Anda di halaman 1dari 12

MODEL PENGEMBANGAN

”SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN LAYANAN KHUSUS”


(SMK-LK)
Pendidikan Alternatif untuk Program Percepatan APK SM
Provinsi Jawa Barat

Oleh:
Ace Suryadi
(Pusat Studi & Analisis Kebijakan Universitas Pendidikan Indonesia)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA, 2016
PERMASALAHAN
SEKOLAH MENENGAH DI JAWA BARAT
DEWASA INI
120.00

100.00

80.00

60.00

40.00

20.00

0.00
NTB
Malut

Sulut

Sultra

Sumut

Kaltara

Papua
Indonesia
Sumbar

Kalbar
Sulbar
Aceh

Pabar

NTT

Gorontalo

Jabar
Maluku

Bengkulu

Jateng

Riau

Sulteng
Lampung
Banten
Kalteng
DIY

Kaltim

Jatim

Jambi

Kalsel
Bali

Kepri

DKI

Sulsel

Sumsel

Babel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

APK_SM APM_SM

Perbandingan APK dan APM


Sekolah Menengah antar-Provinsi di Indonesia Tahun 2015
100.00

90.00

80.00

70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00

0.00
i i i i i
g or m ng on aya ah jar as ok an ng as ng ayu ng gka on mis rta rut rat aya ng gor m ran jur rat
o u u b l n k p g a k a a b a
a ak G a a u
a nd Bo ab da ian Ba
l u
B kab and ire ma Cim Ba Be De nin Sub Be ed ram raw alen ire Ci . g
B
m a . k gn . C a
a C k a a a u . m j C . w b k
ot Su a B ta Ts ota ot ot ot . K ab. ab Su Ind . Ka Ma b. ab Pur Ka . Bd Ts . B Kab . Su Pn ab Jaw
K ta ot o K K K b K K b. b. a K . . b
o K K ota K
K
a b
a Ka Ka ab
. K
ab ab ab Ka ab ab. K
K K K K K K K K K
APK_SM APM_SM

Perbandingan APK dan APM


Sekolah Menengah antar-Kab/Kota di Jawa barat Tahun 2015
Perkembangan Angka Pengangguran Terbuka Nasional
Menurut Pendidikan Tahun 2010-2014

Angka Pengangguran Terbuka (dalam %)


No PENDIDIKAN 2010 2011 2012 2013 2014
1 Tdk/blm pernah sekolah 5.37 3.22 1.72 1.85 1.05
2 Tdk/blm tamat SD 5.59 4.86 3.26 3.27 2.99
3 Sekolah Dasar 7.05 6.91 5.43 5.40 5.58
4 SMTP 14.15 12.94 10.73 9.39 9.38
5 SMTA Umum 20.40 18.08 16.57 14.31 12.36
6 SMTA Kejuruan 18.92 17.27 21.00 17.26 15.69
7 Akademi/diploma III 12.34 9.99 13.26 11.21 15.38
8 Universitas 11.64 10.40 13.61 12.59 12.94
Jumlah 11.24 10.28 9.11 8.39 8.14
5
Jumlah dan Persentase Pekerja menurut Pendidikan
dan Jenis Pekerjaan Utama, Tahun 2014
Persentase Pekerja
No Pendidikan Usaha Usaha Usaha+ Pekerja/ Pekerja Pekerja Pekerja Total
Sendiri Sendiri Buruh buruh/ Perta- Non tak (Ribuan)
(Mandiri) + Aggt Kel Tetap Karyaw nian Pertan. Dibayar

1 TPS 18,3 37,7 1,9 4,5 9,7 2,2 27,7


5.758,4
2 Tdk Tamat SD 19,6 33,2 3,0 8,5 8,4 4,1 23,2
13.903,9
3 Sekolah Dasar 19,9 27,0 2,5 14,7 7,0 5,6 23,3
38.387,5
4 SMP/Sderajat 20,2 19,9 3,6 27,8 3,0 5,0 20,5
21.901,2
5 SMA/Sderajat 16,3 11,5 4,3 52,3 0,7 2,7 12,2
17.264,8
6 SMK 14,6 9,0 3,7 62,0 0,6 2,9 7,2
8.523,6
7 Diploma 5,3 2,9 2,8 83,9 0,2 0,4 2,5
3.161,9
9 > Sarjana 5,3 3,6 4,9 82,6 0,1 0,5 3,0
4.843,0
Jumlah 18,4 22,4 3,1 27,2 5,0 4,3 19,6
113.744,4
Revitalisasi Program Pendidikan Kejuruan-Profesional
(Kajian Outlook Pendidikan , Balitbang)

PERMASALAHAN Outlook

1. Substansi Kurikulum tidak terkait


dengan manpower requirement dan 1. Pendekatan pendidikan yang
teknologi yang berubah berorientasi kebutuhan pasar
2. Organisasi Kurikulum bersifat supply (demand driven),
driven: program studi, mata pelajaran, 2. Jumlah dan jenis program
cara mengajar, sumberdaya, dan pendidikan berubah sesuai dengan
evaluasi yang lebih ditentukan oleh kebutuhan penerima kerja yang
provider bukan users berubah
3. Proses pembelajaran “formal education 3. Perluasan pendidikan kejuruan
bias;” kaku dan terisolasi dengan ditentukan oleh kebutuhan pasar
dinamika lapangan pekerjaan dan kerja, bukan ditentukan oleh
kegiatan produktif Pemerintah.
4. Perluasan SMK Perlu dilakukan
4. Menimbulkan permasalahan struktural
disertai dengan inovasi dalam
dengan program studi dan Kurikulum
pendidikan kejuruan
yang bersifat constant
5. Kerjasama yang sistemik dgn
5. Komponen dan perangkat pendidikan pemegang kebijakan perekonomian
dibentuk secara legal-formal yang tidak dan penerima kkerja
mengikuti atau menghindari tuntutan
pasar yang bersifat variabel 7
Mendekatkan Pelayanan SMK sesuai dengan
Kebutuhan Nyata Masyarakat

Berorientasi thd Berorientasi thd


Kepentingan Penyedia Kepentingan Pengguna
(Supply Driven) (Demand Driven)

1. Muatan Kurikulum
1. Kurikulum disusun
proporsional (P, D, M)
secara terpusat
2. Sumberdaya pendidikan
2. Sumberdaya Pendidikan
diadakan daerah/masy,
dirancang & diadakan
Standar ditetapkan Pusat
oleh Pusat
3. Guru adalah pegawai
3. Guru sebagai aparatur
Satuan Pendidikan
Pemerintah
4. Sesuai dengan kebutuhan
4. Terisolasi dari lingkungan
lingkungan
5. Tanggungjawab Pemda
5. Tanggungjawab Pemda &
& masyarakat minim
masyarakat maksimal
MODEL SMK-LK;
Program Percepatan APM/K SM dan Indeks Daya Beli

Sta
Sertifikasi Komp Mapel/Pelatihan

nd
yang sudah dimiliki Kecakapan di

ar
SMK lain

Ku
alifik
a si
KK
NI
Penilaian
Program Belajar Lulusan
Curriculum Siswa secara
Portofolio Jmlah UN/ Uji
tersertifikasi
Penilaian SKS Komp
“SMK-LK” Individual Konvensional Wajib Ahir Operator II”

Pembelajaran/
Pengalaman
Kursus/pelatihan
Belajar Lampau
Sendiri
(PBL)

Umpan Balik
TUJUAN KURIKULER DAN LAMA PROGRAM SMK-LK
Tujuan SMK-LK bertujuan untuk membentuk setiap lulusan yang dapat memenuhi kualifikasi dalam jenis pekerjaan,
Kurikuler jabatan, dan lapangan kerja tertentu dengan memiliki pengetahuan, kecakapan dan nilai-nilai yang paling
SMK-LK dibutuhkan untuk bekerja, belajar lebih lanjut, dan berpartisipasi secara efektif dalam dalam kehidupan warga
Negara
Pengeta- Lulusan SMK-LK memenuhi syarat untuk memperoleh kualifikasi sebagai Operator II yang dapat memahami
huan; sejumlah pengetahuan yang menjadi landasan untuk mempelajari berbagai berbagai bidang dan jenis kecakapan,
serta menguasai pengetahuan dan kecakapan teknis khusus tertentu
Kecakapan; Lulsan SMK-LK dapat memperoleh berbagai jenis kecakapan:
• kecakapan literasi, numerasi, dan komunikasi, yaitu kemampuan belajar cepat serta pendayagunaan ICT agar
secara efektif dapat mengkomunikasikan informasi, pengetahuan dan gagasan kepada orang lain;
• kecakapan kognitif yaitu kemampuan untuk mencari, menemukan, mencatat, dan melaksanakan suatu
tindakan atas dasar informasi yang diperoleh dari bergai sumber yang memadai dan selaras dengan bidang
kajian yang sedang dipelajari, serta mempelajari bidang kajian lain untuk memperkaya kecakapannya.
• Kecakapan teknis, berkomukasi, dan berkreasi dalam suatu bidang kajian tertentu, serta dapat
mengintegrasikan berbagai bidang kajian yang relevan dalam rangka mengamati, memahami, dan
memecahkan permasalahan lingkungan untuk mempertajam kemampuan berfikir kritis, analitis, dan kreatif
dan mampu bekerja dengan orang lain.

Penerapan Lulusan SMK-LK mampu menunjukan kemampuan dalam:


pengeta-
huan dan  Memperoleh keberhasilan dalam menerapkan suatu tugas tertentu dan dapat mengulanginya dengan berhasil
kecakapan
untuk melaksanakan tugas yang sama dalam konteks yang berlainan;
 Menerapkan prinsip-prinsip dan kecakapan yang dimiliki dalam konteks kehidupan warga Negara, belajar,
bekerja, pecaya diri, mampu bekerjasama dalam kelompok, serta menjadi warga Negara yang aktif dan
berwawasan.
 Melaksanakan tanggungjawab individu dalam kehidupan masyarakat, mampu belajar, dan selalu
meningkatkan kemampuannya setiap waktu agar dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Lama/Volume Lama dan volume belajar SMK-LK paling lama 2 (dua) tahun dan paling cepat 1 (satu) tahun dengan beberapa
Belajar penyesuaian besarnya kredit pengakuan belajar lampau (PBL)
MODEL PENGELOLAAN “SMK-LK”

Pemda Penetapan
Jabar SMK-LK

Penyeleng-
Bappeda Disdik
gara “SMK-
Jabar Provinsi LK”

Stake Holder
Proposal SMK-LK SMK-LK:
1. Perusahaan
2. Pem Desa
3. Koperasi
4. SMK
UPI (Pengembang, 5. Yayasan/LKP
Pengendali Mutu, TA, 6. PT/FKT
dan pendampingan) 7. Dsb.

= Keputusan/Usulan/alokasi = Koordi/informasi/pembinaan
anggaran
Terimakasih &
Mudah-mudahan Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai