Anda di halaman 1dari 36

Baiat Dalam Islam

Bersama :
A.H. Ibnu Rahman Al-Bughury
Baiat Dengan Artian Sesungguhnya
Adalah Hal Yang Dibolehkan Oleh
Agama Dan Pernah Dicontohkan Oleh
Nabi SAW, Tetapi Kadang Pengertian
Bai'at Tersebut Sering Disalahtafsirkan
Dan Disalahgunakan Untuk Tujuan
Tertentu.
Sehingga Berdampak Negatif Dalam
Kehidupan Keagamaan Di Kalangan
Umat Islam Sehingga Mudah Saja
Untuk Menuduh Kafir Kepada Yang
Lain, Yang Tidak Berbaiah Kepada
Imam Kelompoknya Bahkan Ada Yang
Sampai Menghalalkan Darah
Seseorang Yang Keluar Dari
Kelompoknya.
Kata Baiat Menurut
Ibnu Khaldun Adalah :

Janji Untuk Mentaati


Baiat Disyariatkan Di Dalam Agama
Islam Sebagaimana Dilakukan Oleh
Rasulullah Dan Disebutkan Beberapa
Kali Di Dalam Al-quran
Dalam Hidupnya Rasulullah SAW Pernah
Meminta Baiat Dari Beberapa Orang
Shahabat, Yaitu Baiat Al-aqabah I Dan II,
Serta Baiat Ridhwan Yang Dilaksanakan Di
Bawah Sebuah Pohon

Bahwasanya Orang-orang Yang Berjanji Setia


Kepada Kamu Sesungguhnya Mereka Berjanji
Setia Kepada Allah. Tangan Allah Di Atas Tangan
Mereka. (Qs. Al-fath : 10)

Sesungguhnya Allah Telah Ridha Terhadap Orang-orang


Mu'min Ketika Mereka Berjanji Setia Kepadamu Di Bawah
Pohon, Maka Allah Mengetahui Apa Yang Ada Dalam Hati
Mereka Lalu Menurunkan Ketenangan Atas Mereka Dan
Memberi Balasan Kepada Mereka Dengan Kemenangan
Yang Dekat. (Qs. Al-fath : 18)

Barang Siapa Yang Melepaskan Tangan Dari


Ketaatan, Ia Akan Bertemu Allah Pada Hari Kiamat
Dalam Keadaan Tidak Mempunyai Hujjah. Dan Siapa
Yang Mati Dengan Tidak Ada Baiat Di Lehernya, Maka
Matinya Seperti Mati Jahiliyyah

Beberapa Versi Baiat
Baiat Di Masa Rasulullah SAW
Baiat Di Masa Rasulullah SAW Adalah Baiat Yang
Dilakukan Oleh Para Shahabat, Dimana Mereka
Menunjukkan Kesetiaan Mereka Dengan Cara Berbaiat
Kepada Nabi SAW. Dalam Hal Ini Tidak Semua Shahabat
Ikut Berbai'at, Hanya Mereka Yang Berada Dalam Suasana
Tertentu Dimana Terjadi Bai'at Itu Saja Yang Ikut
Berbai'at
Baiat Di Masa Shahabat
Baiat Di Masa Para Shahabat Dilakukan Untuk
Mengangkat Seorang Kepala Negara. Istilah Yang
Digunakan Adalah Khalifah, Yang Artinya
Pengganti. Maksudnya, Pengganti Rasulullah SAW
Bukan Dalam Posisi Sebagai Nabi Atau Rasul, Akan
Tetapi Sebagai Kepala Negara Atau Kepala
Pemerintahan
Baiat Ikut Serta Dalam Suatu Firqoh
Ketika Di Tengah Tubuh Umat Islam Bermunculan
Aliran-aliran Dan Kelompok-kelompok Yang Saling
Berbeda Satu Dengan Yang Lainnya, Kemudian
Dikenal Juga Istilah Baiat. Namun Berbeda
Esensinya Dengan Dua Baiat Di Atas, Baiat Ini
Lebih Merupakan Janji Atau Pelantikan Bagi Para
Anggota Baru Yang Diterima Oleh Pemimpinnya
Kekeliruan Dalam
Memahami Bai'at
Kesalahan Dalam Mengartikan Kalimat
Miitatan Jahiliyyatan

Ibnu Hajar Memberikan Komentar Tentang Pengertian Miitatan


Jahiliyyatan Bahwa Yang Dimaksud Dengan Kalimat Tersebut Adalah
Sebagai Berikut: Yang Dimaksud Dengan Mati Jahilyyah Dengan
Bacaan Mim Kasroh Miitatan Bukan Maitatan Adalah Keadaan Matinya
Seperti Kematian Di Jaman Jahiliyyah Dalam Keadaan Sesat Tiada Imam
Yang Ditaati Karena Mereka Tidak Mengetahui Hal Itu. Dan Bukan Yang
Dimaksud Itu Ialah Mati Kafir Tetapi Mati Dalam Keadaan Durhaka
(Fathul Baary 7/13)
Imam Al-qadhy Iyadh Berkata: Yang Dimaksud Dengan
Sabda Rasulullah SAW : Barang Siapa Yang Keluar Dari
Ketaatan Imam Dan Meninggalkan Jamaah Maka Ia Mati
Miittan Jahiliyyatan Adalah Dengan Mengkasrah Mim
Miitatan Yaitu Seperti Orang Yang Mati Di Jaman Jahiliyyah
Karena Mereka Ada Dalam Kesesatan Dan Tidak
Melaksanakan Ketaatan Kepada Seorang Imam Pun
(Ikmaalul Muallim Bi Fawaaidi Muslim)
(Syarah Shohih Muslim) 6/258)
Mencampuradukan
Pengertian Baiat Dan Syahadat
Syahadat Baiat
- Merupakan Rukun Islam
- Mengingkarinya Adalah Kafir
- Lafadz Syahadat Adalah



- Bukan Termasuk Rukun Islam
- Bukan Kafir, Apalagi Baiat Terhadap Imam
Lokal
- Materi Baiat Berbeda-beda Sesuai
Kebutuhannya
Bagaimana Baiat di masa sekarang .?
Berbaiat Kepada Imam Jamaah Muslimin
(Khalifah) Jika Ada Hukumnya Wajib
Khalifah Dan Khilafah Itu Hanya
Terwujud Bila ..
Adanya Seorang Khalifah Saja Dalam Satu
Masa Yang Diangkat Oleh Umat Islam
Sedunia. Khalifah Tersebut Harus Diangkat
Dengan Sistem Syura Bukan Dengan Jalan
Kudeta, Sistem Demokrasi Atau Kerajaan
(Warisan)
1

-
Maka Barangsiapa Membaiat Seseorang Tanpa
Melalui Musyawarah Dengan Kaum Muslimin, Niscaya
Orang Tersebut Tidak Boleh Dibaiat Dan Begitu Juga
Orang Yang Membaiat Dirinya, Karena Ia Telah
Mempertaruhkan Keduanya Untuk Dibunuh
Adanya Wilayah Yang Menjadi Tanah
Air (Wathan) Yang Dikuasai Penuh Oleh
Umat Islam
2
Diterapkannya Sistem Islam Secara Menyeluruh.
Atau Dengan Kata Lain, Semua Undang-undang
Dan Sistem Nilai Hanya Bersumber Dari Syariat Islam
Yang Bersumberkan Dan Berdasarkan Al-quran
Dan Sunnah Rasul SAW. Seperti Undang-undang
Pidana, Perdata, Ekonomi, Keuangan, Hubungan
Internasional Dan Seterusnya
3
Adanya Masyarakat Muslim Yang
Mayoritasnya Mendukung, Berbaiah Dan
Tunduk Pada Khalifah (Pemimpin Tertinggi)
Dan Khilafah (Sistem Pemerintahan Islam)
4
Sistem Khilafah Yang Dibangun Bukan Berdasarkan
Kepentingan Sekeping Bumi Atau Tanah Air Tertentu,
Sekelompok Kecil Umat Islam Tertentu Dan Tidak Pula
Berdasarkan Kepentingan Pribadi Khalifah Atau
Kelompoknya, Melainkan Untuk Kepentingan Islam Dan
Umat Islam Secara Keseluruhan Serta Tegaknya Kalimat Allah
(Islam) Di Atas Bumi. Objek Imamah (Kepemimpinan Umat
Islam) Itu Ialah Untuk Meneruskan Khilafah Nubuwwah
(Kepemimpinan Nabi Saw.) Dalam Menjaga Agama (Islam)
Dan Mengatur Semua Urusan Duniawi Umat Islam
5
Kriteria Yang Harus Terpenuhi Oleh
Seorang Khalifah :
Menurut Syekh Muhammad
Al-hasan Addud Asy-
syangqiti
Muslim, Laki-laki, Baligh dan
Merdeka
1
Sampai Ke Derajat Mujtahid. Kerena Orang Yang
Bodoh Atau Berilmu Karena Ikut-ikutan (Taklid),
Tidak Sah Kepemimpinannya Seperti Yang
Dijelaskan Ibnu Hazm, Ibnu Taimiyah Dan Ibnu
Abdul Bar Bahwa Telah Ada Ijmak (Konsensus)
Ulama Bahwa Tidak Sah Kepemimpinan Tertinggi
Umat Islam Jika Tidak Sampai Ke Derajat Mujtahid
Tentang Islam
2
Adil. Tidak Sah Jika Ia Zalim Dan Fasik,
Karena Allah Menjelaskan Kepada Nabi
Ibrahim Bahwa Janji Kepemimpinan Umat Itu
Tidak (Sah) Bagi Orang-orang Yang Zalim
3
Profesional (Amanah Dan Kuat). Khilafah Itu Bukan
Tujuan, Akan Tetapi Sarana Untuk Mencapai
Tujuan-tujuan Yang Disyariatkan Seperti
Menegakkan Agama Allah Di Atas Muka Bumi,
Menegakkan Keadilan, Menolong Orang-orang Yang
Yang Dizalimi, Memakmurkan Bumi, Memerangi
Kaum Kafir, Khususnya Yang Memerangi Umat Islam
Dan Berbagai Tugas Besar Lainnya
4
Sehat Penglihatan, Pendengaran Dan Lidahnya Dan
Tidak Lemah Fisiknya. Orang Yang Cacat Fisik Atau
Lemah Fisik Tidak Sah Kepemimpinannya, Karena
Bagaimana Mungkin Orang Seperti Itu Mampu
Menjalankan Tugas Besar Untuk Kemaslahatan
Agama Dan Umatnya? Untuk Dirinya Saja
Memerlukan Bantuan Orang Lain
5
Pemberani. Orang-orang Pengecut Tidak Sah
Jadi Khalifah. Bagaimana Mungkin Orang
Pengecut Itu Memiliki Rasa Tanggung Jawab
Terhadap Agama Allah Dan Urusan Islam Dan
Umat Islam ?
6
Dari Suku Quraisy, Yakni Dari Puak Fihir Bin Malik,
Bin Nadhir, Bin Kinanah, Bin Khuzaiah. Para Ulama
Sepakat, Syarat Ini Hanya Berlaku Jika Memenuhi
Syarat-sayarat Sebelumnya. Jika Tidak Terpenuhi,
Maka Siapapun Di Antara Umat Ini Yang Memenuhi
Persayaratan, Maka Ia Adalah Yang Paling Berhak
Menjadi Khalifah
7
Bagaimana Jika Terlanjur Berbaiat
Kepada Jamaah Yang Tidak Benar ?
Baiat Dalam Pandangan Mereka Adalah
Memasukkan Orang Yang Dianggap Kafir
Ke Dalam Agama/Harakah Mereka
Apakah Baiat = Qosam ?
Pelanggaran Baiat Dapat Dikenakan Kafarah, Jika
Menggunakan Lafadz Qosam
QOSAM BAIAT
- Sumpah
- Janji pada diri Sendiri
-Biasanya menggunakan Lafadz
Qosam


-Janji setia terhadap orang
yang dibaiat
- ada dua pihak yang
membaiat dan yang dibaiat

-
-
Allah Tidak Menghukum Kamu Disebabkan Sumpah-sumpahmu Yang Tidak
Disengaja (Untuk Bersumpah), Tetapi Dia Menghukum Kamu Disebabkan
Sumpah-sumpah Yang Kamu Sengaja, Maka Kafaratnya (Denda Pelanggaran
Sumpah) Ialah Memberi Makan Sepuluh Orang Miskin, Yaitu Dari Makanan
Yang Biasa Kamu Berikan Kepada Keluargamu, Atau Memberi Mereka
Pakaian Atau Memerdekakan Seorang Hamba Sahaya. Barangsiapa Tidak
Mampu Melakukannya, Maka (Kafaratnya) Berpuasalah Tiga Hari. Itulah
Kafarat Sumpah-sumpahmu Apabila Kamu Bersumpah. Dan Jagalah
Sumpahmu. Demikianlah Allah Menerangkan Hukum-hukum-nya Kepadamu
Agar Kamu Bersyukur (Kepada-nya) QS. Al Maidah : 89

Anda mungkin juga menyukai