Anda di halaman 1dari 4

Nama : Erza Fakhrizal Oktawan

NPM : 3219120047
Kelas : 3 PSKK

UTS ERGONOMI KENDARAAN


1. Didalam suatu lapangan kerja, ergonomi berperan sangat penting. Semua bidang
pekerjaan seringkali menggunakan ergonomi. Ergonomi diaplikasikan pada dunia kerja
supaya pekerja dapat nyaman didalam melakukan pekerjaannya.
Dengan adanya rasa nyaman itu maka manfaatnya terhadap produktivitas kerja yang
diinginkan dan dapat semakin meningkat. Secara garis besar ergonomi dalam dunia kerja
menaruh minat pada hal berikut:
a Bagaimana seorang pekerja melakukan pekerjannya
b Bagaimana posisi dan gerak tubuh yang dilakukan ketika bekerja
c Alat-alat yang mereka gunakan
d Apa efek atau dampak dari faktor diatas terhadap kesehatan dan kenyamanan
pekerjaan.

2. Kegunaan(Utility)
Prinsip kegunaan artinya masing-masing produk yang dihasilkan memiliki manfaat untuk
seseorang dalam mendukung kegiatan atau kebutuhan dengan maksimal tanpa mengalami
kesulitan atau masalah dalam penggunaannya. Misalnya prinsip ergonomi adalah suatu
kemeja Wearpack yang diberi kancing agar lebih mudah mengenakan dan melepaskan.

Keamanan(Safety)
Prinsip keamanan memiliki arti masing-masing produk yang dihasilkan mempunyai
fungsi yang bermanfaat tanpa berisiko membahayakan keselamatan ataupun kerugian
penggunanya. Misalnya adalah saku pada wearpack diberi tutup dan kancing supaya
benda yang dimasukkan tidak mudah jatuh.

Kenyamanan(Comfortability)
Prinsip kenyamanan mempunyai arti produk yang dihasilkan memiliki tujuan yang
selaras atau tidak mengganggu kegiatan dan juga diusahakan mendukung kegiatan
seseorang. Misalnya adalah kain dipilih dari serat lembut, sejuk dan dapat menyerap
keringat. Dan dijahit sesuai dengan ukuran tubuh yang akan memakainya

Keluwesan(Flexibility)
Prinsip keluwesan berarti ergonomi bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pada kondisi
ataupun fungsi ganda. Misalnya adalah wearpack diberi saku tambahan kecil supaya bisa
menyimpan benda ukuran kecil, atau tempat menaruh pulpen

Kekuatan(Durability)
Prinsip kekuatan berarti harus tahan lama dan awet dan juga tidak cepat rusak apabila
digunakan. Misalnya adalah bahan wearpack yang awet dan dijahit kuat.
3. Pekerja: elemen manusia di tempat kerja. Karyawan memiliki berbagai karakteristik
yang dibutuhkan untuk dipertimbangkan termasuk kapasitas fisik dan mental;
pengalaman dan keterampilan; pendidikan dan latihan; usia; kepribadian; kesehatan.
Kebutuhan pribadi seseorang dan aspirasi sebagai manusia yang mempunyai juga
dipertimbangkan

Rancangan kerja: apa yang harus dilakukan karyawan dan apa yang sebenarnya mereka
lakukan. Ini termasuk tugas pekerjaan; tuntutan kerja; pembatasan dan persyaratan waktu
seperti tenggat waktu. Atau diluar hal teknis seperti bekerja dengan karyawan lain; dan
tanggung jawab terhadap pekerjaan.

Lingkungan kerja:bangunan, area kerja dan ruang; pencahayaan, kebisingan,


lingkungan termal.

Desain peralatan: perangkat keras tempat kerja. Ini adalah bagian dari ergonomi yang
penting yang mencakup peralatan elektronik, pakaian pelindung, perabotan dan peralatan.

Organisasi dan kerja: yang lebih luas konteks organisasi dan bekerja yang
mempengaruhiIndividu. Termasuk pola kerja; Beban kerja, pergantian shift; konsultasi;
kerja tim; Bagaimana mengorganisir pekerjaan; bbudaya tempat kerja.

4. RINGKAS
Prinsip RINGKAS adalah memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan
menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja. Mengetahui benda mana yang
tidak digunakan, mana yang akan disimpan, serta bagaimana cara menyimpan supaya
dapat mudah diakses terbukti sangat berguna bagi sebuah perusahaan.

Langkah melakukan RINGKAS :


1. Cek-barang yang berada di area masing-masing.
2. Tetapkan kategori barang-barang yang digunakan dan yang tidak digunakan.
3. Beri label warna merah untuk barang yang tidak digunakan
4. Siapkan tempat untuk menyimpan / membuang /memusnahkan barang-barang yang
tidak digunakan.
5. Pindahkan barangbarang yang berlabel merah ke tempat yang telah ditentukan.

RAPI
Prinsip RAPI adalah menyimpan barang sesuai dengan tempatnya. Kerapian adalah hal
mengenai sebagaimana cepat kita meletakkan barang dan mendapatkannya kembali pada
saat diperlukan dengan mudah. Perusahaan tidak boleh asal-asalan dalam memutuskan
dimana benda-benda harus diletakkan untuk mempercepat waktu untuk memperoleh
barang tersebut.
Langkah melakukan RAPI :
1. Rancang metode penempatan barang yang diperlukan, sehingga mudah didapatkan saat
dibutuhkan
2. Tempatkan barang-barang yang diperlukan ke tempat yang telah dirancang dan
disediakan
3. Beri label / identifikasi untuk mempermudah penggunaan maupun pengembalian ke
tempat semula.

RESIK
Prinsip RESIK adalah membersihkan tempat/lingkungan kerja, mesin/peralatan dan
barang-barang agar tidak terdapat debu dan kotoran. Kebersihan harus dilaksanakan dan
dibiasakan oleh setiap orang dari CEO hingga pada tingkat office boy.
Langkah melakukan RESIK :
1. Penyediaan sarana kebersihan,
2. Pembersihan tempat kerja,
3. Peremajaan tempat kerja, dan
4. Pelestarian RESIK.

RAWAT
Prinsip RAWAT adalah mempertahankan hasil yang telash dicapai pada 3R sebelumnya
dengan membakukannya (standardisasi).
Langkah melakukan RAWAT :
1. Tetapkan standar kebersihan, penempatan, penataan
2. Komunikasikan ke setiap karyawan yang sedang bekerja di tempat kerja

RAJIN
Prinsip RAJIN adalah terciptanya kebiasaan pribadi karyawan untuk menjaga dan
meningkatkan apa yang sudah dicapai. RAJIN di tempat kerja berarti pengembangan
kebiasaan positif di tempat kerja. Apa yang sduah baik harus selalu dalam keadaan prima
setiap saat. Prinsip RAJIN di tempat kerja adalah “LAKUKAN APA YANG HARUS
DILAKUKAN DAN JANGAN MELAKUKAN APA YANG TIDAK BOLEH
DILAKUKAN”
Langkah melakukan RAJIN :
1. Target bersama,
2. Teladan atasan
3. Hubungan/komunikasi di lingkungan kerja
4. Kesempatan belajar

5. Digital Human Modelling (DHM), teknik simulasi interaksi manusia dengan produk atau
tempat kerja di lingkungan virtual semakin populer. Proses evaluasi virtual ini berguna
dalam mengembangkan produk yang berpusat pada pengguna dengan memasukkan
prinsip faktor manusia pada fase desain awal, yang mengurangi waktu desain dan
meningkatkan kualitas. Penerapan DHM telah mendapat perhatian dalam proses
perancangan pada industri manufaktur, pertanian, sektor kesehatan, sektor transportasi
dan penerbangan, dll. Namun, penggunaan DHM untuk merancang produk ergonomis
dan lingkungan kerja bagi penyandang cacat dan lansia masih sangat terbatas. . Hal ini,
jika tidak, lebih penting karena partisipasi mereka dalam kehidupan nyata dalam
eksperimen yang berkaitan dengan evaluasi ergonomis dari produk, tempat kerja, atau
fasilitas umum dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi mereka. Selain itu, produk
atau tempat kerja yang lebih baik mengurangi ketergantungan mereka pada orang lain
dan memungkinkan keterlibatan aktif dalam pekerjaan, komunikasi, dan kehidupan
sosial. Oleh karena itu, sebuah upaya telah dilakukan dalam makalah ini untuk
mengeksplorasi tinjauan literatur mutakhir pada aplikasi pendekatan ergonomis virtual
berbasis DHM untuk meningkatkan produk dan desain tempat kerja untuk penyandang
cacat / lansia. Makalah ini juga mengusulkan jalan ke depan untuk melanjutkan kegiatan
penelitian dan pengembangan menuju peningkatan kualitas hidup lansia dan orang-orang
dengan kemampuan khusus melalui strategi desain yang proaktif dan inklusif

Anda mungkin juga menyukai