Anda di halaman 1dari 27

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2024

PELATIHAN PELAKU PEMBANGUNAN DESA


TENTANG PERCEPATAN STATUS IDM
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN
2024
Samarinda, 7 Maret 2024
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

CAPAIAN PEMBANGUNAN KALTIM


TAHUN 2023

@ bappeda.kaltimprov.go.id
bappedakaltim
KINERJA PEMBANGUNAN SDM (PENDIDIKAN)
• Capaian kinerja IPM Kaltim telah mencapai
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TAHUN
2023
peringkat ke-3 Nasional, tetapi masih terdapat
permasalahan karena terdapat 1 kabupaten
82,03 82,61
81,63 yang IPM nya dibawah Nasional, yakni
78,2 Kabupaten Mahakam Ulu.
75,95 76,71 0
74,56 75,33
74,33 • Jika dicermati secara lebih mendalam, angka
73,97 73,55
RLS di Mahulu dan PPU masih dibawah rata2
70,02 Nasional, sedangkan untuk HLS masih
terdapat 3 kabupaten yang berada di bawah
Nasional, yakni Mahulu, PPU, dan Kutim.
• Belum baiknya kinerja rata-rata lama sekolah
Paser Kutai
Barat
Kutai
Kartanegar
Kutai
Timur
Bera
u
Penajam Paser Mahak am Ulu
Balikpapan
Samarind
a
Bontan
g
Kalimant
an
Nasiona
l
di 2 PPU dan Mahulu memberikan gambaran
a Utara Timur bahwa akses pendidikan wajib belajar 12
tahun belum terpenuhi secara merata.
Sumber : BPS Kalimantan Timur,
2024 • Belum baiknya kinerja Harapan Lama Sekolah
Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2023 (tahun) Harapan Lama Sekolah Tahun 2023 (tahun) di Mahulu, PPU, dan Kutim menggambarkan
12 10,93 10,93 10,92 9,99
18
16 14,24
15,39 bahwa masih diperlukan pemerataan dan
10 8,91 8,85 9,26 9,45 9,56 8,53 8,49 8,77 14 13,37 13,25 13,64 13,01 13,36 12,86 12,63 13,43 14,02 13,15
perluasan akses pendidikan baik pada
8 12
6 10 peningkatan pemenuhan sarana dan prasarana
4 8
2 6 pendidikan maupun pemenuhan guru dan
4
0
2
tenaga kependidikan.
R

m
u
M

l
r

na
d
se

BA

L
ra
KA

PP

lt i
TI

in
U

io
Pa

Be

Ka
KU
KU

ar
KU

U AH

0
p

s
g
Bo

Na
a p a l ik

a am

an
M

m
M

l
u
r

na
d
an

se
nt

BA

L
KA

ra

PP

lt i
S
B

TI

in
U

io
Pa

Be

Ka
KU
KU

ar
KU

U AH

an p

s
g
Bo

Na
a p a l ik

a am

an
M

nt
S
B
KINERJA PEMBANGUNAN SDM (KESEHATAN)
USIA HARAPAN HIDUP TAHUN 2023 (TAHUN) Pemenuhan Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan Rumah Sakit
76 75,64
75,27
74,81 87,93
75 74,12 74,33 74,03
74,72 82,76
73,89 73,73
74 73,45 73,44
73 72,13
72
48 51
71
70
R

m
M

l
u
r

na
d
se

BA

L
KA

ra

PP

lt i
TI

in
U
10

io
Pa

Be

Ka
KU
KU

ar
KU

U AH
7

an p

s
g
nt o

Na
a p a l ik

a am

an
B
M
Sumber : BPS Kalimantan Timur, 2024

S
B
Capaian angka harapan hidup provinsi dan seluruh kabupaten/kota telah melampaui
2023 2024
Nasional, namun jika dicermati lebih mendalam masih terdapat masalah di pemenuhan
sarana dan prasarana layanan kesehatan. Memenuhi SPAK Tidak Memenuhi SPAK % RS Memenuhi SPAK

Jumlah Rumah Sakit dan Rasio Tempat Tidur Jumlah dan Rasio Dokter Spesialis terhadap Jumlah Penduduk

Jumlah RS Rasio Tempat Tidur per-1.000 penduduk Dokter Spesialais (org) Rasio Dokter Spesialis Per-1.000 Penduduk
2,99 2,91
KALTIM 2,74 0,3
Total 58 Rumah Sakit KALTIM 9 0,3
Rasio Tempat Tidur 1,75 2,16 Total 857 Dokter Spesialis 0,3 6
Rasio 0,22 2
1,56
1,35
1,07 1,08 277 26
0,88 0,1 0,1 0,1 0,1
0,72 0,1 8
3 3 0,0 3 3 0,0
1
9 8
71 57 67
2 3 3 8 2 2 2 15 16 5 37 22 30 25
3
Paser Kubar Kukar Kutim Berau Balikpapan Samarinda
PPU Mahulu Paser Kubar Kukar Kutim Berau PPU Mahulu Balikpapan Samarinda
Bontang Bontang
*) Menurut standar WHO, idealnya terdapat 1 tempat tidur RS untuk setiap 1.000 penduduk Sumber : DINKES Prov. Kaltim,
2023
KINERJA PEMBANGUNAN SDM (STUNTING)
Jumlah Balita Stunting dan Prevalensi Stunting Kaltim Jan-Nov 2023 Jumlah Balita Stunting dan Prevalensi Stunting Kab/Kota Nov 2023

