TATAP MUKA
DALAM MENYAMBUT
ERA NEW NORMAL
DUNIA PENDIDIKAN
NURA UMA ANNISA, S.Pd
NASIMA SCHOOL SEMARANG
DULU = PBM
LURING
(interaksi langsung guru-pesdik)
KEMARIN = PBM DARING
(interaksi daring guru-pesdik + OTM + sejawat)
Interaksi daring & luring guru-pesdik-
OTM-sejawat dengan protokol
kesehatan + perangkat IT
2021/update 24 Juni
Dibandingkan dengan zonasi risiko pada minggu sebelumnya (13 Juni 2021) terdapat sejumlah perubahan zonasi resiko, sebagai berikut:
2021)
Jumlah Kab/kota dalam tetap, yaitu 29 Kab/Kota (per 20Juni)
•
Terjadi penurunan jumlah kab/kota dalam zona oranye, dari 339 293 Kab/Kota (per 20Juni) Terjadi
• 29 Kab/Kota Zonasi Resiko Tinggi
peningkatan jumlah kab/kota dalam zona kuning, dari121 166 Kab/Kota (per 20Juni) Dalam
Kota/kab
• Provinsi
Banten Tangerang
• Terjadi peningkatan jumlah kab/kota dalam zona hijau, dari25 26 Kab/Kota (per 20 Juni) Kota Tangerang
Jawa Timur Ponorogo
Ngawi
Bangkalan
Daerah Istimewa Yogyakarta Kota Yogyakarta
Bantul
Gunungkidul
Sleman
Jawa Tengah Jepara
Semarang
Pati
Tegal
Wonogiri
Kudus
Kota Semarang
Kendal
Jawa Barat Kota Bandung
Bandung
DKI Jakarta Jakarta Pusat
Jakarta Timur
Jakarta Barat
Jakarta Selatan
Kepulauan Riau Bintan
Kota Tanjungpinang
Lampung Kota Metro
Sumatera Selatan Kota Palembang
Sumatera Barat Kota Bukittinggi
Sumatera Utara Kota Medan
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas adalah kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan
melalui tatap muka antara peserta didik dengan pendidik, secara terbatas dengan protokol
kesehatan yang ketat.
Orang tua/wali peserta didik dapat memilih pembelajaran tatap muka terbatas atau
pembelajaran jarak jauh bagi anaknya.
5
Pengecekan suhu sebelum masuk sekolah, cuci tangan
sebelum masuk kelas dan jumlah siswa
maksimal 50%
9
Prinsip Kebijakan Pendidikan di Masa Pandemi COVID-19
1
Kebijakan Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19
Penyesuaian SKB 4 Menteri tetap mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan,
evaluasi capaian belajar serta kesiapan di segala aspek pendidikan baik di pemerintah
ataupun di pamerintah daerah
• Belajar darti Dapat membuka Dapat membuka PTM Mulai Januari 20201: Mulai Maret 20201:
rumah PTM dengan syarat dengan syarat Apabila pemda sudah Apabila seluruh PTK pada
• Ujian Nasional memberikan izin dan satuan Pendidikan telah
Belajar dari Rumah Dapat membuka PTM satuan pendidikan divaksinasi Covid-19,
ditiadakan
dengan syarat memenuhi semua maka satuan Pendidikan
• PPDB Online dan
dilarang Belajar dari Rumah Belajar dari Rumah syarat berjenjangnya, diwajibkan memberikan
kerumunan maka PTM opsi layanan PTM
Belajar dari Rumah Belajar dari Rumah diperbolehkan, namun Terbatas dengan
tidak diwajibkan. menerapkan protocol
Kesehatan dan PJJ
1
2
SKB 4 Menteri pada bulan Maret 2021 telah mengatur akselerasi pembelajaran
tatap muka terbatas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan
Orang tua/wali dapat memilih bagi anaknya untuk melakukan pembelajaran tatapmuka
2
terbatas atau tetap melaksanakan pembelajaran jarakjauh.
* Bagi satuan pendidikan di daerah yang sudah ataupun dalam proses melakukan pembelajaran tatap muka terbatas walaupun belum
divaksinasi tetap diperbolehkan selama mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan izin pemerintah daerah
1
3
INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 14 TAHUN 2021
1) untuk Kabupaten/Kota selain pada Zona Merah melaksanakan kegiatan belajar mengajar
sesuai dengan pengaturan teknis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;
2) untuk Kabupaten/Kota yang berada dalam Zona Merah melaksanakan kegiatan belajar
mengajar secara daring (online),
14
15
16
PTM Terbatas
Data per Tanggal: 27 Juni 2021, 18:10
33.98%
Sudah
PTM
66.02%
Belum
PTM
D. Lainnya
18
Sampai dengan hari ini 1,54 juta Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
sudah menerima vaksinasi (~30% dari 5,6 juta)
Jumlah PTK yang sudah menerima vaksinasi (per 28 Mei) Status vaksinasi PTK se-Indonesia (per 28 Mei2021)
Jumlah PTK
Vaksin Dosis#1: % PTK yang sudah divaksin dosis#1 tervaksin (ribu)
DI Yogyakarta 75% 63
1 Maret 1April 1 Mei 28 Mei
19
SYARAT PTM TERBATAS:
Setelah pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan divaksin COVID-19 secara
lengkap, satuan pendidikan wajib menyediakan layanan pembelajaran tatap muka terbatas
dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan pembelajaran jarak jauh
Satuan pendidikan wajib memenuhi daftar periksa sebelum memulai layanan pembelajaran tatap muka terbatas.
Pembelajaran tatap muka terbatas dikombinasikan dengan pembelajaran jarak jauh untuk memenuhi protokol
kesehatan.
Orang tua/wali dapat memutuskan bagi anaknya untuk tetap melakukan pembelajaran jarak jauh walaupun
satuan pendidikan sudah memulai pembelajaran tatap muka terbatas.
Pemerintah pusat, pemerintah daerah, kanwil, dan kantor Kemenag wajib melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan.
Berdasarkan hasil pengawasan dan/atau jika terdapat kasus konfirmasi COVID-19, pemerintah pusat, pemerintah
daerah, kanwil, kantor Kemenag, dan kepala satuan pendidikan wajib melakukan penanganan kasus dan dapat
memberhentikan sementara pembelajaran tatap muka terbatas di satuan pendidikan.
Dalam hal terdapat kebijakan pemerintah pusat untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran COVID-19, maka
pembelajaran tatap muka terbatas dapat diberhentikan sementara sesuai jangka waktu kebijakan.
20
Penerapan protokol kesehatan di sekolah menerapkan 5 M
21
Penerapan protokol kesehatan di sekolah menerapkan 5 M
22
Konsep Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19
23
Tahapan Penyelenggaraan PTM Terbatas (1/2)
24
Tahapan Penyelenggaraan PTM Terbatas (2/2)
1. Satuan pendidikan membuat kuesioner pilihan PTM Terbatas atau PJJkepada
3 orang tua
Izin 2. Bila ada orang tua yang keberatan, satuan pendidikan menyiapkan PJJ
Orang tua
3. Sementara bila orang tua mengizinkan, satuan pendidikan melanjutkan PTM
Terbatas
25
Daftar Periksa Kesiapan PTM Terbatas (1/2)
1 Ketersediaan Sarana Sanitasi dan
Kebersihan
a. Toilet atau kamar mandi bersih;
b. Sarana cuci tangan pakai sabun
dengan air mengalir atau cairan
pembersih tangan (hand sanitizer);
dan
c. Disinfektan
2 Ketersediaan Fasilitas Kesehatan
a. Mampu mengakses fasilitas kesehatan,
seperti puskesmas, klinik, rumah sakit, dan
lainnya;
b. Menerapkan area wajib masker kain atau
masker tembus pandang bagi yang memiliki
peserta didik disabilitas rungu;dan
c. Thermogun (pengukur suhu tubuh)
26
Daftar Periksa Kesiapan PTM Terbatas (2/2)
3 Pemetaan Warga Satuan Pendidikan yang Tidak Boleh
Melakukan Kegiatan di Satuan Pendidikan, seperti:
a. Kondisi medis komorbid tidak terkontrol;
b. Tidak memiliki aksestransportasi yang memungkinkan
penerapan jaga jarak
c. Memiliki riwayat perjalanan dari zona kuning, oranye,
merah dan belum menyelesaikan isolasi mandiri selama
14 hari; dan
d. Memiliki riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi
positif COVID-19 dan belum menyelesaikan isolasi
mandiri selama 14 (empat belas) hari.
27
Ketersediaan Sarana Prasarana di Satuan Pendidikan
Kebutuhan Kebersihan dan Sanitasi Peralatan Kesehatan
1. Air bersih untuk keperluan 1. Thermo gun
membersihkan sekolah dan cucitangan 2. Form-form pemantauan kesehatan
2. Alat-alat kebersihan dan disinfeksi 3. Masker cadangan sesuai usia (terutama
seperti ember, kain pel, kain untuk peserta didik TK/RA dan SD/MI)
mikrofiber/lainnya, dan sprayer 4. Peralatan kesehatan di ruang UKS
3. Tempat cuci tangan 1 buah per kelas 5. Obat-obatan sederhana di ruang UKS,dll
4. Sabun cuci tangan
Lain lain
5. Cairan disinfektan
1. Ruang UKSdan ruang isolasi. jika ruang
6. Sarung tangan, masker
UKS/ruang isolasi tidak tersedia, maka
ruangan lain dapat dialih fungsikan menjadi
ruang UKS/ ruangisolasi
2. Media KIEpencegahan COVID-19, dan
protokol kesehatan
28
Pengaturan Jadwal Pembelajaran (1/2)
Dalam pengaturan jadwal pembelajaran PTM dan PJJ, satuan pendidikan dapat melakukan:
1. Pengelompokkan/bubble, yaitu 3. Jam masuk dan pulang pada kelasyang
pengelompokkan peserta didik pada menjalankan PTM Terbatas dibedakan
kelompok kecil beserta guru, sehingga untuk menghindari kerumunan. Misalkan,
mereka hanya beraktifitas pada kelompok hari Senin yang masukhanya kelas1 dan 4,
kecil yangsama; dengan rincian sebagai berikut:
2. Shifting, yaitu pembagian kelas pagi-siang, a. Kelas 1A - C jam 08.00 – 10.00
PJJ-PTM.Contoh: b. Kelas 1D - F jam 09.00 – 11.00
a. Senin dan Kamisyang mengikuti PTM c. Kelas 4A - C jam 12.30 – 14.30
adalah kelas1 dan 4; d. Kelas 4D - F jam 13.30 – 15.30
b. Selasadan Jumatyang PTM kelas2 dan 5;
c. Rabu dan Sabtu yang PTM kelas3 dan6; 4. Istirahat dilakukan di dalam kelas masing-
dan masing, dan dilarang ngobrol saat
d. Selebihnya PJJ makan/minum.
Pengaturan jadwal PJJdan PTM dapat berbeda antara satu satuan pendidikan dengan lainnya disesuaikan
dengan kondisi wilayahnya.
29
Pengaturan Jadwal Pembelajaran (2/2)
PTM PTM
1 PJJ PJJ PJJ PJJ
(07.30 – 10.00) (07.30 – 10.00)
PTM PTM
2 PJJ PJJ PJJ PJJ
(07.30 – 10.00) (07.30 – 10.00)
PTM PTM
3 PJJ PJJ PJJ PJJ
(07.30 – 10.00) (07.30 – 10.00)
PTM PTM
4 PJJ PJJ PJJ PJJ
(08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00)
PTM PTM
5 PJJ PJJ PJJ PJJ
(08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00)
PTM PTM
6 PJJ PJJ PJJ PJJ
(08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00)
30
Pengaturan Jadwal Pembelajaran (2/2)
31
Tata Letak Bangku, Meja, dan Ventilasi
Tata Letak Bangku dan Meja
1. Jarakantarbangku minimal 1,5 meter.
2. Bangku yang tidak terpakai dipindahkan dari kelasatau
diletakkan di belakang kelas
3. Bagi PAUD, SDLB, MILB, SMPLB, MTsLB dan SMLB, dan MALB,
maksimal5pesertadidik perkelas.
4. Bagi SMA, SMK, MA, MAK, SMP, MTs, SD, dan MI, maksimal 18
peserta didik per kelas atau 25-50% dari total peserta didik per
rombongan belajar
5. Posisiduduk pesertadidik diatur searah
6. Memastikan ventilasi baik di setiap ruangan yang digunakan
Standar Ventilasi
1. Jika ventilasi alami (tanpa pendingin udara/AC), maka luas
Jika ruang kelas tidak memiliki ventilasi yang
ventilasi 20% dari luas ruang kelas, agar pertukaran udara
baik, maka semua jendela dan pintu kelas
menjadi baik
dibuka sampai memenuhi 20% dari luas
2. Jikaventilasi mekanik (ruang/kelas menggunakan pendingin
kelas/ruangan atau pembelajaran dilakukan di
udara), makaruang/kelas tersebut menggunakan exhaust
luar kelas/ruang
fan/memiliki alat pembersih udara/air cleaner/air purifier.
Sumber: Buku Panduan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi
32
Tata Letak Bangku, Meja, dan Ventilasi
33
Daftar Simulasi-tahap 1 (yang akandilakukan)
◦ thermogun,
◦ tempat cuci tangan lengkap dengan
sabun dan tissue pengering,
◦ penanda visual
◦ Visual SOP
◦ Pengeras suara portable
SOP Sambut Peserta Didik
(oleh guru/tenaga kependidikan yangpiket)
ukur suhu
badan cuci tangan cek tas siaga salam Namaste
Tas siaga Covid-19 Sekolah
Nasima, wajib berisi
• Masker cadangan;
• Kantong masker
kotor/habis pakai;
• Hand sanitizer (gel/spray);
• Suplemen/multivitamin;
• Tissu kering dan basah;
• Alat-bekal makan/minum;
• Alat ibadah (mukena/
sarung/peci/sajadah).
tambahan
• Spray disinfektan;
• Sabun cuci tangan;
bekal makan-
minum dan alat
Tas siaga makan perlengkapan
Covid-19 ibadah
tissu kering +
hand sanitizer
basah multivitamin
spray
disinfektan
plastik masker
kotor
cadangan masker
SOP Rutin Harian sebelum Masuk ke Ruang Kelas
(dalam kendali Wali/Guru Kelas)
Simulasi (di bagi 1 kelompok 1kelas)
◦ Wali/Guru kelas memastikan bahwa ruang kelastelah ◦ Sebagai wali/guru kelas, 1 orang
steril/didisinfektan;
◦ Sebagai peserta didik, 10-12 orang tiap
◦ Wali/Guru kelas menempati posisi di depan pintu ruang; kelompok, salah satu memimpin barisan
◦ Peserta didik berbaris di depan ruang, dan berdiri pada posisi ◦ Wali/Guru kelas pada posisi di depan
jaga jarak yang telah diatur dan diberi tanda, salah satu pintu kelas
menjadi pimpinan rutin harian;
◦ Peserta didik pada posisi barisan yang
◦ Peserta didik melakukan rutin harian sebelum masuk kelas, telah diberi tanda
yaitu melakukan ikrar Anak Nasima;
◦ Rutin harian dilakukan sesuai alurnya
◦ Selesai ikrar, wali/guru kelas mengecek 1. pemakaian
masker dan faceshield peserta didik, 2. kondisi harian peserta ◦ Wali/Guru kelas melakukan
didik (ada form); pengecekan
◦ Peserta didik masuk kelas (salam
◦ Wali/Guru kelas menyilakan peserta didik masuk kelas, saling
Namaste), penggunaan hand sanitizer
salam Namaste, memakai cairan hand sanitizer (disediakan di
depan kelas atau dengan handsanitizer masing-masing)
Wali kelas melakukan pengecekan
Peserta didik berbaris pada masker dan face shield peserta
posisi yang telah diatur didik
Pemakaian hand
sanitizer sebelum
masuk ke kelas
SOP Rutin Harian di dalam Kelas
(dalam kendali Wali/Guru Kelas)
◦ Peserta didik masuk kelas satu persatu menuju meja- Simulasi (di bagi 1 kelompok 1 kelas)
kursinya, diikuti wali/guru kelas menuju meja-kursi di ◦ Sebagai wali kelas, 1 orang, posisi masuk
depan kelas; terakhir setelah semua peserta didik masukkelas
◦ Setelah semua peserta didik masuk, wali/guru kelas ◦ Sebagai peserta didik, 10-12 orang, salah satu
menyilakan pemimpin memulai rutin harian di kelas; memimpin rutin harian, tetap posisi di meja-
kursinya
◦ Peserta didik melakukan rutin harian, dengan alur
◦ Peserta didik masuk kelas menuju meja-kursinya
(pada posisi berdiri) hormat bendera, menyanyikan
Indonesia Raya, Mars dan hymne Nasima, (padaposisi duduk) ◦ Wali/Guru kelas masuk menuju meja-kursinya di
mujahadah asmaul husna; depan kelas
◦ Selesai rutin harian, wali/guru kelas memberi motivasi dan ◦ Rutin harian dilakukan sesuai alur, dipimpin
senantiasa mengingatkan prokes selama peserta didik salah satu peserta didik
berada di sekolah. ◦ Wali/Guru kelas memberi motivasi dan
mengingatkan prokes
Posisi peserta didik di Posisi wali/guru di
dalam kelas dalam kelas
Posisi wali/guru di
dalam kelas
SOP Pembelajaran di dalam Kelas
(oleh guru/wali kelas)
◦ Guru membuka pembelajaran dengan alur salam Simulasi (di bagi 1 kelompok 1 kelas)
“Namaste”, mengajak berdoa, mengecek presensi, dan • Sebagai guru, 1 orang lengkap dengan
memberi motivasi awal; masker-face shield, serta perlengkapan
pembelajaran
◦ Prokes, posisi guru di meja depan, menggunakan masker • Sebagai peserta didik, 10-12 orang,
dan face shield (masker dapat diturunkan, apabila suara lengkap dengan masker-face shield dan
guru kurang jelas), jaga jarak dari peserta didik terdepan tas siaga covid-19
min. 1,5 m; • Guru posisi di meja-kursi depan kelas
• Peserta didik di posisi meja-kursi masing-
◦ Guru menyampaikan topik, tujuan, dan metode
masing
pembelajaran; • Guru membuka pembelajaran sesuaialur
◦ Prokes, guru menyampaikan aturan prokes terkait metode • Guru menyampaikan topik dan
pembelajaran (antara lain: peserta didik akan bergantian appersepsi
saat bertanya/menjawab, masker hanya diperkenankan • Guru menyampaikan aturan terkait
prokes
diturunkan bila kondisi “terpaksa”, karena menghalangi
suara);
Alternatif kondisi sirkulasi udara di
dalam kelas saat pembelajaran
SOP Pembelajaran di dalam Kelas
(oleh guru/wali kelas)
◦ Guru menyampaikan materi dan mendampingi peserta didik Simulasi (di bagi 1 kelompok 1 kelas)
sesuai metode pembelajaran;
◦ Sebagai wali/guru kelas, 1 orang
◦ Prokes, guru mengatur pergerakan peserta didik, guru wajib
memberikan relaksasi dengan mengajak peserta didik ◦ Sebagai peserta didik, 10-12orang
melakukan peregangan, guru tanggap pada kondisi sirkulasi
udara di dalam ruang kelas, penggunaan peralatan seperti ◦ Guru posisi di meja-kursi depan kelas
screen-lcd-spidol-whiteboard dilakukan mandiri oleh guru, ◦ Peserta didik di posisi meja-kursi
peserta didik tidak pinjam meminjam alat tulis, guru tidak masing-masing
memberikan kertas tugas ke peserta didik;
◦ Guru menutup pembelajaran, dengan alur: refleksi, salam ◦ Guru menyampaikan materi dan
penutup; menyesuaikan metode pembelajaran
◦ Prokes, guru mengatur pergantian peserta didik untuk cuci ◦ Guru mendampingi pembelajaran
tangan sebelum ganti jam, guru menyemprot disinfektan di sesuai prokes
sekitar meja-kursi guru jika diperlukan, karena ada pergantian
guru yang mengajar. ◦ Guru menutup pembelajaran, dengan
tetap mengutamakan prokes
Disinfektan meja-kursi guru
saat pergantiaan jam
SOP Protokol Kesehatan di ◦ Simulasi
tempat Ibadah/Masjid ◦ Sebagai guru, min. 3 orang
◦ Warga sekolah menuju tempat wudhu dengan bergantian/
antri (antri, sekolah telah menyiapkan tanda antrian), tetap jaga ◦ Sebagai peserta didik
jarak;
◦ Saat antri wudhu, tetap memakai masker;
◦ Tugas guru, sbb. 1.
mengatur/memantau antrian wudhu,
◦ Masuk area tempat ibadah dengan membawa perlengkapan
masing-masing (mukena, sarung, peci, sajadah), kembali • 2. memantau di pintu masuk
memakai masker; masjid/tempat ibadah (untuk cek
◦ Masuk area tempat ibadah/masjid menuju shaf yang telah kelengkapan prokes peserta didik, 3.
diberi penanda untuk ditempati; berada di dalam masjid untuk
◦ Warga sekolah melakukan ibadah berjamaah/individu dengan mengatur/memantau posisi jamaah
tetap jaga jarak, dan tetap memakai masker; peserta didik di dalam masjid
◦ Setelah selesai melakukan ibadah, tidak diperkenankan saling
salam dengan bersentuhan atau dapat dilakukan salam ◦ Peserta didik mengikuti alur SOP
“Namaste” (kedua tangan menyatu dada), perlengkapannya
dibereskan dan dibawa keluar dari masjid, untuk disimpan
secara mandiri;
◦ Warga sekolah masuk dan keluar tempat ibadah sesuai pintu
masuk dan keluar yang telah diatur.
Shaf salat diberi tanda jaga jarak
56
Video =
https://drive.google.com/file/d/1GRR8NXTEwCPudwo_4s4mYAwNM6
P-vM60/view?usp=sharing
• Inovasi tiada henti
• Materi esensi yang adaptif & menarik
• Metode PBM daring yang variatif
• Komunikasi interaktif
• Sumber belajar yang mudah diakses
• Media belajar yang terus
dikembangkan
• Evaluasi yang efektif
• Pelayanan komunikasi &
konsultasi pembelajaran &
JANGAN karakter
BERPUAS DIRI • Penampilan (fisik, ekspresi, gestur,
YA! busana) yang prima di dalam bingkai
• Inovasi tiada henti
• Materi esensi yang menarik
• Metode yang variatif
• Sumber belajar yang mudah diakses
• Media belajar yang terus dikembangkan
• Evaluasi yang efektif (daring)
• Pelayanan komunikasi & konsultasi
pembelajaran & karakter
• Protokol kesehatan
MARI • Komunikasi interaktif multidimensi (pesdik daring-
luring, OTM, sejawat)
BERSIAP & • Penampilan (fisik, ekspresi, gestur, busana) yang
BERSINERGI prima di kelas nyata & kelas daring
PERFORMANCE PRIMA
• Tata ruang kelas bersih, rapi, indah sesuai protokol kesehatan (50%)
• Perangkat teknologi hibrida yang lengkap, support BHL, serta tertata rapi & aman
• Jaringan internet yang lancar & stabil
• Performance guru
- berseragam lengkap & rapi,
- percaya diri, energik & simpatik,
- bermasker (+faceshield),
- di layar Teams memakai background layar none/natural,
- mampu mengelola kelas luring & daring sekaligus,
- kompeten pedagogik-metodik BHL
- kompeten IT
No Materi Pendukung Alamat
1 Cara CuciTangan https://www.youtube.com/watch?v=3PmVJQUCm4E
2
3
Cara MengenakanMasker
MATERI PENDUKUNG
Cara Melindungi Diri dari COVID-19
https://www.youtube.com/watch?v=adB8RW4I3o4
https://www.youtube.com/watch?v=1APwq1df6Mw
4 Daftar Periksa http://eform.kemdikbud.go.id/view.php?id=20030
5 Pedoman Perilaku Hidup Bersih danSehat https://promkes.kemkes.go.id/phbs
6 Video Kapten Masker Melawan VirusKorona https://www.youtube.com/watch?v=ffspmItIiNk