Anda di halaman 1dari 25

BIOSTATISTIK

Nanda Aula Rumana

Uji T Dependen & Wilcoxon

www.esaunggul.ac.id
Uji beda 2 rata-rata
(atau T-test atau uji-T)
dikenal juga dengan nama uji hubungan antara dua variabel,
yakni variabel numerik dengan variabel kategorik, dimana
kategorinya hanya dua.
Dua nilai rata-rata yang akan diuji tersebut apakah sama atau
berbeda signifikan secara statistik.
Dalam uji-T dikenal 2 jenis:
– uji-T berpasangan
– uji-T independen

www.esaunggul.ac.id
Uji Beda Mean 2 Kelompok

uji beda mean uji beda mean


dependen independen

Varian
Varian
Berbed
Sama
a

www.esaunggul.ac.id
Uji beda 2 rata-rata
(atau T-test atau uji-T)
Mengukur keberhasilan intervensi  uji statistik  apakah nilai
parameter antara dua populasi tersebut berbeda atau tidak
Misal:
apakah ada perbedaan rata-rata berat badan antara
sebelum dengan sesudah mengikuti intervensi program diet?
Atau apakah ada perbedaan rata-rata tekanan darah
penduduk kota dengan penduduk desa?

Sebelum uji statistik 2 kelompok data  tentukan apakah


dependen/independen

www.esaunggul.ac.id
Uji Beda 2 Rata-rata
(atau T-test atau uji-T)
Parametrik :
– Uji T Dependen (berpasangan/paired)
– Uji T Independen
Non Parametrik:
– Uji Wilcoxon
– Uji Mann Whitney

www.esaunggul.ac.id
Statistik Inferensial

Parametrik Non Parametrik

Kategorik Numerik vs
vs Numerik Numerik

2 >2 Korelasi
Kategorik Kategorik
Pearson

Anova
T T
dependen independen

www.esaunggul.ac.id
Statistik
Inferensial

Statistik Statistik Non


Parametrik Parametrik

Katagorik vs Katagorik vs Numerik vs


numerik katagorik numerik

Korelasi
Dependen Independen Dependen Independen
Spearman

Chi Square 1
2 Katagorik > 2 katagorik 2 katagorik > 2 katagorik 2 Katagorik > 2 katagorik dan 2 sampel,
Fisher exact

Mann Whitney,
Wilcoxon Friedman Median Test, Kruskall Wallis Mc Nemar Chocran
Run Wolfowitz

www.esaunggul.ac.id
Syarat atau Asumsi Uji T
• data harus berdistribusi normal.
• Jika tidak berdistribusi normal  uji-t tidak valid 
uji non-parametrik seperti Wilcoxon (data
berpasangan) atau Mann-Whitney U (data
independen).

www.esaunggul.ac.id
Aplikasi Uji-T
Dependen/Berpasangan/Paired
Subjek diukur dua kali
Misal : sebelum dan sesudah intervensi
Contoh: membandingkan data berat badan ibu sebelum
dengan sesudah kehamilan (file bayi95.sav)
Uji hipotesis : menilai apakah ada perbedaan berat
badan ibu antara sebelum dengan sesudah kehamilan
jika selisih berat badan berdistribusi normal maka
asumsi statistik parametrik telah terpenuhi dan uji-T
berpasangan dapat dilakukan

www.esaunggul.ac.id
UJI BEDA DUA MEAN DEPENDEN (PAIRED SAMPLE)

Tujuan : untuk menguji perbedaan mean antara dua kelompok


data yang dependen
CONTOH KASUS :
1. Apakah ada pengaruh “program diet” terhadap penurunan
berat badan.
2. Apakah ada perbedaan tingkat pengetahuan antara sebelum
dan sesudah dilakukan pelatihan
3. Apakah ada perbedaan berat badan antara sebelum dan
sesudah mengikuti program diet

www.esaunggul.ac.id
Syarat :
– Distribusi data normal
– Kedua kelompok data dependen/pair
– Jenis variabel: numerik dan katagori (dua kelompok)

d
T đ= Rata-rata nilai d
Sd d
Sd = Simpangan Baku dari nilai d
n n = Banyaknya Pasangan
 d  x 1  x2  Df = n-1
d 
n n

www.esaunggul.ac.id
CONTOH SOAL
Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh Vitamin B12 terhadap penyakit
anemia. Sejumlah 10 penderita diberi suntikan vitamin B12 dan diukur kadar
Hb darah sebelum dan sesudah pengobatan. Hasil pengukuran adalah sbb:
sebelum : 12,2 11,3 14,7 11,4 11,5 12,7 11,2 12,1 13,3 10,8
sesudah : 13,0 13,4 16,0 13,6 14,0 13,8 13,5 13,8 15,5 13,2
Coba anda buktikan apakah ada perbedaan kadar Hb antara sebelum dan
sesudah pemberian suntikan Vit. B12, dengan alpha 5 %.
– Hipotesis :
– Ho :  = 0 (tidak ada perbedaan kadar Hb antara sebelum & sesudah
pemberian Vit B12)
– Ha :  ≠ 0 (ada perbedaan kadar Hb antara sebelum & sesudah pemberian Vit
B12)

www.esaunggul.ac.id
Perhitungan Uji t :
sebelum: 12,2 11,3 14,7 11,4 11,5 12,7 11,2 12,1 13,3 10,8
sesudah: 13,0 13,4 16,0 13,6 14,0 13,8 13,5 13,8 15,5 13,2

deviasi  (12,2  13,0)  (11,3  13,4)  ...  no resp


1
sebelum sesudah d
12,2 13 -0,8
x-xbar
1,06
(x-xbar)2
1,1236

d
 deviasi  18,6  1,86 2
3
11,3
14,7
13,4
16
-2,1
-1,3
-0,24
0,56
0,0576
0,3136
n 10 4 11,4 13,6 -2,2 -0,34 0,1156
5 11,5 14 -2,5 -0,64 0,4096
( d  d ) 2 6 12,7 13,8 -1,1 0,76 0,5776
SD _ d   0,598  0,60 7 11,2 13,5 -2,3 -0,44 0,1936
n 1 8 12,1 13,8 -1,7 0,16 0,0256
9 13,3 15,5 -2,2 -0,34 0,1156
1,86
t  9,80 10 10,8 13,2 -2,4 -0,54 0,2916
0,60 -18,6 3,224
rata-rata -1,86 0,358222
10 sd_d 0,598

Kemudian dari nilai t tsb dicari nilai p dengan melalui tabel t

www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
Dari soal diatas diperoleh thitung = 9,80 dan df=10-1=9, maka
nilainya di sebelah kanan dari nilai tabel 2.262(p=0,05)
Keputusan Uji Statistik:
T hitung > T tabel
nilai perhitungan > nilai tabel)  Ho ditolak
Pendekatan probabilistik
Hasil perhitungan menghasilkan nilai P Value <  0.05) maka
dapat diputuskan Ho ditolak. Sehingga dengan menggunakan
alpha 5 % dapat disimpulkan bahwa, secara statistik ada
perbedaan kadar Hb antara sebelum dan sesudah diberi suntikan
vitamin B12

www.esaunggul.ac.id
Latihan Soal
Seorang tenaga kesehatan mengatakan bahwa terapi
akupunktur dapat menurunkan berat badan pasien.
Seorang peneliti di bidang kesehatan ingin mengetahui
Apakah ada perbedaan yang signifikan berat badan
pasien sebelum dan sesudah Terapi Akupunktur. ( α =
5%)
Responden pada penelitian ini sebanyak 10 pasien yang
dipilih secara acak. Berikut ini adalah data nilai sebelum
dan sesudah Terapi Akupunktur, yaitu :

Pre 77 66 80 95 74 79 72 67 60 60
Post 51 48 58 44 61 55 59 50 48 52

www.esaunggul.ac.id
STATISTIK NON-PARAMETRIK: UJI-
WILCOXON
• Wilcoxon Sign Rank Test merupakan suatu uji
nonparametrik yang biasanya digunakan pada data-
data kualitatif (skala nominal dan ordinal) atau
untuk data kuantitatif yang tidak berdistribusi
normal.
• Syarat uji Wilcoxon adalah data interval yang di
ordinalkan dan distribusi datanya tidak normal.
• Dalam statistik parametrik, uji yang hampir mirip
adalah uji T Dependen yang membedakan pada
kedua uji tersebut adalah distribusi datanya saja.

www.esaunggul.ac.id
UJI WILCOXON

o Rumus :

T  1 / 4 N N  1) 
z 
1 / 24( N )( N  1)( 2 N  1)

Keterangan :
T = selisih terkecil
N= jumlah sampel, (angka yang sama dihilangkan)

www.esaunggul.ac.id
Contoh :

o Untuk meningkatkan kemampuan para salesman


dalam memasarkan roti. Manajer Pemasaran
mengikuti sertakan 15 salesman pada sebuah
pelatihan Wiraniaga. Setelah itu, Manajer Pemasaran
membandingkan kinerja penjualan roti dari para
salesman sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan,
dengan hasil seperti berikut :

www.esaunggul.ac.id
Soal
Salesman Sebelum Sesudah
1 525 554
2 550 550
3 560 587
4 450 489
5 400 450
6 435 435
7 450 445
8 445 490
9 345 375
10 336 380
11 327 350
12 329 329
13 547 549
14 355 357
15 520 525

www.esaunggul.ac.id
Hipotesis

Ho : Tidak terdapat perbedaan kinerja penjualan roti


sebelum dan sesudah pelatihan wiraniaga.

Ha : Terdapat perbedaan kinerja penjualan roti sebelum


dan sesudah pelatihan wiraniaga.

www.esaunggul.ac.id
Perhitungan
Sebelum Sesudah Selisih Tanda Ranking
525 554 29 positif 7
550 550 0 Sama -
560 587 27 positif 6
450 489 39 positif 9
400 450 50 positif 12
435 435 0 sama -
450 445 -5 negatif 3,5
445 490 45 positif 11
345 375 30 positif 8
336 380 44 positif 10
327 350 23 positif 5
329 329 0 sama -
547 549 2 positif 1,5
355 357 2 positif 1,5
520 525 5 positif 3,5

www.esaunggul.ac.id
Perhitungan

T  1 / 4 N N  1) 
z 
1 / 24( N )( N  1)( 2 N  1)
3,5  1 / 4(12)12  1) 
z
1 / 24(12)(12  1)( 2(12)  1)
3,5  39
z
162,5
 35,5
z
12,75
z  2,78
www.esaunggul.ac.id
Kesimpulan

o Harga Z hitung tersebut selanjutnya dibandingkan


dengan harga Z tabel.
o Berdadarkan perhitungan tersebut maka Z hitung lebih
kecil dari nilai tabel (-2,78 < -1,96). Hal ini berarti Ho
ditolak atau pelatihan wiraniaga benar-benar
meningkatkan kinerja penjualan para salesman.

www.esaunggul.ac.id
Terima Kasih

www.esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai