Anda di halaman 1dari 34

PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN

DIRI DAN LINGKUNGAN


Ety Nurhayati S.Kp.Ns.SP.Kep.Mat
Fakultas kesehatan & Prodi Keperawatan
PEMENUHAN KEBUTUHAN
KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN

PENGERTIAN PERSONAL HYGIENE


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TIPE PERSONAL HYGIENE
TUJUAN PERSONAL HYGIENE DAN DAMPAK YANG DITIMBULKAN

Dapat memahami materi yang diberikan


Mampu menguasi teknik, prinsip dan prosedur
pelaksanaan asuhan/praktik keperawatan yang
dilakukan secara mandiri atau berkelompok, untuk
memenuhi kebutuhan kebersihan dan perawatan
diri.
PENGERTIAN PERSONAL HYGIENE

Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berate sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan sesorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.
1.Personal hygiene adalah kesehatan pada seseorang atau perorangan. (Sjarifudin. 1979 [dalam
Basyar.2005])

1.Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu
sendiri dapat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh
itu dantaranya kebudayaan, social, keluarga, pendidikan, persepsi sesorang terhadap
kesehatan, serta tingkat perkembangan. (dakam Astuningsih, 2006)
1. Personal hygiene adalah suatu tindakaan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
sesorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana
sesorang tidak mampu melakukan peraata kebersihan untuk dirinya (Poter.Perry, 2005 [dalam
Tarwoto dan Wartonah 2006])

2. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena
kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan
terus menerus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Karena itu hendak nya setiap orang
selalu berusaha supaya personal hygine nya dipelihara dan ditingkatkan. Kebersihan dan
kerapian sangat penting dan diperlukan agar seseorang disenangi dan di terima dalam pergaulan,
tetapi juga karena kebersihan diperlukan agar seseorang dapat hidup sehat.
Citra Tubuh

Kenampilan umum klien dapat menggambarkan penting nya hygine pada orang
tersebut. Citra tubuh merupakan subjektif seseorang tentang penampilan fisik nya. Citra tubuh ini
dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygine. Jika seseorang
klien rapih sekali maka perawat mempertimbangkan rincian kerapian ketika merencanakan
keperaatan dan berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang bagaimana
memberikan perawatan hygines. Karena citra tubuh klien dapat berubah akibat pembedaan atau
penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygine
Praktik Social

Kelompok-kelompok social pada seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi


praktik hygine pribadi. Selama masa kanak kanak,anak anak mendapatkan praktik hygine dari
orang tua mereka. Kebiasaan keluarga,jumlah orang di rumah,dan ketersediaan air panas dan
atau air mengalir hanya merupakan beberapa factor yang mempengaruhi keperaatan kebersihan.
Stastus Sosio-Ekonomi

Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik dan
kebersihan yang di gunakan. Perawat harus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan
bahan yang penting seperti deodorant,shampoo,pasta gigi, dan kosmetik. Perawat juga harus
menentukan jika penggunakan produk produk ini merupakan bagian dari kebiasaan social yang
di praktikan oleh kelompok sosail klien.
Pengetahuan

Pengetahuan tentang penting nya hygine dan implikasi nya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik hygine. Kendati demikian,pegetahuan itu sendiri tidak lah cukup. Klien
juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri. Sering kali,pembelajaran tentang
penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygine. Pembelajaran praktik tertentu
yang di harapkan dan menguntungkan dalam mengurangi resiko kesehatan dapat memotivasi
sesorang untuk memenuhi perawatan yang perlu.
Kebudayaan

Kepercayaan kebudayaaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi keperawatan hygines


orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda pula.
Di asia kebersihan di pandang penting bagi kesehatan. Di Negara Negara eropa, bagaimanapun,
hal ini biasa nya untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu
Pilihan Pribadi

Setiap klien memiliki keinginn individu da pilihan tentang kapan untuk


mandi,bercukur dan melakukan peraatn rambut, klien memilih produk yang berbeda. Misal
nya : sabun,sampo,seodorant,pasta gigi menurut pilihan pribadi.
Kondisi Fisik

Orang yang menderita penyakit tertentu missal nya : kanker tahap lanjut atau
menjalani operasi sering kali kekeurangan energy fisik atau ketangkasan untuk melakukan
hygine pribadi
Kesehata Gigi Dan Mulut

Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang terbaik untuk perawatan gigi dan di
lakukanpaling sedikit dua kaliyaitu pagi dan pada waktu kan tidur. Dengan menggosok gigi
yang teratur dan benar maka plak yang ada pada gigi akan hilang. Hindari kebiasaan menggigit
benda benda keras dan makan makan an yang dingin dan terlalupanas (depdikbud,1986: 30).
Kesehatan Rambut dan Kulit Rambut

Rambut adalah baian tubuh yang paling banyak mengandung minyak.karna itu kotoran, debu, asap mudah
melekat dengan demikian maka pencucian rambut adalah suatu keharusan. Pencucian rambut dengan sampo dipandang
cukup apabila di lakukan dalam dua kali seminggu (depdikbut, 1986:12)
Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah, tidak terlalu berminyak dan terlalu kering serta
tidak berketombean dan berkutu.

Tujuan bagi klien yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit kepala meliputi sebagai berikut:
Pola kebersihan diri klien normal
Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat
Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri
Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri
Klien dapat berpatisipasi dalam praktik perawatan rambut
Kesehatan Kulit

Perawatan kulit di lakukan dengan cara mandi 2 kali kali ehari yaitu pagi
dan sore. Tentu saja dengan air yang bersih. Perawatan kulit merupakan keharusan
yang mendasar (depdikbud, 1986:23) kulit yang sehat yaitukulit yang sellau bersih
dan halus serta tidak ada bercak bercak merah , tidak kaku tapi lentur dan fleksibel.

Kesehatan Telinga

Menjaga kesehatan telinga dapat di lakukan dengan pembersihan yang


berguna untuk mencegah kerusakan dan infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu
lubang telinga selalu bersih , untuk mendengar jelas dan telinga bagian luar selalu
bersih.
Kesehatan Mata

Mata dapat di bersihkan dengan kapas sterilyang di beri pelembab normal salin
steril. Air mata buatan bisa di perlukan , dan pesanan untuk itu harus di peroleh dari dokter.
Tindatan pencegahan harus di gunakan jika potongan kecil di gunakan pada mata karena
dapat menyebabkan cedera kornea.

Kesehatan Hidung

Perawat mencegah klien jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena


mengakibatkan tekanan yang dapat mencederai gendang telinga,mukosa hidung, dan
bahkan struktur mata yang sensitive, pendarahan hidung adalah tanda kunci dari
pengeluaran yang kasar,iritasi mukosa,atau kekeringan.
Kesehatan Kuku

Guna kuku adalah sebagai pelindung jari ,alat


kecantikan,senjata,pengais,dan pemegang (depdikbud, 1986:21)
kuku jari tangan maupun jari kaki harus selalu terjaga kebersihan nya
karena kuku yang kotor dapat menjadi sarang kuman penyakit yang
selanjut nya akan di tularkan kebagian tubuh yang lain nya.
TUJUAN PERSONAL HYGIENE DAN
DAMPAK YANG SERING DI TIMBULKAN
Tujuan Perawatan Personal Hygine :
•Menghilangkan minyak yang menumpuk,keringat,sel sel kulit yang mati dan
bakteri.
•Menghilangkan bau badan yang berlebihan.
•Memelihara integritas permukaan kulit.
•Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah.
•Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien.
•Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.
•Meningkatkan percaya diri seseorang.
•Menciptakan keindahan.
•Meningkatkanderajat kesehatan seseorang
Dampak yang sering di timbulkan

Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang di derita seseorang karena tidak
terpelihara nya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering
terjadi adalah gangguan intergritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga , dan gangguan fisik pada kuku.

Dampak Psikososial
Masalah sosail yang berhubungan dengan personal hygine adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman,kebutuhan di cintai dan mencintai,kebututuha
harga diri, aktualisiai diri, dan gangguan interaksisosial.
ASUHAN KEPERAWATAN
.

INTERVENSI RASIONAL

TUM I : Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk


memperhatikan kebersihan diri.
TUK I : klien merasa dihargai
LANJUTAN…
INTERVENSI
1.Berikan salam setiap berinteraksi.
2.Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat berkenalan.
3.Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien.
4.Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.
5.Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien. Buat kontrak interaksi yang jelas.
6.Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati.
7.Penuhi kebutuhan dasar klien.
8.Klien merasa dihargai
9.Hubungan saling percaya sebagai dasar interaksi perawat dan klien.
10.Mengetahui masalah yang dialami oleh klien. Respon yang positif dari klien menujukan tanda adanya kemajuan dalam
berinteraksi
11.Agar klien merasa diperhatikan.
12.Agar klien merasa diperhatikan.

TUM II : pasien dapat mengerti dan meningkatkan pengetahuan tentang perawatan diri
TUK II : klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri.
INTERVENSI
1.Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik.
2.Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara menjelaskan pengertian tentang arti bersih dan
tanda- tanda bersih.
3.Dorong klien untuk menyebutkan 3 dari 5 tanda kebersihan diri.
4.Diskusikan fungsi kebersihan diri dengan menggali pengetahuan klien terhadap hal yang berhubungan dengan
kebersihan diri.
5.Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan memelihara kebersihan diri.
6.Beri reinforcement positif setelah klien mampu mengungkapkan arti kebersihan diri.
7.Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti: mandi 2 kali pagi dan sore, sikat gigi minimal 2 kali sehari
(sesudah makan dan sebelum tidur), keramas dan menyisir rambut, gunting kuku jika panjang. mengadakan fasilitas
kebersihan diri seperti odol, sikat gigi, shampoo, pakaian ganti, handuk.
8.Hubungan saling percaya sebagai dasar interaksi perawat dan klien.
9.Membantu klien agar mengerti apa itu kebersihan diri dengan penjelasan-penjelasan yang singkat dan mudah di
mengerti.
10.Membuat klien aktif dalam komunikasi, untuk mengetahui ada tidaknya perhatian dari klien
11.Mengetahui potensi pengetahuan klien tentang kebersihan diri
12.Membantu pasien untuk mengerti mengenai kebersihan diri
13.Meningkatkan harga diri klien.
14.Membantu klien untuk menggingat hal-hal yang berhubungan dengan perawatan diri

TUM III : Agar klien merasa diperhatikan


TUK III : Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat.
INTERVENSI

1.Motivasi klien untuk mandi.


2.Beri kesempatan untuk mandi, beri kesempatan klien untuk mendemonstrasikan cara memelihara
kebersihan diri yang benar.
3.Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari.
4.Kaji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan rambut.Mendorong klien untuk merawat diri
5.Mengetahui seberapa besar kemampuan klien dalam memperaktekkan cara memelihara kebersihan diri.
6.Membiasakan pasien untuk hidup bersih
7.Mengetahui tindakan yang perlu dilakukan pada klien dalam menjaga kebersihan diri.

TUM IV : Klien dapat mengimplementasikan cara perawatan diri


TUK IV : Klien dapat melakukan kebersihan perawatan diri secara mandiri.
INTERVENSI

1.Monitor klien dalam melakukan kebersihan diri secara teratur, ingatkan untuk mencuci rambut,
menyisir, gosok gigi, ganti baju dan pakai sandal.
2.Mengetahui tindakan yang dilakukan dalam merawat dirinya.

TUM V : Membiasakan klien dalam melakukan perawatan diri


TUK V : Klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri.

INTERVENSI
Beri reinforcement positif jika berhasil melakukan kebersihan diri. Meningkatkan harga diri
klien.

TUM VI : klien merasa diperhatikan oleh keluarga


TUK VI : Klien dapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan diri.
INTERVENSI
•Jelaskan pada keluarga tentang penyebab kurang minat nya klien menjaga kebersihan diri.
•Diskusikan bersama keluarga tentang tindakan yang telah dilakukan klien selama di RS dalam menjaga
kebersihan dan kemajuan yang telah dialami di RS.
•Anjurkan keluarga untuk memutuskan memberi stimulasi terhadap kemajuan yang telah dialami di RS.
•Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam menjaga kebersihan diri klien.
•Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam menjaga kebersihan diri.
•Diskusikan bersama keluarga cara membantu klien dalam menjaga kebersihan diri.
•Diskusikan dengan keluarga mengenai hal yang dilakukan misalnya: mengingatkan pada waktu mandi,
sikat gigi, mandi, keramas, dan lain-lain.
•Memberikan pendidikan keperawatan jiwa kepada keluarga.
•Membangun kerja sama antara perawat dan keluarga klien.
•Mengetahui tindakan yang dilakukan selanjutnya oleh keluarga dalam merawat klien.
•Membantu klien untuk mengerti manfaat dari sarana yang disediakan bagi klien.
•Menigkatkan partisipasi aktif dalam menyediakan kebutuhan klien.
•Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang cara merawat klien.
•Agar klien merasa diperhatikann oleh keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz.2004.Kebutuhan Dasar Manusia.EGC:Jakarta


Potter, Perry.2005.Fundamental Keperawatan.EGC:Jakarta
Kozier Barbara et.al (1995), Fundamental Of Nursing ; concept. Process and
practice, 5th edition, addisin Wesley nursing,cuming publishing, new York.

Kozie, B., Erb, G., berwan,A.J., &Burke, K. (2008) fundamental of nursing:


concept,process and practice, new jersey: prentice hall heal.

http://taridianhusada.blogspot.com/p/askep.html
Any Question
?

Anda mungkin juga menyukai