Anda di halaman 1dari 19

Sanitasi &

Hygiene di Lingkungan
Kerja
PT. HAEKAL INTI PRATAMA
Undang-undang No. 1 tahun 1970 ttg keselamatan kerja,
memuat syarat-syarat antara lain

Mencegah dan mengurangi kecelakaan, kebakaran, dan


bahaya peledakan.Memberi kesempatan atau jalan untuk
menyelamatkan diri pada kejadian berbahayaMemberi
pertolongan pada kecelakaanMemberi alat-alat
perlindungan diri pada pekerjaMencegah dan
mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara, dan
getaran.Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit
akibat kerja baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi,
dan penularan.Memperoleh keserasian antara tenaga kerja,
alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerja.
SANITASI
Sanitasi adalah suatu usaha
pencegahan penyakit yang
menitikberatkan kegiatan pada usaha
kesehatan lingkungan hidup manusia.
Sanitasi adalah cara pengawasan
masyarakat yang menitikberatkan
kepada pengawasan terhadap
berbagai faktor lingkungan yang
mungkin mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat.
HYGIENE
Hygiene adalah usaha untuk
memelihara dan mempertinggi
derajat kesehatan atau ilmu yang
mempelajari cara-cara yang berguna
bagi kesehatan.PERSONAL
HIGIENE adalah usaha untuk
memelihara, menjaga dan
mempertinggi derajat kesehatan
individu mulai dari ujung rambut
sampai ujung kaki
MANFAAT
Mencegah penyakit menular di area kerja
Mencegah kecelakaan pekerjaan
Meningkatkan produktivitas kerja
Mencegah kotornya lingkungan kerja
Lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman
MENJAGA KEBERSIHAN INDIVIDU
POLA HIDUP SEHAT
Perilaku positif dalam kebiasaan hidup sehari-hari yang
mempengaruhi baik terhadap kesehatan individu.

MENJAGA KEBERSIHAN INDIVIDU


Kebersihan rambut dan kulit kepala
Kebersihan mata, telinga dan hidung,
Kebersihan gigi dan mulut
Kebersihan badan
Kebersihan kuku tangan dan kaki
Kebersihan pakaian
SANITASI DI TEMPAT KERJA
Contoh :
• Menyediakan air bersih di tempat kerja, untuk mencuci
tangan
• Menyediakan tempat sampah di tempat kerja untuk
memelihara kebersihan lingkungan kerja,
• Menyediakan kamar kecil atau toilet di tempat kerja
• Menyediakan kamar mandi sesuai persyaratan untuk
kebersihan diri pekerja
• Menyediakan ventilasi di ruangan-ruangan kerja
• Melindungi tempat kerja dari paparan debu, gas, maupun
faktor fisik
• Mengadakan program pemberantasan vector dan rodent
• Pengelolaan limbah
Salah satu upaya yang dapat dilakukan
untuk mengorganisir tempat kerja.

Ringkas
Rapi
Resik
Rawat
Rajin
Menjelaskan cara mengatur ruang kerja untuk efiensi
dan efektivitas kerja, dengan mengidentifikasi dan
menyimpan barang-barang yang digunakan,
mempertahankan area dan item barang yang sudah di
tata sehingga mampu mempercepat pekerjaan dan
membantu menghindari kecelakaan kerja
Budaya 5R
ADAPTASI DARI BUDAYA JEPANG
• merupakan budaya organisasi tentang bagaimana individu
dalam organisasi tersebut memperlakukan tempat kerjanya
secara benar. 5R diadopsi dari istilah Jepang yang sering
disebut 5S
(Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke).
• Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin
TUJUAN 5R
Tercapainya perubahan
perilaku individu, keluarga dan
masyarakat, terbentuk perilaku
sehat dan WHO menyebutkan
tujuan penyuluhan untuk
mengubah perilaku seseorang
atau masyarakat dalam bidang
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja
Contoh kejadian merugikan yang dapat terjadi akibat
tempat kerja yang tidak rapi dan bersih

1. tertimpa benda
2. tersandung benda yang menghalangi / jatuh
3. terpeleset
4. kerusakan alat karena penyimpanan yang tidak proper (karat, gores,pecah dll)
5. alat hilang ketika akan digunakan (tidak tahu siapa yang terakhir pakai, keselip, dll)
6. alat / bahan tidak terkontrol stok nya, (overstock / run out of stock)
dll

menurunkan produktivitas dan


menambah cost yang tidak perlu
PENERAPAN 5R
RINGKAS
memisahkan benda-benda yang masih berfungsi / jarang digunakan, / tidak berfungsi

RAPI
barang yang sudah di sortir, dirapikan sesuai tempatnya

RESIK
membersihkan ruang dan lingkungan kerja agar bebas dari kotoran, debu, dll

RAWAT
membuat baku / standarisasi dari apa yang sudah di lakukan pada 3 poin diatas

RAJIN
memelihara kedisiplinan pekerja agar terbentuk kebiasaan / budaya baik untuk terus
menerapkan 4 hal diatas
Contoh Penerapan 5R :
Pengendalian Visual di Tempat Kerja
Contoh Penerapan 5R :

• Ringkas

before after
2. Rapi

• dapat dilakukan dengan pengendalian visual, Merupakan bentuk penerapan 5R


langkah R yang ke-2 (dua) yaitu "Rapi".
• Langkah ini dilakukan dengan cara menata / mengurutkan peralatan/barang
berdasarkan alur proses kerja, dan juga menata /mengurutkan peralatan/barang
berdasarkan keseringan penggunaan serta pengaturan/pengendalian (manajemen)
secara visual peralatan/barang di tempat kerja dengan label/tanda, dengan
maksud/tujuan barang ataupun peralatan lebih cepat dan mudah ditemukan
sehingga tercapai keteraturan di tempat kerja.
• Pengendalian visual dapat dilakukan dengan memberi tanda/nama/label pada
lantai kerja, peralatan, laci/rak, kotak penyimpanan, dsb. Untuk lebih
memudahkan penerapannya, maka dapat ditambahkan sistem kode warna dalam
mengorganisir tanda/nama/label tempat kerja.
• dengan melakukan point ini, akan lebih mudah mengontrol ketidak sesuaian
karena kondisinya sudah tertata.
3. Resik

before after
4. Rawat
5. Rajin
THANK
YOU
FOR YOUR
AT T E N T I O N
End Slide

@haekal_inti_pratama

Anda mungkin juga menyukai