Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA / (TERM OF REFERENCE)

TAHUN ANGGARAN 2023

Program 025.03.DC
Program Kerukunan Umat
dan Layanan Kehidupan Beragama
KRO : 2104.QDE, RO : 2104.QDE.001
DC. 2104.QDE.001.052.A
Binwin Catin ( Angkatan ) 2023

KEMENTERIAN AGAMA
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MALANG
TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE
DC.2104.QDE.001.052.A
TAHUN ANGGARAN 2023

Kementerian Negara/Lbg : (025) Kementerian Agama


Unit Organisasi : (03) Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam
Unit Kerja : (299064) Kantor Kementerian Agama Kab. Malang
Program : (025.03.DC) Program Bimbingan Masyarakat Islam
Hasil (Outcome) : Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Keluarga Sakinah
Aktivitas : (2104) Pengelolaan KUA dan Pembinaan Keluarga Sakinah
Klasifikasi Rincian Output : (2104.QDE) Fasilitasi dan Pembinaan Keluarga
Rincian Output : (2104.QDE.001) Keluarga Islam yang Memperoleh Bimbingan
dan Keluarga Sakinah
Indikator Kinerja Kegiatan : - Jumlah calon pengantin yang memperoleh bimbingan
perkawinan
- Jumlah bimbingan perkawinan calon pengantin yang
dimonitoring dan dievaluasi

Satuan Ukur Output : pasang


Volume Output : 1605

I. Latar Belakang
A. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara RI
Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3019);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara RI Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5038);
5. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak
(Lembaran Negara RI Tahun 2018 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 6245);
6. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara RI Tahun 2019
Nomor 186, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 6401);
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2013
Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5423);
8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Agama
(Lembaran Negara RI Tahun 2015 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 5689);
9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2018 tenatng Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah RI Nomor 45 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2018 Nomor 229, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 6267);
10. Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);
11. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 63);
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 178/PMK.05/2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Urusan Agama Kecamatan (Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 851);
15. Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Kementerian Agama (Berita Negara RI Tahun 2019 Nomor 1117);
16. Peraturan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2019 tentang Pencatatan Pernikahan
(Berita Negara RI Tahun 2019 Nomor 1118);
17. Keputusan Menteri Agama Nomor 230 Tahun 2013 tentang Pendelegasian
Wewenang Pengangkatan Bendahara Penerima/Bendahara Pengeluaran kepada
Satuan Kerja di Lingkungan Kementerian Agama;
18. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor: DJ.III/600 tahun
2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak
atas Biaya Nikah atau Rujuk di Luar Kantor Urusan Agama Kecamatan;
19. Keputusan Direktur Jenderal Bimas Islam Nomor 189 Tahun 2021 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan Pranikah Calon Pengantin;
20. Keputusan Direktur Jenderal Bimas Islam Nomor 783 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pusat Layanan Keluarga Sakinah.

B. Gambaran Umum
Keluarga merupakan fondasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia karena keluarga merupakan komponen utama dalam

mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals). Sehingga keluarga secara langsung dapat mempengaruhi

keberlangsungan suatu bangsa karena melalui institusi keluarga, pembangunan manusia yang sesungguhnya dapat dilakukan. Oleh karena itu keluarga

yang kokoh dan tangguh merupakan kebutuhan mendasar suatu Negara. Hal ini sejalan dengan agenda prioritas pembangunan dalam Nawa Cita, yaitu

meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Membangun keluarga yang kokoh memerlukan upaya komprehensif dan sungguh-sungguh mulai dari

mempersiapkan calon pengantin dan remaja usia nikah memasuki mahligai rumah tangga sampai dengan memberikan bimbingan, edukasi, dan

pelatihan mengenai kehidupan berumah tangga untuk meningkatkan ketahanan keluarga.

Calon pengantin dan remaja usia nikah perlu mendapat pengetahuan tentang cara mewujudkan keluarga bahagia, membangun kesadaran

bersama, mewujudkan keluarga sehat dan berkualitas, mengatasi berbagai konflik keluarga, memperkokoh komitmen, serta berbagai keterampilan hidup

(life skill) untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan global yang semakin berat. Selain bimbingan perkawinan pranikah, Pemerintah juga

menyelenggarakan bimbingan perkawinan pasca nikah dengan maksud untuk membangun rumah tangga yang harmonis dan ideal. Diantaranya dengan

penyelenggaraan Pusat Layanan Keluarga Sakinah yang dikenal dengan “PUSAKA SAKINAH” dengan maksud untuk penyediaan ruang yang aman dan

nyaman bagi masyarakat yang berfungsi memfasilitasi, memberikan konsultasi dan bimbingan terus-menerus untuk mewujudkan keluarga sakinah.

Fakta tentang keluarga di Indonesia menyebutkan bahwa angka perceraian di Indonesia pada tahun 2019 berjumlah 480.618 kasus,

mengalami kenaikan sebesar 12 % bila dibandingkan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2018 sebanyak 444.358 kasus. Tingginya angka perceraian

tersebut didasari oleh berbagai latar belakang, diantaranya meningkatnya permasalahan perkawinan dan keluarga salah satunya disebabkan

ketidakmampuan suami-istri dalam mengelola kebutuhan keluarga maupun membangun hubungan satu sama lain. Hal tersebut menunjukkan fenomena

yang menghawatirkan, diperlukan intervensi Pemerintah melalui program yang tepat guna dan tepat sasaran. Kasus kekerasan dalam rumah tangga

terus terjadi dan semakin meningkat dari tahun ke tahun bahkan tidak sedikit yang berujung pada perceraian.

Angka perkawinan anak/usia dini juga merupakan factor yang mempengaruhi ketidakharmonisan keluarga yang disebabkan tidak adanya

kedewasaan berfikir para pasangan pengantin dan cenderung mengambil jalan pintas dalam penyelesaian masalah keluarga. Keluarga sakinah harus

bisa menjawab dan mengantisipasi realitas dan fenomena tentang keluarga tersebut. Masalah relasi pasangan suami isteri yang menjadi penyebab

terpenting ketidaksakinahan harus diperbaiki, mulai dari cara pandang (prespektif), perilaku, kebiasaan, mental dan karakter masing-masing. Salah satu

cara pandang penting yang perlu dibangun untuk mencapai keluarga sakinah yang memiliki ketahanan terhadap berbagai tantangan kontemporer di atas

adalah Kesetaraan dan Keadilan dalam relasi marital, parental dan social yang termanifestasikan dalam pikiran, tindakan dan kebiasaan yang setara dan

adil.

Untuk mewujudkan harapan tersebut diperlukan peran serta dan kerjasama berbagai pihak. Kantor Urusan Agama Kecamatan dalam hal ini

selaku Konselor BP4 Kecamatan bersama Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto ikut andil dalam

mewujudkan cita-cita luhur tersebut dengan menyelenggarakan Kegiatan Bimbingan Perkawinan Pranikah bagi Calon Pengantin yang akan

melangsungkan pernikahan, agar para calon pengantin memiliki pengetahuan dan wawasan tentang membina mahligai Rumah Tangga yang Sakinah,

mawaddah Warohmah, sehingga upaya memperkokoh ikatan perkawinan dan meminimalisir angka perceraian di Masyarakat bisa dengan mudah untuk

diwujudkan.

Perkawinan menghasilkan tanggung jawab ilahiyah dan insaniah. Aspek ilahiyah menegaskan kehadiran Allah swt. dalam terciptanya

hubungan ini sebagai ubudiah yang wajib dipertanggung jawabkan dunia dan akhirat. Mitsaqan Ghalizan diartikan tidak hanya pada ikatan yang kuat

sepasang suami istri dalam perkawinan sebagaimana sekuat perjanjian Musa as. dengan kaumnya, tetapi sekuat janji yang diambil Allah swt. dari para

rasulnya. Pemahaman akan aspek ilahiyah bagi suami istri akan meminimalkan angka perceraian sebagai hal yang halal tapi dibenci oleh Allah SWT.
Dinamika perkawinan perlu dimaknai sebagai perubahan akan tanggung jawab dari kehidupan individual menjadi tanggung jawab dalam hidup bersama

dalam satu kesatuan. Karena paska pernikahan aspek muamalah dan ibadah muncul dalam perkawinan dengan berbagai dinamika dan bentuknya.

Adapun yang mempengaruhinya adalah, kedekatan emosi, komitmen, dan gairah yang terkadang berubah dan bersifat tidak kaku. Oleh karenanya

Kementerian Agama menyelenggarakan bimbingan perkawinan bagi calon pengantin yang saat ini banyak mengalami perkembangan dan penyesuaian

untuk mencapai output yang maksimal. Bimbingan perkawinan tidak terbatas untuk calon pengantin saja, namun juga untuk pasangan pasca nikah dan

remaja usia sekolah.

II. Kegiatan yang Dilaksanakan (What)


Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai output yang diharapkan adalah:
a). Uraian Kegiatan
Kegiatan Bimbingan perkawinan Bagi Calon Pengantin di Lingkungan Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Malang Tahun 2021 diperuntukkan Calon Pengantin
yang sudah daftar di KUA Kecamatan ,dan belum Pelaksanaan.

b). Batasan Kegiatan


Materi wajib yang disampaikan dalam kegiatan ini ada 8 ( delapan ) terdiri dari :
1. .Membangun Landasan Keluarga Sakinah,
2. Merencanakan Perkawinan Yang Kokoh Menuju Keluarga Sakinah,
3. Dinamika Perkawinan,
4. Kebutuhan Keluarga,
5. Kesehatan Keluarga,
6. Membangun Generasi Yang Berkualitas,
7. Ketahanan Keluarga Dalam Menghadapi Tantangan Kekinian dan
8. Mengenali dan Menggunakan Hukum Untuk Melindungi Perkawinan Keluarga.

III. Maksud dan Tujuan (Why)


Maksud pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan kualitas keluarga sakinah sehingga
akan berdampak dalam mewujudkan masyarakat yang taat beragama dan sejahtera lahir
dan batin. Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan adalah:
1. Mewujudkan keluarga sakinah dengan penyediaan layanan keluarga yang berfungsi
sebagai fasilitas, sarana konsultasi dan bimbingan perkawinan yang terus menerus;
2. Meningkatkan kualitas pelaksanaan dan akuntabilitas pertanggung jawaban program
Pusaka Sakinah;
3. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan calon pengantin dalam membina rumah
tangga menuju keluarga sakinah;
4. Meningkatkan kualitas pelaksanaan dan akuntabilitas pertanggung jawaban bimbingan
perkawinan calon pengantin;
5. Meningkatkan pemahaman remaja terkait dasar-dasar pernikahan dan dampak yang
dapat timbul dari pernikahan usia dini dan upaya pencegahan stunting.

IV. Indikator Keluaran dan Keluaran


1. Indikator keluaran
a. Jumlah calon pengantin yang memperoleh bimbingan perkawinan
b. Jumlah bimbingan perkawinan yang dimonitoring dan dievaluasi

2. Keluaran
a. Terlaksananya bimbingan perkawinan calon pengantin;
b. Terlaksananya monitoring kegiatan bimbingan perkawinan calon pengantin;

V. Strategi Pencapaian Keluaran (How)


1. Metode Pelaksanaan
a. Penyusunan rencana program dan kegiatan
1) Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin sebanyak 107 angkatan dengan
alokasi 2 hari pada setiap Angkatan.
a) Menerima dan mempelajari ketentuan, petunjuk teknis, petunjuk
operasional dan peraturan terkait pelaksanaan kegiatan dan anggaran;
b) Menerima dan mengkoordinasikan data pihak yang akan dilibatkan
dalam pelaksanaan kegiatan, yang meliputi tim pelaksana, narasumber,
fasilitator dan peserta kegiatan.
- Narasumber dan fasilitator, terdiri dari praktisi dan fasilitator yang
terbimtek sebanyak 3 (Tiga) orang pada setiap angkatan, dengan
komposisi 2 orang dari instansi penyelenggara dan 1 orang dari luar
instansi penyelenggara;
- Tim pelaksana kegiatan terdiri dari ASN KUA Kecamatan sebanyak
3 (tiga) orang dalam setiap angkatan;
- Peserta terdiri dari pasangan calon pengantin sebanyak 15 pasang
pada setiap angkatan.
c) Mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan dalam perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan;
d) Mengklasifikasikan data/bahan sesuai dengan ketentuan untu
penyusunan rencana program dan kegiatan;
e) Menelaah rencana program dan kegiatan dan menyusun konsep
dokumen administrasi pelaksanaan kegiatan.

2) Monitoring dan Evaluasi Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin


a) Menerima dan mempelajari ketentuan, petunjuk teknis, petunjuk
operasional dan peraturan terkait pelaksanaan kegiatan dan anggaran;
b) Menerima dan mengkoordinasikan data pihak yang akan dilibatkan
dalam pelaksanaan kegiatan, yakni tim monev sebanyak 2 orang
dengan jumlah pelaksanaan monev sebanyak 32 kegiatan.
c) Mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan dalam perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan;
d) Mengklasifikasikan data/bahan sesuai dengan ketentuan untu
penyusunan rencana program dan kegiatan;
e) Menelaah rencana program dan kegiatan dan menyusun konsep
dokumen administrasi pelaksanaan kegiatan.

b. Pelaksanaan program dan kegiatan


1) Bimbingan perkawinan calon pengantin
a) Menerima dan melakukan pendaftaran peserta kegiatan yang telah hadir
untuk mengikuti bimbingan perkawinan;
b) Melaksanakan pelaksanaan bimbingan perkawinan;
c) Mengumpulkan data/bahan hasil pelaksanaan, hambatan dan
penyelesaian permasalahan kegiatan;
d) Mengklasifikasikan data/bahan hasil pelaksanaan kegiatan berdasarkan
fungsi masing-masing data/bahan;
e) Menelaah data/bahan hasil pelaksanaan kegiatan untuk penyusunan
laporan pertanggung jawaban dan evaluasi kegiatan dalam rangka
perbaikan pelaksanaan kegiatan berikutnya.

2) Monitoring dan Evaluasi Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin


a) Menerima dan melakukan koordinasi penugasan tim monev;
b) Melaksanakan perjalanan dinas monitoring dan evaluasi;
c) Mengumpulkan data/bahan hasil pelaksanaan, hambatan dan
penyelesaian permasalahan kegiatan;
d) Mengklasifikasikan data/bahan hasil pelaksanaan kegiatan berdasarkan
fungsi masing-masing data/bahan;
e) Menelaah data/bahan hasil pelaksanaan kegiatan untuk penyusunan
laporan pertanggung jawaban dan evaluasi kegiatan.
c. Penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
- Menyusun laporan dan evaluasi kegiatan yang menggambarkan seluruh proses
pelaksanaan kegiatan, hambatan, penyelesaian dan hasil pelaksanaan
kegiatan serta realisasi penyerapan anggaran;
- Menyampaikan laporan dan evaluasi kegiatan kepada pimpinan sebagai bentuk
pertanggungjawaban dan bahan penetapan rencana program dan anggaran
pada tahun anggaran selanjutnya.

2. Tahap dan waktu pelaksanaan


a. Bimbingan perkawinan pranikah bagi calon pengantin
- Penyusunan rencana program dan kegiatan dilaksanakan pada triwulan I,
pada tahap ini dilakukan koordinasi dan penyusunan dokumen administrasi
sesuai aturan perundang-undangan dan petunjuk teknis yang berlaku.
- Pelaksanaan program dan kegiatan akan diselenggarakan pada triwulan I
sampai IV, yakni bulan Februari sampai dengan bulan Desember.
- Penyusunan laporan dan pengajuan pencairan anggaran dilaksanakan
setelah selesainya pelaksanaan kegiatan.

VI. Tempat Pelaksanaan Kegiatan (Where)


1. Bimbingan perkawinan bagi calon pengantin
Bimbingan perkawinan calon pengantin dilaksanakan dalam 107 angkatan yang akan
diselenggarakan di ruang pertemuan KUA/Balai nikah atau tempat lain yang
mempunyai fasilitas memadahi untuk pelaksanaan bimbingan perkawinan.
2. Monev bimbingan perkawinan calon pengantin
Kegiatan dilaksanakan di KUA Kecamatan pelaksana bimbingan perkawinan selama
32 kegiatan dalam satu tahun anggaran

VII. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan (Who)


a). Pelaksanaan kegiatan
Kantor Urusan Agama ( KUA ) Kecamatan

b).Penanggungjawab kegiatan
Penanggung jawab Kegiatan ini adalah Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian
Agama Kab. Malang

VIII. Jadual Kegiatan (When)


Matrik time table kegiatan:

Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Bimbingan perkawinan pranikah bagi √ √ √ √ √ √ √ √
calon pengantin
2 Monev bimbingan perkawinan calon √ √ √ √ √ √ √ √
pengantin

IX. Biaya yang Diperlukan


Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan sebesar Rp 280.875.000,- (Dua
ratus delapan puluh juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) dan disajikan tersendiri
dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) terlampir.

Malang, 15 Agustus 2022

Kuasa Pengguna Anggaran

Dr. Musta’in, M.Ag


NIP. 196408011985031004
RENCANA ANGGARAN BELANJA
BIMBINGAN PERKAWINAN BAGI CALON PENGANTIN
DILINGKUNGAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB MALANG TAHUN 2023

SATUAN
NO URAIAN VOLUME BIAYA JUMLAH
UKUR
1 Belanja Bahan Rp 2.025.000
- Konsumsi ( 30 x 2 hr x 1keg ) 30 OK Rp 30.000 Rp 900.000
- Modul peserta (30x1 keg ) 30 Eks Rp 20.000 Rp 600.000
- Kelengkapan peserta 30 OK Rp 12.000 Rp 360.000
untuk(30 orang x 1 keg )
- Sertifikat ( 30 org x 1 Keg ) 30 OK Rp 3.000 Rp 90.000
- Baner ( 3mx1 keg ) 3 m Rp 25.000 Rp 75.000
3 Belanja Jasa Profesi Rp 150.000
- Honor Narasum lintas sektoral 1 OJ Rp 150.000 Rp 150.000
(1 org x 2 jam x1 keg )
Belanja Perjalanan dinas paket
4
meeting dalam kota (524114 ) Rp 450.000
-Transport Narsum lintas
sektoral 1 OH Rp 150.000 Rp 150.000
(1 org x1 keg )
- Transport Fasilitator Kemenag 2 OH Rp 150.000 Rp 300.000
(2 org x 1 hari x 1 keg )

JUMLAH Rp 2.625.000

Malang, 15 Agustus 2022

Kuasa Pengguna Anggaran

Dr. Musta’in, M.Ag


NIP. 196408011985031004

Anda mungkin juga menyukai