Anda di halaman 1dari 63

PERSIAPAN KBM

TATAP MUKA
DALAM MENYAMBUT
ERA NEW NORMAL
DUNIA PENDIDIKAN
NURA UMA ANNISA, S.Pd
NASIMA SCHOOL SEMARANG
DULU = PBM
LURING
(interaksi langsung guru-pesdik)
KEMARIN = PBM DARING
(interaksi daring guru-pesdik + OTM + sejawat)
Interaksi daring & luring guru-pesdik-
OTM-sejawat dengan protokol
kesehatan + perangkat IT

• SEKARANG = PBM DARING + PBM LURING


Video = https://www.youtube.com/watch?v=olXqiDqK--0
UPDATE Z O N A S I R I S I K O K A B U P A T E N / K O T A ( S a t g a s/ BNPB) (Data Mingguan per tanggal 20 Juni

2021/update 24 Juni
Dibandingkan dengan zonasi risiko pada minggu sebelumnya (13 Juni 2021) terdapat sejumlah perubahan zonasi resiko, sebagai berikut:
2021)
Jumlah Kab/kota dalam tetap, yaitu 29 Kab/Kota (per 20Juni)

Terjadi penurunan jumlah kab/kota dalam zona oranye, dari 339 293 Kab/Kota (per 20Juni) Terjadi
• 29 Kab/Kota Zonasi Resiko Tinggi
peningkatan jumlah kab/kota dalam zona kuning, dari121  166 Kab/Kota (per 20Juni) Dalam
Kota/kab
• Provinsi
Banten Tangerang
• Terjadi peningkatan jumlah kab/kota dalam zona hijau, dari25  26 Kab/Kota (per 20 Juni) Kota Tangerang
Jawa Timur Ponorogo
Ngawi
Bangkalan
Daerah Istimewa Yogyakarta Kota Yogyakarta
Bantul
Gunungkidul
Sleman
Jawa Tengah Jepara
Semarang
Pati
Tegal
Wonogiri
Kudus
Kota Semarang
Kendal
Jawa Barat Kota Bandung
Bandung
DKI Jakarta Jakarta Pusat
Jakarta Timur
Jakarta Barat
Jakarta Selatan
Kepulauan Riau Bintan
Kota Tanjungpinang
Lampung Kota Metro
Sumatera Selatan Kota Palembang
Sumatera Barat Kota Bukittinggi
Sumatera Utara Kota Medan

Kab/Kota ZonaMerah Kab/Kota ZonaOranye Kab/Kota ZonaHijau


Kab/Kota Zona Kuning
(Tidak ada Kasus/
(Risiko Tinggi) (RisikoSedang) Kementerian Pendidikan danTK
(RisikoRendah) i deabkutdearydaaamnpak)
Pengertian PTM Terbatas

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas adalah kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan
melalui tatap muka antara peserta didik dengan pendidik, secara terbatas dengan protokol
kesehatan yang ketat.

1. Jumlah siswa maksimal 50%;


2. Aktivitas dalam sekolah sesuai protokol kesehatan 5 M;
Arti 3. Durasi jam pembelajaran ditentukan oleh satuanpendidikan;
Materi pembelajaran yang bersifat esensial, prasyarat, karakter dan
Terbatas 4.
kecakapan hidup;
meliputi: 5. Menggunakan metode blended learning (campuran PJJdan PTM); dan
6. Mengikuti Instruksi Mendagri Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Pemberlakuan PPKM.

Orang tua/wali peserta didik dapat memilih pembelajaran tatap muka terbatas atau
pembelajaran jarak jauh bagi anaknya.

5
Pengecekan suhu sebelum masuk sekolah, cuci tangan
sebelum masuk kelas dan jumlah siswa
maksimal 50%

9
Prinsip Kebijakan Pendidikan di Masa Pandemi COVID-19

Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga

1 kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama


dalam menetapkan kebijakan pembelajaran

2 Tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial juga


menjadi pertimbangan dalam layanan pendidikan di masa Pandemi
COVID-19

1
Kebijakan Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19
Penyesuaian SKB 4 Menteri tetap mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan,
evaluasi capaian belajar serta kesiapan di segala aspek pendidikan baik di pemerintah
ataupun di pamerintah daerah

24 Maret – 15 Juli 15 Juli– 7 Agustus 7 Agustus – Januari – Maret –


2020 2020 Desember 2020 April Sekarang

SE Mendikbud No. Implementasi Penyesuaian Penyesuaian Penyesuaian


4 SKB 4 SKB 4 SKB 4 SKB 4
Tahun 2020 Menteri Menteri Menteri Menteri

• Belajar darti Dapat membuka Dapat membuka PTM Mulai Januari 20201: Mulai Maret 20201:
rumah PTM dengan syarat dengan syarat Apabila pemda sudah Apabila seluruh PTK pada
• Ujian Nasional memberikan izin dan satuan Pendidikan telah
Belajar dari Rumah Dapat membuka PTM satuan pendidikan divaksinasi Covid-19,
ditiadakan
dengan syarat memenuhi semua maka satuan Pendidikan
• PPDB Online dan
dilarang Belajar dari Rumah Belajar dari Rumah syarat berjenjangnya, diwajibkan memberikan
kerumunan maka PTM opsi layanan PTM
Belajar dari Rumah Belajar dari Rumah diperbolehkan, namun Terbatas dengan
tidak diwajibkan. menerapkan protocol
Kesehatan dan PJJ

1
2
SKB 4 Menteri pada bulan Maret 2021 telah mengatur akselerasi pembelajaran
tatap muka terbatas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan

Setelah pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan divaksinasi COVID-19


1
secara lengkap, pemerintah pusat, pemerintah daerah, kanwil Kemenag, atau kantor
Kemenag mewajibkan satuan pendidikan untuk menyediakan layanan:
● pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatandan
● pembelajaran jarak jauh

Orang tua/wali dapat memilih bagi anaknya untuk melakukan pembelajaran tatapmuka
2
terbatas atau tetap melaksanakan pembelajaran jarakjauh.

* Bagi satuan pendidikan di daerah yang sudah ataupun dalam proses melakukan pembelajaran tatap muka terbatas walaupun belum
divaksinasi tetap diperbolehkan selama mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan izin pemerintah daerah

1
3
INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 14 TAHUN 2021

TENTANG Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan


Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan
Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (Sekolah, Perguruan Tinggi, Akademi,Tempat


Pendidikan/Pelatihan):

1) untuk Kabupaten/Kota selain pada Zona Merah melaksanakan kegiatan belajar mengajar
sesuai dengan pengaturan teknis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;

2) untuk Kabupaten/Kota yang berada dalam Zona Merah melaksanakan kegiatan belajar
mengajar secara daring (online),

14
15
16
PTM Terbatas
Data per Tanggal: 27 Juni 2021, 18:10

33.98%
Sudah
PTM

66.02%
Belum
PTM

Sumber: Survey Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen


Alasan Sekolah Belum Memulai PTM Terbatas
Keterangan Alasan:

A.Orangtua belum mengizinkan


Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
Terbatas

B.Pemda / Satgas COVID-19 wilayah


setempat belum mengizinkan
Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
Terbatas

C.Sebagian besar GTK Belum


mendapatkan vaksin

D. Lainnya

Sumber: Survey Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen

18
Sampai dengan hari ini 1,54 juta Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
sudah menerima vaksinasi (~30% dari 5,6 juta)
Jumlah PTK yang sudah menerima vaksinasi (per 28 Mei) Status vaksinasi PTK se-Indonesia (per 28 Mei2021)
Jumlah PTK
Vaksin Dosis#1: % PTK yang sudah divaksin dosis#1 tervaksin (ribu)

DKI Jakarta 78% 123

DI Yogyakarta 75% 63
1 Maret 1April 1 Mei 28 Mei

JawaTimur 35% 333


Vaksin Dosis#2:
Jawa Barat 34% 307

1 Nasional 28% 1,543


1 Maret 1April 1 Mei 28 Mei
Maluku Utara 3% 3

▪ Laju vaksinasi PTK sempat terhambat karena Kemenkes Aceh 2% 1


mengalami isu ketersediaan (impor) vaksin di bulanApril
▪ Persentase vaksinasi PTK di kota besar secara signifikan lebih
▪ Per hari ini, ketersediaan vaksin sudah tidak menjadi tinggi dibandingkan dengan di kotakecil/kabupaten.
masalah lagi. Kemenkes berhasil memastikan impor vaksin,
sehingga total vaksin yang sudah diterima: 75juta ▪ Mohon bantuan dan dukungan Komisi X DPR RIuntuk
mensosialisasikan vaksinasi Guru ke daerah

19
SYARAT PTM TERBATAS:
Setelah pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan divaksin COVID-19 secara
lengkap, satuan pendidikan wajib menyediakan layanan pembelajaran tatap muka terbatas
dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan pembelajaran jarak jauh

Satuan pendidikan wajib memenuhi daftar periksa sebelum memulai layanan pembelajaran tatap muka terbatas.

Pembelajaran tatap muka terbatas dikombinasikan dengan pembelajaran jarak jauh untuk memenuhi protokol
kesehatan.

Orang tua/wali dapat memutuskan bagi anaknya untuk tetap melakukan pembelajaran jarak jauh walaupun
satuan pendidikan sudah memulai pembelajaran tatap muka terbatas.

Pemerintah pusat, pemerintah daerah, kanwil, dan kantor Kemenag wajib melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan.

Berdasarkan hasil pengawasan dan/atau jika terdapat kasus konfirmasi COVID-19, pemerintah pusat, pemerintah
daerah, kanwil, kantor Kemenag, dan kepala satuan pendidikan wajib melakukan penanganan kasus dan dapat
memberhentikan sementara pembelajaran tatap muka terbatas di satuan pendidikan.

Dalam hal terdapat kebijakan pemerintah pusat untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran COVID-19, maka
pembelajaran tatap muka terbatas dapat diberhentikan sementara sesuai jangka waktu kebijakan.

20
Penerapan protokol kesehatan di sekolah menerapkan 5 M

21
Penerapan protokol kesehatan di sekolah menerapkan 5 M

22
Konsep Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19

Kebutuhan Protokol kurikulum prinsip adaptif kondisi


Peserta Didik kesehatan kondisi khusus pembelajaran pandemi
pembelajaran semua praktik Mengacu pada Sejumlah prinsip yang perlu
diharapkan memenuhi pembelajaran kurikulum kondisi digunakan dalam antisipasi yang
kebutuhan psikososial harus mengacu khusus, merencanakan, mungkin terjadi terkait
maupun kebutuhan pada protokol memilih satu dari tiga menyiapkan, dengan kondisi
penguasaan kesehatan yang pilihan kurikulum yaitu: memandu dan pandemi termasuk
kompetensi peserta ditetapkan oleh Kurikulum 2013, mengembangkan lahirnya varian baru
didik. pemerintah. Kurikulum pembelajaran
Kondisi Khusus dan
Kurikulum Mandiri,

Sumber: Buku Panduan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi

23
Tahapan Penyelenggaraan PTM Terbatas (1/2)

1. Satuan pendidikan membentuk Tim Satgas COVID-19, yang terdiri dari


a. Tim Pembelajaran, Psikososial, dan TataRuang
1 b. Tim Kesehatan, Kebersihan, danKeamanan
Persiapan c. Tim Pelatihan dan Humas
2. Menyiapkan kesiapan belajar sesuai daftar periksa
3. Mengisi laman daftar periksa padaDapodik
4. Membuat surat usulan pembukaan PTM Terbatas kepada dinas pendidikan

1. Dinas pendidikan melalui tim verifikator yang telah dibentuk melakukan


verifikasi isian daftar periksa kesiapan belajar pada lamanDapodik
2 2. Apabila satuan pendidikan lulus verifikasi, mereka dapat melakukan simulasi
Verifikasi PTM Terbatas berdasarkan Surat Rekomendasi LayakPTM Terbtas yang
diterbitkan oleh dinas pendidikan
3. Namun bila tidak lolos, satuan pendidikan wajib melengkapi persyaratan sesuai
rekomendasi tim verifikator, dan memperbaiki daftar periksa pada Dapodik

24
Tahapan Penyelenggaraan PTM Terbatas (2/2)
1. Satuan pendidikan membuat kuesioner pilihan PTM Terbatas atau PJJkepada
3 orang tua

Izin 2. Bila ada orang tua yang keberatan, satuan pendidikan menyiapkan PJJ
Orang tua
3. Sementara bila orang tua mengizinkan, satuan pendidikan melanjutkan PTM
Terbatas

1. Dinas kesehatan melalui Puskesmas dan Satgas COVID-19 di Satuan pendidikan


4 melakukan evaluasi. Bila aman, PTM Dilanjutkan. Bila tidak, PTMditunda
Evaluasi untuk disempurnakan
dan
Pemantauan 2. Bila ada kasusterkonfirmasi COVID-19 pada PTM Terbatas, satuan pendidikan
wajib menutup PTM Terbatas untuk sementara dan menggantinya menjadi PJJ

25
Daftar Periksa Kesiapan PTM Terbatas (1/2)
1 Ketersediaan Sarana Sanitasi dan
Kebersihan
a. Toilet atau kamar mandi bersih;
b. Sarana cuci tangan pakai sabun
dengan air mengalir atau cairan
pembersih tangan (hand sanitizer);
dan
c. Disinfektan
2 Ketersediaan Fasilitas Kesehatan
a. Mampu mengakses fasilitas kesehatan,
seperti puskesmas, klinik, rumah sakit, dan
lainnya;
b. Menerapkan area wajib masker kain atau
masker tembus pandang bagi yang memiliki
peserta didik disabilitas rungu;dan
c. Thermogun (pengukur suhu tubuh)

26
Daftar Periksa Kesiapan PTM Terbatas (2/2)
3 Pemetaan Warga Satuan Pendidikan yang Tidak Boleh
Melakukan Kegiatan di Satuan Pendidikan, seperti:
a. Kondisi medis komorbid tidak terkontrol;
b. Tidak memiliki aksestransportasi yang memungkinkan
penerapan jaga jarak
c. Memiliki riwayat perjalanan dari zona kuning, oranye,
merah dan belum menyelesaikan isolasi mandiri selama
14 hari; dan
d. Memiliki riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi
positif COVID-19 dan belum menyelesaikan isolasi
mandiri selama 14 (empat belas) hari.

44. Membuat Kesepakatan Bersama


Komite Sekolah tentang Kesiapan
PTM Terbatas

27
Ketersediaan Sarana Prasarana di Satuan Pendidikan
Kebutuhan Kebersihan dan Sanitasi Peralatan Kesehatan
1. Air bersih untuk keperluan 1. Thermo gun
membersihkan sekolah dan cucitangan 2. Form-form pemantauan kesehatan
2. Alat-alat kebersihan dan disinfeksi 3. Masker cadangan sesuai usia (terutama
seperti ember, kain pel, kain untuk peserta didik TK/RA dan SD/MI)
mikrofiber/lainnya, dan sprayer 4. Peralatan kesehatan di ruang UKS
3. Tempat cuci tangan 1 buah per kelas 5. Obat-obatan sederhana di ruang UKS,dll
4. Sabun cuci tangan
Lain lain
5. Cairan disinfektan
1. Ruang UKSdan ruang isolasi. jika ruang
6. Sarung tangan, masker
UKS/ruang isolasi tidak tersedia, maka
ruangan lain dapat dialih fungsikan menjadi
ruang UKS/ ruangisolasi
2. Media KIEpencegahan COVID-19, dan
protokol kesehatan

28
Pengaturan Jadwal Pembelajaran (1/2)
Dalam pengaturan jadwal pembelajaran PTM dan PJJ, satuan pendidikan dapat melakukan:
1. Pengelompokkan/bubble, yaitu 3. Jam masuk dan pulang pada kelasyang
pengelompokkan peserta didik pada menjalankan PTM Terbatas dibedakan
kelompok kecil beserta guru, sehingga untuk menghindari kerumunan. Misalkan,
mereka hanya beraktifitas pada kelompok hari Senin yang masukhanya kelas1 dan 4,
kecil yangsama; dengan rincian sebagai berikut:
2. Shifting, yaitu pembagian kelas pagi-siang, a. Kelas 1A - C jam 08.00 – 10.00
PJJ-PTM.Contoh: b. Kelas 1D - F jam 09.00 – 11.00
a. Senin dan Kamisyang mengikuti PTM c. Kelas 4A - C jam 12.30 – 14.30
adalah kelas1 dan 4; d. Kelas 4D - F jam 13.30 – 15.30
b. Selasadan Jumatyang PTM kelas2 dan 5;
c. Rabu dan Sabtu yang PTM kelas3 dan6; 4. Istirahat dilakukan di dalam kelas masing-
dan masing, dan dilarang ngobrol saat
d. Selebihnya PJJ makan/minum.
Pengaturan jadwal PJJdan PTM dapat berbeda antara satu satuan pendidikan dengan lainnya disesuaikan
dengan kondisi wilayahnya.

29
Pengaturan Jadwal Pembelajaran (2/2)

Contoh Pengaturan JadwalPembelajaran Tatap Muka Terbatas Tingkat SD(2x/minggu)

KELAS SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

PTM PTM
1 PJJ PJJ PJJ PJJ
(07.30 – 10.00) (07.30 – 10.00)

PTM PTM
2 PJJ PJJ PJJ PJJ
(07.30 – 10.00) (07.30 – 10.00)

PTM PTM
3 PJJ PJJ PJJ PJJ
(07.30 – 10.00) (07.30 – 10.00)

PTM PTM
4 PJJ PJJ PJJ PJJ
(08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00)

PTM PTM
5 PJJ PJJ PJJ PJJ
(08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00)

PTM PTM
6 PJJ PJJ PJJ PJJ
(08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00)

Sumber: Buku Panduan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi

30
Pengaturan Jadwal Pembelajaran (2/2)

Contoh Pengaturan JadwalPembelajaran Tatap Muka Terbatas Tingkat SD(3x/minggu)

KELAS SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

PTM PTM PTM


1 PJJ PJJ PJJ
(07.30 – 10.00)) (07.30 – 10.00) (07.30 – 10.00)

PTM PTM PTM


2 PJJ PJJ PJJ
(07.30 – 10.00) (07.30 – 10.00) (07.30 – 10.00)

PTM PTM PTM


3 PJJ PJJ PJJ
(08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00)

PTM PTM PTM


4 PJJ PJJ PJJ
(08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00)

PTM PTM PTM


5 PJJ PJJ PJJ
(09.30 – 12.00) (09.30 – 12.00) (09.30 – 12.00)

PTM PTM PTM


6 PJJ PJJ PJJ
(09.30 – 12.00) (09.30 – 12.00) (09.30 – 12.00)

Sumber: Buku Panduan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi

31
Tata Letak Bangku, Meja, dan Ventilasi
Tata Letak Bangku dan Meja
1. Jarakantarbangku minimal 1,5 meter.
2. Bangku yang tidak terpakai dipindahkan dari kelasatau
diletakkan di belakang kelas
3. Bagi PAUD, SDLB, MILB, SMPLB, MTsLB dan SMLB, dan MALB,
maksimal5pesertadidik perkelas.
4. Bagi SMA, SMK, MA, MAK, SMP, MTs, SD, dan MI, maksimal 18
peserta didik per kelas atau 25-50% dari total peserta didik per
rombongan belajar
5. Posisiduduk pesertadidik diatur searah
6. Memastikan ventilasi baik di setiap ruangan yang digunakan

Standar Ventilasi
1. Jika ventilasi alami (tanpa pendingin udara/AC), maka luas
Jika ruang kelas tidak memiliki ventilasi yang
ventilasi 20% dari luas ruang kelas, agar pertukaran udara
baik, maka semua jendela dan pintu kelas
menjadi baik
dibuka sampai memenuhi 20% dari luas
2. Jikaventilasi mekanik (ruang/kelas menggunakan pendingin
kelas/ruangan atau pembelajaran dilakukan di
udara), makaruang/kelas tersebut menggunakan exhaust
luar kelas/ruang
fan/memiliki alat pembersih udara/air cleaner/air purifier.
Sumber: Buku Panduan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi

32
Tata Letak Bangku, Meja, dan Ventilasi

33
Daftar Simulasi-tahap 1 (yang akandilakukan)

SOP Sambut Peserta


Didik (di gerbang/
pintu masuk utama SOP Rutin Harian di SOP Prokes di
oleh piket guru/tenaga dalam Kelas (kendali tempat
kependidikan) oleh wali kelas)
Ibadah/masjid

Step-1 Step-2 Step-3 Step-4 Step-5 (add)

SOP Rutin Harian SOP


sebelum Masuk Ruang Pembelajaran di
Kelas (kendali oleh dalam Kelas
wali kelas) (kendali oleh wali
kelas/guru bidang
studi)
◦ Masker
Bahan dan Alat ◦ Face shield
Simulasi –Individu ◦ Tas siaga covid-19
Bahan dan Alat
Simulasi –Satgas Unit
◦ Sarpras sekolah yang sudah disiapkan

◦ thermogun,
◦ tempat cuci tangan lengkap dengan
sabun dan tissue pengering,
◦ penanda visual
◦ Visual SOP
◦ Pengeras suara portable
SOP Sambut Peserta Didik
(oleh guru/tenaga kependidikan yangpiket)

◦ Piket guru/tendik menempati posisi di sekitar pintu masuk Simulasi 


utama, dengan jaga jarak; ◦ Sebagai guru/tendik bertugas
◦ Tugas guru/tendik yang piket dibagi, yaitu: 1. bertugas piket, (min. 3 orang)
mengukur suhu badan (dengan thermogun), 2. bertugas ◦ Sebagai peserta didik,
mengarahkan untuk cuci tangan, sekaligus mengatur/ membawa tas siaga covid-19
mengecek antrian, 3. bertugas mengecek kelengkapan masker,
faceshield dan barang di tas siaga; ◦ Peserta didik masuk mengikuti
alur dengan tetap jaga jarak
◦ Guru/tendik menempati posisi sesuai tugasnya masing- sesuai tanda antrian
masing;
◦ Guru/tendik bertugas di posisi
◦ Guru/tendik melakukan tugassesuai alur; masing-masing
◦ Setiap peserta didik yang hadir, melakukan alur dengan tetap
jaga jarak (sesuai petunjuk antrian)  1. diukur suhu badan,
2. mencuci tangan, 3. dicek kelengkapannya, dan 4. berjalan
menuju arah kelas, sambil melakukan salam Namaste ke arah
guru/tendik yang piket;
Ilustrasi alur

ukur suhu
badan cuci tangan cek tas siaga salam Namaste
Tas siaga Covid-19 Sekolah
Nasima, wajib berisi 
• Masker cadangan;
• Kantong masker
kotor/habis pakai;
• Hand sanitizer (gel/spray);
• Suplemen/multivitamin;
• Tissu kering dan basah;
• Alat-bekal makan/minum;
• Alat ibadah (mukena/
sarung/peci/sajadah).
tambahan 
• Spray disinfektan;
• Sabun cuci tangan;
bekal makan-
minum dan alat
Tas siaga makan perlengkapan
Covid-19 ibadah

tissu kering +
hand sanitizer
basah multivitamin
spray
disinfektan

plastik masker
kotor
cadangan masker
SOP Rutin Harian sebelum Masuk ke Ruang Kelas
(dalam kendali Wali/Guru Kelas)
Simulasi  (di bagi 1 kelompok 1kelas)
◦ Wali/Guru kelas memastikan bahwa ruang kelastelah ◦ Sebagai wali/guru kelas, 1 orang
steril/didisinfektan;
◦ Sebagai peserta didik, 10-12 orang tiap
◦ Wali/Guru kelas menempati posisi di depan pintu ruang; kelompok, salah satu memimpin barisan
◦ Peserta didik berbaris di depan ruang, dan berdiri pada posisi ◦ Wali/Guru kelas pada posisi di depan
jaga jarak yang telah diatur dan diberi tanda, salah satu pintu kelas
menjadi pimpinan rutin harian;
◦ Peserta didik pada posisi barisan yang
◦ Peserta didik melakukan rutin harian sebelum masuk kelas, telah diberi tanda
yaitu melakukan ikrar Anak Nasima;
◦ Rutin harian dilakukan sesuai alurnya
◦ Selesai ikrar, wali/guru kelas mengecek  1. pemakaian
masker dan faceshield peserta didik, 2. kondisi harian peserta ◦ Wali/Guru kelas melakukan
didik (ada form); pengecekan
◦ Peserta didik masuk kelas (salam
◦ Wali/Guru kelas menyilakan peserta didik masuk kelas, saling
Namaste), penggunaan hand sanitizer
salam Namaste, memakai cairan hand sanitizer (disediakan di
depan kelas atau dengan handsanitizer masing-masing)
Wali kelas melakukan pengecekan
Peserta didik berbaris pada masker dan face shield peserta
posisi yang telah diatur didik

Pemakaian hand
sanitizer sebelum
masuk ke kelas
SOP Rutin Harian di dalam Kelas
(dalam kendali Wali/Guru Kelas)
◦ Peserta didik masuk kelas satu persatu menuju meja- Simulasi  (di bagi 1 kelompok 1 kelas)
kursinya, diikuti wali/guru kelas menuju meja-kursi di ◦ Sebagai wali kelas, 1 orang, posisi masuk
depan kelas; terakhir setelah semua peserta didik masukkelas

◦ Setelah semua peserta didik masuk, wali/guru kelas ◦ Sebagai peserta didik, 10-12 orang, salah satu
menyilakan pemimpin memulai rutin harian di kelas; memimpin rutin harian, tetap posisi di meja-
kursinya
◦ Peserta didik melakukan rutin harian, dengan alur 
◦ Peserta didik masuk kelas menuju meja-kursinya
(pada posisi berdiri) hormat bendera, menyanyikan
Indonesia Raya, Mars dan hymne Nasima, (padaposisi duduk) ◦ Wali/Guru kelas masuk menuju meja-kursinya di
mujahadah asmaul husna; depan kelas

◦ Selesai rutin harian, wali/guru kelas memberi motivasi dan ◦ Rutin harian dilakukan sesuai alur, dipimpin
senantiasa mengingatkan prokes selama peserta didik salah satu peserta didik
berada di sekolah. ◦ Wali/Guru kelas memberi motivasi dan
mengingatkan prokes
Posisi peserta didik di Posisi wali/guru di
dalam kelas dalam kelas
Posisi wali/guru di
dalam kelas
SOP Pembelajaran di dalam Kelas
(oleh guru/wali kelas)

◦ Guru membuka pembelajaran dengan alur  salam Simulasi  (di bagi 1 kelompok 1 kelas)
“Namaste”, mengajak berdoa, mengecek presensi, dan • Sebagai guru, 1 orang lengkap dengan
memberi motivasi awal; masker-face shield, serta perlengkapan
pembelajaran
◦ Prokes, posisi guru di meja depan, menggunakan masker • Sebagai peserta didik, 10-12 orang,
dan face shield (masker dapat diturunkan, apabila suara lengkap dengan masker-face shield dan
guru kurang jelas), jaga jarak dari peserta didik terdepan tas siaga covid-19
min. 1,5 m; • Guru posisi di meja-kursi depan kelas
• Peserta didik di posisi meja-kursi masing-
◦ Guru menyampaikan topik, tujuan, dan metode
masing
pembelajaran; • Guru membuka pembelajaran sesuaialur
◦ Prokes, guru menyampaikan aturan prokes terkait metode • Guru menyampaikan topik dan
pembelajaran (antara lain: peserta didik akan bergantian appersepsi
saat bertanya/menjawab, masker hanya diperkenankan • Guru menyampaikan aturan terkait
prokes
diturunkan bila kondisi “terpaksa”, karena menghalangi
suara);
Alternatif kondisi sirkulasi udara di
dalam kelas saat pembelajaran
SOP Pembelajaran di dalam Kelas
(oleh guru/wali kelas)
◦ Guru menyampaikan materi dan mendampingi peserta didik Simulasi  (di bagi 1 kelompok 1 kelas)
sesuai metode pembelajaran;
◦ Sebagai wali/guru kelas, 1 orang
◦ Prokes, guru mengatur pergerakan peserta didik, guru wajib
memberikan relaksasi dengan mengajak peserta didik ◦ Sebagai peserta didik, 10-12orang
melakukan peregangan, guru tanggap pada kondisi sirkulasi
udara di dalam ruang kelas, penggunaan peralatan seperti ◦ Guru posisi di meja-kursi depan kelas
screen-lcd-spidol-whiteboard dilakukan mandiri oleh guru, ◦ Peserta didik di posisi meja-kursi
peserta didik tidak pinjam meminjam alat tulis, guru tidak masing-masing
memberikan kertas tugas ke peserta didik;
◦ Guru menutup pembelajaran, dengan alur: refleksi, salam ◦ Guru menyampaikan materi dan
penutup; menyesuaikan metode pembelajaran
◦ Prokes, guru mengatur pergantian peserta didik untuk cuci ◦ Guru mendampingi pembelajaran
tangan sebelum ganti jam, guru menyemprot disinfektan di sesuai prokes
sekitar meja-kursi guru jika diperlukan, karena ada pergantian
guru yang mengajar. ◦ Guru menutup pembelajaran, dengan
tetap mengutamakan prokes
Disinfektan meja-kursi guru
saat pergantiaan jam
SOP Protokol Kesehatan di ◦ Simulasi 
tempat Ibadah/Masjid ◦ Sebagai guru, min. 3 orang
◦ Warga sekolah menuju tempat wudhu dengan bergantian/
antri (antri, sekolah telah menyiapkan tanda antrian), tetap jaga ◦ Sebagai peserta didik
jarak;
◦ Saat antri wudhu, tetap memakai masker;
◦ Tugas guru, sbb. 1.
mengatur/memantau antrian wudhu,
◦ Masuk area tempat ibadah dengan membawa perlengkapan
masing-masing (mukena, sarung, peci, sajadah), kembali • 2. memantau di pintu masuk
memakai masker; masjid/tempat ibadah (untuk cek
◦ Masuk area tempat ibadah/masjid menuju shaf yang telah kelengkapan prokes peserta didik, 3.
diberi penanda untuk ditempati; berada di dalam masjid untuk
◦ Warga sekolah melakukan ibadah berjamaah/individu dengan mengatur/memantau posisi jamaah
tetap jaga jarak, dan tetap memakai masker; peserta didik di dalam masjid
◦ Setelah selesai melakukan ibadah, tidak diperkenankan saling
salam dengan bersentuhan atau dapat dilakukan salam ◦ Peserta didik mengikuti alur SOP
“Namaste” (kedua tangan menyatu dada), perlengkapannya
dibereskan dan dibawa keluar dari masjid, untuk disimpan
secara mandiri;
◦ Warga sekolah masuk dan keluar tempat ibadah sesuai pintu
masuk dan keluar yang telah diatur.
Shaf salat diberi tanda jaga jarak

Disediakan hand sanitizer di sekitar pintu


masjid
SELAMAT
DATANG
“BHL”
Blended learning adalah
metode belajar di mana proses
belajar tatap kelasberpadu
dengan proses e-learning
secaraharmonis, atau bisa juga
disebut pembelajaran
campuran. Salah satu
metodenya adalah flipped
classroom, yang
menggabungkan pembelajaran
sinkron (synchronous) dengan
pembelajaran mandiri yang
asinkron (asynchronous).

56
Video =
https://drive.google.com/file/d/1GRR8NXTEwCPudwo_4s4mYAwNM6
P-vM60/view?usp=sharing
• Inovasi tiada henti
• Materi esensi yang adaptif & menarik
• Metode PBM daring yang variatif
• Komunikasi interaktif
• Sumber belajar yang mudah diakses
• Media belajar yang terus
dikembangkan
• Evaluasi yang efektif
• Pelayanan komunikasi &
konsultasi pembelajaran &
JANGAN karakter
BERPUAS DIRI • Penampilan (fisik, ekspresi, gestur,
YA! busana) yang prima di dalam bingkai
• Inovasi tiada henti
• Materi esensi yang menarik
• Metode yang variatif
• Sumber belajar yang mudah diakses
• Media belajar yang terus dikembangkan
• Evaluasi yang efektif (daring)
• Pelayanan komunikasi & konsultasi
pembelajaran & karakter
• Protokol kesehatan
MARI • Komunikasi interaktif multidimensi (pesdik daring-
luring, OTM, sejawat)
BERSIAP & • Penampilan (fisik, ekspresi, gestur, busana) yang
BERSINERGI prima di kelas nyata & kelas daring
PERFORMANCE PRIMA
• Tata ruang kelas bersih, rapi, indah sesuai protokol kesehatan (50%)
• Perangkat teknologi hibrida yang lengkap, support BHL, serta tertata rapi & aman
• Jaringan internet yang lancar & stabil
• Performance guru
- berseragam lengkap & rapi,
- percaya diri, energik & simpatik,
- bermasker (+faceshield),
- di layar Teams memakai background layar none/natural,
- mampu mengelola kelas luring & daring sekaligus,
- kompeten pedagogik-metodik BHL
- kompeten IT
No Materi Pendukung Alamat
1 Cara CuciTangan https://www.youtube.com/watch?v=3PmVJQUCm4E
2
3
Cara MengenakanMasker
MATERI PENDUKUNG
Cara Melindungi Diri dari COVID-19
https://www.youtube.com/watch?v=adB8RW4I3o4
https://www.youtube.com/watch?v=1APwq1df6Mw
4 Daftar Periksa http://eform.kemdikbud.go.id/view.php?id=20030
5 Pedoman Perilaku Hidup Bersih danSehat https://promkes.kemkes.go.id/phbs
6 Video Kapten Masker Melawan VirusKorona https://www.youtube.com/watch?v=ffspmItIiNk

7 Video Perilaku Hidup Bersih danSehat https://www.youtube.com/watch?v=HuTSWkU1dhM

8 Pedoman Kembali keSekolah di Masa Pandemi COVID-19 https://www.youtube.com/watch?v=REJjgiZ7WJM


9 Kembali keSekolah di Masa Pandemi https://www.youtube.com/watch?v=uFwq9O6477U
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran PAUDDikdasmen di Masa
10
Pandemi COVID-19, Kemendikbudristek
Panduan Mitigasi Risiko PTM Terbatas dan Edukasi PHBS,
11
Kemendikbudristek
Pengawasandan Pembinaan Penerapan Protokol Kesehatandi
12
Satuan Pendidikan. (Panduan Bagi Puskesmas),Kemenkes.
https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar/
13 Data Survey PTM Terbatas
home/survey-ptm-dashboard-spasial
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 40
45

Anda mungkin juga menyukai