Balita Stunting (jiwa) Balita diukur (jiwa) Prevalensi Stunting Balita Stunting (jiwa) Balita diukur (jiwa) Prevalensi Stunting
(%) (%)
Prevalensi
18,29 Stunting
25,52
17,47 17,42 2022 (e-
16,88 16,68 16,67 PPBGM)
17,50% :
16,45
15,98
15,05 19,64
14,49 18,50 17,89 17,30 17,73
13,83 16,44
14,26 14,13
133.322 12,08
21.716
96.901
87.787
76.203 82.896 83.181 78.472 76.834
69.233 69.754 67.148
9.461
7.063 7.092 6.741
4.415 4.823
2.773 3.884 149 2.915
1.161 1.393
12.865 19.325 13.247 11.386 11.504 13.093 12.809 15.334 12.756 14.584 513 764 688 18 1.337 1.195 744
11.697 Paser Kuba Kuka Kuti Berau PP Mahulu Balikpapan Samarinda Bontang
Januar Februar Mare Apr Me Juni r r m U
Agustus September Oktober November Sumber : e-PPGBM, 2023
i i t il i Juli

DATA PEMBANDING (SSGI)


Tahun 2021 : 22,8%
Tahun 2022 : 23,9%
Tahun 2023 : menunggu
hasil Survei Kesehatan Indonesia
KINERJA PEMBANGUNAN SDM (GENDER DAN DISABILITAS)
INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KALTIM DAN
100 NASIONAL Pengarusutamaan gender masih menjadi masalah yang
75,24 75,57 76,26 76,59 perlu diperhatikan di Kaltim, dimana Nilai IDG Kaltim
80 72,1
65,65 65,54 66,64 66,89 sejak tahun 2018 selalu berada dibawah Nasional. Pada
57,53
60 tahun 2021 Kaltim menempati posisi ke-24 Nasional,
40 sedangkan untuk tahun 2022 Kaltim menempati
peringkat ke-26 Nasional.
20
Kedepannya diperlukan upaya peningkatan
0 kontribusi perempuan di bidang ekonomi,
2018 2019 2020 2021 2022 parlemen, dan bidang profesional
KALTIM Nasional
Sumber : BPS Kalimantan Timur, 2023
Penyandang Disabilitas Bekerja

Peningkatan peran disabilitas dalam pembangunan


daerah masih perlu untuk ditingkatkan, tercatat bahwa
sd. Tahun 2024

sd. Tahun 2024 ini dari 1.843 orang angkatan kerja


penyandang disabilitas, baru sebanyak 482 orang
(35,41%) yang mendapatkan akses pekerjaan, sedangkan
1.361 orang lainnya belum mendapatkan akses
pekerjaan.

Sumber : https://sidabebagidinsos.kaltimprov.go.id
KINERJA PEMBANGUNAN KETENAGAKERJAAN
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (%) TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA TAHUN 2023
(%)
Tren TPT Kaltim sejak tahun 2019 fluktuatif dengan kecenderungan menurun
6,87 6,83 7,74
6,16 5,93 6,09 5,92
4,95 5,31
4,72 5,32
6,09 4,05

5,71 2,07 2,09


5,31

Paser Kutai Kutai Kutai Timur Berau Penajam Mahak am


Barat Kartanegar Balikpapan Samarinda Bontang Kalimantan Nasional Paser Utara
2019 2020 2021 2022 2023 a Ulu Timur

PENDUDUK BEKERJA MENURUT PENDIDIKAN YANG • Pada tahun 2023, tingkat pengangguran terbuka mengalami
DITAMATKAN TAHUN 2022-2023 (%) penurunan dan lebih baik dari capaian nasional, namun capaian ini
masih menjadi yang tertinggi diantara provinsi lainnya di regional
27,02 25,18 27,55 27,84 Kalimantan.
• Terdapat 5 kabupaten/kota yang TPT-nya masih diatas rata-
rata Nasional, yaitu Bontang, Balikpapan, Samarinda, Kutai Barat
14,33 15,70
16,10 15,14
11,99 12,45 dan Kutim.
• Permasalahan yang masih dihadapi antara lain Rasio antara
3,00 3,69
lapangan kerja dan pencari kerja masih tidak berimbang serta
SD ke SM SMA Diploma Universitas kompetensi atau skill yang dimiliki pencari kerja tidak sesuai
Bawah P SMK I/II/III dengan standar kebutuhan dunia kerja.
2022
Sumber : BPS Kalimantan Timur, 2023 2023
KINERJA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
TINGKAT KEMISKINAN TINGKAT KEMISKINAN MENURUT KAB/KOTA TAHUN 2023
(%) (%)
6,54 11,38
9,72 9,3
9,11 9,06
6,31 6
7,61 6,97
6,1 6,11 6,1
5,94 5,54 4,81 1
4,11
2,31
2019 2020 2021 2022 2023

