Program 025.03.DC
Program Kerukunan Umat
dan Layanan Kehidupan Beragama
KRO : 2104.QDE, RO : 2104.QDE.001
DC. 2104.QDE.001.052.A
Binwin Catin ( Angkatan ) 2023
KEMENTERIAN AGAMA
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MALANG
TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE
DC.2104.QDE.001.052.A
TAHUN ANGGARAN 2023
I. Latar Belakang
A. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara RI
Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3019);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara RI Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5038);
5. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak
(Lembaran Negara RI Tahun 2018 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 6245);
6. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara RI Tahun 2019
Nomor 186, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 6401);
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2013
Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5423);
8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Agama
(Lembaran Negara RI Tahun 2015 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 5689);
9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2018 tenatng Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah RI Nomor 45 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2018 Nomor 229, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 6267);
10. Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);
11. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 63);
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 178/PMK.05/2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Urusan Agama Kecamatan (Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 851);
15. Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Kementerian Agama (Berita Negara RI Tahun 2019 Nomor 1117);
16. Peraturan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2019 tentang Pencatatan Pernikahan
(Berita Negara RI Tahun 2019 Nomor 1118);
17. Keputusan Menteri Agama Nomor 230 Tahun 2013 tentang Pendelegasian
Wewenang Pengangkatan Bendahara Penerima/Bendahara Pengeluaran kepada
Satuan Kerja di Lingkungan Kementerian Agama;
18. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor: DJ.III/600 tahun
2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak
atas Biaya Nikah atau Rujuk di Luar Kantor Urusan Agama Kecamatan;
19. Keputusan Direktur Jenderal Bimas Islam Nomor 189 Tahun 2021 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan Pranikah Calon Pengantin;
20. Keputusan Direktur Jenderal Bimas Islam Nomor 783 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pusat Layanan Keluarga Sakinah.
B. Gambaran Umum
Keluarga merupakan fondasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia karena keluarga merupakan komponen utama dalam
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals). Sehingga keluarga secara langsung dapat mempengaruhi
keberlangsungan suatu bangsa karena melalui institusi keluarga, pembangunan manusia yang sesungguhnya dapat dilakukan. Oleh karena itu keluarga
yang kokoh dan tangguh merupakan kebutuhan mendasar suatu Negara. Hal ini sejalan dengan agenda prioritas pembangunan dalam Nawa Cita, yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Membangun keluarga yang kokoh memerlukan upaya komprehensif dan sungguh-sungguh mulai dari
mempersiapkan calon pengantin dan remaja usia nikah memasuki mahligai rumah tangga sampai dengan memberikan bimbingan, edukasi, dan
Calon pengantin dan remaja usia nikah perlu mendapat pengetahuan tentang cara mewujudkan keluarga bahagia, membangun kesadaran
bersama, mewujudkan keluarga sehat dan berkualitas, mengatasi berbagai konflik keluarga, memperkokoh komitmen, serta berbagai keterampilan hidup
(life skill) untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan global yang semakin berat. Selain bimbingan perkawinan pranikah, Pemerintah juga
menyelenggarakan bimbingan perkawinan pasca nikah dengan maksud untuk membangun rumah tangga yang harmonis dan ideal. Diantaranya dengan
penyelenggaraan Pusat Layanan Keluarga Sakinah yang dikenal dengan “PUSAKA SAKINAH” dengan maksud untuk penyediaan ruang yang aman dan
nyaman bagi masyarakat yang berfungsi memfasilitasi, memberikan konsultasi dan bimbingan terus-menerus untuk mewujudkan keluarga sakinah.
Fakta tentang keluarga di Indonesia menyebutkan bahwa angka perceraian di Indonesia pada tahun 2019 berjumlah 480.618 kasus,
mengalami kenaikan sebesar 12 % bila dibandingkan tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2018 sebanyak 444.358 kasus. Tingginya angka perceraian
tersebut didasari oleh berbagai latar belakang, diantaranya meningkatnya permasalahan perkawinan dan keluarga salah satunya disebabkan
ketidakmampuan suami-istri dalam mengelola kebutuhan keluarga maupun membangun hubungan satu sama lain. Hal tersebut menunjukkan fenomena
yang menghawatirkan, diperlukan intervensi Pemerintah melalui program yang tepat guna dan tepat sasaran. Kasus kekerasan dalam rumah tangga
terus terjadi dan semakin meningkat dari tahun ke tahun bahkan tidak sedikit yang berujung pada perceraian.
Angka perkawinan anak/usia dini juga merupakan factor yang mempengaruhi ketidakharmonisan keluarga yang disebabkan tidak adanya
kedewasaan berfikir para pasangan pengantin dan cenderung mengambil jalan pintas dalam penyelesaian masalah keluarga. Keluarga sakinah harus
bisa menjawab dan mengantisipasi realitas dan fenomena tentang keluarga tersebut. Masalah relasi pasangan suami isteri yang menjadi penyebab
terpenting ketidaksakinahan harus diperbaiki, mulai dari cara pandang (prespektif), perilaku, kebiasaan, mental dan karakter masing-masing. Salah satu
cara pandang penting yang perlu dibangun untuk mencapai keluarga sakinah yang memiliki ketahanan terhadap berbagai tantangan kontemporer di atas
adalah Kesetaraan dan Keadilan dalam relasi marital, parental dan social yang termanifestasikan dalam pikiran, tindakan dan kebiasaan yang setara dan
adil.
Untuk mewujudkan harapan tersebut diperlukan peran serta dan kerjasama berbagai pihak. Kantor Urusan Agama Kecamatan dalam hal ini
selaku Konselor BP4 Kecamatan bersama Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto ikut andil dalam
mewujudkan cita-cita luhur tersebut dengan menyelenggarakan Kegiatan Bimbingan Perkawinan Pranikah bagi Calon Pengantin yang akan
melangsungkan pernikahan, agar para calon pengantin memiliki pengetahuan dan wawasan tentang membina mahligai Rumah Tangga yang Sakinah,
mawaddah Warohmah, sehingga upaya memperkokoh ikatan perkawinan dan meminimalisir angka perceraian di Masyarakat bisa dengan mudah untuk
diwujudkan.
Perkawinan menghasilkan tanggung jawab ilahiyah dan insaniah. Aspek ilahiyah menegaskan kehadiran Allah swt. dalam terciptanya
hubungan ini sebagai ubudiah yang wajib dipertanggung jawabkan dunia dan akhirat. Mitsaqan Ghalizan diartikan tidak hanya pada ikatan yang kuat
sepasang suami istri dalam perkawinan sebagaimana sekuat perjanjian Musa as. dengan kaumnya, tetapi sekuat janji yang diambil Allah swt. dari para
rasulnya. Pemahaman akan aspek ilahiyah bagi suami istri akan meminimalkan angka perceraian sebagai hal yang halal tapi dibenci oleh Allah SWT.
Dinamika perkawinan perlu dimaknai sebagai perubahan akan tanggung jawab dari kehidupan individual menjadi tanggung jawab dalam hidup bersama
dalam satu kesatuan. Karena paska pernikahan aspek muamalah dan ibadah muncul dalam perkawinan dengan berbagai dinamika dan bentuknya.
Adapun yang mempengaruhinya adalah, kedekatan emosi, komitmen, dan gairah yang terkadang berubah dan bersifat tidak kaku. Oleh karenanya
Kementerian Agama menyelenggarakan bimbingan perkawinan bagi calon pengantin yang saat ini banyak mengalami perkembangan dan penyesuaian
untuk mencapai output yang maksimal. Bimbingan perkawinan tidak terbatas untuk calon pengantin saja, namun juga untuk pasangan pasca nikah dan
2. Keluaran
a. Terlaksananya bimbingan perkawinan calon pengantin;
b. Terlaksananya monitoring kegiatan bimbingan perkawinan calon pengantin;
b).Penanggungjawab kegiatan
Penanggung jawab Kegiatan ini adalah Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian
Agama Kab. Malang
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Bimbingan perkawinan pranikah bagi √ √ √ √ √ √ √ √
calon pengantin
2 Monev bimbingan perkawinan calon √ √ √ √ √ √ √ √
pengantin
SATUAN
NO URAIAN VOLUME BIAYA JUMLAH
UKUR
1 Belanja Bahan Rp 2.025.000
- Konsumsi ( 30 x 2 hr x 1keg ) 30 OK Rp 30.000 Rp 900.000
- Modul peserta (30x1 keg ) 30 Eks Rp 20.000 Rp 600.000
- Kelengkapan peserta 30 OK Rp 12.000 Rp 360.000
untuk(30 orang x 1 keg )
- Sertifikat ( 30 org x 1 Keg ) 30 OK Rp 3.000 Rp 90.000
- Baner ( 3mx1 keg ) 3 m Rp 25.000 Rp 75.000
3 Belanja Jasa Profesi Rp 150.000
- Honor Narasum lintas sektoral 1 OJ Rp 150.000 Rp 150.000
(1 org x 2 jam x1 keg )
Belanja Perjalanan dinas paket
4
meeting dalam kota (524114 ) Rp 450.000
-Transport Narsum lintas
sektoral 1 OH Rp 150.000 Rp 150.000
(1 org x1 keg )
- Transport Fasilitator Kemenag 2 OH Rp 150.000 Rp 300.000
(2 org x 1 hari x 1 keg )
JUMLAH Rp 2.625.000