Anda di halaman 1dari 119

DUKUNGAN

KESEHATAN JIWA DAN


PSIKO SOSIAL (DKJPS)
PADA BENCANA
Prof. Dr. Budi Anna Keliat, MAppSc
Hp. 08128100821;E-mail. budianna_keliat@yahoo.com;
Web: www.budiannakeliat.com
DOSEN KEPERAWATAN JIWA FIK UI
MENTAL HEALTH PROBLEM IN
INDONESIA
(MASALAH KESEHATAN JIWA)

BASIC HEALTH
BASIC RESEARCH
HEALTH
2018 2018
RESEARCH
(RISKESDAS
(RISKESDAS 2018, 2018)
BELUM DIPUBLIKASI SECARA UMUM)
EARLY PSYCHOSIS (PROSES AWAL PSIKOSIS)
Early 15-25 years old
Healthy Risk
Detection (Heinssen, et al,
(Sehat) (ODMK) (Deteksi dini) 2014)

Stresor
Early Duration
Bio Prodro
Psycho Untreated Psychosis Skizofrenia
Psiko ma Psychosis
sis
Sos

PROMPT CURATIVE CURATIVE


PROMOTION PREVENTION
TREATMENT & REHAB & REHAB
PREVALENSI* GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL
PADA PENDUDUK UMUR > 15 TAHUN MENURUT
PROVINSI, 2007-2018

2007 2013 2018

25
19.8
20

15 9.8

10

5 3.6
6
0
Babel

Kalteng

Kepri
Papua

Jatim
Pabar

Kaltara

Jateng

Sumsel
Bengkulu
Sulut

INDONESIA

Aceh

Jambi
Malut

Kalbar

Bali
Sulsel

Sultra

Riau

DIY

Sulbar

Kalsel

Lampung
Sulteng

NTT
Gorontalo

Banten

Jabar
NTB

Maluku

Kaltim
Sumbar

Sumut

DKI

*berdasarkan wawancara dengan Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20), Nilai Batas Pisah (Cut off Point) ≥ 6
Indonesia: 9,8%
4
PREVALENSI DEPRESI*PADA
PENDUDUK UMUR ≥15 TAHUN
MENURUT PROVINSI, 2018
25.0

20.0

Hanya 9% penderita
15.0
12.3 depresi yang minum obat
/menjalani pengobatan
10.0
medis.

6.1
5.0
1.8

0.0

Sulbar

Kalteng
Babel

Kepri
Jatim

Sumsel
Pabar

Bengkulu

Jateng

Papua
Sulut

Kaltim

Aceh

Jambi
Lampung
Malut

Sulsel

Kalbar

INDONESIA

Kaltara
DIY

Bali

Kalsel
NTT

NTB
Banten

Jabar

Riau

Sultra

Maluku
Sulteng
Gorontalo

Sumbar
Sumut

DKI

*berdasarkan wawancara dengan Mini International Neuropsychiatric Interview (MINI)

Prevalence of Depression: 6.1%


5

Only 9% get a medication



10
15
20
25

0
5
Bali

11

2.3
DIY
NTB
Aceh
Jateng
Sulsel
Sumbar
Kalbar
Sulbar
Sulteng
Sumsel
Babel
DKI
Gorontalo
7

INDONESIA
1.7
Jambi
2013

Kaltara
Pabar
Sulut
Banten
2018

Jatim
Lampung
Riau
Sultra
Sumut
Bengkulu
PROVINSI (PER MIL), 2013-2018

Nasional: 7 per 1000 Kel atau 0,18%

Jabar
Kalsel
Kaltim
PROPORSI RUMAH TANGGA DENGAN ART

Malut
Papua
Kalteng
Maluku
GANGGUAN JIWA SKIZOFRENIA/PSIKOSIS MENURUT

NTT
3

Kepri
6
1.3
PROPORSI RUMAH TANGGA YANG MEMILIKI ART
GANGGUAN JIWA SKIZOFRENIA/PSIKOSIS YANG
DIPASUNG MENURUT TEMPAT TINGGAL, 2013-2018

2018
31.1 31.1 31.5

Perkotaan Perdesaan Indonesia


Pernah dipasung Dipasung 3 bulan terakhir

Nasional: 14% Nasional: 31.5% 7


CAKUPAN PENGOBATAN PENDERITA
GANGGUAN JIWA SKIZOFRENIA/
PSIKOSIS, 2018

50
45
40 36.1
33.7 32
35
30
84,9 48.9 25
23.6
15,1 51.1 20
15
Beroba Rutin 10 7 6.1 6.1
t Tdk rutin
5 2.4
0
Berobat Tidak berobat merasa tidak Tidak tidak sering merasa obat lainnya
sudah rutin mampu tahan lupa dosis tidak
minum obat sehat berobat beli obat ESO tidak tersedia
rutin sesuai
rutin
Alasan tidak rutin minum obat 1
bulan terakhir (%)
8
Resume Projeksi dan Rekomendasi
Bantuan Kesehatan jiwa/psikososial
akibat tsunami (WHO, 2005)

 GANGGUAN JIWA BERAT:


 2-3% become 3-4% (after 12 mons)
 GANGGUAN JIWA RINGAN KE SEDANG:
 10% become 15-20% (after 12 mons)
 DISTRES PSIKOSOSIAL SEDANG KE BERAT:
 30-50% (after 12 mons)
 DISTRES PSIKOSOSIAL SEDANG:
 20-40% (after 12 mons)
3/4/2020 9
MASALAH KESWA
TIDAK TERDUGA
“BENCANA”

3/4/2020 10
1. BENCANA
BENCANA
Kejadian yang menyebabkan
kerusakan fungsi masyarakat :
 Hilangnya nyawa dan fungsi tubuh manusia
 Kerusakan sarana dan prasarana
 Terganggunya perekonomian masyarakat,
 Gangguan ekologi kehidupan
 Segala dampaknya

Masyarakat yang terkena tidak sanggup


mengatasinya sendiri.
JENIS BENCANA
1 •ALAM
2 •NON ALAM
3 •SOSIAL
BENCANA ALAM

 Gempa bumi
 Gunung meletus
 Tsunami
 Banjir
 Kekeringan
 Angin topan
 Tanah longsor
BENCANA NON ALAM

 Kegagalan teknologi
 Wabah penyakit
Kebakaran
Kecelakaan
BENCANA SOSIAL

 Teroris
Konflik Sosial
Pembunuhan massal
BENCANA ALAM DI INDONESIA

TSUNAMI: ACEH, MENTAWAI,


PALU, SELAT SUNDA

BANJIR BANDANG: WASIOR

GUNUNG MELETUS: MERAPI,


SINABUNG, AGUNG
PETA SEBARAN GUNUNGAPI INDONESIA
Letusan
Gempa bumi Gunung Merapi
Tsunami Tanah longsor
Banjir
Topan
Warning
System

Prakiraan badai

Awan Badai Tropical Cyclone


BIOLOGI
Epidemi, penyakit tanaman, hewan, SARS, Flu Burung dll.

Korban Flu Burung Kandang kurang Bersih ?


Bahaya Teknologi

Kecelakaan Pesawat

Semburan lumpur Sidoarjo

Akibat Radiasi Nuklir /


Radioaktif
LINGKUNGAN :
Kebakaran hutan

Memadamkan kebakaran hutan


Teror

Tragedi Bom Bali


Konflik

Konflik Sosial
Data Bencana
Di Jawa Tengah 2018
Sumber: Data Informasi Bencana Indonesia BNPB
(2018)
PELAYANAN KESEHATAN JIWA
PADA BENCANA

SEBELUM SAAT SETELAH


BENCANA BENCANA BENCANA

3/4/2020 32
Timing of Trauma Intervention

 Pre-Incident  Preparadness

 Impact (0-48 hours)


 Rescue (0- 1 week)  Emergency
 Recovery (1-4 weeks)

 Return to Life ( 2 years)  Rehabilitation


Pre-Incident

Goals Preparation, improve coping

Behavior Preparation versus denial

Role of all Prepare, train, gain knowledge


helpers

Role of mental Prepare


health Train
professionals Gain knowledge
Collaborate with public officials
Inform and influence policy
Set structures for rapid assistance

MANAJEMEN STRES
PRA BENCANA
PERAN PROFESI KESEHATAN JIWA
(Role of mental health professionals)
 Melatih pertolongan pertama psikologis dan kesehatan jiwa
(Train)
 Memberi pengetahuan tentang bencana (Gain knowledge)
 Berkolaborasi dengan semua Pemangku Kepentingan (Collaborate
with public officials)
 Memberi masukan dan mempengaruhi kebijakan tentang
kesehatan jiwa pada penanggulangan bencana (Inform and
influence policy)
 Rencanakan struktur untuk bantuan cepat (Set structures for
rapid assistance)
Impact (0-48 hours)
Goals Survival, communication
Behavior Fight/flight, freeze, surrender, etc.
Role of all Rescue, protect
helpers
Role of mental Basic Needs*
health Establish safety/security/survival
professionals Ensure food and shelter
Provide orientation
Facilitate communication with family, friends and community
Assess the environment for ongoing threat/toxins

Psychological First Aid*


Maintain support and “presence” for those who are most distressed
Keep families together and facilitate reunion with loved ones
Provide information, foster communication and education (ie,
services)
Protect survivors from further harm
Reduce physiological arousal
Monitoring the Impact Environment
Observe and listen to those most affected
Monitor the environment for stressors

Technical Assistance, Consultation, and


Training*
Improve capacity of organizations and
caregivers to provide what is needed to
reestablish community structure, foster family
recovery/resilience, and safeguard the
community
Provided to:
- Relevant organizations
- Other caregivers and responders
- Leaders
2 HARI PERTAMA

1. KEBUTUHAN DASAR
1.1. Makanan dan cara membagikan dan menyajikan
1.2. Pakaian yang layak dan dibutuhkan
1.3. Shelter atau tempat tinggal yang aman dan nyaman

2. PERTOLONGAN PERTAMA PSIKOLOGIS


2.1. Dukungan/pendampingan terus menerus
2.2. Upayakan kebersamaan keluarga yang dicintai
2.3. Siapkan informasi, komunikasi, edukasi
2.4. Perlindungan
Rescue (0-1 week)

Goals Adjustment
Behavior Resilience versus exhaustion
Role of all Orientation, provision, of needs
helpers
Role of mental Needs Assessment*
health Assess current status, how well needs addressed, recovery
professionals environment, what additional interventions are needed for:
- Group
- Population
- Individual

Triage*
Clinical assessment
Refer when indicated
Identify the vulnerable, high-risk individuals and groups
Emergency hospitalization or outpatient treatment
Rescue (0-1 week)
Outreach and Information Dissemination
Make contact with and identify people who have not requested services
(ie, “Therapy by walking around”)
Inform people about different services, coping, recovery process, etc. (ie,
by using established community structures, flyers, Web sites)

Fostering Resilience/Recovery*
Social interactions
Coping skills training
Education about: stress response, traumatic reminders, coping,
normal versus abnormal functioning, risk factors, services
Group and family support
Fostering natural social support
Looking after the bereaved
Repairing organizational fabric (eg, operational debriefings when
this is standing procedure in responder organizations)
Spiritual support
MINGGU PERTAMA: Rescue

1. PENGKAJIAN KEBUTUHAN
1.1. Individu Dan Keluarga
1.2. Kelompok dan Masyarakat
2. TRIAGE
Hijau, Kuning, Merah, Hitam
3. OUTREACH DAN BERBAGI INFORMASI
Pencarian, Bebagi informasi
4. KOPING DAN PEMULIHAN
4.1. Interaksi Sosial : Keluarga, kelompok dan masyarakat
4.2. Koping : Manajemen stres
4.3. Pengorganisasian di tempat pengungsian
4.4. Dukungan Spiritual
Recovery (1-4 weeks)

Goals Appraisal/planning

Behavior Grief, reappraisal, intrusive memories,


narrative formation
Role of all Responsiveness, sensitivity
helpers

Role of Monitor the recovery environment*


mental Observe and listen to those most affected
health Monitor the environment for toxins
professionals Monitor past and ongoing threats
Monitor services that are being provided
MINGGU 1 SD 4 : Recovery

MONITORING DAN EVALUASI


1. Observasi dan Pendengar
2. Monitor lingkungan yang berbahaya
3. Monitor ancaman yang sedang berlangsung
dan yang lalu
4. Monitor pelayanan yang diberikan: Bio-
Psiko-Sosial- Spiritual
Return to Life (2 weeks-2 years)

Goals Re-Integration

Behavior Adjustment versus phobias, PTSD, avoidance,


depression, etc.
Role of all Continuity of assistance
helpers

Role of Treatment
mental Reduce or ameliorate symptoms or improve
health functioning via:
professionals individual, family and group psychotherapy
Pharmacotherapy
Short-term or long-term hospitalization
KEMBALI PADA KEHIDUPAN:
SD 2 TAHUN

1. KELOMPOK SEHAT
Target tetap sehat
2. KELOMPOK RISIKO
Target tidak terjadi gangguan / kembali sehat
3. KELOMPOK GANGGUAN: MAMPU
3.1. Mengendalikan Gejala
3.2. Perawatan diri (Self Care)
3.3. Sosialisasi
3.4. Kegiatan sehari-hari (Self – Care)
3.5. Bekerja / Produktif
2. MASALAH
KESEHATAN AKIBAT
BENCANA
SEHAT HOLISTIK
Spiritual
Biology Social

Psychology Cultural
PROSES ADAPTASI HOLISTIK
Dengan Masalah Utama Fisik

CEDERA/
SAKIT BIO PSIKO Tanda dan Gejala
Ansietas & Dpresi

Tanda dan gejala SOSIAL


Fisik
Fungsi Sosial
Terganggu
PROSES ADAPTASI HOLISTIK
Dengan Masalah Utama Psiko

BENCANA
PSIKO BIO Sakit Kepala,
Pernafasan,
Pencernaan,
Tidur

Tanda dan gejala SOSIAL


Ansietas/Depresi/
Fungsi Sosial
PTSD
Terganggu
PROSES ADAPTASI HOLISTIK
Dengan Masalah Utama Sosial

BENCANA

SOSIAL BIO Sakit Kepala,


Pernafasan,
Pencernaan,
Kehilangan : Tidur
Orang yg dicintai,
Pekerjaan, PSIKO
Tempat tinggal Ansietas,
Depresi,
PTSD
Mental Disorders after Trauma
Sumber: Psychiatric First Aid

Trauma 2 wks. 1 mo. 6 mo.

Acute Stress Reaction

Grieving/Bereavement

Depression

Anxiety Disorders

PTSD

Psychosis, Schizophrenia

Adjustment Disorders

Exacerbation of previous mental disorders

Substance abuse, Eating, Sleep Disorders


PENANGANAN HOLISTIK
• PERAWATAN FISIK: • PERAWATAN
• MB JIWA:
• MATERNITAS • PERAWAT JIWA
• ANAK • PSIKIATER
• PSIKOLOG

BIO PSIKO

• PERAWATAN
• PERAWATAN SPI: SPI SOS SOSIAL:
• PEMUKA AGAMA • PEK SOS
• TIM KES
• TIM KESWA
• SEKTOR TERKAIT
PENANGANAN HOLISTIK
KEPERAWATAN
JIWA

MAT KOM
MANUSIA

ANAK MB
MASALAH PSIKOSOSIAL
AKIBAT BENCANA
 MASALAH KESWA:
 Ansietas
 Depressi
 PTSD
 Gangguan Jiwa

 DIAGNOSIS KEPERAWATAN
 Ansietas
 Risiko Bunuh Diri
 Keputusasaan
 Ketidakberdayaan
 Harga diri rendah (situasional)
 PTSD
TANDA DAN GEJALA ANSIETAS

 SAKIT KEPALA
 SUSAH TIDUR
 TIDAK NAFSU MAKAN
 GEMETARAN
 GELISAH
 SUKAR KONSENTRASI
 SUKAR MEMUTUSKAN
 MERASA TIDAK AMAN
PTSD (setelah 1 bulan bencana)
 Gangguan kecemasan yang dapat terjadi dari sebuah
peristiwa atau pengalaman yang menakutkan/mengerikan,
sulit dan tidak menyenangkan dan terdapat penganiayaan
fisik atau perasaan terancam (APA ,2000)

 Gangguan kecemasan yang terjadi pasca trauma atau


terkena semacam kejadian traumatik. (National Institute of
Mental Health ,2008)

 Sindrom yang dialami oleh seseorang yang mengalami


kejadian traumatis dan individu tersebut tidak mampu
menghilangkan ingatan akan kejadian tersebut dari
pikirannya (Stuart & Laraia, 2005).
PTSD
 Masalah/gangguan pada fisik dan psikologis
sebagai akibat dari kejadian yang menekan atau
mengancam kehidupan, yaitu:
 bencana alam
 perang
 kekerasan fisik, seksual dan emosional,
 kecelakaan / luka akut: luka bakar
 semua kejadian yang membuat seseorang merasa
tertekan, putus asa dan merasa dirinya dalam bahaya

(National Institute for Clinical Excellence,2005)


FAKTOR RESIKO PTSD
 Mengalami bencana
 Melihat orang lain terluka atau meninggal,
 Perasaan tertekan, tidak berdaya dan
ketakutan yang amat sangat,
 Menghadapi banyak kejadian traumatis,
seperti kehilangan anggota keluarga,
kehilangan rumah atau pekerjaan
 Memiliki masalah kesehatan
FAKTOR RESILIENSI
 Mencari dukungan dari orang lain
 Memiliki support group setelah
kejadian traumatis
 Memiliki strategi koping yang
efektif
 Bertindak dan berespon secara
efektif
 Keyakinan / agama
TANDA DAN GEJALA

•Re-Experiencing Symptoms
1

•Avoidance Symptoms
3

•Hyperarousal Symptoms
2
TANDA DAN GEJALA
1. Merasakan kembali peristiwa traumatik
tersebut (Re-Experiencing Symptoms)
 Secara berkelanjutan memiliki pikiran atau ingatan yang tidak
menyenangkan mengenai peristiwa traumatik tersebut (Frequently
having upsetting thoughts or memories about a traumatic event).
 Mengalami mimpi buruk yang terus menerus berulang (Having
recurrent nightmares).
 Bertindak atau merasakan seakan-akan peristiwa traumatik tersebut
akan terulang kembali, terkadang ini disebut sebagai "flashback"
(Acting or feeling as though the traumatic event were happening
again, sometimes called a "flashback").
 Memiliki perasaan menderita yang kuat ketika teringat kembali
peristiwa traumatik tersebut (Having very strong feelings of distress
when reminded of the traumatic event).
 Terjadi respon fisikal, seperti jantung berdetak kencang atau
berkeringat ketika teringat akan peristiwa traumatik tersebut (Being
physically responsive, such as experiencing a surge in your heart
rate or sweating, to reminders of the traumatic event).
TANDA DAN GEJALA
2. Menghindar (Avoidance Symptoms)
 Berusaha keras untuk menghindari pikiran, perasaan atau pembicaraan mengenai
peristiwa traumatik tersebut (Making an effort to avoid thoughts, feelings, or
conversations about the traumatic event).
 Berusaha keras untuk menghindari tempat atau orang-orang yang dapat
mengingatkan kembali akan peristiwa traumatik tersebut (Making an effort to
avoid places or people that remind you of the traumatic event).
 Sulit untuk mengingat kembali bagian penting dari peristiwa traumatik tersebut
(Having a difficult time remembering important parts of the traumatic event).
 Kehilangan ketertarikan atas aktifitas positif yang penting (A loss of interest in
important, once positive, activities).
 Merasa "jauh" atau seperti ada jarak dengan orang lain (Feeling distant from
others).
 Mengalami kesulitan untuk merasakan perasaan-perasaan positif, seperti
kesenangan / kebahagiaan atau cinta / kasih sayang ( Experiencing difficulties
having positive feelings, such as happiness or love).
 Merasakan seakan-akan hidup anda seperti terputus ditengah-tengah - anda tidak
berharap untuk dapat kembali menjalani hidup dengan normal, menikah dan
memiliki karir (Feeling as though your life may be cut short - you don’t expect to
live a normal life span, get married, have a career).
TANDA DAN GEJALA
3. Waspada (Hyperarousal Symptoms)
 Sulit untuk tidur atau tidur tapi dengan gelisah
(Having a difficult time falling or staying asleep).
 Mudah / lekas marah atau meledak-ledak (Feeling
more irritable or having outbursts of anger).
 Memiliki kesulitan untuk berkonsentrasi (Having
difficulty concentrating).
 Selalu merasa seperti sedang diawasi atau merasa
seakan-akan bahaya mengincar di setiap sudut
"Feeling constantly "on guard" or like danger is
lurking around every corner".
 Menjadi gelisah, tidak tenang, atau mudah "terpicu"
/ sangat "waspada" (Being "jumpy" or easily
startled).
3. STRATEGI
PENANGGULANGAN
DAMPAK PSIKOSOSIAL
PADA BENCANA
STRATEGI PENANGANAN

 Kegiatan di Tempat Pengungsian


 Kegiatan di barak pengungsian
pengganti rumah tempat tinggal
 Kegiatan di rumah atau kembali ke
desa
STRATEGI PENANGANAN
MASALAH KESWA PENGUNGSI

DSSJ&KKJ

BARAK
KEMBALI KE
PENGUNGSIAN PENGGANTI
TEMPAT TINGGAL
KAMPUNG/DESA

DSSJ&KKJ
KEGIATAN DI PENGUNGSIAN

KELOMPOK BESAR (SELURUH PENGUNGSI)

KELOMPOK KECIL

INDIVIDU/KELUARGA
KEGIATAN DI BARAK PENGGANTI
RUMAH

DESA SIAGA SEHAT JIWA

KADER KESEHATAN JIWA

MASYARAKAT SEHAT JIWA


KEGIATAN KESEHATAN JIWA
DI DESA
PELAYANAN KESEHATAN JIWA KAB/KOTA

PELAYANAN KESWA PUSKESMAS

DESA SIAGA SEHAT JIWA

KADER KESWA

KELUARGA-INDIVIDU
4. TEKNIK
PENANGGULANGAN
MASALAH PSIKOSOSIAL
PADA BENCANA
FAKTOR
PENYEIMBANG

1. Persepsi Realistis
2. Koping
3. Sistem Pendukung
PERTOLONGAN PERTAMA
PSIKOLOGIS
(WHO, 2011)

KEGIATAN
LOOK : Obsevasi, Perhatikan

LISTEN : Dengarkan Curhatannya


3L LINK : Rujuk Pelayanan Kesehatan,
Hubungkan dengan orang yang dicintai,
Hubungkan dengan Dukungan sosil
PERTOLONGAN PERTAMA
KESEHATAN JIWA
A : Dekati, Kaji dan Bantu pada situasi krisis
L : Dengarkan tanpa stigma
G : Beri Dukungan dan Informasi
E : Dukung untuk mendapatkan bantuan
profesional
E : Berikan dukungan lain yang diperlukan
(https: //mhfa.com.au/research/mhfa-australia-course-development, dalam
WFMH, 2015)
DKJPS: KEPERAWATAN JIWA

 PENDEKATAN KELOMPOK BESAR

 PENDEKATAN KELOMPOK KECIL

 PENDEKATAN KELUARGA & INDIVIDU


MANAJEMEN STRESS

GANGGUAN
MENTAL STRESS
EMOSIONAL
HASIL RISET
 30% - 60% orang yang sakit mengalami
stres

 Stres merupakan penyebab penyakit

 Berpikir positif kekebalan


STRES
Stres adalah perubahan hidup yang
memerlukan penyesuaian

 Realita kehidupan setiap hari


 Disebabkan oleh perubahan
 negatif
 positif
• Memerlukan adaptasi
 Adaptif
 Maladaptif
RESPONS TERHADAP PERUBAHAN

1. Mengingkari “itu tidak mungkin”


“saya tidak percaya”

2. Marah “Dokter yang salah”

3. Tawar “seandainya saya hati-hati”


menawar “kalaulah saya tidak……………”

4. Depresi “tidak ada harapan lagi”


Proses Stres - Adaptasi
STRESOR Stimulus/perub
ahan kehidupan
STRES Stres/masalah
Upaya/cara
KOPING penyelesaian
Selesai/tidak
ADAPTASI
Sumber Stres (Stressor)

1. Lingkungan: Cuaca, Hubungan antar manusia,


Suara , Peraturan

2. Fisik : Tumbuh & Kembang


Proses menua
Proses penakit
Gizi buruk

3. Pikiran : Persepsi terhadap masalah


Prakiraan yang akan datang
Pengalaman yang lalu
PROSES PENYIMPANGAN BERPIKIR
Yang menciptakan respons emosional anda bukanlah
peristiwa yang negatif, tetap persepsi dan pikiran anda
tentang peristiwa

Peristiwa external Peristiwa internal


(di luar kontrol anda) (dalam kontrol anda)

Pikiran anda:
Tindakan
“Itu tidak adil!”
orang lain
“Persetan!”
“Saya tidak terima”

Perilaku:
Anda mengusir orang itu, Emosi:
meninggalkan dengan dingin, Marah, frustasi, takut,
merencanakan balas dendam merasa bersalah
Mental Health and Psychosocial Team
PENDEKATAN
KELOMPOK BESAR
SLOGAN
“ BOLEH TINGGAL DI
PENGUNGSIAN
TAPI
TETAP SEHAT”
PENDEKATAN KELOMPOK BESAR:
Manajemen Stres

FISIK

LINGKUNGAN PIKIRAN

SPIRITUAL SOSIAL
CARA FISIK MENANGANI
STRES

Latihan Nafas Dalam

Relaksasi Otot Progresif


Latihan Nafas Dalam

Duduk atau Berdiri


Tarik Nafas dari Hidung, tahan sampai hitungan 3
Keluarkan nafas dari mulut seperti meniup balon
Ulangi 4 sampai 5 kali
RELAKSASI OTOT PROGRESIF
 Mata dan kening  Tangan ditekuk
 Pipi digembungkan  Tangan mendorong pintu
 Pipi dikempotkan  Nafas dada
 Mulut nyengir  Nafas perut
 Mulut mencucu  Punggung kayang
 Dagu tunduk ke  Bokong menjepit kertas
dada  Telapak kaki ditarik
 Bahu diangkat kearah badan
menyentuh telinga  Telapak kaki menjauhi
badan
CARA PIKIRAN MENANGANI
STRES

 Hipnosis Lima Jari


 Stop Berpikir
(10 ribu kali berpikir sehari)
 Berpikir Positif
LATIHAN HIPNOTIS LIMA JARI
1. Tarik Nafas Dalam beberapa kali sampai rilek
2. Tutup Mata dengan nafas biasa
3. Kosongkan Pikiran
4. Jempol Dengan Telunjuk
 Bayangkan saat badan sehat dan tidak ada gangguan apapun.
Terasa segar dan kuat
 Itu saja yang dibayangkan bukan yang lain
5. Jempol Dengan Jari Tengah
 Bayangkan orang yang saudara sayangi dan sangat perhatian pada
saudara. Bayangkan betapa mereka peduli pada saudara
 Itu saja yang dibayangkan bukan yang lain
LATIHAN HIPNOTIS LIMA JARI
6. Jempol Dengan Jari Manis
 Bayangkan saat saudara mendapat pujian atau saudara mendapat
prestasi. Bayangkan betapa senangnya saudara
 Itu saja yang dibayangkan bukan yang lain

7. Jempol Dengan Jari Kelingking


 Bayangkan saudara berada ditempat yang saudara
sukai. Misalnya di pinggir pantai dipagi hari. Saudara
sedang berada disana dan saudara sangat senang
 Itu saja yang dibayangkan bukan yang lain
8. Tarik Nafas Dalam dan Buka Mata
PENGHENTIAN PIKIRAN (STOP
BERPIKIR)
1.Buat Daftar Pikiran Yang Mengganggu dan Pilih Yang
Paling Mengganggu
2. Tarik Nafas Dalam beberapa kali sampai rilek
3. Tutup Mata dengan nafas biasa
4. Kosongkan Pikiran
5. Saatnya memikirkan pikiran yang mengganggu yang
telah dipilih sampai hitungan 5
6. Katakan Stop pada hitungan 5
7. Tarik Nafas Dalam dan Buka Mata
8. Evaluasi Apa Yang muncul dalam Pikiran (biasanya
Pikiran Positif)
CARA LINGKUNGAN
MENANGANI STRES
 Lingkungan Sosial
 Saling menyapa, memuji dan membangun
harapan
 Bekerjasama dalam kelompok untuk kebaikan
tinggal di pengungsian
 Lingkungan Fisik
 Cucitangan (hand hygiene)
 Buang sampah pada tempatnya
 Kebersihan bersama
CARA SPIRITUAL
MENANGANI STRES

Ibadah sendiri

Ibadah berkelompok
LATIHAN
MENGANGKAT GELAS
PENDEKATAN
KELOMPOK KECIL
PENDEKATAN KELOMPOK
KECIL

ANAK
REMAJA
DEWASA
LANSIA
INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN

1.Anak 4 sd 10 tahun : SDQ


2.Anak 11 sd 17 tahun : SDQ
3.DEWASA : SRQ
4.LANSIA : GDS
ANAK
 Bermain
 Menggambar
 Musik, Bernyanyi, Menari
 Berceritra
 Olah raga
 Pemutarn film kartun atau
film anak-anak.
Small Group Activities : Children
Small Group Activities : Children
REMAJA
 Olah raga
 Musik, tari, bernyanyi
 Menulis
 Aktivitas sosial
 Latihan membangun percaya diri
dan harga diri.
DEWASA
Bercakap-cakap tentang :
 perasaan,
 harapan,
 keinginan,
 hal positif yang masih dapat disyukuri

Kelompok dukungan sosial


membangun harapan masa depan yang realistis.
Small Group Activities: Adult
LANSIA
Bercakap-cakap :
 tentang perasaan,
 berikan informasi tentang kegiatan yang dilakukan di
pengungsian,
 berbagi pengalaman masa lalu yang sukses,
 lakukan pendampingan untuk masalah dan kebutuhan lansia

Lansia merupakan kelompok yang butuh


perhatian dan rentan
PENDEKATAN
INDIVIDU & KELUARGA
PENDEKATAN
KELUARGA & INDIVIDU
Kehilangan
Penyakit fisik
Penyakit jiwa
SUAMI - ISTRI
MEMBANGUN KELUARGA YANG HARMONIS

 KOMUNIKASI TERBUKA
 SALING MENGHARGAI (VIP)
 SALING MENOLONG
 BERUBAH BUKAN MERUBAH
 BERPIKIR POSITIF
 PEDULI
 SETIA
HASIL DKJPS
NURSES’ MENTAL HEALTH AND
PSYCHOSOCIAL SUPPORTS AFTER
THE DISASTERS THAT STRUCK
LOMBOK AND PALU, INDONESIA
AUTHORS
Heni Dwi Windarwati1), Budi Anna Keliat2), Tjahjanti Kristyaningsih. 3),
Mohammad Fatkhul Mubin4), Alfunnafi’ Fahrul Rizal 5), I Nengah Darthayasa6),
Selvi Alfria Mangundap, 7) Selvi Alfrida Mangundap, 8) Hartati, S.Si, T., M.Kes.
9)

1) Department of Mental Health Nursing, Faculty of Medicine, Universitas Brawijaya

2) Department of Mental Health Nursing, Faculty of Nursing, Universitas Indonesia


3) Department of Mental Health Nursing, Akademi Keperawatan Fatmawati
4) Department of Mental Health Nursing, Faculty of Nursing and Health, UniversitasMuhammadiyah
Semarang
5) Mental Health Specialist Program, Faculty of Nursing, Universitas Indonesia
6) Mutiara Sukma Psychiatry Hospital, West Nusa Tenggara Province
7) Department of Mental Nursing, Poltekkes Kemenkes Palu
8) Dinas kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat
SUBJECTS AND METHOD
Action Research Method: Mental Health And
Psychosocial Support Trainings

PHASE 3:
• mental health
and
psychosocial
PHASE 2: supports in
measured the psychiatric
nursing: stress
mental health
management
conditions
PHASE 1: Lombok: 2117
mental health and Palu: 782
psychosocial
trainings to the
nurses
Lombok: 29
Palu: 22
RESULTS PHASE 1

29 22 51
NURSES IN NURSES INI
LOMBOK PALU
RESULTS OF PHASE 2
“LOMBOK”

523 1372 222


(4-10 years) (11-17 years) (adults)

78.36% normal 60.27% normal 22.07% of them


mental health mental health normal
conditions conditions
13.99% 22.66% 77.83% of them
borderline borderline suffered from
mental health mental health mental &
conditions conditions emotional
6.53% abnormal 17.05% Problem
mental health abnormal mental
conditions health conditions
RESULTS OF PHASE 2
“PALU”
141 152
489
(4-10 years (11-17 years
(adults)
old) old)

62.1% normal 65% normal 15.68% of


mental health mental health them normal
conditions conditions 84.32% of
17.82% 20% them
borderline mental borderline suffered
health conditions mental health from mental
conditions and
20.08% emotional
abnormal mental 15% abnormal
mental health problem
health conditions
conditions
RENCANA TINDAK LANJUT
PELAYANAN KESEHATAN JIWA DI PKM
 Pelatihan perawat dan dokter di PKM tentang kesehatan
jiwa
 Poli klinik (unit pelayanan) Kesehatan Jiwa di PKM
 Pelayanan kesehatan:
 Promosi Keswa untuk Pola Asuh
 Promosi Keswa untuk anak sekolah
 Pencegahan Gaangguan Jiwa Bagi semua penduduk
terdampak Bencana
 Pemulihan Gangguan jiwa menjadi Pulih
SEHAT JIWA
PENGUNGSI
BENCANA

Anda mungkin juga menyukai