Capaian Penurunan Kemiskinan Ekstrem Paser Kutai Barat Kutai Balikpapan Samarinda Bontang Kalimantan Nasional
Kutai Timur Berau Timur
Tahun 2022 Tahun 2023*) % Penurunan Mahak am Kartanegara
Penajam

Paser Utara
1,55 % 0,10 % 1,45% • Tingkat Kemiskinan Kaltim lebih Ulu baik dari Nasional. Tren
atau 59.780 jiwa atau 3.910 jiwa atau 55.870 jiwa kemiskinan Kaltim sejak tahun 2021 hingga tahun 2023 terus mengalami
tingkat
Ket: Angka absolut diperoleh dari % miskin ekstrem terhadap jumlah penduduk dari perbaikan, namun masih berkisar pada angka ±6%.
BPS • Jika dilihat berdasarkan kabupaten/kota, masih terdapat kab/kota dengan
INDEKS Kemiskinan tertinggi di Kaltim, yaitu Mahulu mencapai 11,38%.
GINI • Kendala ketersediaan infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi serta inklusi
sektor ekonomi menjadi salah satu penyebab utama tingginya angka
0,334 kemiskinan di 4 kabupaten dimaksud.
0,33
0,328 0,327 • Pencapaian pengentasan kemiskinan ekstrem Kaltim menjadi yang terbaik
0,322 secara Nasional, dimana di tahun 2023 kemiskinan ekstrem di Kaltim berada
pada angka 0,10% (3.910 jiwa).
• Indeks gini di Kaltim mengalami tren penurunan seiring dengan
menurunnya angka kemiskinan, hal ini menjadi sinyal positif upaya
2019 2020 2021 2022 2023 peningkatan kesejahteraan masyarakat. 10
Sumber : BPS Kalimantan Timur, 2023
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMBANGUNAN TAHUN 2023

No Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi Kinerja


1 IPM (Indeks) 77,75 78,20 100,35%
2 Tk. Kemiskinan (%) 5,90 6,11 96,44%
3 Tk. Pengangguran (%) 6,00 5,31 111,50%
4 LPE (%) 4,30 – 5,10 6,34 124,31%
5 PDRB Per-Kapita (Juta Rp)* 235 -265 265 100,00%
6 LPE Non-Migas & Batubara (%) 5,80 – 6,60 9,02 136,67%
Your Picture Here
7 NTP (Angka) 128 129,05 100,81%
8 Indeks Gini (Indeks) 0,308 0,322 95,45%
9 IKLH (Indeks) 76,15 75,47 98,61%
10 IRB (Indeks) 68,81 73,87 107,66%

Hal yang perlu diperhatikan :


• Inklusifitas pertumbuhan ekonomi belum optimal, yang ditandai dengan masih tingginya angka
kemiskinan dan ketimpangan pendapatan ditengah meningkatnya perekonomian daerah;
• Perlu dilakukan upaya pelestarian lingkungan secara lebih baik dan seimbang beriringan dengan
akselerasi perekonomian daerah;
RUMUSAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH

A Aspek Sumber Daya Manusia


1. Belum terpenuhinya akses pendidikan wajib belajar 12 tahun secara merata;
2. Belum optimalnya akses dan layanan fasilitas kesehatan kepada masyarakat terutama pada wilayah 3T;
3. Masih rendahnya penempatan tenaga kerja yang bersesuaian dengan kompetensi dari para pencari kerja;
4. Masih rendahnya daya saing perempuan dibidang ekonomi, sosial dan politik.

B Aspek Ekonomi Wilayah


1. Perekonomian daerah masih mengandalkan pada sektor ekstraktif pertambangan dan penggalian;
2. Relatif tingginya tingkat kemiskinan akibat pertumbuhan ekonomi yang kurang inklusif;
3. Belum optimalnya pemerataan dan pengembangan layanan infrastruktur dasar dan infrastruktur pendukung ekonomi.

C Aspek Lingkungan Hidup


1. Kurang terjaganya kualitas air, air laut, udara, dan tutupan lahan
2. Tingginya potensi peningkatan emisi, utamanya akibat pemanfaatan ruang sektor berbasis lahan
3. Masih rendahnya pengimplementasian bauran energi baru dan terbarukan
D Aspek Tata Kelola Pemerintahan
1. Belum optimalnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat
2. Masih rendahnya kapasitas dan manajemen kinerja aparatur pemerintahan
3. Masih rendahnya implementasi SPBE dalam pengelolaan pemerintahan
4. Masih rendahnya akuntabilitas kinerja di beberapa Perangkat Daerah
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

INTERNASIONAL NASIONAL DAERAH


1. Komitmen penurunan emisi gas 1. Penuntasan RPJMN Tahun
1. Peningkatan daya saing
rumah kaca dan perubahan 2020-2024
Iklim sumber daya manusia
2. Pembangunan Ibu Kota
2. Pemulihan ekonomi pasca 2. Percepatan transformasi
Nusantara
pandemi COVID-19 ekonomi dan pertumbuhan
3. Tujuan Pembangunan ekonomi yang inklusif
3. Transisi Energi
Berkelanjutan
4. Potensi terjadinya krisis 3. Peningkatan aksesibilitas
ekonomi global akibat:
4. Pelaksanaan Pemilukada dan konektivitas
Serentak 2024
• Gangguan rantai pasok dan infrastruktur
bencana iklim yang 5. Percepatan penghapusan
4. Peningkatan kualitas
mengakibatkan kerawanan kemiskinan ekstrem
lingkungan hidup
pangan
6. Percepatan penanganan
• Stagflasi ekonomi dan Inflasi stunting 5. Peningkatan tata Kelola
Tinggi akibat masih pemerintahan yang
7. Peningkatan Reformasi
berlangsungnya perang Rusia profesional dan akuntabel
- Ukraina Birokrasi
ARAH KEBIJAKAN
• Infographic Style EKONOMI 2024
1. Memperkuat kinerja industri pengolahan,
1. Menjaga dan meningkatkan
dengan mendorong operasionalisasi pabrik
iklim investasi di daerah
pengolahan produk kelapa sawit seperti
2. Mengendalikan tingkat inflasi
Menuju biodiesel, minyak goreng, dan turunan lain;
untuk meningkatkan
Pertumbuhan 2. Meningkatkan produktivitas hasil
konsumsi rumah tangga
Ekonomi produksi pertanian melalui intensifikasi
3. Meningkatkan kualitas belanja
4,1 – 4,9 % pangan dan ekstensifikasi perkebunan;
pemerintah yang signifikan
3. Mendorong peningkatan sektor
dapat memicu pertumbuhan sektor
konstruksi, perdagangan, transportasi,
lainnya
serta akomodasi makan minum untuk
4. Mendorong peran komoditas
menangkap peluang pembangunan IKN;
hasil olahan industri untuk Menjaga Mendorong
peningkatan ekspor Stabilitas
perdagangan antar wilayah Ekonomi Inklusivitas
Ekonomi

Meningkatkan trickle down effect pertumbuhan


ekonomi kepada seluruh lapisan masyarakat melalui
peningkatan nilai tambah produk unggulan,
mendorong pertumbuhan sektor padat karya, serta
menyiapkan SDM yang berkompeten untuk bersaing di
pasar kerja
TEMA PEMBANGUNAN TAHUN 2024
Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Wilayah yang Andal
untuk Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan

P R I O R I TA S PEMBANGUNAN TA H U N 2024

1 2 3 4
2 3
Peningkatan daya saing sumber Penguatan infrastruktur untuk
daya manusia yang mendorong Peningkatan derajat kesehatan Penguatan upaya transformasi mendukung pengembangan
penyerapan tenaga kerja masyarakat dengan mengoptimalkan ekonomi melalui diversifikasi ekonomi dan pelayanan dasar
pelayanan rumah sakit dan Fasyankes vertikal dan horisontal pada sektor
lainnya unggulan

55 6
6
7
7
8

Peningkatan kualitas hidup Peningkatan kesiapan daerah


masyarakat miskin terutama Peningkatan kualitas lingkungan Peningkatan tata kelola pemerintahan sebagai mitra IKN dengan
pengentasan kemiskinan ekstrem hidup secara berkelanjutan daerah yang profesional dan akuntabel mengoptimalkan kerja sama
untuk mendukung transformasi
pelayanan publik
TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2024 (1)
Kondisi Awal Target
Tujuan dan Sasaran Indikator Tujuan dan Sasaran Satuan 2023
2021 2022 2024
(target)
Tujuan 1:
Mewujudkan Sumber Daya Manusia Berdaya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Poin 76,88 77,44 77,78 78,32
Saing
Sasaran 1: Harapan Lama Sekolah Tahun 13,81 13,84 13,90 14,04
Meningkatnya pemerataan taraf pendidikan
masyarakat Rata-rata lama sekolah Tahun 9,84 9,92 10,17 10,25
Sasaran 2: Usia Harapan Hidup Tahun 74,61 74,62 74,71 74,82
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Prevalensi Stunting Persen 22,8 23,9 21,4 12,83
Sasaran 3:
Menurunnya tingkat pengangguran Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 6,83 5,71 5,63 5,46
Sasaran 4:
Meningkatnya daya saing perempuan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Poin 66,64 66,84 66,97 67,31

Tujuan 2: Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Persen 2,55 4,48 3,5 + 1 4,10-4,90
Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Tingkat Kemiskinan Persen 6,54 6,31 6,19 5,78
Berkualitas Indeks Gini Poin 0,334 0,327 0,32 0,316
Sasaran 5:
Terwujudnya Diversifikasi Ekonomi LPE Non Migas dan Batubara Persen 2,81 6,11 6,45 5,90-6,70

Sasaran 6: Indeks Kedalaman Kemiskinan Poin 1,22 0,99 0,92 0,86


Meningkatnya keberdayaan masyarakat miskin Indeks Keparahan Kemiskinan Poin 0,34 0,23 0,18 0,15
Sasaran 7:
Meningkatnya Kualitas dan Ketersediaan Indeks Kualitas Layanan Infrastruktur
Infrastruktur untuk Mendukung Perekonomian Poin 6,46 6,84 7,37 7,43
(IKLI)
dan Pemenuhan Infrastruktur Dasar
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2024 (1)
Sasaran 1: Meningkatnya pemerataan Sasaran 2: Meningkatnya derajat Sasaran 3: Menurunnya tingkat Sasaran 4: Meningkatnya daya saing
taraf pendidikan masyarakat kesehatan masyarakat pengangguran perempuan

STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI


1. Perluasan kesempatan kerja
Peningkatan akses dan mutu Peningkatan akses dan mutu Penerapan kesetaraan
2. Peningkatan mutu dan daya
pendidikan kesehatan gender dalam pembangunan
saing tenaga konstruksi

ARAH KEBIJAKAN
1. Peningkatan perluasan akses jenjang 1. Percepatan perbaikan gizi 1. Peningkatan kompetensi dan 1. Peningkatan pemahaman dan komitmen
pendidikan menengah dan pendidikan masyarakat produktivitas tenaga kerja para pengambil keputusan mengenai
khusus 2. Peningkatan kesehatan ibu, 2. Pendidikan dan pelatihan kesetaraan gender dan peran perempuan
2. Peningkatan mutu satuan pendidikan anak dan vokasi dalam pembangunan
jenjang pendidikan menengah dan kesehatan reproduksi berbasis kerjasama industri 2. Penguatan dan pengembangan
pendidikan khusus 3. Peningkatan pengendalian penyakit 3. Penempatan dan pemberdayaan kelompok masyarakat serta lembaga
3. Pemenuhan sarana dan prasarana menular dan tidak menular serta tenaga kerja pemberdayaan perempuan bidang
pendidikan yang memadai terutama 4. pengelolaan kedaruratan kesehatan 4. Perlindungan tenaga kerja dan ekonomi dan politik
pada daerah tertinggal dan perbatasan masyarakat pengembangan sistem19
ketenagakerjaan pengawasan 3. Peningkatan profesionalisme pekerja
4. Optimalisasi Boarding School 5. Peningkatan dan pemerataan 5. Pengembangan hubungan industrial perempuan
5. Pemberian bantuan biaya pendidikan pelayanan kesehatan dasar dan dan peningkatan jaminan sosial tenaga 4. Pemberdayaan gender antarwilayah
kepada siswa di semua jenjang rujukan kerja 5. Peningkatan perlindungan perempuan
pendidikan terutama kepada siswa yang 6. Peningkatan kualitas pengelolaan 6. Penyelenggaraan pelatihan tenaga serta perlindungan dan pemenuhan hak
kurang mampu manajemen fasyankes maupun ahli konstruksi anak
6. Peningkatan kualitas pendidik dan fasilitasnya
tenaga kependidikan 7. Pembudayaan perilaku hidup sehat
7. Peningkatan literasi dan numerasi melalui Gerakan Masyarakat Hidup
8. Peningkatan kualitas layanan Sehat
pendidikan vokasi/kejuruan selaras 8. Penguatan Sistem Kesehatan dan
kebutuhan pasar pembiayaan kesehatan
9. Pemenuhan dan peningkatan
kompetensi tenaga Kesehatan
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2024 (2)
Sasaran 5: Terwujudnya Diversifikasi Sasaran 6: Meningkatnya keberdayaan Sasaran 7: Meningkatnya Kualitas dan Ketersediaan
Ekonomi ekonomi masyarakat miskin Infrastruktur untuk Mendukung Perekonomian dan
Pemenuhan Infrastruktur Dasar

STRATEGI STRATEGI STRATEGI


Peningkatan Kemandirian Optimalisasi pemenuhan
Pembangunan ekonomi inklusif
Sosial Ekonomi Penduduk infrastruktur terutama pada
Miskin dan Rentan kawasan strategis

ARAH KEBIJAKAN
1. Peningkatan industrialisasi berbasis 9. Pemberian akses legal kepada masyarakat dalam 1. Peningkatan kemampuan penduduk 1. Peningkatan Pelayanan Jalan Provinsi
pengolahan komoditas pertanian, kehutanan, pengelolaan hutan dan peningkatan kapasitas miskin dan rentan dalam pemenuhan 2. Pemeliharaan dan peningkatan kapasitas jalan
perikanan, dan nonagro yang terintegrasi usaha kelompok masyarakat, serta peningkatan kebutuhan dasar provinsi
hulu-hilir kapasitas penyuluh kehutanan. 2. Peningkatan keberfungsian sosial 3. Pembangunan Jalan pada kawasan pertumbuhan
2. Peningkatan Strategi Promosi dan 10. Pengembangan dan penguatan PPKS ekonomi
kegiatan Promosi di Kawasan industri kelembagaan perkebunan 3. Peningkatan kemandirian sosial 4. Peningkatan pelayanan terminal tipe B
3. Penyediaan fasilitas/insentif daerah pada 11. Peningkatan produksi dan produktivitas ekonomi keluarga miskin dan rentan 5. Pengelolaan sumber daya air secara terintegrasi
investor di Kawasan industri ternak 4. Peningkatan kualitas SDM dan untuk meningkatkan ketersediaan air
4. Peningkatan nilai tambah dan daya saing 12. Penguatan kelembagaan peternakan lembaga penyelenggara 20 6. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana
produk dan usaha kreatif dan digital 13. Peningkatan produksi perikanan kesejahteraan sosial pengendali banjir
5. Peningkatan SDM UKM/IKM untuk 14. Peningkatan mutu dan nilai tambah produk
5. Penguatan kewirausahaan dan Usaha 7. Peningkatan pemenuhan akses sanitasi
tumbuh menjadi eksportir perikanan
6. Peningkatan dukungan kemudahan Mikro, Kecil dan Menengah 8. Peningkatan kualitas dan cakupan penyelenggaraan
15. Peningkatan produksi dan produktivitas serta
pengurusan ekspor dan kemudahan (UMKM) dan koperasi lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ)
nilai tambah komoditas sub sektor tanaman
memperoleh pinjaman bagi UKM/IKM 6. Peningkatan Daya Saing UMKM 9. Perluasan jaringan layanan moda menuju simpul utama
pangan dan hortikultura
7. Peningkatan daya saing destinasi dan 16. Penguatan kapasitas kelembagaan dan 7. Pemberdayaan perempuan kepala dan kawasan perbatasn, terluar, dan terpencil
industri pariwisata yang didukung keterampilan petani tanaman pangan dan keluarga untuk kemandirian berusaha 10. Penguatan distribusi barang khususnya komoditi
penguatan rantai pasok dan ekosistem hortikultura melalui pemanfaatan teknlogi 8. Fasilitasi Peningkatan Peran Badan barang ekspor-impor pada pelabuhan
pariwisata dalam usaha pertanian Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk 11. Peningkatan ketersediaan daya dan jaringan energi
8. Peningkatan produksi dan produktivitas 17. Peningkatan iklim usaha dan investasi kemandirian desa listrik
komoditas subsektor kehutanan 18. Peningkatan Kualitas pelaksanaan investasi 9. Peningkatan penataan permukiman 12. Sinkronisasi dokumen perencanaan tata ruang
9. Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah berbasis Online Single System (OSS) kumuh dan pelayanan infrastruktur 13. Optimalisasi pengawasan dan pengendalian
Komoditas Unggulan Perkebunan permukiman yang layak pemanfaatan ruang di daerah
14. Pengimplementasian kebijakan satu peta
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2024 (3)
Sasaran 11: Terwujudnya Birokrasi yang
Sasaran 8: Terjaganya Kualitas Air, Air Sasaran 9: Menurunnya Emisi Gas Rumah Sasaran 10: Meningkatnya Pemanfaatan professional, akuntabel, serta berorientasi
Kaca berbasis Sektor Kehutanan dan Energi Baru dan Terbarukan pelayanan publik yang didukung ASN
Laut, Udara dan Tutupan Lahan
Penggunaan Lahan BerAKHLAK

STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI


Penurunan emisi GRK dari Percepatan transisi energi untuk
Peningkatan kapasitas Reformasi Birokrasi
mengurangi ketergantungan pada
pengelolaan lingkungan sektor lahan sumber energi dari fosil pemerintah daerah

ARAH KEBIJAKAN
1. Pencegahan pencemaran dan 1. Penurunan Deforestasi dan 1. Pemanfaatan limbah industri 1. Peningkatan Kualitas Pelayanan
kerusakan lingkungan Degradasi Hutan pertanian dan kehutanan sebagai Publik yang didukung dengan IT
2. Pengendalian pencemaran air 2. Pengelolaan Hutan Lestari sumber energi secara terintegrasi 2. Perubahan Mindset dan Budaya
3. Pengendalian pencemaran dan Berkelanjutan dengan industrinya Kinerja di Lingkungan Organisasi
kerusakan pesisir dan laut 3. Peningkatan Peranan Konservasi 2. Pengembangan dan pemanfaatan 3. Deregulasi Kebijakan
4. Pengendalian pencemaran udara Hutan biodiesel sebagai upaya untuk 4. Penyederhanaan Organisasi
5. Pengendalian pencemaran dan 4. Pembangunan Hutan Tanaman mengurangi emisi GRK dan 5. Perbaikan Tata Laksana
kerusakan lahan dan hutan Industri (HTI) meningkatkan ekon masyarakat. 6. Penataan Sumber Daya Manusia
6. Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup 5. Rehabilitasi Kawasan Hutan 3. Pengembangan energi surya Aparatur
Akibat Pencemaran dan Kerusakan (Regenerasi/tanpa penebangan) mencakup pemanfaatan PLTS di 7. Peningkatan kualitas perencanaan
Lingkungan 6. Rehabilitasi Hutan Produksi dan perdesaan dan perkotaan pembangunan
7. Pemeliharaan dan Perlindungan Lahan (Dengan Rotasi) 4. Pengembangan infrastruktur EBT 8. Penguatan Akuntabilitas dan Efisiensi
Wilayah-Wilayah Penyedia Jasa LH 7. Pengendalian Kebakaran Hutan 5. Peningkatan kerjasama dalam Anggaran
dan pengelolaan EBT 9. Implementasi elektronifikasi transaksi
Lahan 6. Peningkatan edukasi kepada para pemerintah daerah
8. Peningkatan pengelolaan DAS pihak terutama masyarakat untuk 10. Peningkatan kinerja perangkat daerah
9. Peningkatan pemanfataan biomassa penerapan EBT dan aparatur
perkebunan Areal dengan Nilai
10. Pengelolaan 11. Penguatan Pengawasan
Konservasi Tinggi (ANKT) di usaha 12. Optimalisasi kerja sama daerah yang
perkebunan sinergi dengan pembangunan IKN
MAJOR PROJECT PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
(1) Prioritas Pembangunan Major Project Tahun 2024
PP 1: Peningkatan daya saing sumber daya manusia 1. Sertifikasi 25.000 orang/tahun lulusan sekolah jenjang menengah
yang mendorong penyerapan tenaga kerja 2. Pelatihan tenaga kerja pada BLKI sebanyak +1.500 orang
3. Pelatihan dan sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi (Ahli) sebanyak 1.500
sertifikat dan Tenaga Teknisi/Analisis/Operator sebanyak 2.000 sertifikat

PP 2: Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan 1. Lanjutan pembangunan gedung rawat inap baru Pandurata RSUD AWS
mengoptimalkan pelayanan rumah sakit dan Fasyankes 2. Penyelesaian pembangunan gedung pelayanan jantung terpadu RSKD
lainnya 3. Pemenuhan sarana dan prasarana fasilitas layanan kesehatan tingkat
pertama dan rujukan di daerah (SPA Minimal 60%)
4. Peningkatan kompetensi tenaga pendamping gizi pada 188 Puskesmas

PP 3: Penguatan upaya transformasi ekonomi 1. Kawasan Perkebunan Berbasis Korporasi Petani (Kab. Paser)
melalui diversifikasi vertikal dan horisontal pada 2. Pengembangan Perikanan Komoditas Unggulan (Kab. Berau dan PPU)
sektor unggulan 3. Pengembangan 8 (delapan) Desa Korporasi Ternak (PDKT)
4. Pengembangan Kawasan Hortikultura seluas 150 Ha
5. 2 (dua) Perusahaan (anchor tenant) berinvestasi di KEK MBTK
6. Pengembangan Danau Kaskade Mahakam sebagai destinasi ekowisata

PP 4: Penguatan infrastruktur untuk mendukung 1. Pembangunan jembatan Nibung dan pembebasan lahan jalan akses
pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar 2. Pembangunan SPAM Regional Marangkayu (Kukar-Bontang)
3. Pembangunan jalan akses outer ringroad 4 (Batu Besaung-Bandara APT
Pranoto)
4. Pembangunan jalan akses Jembatan Mahulu-Jalan Jakarta (pembebasan
lahan)
5. Pembangunan Long Storage Sungai Bontang
6. Pengendalian banjir di 5 kabupaten/kota
7. Pembangunan jaringan distribusi listrik (Kab. Kutai Kartanegara)
MAJOR PROJECT PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
(2) Prioritas Pembangunan Major Project
PP 5: Peningkatan kualitas hidup masyarakat miskin 1. Peningkatan pemberian bantuan langsung kepada 30.000 PMKS per tahun
terutama pengentasan kemiskinan ekstrem (terutama PMKS kategori fakir miskin)
2. 1000 unit/tahun Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni
3. Penanganan 6 kawasan kumuh di 6 Kab/Kota 25 Ha per tahun
4. Penambahan alokasi untuk bantuan permodalan BUMDes melalui bantuan
keuangan spesifik dana desa
5. Perhutanan sosial seluas 20.000 Ha

PP 6: Peningkatan kualitas lingkungan hidup secara 1. Rehabilitasi hutan dan lahan seluas 12.000 Ha
berkelanjutan 2. Perlindungan Areal dengan Nilai Konservasi Tinggi (ANKT) di area perkebunan seluas
Your Picture Here 456.827,13 Ha
3. Pengembangan energi baru terbarukan (Kab. Kukar, Berau, Mahulu, Paser, Kota
Samarinda dan Balikpapan)

PP 7: Peningkatan tata kelola pemerintahan daerah yang 1. Peningkatan kapasitas ASN melalui Sertifikasi Kompetensi
profesional dan akuntabel untuk mendukung transformasi 2. 38 Perangkat Daerah memiliki predikat minimal nilai SAKIP BB (>70-80)
pelayanan publik 3. 5 (lima) Perangkat Daerah yang dipersiapkan menuju Zona Integritas Wilayah Bebas
dari Korupsi (WBK)
4. Peningkatan implementasi SPBE dalam tata Kelola pemerintahan

PP 8: Peningkatan kesiapan daerah sebagai mitra IKN 1. Studi pengembangan Wilayah dan rantai nilai Kaltim sebagai Mitra IKN
dengan mengoptimalkan kerja sama 2. Penyusunan Grand Design Pengembangan SDM Kaltim yang berdaya saing
TARGET INDIKATOR MAKRO KABUPATEN/KOTA SE-KALTIM
TAHUN 2024
Tingkat
No Kabupaten/Kota IPM LPE (%) TPT (%) Indeks Gini
Kemiskinan (%)

1 Paser 74,00 3,96 9,09 4,63 0,280


2 Kutai Barat 73,42 4,55 9,06 4,31 0,299
3 Kutai Kartanegara 75,51 3,5-4,0 7,50 3,90 0,268
4 Kutai Timur 75,64 5,00 8,72 5,56 0,300
Your Picture Here
5 Berau 76,53 4,29 5,32 4,62 0,344
6 Penajam Paser Utara 73,30 14,42 6,76 2,05 0,260
7 Mahakam Ulu 70,80 3,40 10,00 2,00 0,229
8 Balikpapan 81,60 5,04 2,31 6,53 0,320
9 Samarinda 82,77 6,42 4,50 4,72 0,327
10 Bontang 81,53 2,65 4,25 7,35 0,320
KALTIM 78,32 4,10-4,90 5,78 5,46 0,316
ARAH KEBIJAKAN KEWILAYAHAN KABUPATEN/KOTA
NO ARAH KEBIJAKAN KEWILAYAHAN PASER KUBAR KUKAR KUTIM BERAU PPU MAHULU BPN SMD BTG
1 Peningkatan layanan pendidikan
2 Peningkatan layanan kesehatan
3 Peningkatan kompetensi tenaga kerja
Peningkatan Kapasitas dalam
4 - - - - -
kewirausahaan perempuan

Peningkatan Peran BUMDes Aktif dan


5 - - - - - - -
Berbadan Hukum

Peningkatan kesejahteraan masyarakat


6
miskin

Pengembangan Kawasan destinasi


7 - - - -
pariwisata
Your Picture Here
Peningkatan produksi komoditi
8 -
unggulan perkebunan

Peningkatan produktivitas perikanan


9 - - - - -
budidaya

Peningkatan produksi sektor


10 - - - -
peternakan

11 Peningkatan produktivitas TPH - - - - - - -


Peningkatan SDM Pelaku Koperasi dan
12
UKM

13 Pengembangan hilirisasi industri - - - - - -

14 Peningkatan pelayanan infrastruktur

Pemanfaatan energi baru dan


15 - - - - -
terbarukan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

No Indikator Kinerja Utama (IKU) Kondisi Awal (Tahun 2022) Target 2024

I. INDIKATOR KINERJA TUJUAN


1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 77,44 78,32
2 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) (%) 4,48 4,10-4,90
3 Tingkat Kemiskinan (%) 6,31 5,78
4 Indeks Gini 0,327 0,316
5 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 74,46 75,00 (Baik)
6 Persentase Penurunan Emisi dari Bussiness As Usual (BAU) (%) 70,68 31,05
7 Indeks Reformasi Birokrasi B (67,70) B (69,00)
II. INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS
8 Prevalensi stunting (poin) 23,90 19,00
9 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,71 5,46
10 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 66,64 (Tahun 2021) 67,31
11 Indeks Kualitas Layanan Infrastruktur (IKLI) 6,76 7,36
12 Bauran Energi Baru dan Terbarukan (%) 7,27 10,39

IKU DPMPD – INDEKS DESA MEMBANGUN (IDM)


GAMBARAN UMUM
DESA DI KALTIM
5 Desa Tertinggal di Kaltim Tahun 2023
Kabupaten Kecamata Desa Nilai Status
n IDM IDM 2023
2023
Berau Kelay Mapulu 0,5827 Tertinggal
Kutai Bongan Deraya 0,5392 Tertinggal
Barat
Kutai Bongan Gerunggun 0,4959 Tertinggal
Barat g
Kutai Bongan Lemper 0.5543 Tertinggal
Barat
Kutai Bongan Tj. Soke 0,5392 Tertinggal
Barat
4 DESA TERTINGGAL DI KAB. KUBAR KALTIM
5 DESA TERTINGGAL DI KAB. BERAU KALTIM
DATA BUMDes PROV. KALTIM

BUMDes adalah BUM DESA (Badan Usaha Milik Desa)


adalah suatu badan usaha yang di bentuk oleh desa dengan
sebagian/seluruh modal yg di miliki desa dan di kelola desa,
kemudian hasilnya untuk kesejahteraan desa.
dari 841 desa telah terbentuk sebanyak 769 BUMDes, dimana
terdiri dari 575 BUMDes yang aktif dan 201 BUMDes yang
tidak aktif
Dengan Jenis Usaha :
Simpan Pinjam, Bengkel Desa, Saprodi, Waserba, Listrik
Desa, PAM Desa Perdagangan,Foto Copy ATK, Pertanian, Sumber : DPMPD Kaltim
Pertenakan, Pangkalan LPG, Budidaya Sarang Walet,
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai