPKB, PP dan PA Kabupaten Aceh Barat
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENYULUHAN KB NASIONAL

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : FARIDAH, S.E, M.M
NIP : 19680404 199303 2 003
Pangkat/Gol. Ruang : Pembina Tk. I (IV/b)
Jabatan : Kepala Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi
Instansi : Perwakilan BkkbN Provinsi Aceh

Menyatakan bahwa
Nama : DEPIANTI, SE
NIP : 19840822 201310 2 001
Pangkat/Gol. Ruang : Penata Muda (III/a)
Jabatan : Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Pertama
Instansi : BkkbN Provinsi Aceh (Kabupaten Aceh Barat)

Telah melakukan kegiatan penyuluhan KB Nasional, sebagai berikut :


JUMLAH JUMLAH
VOLUME ANGKA
No URAIAN KEGIATAN PENYULUHAN KB TANGGAL SATUAN
KEGIATAN KREDIT
KETERANGAN /
NASIONAL HASIL BUKTI FISIK
1 2 3 4 5 6 7
1 Melaksanakan Pendataan KB dengan Mengolah 2-5 & 8-9 Laporan 6 0,9
data Wilayah Kec/Kab/Kota Januari 2018

2 Melakukan Pendataan KB dengan Verifikasi 10-12 & 15-17 Laporan 6 0,9


/Validasi data Januari 2018

Mengevaluasi Pencapaian KB Tk. Desa/Kelurahan 17-19 & 22


3 Januari 2018 Laporan 6 0,24

Melakukan Fasilitasi kepada PPKBD 23 Januari 2018


4 Laporan 6 0,03
Memberikan pembekalan dan Informasi kepada 24-25 Januari
5 tokoh formal 2018 Laporan 6 0,16

Melakukan fasilitasi kemitraan instansi pemerintah 26&29 Januari


6 dan non pemerintah tingkat Kecamatan. 2018 Laporan 6 0,12

Total Angka Kredit 2,35

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Banda Aceh, 2018


Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi

FARIDAH, S.E, M.M


NIP. 19680404 199303 2 003
LAPORAN KEGIATAN
MELAKSANAKAN PENDATAAN KB DENGAN MENGELOLA DATA WILAYAH
KEC/KAB/KOTA TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Amanat Presiden Republik Indonesia, kepada BKKBN agar dapat menyusun suatu
kegiatan/program yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran pembangunan bidang
pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 2015-2019, kegiatan tersebut dapat menjadi ikon
BKKBN serta dapat secara langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia
diseluruh tingkatan wilayah.
Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program keluarga berencana oleh pemerintah
adalah agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Diperolehnya data basis keluarga dan anggota keluarga dapat memberikan gambaran pendapatan
secara tepat dan menyeluruh keadaan dilapangan sampai ke tingkat keluarga tentang hasil-hasil
pelaksanaan program KB yang dapat digunakan untuk kepentingan operasional langsung di
lapangan serta untuk kepentingan penetapan kebijakan perencanaan pengendalian dan penilaian
oleh pengelola pelaksana di semua tingkatan
2. Tujuan Khusus
a. Terwujudnya keluarga sejahtera
b. Menurunkan angka kelahiran
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat

C. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan Penyuluhan KB telah dilaksanakan pada
Tgl/Bln/Tahun :
Pukul :
Tempat :

D. PESERTA
Keterangan terdiri dari :
1. Geuchik
2. Koordinator PKB/PLKB
3. PKB/PLKB
4. Masyarakat & Tokoh Formal

Pendataan jumlah penduduk sampai akhir tahun 2017 berjumlah : 10.251 Jiwa dengan jumlah kepala
keluarga 2.870 KK dan untuk wilayah Kampung KB meliputi dengan mata pencaharian sebagaian besar
penduduk rendah bermata pencaharian sebagai PNS, Pekerja Lepas, Petani, Karyawan dan Wiraswasta.

E. BERDASARKAN HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2017 YANG TELAH


DILAKUKAN OLEH KADER DENGAN BIMBINGAN PENYULUH KELUARGA
BERENCANA (PKB) DIPEROLEH DATA JUMLAH PENDUDUK KHUSUS DI DESA
ADALAH :
- Jumlah Kepala Keluarga : 998 KK - Jumlah Keluarga Pra Sejahtera : 5 KK
- Jumlah Kepala Keluarga Sejahtera I : 24 KK - Jumlah Keluarga Sejahtera II : 603 KK
- Jumlah Kepala Keluarga Sejahtera III : 351 KK - Jumlah Keluarga Sejahtera II Plus : 15 KK
- Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) : 245 KK - Jumlah Peserta KB Aktif Swasta :-
- Jumlah Peserta KB Aktif Pemerintah : 167
Jumlah kelompok kegiatan, 7 kelompok terdiri dari BKB 3, BKR 1, BKL 1, PIK-R 1 kelompok
dengan jumlah kader 42 orang Statistik Kampung jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur jumlah jiwa
3252 Jumlah Kepala Keluarga 1065 Persentase Partisipasi Keluarga [L Remaja 310].
Keluarga yang memiliki Lansia 202 PUS dan ketidaksertaan Ber-KB Total 195 Jiwa PUS dan
Kesertaan Ber-KB Total 562 Jiwa struktur Badan Pengurus Sarana dan Prasarana Sekretariat KKB belum
ada BKB 12 July 2016 BKR 12 July 2016 BKL 12 July 2016 Kelompok UPPKS 12 July 2018 PIK-R 12
July Rumah Dataku belum ada dukungan terhadap Kampung KB sumber data Ya, APBN
Kepengurusan/Pokja KKB Ada SK Pokja KKB Tidak ada PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah
Regulasi dari Pemerintah Daerah ada, SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB.
Pelatihan Sosialisasi bagi Pokja KKB ada jumlah pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi
pengelolaan KKB 11 orang pokja terlatih dari 39 orang total pokja penggunaan data dalam perencanaan
dan evaluasi kegiatan ya, PK dan Pemutahiran data-data rutin BkkbN potensi desa data sektoral
mekanisme operasional rapat perencanaan kegiatan ada, frekuensi : bulanan rapat koordinasi dengan
dinas/instansi terkait pendukung kegiatan ada, frekuensi : bulanan sosialisasi kegiatan ada, frekuensi :
bulanan monitoring dan evaluasi kegiatan ada, frekuensi : bulanan penyusunan laporan ada, frekuensi :
bulanan.

F. PENUTUP
Demikian melaksanakan pendataan KB dengan mengolah data wilayah Kec/Kab/Kota. Demikian
laporan ini disampaikan dengan harapan menambah wawasan dan pengetahuan setelah mengikuti kegiatan
ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta dan masyarakat.
LAPORAN KEGIATAN
MELAKUKAN PENDATAAN KB DENGAN VERIFIKASI/VALIDASI DATA
TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Amanat Presiden Republik Indonesia, kepada BkkbN agar dapat menyusun suatu kegiatan/program
yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana 2015-2019, kegiatan tersebut dapat menjadi ikon BkkbN serta dapat secara
langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia diseluruh tingkatan wilayah.

B. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan penyuluhan KB telah dilaksanakan pada :
Tgl/Bln/Tahun :
Pukul : 09 s/d selesai
Tempat : Balai

C. PESERTA
Keterangan terdiri dari :
1. Keuchik
2. Koordinator PKB/PLKB
3. PKB/PLKB
4. Masyarakat & Tokoh Formal
1. Jumlah Jiwa menurut Kelompok Umur dan Status Perkawinan
Status Perkawinan
No Kel. Umur Kawin Tidak Kawin Janda Duda Jumlah
L P JML L P JML
1 < 15 tahun - - - 130 1.522 2.652 - - 2.652
2 15 – 19 tahun - 4 4 300 410 710 - - 714
3 20 – 24 tahun 12 18 30 320 370 690 - - 720
4 25 – 34 tahun 18 21 39 321 343 664 2 3 708
5 35 – 49 tahun 421 457 878 2 1 3 5 6 392
6  50 tahun 523 833 1356 - - - 9 15 1080
Jumlah 984 1333 2307 2073 2646 4719 10 34 7066

D. DATA KELUARGA BERENCANA


2. Jumlah PUS Menurut Kelompok Umur Wanita

No Kelompok Umur Jumlah PUS PUS Peserta KB PUS Bukan Peserta KB


1 < 15 Tahun - - -
2 15 – 19 tahun 4 3 3
3 20 – 24 tahun 179 79 100
4 25 – 29 tahun 301 56 245
5 30 – 34 tahun 460 126 334
6 35 – 39 tahun 1288 207 108
7 40 – 44 tahun 386 199 197
8 45 – 49 tahun 334 199 135
9  50 tahun - - -
Jumlah 2.952 1.122

3. Keikutsertaan Ber-KB Per Mix Kontrasepsi


No Kontrasepsi Jumlah
1 IUD 8
2 MOW -
3 MOP -
4 Implant 7
5 Suntik 231
6 Pil 499
7 Kondom 64
Jumlah 809

4. PUS bukan peserta KB

No Uraian Jumlah % terhadap PUS


1 Hamil 56
2 Ingin Anak Segera 320
3 Ingin Anak Ditunda 740
4 Tidak Ingin Anak Lagi 108
Jumlah 1224

E. DATA BINA KETAHANAN KELUARGA


1. Jumlah Jiwa Menurut Kelompok Umur
No Kelompok Umur Sasaran Program Jumlah
1 < 1 tahun Bayi 96
2 1 – 4 tahun Balita 60
3 5 – 6 tahun Kemas 55
4 7 – 14 tahun Remaja Muda 49
5 15 – 24 tahun Remaja Dewasa 42
6 25 – 65 tahun Produktif 36
7 65 tahun Lansia 78
Jumlah 366

2. Keikutsertaan Balita dalam Kegiatan Taman Posyandu dan BKB


No Kelompok Umur Jumlah PIK BKR
Ikut Tidak Ikut Ikut Tidak Ikut
1 < 1 tahun 96 32 64 32 64
2 1 – 4 tahun 60 30 30 25 35
3 5 – 6 tahun 55 - 55 - 55
Jumlah 211 62 149 57 154
3. Keikutsertaan Remaja Dalam Kegiatan PIK dan Keluarga Dalam Kegiatan BKR
No Kelompok Umur Jumlah PIK BKR
Ikut Tidak Ikut Ikut Tidak Ikut
1 7 – 14 tahun 49 - 49 - 49
2 15 – 19 tahun 20 - 20 - 20
3 19 – 24 tahun 22 - 22 - 22
Jumlah 91 - 91 - 91

4. Jumlah Kelompok BKB, BKR, BKL dan UPPKS


Jumlah Anggota
No Kelompok Jumlah Ada Hadir %
Kelompok
1 BKB 1 32 25
2 BKR - - -
3 BKL - - -
4 UPPKS - - -
Jumlah 1 32 25

F. PENUTUP
Demikian laporan ini disampaikan dengan harapan menambah wawasan dan pengetahuan setelah
mengikuti kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta dan masyarakat.
LAPORAN KEGIATAN
MENGEVALUASI PENCAPAIAN KB TINGKAT DESA/KELURAHAN
TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Amanat Presiden Republik Indonesia, kepada BkkbN agar dapat menyusun suatu kegiatan/program
yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana 2015-2019, kegiatan tersebut dapat menjadi ikon BkkbN serta dapat secara
langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia diseluruh tingkatan wilayah.
Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program keluarga berencana oleh pemerintah
agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Diperolehnya data basis keluarga dan anggota keluarga dapat memberikan gambaran secara tepat
dan menyeluruh keadaan dilapangan sampai ke tingkat keluarga tentang hasil-hasil pelaksanaan
program KB yang dapat digunakan untuk kepentingan operasional langsung di lapangan serta
untuk kepentingan penetapan kebijakan perencanaan pengendalian dan penilaian oleh pengelola
pelaksana di semua tingkatan.
2. Tujuan Khusus
Bertujuan untuk menghasilkan data dan informasi tentang demografi keluarga berencana tahapan
keluarga sejahtera anggota keluarga.
1. Tersedianya data demografi
2. Tersedianya data keluarga berencana
3. Tersedianya data KS
4. Tersedianya data anggota keluarga
C. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan telah dilaksanakan pada :
Tgl/Bln/Tahun :
Pukul : 09 s/d selesai
Tempat : Balai

D. PESERTA
Keterangan terdiri dari :
1. Keuchik
2. Koordinator PKB/PLKB
3. PKB/PLKB
4. Masyarakat & Tokoh Formal
E. PENDATAAN DI WILAYAH KERJA DESA
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa 2984 Jumlah Kepala Keluarga 770
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)
Keluarga yang Memiliki Lansia 770 PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total 71 Jiwa

PUS dan Kesertaan Ber-KB Total 544 jiwa

a. Mekanisme Operasional rapat perencanaan kegiatan ada, frekuensi : setiap 3 bulan rapat koordinasi
dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan ada, frekuensi e tiap 3 bulan.
b. Sosialisasi kegiatan ada, frekuensi : Bulanan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada frekuensi :
setiap 3 bulan.
c. Penyusunan laporan ada, frekuensi : setiap 3 bulan
1. Distribusi Frekuensi
Mengumpulkan data umur akspetor KB di daerah sebagai berikut : 35, 32, 17, 30, 37, 20, 24,
43, 30, 21, 45, 25, 37, 23, 35, 35, 30, 21, 35, 23, 24, 30, 20, 30, 25, 24, 24, 40, 35, 37, 37, 40,
35, 40.
Dari nilai tersebut disusun secara teratur mulai dari umur termuda sampai tertua. Setelah
diurutkan, diketahui jumlah akseptor untuk umur itu. Kumpulan pasangan nilai dengan
frekuensinya tersebut didistribusi frekuensi, dimana X menyatakan umur yang dicapai dan f (X)
menyatakan frekuensi pada umur itu.
Panjang interval yang memperlihatkan batas bawah dan batas atas nilai tersebut range. Nilai
dalam besarnya range adalah selisih antara nilai terbesar dengan nilai yang terkecil. Dari data
akseptor KB daerah tersebut, range dimulai dari nilai 17 dan berakhir pada nilai 45.

F. PENUTUP
Demikian laporan ini disampaikan dengan harapan menambah wawasan dan pengetahuan setelah
mengikuti kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta dan masyarakat.
LAPORAN KEGIATAN
MELAKUKAN FASILITASI KEPADA PPKBD
TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Pemerintah Kabupaten, melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten memberikan Pelatihan.
Pelatihan diberikan kepada 150 Kader Peran Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan
Sub PPKBD dalam wilayah Kabupaten, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Lantai II, Kantor BP3D baru-
baru ini.
Kepala Dinas P2KBP3A, Bidang Penggerak Penyuluhan Keluarga Berencana, Advokasi,
Komunikasi informasi dan edukasi mengatakan ini merupakan salah satu Program Kependudukan,
Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) untuk petugas Pembantu Pembina Keluarga
Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD. Nantinya Kader PPKBD akan dibentuk Sub PPKBD
dimasing-masing Rukun Tetangga (RT).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran dari para pengurus PPKBD/Sub
PKKBD/kader dalam pelaksanaan Program KKBPK.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampong atau yang setara melalui program
kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta pembangunan sector terkait
dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

C. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan telah dilaksanakan pada :
Tgl/Bln/Tahun :
Pukul : 09 s/d selesai
Tempat : Balai
PESERTA
Keterangan terdiri dari :
1. Keuchik
2. Koordinator PKB/PLKB
3. PKB/PLKB
4. Masyarakat & Tokoh Formal
D. MATERI
1. Jenis Alkon
2. MKJP
3. Tribina San UPPKS
E. HAL YANG DIBICARAKAN
Peran dan Fungsi PPKBD
1. Kepengurusan
a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan
b. Menjalin kerjasama dengan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Generasi Muda, dan Lembaga
Kemasyarakatan lainnya yang ada di desa.
c. Melakukan evaluasi kegiatan Program KB dan dibawa pada pertemuan Rapat Koordinasi Desa.
2. Penyuluhan, Motivasi dan Konseling
a. Mengajak PUS agar menjadi peserta KB
b. Mengajak peserta KB ganti cara pada Rasional Efektif dan Efisien
c. Membina peserta KB aktif menjadi mandiri dan Lestari
d. Menyebarluaskan wawasan pembangunan keluarga, untuk mewujudkan keluarga sejahtera.
e. Memotivasi kelompok dibawahnya agar meningkatkan jumlah peran serta kegiatannya.
3. Pelayanan Ulang/Rujukan
a. Menyalurkan kontrasepsi ulang Pil, Kondom
b. Melakukan Pengayoman kepada peserta KB
c. Merujuk peserta KB yang tidak dapat ditanggulangi oleh PPKBD, Sub PPKBD, Posyandu,
ketingkat pelayanan yang lebih tinggi.
4. Pendataan dan Pencatatan
Melaksanakan pendataan keluarga, dan Pencatatan serta Pelaporan Rutin
5. Pertemuan Rutin
a. Ikit Pertemuan rutin pada rakor Kecamatan dan Rakor Desa
b. Mengadakan pertemuan rutin dengan anggota
c. Mengadakan pertemuan rutin dengan PLKB
6. Kegiatan Program KB
Melakukan kegiatan Posyandu, Bina Keluarga, UPPKS, dalam mewujudkan Keluarga Sejahtera
bersama dengan kelompok lainnya.
7. Kegiatan Kemandirian
Mengajak Peserta KB agar bersedia ber-KB Mandiri melalui arisan, jumpitan iuran menjadi peserta
pada kelompok UPPKS.

F. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan melakukan fasilitas kepada PPKBD. Demikian laporan ini disampaikan dengan
harapan menambah wawasan dan pengetahuan setelah mengikuti kegiatan ini. Semoga kegiatan ini
bermanfaat bagi para peserta dan masyarakat.
LAPORAN KEGIATAN
MEMBERIKAN PEMBEKALAN & INFORMASI KEPADA TOKOH FORMAL
TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Amanat Presiden Republik Indonesia, kepada BkkbN agar dapat menyusun suatu kegiatan/program
yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana 2015-2019, kegiatan tersebut dapat menjadi ikon BkkbN serta dapat secara
langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia diseluruh tingkatan wilayah.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengubah perilaku objek atau sasaran kearah perilaku yang lebih baik sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal, objek atau sasaran penyuluhan merupakan kelompok masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Dalam memahami program Tribina dan untuk meningkatkan kualitas keluarga sebagai orang tua,
harus memahami dan menerapkan 8 fungsi dalam kehidupan sehari-hari yakni, fungsi agama social
budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, social dan pendidikan, ekonomi, serta fungsi
lingkungan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarkat dari semua usia.
C. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan Penyuluhan KB dilaksanakan pada :
Tgl/Bln/Tahun :
Pukul : 09 s/d Selesai
Tempat : Balai
D. PESERTA
Keterangan terdiri dari :
1. Keuchik
2. Koordinator PKB/PLKB
3. PKB/PLKB
4. Masyarakat & Tokoh Formal
E. HAL YANG DIBICARAKAN
Tribina juga berguna meningkatkan kesejahteraan Lansia melalui kepedulian dan peran keluarga
dalam mewujudkan masa usia lanjut yang produktif, mandiri dan bermanfaat bagi keluarga dan lingkungan
masyarakat.
Dalam memahami program tribina dan untuk meningkatkan kualitas keluarga sebagai orang tua,
harus memahami dan menerapkan 8 fungsi dalam kehidupan sehari-hari yakni, fungsi agama social
budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, social dan pendidikan, ekonomi, serta fungsi lingkungan
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dari semua usia.

Bina Keluarga Balita (BKB)


Kelompok ini adalah upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran ibu serta
anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balita, berbagai kegiatan dilakukan melalui
rangsangan fisik, motoric, kecerdasan, social, emosional, serta moral yang berlangsung dalam proses
interaksi antara ibu atau anggota keluarga lain dengan balita.
Bina keluarga balita adalah kegiatan yang khusus mengelola tentang pembinaan tumbuh kembang
anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur, yang dilaksanakan oleh sejumlah kader
dan berada RW (Pedoman Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita Tahun 2006).

Bina Keluarga Balita (BKB) adalah upaya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran
ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik,
motoric, kecerdasan, social, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara
ibu/anggota keluarga lainnya dengan anak balita.
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ini merupakan program strategis di mana dilakukan upaya mempersiapkan SDM berkualitas dalam
lingkungan masyarakat. Program BKR meliputi kegiatan upaya yang meningkatkan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang anak remaja
secara seimbang melalui komunikasi efektif antara orang tua dan remaja, baik secara fisik, intelektual,
kesehatan reproduksi, mental emosional, social dan moral spiritual.

Dari batasan ini mengandung 4 (empat) upaya pokok program keluarga berencana nasional, yaitu :
1. Pendewasaan usia perkawinan;
2. Pengaturan kelahiran;
3. Pembinaan ketahanan keluarga; dan
4. Peningkatan kesejahteraan keluarga;

Dengan adanya 4 (empat) upaya pokok program keluarga berencana nasional maka dibentuknya
Bina Keluarga Remaja (BKR). Bina keluarga remaja (BKR) adalah kegiatan yang dilakukan oleh
sekelompok keluarga/orang tua untuk meningkatkan bimbingan/pembinaan tumbuh kembang remaja
secara baik dan terarah dalam rangka membangun keluarga yang berkualitas.

Bina Keluarga Lansia (BKL)


Tak hanya berfokus pada balita dan remaja. Para lansia juga perlu dibina lewat Bina Keluarga
Lansia. Ini adalah kelompok di mana serangkaian kegiatan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan,
dan keterampilan keluarga yang lanjut usia dalam pengasuhan, perawatan serta pemberdayaan lansia agar
kesejahteraannya meningkat. Tujuan dari BKL ini untuk mewujudkan kesejahteraan lansia yang bertaqwa
kepada Tuhan YME, mandiri, produktif dan bermanfaat.
BKL adalah kelompok kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
keluarga yang memiliki lanjut usia dalam pengasuhan, perawatan dan pemberdayaan lansia agar dapat
meningkatkan kesejahteraannya.
Tujuan Bina Keluarga Lanjut Usia (BKL), untuk meningkatkan kesejahteraan lansia melalui
kepedulian dan peran keluarga dalam mewujudkan lansia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
mandiri, produktif dan bermanfaat.
BKL adalah kelompok kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan keluarga yang memiliki lanjut usia dalam pengasuhan, perawatan dan pemberdayaan lansia
agar dapat meningkatkan kesejahteraannya.
Tujuan Bina Keluarga Lanjut Usia (BKL), untuk meningkatkan lansia melalui kepedulian dan
peran keluarga dalam mewujudkan lansia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri,
produktif dan bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.

Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)


Kelompok ini adalah usaha ekonomi produktif yang beranggota sekumpulan anggota keluarga yang
berinteraksi dan terdiri dari berbagai segmen, seperti Keluarga Sejahtera, baik PUS yang ber-KB maupun
belum. Kelompok ini bertujuan untuk membentuk jenis usaha yang dilakukan bersama.

F. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan memberikan pembekalan & informasi kepada tokoh formal. Demikian
laporan ini disampaikan dengan harapan menambah wawasan dan pengetahuan setelah mengikuti
kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta dan masyarakat.
LAPORAN KEGIATAN
MELAKUKAN FASILITAS KEMITRAAN INSTANSI PEMERINTAH & NON PEMERINTAH
TINGKAT KECAMATAN
TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Amanat Presiden Republik Indonesia, kepada BkkbN agar dapat menyusun suatu kegiatan/program
yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana 2015-2019, kegiatan tersebut dapat menjadi ikon BkkbN serta dapat secara
langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia diseluruh tingkatan wilayah.
Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara, yang memiliki kriteria
tertentu, dimana terdapat keterpaduan program kependudukan, dan pembangunan sector terkait yang
dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengelolaan dan pelaksanaan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan melalui
bhakti social di Kecamatan Samatiga
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan peserta KB baru
b. Meningkatkan Pencapaian perserta KB baru metode kontasepsi jangka panjang
c. Meningkatkan pembinaan keberlangsungan peserta KB aktif
d. Meningkatkan peran dan komitmen mitra kerja di setiap tingkatan dalam memberhasilkan
pelaksanaan program kependudukan.

C. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan telah dilaksanakan pada :
Tgl/Bln/Tahun :
Pukul : 09 s/d Selesai
Tempat : Balai
A. PESERTA
Keterangan terdiri dari :
1. Keuchik
2. Koordinator PKB/PLKB
3. PKB/PLKB
4. Masyarakat & Tokoh Formal
D. HAL YANG DIBICARAKAN
Adapun materi yang dibicarakan dalam pertemuan kemitraan ini adalah pembahasan tentang laporan
E/I dan R/II serta meningkat aseptor alat kontrasepsi jangka panjang dengan kerjasama bidan klinik
dan membawa aseptor MKJP sebanyak 1 orang.
E. HASIL KEMITRAAN
Adanya calon aseptor baru yang sudah didata oleh kader dan PLKB wilayah Kecamatan. Asepsor IUD
berjumlah 3 orang.

F. PENUTUP
Demikian laporan melakukan fasilitas kemitraan instansi pemerintah & non pemerintah TK
Kecamatan. Demikian laporan ini disampaikan dengan harapan menambah wawasan dan pengetahuan
setelah mengikuti kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta dan masyarakat.
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PENYULUHAN KB NASIONAL

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : FARIDAH, S.E, M.M
NIP : 19680404 199303 2 003
Pangkat/Gol. Ruang : Penata Tk. I (IV/b)
Jabatan : Kepala Bidang Advokasi, Pengerakan dan Informasi
Instansi : Perwakilan BkkbN Provinsi Aceh

Menyatakan bahwa :
Nama : DEPIANTI, SE
NIP : 19840822 201210 2 001
Pangkat/Gol Ruang : Penata Muda (III/a)
Jabatan : Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Pertama
Instansi : BkkbN Provinsi Aceh (Kabupaten Aceh Barat)

Telah melakukan kegiatan penyuluhan KB Nasional, sebagai berikut :


JUMLAH
SATUAN JUMLAH KETERANGAN/
NO URAIAN KEGIATAN PENYULUHAN KB NASIONAL TANGGAL VOLUME
HASIL ANGKA KREDIT BUKTI FISIK
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Mengevaluasi Pencapaian KB Tk. Desa/Kelurahan 1-2 & 19-20 Laporan 4 0,24
Maret 2018
05 Maret 2018
2 Melakukan Fasilitasi kepada PPKBD Laporan 1 0,03

12 & 14
3 Memberikan Pembekalan dan Informasi kepada tokoh Laporan 2 0,16
Maret 2018
formal
6 & 19
4 Maret 2018 Laporan 2 0,12
Melakukan fasilitasi kemitraan instansi pemerintah dan non
pemerintah tingkat Kecamatan
Total Angka Kredit 0,55

Demikian Pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Banda Aceh, Maret 2018


Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi

FARIDAH, S.E, M.M


LAPORAN KEGIATAN
MELAKUKAN FASILITAS KEMITRAAN INSTANSI PEMERINTAH & NON PEMERINTAH
TINGKAT KECAMATAN
TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Amanat Presiden Republik Indonesia, kepada BkkbN agar dapat menyusun suatu kegiatan/program
yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran pembangunan Bidang pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana 2015-2019, kegiatan tersebut dapat menjadi ikon BkkbN serta dapat secara
langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia diseluruh tingkatan wilayah.
Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara, yang memiliki kriteria
tertentu, dimana terdapat keterpaduan program kependudukan, dan pembangunan sector terkait yang
dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengelolaan dan pelaksanaan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan melalui
bhakti social di Kecamatan Langsa Barat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan peserta KB baru
b. Meningkatkan pencapaian peserta KB baru metode kontasepsi jangka panjang.
c. Meningkatkan pembinaan keberlangsungan peserta KB aktif.
d. Meningkatkan peran dan komitmen mitra kerja disetiap tingkatan dalam memberhasilkan
pelaksanaan program kependudukan.
C. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan telah dilaksanakan pada :
Tgl/Bln/Tahun :
Pukul : 09 s/d Selesai
Tempat : Balai
A. PESERTA
Keterangan terdiri dari :
1. Keuchik
2. Koordinator PKB/PLKB
3. PKB/PLKB
4. Masyarakat & Tokoh Formal
D. HAL YANG DIBICARAKAN
Adapun materi yang dibicarakan dalam pertemuan kemitraan ini adalah pembahasan tentang
laporan R/I dan R/II serta meningkat aseptor alat kontrasepsi jangka panjang dengan kerjasama bidan
klinik dan membawa aseptor MKJP sebanyak 1 orang.

E. HASIL KEMITRAAN
Adanya calon aseptor baru yang sudah didata oleh Kader dan PLKB wilayah Kecamatan. Aseptor
IUD berjumlah 3 orang.
F. PENUTUP
Demikian laporan Melakukan Fasilitas Kemitraan Instansi Pemerintah & Non Pemerintah Tingkat
Kecamatan. Demikian laporan ini disampaikan dengan harapan menambah wawasan dan pengetahuan
setelah kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta dan masyarakat.
LAPORAN KEGIATAN
MEMBERIKAN ORIENTASI KETERAMPILAN KADER IMP/POKTAN
TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Amanat Presiden Republik Indonesia, kepada BkkbN agar dapat menyusun suatu kegiatan/program
yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran pembangunan bidang pengendalian penduduk
dan keluarga berencana 2015-2019, kegiatan tersebut dapat menjadi ikon BkkbN serta dapat secara
langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia diseluruh tingkatan wilayah.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengubah perilaku objek atau sasaran kearah perilaku yang lebih baik sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal, objek atau sasaran penyuluhan merupakan kelompok masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampong atau yang setara melalui program
kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta pembangunan sector terkait
dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

C. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan penyuluhan KB telah dilaksanakan pada :
Tgl/Bln/Tahun :
Pukul : 09 s.d Selesai
Tempat : Balai Desa
D. PESERTA
Keterangan terdiri dari :
1. Keuchik
2. Koordinator PKB/PLKB
3. PKB/PLKB
4. Masyarakat & Tokoh Formal
E. HAL YANG DIBICARAKAN
Tribina juga berguna meningkatkan kesejahteraan lansi melalui kepedulian dan peran keluarga
dalam mewujudkan masa usia lanjut yang produktif, mandiri dan bermanfaat bagi keluarga dan lingkungan
masyarakat.
Dalam memahami program Tribina dan untuk meningkatkan kualitas keluarga sebagai orang tua,
haru memahami dan menerapkan 8 fungsi dalam kehidupan sehari-hari yakni, fungsi agama social budaya,
cinta kasih, perlindungan, reproduksi, social dan pendidikan, ekonomi, serta fungsi lingkungan sehingga
dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dari semua usia.
Pembinaan keluarga mulai dari anak-anak, remaja, dan lansia sehingga dapat berperan dalam
kehidupan keluarga. Semoga kegiatan ini dapat menyukseskan program keluarga berencana.
Sejumlah pemberdayaan lewat kelompok untuk memperoleh pelayanan dari berbagai bidang,
seperti bidang kesehatan, ekonomi keluarga, kependudukan, KB dan PK, serta sector lain guna
mewujudkan terbentuknya keluarga kecil berkualitas, menjadi syarat utama berdirinya Kampung KB.
Setidaknya, dari Sembilan unit kelompok yang menjadi implementasi Kampung KB di tiap daerah. Berikut
rangkum empat unit wajib dalam program KB, berikut pemaparan selengkapnya.

Bina Keluarga Balita (BKB)


Kelompok ini adalah upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran ibu serta
anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balita. Berbagai kegiatan dilakukan melalui
rangsangan fisik, motoric, kecerdasan, sosial, emosional, serta moral yang berlangsung dalam proses
interaksi antara ibu atau anggota keluarga lain dengan balita.
Kelompok BKB umumnya terdiri dari keluarga muda dan anggota yang mempunyai anak batita
atau anak balita. Untuk memberdayakan keluarga Batita (Bawah Usia Tiga Tahun) dan keluarga Balita
(Bawah Usia Lima Tahun), seluruh jajaran pembanguna, termasuk kekuatan keluarga yang tergabung
dalam posdaya, diarahkakn agar setiap keluarga member prioritas yang tinggi terhadap kesehatan dan
pertumbuhan anak balitanya. Orang tua dalam posdaya dapat disiapkan untuk menyegarkan kembali
Gerakan Bina Keluarga Balita (BKB), sebagai gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk
memelihara kesehatan, hantaran tumbuh kembang anaknya, deteksi dini kelainan atau kecacatan dan
akhirnya menyiapkan anak balitanya siap sekolah bersama anak-anak lain.
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ini merupakan program strategis dimana dilakukan upaya mempersiapkan SDM berkualitas dalam
lingkungan masyarakat. Program BKR meliputi kegiatan upaya yang meningkatkan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang anak dan
remaja secara seimbang melalui komunikasi efektif antara orang tua dan remaja, baik secara fisik,
intelektual, kesehatan reproduksi, mental emosional, social dan moral spiritual.
Undang-undang nomor 10 tahun 1992 tentang pembangunan kependudukan dan pembangunan keluarga
sejahtera menegaskan bahwa keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui penundaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil dan moral spiritual.
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Tak hanya berfokus pada balita dan remaja. Para lansia juga perlu dibina lewat bina keluarga Lansia. Ini
adalah kelompok dimana serangkaian kegiatan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, dan
keterampilan keluarga yang lanjut usia dalam pengasuhan, perawatan serta pemberdayaan lansia agar
kesejahteraannya meningkat. Tujuan dari BKL ini untuk mewujudkan kesejahteraan lansia yang bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, produktif dan bermanfaat.
BKL adalah kelompok kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
keluarga yang memiliki lanjut usia dalam pengasuhan, perawatan dan pemberdayaan lansia agar dapat
meningkatkan kesejahteraannya.
Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
Kelompok ini adalah usaha ekonomi produktif yang beranggotakan sekumpulan anggota keluarga yang
berinteraksi dan terdiri dari berbagai segmen, seperti Keluarga Sejahtera, baik PUS yang ber-KB maupun
belum. Kelompok ini bertujuan untuk membentuk jenis usaha yang dilakukan bersama.

F. PENUTUP
Laporan ini disampaikan dengan harapan menambah wawasan dan pengetahuan setelah mengikuti
kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi peserta dan masyarakat.
SURAT PERNYATAAN
MELAKUKAN KEGIATAN PELAYANAN KB NASIONAL

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : FARIDAH, S.E, M.M
NIP : 19680404 199303 2 003
Pangkat/Gol. Ruang : Pembina Tk. I (IV/b)
Jabatan : Kepala Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi
Instansi : Perwakilan BkkbN Provinsi Aceh

Menyatakan bahwa
Nama : DEPIANTI, SE
NIP : 19840822 201310 2 001
Pangkat/Gol. Ruang : Penata Muda (III/a)
Jabatan : Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Pertama
Instansi : BkkbN Provinsi Aceh (Kabupaten Aceh Barat)

Telah melakukan kegiatan penyuluhan KB Nasional, sebagai berikut :


JUMLAH JUMLAH
VOLUME ANGKA
No URAIAN KEGIATAN PELAYANAN KB NASIONAL TANGGAL SATUAN
KEGIATAN KREDIT
KETERANGAN /
HASIL BUKTI FISIK
1 2 3 4 5 6 7

1 Melakukan Konseling KB Nasional 30 Januari 2018 Laporan 4 0,08

Total Angka Kredit 0,08

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Banda Aceh, Januari 2018


Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi

FARIDAH, S.E, M.M


NIP. 19680404 199303 2 003
LAPORAN KEGIATAN
MELAKUKAN KONSELING KB NASIONAL
TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Amanat Presiden Republik Indonesia, kepada BkkbN agar dapat menyusun suatu kegiatan/program
yang dapat memperkuat upaya pencapaian target/sasaran pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana 2015-2019, kegiatan tersebut dapat menjadi ikon BkkbN serta dapat secara
langsung bersentuhan dan memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia diseluruh tingkatan wilayah.
Pembinaan Aseptor KB salah satunya melalui konseling. Konseling adalah proses yang berjalan
dan menyatu dengan semua aspek pelayanan keluarga berencana dan bukan hanya informasi yang
diberikan dan dibicarakan pada satu kali kesempatan yakni pada saat pemberian pelayanan. Teknik
konseling yang baik dan informasi yang memadai harus diterapkan dan dibicarakan secara interaktif
sepanjang kunjungan klien dengan cara yang sesuai dengan.
B. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada :
Tgl/Bln/Tahun :
Pukul : 08 s/d 10.00 WIB
Tempat : Balai Desa
C. PESERTA
Keterangan terdiri dari :
1. Keuchik
2. Koordinator PKB/PLKB
3. PKB/PLKB
4. Masyarakat & Tokoh Formal

D. TUJUAN
Meningkatkan penerimaan Informasi yang benar, diskusi bebas dengan cara mendengarkan, berbicara dan
komunikasi nonverbal meningkatkan penerimaan KB oleh Klien. Menjamin pilihan yang cocok konseling
menjamin bahwa petugas dan klien akan memilih cara yang terbaik sesuai dengan keadaan kesehatan dan
kondisi klien.
Kelangsungan pemakaian cara KB akan lebih baik bila klien ikut memiliki cara tersebut, mengetahui
bagaimana cara bekerjanya dan bagaimana mengatasi efek sampingnya. Kelangsungan pemakaian juga
lebih baik bila ia mengetahui bahwa ia dapat berkunjung kembali seandainya ada masalah. Kadang-kadang
klien hanya ingin tahu kapan ia harus kembali untuk memperoleh pelayanan.
a. Konseling Awal
Konseling awal bertujuan untuk memutuskan metode apa yang akan dipakai, didalamnya termasuk
mengenalkan pada klien semua cara KB atau pelayanan kesehatan, prosedur klinik, kebijakan dan
bagaimana pengalaman klien pada kunjungannya itu. Bila dilakukan dengan objektif, konseling
awal membantu klien untuk memilih jenis KB yang cocok untuknya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat konseling awal antara lain menanyakan pada klien
cara apa yang disukainya, dan apa yang dia ketahui mengenai cara tersebut, menguraikan secara
ringkas cara kerja, kelebihan dan kekurangannya.
b. Konseling Khusus
Konseling khusus mengenai metoda KB memberi kesempatan pada klien untuk mengajukan
pertanyaan tentang cara KB tertentu dan membicarakan pengalamannya, mendapatkan informasi
lebih rinci tentang cara KB yang tersedia yang ingin dipilihnya, mendapatkan bantuan untuk
memilih metoda KB yang cocok serta mendapat penerangan lebih jauh tentang bagaimana
menggunakan metoda tersebut dengan aman, efektif dan memuaskan.
c. Konseling Tindak Lanjut
Bila klien datang untuk mendapatkan obat baru atau pemeriksaan ulang maka penting untuk
berpijak pada konseling yang dulu. Konseling pada kunjungan ulang lebih bervariasi dari pada
konseling awal. Pemberi pelayanan perlu mengetahui apa yang harus dikerjakan pada setiap situasi.
Pemberi pelayanan harus dapat membedakan antara masalah yang serius yang memerlukan rujukan
dan masalah yang ringan yang dapat diatasi ditempat.
d. Langkah-langkah Konseling KB (satu tuju)
Dalam memberikan konseling. Khususnya bagi calon klien KB yang baru hendaknya dapat
diterapkan 6 langkah yang sudah dikenal dengan kata kunci SATU TUJU. Penerapan SATU TUJU
tersebut tidak perlu dilakukan secara berurutan karena petugas harus menyesuaikan diri dengan
kebutuhan klien. Beberapa klien membutuhkan lebih banyak perhatian pada langkah yang satu
dibandingkan dengan langkah lainnya. Kata kunci SATU TUJU adalah sebagai berikut :
SA : Sapa dan Salam
Sapa dan Salam kepada klien secara terbuka dan sopan. Berikan perhatian sepenuhnya kepada
mereka dan berbicara ditempat yang nyaman serta terjamin privasinya. Yakinkan klien untuk
membangun rasa percaya diri. Tanyakan kepada klien apa yang perlu dibantu serta jelaskan
pelayanan apa yang dapat diperolehnya.
T : Tanya
Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya. Bantu klien untuk berbicara mengenai
pengalaman keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, tujuan, kepentingan, harapan, serta
keadaan kesehatan dan kehidupan keluarganya. Tanyakan konstrasepsi yang diinginkan oleh klien.
Berikan perhatian kepada klien apa yang disampaikan oleh klien sesuai dengan kata-kata, gerak
isyarat dan caranya. Coba tempatkan diri kita di dalam hati klien. Perlihatkan bahwa kita
memahami. Dengan memahami pengetahuan, kebutuhan dan keinginan klien kita dapat
membantunya.
U : Uraikan
Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beritahu apa pilihan reproduksi yang paling
mungkin, termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi. Bantulah klien pada jenis kontrasepsi yang
paling dia ingini, serta jelaskan pula jenis-jenis lain yang ada. Juga jelaskan alternative kontrasepsi
lain yang mungkin diingini oleh klien. Uraikan juga mengenai risiko penularan HIV/AIDS dan
pilihan metode ganda.
E. PENUTUP
Demikian laporan melakukan konseling KB Nasional. Demikian laporan ini disampaikan dengan
harapan menambah wawasan dan pengetahuan setelah mengikuti kegiatan ini. Semoga kegiatan ini
bermanfaat bagi para peserta dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai