Anda di halaman 1dari 69

PRODUK DOMESTIK

REGIONAL BRUTO (PDRB)


LAPANGAN USAHA DAN
PENGELUARAN SERTA
CHAIN VOLUME MEASURES
(CVM)
disampaikan pada Capacity Building BPS Kota Sawahlunto

Dwi Susanti
Nerwilis BPS Provinsi Sumatera Barat

Jumat, 1 Desember 2023


Sumber gambar: https://pexels.com/
1 KONSEP PDB/PDRB

2 PDRB LAPANGAN USAHA

OUTLINE
PAPARAN 3 PDRB MENURUT PENGELUARAN

PERUBAHAN TAHUN DASAR (REBASING) -


3 CVM

2
1
KONSEP
PDB/PDRB

3
P DRB ?

4
PENDAHULUAN

• Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai total semua barang dan jasa
yang dihasilkan oleh semua sektor ekonomi di suatu wilayah dalam kurun
waktu tertentu, seperti satu negara, provinsi atau Kabupaten/Kota

• Wilayah:
Negara  PDB
Provinsi/Kabupaten/Kota  PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)

• PDRB mengukur seberapa besar nilai yang dihasilkan oleh aktivitas


ekonomi di suatu wilayah.

• Jadi, jika kita menghitung semua barang yang diproduksi dan jasa yang
ditawarkan di suatu daerah dalam satu tahun, jumlah nilai dari semua itu
akan menjadi PDRB daerah tersebut

5
KONSEP PDRB
Pemilik
Usaha/Perusahaan
Barang & (Residen & Non Periode
Definisi PDRB Jasa Residen) Tertentu

Aktivitas Wilayah
Ekonomi
PDRB Domestik

FULL COVERAGE

Pengukuran PDRB
1

PDRB Atas dasar harga 2


PDB per-kapita berlaku (ADHB)
PDRB Atas dasar harga Pertumbuhan
konstan (ADHK) Ekonomi
Barang dan jasa dihitung menggunakan harga
yang berlaku pada saat ini. Barang dan jasa tersebut dihitung pada harga
PDB yang dihasilkan disebut PDRB Nominal yang tetap (tahun dasar).
PDB yang dihasilkan disebut PDRB Riil
6
PDRB

merupakan salah satu aspek dari neraca


regional yang menggambarkan nilai
pasar semua barang dan jasa
yang diproduksi di suatu wilayah
pada periode tertentu.
7
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
(PDRB)

Besaran nilai tambah untuk


keseluruhan unit residen
ditambah pajak atas produk
kurang subsidi atas produk.

(SNA 2008 : 6.70).

Merupakan suatu ukuran yang dibentuk dari nilai

PDRB
tambah (PDRB produksi), dari pendapatan (PDRB
pendapatan), dan pengeluaran akhir (PDRB
Pengeluaran).

Ketiga ukuran tersebut menghasilkan nilai yang


sama, dengan memperhatikan pajak atas
produksi dari ketiga ukuran tersebut.

(SNA 2008 : 6.82) 8


PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
(PDRB)
Tiga Pendekatan PDB
PDB?
• Tahunan Peng Kons RT
Waktu • Triwulanan + Peng Kons
LNPRT
+ Peng Kons Kompensasi TK
Pemerintah + Konsumsi
• Produksi (P): jumlah + PMTB Barang Modal
nilai tambah atas + Perub Tetap
barang dan jasa yang Inventori + Surplus Usaha
dihasilkan oleh seluruh + Ekspor + Pajak kurang
unit produksi PDB P Barang Subsidi atas
Pendekatan • Pengeluaran (E): = dan Jasa produk
Jumlah barang dan jasa PDB E – Impor Barang
yang dijual untuk = dan Jasa
Penghitung PDB I
konsumsi akhir
an
• Pendapatan (I):
PDB Jumlah balas jasa NTB Pertanian
yang diterima oleh +…
+ NTB Jasa-Jasa
faktor produksi + Pajak - subsidi atas
produk

9
PDB/PDRB
PENILAIAN Nominal vs PDB/PDRB
PDRB NOMINAL VS PDRB RIIL
Riil
PDB/PDRB

Peningkatan PDB riil dikarenakan


peningkatan produksi.

PDB PDB
riil riil

201 201
0 4

10
PDB/PDRB
PENILAIAN Nominal
PDB/PDRB Nominal vs vs PDB/PDRB
PDB/PDRB Riil
PDRB NOMINAL VS PDRB RIIL
Riil
PDB/PDRB
(lanjutan)

Untuk PDB nominal, peningkatan juga


disebabkan oleh peningkatan harga.

PDB
PD
PDB rr i ii B
riil l nomina
il l

201 201
0 4
11
PDB/PDRB
PENILAIAN Nominal vs PDB/PDRB
PDRB NOMINAL VS PDRB RIIL
Riil
PDB/PDRB
Deflator PDB digunakan untuk menyusutkan
balon PDB nominal, sehingga didapatkan
ukuran balon riil.

Deflator
PDB

PDB
riil PDB
nominal
PDB
riil

201 201
0 4
12
PDB/PDRB Nominal vs PDB/PDRB
Variabel Turunan
PENILAIAN
VARIABEL TURUNAN PDRB
Riil
PDB
PDB/PDRB

PDB Atas Dasar Harga Berlaku PDB Atas Dasar Harga Konstan
• Nilai Tambah Bruto (NTB) • Laju Pertumbuhan
• Distribusi/Peranan
• Sumber pertumbuhan/
lapangan usaha
• Indeks Source of growth
Implisit/Deflator • Indeks Implisit/Deflator
• Laju Implisit • Laju Implisit
• PDB perkapita

13
PDB/PDRB Nominal vs PDB/PDRB
Manfaat Masing-masing
PENILAIAN
MANFAAT MASING-MASING VARIABEL
Riil
Variabel
PDB/PDRB
• mengetahui potensi Grafik 1. Struktur Perekonomian Indonesia
ekonomi suatu daerah
Nilai Tambah dalam mengelola SDA dan
SDM-nya

• Mengetahui Peran/
kontribusi
masing-masing
Distribusi/ lapangan
Peranan usaha dalam
kemampuan
menciptakan nilai Grafik 2. Laju Implisit Tahun 2013-2015
tambah (Struktur
ekonomi suatu wilayah)

• menggambarkan
Indeks Implisit/ perubahan harga barang
Laju Implisit dan jasa di tingkat
produsen

• mengetahui tingkat
PDB kesejahteraan
masyarakat suatu daerah Penurunan harga
Perkapita
secara umum komoditas
pertambangan 14
PDB/PDRB
PENILAIAN Nominal vsVariabel
Manfaat Masing-masing PDB/PDRB
MANFAAT MASING-MASING VARIABEL
Riil
PDB/PDRB
(lanjutan)
UNTUK PDB TRIWULANAN, terdapat 3 Jenis Pertumbuhan
• mengetahui
tingkat
• Merupakan pertumbuhan dibanding
keberhasilan triwulan sebelumnya
pembangunan • Menggambarkan pertumbuhan yang
suatu daerah
dalam periode
q-to-q dipengaruhi oleh faktor musiman

waktu tertentu.

Grafik 3. Laju Pertumbuhan PDB Triwulanan • Merupakan pertumbuhan dibanding


triwulan yang sama tahun sebelumnya
• Menggambarkan pertumbuhan yang tidak
y-on-y dipengaruhi musiman

• Merupakan pertumbuhan kumulatif sampai


triwulan tertentu dibanding tahun
sebelumnya
• Menggambarkan kinerja yang telah dicapai
sampai dengan waktu tertentu
Pertumbuhan kontraksi : c-to-c
berlalunya panen raya
komoditas pertanian
15
PDB/PDRB
PENILAIAN Nominal vsVariabel
Manfaat Masing-masing PDB/PDRB
MANFAAT MASING-MASING VARIABEL
Riil
PDB/PDRB
(lanjutan)
Grafik 4. Sumber Pertumbuhan
PDB Indonesia Triwulan III/2015

• Mengetahui
peranan
masing-masing
lapangan usaha
dalam
penciptaan laju
pertumbuhan
ekonomi
Pertumbuhan $,73
Persen di Triwulan III-
2015, 0,92 persen
disumbang oleh
Lapangan Usaha
Industri Pengolahan

16
PDB/PDRB
PRODUKSI Nominal vs PDB/PDRB
PENILAIAN
PRODUK DOMESTIK
Riil
DOMESTIK
PDB/PDRB
▪PDB/PDRB mengukur produksi oleh seluruh produsen residen.
▪Tidak semua produksi terjadi di dalam batas-batas geografi wilayah ekonomi.
Beberapa produksi dapat terjadi di luar negeri dan beberapa produksi yang terjadi
di dalam batas geografi ekonomi dapat dilakukan oleh unit produsen non residen
Contoh : PT. X yang berlokasi di daerah A mempunyai tim kerja yang sementara
sedang bekerja di daerah B untuk melakukan pekerjaan instalasi mesin
dan peralatan.
Output yang dihasilkan tim tersebut merupakan ekspor jasa dari
daerah A dan tidak dicatat di daerah B tempat tim tersebut bekerja.

SNA 2008 : 6.84

3017
PDB/PDRB
AGREGAT Nominal vs PDB/PDRB
PENILAIAN
AGREGAT PDB/PDRB
Riil
PDB/PDRB
PDB/PDRB
▪ Pendapatan Nasional Bruto (PNB)
Merupakan jumlah pendapatan primer bruto yang diterima oleh unit institusi residen
atau sektor
PNB = PDB - pendapatan primer yang dibayar ke unit non-residen + pendapatan primer
yang diterima dari unit non-residen

SNA 2008 : 2.143


▪ PNB Siap Dibelanjakan
Merupakan pendapatan yang tersedia untuk konsumsi akhir dan tabungan bruto
PNB Siap dibelanjakan = PDB - transfer yang dibayar ke non-residen (selain pajak
kurang subsidi atas produksi dan impor) + transfer yang diterima unit residen dari
luar negeri
SNA 2008 : 2.145
3118
PDB/PDRB
AGREGAT PDB/PDRB
PENILAIAN Nominal vs-PDB/PDRB
AGREGAT PDB/PDRB
Riil
lanjutan
PDB/PDRB

PDB (GDP)
(-) pendapatan faktor neto dari luar negeri

PNB (GNI)
(-) pajak minus subsidi atas produksi dan impor

Pendapatan Nasional

(+) transfer

Pendapatan Siap
Dibelanjakan

3219
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
MANFAAT PENYUSUNAN
TRIWULAN 2-2021 PDRB

1 Mengetahui struktur ekonomi suatu wilayah.


Mengetahui pertumbuhan ekonomi.
2
 Tingkat keberhasilan pembangunan suatu
daerah dalam periode waktu tertentu
 Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu daerah
pada suatu periode tertentu

3 Perbandingan potensi ekonomi secara regional maupun


internasional.

4 Analisis ekonomi lebih lanjut.

5 Dasar perencanaan dan kebijakan ekonomi.

20
20
2
PDRB LAPANGAN
USAHA

21
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
PENDAHULUAN
TRIWULAN 2-2021

PDRB PRODUKSI

NTB Pertanian NTB Pertambangan NTB Perdagangan NTB Jasa Lainnya


Output Konsumsi NTB


Antara

Harga Produksi

22
22
PEREKONOMIAN
CARA PENILAIAN DANINDONESIA SECARA DATA
PENGUMPULAN SPASIAL
TRIWULAN 2-2021
PDRB LAPANGAN USAHA

Cara Penilaian
PDRB Lapangan Usaha disusun dengan
1 pendekatan produksi, yaitu dengan
menghitung nilai tambah bruto yang tercipta
dari seluruh aktivitas produksi di suatu
wilayah pada periode tertentu.

Pengumpulan Data
2  Data sekunder dari berbagai K/L/D/I
 Data primer dari berbagai survei yang
dilakukan BPS

23
23
PENYAJIAN PDRB LAPANGAN USAHA
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]
PROVINSI DAN KAB/KOTA
No Kategori Uraian
(1) (2) (3)

1 A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan


2 B Pertambangan dan Penggalian
3 C Industri Pengolahan
4 D Pengadaan Listrik dan Gas
5 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
6 F Konstruksi
RILIS 7
8
G
H
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan
PDRB 9 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
10 J Informasi dan Komunikasi
17 KATEGORI 11 K Jasa Keuangan dan Asuransi
12 L Real Estate
13 M,N Jasa Perusahaan
14 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
15 P Jasa Pendidikan
16 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
17 R,S,T,U Jasa lainnya
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA MIGAS
24
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
CARATRIWULAN
PENGHITUNGAN
2-2021 PDRB ADHB

Pendekatan Produksi =
Penjumlahan nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit
produksi di wilayah regional/negara dalam jangka waktu tertentu

Output b,t = Produksit x Hargat


NTBb,t = Outputb,t – Konsumsi Antarab,t

Dimana : Output b,t = Ouput/nilai produksi bruto atas dasar harga berlaku tahun t
NTBb,t = Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun ke t
Produksit = Kuantum produksi/indikator produksi tahun ke t
Hargat = Harga produksi /indikator harga tahun ke t

25
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
CARATRIWULAN
PENGHITUNGAN
2-2021 PDRB ADHK

1. Metode
Revaluasi

4. Metode PDB/PDRB
2. Metode
Double Harga
Ekstrapolasi
Deflasi Konstan

3. Metode
Deflasi

26
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
CARA PENGHITUNGAN PDRB ADHK
TRIWULAN 2-2021

1
Metode Revaluasi Metode Ekstrapolasi
Output Konstant = Produksit x Harga0 Output Konstant = Output BerlakuO x Indeks Produksit
NTB Konstant = Output Konstant – Konsumsi Antarakt
NTB Konstant = Output Konstant – Konsumsi Antarakt

Metode Double Deflasi Metode Deflasi


Output Konstant= Output Berlakut / Indeks Hargat Output Konstant = Output Berlakut / Indeks
Biaya Antara Konstant = Konsumsi Antara Hargat NTB Konstant = Output Konstant –
Konsumsi Antarakt
Berlakut / Indeks Hargat
NTB Konstant = Output Konstant – Konsumsi Antara
Konstant

27
27
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
KONSEP DEFINISI
TRIWULAN OUTPUT
2-2021

Output didefinisikan sebagai nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh establismen,
tidak termasuk:

• Nilai barang dan jasa yang digunakan dalam aktivitas produksi dimana
establismen mengabaikan risiko penggunaan produk
• Nilai barang dan jasa yang dikonsumsi oleh establismen yang sama,
kecuali barang dan jasa itu digunakan untuk pembentukan modal
atau konsumsi akhir sendiri

[SNA 2008: 6.89]

828
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
WAKTU PENCATATAN
TRIWULAN 2-2021 OUTPUT

Selesai
diproduksi Terjual/Dikirim ke unit lain
Pencatatan
output Barang Jadi
Work in (disimpan/ dikonsumsi akhir)
Progress (WIP)

• Bila proses produksi melampaui periode akuntansi, maka pekerjaan yang telah
selesai di setiap periode perlu dihitung agar dapat mengukur output yang
dihasilkan masing-masing periode
• Perbedaan antara nilai output dan nilai penjualan di suatu periode merupakan
perubahan inventori barang jadi dan WIP

[SNA 2008: 6.90-6.91]

29
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
WAKTU PENCATATAN
TRIWULAN 2-2021 OUTPUT

...
Nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan dalam periode
tertentu dicatat pada saat transaksi terjadi, bukan pada saat
transaksi atas barang dan jasa tersebut dibayar atau diterima.
[SNA 2008: 2.55]

Contoh kasus:
Output suatu Suatu sekolah menerima pembayaran SPP setahun dimuka.
establismen/enterprise Maka berdasarkan prinsip akrual SPP yang telah dibayarkan
dicatat berdasarkan pada triwulan 1 adalah sebesar SPP setahun dibagi 4
prinsip accrual basis

30
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
KONSEP DEFINISI
TRIWULAN KONSUMSI ANTARA
2-2021

...
... ...

Konsep Definisi Konsep Definisi Konsep Definisi

Konsumsi Antara terdiri dari Barang dan jasa tersebut


nilai barang dan jasa yang Barang atau jasa digunakan untuk
dikonsumsi sebagai input tersebut bisa habis menghasilkan barang
dalam proses produksi, tidak terpakai seperti: listrik, atau jasa lain seperti
termasuk aset tetap. gas, dll tepung terigu untuk
(SNA 2008, 6.213) memproduksi roti

31
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
WAKTU DAN PENILAIAN
TRIWULAN 2-2021 KONSUMSI ANTARA

Barang dan jasa dicatat pada saat Barang dan jasa


barang atau jasa masuk proses dinilai pada harga
produksi, bukan pada saat barang pembeli
diperoleh produsen

 Konsumsi antara dicatat saat barang/jasa memasuki proses


produksi (waktu penggunaan), BUKAN pembelian.
 Konsumsi antara merupakan jumlah pembelian input
dikurangi
perubahan persediaan untuk input

32
KONSEP DEFINISI NILAI
PEREKONOMIAN TAMBAH
INDONESIA BRUTO
SECARA SPASIAL
II. KONSEP DAN DEFINISI
TRIWULAN 2-2021
(NTB)

Neraca Produksi Nilai Tambah


industri X Bruto
1. Nilai tambah bruto didefinisikan sebagai
output kurang konsumsi antara, dan
merupakan suatu ukuran kontribusi
Penggunaan Sumber individu produsen, industri, dan sektor
terhadap PDB. (SNA 2008: 1.17)
2. Item penyeimbang di dalam neraca
Konsumsi Antara produksi, nilai yang diciptakan dari
Output aktivitas produksi (SNA 2008: 6.70).
3. Merupakan kontribusi tenaga kerja
Nilai Tambah dan modal dalam proses produksi serta
pajak dan subsidi lainnya atas
produksi (SNA 2008: 6.71)

33
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
KONSEP DEFINISI2-2021
TRIWULAN NILAI TAMBAH BRUTO (NTB)

Penjelasan Singkat

Q: Mengapa dalam ⮚ Output petani gandum : 10.000


penghitungan PDRB, yang ⮚ Konsumsi Antara : 2500
dihitung adalah NTB
Bukan Output ?
⮚ NTB : 7.500

A: Agar tidak terjadi


pencatatan ganda ⮚ Output industri tepung : 21.000
⮚ Konsumsi Antara : 15.000
(gandum 10.000, lainnya 5000)
⮚ NTB : 6.000

34
34
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
KONSEP DEFINISI2-2021
TRIWULAN NILAI TAMBAH BRUTO

Pencatatan bruto dan neto: Contoh :

• Nilai Tambah Neto = Nilai Tambah Bruto


▪ Barang modal tetap (seperti tanaman, – Konsumsi BMT
mesin, dan konstruksi) mempunyai umur • Pendapatan Domestik Neto =
penggunaan. Pengurangan nilai umur aset Pendapatan Domestik Bruto – Konsumsi
yang digunakan dalam proses produksi BMT
didefinisikan sebagai Konsumsi Barang • Pendapatan Nasional Neto = Pendapatan
Modal Tetap Nasional Bruto – Konsumsi BMT
▪ Konsumsi Barang Modal Tetap (Konsumsi
• Tabungan Neto = Tabungan Bruto –
BMT) merupakan perbedaan nilai ‘bruto'
Konsumsi BMT
dan ‘neto‘ untuk beberapa agregat makro-
ekonomi

35
35
3
PDRB
PENGELUARAN

36
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN
KOMPONEN
2-2021 PDRB PENGELUARAN

PENGELUARAN

1 2 3 4 5 6
PENGELUARAN PENGELUARAN PENGELUARAN PEMBENTUKAN PERUBAHAN EKSPOR
KONSUMSI KONSUMSI KONSUMSI MODAL TETAP INVENTORI IMPOR
AKHIR RUMAH AKHIR LNPRT AKHIR BRUTO
TANGGA PEMERINTAH

37
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
PDRB PENGELUARAN
TRIWULAN 2-2021

• PDRB Pengeluaran dapat dirumuskan sbb :


• PDRB (E) adh pasar = Pengeluaran konsumsi akhir (RT, LNPRT,
dan Pemerintah) + Pembentukan Modal Tetap Bruto +
Perubahan inventori + Ekspor minus impor

• Dari rumusan di atas, PDRB Pengeluaran merupakan total pengeluaran dari


pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga (PK-RT), konsumsi akhir LNPRT
(PK-LNPRT), konsumsi akhir pemerintah (PK-P), investasi fisik (PMTB),
serta ekspor neto (X - M).

• Secara matematis PDB-E dapat dirumuskan sbb :


• Y = PK-RT + PK-LNPRT + PK-P + PMTB + (X − M)

38
38
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN
KONSEP DEFINISI PKRT
2-2021

Cakupan PK-RT

Transaksi Moneter Transaksi Non-moneter

Perkiraan nilai
Perkiraan nilai barang
Perkiraan nilai barang barang/jasa dari
Nilai barang dan jasa yang dan jasa yang
dan jasa yang pemberi kerja, sebagai
berasal dari pembelian. diproduksi dan
berasal dari bagian dari
dikonsumsi sendiri
transaksi barter. kompensasi
pekerja.

(SNA 2008:
9.56)
39
39
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN
KONSEP DAN DEFINISI PKRT
2-2021

PK-RT tidak mencakup

• Pengeluaran untuk mengadakan aset tetap (berupa tempat tinggal) dan


barang berharga PMTB dan barang berharga.

• Pengeluaran untuk usaha rumah tangga konsumsi antara URT.

• Perbaikan besar rumah: rekonstruksi, renovasi, pembesaran PMTB.

• Pembayaran pajak, premi asuransi, dana pensiun, dan angsuran kredit transfer dan
transaksi finansial.

• Barang dan jasa yang diberikan oleh pemberi kerja untuk kegiatan operasional
usaha, dan bukan bagian dari kompensasi tenaga kerja konsumsi antara.
(SNA 2008: 9.57 ; 9.59 ; 9.60)

40
40
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN
PENCATATAN
2-2021 DAN PENILAIAN

PK-RT dicatat secara accrual basis, di


mana:
Konsumsi barang dicatat Konsumsi jasa dicatat pada
pada saat terjadi saat jasa telah disalurkan
perubahan kepemilikan. dan dinikmati oleh rumah
tangga.
• Untuk barang/jasa yang dibayar di muka/belakang, PK-RT dicatat pada saat terjadi
kepemilikan
alih barang atau penyaluran (SNA 2008: 9.72 ;
jasa. 9.34)
Contoh: Sari membeli tiket kereta api bulan Februari 2023 untuk pulang kampung pada bulan April
2023. Maka, pengeluaran konsumsi Sari untuk jasa kereta api dicatat pada bulan April 2023, meskipun
Sari telah membayar tunai bulan Februari 2023.

PK-RT dinilai dengan harga pembeli (termasuk pajak atas produk dan ongkos
pengiriman
yang dikeluarkan oleh rumah tangga).
(SNA 2008: 9.74) 41
41
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN
SUMBER DATA PKRT
2-2021

Sumber data :

1) Data Survei: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)


2) Data administratif: data penjualan mobil (GAIKINDO), data
listrik PLN, data asuransi BPJS, dll
3) Jumlah penduduk
4) Indeks Harga Konsumen (IHK)

42
42
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN
METODOLOGI
2-2021 PENGHITUNGAN PKRT TAHUNAN

1) Data dasar: pengeluaran konsumsi per kapita setahun, hasil Susenas.

2) Data poin 1) dikalikan dengan jumlah penduduk, sehingga diperoleh estimasi


awal PK-RT tahunan hasil Susenas.

3) Terhadap data hasil poin 2), dilakukan koreksi dengan menggunakan


beberapa indikator suplai komoditas dan jenis pengeluaran tertentu.

4) Data poin 3) di-mapping ke dalam 12 divisi COICOP.

5) Diperoleh nilai PK-RT tahunan harga berlaku menurut 12 divisi COICOP.

6) Susun Indeks Implisit menurut 12 COICOP berdasarkan IHK acuan.

7) PKRT tahunan harga konstan, diperoleh dengan membagi hasil poin 5) dengan
hasil poin 6).

43
43
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN
KONSEP DEFINISI LNPRT
2-2021

Luar Negeri
(Rest of The
World/RoW)

Perusahaan Pemerintah Rumahtangg


a
Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumahtangga (LNPRT), merupakan:
 entitas legal/sosial yang dibentuk oleh perorangan/kelompok masyarakat dan
tidak dikendalikan oleh pemerintah
 dalam rangka menyediakan barang/jasa secara gratis atau dengan harga yang
tidak signifikan secara ekonomi pada anggotanya/ rumahtangga/kelompok
masyarakat
 LNP memiliki pusat kepentingan ekonomi di negara dimana unit ini dibentuk
didaftarkan
dan secara legal
(SNA 2008: 4.15) LNPR
T
44
44
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN
KONSEP DEFINISI LNPRT
2-2021

Luar Negeri
(Rest of The
World/RoW)

Perusahaan Pemerintah Rumahtangg


a
Di beberapa negara, LNPRT bertanggungjawab atas penyediaan layanan khusus untuk
rumah tangga dimana pemerintah tidak melihatnya sebagai bagian dari perannya.
Khususnya di negara berkembang, LNPRT seringkali menyediakan layanan yang
pemerintah tidak memiliki cukup sumber daya untuk menyediakannya, seperti dalam
kasus penanganan bencana, maka LNPRT akan berperan sangat aktif

(SNA 2008: 23.40)


Rumah Tangga membutuhkan spiritualitas yang tidak disediakan oleh perusahaan maupun
pemerintah,  dibentuklah Lembaga Keagamaan LNPR
demikian juga dengan keinginan rumah tangga untuk berpolitik  dibentuklah Partai politik T
45
45
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN
KONSEP DEFINISI LNPRT
2-2021

Luar Negeri
(Rest of The
World/RoW)

Perusahaan Pemerintah Rumahtangg


a
LNPRT juga dapat berasal dari organisasi asing, dengan batasan seperti…
Unit yang melakukan kegiatan pemulihan bencana:
 Aksi cepat tanggap yang tidak terlibat dalam jangka panjang di negara yang
dibantu: dianggap non-residen, dimana produksinya dicatat di negara asal unit
yang memberi bantuan dan bantuan itu sendiri merupakan impor barang dan
jasa yang didanai dari transfer
 Jika bantuan > 1 tahun: unit yang menyediakan bantuan dicatat sebagai residen
dan menjadi unit di sektor LNPRT di negara yang menerima bantuan.
LNPRT
(SNA 2008: 23.41)
46
46
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN
KLASIFIKASI
2-2021 LNPRT MENURUT PELAKU

Organisasi Kemasyarakatan Organisasi Sosial


NU, Muhammadiyah, LSM, Panti Asuhan, Panti
OBK, dsb. Wredha, dsb.

Organisasi
Profesi & Partai Politik
Serikat Buruh Golkar, PDIP, dsb.
IDI, ISEI, SBSI,
dsb.

Organisasi Kebudayaan,
Olahraga dan Rekreasi Lembaga Keagamaan
Sanggar Seni, IMI, Jak- Tempat Ibadah, MUI, dsb.
Mania, dsb.

47
47
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
KONSEP DEFINISI2-2021
TRIWULAN PKP
II. KONSEP/DEFINISI

Fungsi Utama Pemerintah

Pemerintah merupakan unit


institusi yang dibentuk melalui  menyediakan barang/jasa pada
proses politik dan punya otoritas masyarakat atau individu
di bidang lembaga legislatif, rumahtangga
yudikatif dan eksekutif atas unit  mengumpulkan pajak atau
institusi lain di dalam suatu pendapatan lainnya
negara/wilayah  mendistribusikan kembali
pendapatan dan kekayaan melalui
transfer
 terlibat dalam produksi non-pasar

(SNA 2008: 4.117)


48
48
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
KONSEP DEFINISI2-2021
TRIWULAN PKP
II. KONSEP/DEFINISI (lanjutan)
Pemerintah sebagai Produsen dan Konsumen

Produsen Konsumen

Pemerintah menyediakan barang dan Biaya yang dikeluarkan pemerintah


jasa pada individu atau masyarakat untuk menyediakan barang dan jasa
secara gratis atau dengan harga yang pada individu atau masyarakat dalam
tidak signifikan secara ekonomi bentuk produksi pasar maupun non
pasar disebut
(SNA 2008: 4.119) Pengeluaran Konsumsi Akhir
Pemerintah (PK-P)

Keterbatasan pengukuran output yang dihasilkan pemerintah karena kesulitan dalam menentukan
padanan harganya di pasar  maka penilaiannya melalui pendekatan biaya-biaya yang dikeluarkan
pemerintah

49
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
CAKUPAN DAN SUMBER
TRIWULAN 2-2021 DATA PKP

Level Klasifikasi

 apakah barang/jasa diproduksi


 Pemerintah pusat, pemerintah produsen
daerah (provinsi, kab/kota), dan pasar/non-pasar
pemerintah desa  apakah jasa kolektif atau individu
 LNP pemerintah = Badan Layanan  fungsi/ tujuan  COFOG
Umum (BLU) dan Badan Layanan (Classification of
Umum Daerah (BLUD) the Function of Government)
 jenis barang/jasa  CPC (Central
Product Classification)
level
(SNA 2008: 9.85)

50
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN
CAKUPAN DAN SUMBER DATA PKP
2-2021

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Sumber data


APBN APBD tk. I APBD tk. II APBDesa lain

• • DJPK • Hasil survei • Bank Indonesia


DJPb • DJPK Kemenkeu BPS • BKN
Kemenke
Kemenkeu • BPKAD
u • BPKAD prov/kabkota
provinsi melalui BPS
melalui BPS Prov/kabkota
Provinsi

DJPb: Dirjen Perbendaharaan


DJPK: Dirjen Perimbangan Keuangan
BPKAD: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, dsj. (nomenklatur di tiap wilayah bisa berbeda)
BKN: Badan Kepegawaian Negara 51
51
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN
KONSEP DEFINISI PMTB
2-2021

PMTB
Diantaranya:
didefinisikan
sebagai Membangun
penambahan dan
Gedung / Forklift Truck
pengurangan
aset tetap Konstruksi atau
(Barang Modal)
Membeli Aset
pada suatu unit
produksi Tetap lainnya. 6

52
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN
KONSEP DEFINISI PMTB
2-2021

1. PMTB sebagai bagian dari kegiatan ekonomi menjadi


komponen investasi pada PDB periode berlaku.
2. Akumulasi PMTB selama beberapa periode akan
menjadi faktor produksi untuk menghasilkan produk
barang dan jasa yang menciptakan pertumbuhan
ekonomi pada periode yang akan datang
53
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN
KONSEP DEFINISI PMTB
2-2021

Aset dalam SNA08

Aset Nonfinansial Aset Finansial

Produced Non-produced

Aset Inventori Barang berharga Goodwill & Contracts, leases & Natural
marketing assets licenses resources
Tetap
 Rumah Tinggal  Riset & Pengembangan
 Bangunan & Konstruksi  Ekplorasi & Evaluasi Mineral
Natural land
 Mesin & perlengkapan  Software komputer & Database Mineral dep & energy
 Alat Transportasi  Karya seni, Literatur atau artistic reserves Non-cult biological
 Cultivated Biological originals resources Water resources
Resources  Produk kekayaan Intelektual Lainnya Other natural resources
 Lainnya  Biaya Pemindahan Kepemilikan Non
Produced asset
SNA 2008: 10.8 & 10.10
54
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN
KONSEP DEFINISI PMTB
2-2021

 Aset merupakan alat penyimpan nilai, yang mewakili manfaat


atau rangkaian manfaat yang akan diterima pemilik ekonomi
dengan cara menguasai atau menggunakan nya
dalam periode tertentu
 Aset Tetap dan Inventori merupakan aset yang dikuasai
hanya oleh produsen UNTUK KEGIATAN PRODUKSI
 Barang Berharga dapat dimiliki atau dikuasai oleh
semua unit institusi sebagai alat penyimpan nilai

55
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
Konsep
KONSEP DEFINISI2-2021
TRIWULAN PMTB

Definisi
Aset Tetap/Barang Modal
 Digunakan dalam proses produksi secara terus  Memiliki usia pakai dan nilai penyusutan

menerus, baik langsung maupun tidak langsung  Dapat diperjualbelikan


 Merupakan aset yang diproduksi (output  Berlanjut sebagai aset tetap, namun
suatu unit produksi) dengan pemilik baru
 Umur pemakaian lebih dari satu tahun dan  Tidak menjadi aset tetap, karena menjadi
nilainya relatif mahal konsumsi akhir atau ekspor

∆ = Penambahan - Pengurangan
PMTB
Aset Tetap Aset Tetap
SNA 2008: 10.61 56
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
KONSEP DEFINISI2-2021
TRIWULAN PMTB

a. Penambahan aset tetap mencakup:


 Pembelian, produksi, barter, transfer, sewa beli (financial lease) barang modal baru dari dalam
negeri.
 Pembelian aset tetap baru/bekas dari luar negeri (termasuk perbaikan besar, transfer atau
barter aset tetap)
 Perbaikan besar aset guna meningkatkan kapasitas produksi dan usia pakai
 Pertumbuhan aset yang dibudidaya

b. Pengurangan aset tetap mencakup:


 penjualan,transfer atau barter barang modal bekas pada pihak lain

c. Biaya alih kepemilikan atas aset nonfinansial yang tidak diproduksi (tanah, lisensi,
dll)

PMTB tidak termasuk kehilangan yang disebabkan bencana alam (sehingga


tidak dicatat sebagai pengurangan)
57
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL TRIWULAN
KONSEP DEFINISI EKSPOR IMPOR
2-2021

EKSPOR DAN IMPOR


Ekspor-impor didefinisikan sebagai transaksi alih kepemilikan ekonomi atas barang dan jasa antara
residen suatu perekonomian dengan non-residen (SNA 2008: 3.169)

PERPINDAHAN RESIDEN DAN NON-


KEPEMILIKAN RESIDEN
Alih kepemilikan ekonomi berarti semua Suatu unit institusi didefinisikan sebagai residen dari wilayah
kepemilikan hak, manfaat, risiko, dan tanggung ekonomi (termasuk kawasan berikat) sebuah negara, jika unit
jawab telah dipindahkan (SNA 2008: A3.43) institusi tersebut memiliki pusat kepentingan ekonomi
yang utama di dalam wilayah ekonomi dan unit institusi
ini terlibat dalam aktivitas atau transaksi ekonomi untuk
Alih kepemilikan ekonomi antara lain dapat dilakukan
periode waktu yang lama, umumnya ditetapkan minimal
melalui transaksi pembelian, penjualan, barter, dan hibah
satu tahun (SNA 2008: 1.48)

Status residen dan non-residen tidak


Perpindahan barang tidak dapat sepenuhnya didasarkan oleh status kewarganegaraan
mencerminkan terjadinya perpindahan kepemilikan

58
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
KONSEP DEFINISI2-2021
TRIWULAN EKSPOR IMPOR

Residen Non Residen


Sektor RT
Sektor RT
• WNI dan WNA yang tinggal/bekerja diIndonesia ≥ 1 tahun
• WNI dan WNA yang tinggal/bekerja di LN ≥ 1 tahun
• Pelajar Indonesia yang studi di LN
• Pelajar asing yang studi di Indonesia
• Pasien Indonesia yang berobat di LN
• Pasien asing yang berobat di Indonesia
Sektor Korporasi
Sektor Korporasi
• Perusahaan swasta, BUMN/BUMD, dan asing yang
• Perusahaan swasta, BUMN/BUMD, dan asing yang
berproduksi di Indonesia ≥ 1 tahun
berproduksi di LN ≥ 1 tahun
• Perusahaan Indonesia yang berproduksi di luar negeri < 1
• Perusahaan asing yang berproduksi di Indonesia < tahun
tahun
Sektor Pemerintah
Sektor Pemerintah • Diplomat Asing beserta pegawai KBLN di Indonesia
• Diplomat Indonesia beserta pegawai KBRI di luar negeri

59
PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
CAKUPAN EKSPOR
TRIWULAN IMPOR
2-2021

EKSPOR BARANG EKSPOR IMPOR JASA


1. Jasa Manufaktur
1. Barang dagangan umum
2. Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan
(termasuk Re-exports)
3. Jasa Transportasi
2. Emas nonmoneter (semua
4. Jasa Perjalanan
jenis emas selain emas
5. Jasa Konstruksi
Batangan, koin emas, dll)
6. Jasa Asuransi dan Pensiun
3. Ekspor barang neto melalui
7. Jasa Keuangan
merchanting
8. Biaya Penggunaan Kekayaan Intelektual
9. Jasa Telekomunikasi, Komputer, dan
IMPOR BARANG
Informasi
4. Barang dagangan umum 10. Jasa Bisnis Lainnya
(termasuk Re-export)
11. Jasa Personal, Kultural, dan Rekreasi
5. Emas nonmoneter 12. Barang dan Jasa Pemerintah

60
4
PERUBAHAN TAHUN
DASAR (REBASING) -
CVM

61
LATAR BELAKANG PERUBAHAN TAHUN
DASAR/REBASING

Adaptasi Struktur Ekonomi Baru Rebasing dilakukan untuk:

Mendapatkan informasi perekonomian


nasional maupun regional yang terkini
Globalisasi, digitalisasi, dan transformasi sektoral
berdampak pada struktur perekonomian nasional.
seperti pergeseran struktur dan
pertumbuhan ekonomi

Pandemi COVID-19 Meningkatkan kualitas data PDB/PDRB


Pandemi memberikan dampak yang signifikan pada
struktur ekonomi. Pandemi menyebabkan perubahan pada Keterbandingan PDB/PDRB secara
kondisi perdagangan, investasi, supply-chain, dan
pemanfaatan digitalisasi dalam industri. internasional

Kebijakan dan perencanaan


Rekomendasi PBB untuk melakukan perubahan tahun pembangunan nasional/regional
dasar PDB/PDRB setiap 5 atau paling lama 10 tahun
sekali
lebih relevan

62 62
METODE PERUBAHAN TAHUN DASAR PDB/PDRB

Tahun dasar konstan


1 Kelebihan CVM :
(fixed base year) Chain Volume Measure (CVM) adalah
suatu set ukuran volume yang mengukur Up-to-date
Metode CVM kuantitas nilai dengan menggunakan Penimbang akan lebih
2
(Chain Volume Measures) tahun dasar tahun sebelumnya. relevan dan up-to-date

SNA 2008 memberikan panduan metodologi yang dapat digunakan Reliable


untuk menyusun indeks harga dan volume dalam penghitungan PDB. CVM disusun menggunakan kerangka Metode CVM yang disusun
Direkomendasikan untuk menggunakan indeks berantai Supply and Use Table (SUT) berbasis SUT dapat
tahunan jika memungkinkan.
(SNA 2008, paragraf 1.25) menjamin konsistensi 3
pendekatan PDB
Country Practice PDB Metode CVM CVM disusun pada level produk dan Lebih Akurat
/ pertumbuhan ekonomi

/
harga yang paling rinci
Belanda (1997) Kanada (2001) lebih akurat karena dapat
mengeliminasi bias dari
Amerika UK (2003) metode harga konstan.
Serikat (1998) Metode deflasi lebih dipilih
Hongkong (2007) dibandingkan metode lainnya Tidak ada unsur
Australia (1998) subjektifitas
Thailand (2010) Sumber: Quarterly National Accounts Manual dan Australian Tidak diperlukan unsur
System of National Accounts subyektifitas dalam memilih
Selandia Baru
(1999) Singapura (2019)
tahun dasar karena tahun
dasar berubah setiap tahun

63
PERUBAHAN TAHUN DASAR : PENGGUNAAN METODE CVM
Rekomendasi Internasional
INDONESIA Implikasi
✔ Membutuhkan series Supply
Tahun and Use Table (SUT) tahunan.
Dasar CVM
2010 = 100 ✔ Membutuhkan series data
Rekomendasi UN Statistical Commission
indeks harga.

(UNSC) agar perubahan tahun dasar PDB/PDRB Indonesia saat ini masih
menggunakan tahun dasar 2010
Penguatan statistik sektoral
PDB/PDRB dilakukan setiap 5 atau paling
lama 10 tahun sekali. (SNA1993 paragraph 16.76) (lag 13 tahun). ✔ Ketersediaan infrastruktur dan
Ketersediaan High-quality data SDM yang memadai.
Rekomendasi IMF: TIDAK merekomendasikan
tahun 2020 sebagai tahun dasar PDB/PDRB (Sensus Pertanian 2023) pada
karena pandemi COVID-19. tahun 2023-2024.
(IMF: Special Notes COVID-19 on Benchmarking and Rebasing
National Accounts) Experience penyusunan SUT dan IO
Regional Tahun 2016 di seluruh
Rekomendasi implementasi metode Chain provinsi pada tahun 2020-2021
Volume Measure (CVM) karena dapat
mengurangi inaccuracy PDB/PDRB akibat Dilakukan capacity building oleh
dinamika harga dan produk setiap tahun. ABS tentang CVM dan SUT di tahun
(SNA2008 para1.25)
2019 dan 2022

64
Outcome
Meningkatkan kualitas data PDB/PDRB

Memberikan gambaran perekonomian


nasional/regional terkini:
Outcome a. Pergeseran struktur ekonomi
b. Pertumbuhan ekonomi

Kebijakan dan perencanaan pembangunan


nasional/regional lebih relevan

Penyempurnaan keterbandingan internasional

65
IDENTIFIKASI PEMETAAN SUMBER DATA K/L/I
PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN
PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN DAUR ULANG

Kementan KKP KLHK KLHK

PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN KONSTRUKSI

Kementerian ESDM Kementerian PUPR

INDUSTRI PENGOLAHAN PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN; REPARASI MOBIL


DAN SEPEDA MOTOR
Kementerian
ESDM

PENGADAAN LISTRIK DAN GAS TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN

PT. PGN Kementerian Perhubungan

66
IDENTIFIKASI PEMETAAN SUMBER DATA K/L/I

ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN


PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM
SOSIAL WAJIB

Kementerian Parekraf Kementerian Keuangan

INFORMASI DAN KOMUNIKASI JASA PENDIDIKAN

Kementerian KOMINFO Kemendi Kementerian Kementerian


kbud Ristekdikti Agama

JASA KEUANGAN DAN ASURANSI JASA KESEHATAN

Bank Indonesia Otoritas Jasa


Keuangan

67
DUKUNGAN YANG
DIHARAPKAN

1. Koordinasi, sinkronisasi dan dukungan kebutuhan data


untuk penyusunan PDB/PDRB tahun dasar baru metode
CVM dari Kementerian/Lembaga/Dinas/Instansi
2. Penyamaan persepsi tentang konsep dan definisi
kebutuhan data dalam penyusunan PDB/PDRB tahun dasar
baru metode CVM
3. Penyusunan rencana kontinuitas penyediaan data yang
diperlukan dari Kementerian/Lembaga/Dinas/Instansi

68
Terimawww.bps.go.id
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai