V-1
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-2
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
SKOR RATA-RATA…
Belu
Ngada
Lembata
Kota Kupang
Sabu Raijua
Malaka
Nagakeo
Sikka
Alor
Ende
Manggarai
TTS
TTU
Kab Kupang
Rote Ndao
Flores Timur
Manggarai Timur
Sumba Timur
Manggarai Barat
Sumba Barat
Sumba Tengah
Gambar 5. 2 Penilaian Inovasi dan Keunggulan Program Desa Mandiri Anggur
Merah dari Aspek Regulasi dan Kebijakan
V-3
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
41%
Skor di atas rata-rata
59%
Skor di bawah rata-rata
V-4
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-5
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-6
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-7
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
Ngada
Sabu Raijua
Kota Kupang
Lembata
Malaka
Alor
Nagakeo
Ende
Manggarai
Sikka
TTS
TTU
Manggarai Barat
Rote Ndao
Flores Timur
Sumba Timur
Kab Kupang
Manggarai Timur
Sumba Barat
Sumba Tengah
V-8
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
41%
Skor di atas rata-rata
59%
Skor di bawah rata-rata
V-9
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
5.1.4 Aspek Dampak Alokasi dan Hibah Desa pada Akses Permodalan Usaha
Kelompok Ekonomi Pedesaan (Aspek IV)
Penilaian aspek keempat yaitu dampak alokasi dan hibah desa pada akses
permodalan usaha kelompok ekonomi pedesaan terdiri dari beberapa indikator
yang diukur. Adapun indikator pada aspek empat adalah sebagai berikut.
1) Syarat pengajuan permintaan modal usaha
2) Akses modal koperasi setelah adanya anggur merah
3) Tingkat Kecukupan bantuan modal
4) Dampak program desa mandiri anggur merah terhadap peningkatan jumlah
produksi
5) Dampak program desa mandiri anggur merah
6) Dampak program desa mandiri anggur merah
7) Kondisi pengembalian bantuan modal/dana
8) Jangka waktu pengembalian dana bantuan
9) Tingkat kesulitan pengembalian dana bantuan
10) Skema bunga/jasa dalam pengembalian
11) Ketersediaan bantuan bimbingan proses bisnis
V-10
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-11
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Gambar 5. 11 Penilaian Dampak Alokasi dan Hibah Desa pada Akses Permodalan
Usaha Kelompok Ekonomi Pedesaan
V-12
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
Indikator dengan prosentase yang paling besar dan bernilai positif adalah
pada indikator tingkat kemudahan pada pemenuhan syarat pengajuan modal
usaha dan akses modal, tingkat kemampuan pengembalian modal usaha, jangka
waktu pengembalian, dan tingkat kemudahan pengembalian dana bantuan.
Sedangkan indikator dengan prosentase yang belum optimal terdapat pada
indikator kecukupan bantuan modal usaha, peningkatan jumlah produksi usaha,
dampak pada perluasan pasar, dan omset usaha. Tidak optimalnya dari beberapa
indikator tersebut dikarenakan oleh skala pengembangan usaha yang masih
terbatas dan lebih pada pengembangan usaha lokal.
V-13
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
V-14
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-15
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
Rata-Rata
UMKM
Simpan Pinjam
Peternakan
Industri
V-16
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
regulasi dan kebijakan. Hal tersebut bukan berarti menunjukkan bahwa program
tersebut gagal, melainkan hanya tidak banyak perkembangannya pada kegiatan
inovasi dan keunggulan produk. Hal ini dikarenakan perlunya modal yang cukup
besar dan system pemasaran yang lebih baik untuk meningkatkan variasi usaha
peternakan, pertanian dan perkebunan. Selain itu, keuntungan pada ketiga jenis
usaha ini membutuhkan jangka waktu yang cukup lama. Dimana kondisi ini
mempersulit peternak dan petani pada kesepakatan pengembalian modal usaha
dari program Anggur Merah. Pengembangan aspek inovasi dan keunggulan pada
jenis usaha membutuhkan system yang komprehensif pada subsistem hulu
sampai hilir, baik pada penyediaan bahan baku, modal, pengolahan produk yang
inovatif maupun system pemasarannya.
Rata-Rata
UMKM
Simpan Pinjam
Peternakan
Industri
V-17
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
Rata-Rata
UMKM
Simpan Pinjam
Peternakan
Industri
V-18
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
Rata-Rata
UMKM
Simpan Pinjam
Peternakan
Industri
V-19
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
Rata-Rata
UMKM
Simpan Pinjam
Peternakan
Industri
V-20
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
pengembangan program Anggur Merah agar lebih efektif dan efisien serta tepat
sasaran pada pengembangan ekonomi masyarakat.
5.3.1 Kabupaten Alor
Kabupaten Alor merupakan salah satu penerima manfaat dari program
Anggur Merah. Usaha yang berkembang akibat adanya program tersebut antara
lain sektor perdagangan dan jasa (kios, dagang bahan makanan dan pakaian,
menjahit, kerajinan, bengkel, kesenian, usaha mebel dan lain-lain), UMKM
(kerajinan tenun songket), sektor pertanian (sayuran holtikultura), sektor
peternakan (pengembangbiakan ternak babi dan ternak sapi) serta sektor
perikanan (budidaya rumput laut dan perikanan tangkap). Usaha-usaha tersebut
memiliki potensi dan masalah untuk masing-masing aspek yang dijelaskan dalam
tabel berikut:
Tabel 5. 6 Potensi dan Masalah (Kabupaten Alor)
Aspek Potensi Masalah
Aspek I: Inovasi dan Keunggulan Program dari Aspek Regulasi dan Kebijakan
Unsur inovasi 53% terdapat inovasi aspek input, proses dan 5% tidak ada inovasi
kebijakan output:
Masyarakat memahami prosedur pengajuan
dana program desa mandiri anggur merah
atas arahan dari pendamping
Masyarakat telah menerima pelatihan
mengenai tata cara pengembalian pinjaman
Dana yang diterima sesuai pengajuan dan
tepat sasaran
Inovasi bidang 42% terdapat >3 inovasi: -
kelembagaan Wilayah tersebut sudah memiliki koperasi
secara resmi dan sudah beraktivitas
Inovasi 37% terdapat >3 inovasi: 5% tidak ada inovasi
keberlanjutan Keberlanjutan proram untuk generasi
program selanjutnya
Peran pemangku kepentingan yang
diimplementasikan melalui keterbukaan,
fleksibiltas, ataupun mekanisme bottom up
Koordinasi antara pemangku kepentingan
Keunggulan 69% terdapat 4 keunggulan: -
program Ketepatan sasaran pemberian dana tersebut
kepada pelaku usaha
Kemudahan birokrasi dan regulasi dalam
prosesnya seperti pengajuan dana dan
prosedur lainnya
Adanya transparansi
Melibatkan semua pengambil keputusan dan
seluruh lapisan masyarakat
V-21
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
Aspek II: Pengaruh Kebijakan Program Terhadap Sistem Pembangunan dan Hubungan
Antara Provinsi dan Kabupaten
Kerjasama 21% terdapat hubungan sangat besar: 42% tidak terdapat
antar Karena skala usaha sudah mencakup 1 hubungan kerjasama
kabupaten kabupaten antar kabupaten
Dampak antar 5% terdapat dampak sangat besar 53% tidak terdapat
kabupaten dampak program
terhadap perdagangan
antar kabupaten
V-22
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-23
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-24
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-25
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-26
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-27
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-28
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-29
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-30
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-31
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-32
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-33
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-34
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-35
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-36
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-37
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-38
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-39
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-40
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-41
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-42
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-43
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-44
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-45
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-46
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-47
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-48
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-49
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-50
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-51
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-52
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-53
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-54
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-55
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-56
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-57
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-58
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-59
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-60
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-61
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
B. Masalah
Masalah program desa mandiri anggur merah di Kabupaten Ngada yakni
seperti hubungan kerjasama antar pelaku usaha masih kecil. Hal ini disebabkan
besarnya kebutuhan dalam desa, dimana persediaannya belum mampu untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebagai contohnya paronisasi babi, karena
babi merupakan hewan adat jadi ketika ada hajat pasti dibutuhkan 5-7 ekor.
Keterampilan yang dimiliki masyarakat masih rendah karena tidak ada kegiatan
pelatihan dan penyuluhan. Sehingga berdampak pada jumlah omset yang tidak
signifikan. Hal ini juga karena tidak adanya perlindungan usaha masyarakat.
Akhirnya berdampak pada 15% masyarakat yang belum sanggup
mengembalikan dana sama sekali. Masyarakat merasa kesusahan karena
terdapat beberapa kendala dalam usaha salah satunya adanya penyakit ternak.
Meskipun anggota koperasi mengalami kenaikan pendapatan sebesar 20%,
tetapi kenaikan pendapatan ini hanya mampu untuk membeli kebutuhan dasar
seperti sandang dan pangan.
Tabel 5. 17 Potensi dan Masalah (Kabupaten Ngada)
Aspek Potensi Masalah
Aspek I: Inovasi dan Keunggulan Program dari Aspek Regulasi dan Kebijakan
Unsur inovasi 31% perwakilan unit usaha di Kabupaten
kebijakan Ngada sudah terdapat inovasi pada aspek
input proses dan output
V-62
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-63
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-64
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-65
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-66
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-67
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-68
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-69
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
B. Masalah
Permasalahan program Anggur Merah pada Kabupaten Sabu Raijua salah
satunya belum adanya inovasi pada aspek input, proses dan output. Meskipun
begitu sudah terdapat sistem pembukuan dan administrasi, 70ap70a dalam
usahanya tidak menggunakan sistem pencatatan. Pada proses pengajuan dana,
terutama untuk ke Provinsi jangka waktunya sangat lama hingga 9 bulan, selain
itu biaya makan, transportasi dan 70ap70a70 ditanggung oleh anggota koperasi.
Kerjasama antar pelaku usaha yang terjadi di Kabupaten Sabu Raijua juga masih
kecil. Tidak adanya pelatihan dan penyuluhan, tidak adanya penambahan jumlah
tenaga kerja dikarenakan pemilik usaha menjalankan usahanya sendiri dengan
bantuan keluarga tanpa merekrut tenaga kerja. Ditambah lagi tidak ada
perlindungan usaha. Tingginya tidak adanya sistem perlindungan usaha
masyarakat di Kabupaten Sabu dikarenakan sebagian besar hanya usaha fiktif
sehingga pemerintah desa tidak bisa melindungi kelompok usaha yang tidak ada
kegiatan nyatanya. Masyarakat Kabupaten Sabu berharap kedepannya program
ini tetap diteruskan namun perlu ada perubahan pada semua proses.Harapan
masyarakat dan unit usaha adalah lebih dibuat aturan khusus mengenai prosedur
pengembalian dana, karena banyak dana yang hilang dan tidak kembali,
kemudian diperlukan adanya perubahan pada proses pemanfaatan dana yang
lebih jelas dan prosedur pengembalian dana yang lebih ringan dan mudah,
sehingga program ini dapat diteruskan dan ada perubahan pada semua proses
yang meliputi prosedur pengajuan permohonan lebih baik dipermudah dan
dipersingkat lagi, proses pemanfaatan dana dan prosedur pengembalian dana
sehingga masyarakat tidak terbebani.
Tabel 5. 19 Potensi dan Masalah (Kabupaten Sabu Raijua)
Aspek Potensi Masalah
Aspek I: Inovasi dan Keunggulan Program dari Aspek Regulasi dan Kebijakan
Unsur inovasi 33% menyatakan 70ap terdapat pada 34% perwakilan unit usaha di
kebijakan aspek input, proses dan output Kabupaten Sabu Raijua tidak
terdapat inovasi pada aspek
input proses dan output
Inovasi bidang 100% menyatakan bahwa terdapat tiga
kelembagaan inovasi
V-70
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-71
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-72
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-73
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
membayar simpanan wajib setiap bulan, membayar simpanan pokok pada awal
pendaftaran sebagai anggota koperasi, dan memberikan saran. Ada juga
peningkatan keterampilan masyarakat. Hal ini karena adanya pelatihan
pengelolaan administrasi, pelatihan keterampilan usaha dan volume produksi
serta pelatihan pemasaran dan jaringan. Adanya penyerapan penangguran
melalui penambhan tenaga kerja. Sehingga berdampak besar terhadap jumlah
produksi usaha dan peningkatan dan perluasan pasar, peningkatan jumlah
omset. Keberadaan Anggur Merah juga mampu membiayai kebutuhan
pendidikan pada jenjang perguruan tinggi.
B. Masalah
Permasalahan program Anggur Merah yang terjadi di Kabupaten Sikka
antara lain tidak terdapat inovasi kebijakan dan inovasi keberlanjutan program.
Pada proses pengajuan dana ke provinsi sangat lama yakni 6 bulan, 74ap74a
anggota koperasi cenderung menanggung biaya makan dan transportasi.
Masalah lainnya yakni hubungan 74ap74a74sama antar Provinsi yang belum
terjalin. Hal ini karena usaha yang berjalan di Kabupaten Sikka masih kecil dan
tidak adanya bantuan bimbingan proses bisnis, sehingga tidak ada peningkatan
keterampilan masyarakat. Sebagian masyarakat mengatakan bantuan modal
usaha tidak mencukupi, hanya penambahan modal dengan dana yang kecil.
Selain itu tidak adanya perlindungan usaha juga memperburuk usaha
masyarakat. Omset yang dihasilkan pun juga masih sedikit. Oleh karena itu,
program Anggur Merah perlu mengalami perubahan satu proses penambahan
dana, pinjaman diperbesar, penagihan untuk yang menunggak, penambahan
modal, serta bimbingan perbaikan kepengurusan.
V-74
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-75
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-76
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-77
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
KTP dan surat keterangan dari pemerintah yang bermeterai. Pada proses
pengembalian dana masyarakat mengaku sangat tidak terjadi kesulitan atau
78ap78a78 ringan dalam pengembalian dana bantuan. Masyarakat merasa ringan
dalam pengembalian dana bantuan karena jumlah bunga yang dipakai masih
tergolong rendah.
Dampak positif yang ditimbulkan antara lain masyarakat mengatakan
bahwa program desa mandiri anggur merah memiliki dampak yang besar
terhadap peningkatan dan perluasan pasar dan peningkatan jumlah omset.
Pemanfaatan dana program Anggur Merah sebagai dana simpan pinjam untuk
pemenuhan kebutuhan sehari-hari dimanfaatkan anggota koperasi untuk
kemudahan akses pendidikan.
B. Masalah
Maasalah yang terjadi di Kabupaten Sumba Barat antara lain, tidak
memiliki hubungan 78ap78a78sama sama sekali. Kurang menariknya usaha ini
membuat hubungan 78ap78a78sama juga belum terjalin. Selain itu akses yang
jauh juga membuat antar kelompok usaha kesulitan mengadakan komunikasi.
Pada proses pengajuan dana memerlukan biaya, yang mana biaya tersebut
dibebankan oleh anggota koperasi tanpa ada pengembalian dana. Adapun
jangka waktu dari pengajuan ke pencairan juga sangat lama, karena sebelum
78ap78 usaha diberikan bantuan, tempat usaha di survei terlebih dahulu, serta
adanya proses yang panjang mulai dari pengajuan, administrasi, verifikasi dan
proses pemutusan. Pelatihan dan penyuluhan di Kabupaten Sumba Barat belum
pernah mendapat bantuan bimbingan proses bisnis. Selain itu, permasalahan
belum terserapnya pengangguran di Kabupaten Sumba Barat dikarenakan
pemilik usaha menjalankan usahanya sendiri atau dengan bantuan keluarga
tanpa merekrut tenaga kerja. Hal ini karena dana bantuan usaha tidak mencukupi
karena harus dibagi dengan anggota yang lain. Masyarakat juga mengaku
peningkatan jumlah produksi tidak terlalu signifikan dikarenakan pengeluaran
yang juga besar, serta peminat pembelian juga tidak terlalu meningkat dan
V-78
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
kenaikan aset keluarga juga tidak signifikan setelah adanya program Anggur
Merah.
Tabel 5. 21 Potensi dan Masalah (Kabupaten Sumba Barat)
Aspek Potensi Masalah
Aspek I: Inovasi dan Keunggulan Program dari Aspek Regulasi dan Kebijakan
Unsur inovasi 83% unit usaha di Kabupaten Sumba
kebijakan Barat terdapat inovasi kebijakan pada
aspek input
Inovasi bidang 33% menyatakan bahwa terdapat tiga
kelembagaan inovasi bidang kelembagaan
Inovasi 50% unit usaha sudah memiliki 1 inovasi
keberlanjutan program keberlanjutan
program
Keunggulan 50% menyatakan bahwa terdapat empat
program keunggulan yang meliputi anggur merah
sudah tepat sasaran pada pelaku usaha,
birokrasi mudah, melibatkan semua
elemen dalam pengambilan keputusan,
serta transparan
Kemudahan 83% menyatakan sangat mudah
persyaratan
dana
Prosedur 67% menyatakan sangat sederhana
pengajuan
dana
Jaminan 83% menyatakan bahwa perlu adanya
pengajuan jaminan
Biaya 67% menyatakan tidak ada pengeluaran 33% menyatakan bahwa
pengajuan biaya, hanya membawa surat bermaterai terdapat pengeluaran biaya
dalam pengajuan dan
Jangka waktu 100% menyatakan sangat
pencairan lama
Peran 100% menyatakan peran pendampingan
pendamping sangat membantu
Peran 83%) sudah sangat membantu
pemerintah
desa
Harapan 83% menyatakan untuk
keberlanjutan diteruskan dengan perubahan
program pada semua proses
Aspek II: Pengaruh Kebijakan Program Terhadap Sistem Pembangunan dan Hubungan
Antara Provinsi dan Kabupaten
Kerjasama Hubungan 79ap79a79sama
antar antar pelaku usaha yang
kabupaten terjadi di Kabupaten Sumba
Barat secara keseluruhan
tidak memiliki hubungan
Dampak antar 17% menyatakan tidak
kabupaten memiliki dampak
Kerjasama pada lingkup Provinsi secara
antar provinsi keseluruhan juga belum
terbentuk kerjasama
V-79
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-80
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-81
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-82
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-83
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-84
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-85
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
KTP dan surat keterangan pemerintah desa bermaterai sudah diterima, 86ap86a
terdapat jaminan berupa surat pernyataan pengembalian dan jaminan sertifikat
tanah. Akses modal pun juga sangat mudah. Pada proses pengembalian dana
masyarakat mengaku sangat tidak terjadi kesulitan atau 86ap86 ringan dalam
pengembalian dana bantuan. Masyarakat merasa ringan dalam pengembalian
dana bantuan karena jumlah bunga yang dipakai masih tergolong rendah.
Dampak positif yang ditimbulkan antara lain masyarakat mengatakan
bahwa program desa mandiri anggur merah memiliki dampak yang besar
terhadap peningkatan dan perluasan pasar dan peningkatan jumlah omset.
Masyarakat mengaku peningkatan omset mereka setelah adanya program dapat
meningkat hingga dua kali lipat. Pemanfaatan dana program Anggur Merah
sebagai dana simpan pinjam untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari
dimanfaatkan anggota koperasi untuk kemudahan akses pendidikan.
B. Masalah
Masalah yang terjadi di Kabupaten Sumba Tengah antara lain, tidak
terdapat inovasi pada aspek input proses dan output. Pada proses pengajuan
dana memerlukan biaya dalam proses pembuatan proposal, jilid dan fotocopy,
86ap86a86, buku anggota, uang transportasi, yang mana biaya tersebut
dibebankan oleh anggota koperasi tanpa ada pengembalian dana. Adapun
jangka waktu dari pengajuan ke pencairan juga sangat lama. Selain itu,
permasalahan belum terserapnya pengangguran di Kabupaten Sumba Tengah
dikarenakan pemilik usaha menjalankan usahanya sendiri atau dengan bantuan
keluarga tanpa merekrut tenaga kerja. Hal ini karena dana bantuan usaha tidak
mencukupi karena harus dibagi dengan anggota yang lain. Masyarakat juga
mengaku peningkatan jumlah produksi tidak terlalu signifikan dikarenakan
pengeluaran yang harus dikelurankan juga besar, serta peminat pembelian juga
tidak terlalu meningkat dan kenaikan aset keluarga juga tidak signifikan setelah
adanya program Anggur Merah.
Harapan masyarakat program ini diteruskan namun perlu ada perbaikan
pada satu proses. Sehingga perubahan yang dapat dilakukan adalah perubahan
V-86
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
pada proses pemanfaatan dana, dan perubahan dengan lebih dibuat aturan
khusus mengenai prosedur pengembalian dana, karena banyak dana yang hilang
dan tidak kembali. Kemudian diperlukan adanya perubahan pada proses
pemanfaatan dana yang lebih jelas dan prosedur pengembalian dana yang lebih
ringan dan mudah. Sehingga program ini dapat diteruskan dan ada perubahan
pada semua proses, yang meliputi prosedur pengajuan permohonan lebih baik
dalam pemanfaatan dana dan prosedur pengembalian dana sehingga
87ap87a87sama tidak terbebani
Tabel 5. 23 Potensi dan Masalah (Kabupaten Sumba Tengah)
Aspek Potensi Masalah
Aspek I: Inovasi dan Keunggulan Program dari Aspek Regulasi dan Kebijakan
Unsur inovasi 50% perwakilan unit usaha di
kebijakan Kabupaten Sumba Tengah tidak
terdapat inovasi pada aspek
input proses dan output
Inovasi bidang 33% menyatakan bahwa terdapat tiga
kelembagaan inovasi
Inovasi 33% menyatakan lebih dari 3 inovasi
keberlanjutan
program
Keunggulan 83% menyatakan bahwa terdapat lebih dari
program empat keunggulan
Kemudahan 33% menyatakan mudah
persyaratan
dana
Prosedur 33% menyatakan bahwa cukup sederhana 33% menyatakan rumit
pengajuan dana
Jaminan 50% menyatakan bahwa perlu adanya
pengajuan jaminan
Biaya pengajuan 83% menyatakan tidak ada pengeluaran 17% menyatakan bahwa
biaya terdapat pengeluaran biaya
dalam pengajuan dana
Jangka waktu 17% menyatakan sangat cepat 83% yang menyatakan waktu
pencairan yang dibutuhkan sangat lama
Peran 67% menyatakan peran pendampingan
pendamping sangat membantu
Peran 67%) sudah sangat membantu
pemerintah desa
Harapan 67% menyatakan untuk diteruskan dengan
keberlanjutan skema yang sama dengan saat ini
program
Aspek II: Pengaruh Kebijakan Program Terhadap Sistem Pembangunan dan Hubungan Antara
Provinsi dan Kabupaten
Kerjasama antar Hubungan 87ap87a87sama antar
kabupaten pelaku usaha yang terjadi di
Kabupaten Sumba Tengah masih
belum ada hubungan
V-87
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-88
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-89
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
B. Masalah
Masalah program desa mandiri anggur merah di Kabupaten Sumba Timur
yakni seperti hubungan 90ap90a90sama antar pelaku usaha masih kecil.Hal ini
disebabkan besarnya kebutuhan dalam desa, 90ap90a persediaannya belum
mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Harapan masyarakat program
ini diteruskan namun perlu ada perbaikan pada semua proses. Sehingga
perubahan yang dapat dilakukan adalah perubahan pada proses pemanfaatan
dana, dan perubahan dengan lebih dibuat aturan khusus mengenai prosedur
pengembalian dana, karena banyak dana yang hilang dan tidak kembali.
Kemudian diperlukan adanya perubahan pada proses pemanfaatan dana yang
lebih jelas dan prosedur pengembalian dana yang lebih ringan dan mudah.
Sehingga program ini dapat diteruskan dan ada perubahan pada semua proses,
V-90
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-91
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-92
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-93
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-94
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-95
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
Aspek III: Pengaruh Program Terhadap Kelembagaan di Desa dan Aspek Pemberdayaan
Peningkatan tidak ada peningkatan jumlah
anggota koperasi anggota koperasi, dengan
persentase sebesar 48%
Partisipasi masyarakat sering berpartisipasi pada
masyarakat di koperasi, dengan persentase sebesar 50%
koperasi
Keterampilan ada peningkatan 1 keterampilan
pengembangan masyarakat, dengan persentase sebesar
usaha 47%
Pelatihan dan tidak ada kegiatan pelatihan dan
penyuluhan penyuluhan dengan persentase
sebesar 45%
Penyerapan ada penambahan >6 tenaga kerja dengan
pengangguran persentase sebesar 31%
Sistem ada 1 perlindungan usaha masyarakat
perlindungan dengan persentase sebesar 61%
usaha
Aspek IV: Dampak Alokasi dan Hibah Desa pada Akses Permodalan Usaha Kelompok Ekonomi
Pedesaan
Syarat pengajuan 85% masyarakat menyatakan bahwa
syarat pengajuan modal usaha mudah
Akses modal 94% responden menjawab akses modal
setelah adanya program anggur merah
cukup mudah
Kecukupan 66% masyarakat mangatakan modal
pinjaman bantuan untuk usaha mencukupi
Peningkatan 59% masyarakat menyatakan program
jumlah produksi desa mandiri anggur merah memiliki
dampak besar terhadap peningkatan
jumlah produksi usaha
Peningkatan 44% masyarakat mengatakan bahwa
pasar program desa mandiri anggur merah
memiliki dampak yang besar terhadap
peningkatan dan perluasan pasar
Peningkatan 50% masyarakat menyatakan adanya
omset program desa mandiri anggur merah
memiliki dampak sedang atau biasa saja
terhadap peningkatan jumlah omset
Pengembalian 75% menyatakan bahwa belum
pinjaman sanggup mengembalikan sama
sekali
Jangka waktu 45% masyarakat memiliki jangka waktu
pengembalian pengembalian dana bantuan selama lebih
dari 1,5 tahun
Kesulitan 66% responden mengaku ringan
pengembalian
V-96
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-97
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
B. Masalah
Permasalahan program Anggur Merah pada Kabupaten Timor Tengah
Utara salah satunya belum adanya inovasi pada aspek input, proses dan output.
Pada proses pengajuan dana, terutama untuk ke Provinsi jangka waktunya
sangat lama, selain itu biaya makan, transportasi dan 98ap98a98 ditanggung
oleh anggota koperasi. Kerjasama antar pelaku usaha yang terjadi di Kabupaten
Timor Tengah Utara juga masih kecil. Tidak adanya pelatihan dan penyuluhan,
tidak adanya penambahan jumlah tenaga kerja dikarenakan pemilik usaha
menjalankan usahanya sendiri dengan bantuan keluarga tanpa merekrut tenaga
kerja. Ditambah lagi tidak ada perlindungan usaha. Tingginya tidak adanya
sistem perlindungan usaha masyarakat di Kabupaten. Sebesar 30% masyarakat
menyatakan bahwa peran pendamping justru mempersulit karena desa belum
mandiri, sehingga pengembalian belum seratus persen, namun PKM sudah tidak
melakukan pendampingan dalam kurun waktu 1 tahun sehingga penyetoran
dana berhenti. Masyarakat desa sebagai pelaku usaha tidak mengetahui 98ap98a
harus melakukan penyetoran, pemerintah desa sendiri juga tidak mengetahui,
sedangkan di desa ini tidak memiliki pengurus, sehingga justru mempersulit.
Masyarakat Kabupaten TTU berharap kedepannya program ini tetap diteruskan
namun perlu ada perubahan pada semua proses. Harapan keberlanjutan program
desa mandiri anggur diteruskan namun ada perubahan pada satu proses yaitu
perubahan peminjaman seperti menaikkan nominal peminjaman. Kemudian
prosedur pengembalian dana oleh PKM harus dirubah dikarenakan masyarakat
desa membutuhkan adanya pergantian pendamping yang benar-benar
melakukan peran sebagai pendamping sesuai peraturan namun tetap perlu ada
pendamping agar tidak bingung dalam menjalani program ini kemudian
perubahan pada proses pengembalian dana yaitu perlu ada cara untuk membuat
orang lebih cepat mengembalikan dana.
Tabel 5. 26 Potensi dan Masalah (Kabupaten Timor Tengah Utara)
Aspek Potensi Masalah
Aspek I: Inovasi dan Keunggulan Program dari Aspek Regulasi dan Kebijakan
Unsur inovasi 56% perwakilan unit usaha di
kebijakan Kabupaten Timor Tengah
Utara tidak terdapat inovasi
V-98
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-99
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-100
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-101
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-102
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-103
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-104
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-105
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-106
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-107
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-108
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-109
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-110
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-111
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-112
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
Menurut hasil Tabel 5.33 dan Tabel 5.34, maka dihasilkan kuadaran IFAS-EFAS
seperti pada Gambar 5.21.
V-113
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-114
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
Menurut hasil Tabel 5.35 dan Tabel 5.36, maka dihasilkan kuadaran IFAS-EFAS
seperti pada Gambar 5.22.
Berdasarkan Gambar 5.22, strategi yang sesuai untuk aspek kedua yakni
strategi yang berada pada kuadran IV. Kuadran IV ialah strategi dengan membuat
keanekaragaman kekuatan untuk menekan ukutan ancaman yang akan dihadapi.
Ada dua macam strategi yang terdapat pada kuadran IV yakni, conglomerate
strategy dan concentric strategy. Pada aspek 2 titik pertemuan berada concentric
V-115
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-116
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
Menurut hasil Tabel 5.37 dan Tabel 5.38, maka dihasilkan kuadaran IFAS-EFAS
seperti pada Gambar 5.23.
Berdasarkan Gambar 5.23, strategi yang sesuai untuk aspek ketiga yakni
strategi yang berada pada kuadran III. Kuadran III ialah strategi bertahan dengan
kondisi sudah ada, melalui pemaksimalan kekuatan dan mentargetkan capaian
peluang. Ada dua macam strategi yang terdapat pada kuadran III yakni, turn
around strategy dan guirelle strategy. Pada aspek 3 titik pertemuan beradapada
V-117
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-118
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
Bobot
Aspek Internal Bobot Rangking x
Rangking
Usaha yang dijalankan belum mendapat keuntungan 0,1 3 0,3
0,5 1,55
Total 1
Menurut hasil Tabel 5.39 dan Tabel 5.40, maka dihasilkan kuadaran IFAS-EFAS
seperti pada Gambar 5.24.
V-119
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-120
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
Menurut hasil Tabel 5.41 dan Tabel 5.42, maka dihasilkan kuadaran IFAS-EFAS
seperti pada Gambar 5.25.
Berdasarkan Gambar 5.25, strategi yang sesuai untuk aspek kelima yakni
strategi yang berada pada kuadran II. Kuadran II ialah strategi konsolidasi untuk
mengurangi kelemahan yang ada dan mempertahankan kekuatan yang sudah
dicapai. Ada dua macam strategi yang terdapat pada kuadran II yakni, aggresive
maintenance strategy dan selective maintenance strategy. Pada aspek 5 titik
pertemuan berada aggresive maintenance strategy. Aggresive maintenance
strategy merupakan strategi konsolidasi internal dengan mengadakan perbaikan
berbagai bidang, yakni perbaikan faktor-faktor kelemahan untuk
memaksimalkan pemanfaatan peluang.
Pada kuadran II analisis IFAS-EFAS aspek 5 ini menunjukkan bahwa
perlunya fokus pada strategi W-O (pada Tabel 5.32) yakni:
Mempercepat proses produksi melalui pelatihan
Meningkatkan kapasitas pendidikan untuk melakukan diversifikasi
produk usaha
Konsep keseluruhan pada evaluasi program Anggur Merah adalah melalui
pelibatan aktif koperasi sebagai lembaga yang memiliki peran paling utama.
V-121
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-122
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN EVALUASI AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN DESA MANDIRI
ANGGUR MERAH 2011-2017
V-123