PROGRAM MALARIA
5.
5. Regional
Regional Papua
Papua
2029
&
& Papua
Papua Barat
Barat
4.
4. Regional
Regional Maluku
Maluku &
& NTT
NTT 2028
3.
3. Regional
Regional Kalimantan
Kalimantan
&
2027
& Malut
Malut
2.
2. Regional
Regional Sumatera,
Sumatera,
Sulawesi, 2025
Sulawesi, NTB
NTB
1.
1. Regional
Regional Jawa-Bali
Jawa-Bali
Usulan Sertifikasi Eliminasi Malaria-WHO Per Wilayah Regional 2023
Situasi Malaria di Indonesia per 1 Oktober 2020
• Persentasi kasus malaria yang diobati standar adalah proporsi pasien malaria yang diobati sesui dengan standar program.
• Obat anti malaria (OAM) yng digunakan diindonesia yaitu ACT (Artemisinin Combination Therapy) yang saat ini merupakan
obat yang paling efektif untuk membunuh parasit malaria.
• Pemberian ACT harus berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.
• Pada tahun 2019 jumlah pasien yang diobati ACT sebanyak 234,376 dan jumlah pasien yang positif Malaria adalah 250,644.
• Persentasi pasien Malaria positif yang diobati ACT pada Tahun 2019 adalah sebesar 94%, angka tersebut telah mencapai
target yaitu sebesar 90%.
• Persentasi pengobatan standar dapat tercapai jika ada ketersediaan OAM, sehingga diperlukan manajemen stok obat yang
baik sehingga tidak terjadi stock out obat malaria.
Tren Pengobatan Standar Malaria 2010-2019
• Persentasi kasus malaria yang diobati standar adalah proporsi pasien malaria yang diobati sesui dengan standar program.
• Obat anti malaria (OAM) yng digunakan diindonesia yaitu ACT (Artemisinin Combination Therapy) yang saat ini merupakan
obat yang paling efektif untuk membunuh parasit malaria.
• Pemberian ACT harus berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.
• Pada tahun 2019 jumlah pasien yang diobati ACT sebanyak 234,376 dan jumlah pasien yang positif Malaria adalah 250,644.
• Persentasi pasien Malaria positif yang diobati ACT pada Tahun 2019 adalah sebesar 94%, angka tersebut telah mencapai
target yaitu sebesar 90%.
• Persentasi pengobatan standar dapat tercapai jika ada ketersediaan OAM, sehingga diperlukan manajemen stok obat yang
baik sehingga tidak terjadi stock out obat malaria.
Penyebab pengobatan tidak sesuai Standar
1. Pengobatan Sendiri oleh pasien
2. Dosis tidak sesuai (tidak sesuai BB, pasien muntah)
3. Penggunaan selain Obat tidak sesuai standar oleh swasta
4. Obat tidak tersedia di Layanan Kesehatan (stock out)
Capaian Pengobatan Standar Per Provinsi
Program malaria dan fasyankes harus tetap mempertahankan
kondisi yang optimal untuk mendukung layanan malaria
Kebutuhan OAM:
- Perkiraan kasus rutin => Dihitung berdasarkan kasus tahun sebelumnya
Kebutuhan OAM:
- Rencana Kegiatan Program Rencana kegiatan Active Case
Detection (ACD), Mass Blood Survey (MBS) target populasi
estimasi Kasus positif berdasarkan Positivity Rate (PR).
- Buffer Stock Kabupaten sebesar 10%, Provinsi 10%;
Perhitungan Waktu tunggu (Lead Time); tanggal kadaluarsa
(expired date)
- Perhitungan kebutuhan OAM disesuaikan dengan jenis OAM
(DHP, Primakuin, Artesunate Injeksi, Kina tablet, kina injeksi,
dan doksisiklin)
Perhitungan OAM
NO ITEM FORMULA Catatan
(Kasus di Kab/kota non eliminasi + (2 kotak x jumlah PKM di kab 50% merupakan buffer stok di
1 DHP
eliminasi)) x 150%) x 9 tablet - Estimasi sisa stok Provinsi/Kab/Kota
4% merupakan estimasi kasus
4% x Jumlah kasus terlaporkan tahun sebelumnya x 110% x 2 - malaria berat
2 Artesunate Injeksi
estimasi sisa stok 10% merupakan buffer stock di
Provinsi kab/Kota
(Jumlah kasus parasit Falcivarum x 1 tab) + (Jumlah kasus parasit
50% merupakan buffer stok di
3 Primakuin Vivax dan lainnya x 14 tab) + (jumlah puskesmas di kab eliminasi x
Provinsi/Kab/Kota
28 tab) x 150%
1.5% merupakan estimasi kasus
dengan lini kedua
4 Kina Tablet 1.5% x kasus terlaporkan tahun sebelumnya x 21 tab x 110%
10% merupakan buffer stock di
Provinsi kab/Kota
1% merupakan estimasi kasus
dengan lini kedua
5 Kina Injeksi 1% x kasus terlaporkan tahun sebelumnya x 21 ampul x 110%
10% merupakan buffer stock di
Provinsi kab/Kota
6 Doksisiklin Jumlah kebutuhan tahun sebelumnya
18
Perencanaan Logistik
20
Masukan dalam menyelesaikan isu
perencanaan Logistik
• Petugas Farmasi dan Pengelola Program senantiasa berkoordinasi
dalam perencanaan obat
• Siapkan justifikasi permintaan obat tambahan
• Lengkapi informasi sisa stok dan ED baik dalam laporan maupun saat
RKO
• Memperhatikan stok yang ada di level kab/PKM untuk menghindari
overstock
• Apabila ada kab/kota yang terjadi overstock/stock out harus segera
dilakukan relokasi
21
TERIMA KASIH
Semoga tujuan untuk menghilangkan COVID-19 tidak menurunkan
semangat kita mencapai Eliminasi Malaria.