BENCANA
PERISTIWA ATAU RANGKAIAN PERISTIWA YANG MENGANCAM DAN
MENGGANGGU KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT YANG
DISEBABKAN, BAIK OLEH FAKTOR ALAM DAN/ATAU NON-ALAM
MAUPUN FAKTOR MANUSIA SEHINGGA MENGAKIBATKAN TIMBULNYA
KORBAN JIWA MANUSIA, KERUSAKAN LINGKUNGAN, KERUGIAN
HARTA BENDA, DAN DAMPAK PSIKOLOGIS.
RISIKO BENCANA
POTENSI KERUGIAN YANG DITIMBULKAN AKIBAT BENCANA PADA
SUATU WILAYAH DAN KURUN WAKTU TERTENTU BERUPA
KEMATIAN, LUKA, SAKIT, JIWA TERANCAM, HILANGNYA RASA
AMAN, MENGUNGSI, KERUSAKAN ATAU KEHILANGAN HARTA,
DAN GANGGUAN KEGIATAN MASYARAKAT.
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
UU No.24 TAHUN 2007
STAKEHOLDER DIATUR
DAN TERKOORDINASI
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
PENGELOMPOKAN JENIS BENCANA:
BENCANA SOSIAL
BENCANA ALAM BENCANA NON-ALAM DIAKIBATKAN PERISTIWA
DIAKIBATKAN DIAKIBATKAN PERISTIWA YANG DIAKIBATKAN OLEH
PERISTIWA ALAM NONALAM MANUSIA
1.1. GEOLOGI
GEOLOGI 1.1. BIOLOGI
BIOLOGI 1.1. SOSIAL
SOSIAL
EPIDEMI,
EPIDEMI,PENYAKIT
PENYAKIT
GEMPABUMI, KONFLIK,
KONFLIK,TERORISME
TERORISME
GEMPABUMI,TSUNAMI,
TSUNAMI, TANAMAN,
TANAMAN,HEWAN
HEWAN
LONGSOR / GERAKAN
LONGSOR / GERAKAN 2.2. TEKNOLOGI
TANAH, TEKNOLOGI
TANAH,LETUSAN
LETUSANGUNUNG
GUNUNG KECELAKAAN
KECELAKAAN
API
API TRANSPORTASI,
TRANSPORTASI,
KEGAGALAN
KEGAGALANINDUSTRI
INDUSTRI
2.2. HIDRO-
HIDRO-
METEOROLOGI 3.3. LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
METEOROLOGI KEBAKARAN,
KEBAKARAN,KEBAKARAN
KEBAKARAN
HUTAN, (HAPUS
HUTAN, (HAPUS
BANJIR,
BANJIR,TOPAN,
TOPAN,BANJIR PENGGUNDULAN
BANJIR PENGGUNDULANHUTAN),
HUTAN),
BANDANG, KEKERINGAN,
BANDANG, KEKERINGAN, PENCEMARAN, ABRASI
PENCEMARAN, ABRASI
ROB
ROB//AIR
AIRLAUT
LAUTPASANG
PASANG
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA
(UU No. 24 Tahun 2007)
1. PERENCANAAN
SITUASI TIDAK 2. PENCEGAHAN
ADA BENCANA 3. PENGURANGAN RISIKO
PRABENCANA 4. PENDIDIKAN & LAT
5. PENELITIAN
6. PENAATAN TATA RUANG
7. PERSYARATAN STANDAR
TEKNIS PB
SITUASI TERDAPAT 1. MITIGASI
POTENSI 2. PERINGATAN DINI
BENCANA 3. KESIAPSIAGAAN
4. REN-KONTINJENSI
1. KAJIAN CEPAT
SAAT
2. STATUS KEADAAN DARURAT
PENY. PB (TANGGAP
3. PENYELAMATAN & EVAKUASI
DARURAT)
4. PEMENUHAN KEBUTUHAN
DASAR
5. PERLINDUNGAN
6. PEMULIHAN
REHABILITASI 1. PERUMAHAN
2. INFRASTRUKTUR
PASCABENCANA 3. SOSIAL
4. EKONOMI
REKONSTRUKSI 5. LINTAS SEKTOR
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
PEMERINTAH
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
RISIKO BENCANA MERUPAKAN FUNGSI DARI BAHAYA,
KERENTANAN, DAN KEMAMPUAN SUATU DAERAH.
𝐻 𝑥 𝑉
𝑅=
𝐶
Risk = Risiko
Hazard = Bahaya
Vulnerability = Kerentanan
Capacity = Kemampuan
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
Potensi Bencana di Indonesia :
1. Bencana banjir
2. Bencana tanah longsor
3. Bencana letusan gunung api
4. Bencana gempa bumi
5. Bencana tsunami
6. Bencana kebakaran
7. Bencana kekeringan
8. Bencana angin siklon tropis / puting beliung
9. Bencana wabah penyakit
10. Bencana kegagalan teknologi
11. Konflik
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
Badai Gempa
Gunung Berapi
Tsunami Konflik
Kekeringan
Pandemi
Banjir Kecelakaan
Tanah Longsor
Kebakaran
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
Potensi Bencana Kabupaten Demak:
ROB DAN
ABRASI
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
Definisi
• Bangunan Gedung Perkantoran adalah bangunan gedung
yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan
kegiatan perkantoran
• Darurat adalah suatu keadaan tidak normal/tidak
diinginkan yang terjadi pada suatu tempat/kegiatan yang
cenderung membahayakan bagi manusia dan
merusak peralatan/harta benda atau merusak lingkungan
sekitarnya.
• Tanggap Darurat
adalah tindakan yang dilakukan oleh orang atau
sekelompok orang dalam menghadapi keadaan darurat
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
KESELAMATAN KERJA
Perusahaan menerapkan Kebijakan Lingkungan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) melalui
pelaksanaan program-program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) sebagai upaya nyata untuk
meningkatkan keselamatan para karyawan,
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat bekerja sekaligus memberikan
rasa aman pada seluruh karyawan dan semua
pihak yang terlibat dalam proses kerja di
Perusahaan. Komitmen ini juga dituangkan dalam
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan
mencantumkan pasal-pasal mengenai K3
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
Sebagai Upaya Pengurangan Risiko, Perusahaan
seharusnya melengkapi sarana dan prasarana
keselamatan kerja sesuai dengan hasil
identifikasi bahaya dan penilaian risiko.
Sarana prasarana keselamatan kerja tersebut
diantaranya:
1. Alat Pelindung Diri untuk setiap personil yang
disesuaikan dengan risiko di area kerjanya.
Karyawan memperoleh alat pelindung diri yang
sesuai dengan risiko dan bahaya di lingkungan
kerja.
2. Rambu-rambu peringatan bahaya dipasang di
area strategis sesuai risiko yang ditimbulkan
dengan mengacu pada identifikasi bahaya
( Jalur / rambu evakuasi sesuai Jenis Bencana )
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
3. Peralatan sistem perlindungan/pengamanan
bangunan gedung dari kebakaran meliputi:
Alat Pemadam Api Ringan (APAR);
Alat Pemadam Api Berat (APAB) yang
menggunakan roda;
sistem alarm kebakaran;
hydrant halaman;
pemadam kebakaran tetap yang
menggunakan media pemadaman air
bertekanan yang dialirkan melalui
pipa-pipa dan selang;
sistem sprinkler otomatis; dan
sistem pengendalian asap.
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
APAR
Adalah alat pemadam api berbentuk tabung
berisi bahan kimia yang ringan di jinjing atau
mudah di bawa dan mudah di operasikan oleh
satu orang ber ukuran 0,5 – 16 kg.
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
APAR DAN JENIS / MEDIA
Kenalilah Alat Pemadam Api Ringan Anda
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
CARA PENGGUNAAN
APAR
CARRA
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
BANJIR
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
Upaya Pencegahan Banjir:
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
Saat Banjir :
1. Jangan Panik
2. Pimpinan Instansi Tertinggi Menetapkan Status Tanggap
Darurat
3. Bunyikan Sirine / Alarm / Bunyi – bunyian yang
memberitahukan situasi / Kondisi Tanggap Darurat
4. Pindahkan barang-barang atau perabotan ke tempat yang
lebih tinggi dan tidak terjangkau oleh genangan air.
5. Ikuti Jalur Evakuasi untuk menuju Titik Kumpul yang sudah
ditentukan
6. Amankan Lingkungan dari Bahaya Bencana yang
Mengancam ( padamkan listrik, gas dll )
7. Jika terjebak, cobalah untuk tenang. Berusahalah untuk
mencari pertolongan dengan menghubungi kerabat, BPBD,
PMI, kantor pemerintah, atau polisi
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
Usai Banjir :
Selalu ingat bahwa setelah banjir surut, sampah yang hanyut, kotoran
lumpur, dan genangan air masih ada di sekitar bangunan. Berbagai penyakit
bisa berjangkit, terutama disebabkan oleh air yang kotor, cara hidup tidak
sehat, dan binatang seperti lalat, nyamuk, dan tikus. Jenis penyakit yang
sering berjangkit antara lain: batuk dan pilek,
Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA), flu, penyakit kulit, diare dan muntaber,
demam berdarah, dan leptospirosis.
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
KEBAKARAN
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
Pencegahan
Langkah – langkah yang perlu diantisipasi guna mencegah
terjadinya bencana kebakaran sebagai berikut :
• Pastikan bahwa Instalasi Listrik aman
• Hindari Pembebanan yang berlebihan pada satu stop kontak akan
menyebabkan kabel panas dan akan bisa memicu kebakaran, ini
biasanya dilakukan dengan penumpukan beberapa stop kontak
atau sambungan “T” pada satu titik sumber listrik.
• Pergunakan pemutus arus listrik (kontak tusuk) dalam keadaan
baik.
• Apabila ada kabel listrik yang terkelupas atau terbuka, harus
segera diperbaiki, karena bisa menyebabkan hubungan pendek.
• Jangan sekali-kali mencantol listrik, karena anda tidak memiliki
sistim pengaman yang sesuai, PLN biasanya sudah
memperhitungkan distribusi beban listrik, apabila ada beban
berlebihan akan mengganggu jaringan listrik yang ada.
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
Penanggulangan kebakaran
• Langkah-langkah penanggulangan kebakaran di tempat kerja
adalah sebagai berikut:
1. Sediakan alat pemadam kebakaran di Kantor anda. Siapkanlah
selimut pemadam (fire blanket) disetiap ruangan kantor.
2. Jika tidak tersedia, sebagai pengganti fire blanket, sediakan
karung goni (karung beras yang terbuat dari serat manila
hennep). Basahi karung goni sebelum dipakai untuk
memadamkan api.
3. Panggil pemadam kebakaran apabila masih sempat. Pasang
nomor penting dekat telephone, atau program telephone
untuk nomor-nomor penting. Ingat bahwa mereka tidak akan
datang dalam waktu singkat, kemungkinan api telah berkobar
lebih besar.
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
Lanjutan.........
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
Penyelamatan Diri
Pada saat kebakaran terjadi, asap mengambil porsi paling besar
untuk membunuh korban dalam ruangan terbakar.
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
Lanjutan.....
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
PROSEDUR
Jangka waktu
No Prosedur maksimal
penyelesaian
1 Bila terjadi kebakaran karyawan dan tamu menyelamatkan diri ditempat aman dan jangan 3 menit
panik.
2 Penanggungjawab ruangan memberi informasi sumber kebakaran kepada petugas / yang 2 menit
diberi tanggung jawab
3 Bila sumber kebakaran dan penyebab kebakaran diketahui maka petugas mematikan sakelar 3 menit
pemutus arus listrik atau putuskan arus listrik melalui panel MCB/Sekering
4 Bila memungkinkan padamkan kebakaran tersebut dengan alat pemadam api dengan bahan 15 menit/selesai
pemadam yang sesuai (Tabung Pemadam, fire blanket, Karung Goni dsb.)
5 a. Namun bila ternyata kebakaran cukup besar segera hubungi dinas pemadam kebakaran 5 Menit
dan PLN;
b. Lingkungan sekitar perlu dirapihkan / sterilkan sehingga mudah dicapai oleh pemadam 5-10 Menit
kebakaran
6 a. Sambil menunggu petugas pemadam kebakaran. Satgas Kebakaran Balai Besar Pulp dan 7-10 Menit
Kertas mempersiapkan peralatan pemadam/hydrant/ Genset;
b. Satgas/petugas yang ditunjuk mengambil posisi yang telah ditentukan 5-10 Menit
7 Melakukan pemadaman sumber kebakaran/api. 30 menit s/d
selesai
8 Lakukan penyelamatan dokumen-dokumen serta peralatan kantor. 30 menit/selesai
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
SIAP
UNTUK
S E LAMAT
Hasil Survey di Jepang tentang bagaimana
Selamat Menghadapi Bencana :
1. Korban Selamat oleh Kemampuan diri
sendiri sebesar 35 %
2. Ditolong Oleh Keluarga sebesar 32 %
3. Ditolong Oleh Teman atau Tetangga
sebesar 28 %
4. Ditolong Oleh Warga yang Kebetulan
Melintas sebesar 2,5 %
5. Ditolong Oleh Petugas sebesar 2 %
6. Lain – lain sebesar 0,5 – 1 %
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
Corporate Social Responsibility
( CSR )
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
Perusahaan adalah suatu konsep bahwa organisasi khususnya
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap
yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan
tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap
sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada meliputi aspek
ekonomi, sosial dan lingkungan.
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
DASAR UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO 24 TAHUN 2007
TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA
Pasal 28 menyebutkan :
“Lembaga Usaha mendapatkan kesempatan dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana, baik secara tersendiri maupun secara bersama
dengan pihak lain”
Pasal 29 (1) :
“Lembaga Usaha menyesuaikan kegiatannya dengan kebijakan
penyelenggaraan penanggulangan bencana”
Artinya bahwa :
Kegiatan Penanggulangan bencana dilaksanakan dengan memberikan
kesempatan secara luas kepada Lembaga Usaha dan Lembaga Internasional,
baik pada tahap pra bencana, saat tanggap darurat maupun pasca bencana
karena masing-masing tahapan mempunyai karakteristik penanganan yang
berbeda.
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
DASAR PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NO. 21 TAHUN 2008
TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA
Pasal 3 (a) :
“terwujudnya komitmen dan kepedulian Perusahaan untuk berpartisipasi dalam
upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di Daerah”
Pasal 6 (3) :
“Setiap Perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di Daerah baik
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan/atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
dan
Perusahaan Swasta yang berbadan hukum yang menghasilkan barang maupun
jasa wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan”
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
HAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN
Pasal 6 (4) :
“Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan merupakan
kewajiban Perusahaan yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai biaya Perusahaan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran”
Pasal 6 (5) :
Bentuk dan besaran nilai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perusahaan dituangkan ke dalam kesepakatan antara Perusahaan
dengan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 4
sekurang-kurangnya 1,75 % dari keuntungan perusahaan”
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
SASARAN PENYELENGGARAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Pasal 9 :
Penyelenggaraan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan ditujukan kepada :
(a) Masyarakat diwilayah kerja Perusahaan; dan / atau
(b) Masyarakat di sekitar atau diluar wilayah kerja Perusahaan yang berada di wilayah Kabupaten
Demak.
Pasal 10 :
Program pembangunan yang menjadi sasaran penyelenggaraan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perusahaan meliputi :
(c) Bidang pendidikan;
(d) Bidang kesehatan;
(e) Bidang olah raga;
(f) Bidang sosial dan keagamaan;
(g) Bidang perekonomian rakyat, UKM dan koperasi;
(h) Bidang lingkungan; dan
(i) Bidang lainnya yang disepakati oleh Perusahaan dengan Pemerintah Daerah, misalnya terkait
dengan penanggulangan bencana
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 22 :
1) Setiap Perusahaan yang tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, dikenakan sanksi
administrasi berupa :
a. Peringatan tertulis;
b. Pengumuman dalam media massa;
c. Pembatasan kegiatan usaha; dan
d. Pembekuan izin usaha di wilayah Kabupaten Demak.
2) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
dilakukan sebanyak 3 X
3) Peringatan tertulis 1, 2 dan 3 dilakukan dalam tenggang waktu
14 (empat belas) hari
4) Pengenaan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan secara berurutan.
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
DASAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NO. 9 TAHUN 2016
TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA
DI KABUPATEN DEMAK
Pasal 43 menyebutkan :
Pemerintah Daerah dapat melakukan kerjasama dala
penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan pihak ketiga
meliputi :
a. Lembaga usaha;
b. Lembaga pendidikan;
c. Organisasi kemasyarakatan ; dan
d. Media massa.
Tentang sumber dana penanggulangan bencana, Pemerintah
Daerah mendorong partisipasi lembaga usaha dan masyarakat
dalam penyediaan dana yang bersumber dari lembaga usaha dan
masyarakat diatur dalam pasal 48 (2).
Sehingga dana penanggulangan bencana berasal dari : APBN, APBD,
Lembaga Usaha dan/atau Masyarakat (pasal 48 ayat 3).
SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN KEBAKARAN DENGAN RUANG LINGKUP PERKANTORAN
1. Setiap W
arga Negar
mendapatkan a Indonesia
perlindungan b erh a k
termasuk pe d a n h a k - ha k d
PENUTUP b eb a s d a ri
rlindungan
r a sa t a k u t ,
d a n hak-hak unt
asar,
uk
bencana ; ancaman da
n risiko
2. Kejadian
bencana alam
diprediksi de tidak pernah
ng a n t e pa t , da pa t
kesiapsiagaan sehingga dip
dan kewaspa erlukan
terus meneru daan dini s
s; eca r a
3. P en a n g g u
langan Ben
seca r a k o m p ca n a h a ru s
rehensip dan dilakukan
dibutuhkan terpadu, seh
d ukun g a n & ingga
BADAN PENANGGULANGAN seluruh komp peran serta
o n en y g t erk d ari
BENCANA DAERAH (BPBD) Dunia Usaha ait, baik Pem
KABUPATEN DEMAK maupun Mas erintah,
y arak a t .
2017
ALAMAT KANTOR :
e-mail : demakbpbd@gmail.com