Anda di halaman 1dari 24

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

www.profesi-unm.org

HARAP-HARAP CEMAS
Bidik Kursi PR... hal.

5 9

Antara Ibadah dan Deal Politik... hal.

Krisis Kepercayaan Gerogoti BEM FMIPA... hal.

22

PERS mahasiswa (persma) dianggap sebagai pilar demokrasi khususnya dalam hal transparansi bagi civitas kampus. Karenanya, persma menjadi corong informasi bagi seluruh masyarakat kampus. Persma juga berperan sebagai media penyelesaian sejumlah masalah dalam kampus. Sayangnya, persma saat ini sudah mulai mengalami degradasi. Bagaimana perbandingan pergerakan persma dulu dan kini menurut Ketua Komisi Informasi Publik (KIP) Pusat, Abdul Rahman Mamun? Profesi FM - 107.9 MHz
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 155 Maret Tahun XXXV 2012

Wawancara Khusus...hal. 15

Urai data, ungkap fakta, saji berita

2 Persepsi
www.profesi-unm.org

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

editorial

Intelek Tak Paham Etika Jalan


Sebuah pemandangan mengejutkan yang terpampang secara nyata di pelupuk mata. Keberangkatan belasan anggota senat Fakultas Teknik (FT) untuk umroh secara bersamaan beberapa waktu lalu secara terang-terangan menunjukkan adanya konspirasi di balik layar. Terlebih, kepergian mereka jelang pemilihan dekan Fakultas Rajawali itu. Keberangkatan belasan anggota senat yang mengatasnamakan nebeng pada rombongan Dharma Wanita FT itu memang sulit dipercaya. Kalau tidak mau disebut ada deal politik, semestinya mereka menjaga agar tidak memunculkan spekulasi negatif dari berbagai kalangan. Ini juga berkaitan dengan etika jalan. Kalau tidak mau disebut telah menjalin kesepakatan, semestinya belasan yang umroh ini bisa mengundur sebentar keberangkatannya. Toh, beberapa senator bersama panitia di belakang tengah sibuk mempersiapkan suksesi perhelatan demokrasi empat tahunan. Pantas jika mereka yang tidak diikutkan umroh beranggapan omong kosong jika persoalan ibadah yang tak mau diundur. Terlebih bagi mereka yang merasa terskreditkan dengan pemberangkatan yang dianggap sembunyisembunyi itu. Ironi memang jika mereka (belasan senator, red) yang berangkat umroh bareng bersama dekan ini tidak paham etika jalan. Kalaupun tidak bisa menunda, setidaknya pikirkanlah untuk menjaga nama baik. Ataukah, memang benar jika langkah mereka untu k umroh bareng karena iming-imning anggaran instansi? Rasanya, miskin sekali jika persoalan ibadah harus jua dibenturkan dengan urusan politik. Apa mau dikata lagi, cap umroh bareng dengan landasan politik sudah terlanjur melekat. Lihat, apa yang terjadi pasca kepulangan belasan senator tersebut? Hasil pesta demokrasi pemilihan dekan sangat jelas bisa terbaca jauh hari sebelum suksesi dimulai. Disusul pemandangan yang sangat tidak etis ketika beberapa anggota senat dinyatakan tidak hadir pada pemilihan tersebut. Apalagi, mereka yang tidak hadir itu jelas merupakan orang-orang yang tidak ikut umroh bareng sebelumnya. Bukannya sok menyadarkan ataupun idealis. Setidaknya, bercermin dari realita yang ada, kita bisa menyimpulkan, bahwa apapun yang anda lakukan akan dinilai orang. Semoga kita semua bisa lebih berhati-hati dalam melangkah, sekalipun berhadapan dengan urusan ibadah.(*)

SMS Pembaca

087766617XXX Saya mau bertanya, kenapa kartu anggota perpustakaan jurusan setiap tahun harus diperpanjang dengan biaya 10 ribu per 1X pembaharuan? Jika dibandingkan dengan kartu perpustakaan universitas tidak pernah diperpanjang. Terutama jurusan kimia. Apaka memang semua perpustakaan ditingkat jurusan harus diperpanjang dan berbiaya? Jawab: Pengelola Perpustakaan jurusan Kimia, Dra.Hj.Ramdani, M.Si Pengadaan buku-buku berasal dari biaya pembaharuan dan untuk pemeliharaan serta untuk penggandaan buku yang terbatas namun banyak peminatnya.

082193493XXX Assalamualaikum Wr.Wb Mau tanya, kapan kira2 pencairan beasiswa BBM dan PPA untuk tahun 2012? Terima kasih sebelumnya Jawab: Kepala Bagian Keuangan UNM, Drs. Ismail Mukhtar Sangat tergantung ketersediaan dana di keuangan UNM dalam hal ini dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

KUNJUNGAN REDAKSI. Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) SINOVIA Fakultas Kedokteran Unhas berfoto bersama anggota LPPM Profesi UNM saat melakukan kunjungan redaksi, Sabtu (14/4).

FOTO: IMAM-PROFESI

Redaksi menerima saran, dan kritikan terhadap mahasiswa atau birokrasi UNM. Kirim saran dan kritikan Anda ke: HP : 0852 5688 1844 | 0877 4008 2784 | email: profesi_unm@yahoo.com | FB: facebook.com/profesi.unm | Twitter: @Profesi_Online
DESAIN SAMPUL: IMAM RAHMANTO
Profesi FM - 107.9 MHz

Pelindung: Arismunandar Penasihat: Sofyan Salam, Andi Ikhsan, Hamsu A. Gani, Nurdin Noni, Kamaruddin, Baliana Dewan Pembina: Abdullah Dola, Hazairin Sitepu, Mukramal Azis, Uslimin Pemimpin Umum: Rahmat Fadhli Sekretaris: Nurhasni Bendahara: Parni Divisi Penerbitan: Isnaeni Dahlan (Pemimpin Redaksi) (Kepala Litbang) Divisi Online: Sahrul Alim (Kepala Divisi) Divisi Penyiaran: Sitti Marlina (Station Manager) Divisi Penelitian dan Pengembangan: Yusriyanti Hanike Tabloid Mahasiswa PROFESI diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan dan Penyiaran Mahasiswa (LPPM) Profesi Universitas Negeri Makassar STT : 1635/SK/Ditjen PPG/1990. Penanggung Jawab: Rahmat Fadhli Pemimpin Redaksi: Isnaeni Dahlan Sekretaris: Nurhasni Bendahara: Parni Redaktur: Asri Ismail Reporter: Sutrisno Zulkifli, Nurjanna Jamaluddin, Fahrizal Syam, Andini Ristyaningrum, Rukmana Mansyur, Sudarmi, Fotografer: Fajrianto Jalil, Layouter/Grafis: Imam Rahmanto, Manager Sirkulasi dan Iklan: Muhammad Ilham Redaksi LPPM Profesi UNM : Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt I Rektorat Lama, Gunung Sari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Jl. Dg. Tata Raya, Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp. (0411) 887964, e-mail: profesi_unm@yahoo.com, website: www.profesi-unm.org
Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun.

Urai data, ungkap fakta, saji berita

sm
? ?

Jawab: Pembantu Dekan I Bidang Akademik FE, Drs. H. Muhammad Djufri, M.Pd Hal ini sudah ditindaklanjuti minggu lalu. Masing-masing prodi sudah menyurat ke dosen yang bersangkutan. Sebenarnya sebagian nilai sudah keluar namun belum dipindahkan ke transkrip nilai karena menunggu yang belum supaya bisa bersamaan keluar.

089694911XXX Assalamualaikum,,, kami sering diresahkan dengan ulah para pengemis cilik di area kampus FIP UNM, ketika mereka tidak dihiraukan mereka sering mengganggu dengan nada suara minta2 makin keras. Tapi jikalau dikasi besoknya datang lagi. Sungguh kami merasa resah, apa tindakan birokrat untuk menanggulangi hal ini? Jawab: Pembantu Dekan II FIP UNM, Drs. Andi Mappincara, M.Pd Sepanjang sepengetahuan saya, tidak ada pengemis cilik. Namun saya selaku Dekan FIP UNM pertama akan menyelidiki dulu betul ada atau tidaknya pengemis cillik. Yang kedua, seandainya ada, saya akan berkoordinasi dengan satpam. Jika terdapat itu, maka akan disuruh keluar.

085399543XXX Asslm sya minta tolong kpda teman2 profesi untuk mencari tahu tentang beasiswa TOYOTA karena sampai sekarang dananya belum cair sedangkan pengurusannya itu dari tahun lalu. Kami juga dijanji bahwa bln februari akan cair. Tapi nyatanya sampai sekarang beasiswa itu belum kami terima. Terimakasih Jawab: Kasubag Keuangan UNM, Lutter Lamba, SE Beasiswaya sudah kami transfer ke rekening masing-masing penerima sebanyak 12 orang tertanggal 10 April 2012. Kalau masih belum samapi juga, artinya mahasiswa bersangktan tidak dinyatakan sebagai penerima. Memang agak terlambat dikarenakan ada pemeriksaan keuangan dari BPKP, kejaksaan dan sebgainya sehingga kami sempat mengurusnya untuk sementara.

Tabloid Profesi dapat juga dibaca di: www.profesi-unm.org

087740288XXX Assalamualaikum. Begini,,, saya mau Tanya. Kenapa nilai2 semester sebelumnya masih saja ad yang belum keluar? Terutama di FE. Padahal kami butuh nilai itu agar bisa mengulang jika ada yang tidak dilulusi. Masa sampai saat ini nilai2 dari semester 1,2,3 belum keluar semua. Kalau bisa mohon dikeluarkan cepat spy kami bisa men gulang jika ada nilai jelek. Terimakasih

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Semua Fakultas UNM Bakal Bersatu


nyatukan semua fakultas di UNM ini tampaknya masih akan membutuhkan waktu lama. Arismunandar menyatakan, rencana ini baru akan terealisasi 20 tahun mendatang. Kita tidak berbicara pada konteks UNM yang sekarang tapi UNM 20 tahun ke depan, bebernya. Lanjut Arismunandar, dengan pertumbuhan dua program studi pertahun, UNM 20 tahun kedepan akan memiliki 40 program studi baru dengan kapasitas tampung 50.000 orang. Menurutnya, hal itu tidak mungkin dengan kampus yang dimiliki sekarang. UNM 20 tahun nanti adalah UNM yang sudah maju dengan asumsi 50.000 mahasiswa dan 2.000 dosen dengan riset yang semakin berkembang dan ruang perkuliahan yang baik, ungkap guru besar Administrasi Pendidikan tersebut. (Pr15)

Mozaik 3
www.profesi-unm.org

Snapshot

Mimpi Rektor UNM, Arismunandar untuk menyatukan semua fakultas nampaknya bakal benarbenar terwujud. Hal itu diungkapkan Arismunandar pasca pemerintah Kabupaten Gowa menjanjikan menyiapkan lahan kampus baru untuk UNM di Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa, (8/3). Dalam kesepakatan dengan Bupati Kabupaten Gowa, Ichsan Yasin Limpo baru menyetujui lahan seluas 20 hektar dari 300 hektar yang disiapkan. Arismunandar mengatakan, 20 hektar tersebut hanya modal awal. Kami masih berharap Pak Bupati memberi izin pengembangan kawasan menjadi 100 hektar di luar perumahan dosen dan karyawan, bebernya. Sementara lahan untuk perumahan, ia menargetkan seluas 50 hektar. Hanya saja, rencana untuk me-

FOTO: FADHLI-PROFESI

RUSAK SEMUA. Pada papan jadwal pemakaian mobil dinas UNM, tampak semua mobil yang dimiliki UNM mengalami kerusakan. Padahal mobil-mobil dinas (bus) itu seringkali dimanfaatkan mahasiswa UNM untuk memperlancar kelangsungan acara kegiatan, khususnya dalam hal transportasi. Foto diabadikan 16/04 lalu.

Sastra dan Kesenian Tak Pernah Mati


DISITULAH darah, daging dan hati berkumpul bersama dosaku Tutur sang kepala prajurit saat membacakan titah hukum adat Seumur Hidup. Sementara para prajurit duduk melingkari sang kepala prajurit sembari menundukkan kepala mereka. Dengan suara yang lantang dan penuh penghayatan mereka pun mengikuti dan mengucapkan kembali rentetan kalimat yang dibacakan Si kepala prajurit. Itulah salah satu pembuka pertunjukan konser tahunan Bengkel Sastra (Bestra) UNM dengan tema Bestraklopedia. Konser tahunan ini digelar pada 3 April lalu di Auditorium Al-Amin Unismuh. Pertunjukkan yang diawali dengan penampilan tari paduppa itu dilanjutkan dengan penampilan angngaru dari tiga orang lelaki yang mewakili tiga suku yang ada di Sulawesi Selatan. Diantaranya suku Makassar, Bugis dan Mandar. Kemudian, diikuti dengan pembacaan titah hukum adat. Titah hukum adat ini hanya dibacakan dalam sekali setahun dan menjadi salah satu momentum yang sakral dalam lingkaran hitam putih ini. Ketua Jurusan Bahasa Indonesia, Akyar yang membuka acara dengan penampilan baju kaos hitam dan celana jeans dengan bawaan santai, menyesuaikan dengan gaya para seniman dan budayawan yang hadir di tempat itu. Ia mengungkapkan, walaupun beberapa saat terakhir di kampus ada masalah namun kegiatan sastra dan kesenian ini tidak terhenti karena itu. Pertunjukkan ini pun menjadi bukti nyata akan hal tersebut. Tambahnya, teater yang ditunjukkan pada pertunjukkan ini sama halnya dengan bentuk sastra lainnya. Kata-kata yang ditulis dalam bentuk sastra akan meneror kata-kata yang lain dan membuatnya tidak berdaya, karena dia dapat menari dengan gayanya sendiri. Begitupun dengan teater, ketika teater dipentaskan, dia ingin membuat menjerit tak berdaya peristiwaperistiwa yang lain. Pertunjukkan ini hanya ingin membisikkan kepada telinga jiwa kita semua bahwa ada sesuatu di luar sana tidak bisa menjawabnya, tuturnya. (Pr24)

UKM Seni UNM

Bergegas Menuju FTMI VIII


UNIT Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni UNM akan menjadi tuan rumah pelaksana Festival Teater Mahasiswa Indonesia (FTMI) pada tanggal 9-15 Juli mendatang. Festival tahunan ini adalah ajang untuk memperlombakan karya-karya mahasiswa dibidang kesenian khususnya seni teater konvensional. FTMI kali ini akan diikuti sekitar 20 komunitas seni dari berbagai perguruan tinggi di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Ketua panitia pelaksana, Frans Tupe mengungkapkan, FTMI yang kedelapan kalinya akan digelar ini bertujuan untuk meretas kreatifitas sesama pekerja seni kampus, sekaligus saling berbagi guna menambah wawasan dalam dunia peran. Untuk menilik lebih jauh perkembangan seni terutama teater khususnya di Sulselbar perlu diadakan suatu momen untuk mempertemukan karya mahasiswa dalam bentuk kompetisi, ujarnya. Tidak hanya itu, FTMI yang tahun lalu sukses diadakan di Kota Pare-Pare ini memiliki banyak rangkaian kegiatan, antara lain Kompetisi Teater, Rembug FTMI, Fieldtrip, Malam Anugerah dan Seminar Nasional yang akan membahas posisi teater kampus di rana perteateran Indonesia. Selaku tuan rumah, UKM Seni berharap semua aspek yang terkait dapat bersama-sama menyukseskan kegiatan ini. Selain itu, festival teater juga sebagai wadah pencitraan bagi kampus yang notabebe perwakilan dari tiap-tiap perguruan tinggi tempat mereka bermukim. (Faj)

UNIT Kegiatan Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras (UKM Sintalaras) UNM memperingati hari bumi, (22/4). Peringatan Hari Bumi dalam wujud Bakti Sosial Peduli Lingkungan Hidup (BSPL). Dengan tema From Hearth for The Earth, kegiatan ini dimaksudkan merangkul masyarakat kelurahan Mangasa untuk melakukan aksi bersih sekitar rumah. Masyarakat juga diajak melakukan penanaman pohon. Sintalaras UNM juga melakukan kampanye ling-

Sintalaras Aksi Bersih Bersama Warga


kungan dengan memberi brosur kepada warga sebagai bahan bacaan guna mengingatkan akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup. Sehubungan ini, Sintalaras UNM juga akan mengadakan kegiatan Kemah Karya Remaja Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KKR-KLH) IX tingkat SLTA Sederajat Se-Sulawesi Selatan. Kegiatan ini nantinya akan melibatkan siswa, remaja dan masyarakat sebagai peserta, dan dilaksanakan pada bulan Mei 2012. (rls/ Faj).

Hunian sang Rektor Nyaris Tergusur


Imam Rahmanto *
Atap-atapnya mulai keropos termakan waktu. Kian hari, kian tak terawat. Wajahnya tak lagi semegah dulu. Ia yang dihuni tuannya, sang rektor telah lama dibayang-bayangi oleh kecemasan. Pun, berharap puing-puing prakarsa gedung tetangga tak melukai majikan dan keluarganya. Rumah jabatan (rujab) yang dihuni rektor UNM, Arismunandar mencoba bertahan dari gempuran pembangunan hotel Clarion. Bangunan-bangunan yang dahulu menjadi tetangga rujab sudah lama rata dengan tanah. Kini yang tersisa hanyalah jejakjejak bangunan tergusur berganti dengan bangunan-bangunan siap jadi. Tak pelak, rumah jabatan satu-satunya milik UNM itu nyaris ikut digusur. Arismunandar sendiri menolak mentah-mentah penawaran pihak Clarion untuk membeli tanah tempat rujab itu sekarang berdiri.
Profesi FM - 107.9 MHz

KONTRAS. Pemandangan yang sangat kontras terlihat di rumah jabatan (rujab) rektor UNM. Pembangunan gedung hotel Clarion di belakangnya sedikit mengganggu aktivitas para penghuni rujab, termasuk rektor.

FOTO: FAJRIANTO - PROFESI

Rujab merupakan aset penting buat UNM. Tidak boleh kita memperjualbelikannya, ujar Arismunandar. Menurutnya, rujab yang sekarang ia huni sedapat mungkin harus dibangun dan dimanfaatkan untuk kepentingan UNM. Ia melanjutkan, aktivitas

pembangunan hotel Clarion yang sudah berlangsung selama dua tahun itu sedikit mengganggu kehidupan rumah tangganya. Gemuruh dentuman baja dan alat-alat berat lainnya berulang kali mengganggu aktivitasnya bersama keluarga di rumah. Bahkan suatu

kali rumahnya pernah kejatuhan balok kayu beserta pekerjanya. Insiden tersebut mengakibatkan atap lokasi parkir satpam jebol dan pekerja yang jatuh dilarikan ke rumah sakit. Gangguan-gangguan insidentil dan suara-suara bising yang diakibatkan oleh proses pembangunan gedung hotel, menurut Arismunandar sudah menjadi pemandangan yang wajar di sekitar rumahnya. Pihak Clarion sebelumnya sudah meminta izin padanya terkait pembangunan itu. Apalagi kita kan hidup bertetangga, kelakarnya. Insiden-insiden itu pula yang memaksa Arismunandar untuk berhati-hati menjejakkan kaki di rumahnya sendiri. Ia terpaksa mengosongkan halaman belakang rumah yang sering menjadi sasaran jatuhnya serpihanserpihan beton bangunan. Hingga kolam renang mini yang berada di halaman belakang rumahnya pun dibiarkan tak terurus. Akan tetapi, menurutnya

dengan berdirinya Hotel Clarion di belakang rujab akan meningkatkan nilai jual tanah milik UNM. Apalagi Clarion sudah menjadi branchmark bagi kita, ungkap guru besar asal Fakultas Ilmu Pendidikan itu. Baginya, lingkungan di tempatnya itu terlalu berharga untuk sekadar jadi tempat hunian. Menurut satpam yang berjaga disana, Arifuddin, aktivitas para pekerja bangunan hanya sampai batas jam sepuluh malam. Selepas itu, keadaan sudah kembali tenang lagi. Kecuali kalau ada pengecoran, tambahnya. Rujab akan menjadi bangunan terakhir yang digerus kedigdayaan Clarion. Tinggal menunggu waktu saja, rujab akan beralih-fungsi menjadi Wisma Internasional yang diperuntukkan untuk mahasiswa PPs UNM. Untuk sementara, sebelum hal tersebut diwujudkan Arismunandar, ia mesti rela berbagi ruang dan waktu dengan kebisingan-kebisingan yang ditimbulkan oleh pembangunan hotel. (*)
Urai data, ungkap fakta, saji berita

4 4 Reportase Utama
www.profesi-unm.org

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Urai data, ungkap fakta, saji berita

Profesi FM - 107.9 MHz

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

PR Bidik Kursi
www.profesi-unm.org

Reportase Utama 5 5

Tim Reportase Utama

Koordinator: Fajrianto Jalil Reporter : Asri Ismail, Nurjannah J, Muh. Ilham Nur, Ary Utary Nur

FOTO: FAJRIANTO-PROFESI

Sofyan Salam, Andi Ikhsan, dan Nurdin Noni mesti waspada dengan status mereka sebagai Pembantu Rektor (PR). Pasalnya, sederet nama pejabat UNM siap menggeser posisi mereka di periode kedua. Arismunandar.
Pasca terpilihnya kembali Arismunandar memimpin kampus pencetak generasi Oemar Bakrie ini, melahirkan tanda tanya besar di kalangan civitas akademika UNM. Bagaimana tidak, para birokrat dan mahasiswa menanti sosok yang bakal menemani sang rektor untuk mengembangkan UNM selama empat tahun kedepan. Sejumlah nama diprediksikan akan menduduki kursi PR di kabinet Arismunandar jilid II ini. Hanya saja, mereka yang menjadi bidikan masih saja tampak malumalu berbicara untuk membahas isu mengenai dirinya. Meski, nama mereka mencuat dan dinilai memiliki peluang besar untuk berada pada posisi PR. Untuk posisi PR bidang Akademik, nama Jasruddin, Wasir Thalib, dan Hamsah Upu dikabarkan bakal menjadi rivalitas Sofyan Salam dalam memperebutkan Kedudukan sebagai PR I. Namun, keempat calon tersebut seolah-olah menutup mulut untuk berkomentar terkait kabar ini. Wasir Thalib misalnya. Guru besar Fakultas Teknik (FT) ini mengaku tidak mau terlalu banyak berkhayal, ia hanya pasrah jika memang dirinya akan ditempatkan pada poProfesi FM - 107.9 MHz

sisi itu. Itu (PR, red) biarlah rektor yang menentukan, ujar Ketua Ikatan Alumni UNM ini. Begitupula Hamsah Upu, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini digadang-gadang akan menjadi calon paling potensial untuk menduduki jabatan PR I. Hanya saja, ia enggan berkomentar. Alasannya, Guru Besar Matematika ini tidak menginginkan akan banyak yang mengintrepretasikan justru berbeda dengan maksud yang ia inginkan. Kalau saya ditawari jadi PR, tetap saya tidak bisa jawab persoalan itu. Nanti dikira saya mau sekali jadi PR, terangnya. Sementara Jasruddin, meski sejumlah anggota senat mengingkan ia menduduki kursi tersebut, namun ia mengaku akan menolak apabila ada tawaran untuk menjadikannya sebagai PR I. Saya itu orangnya masih loyal terhadap jabatan saya sekarang, masih banyak hal-hal yang belum saya kerjakan. Saya tidak pernah berpikir untuk menjadi pembantu rektor, masih banyak figur-figur yang layak untuk kursi itu, ujarnya. Sementara Sofyan Salam yang saat ini masih menjabat mengatakan juga tidak mau berkomen-

tar. Guru besar Fakultas Seni dan Desain (FSD) ini mengaku ingin fokus pada pekerjaannya yang masih tersisa. Saya no comment, saya mau fokus pada pekerjaan hingga 14 Juli nanti, terang Mantan Direktur Pascasarjana UNM ini. Ikhsan Masih Ingin Dampingi Aris Lain halnya dengan PR II, menjelang akhir masa periodenya, Andi ikhsan mengaku masih siap mengabdi bersama Arismunandar. Saya siap jika masih dibutuhkan, singkatnya. Namun, guru besar Penjaskesrek ini juga mengaku siap angkat koper apabila tenaganya sudah tidak dibutuhkan lagi. Saya siap mundur, apalagi masih banyak yang potensial dan punya peluang besar untuk menduduki jabatan ini, akunya. Pesaing yang sempat diisukan bakal meramaikan bursa PR datang dari Dekan FT yang baru saja terpilih kembali tanggal 16 April lalu, Husain Syam. Ia dikabarkan sebagai salah satu kandidat terkuat untuk jabatan PR II. Namun, pemimpin Fakultas Rajawali ini mengaku belum pernah berpikir kearah itu. Ia justru ingin memprioritaskan terlebih dahulu wilayah kepemimpinannya.

Menurutnya, untuk menetapkan bakal calon PR merupakan kerjakerja dari senat universitas yang memberi hak progrartif kepada rektor dalam memilih pendampinnya. Pak Rektor punya file pak, dia tahu siapa orang yang pantas mendampinginya, saya kira UNM memiliki banyak orang yang berpotensi, ungkap mantan ketua Jurusan Teknik Mesin ini. Husain menambahkan, kalaupun ia mendapat tawaran dari rektor terpilih, maka bukan tidak mungkin untuk dia menerima tawaran tersebut. Alasannya, hal tersebut merupakan amanah baginya. Kalau sebagian besar orang menginginkan itu amanah berarti maka berdosalah jika kita tidak menjalankan amanah itu, paparnya. Qassas Siap Geser Nurdin Sementara itu, jabatan PR bidang Kerjasama (PR IV) diperkirakan akan terjadi perang saudara. Pasalnya, isu yang berhembus, Kursi bergengsi ini akan diduduki oleh para birokrat yang notabenenya berasal dari Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS). Meski banyak kalangan menilai Nurdin Noni merupakan PR yang paling sukses

diantara lainnya. Apalagi, saat ini menjadi pemegang hak penuh di jabatan tersebut mesti punya taktik bagus agar tidak tersalib. Apalagi, dosen Bahasa Inggris ini dikabarkan jatuh sakit selama beberapa pekan terakhir ini. Nama Qasas Rahman diprediksi bakal maju menggatikan posisi Nurdin Noni sebagai PR IV. Ditemui Qasas disela kesibukannya, ia mengatakan jika memang ia diharapakan untuk mendampingi Arismunandar di bidang tersebut, ia menganggap hal tersebut sebuah amanah yang mesti dijalankan. Kalau memang dipercayakan kerja internal, kenapa tidak. Selama ini kan lebih banyak mengurusi pekerjaan eksternal saja, tutur Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Selatan ini. Namun, ia juga memuji atas kinerja yang selama ini dilaksanakan Nurdin Noni selaku PR IV. Menurutnya, Nurdin tipe orang pekerja keras. Saya melihat beliau adalah orang betul-betul pekerja, semua dia kerjakan sendiri. Nah, kita liat hasilnya sekarang, program kerjanya bagus, ungkap Pria yang pernah menjabat anggota DPRD selama 12 tahun ini. (Tim)
Urai data, ungkap fakta, saji berita

6 Reportase Utama
www.profesi-unm.org

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Kursi PR III Jadi Sasaran Tembak


Hasnawi Haris
PD 1 FIS

Heri Tahir
Asdir II PPs

Ia juga tidak mau banyak bicara, meski menurut pengakuannya beberapa mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pernah menawarinya. Pasalnya, Pertama ia tidak mau ada kesan mobile mahasiswa. Terlebih, nanti muncul stigma negatif dari mahasiswa bahwa mereka diperalat. Salah satu calon yang muncul

Ramli Umar
PD 3 FMIPA

PR 3
Muh. Idkhan
PD 3 FT

Chalid Imran
eks. PD 3 FE Pak rektor itu bukan orang bodoh, tentunya dia sudah tahu siapa-siapa figur yang akan dipasang nanti,
Chalid Imran, eks PD III FE

GRAFIS: IMAM-PROFESI

HAMSU Ghani sebagai PR bidang Kemahasiswaan dipastikan bakal hengkang dari kursi empuknya. Pasalnya, sesuai aturan yang berlaku di UNM, masa jabatan seseorang hanya maksimal delapan tahun. Sementara, diantara ketiga PR yang lain hanya Hamsu Ghani yang sudah menjalani pekerjaannya hingga dua periode. Hal ini disinyalir menjadi pemicu sejumlah birokrat UNM mencoba melirik kekosongan jabatan tersebut. Berdasarkan analisis Profesi, ada beberapa nama yang dinilai punya track record yang cukup bagus untuk mengganti Hamsu Ghani di posisinya saat ini. Sebut saja Hasnawi Haris. Profesor Hukum ini menjadi salah satu calon terkuat untuk mengganti Hamsu Ghani. Pengalamannya di berbagai bidang baik secara struktural maupun nonstruktural membuat banyak kalangan menginginkan ia maju sebagai PR III nantinya. Hanya saja, saat diwawancarai mengenai hal tersebut ia belum juga bisa mengambil sikap. Diduga Pria yang saat ini masih menjabat sebagai Pembantu Dekan (PD) I Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial (FIS) ini lagi dilanda dilematis. Menurutnya, mahasiswa FIS mungkin masih sangat membutuhkan dirinya. Saya tidak mengatakan bersedia dan saya juga tidak mengatakan tidak bersedia, pertimbangan menurut saya, mahasiswa FIS mungkin masih membutuhkan saya, tegasnya. Malah menurutnya, orang yang mempunyai potensi menjadi PR III adalah yang
Urai data, ungkap fakta, saji berita

memilki pengalaman kemahasiswaan sebelumnya. Sejauh ini, selaku birokrat FIS kedepannya ia berencana akan melakukan pembinaan secara organisasi kemahasiswaan, pengembangan ke atmosfir akademik. Saya termasuk bukan tidak setuju anak-anakku ikut aksi tetapi pada saat yang lain dia juga harus memilki kemampuan untuk memiliki pikir, mahasiswa yang punya kapasitas orasi yang bagus mestinya berbanding lurus dengan akademiknya, tutupnya. Calon kedua muncul dari Guru besar FIS, Heri Tahir. Pria yang saat ini menjabat sebagai Asisten direktur II Pascasarjana UNM ini menjadi calon yang difavoritkan sejumlah mahasiswa. Presiden Keluarga Mahasiswa (KEMA) Fakultas Seni dan De-

sain (FSD), Hasri Awal misalnya. Berdasarkan pengakuan dari Hasri, hasil pertemuan nonformal dengan beberapa fungsionaris lembaga yang membicarakan mengenai pengganti Hamsu Ghani, nama Professor Hukum Pidana itu mendominasi di tengah pembicaraan kala itu. Secara pribadi beliau (Heri Tahir, red) memiliki jiwa kebapaan dan menilai tanggapan teman-teman tentang PR III nantinya, sebagian besar teman-teman cenderung memilih beliau, ungkapnya. Menanggapi hal ini, Heri Tahir tak lantas berbangga hati ia malah lebih memilih irit bicara. Baginya ia merupakan tipe orang yang tidak pernah mengejar jabatan apapun. Bagi saya apa yang ada sekarang, itulah yang saya harus kerjakan, kalaupun

saya mau diturunkan dari jabatan saya saat ini, saya siap angkat barang-barang saya, papar ketua Komisi Displin UNM ini. Saya tidak pernah berpikir menjadi PR, jadi janganmi bicara tentang itu, tutupnya. Selanjutnya, nama Chalid Imran juga mencuat sebagai calon PR III. Mantan Pembantu Dekan (PD) III Fakultas Ekonomi (FE) ini dinilai memiliki pengalaman kemahasiswaan yang cukup matang. Namun, lagilagi alasan klasik juga dilontarkan, sama seperti yang lainnya. Menurut Guru Besar Ekonomi ini rektor UNM pasti sudah memiliki nama-nama yang bakal mendampinginya. Pak rektor itu bukan orang bodoh, tentunya dia sudah tahu siapa-siapa figur yang akan dipasang nanti, ungkapnya.

Arismunandar Masih Galau


REKTOR UNM, Arismunandar ternyata masih belum bisa menjawab pertanyaan dari beberapa kalangan perihal nama-nama PR yang nantinya akan menemani dirinya menahkodai Phinisi selama satu periode lagi. Alhasil, pernyataan yang dilontarkan mirip dengan kata-kata yang sering dikeluarkan Angelina Sondakh saat disidangkan terkait Kasus korupsi yang ditayangkan diberbagai media. Ala kata Tidak Tahu atau Belum menjadi jargon sang rektor ini ketika sedang diserang pertanyaan. Saat ditanya mengenai siapa figur PR yang ia inginkan, ia hanya menjawab Tidak Tahu. Tak hanya itu, ketika ditanya mengenai apakah sudah ada nama-nama yang ia kantongi untuk posisi PR ia menjawab Belum. Hanya dua kata tersebut yang sering Rektor dua periode ini keluarkan. Meski nasib PR berada di tangannya, ia mengaku belum memikirkan figur-figur yang akan menjadi pendampinganya nanti. Pasalnya, ia baru akan dilantik tanggal 14 Mei mendatang. Saya belum bisa menjawab apa-apa, apalagi saya masih belum dilantik, ungkapnya. Terlebih, untuk jabatan PR dianggapnya masih lama. Pelantikan PR kan nanti bulan tujuh, masih lama, ucap alumnus Doktoral Universitas Negeri Malang (UNEM) ini. Terkait mekanisme pemilihan PR, ia lagi-lagi mengaku belum tahu tentang bagaimana nantinya tata cara pemilihannya. Hal inikan belum dirapatkan, apakah nanti diserahkan ke senat atau bagaimana, saya belum tahu, tuturnya. (Tim)

dari Fakultas Teknik (FT), Idkhan. Pria yang memiliki basic hampir sama dengan sepak terjang PR III. Idkhan mengatakan jika ia mendapat tawaran dari Rektor UNM untuk posisi tersebut, ia tidak serta merta menerimanya. Sebab, menurutnya hal tersebut harus mendapat izin dari Pimpinanan Fakultas yang menaunginya. Kita ini kan lagi meniti karier, tentu kita tidak akan menolak jika ada tawaran. Tapi, tentunya harus ada izin dari Fakultas Teknik, pungkasnya. Calon terakhir, datang dari FMIPA, Ramli Umar. Profesor yang pernah menjabat sebagai PD III ini mengaku akan senang hati menerima apabila ada tawaran yang menyapanya. Saya kira itu tidak masalah, kerjaan yang kugeluti sekarang kan (Saat menjabat sebagai PD III) relevan dengan kerja PR III, tuturnya. Dosen Geografi ini, menegaskan dirinya siap menjadi PR III apabila diberikan amanah dari pihak Senator dan Rektor. Pertimbangannya, adanya kesamaan kerja yang pernah ia lakukan dengan kerja PR III. (Tim)

SUDUT
+ Bidik Kursi PR - Ada deal di dalamnya. + Antara Ibadah dan Deal Politik - Semoga tak menggerogoti niatnya + Krisis Kepercayaan Gerogoti BEM FMIPA - Hati-hati, ada yang membidik

Dg. Tata

Profesi FM - 107.9 MHz

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

UNM akan Terapkan SPP Tunggal


sekali saja. Seperti uang buku, uang laboratorium, uang perpusatakaan, uang ujian, uang tabungan bimbingan skripsi, dan lain-lain di kampus bersangkutan. Pembayarannya pun dipastikan akan mencapai minimal Rp7 juta pertahun. Sofyan Salam, Pembantu Rektor Bidang Akademik UNM menuturkan, SPP tunggal dipastikan akan dilaksanakan tahun ini. Hal ini menurutnya akan menguntungkan mahasiswa dalam hal pembayaran. Jadi tidak ada pembayaran yang berkali-kali dalam satu semester. Iya, jadi mahasiswa tidak perlu lagi bayar uang laboratorium atau sejenisnya secara terpisah, setiap semester satu kali saja, sudah terangkum semua, ungkapnya. Sementara Pembantu Rektor II Bidang Sarana dan Prasarana UNM, Andi Ikhsan menuturkan, penerapan SPP

Info Akademik 7
www.profesi-unm.org

Dua Gelombang
WISUDA akademik UNM bulan April ini akan ada dua gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan pada Kamis, (26/4). Peserta wisuda gelombang pertama ini terdiri dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sebanyak 184 orang, Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) sebanyak 581 orang, Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) sebanyak 183 orang, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) sebanyak 33, dan sebanyak 32 orang dari Fakultas Psikologi (FPsi), serta Fakultas Ekonomi (FE) sebanyak 81 orang. Sedangkan untuk gelombang kedua diadakan pada Sabtu, (28/4). Wisudawan pada gelombang ini terdiri tiga fakultas. Diantaranya, Program Pascasarjana (PPs) sebanyak 130 orang, Fakultas Teknik (FT) sebanyak 113 orang, dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) sebanyak 901 orang. Menurut Kepala Bidang Administrasi, Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), Kamaruddin, wisuda dibagi menjadi dua gelombang karena kafasilitas auditorium tidak bisa menampung jumlah peserta. Sekedar diketahui, jumlah mahasiswa yang akan diwisuda mencapai 2.276. Jika ditambah undangan dan keluarga dari peserta, jumlahnya bisa lebih membludak lagi. Sejauh ini, panitia telah melakukan beberapa hal untuk mempersiapkan acara. Susunan acara pada wisuda kali ini tidak berbeda dengan wisuda sebelumnya. Untuk acara ramah tamah ditentukan fakultas masingmasing. (Pr05)

Wisuda April

BERAGAMNYA dana yang dikeluarkan oleh mahasiswa kini dirisiaukan oleh pemerintah. Terbukti, mulai tahun 2012 ini akan digencarkan pembayaran Sumbangan Penunjang Pendidikan (SPP) tunggal. Hal ini langsung menjadi perintah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Sekedar diketahui, jika SPP tunggal berlaku, semua pembayaran akan dilunasi

tunggal masih dalam proses. Sebab bulan Maret kemarin telah diajukan di Dikti namun ditolak karena tidak sesuai dengan konsep kementerian. Saat ini, Ikhsan masih mengumpulkan data-data dari setiap prodi. Untuk sementara ini kami sudah meminta pada semua prodi untuk mencatat secara detail dana yang akan dibayar oleh mahasiswa, ujarnya.(Yur/ Isd)

PPs Siapkan 1340 Kursi Maba


Pada gelombang kedua dilakukan hanya bagi program yang mengalami kekurangan pada jumlah mahasiswa yang melamar Peserta ujian melalui tiga tahap yaitu, tahap pertama seleksi berkas. Salah satu kriterianya Indeks Prestasi (IP) untuk S-2 yaitu 2,75 dan S-3 sebesar 3.0. Tahap kedua, ujian tulis yakni Tes Prestasi Akademik (TPA) dan Tes TOEFL, tahap ketiga yaitu wawancara yang dilakukan oleh fakultas maupun prodi masing-masing. Direktur Pascasarjana, Jasruddin mengungkapkan, tahun ini instansi yang dinahkodainya menerima kuota maksimal bukannya kuota minimal. Kami lebih berfokus pada jumlah maksimal dibandingkan jumlah minimal tuturnya. Selain itu, pascasarjana juga menerima mahasiswa pascasarjana melalui bebas tes. Tahun ini kami menerima mahasiswa angkatan 2011 dari UNM dan Unhas yang lulus dengan nilai cumlaude, tutur Jas, sapaan akrabnya. Sekedar diketahui, peserta yang telah mendaftar ulang sudah mencapai lebih dari 800 orang untuk S-2 dan 98 untuk S-3. Pada program studi S-2 hanya membuka dua kelas yang berisi 30 orang tiap kelas, sedangkan untuk S-3 kapasitasnya hanya menerima 20 orang dalam satu kelas untuk masing-masing prodi. (Pr16).

FOTO: FAJRIANTO-PROFESI

UJIAN. Calon mahasiswa baru (maba) mengikuti seleksi penerimaan maba PPs UNM gelombang I. Ujian tulis ini merupakan salah satu tahap seleksi maba PPs setelah peserta lulus tahap pertama, seleksi berkas.

FBS Buka Jurusan Bugis-Makassar


Fakultas Bahasa dan Sastra UNM tahun ini dipastikan akan membuka jurusan baru, yakni jurusan Bugis-Makassar. Hal ini kabarnya merupakan perintah langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti). Pembantu Rektor (PR) I Bidang Akademik UNM Sofyan Salam sangat mengapresiasi pembentukan jurusan ini. Apalagi prospek ke depan memberi peluang besar. Ini jurusan bagus, karena lulusannya kemungkinan besar menjadi dosen, katanya. Sementara, persoalan teknis penerimaan akan dilakukan dengan jalur mandiri terlebih dahulu. Program ini pun akan dibuka tahun ini. Dekan FBS, Kisman Salija siap melakukan sosialisasi terkait adanya jurusan ini. Walau bahasa daerah sebenarnya telah ada di jurusan Bahasa Indonesia, hanya saja masih sekedar kebijakan. Namun demikian, tetap diadakan sosialisasi yang lebih terfokus pada penerimaan mahasiswa baru. Salah satu mahasiswi jurusan Bahasa Indonesia, Anna Amalia mendukung adanya jurusan ini, Setidaknya kita bisa mencintai budaya sendiri, ujar mahasiswa angkatan 09 ini. Namun menurutnya, bahasa daerah sudah membudaya di fakultas Saraswati itu. Apalagi, prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dulunya telah tertera unsur daerah, yakni Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, dari dulu itu ada memang ada, katanya. (Yur)
Urai data, ungkap fakta, saji berita

PENERIMAAN mahasiswa baru (maba) gelombang I Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Makassar (UNM) 2011/2013 telah berlangsung. Ujian seleksi dilaksanakan pada 2 3 April 2012. Kali ini, PPs UNM menerima kuota maksimal 1200

untuk Program Magister (S-2) dan 140 untuk Program Doktor (S-3). Selain itu pada tahap seleksi berkas tidak menerima lulusan tiga tahun terakhir yang tidak memiliki surat keterangan berkelakuan baik dari prodi atau Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

Kuota Bidikmisi UNM 700 Orang


KABAR gembira bagi para calon mahasiswa baru (maba) angkatan 2012 Universitas Negeri Makasaar (UNM). Tahun ini, Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dirjen Dikti) kembali menambah kuota penerima beasiswa pendidikan bagi mahasiswa miskin berprestasi (bidikmisi) kepada UNM menjadi 700. Menurut Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNM Hamsu Abdul Gani, penambahan ini merupakan kebijakan nasional dari Dikti. UNM mungkin dianggap memiliki banyak mahasiswa yang kurang mampu hingga Dikti memberikan penambahan kuota kepada UNM, ungkapnya tersenyum. Adanya penambahan kuota beasiswa ini merupakan keinginan dari pihak UNM. Melihat setiap tahunnya UNM menerima sekitar 5000 mahasisiwa baru, sesuai dengan data-data sekitar 1520 % pendaftar itu tergolong kurang mampu, dan kita inginkan minimal 20% semuanya bisa mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Hamsu berharap, dengan adanya penambahan kuota penerima beasiswa Bidikmisi ini bisa mengurangi beban mahasiswa yang kurang mampu sekaligus menuntaskan kemiskinan. Sehingga mereka yang kurang mampu juga bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Selain itu, diharapkan proses penyaluran beasiswa ini berjalan lancar sehingga mahasiswa dapat mengikuti studinya dengan baik dan mampu meningkatkan prestasi bagi para calon mahasiswa nantinya. Dengan demikian mereka dapat ikut andil dalam usaha mencerdaskan bangsa. (Nja)
Profesi FM - 107.9 MHz

Perdaftaran KKN Lebih Renggang

KINI dengan kebijakan yang baru, jangka waktu pendaftaran jauh lebih renggang. Pendaftaran KKN dimulai pada 20 April hingga 20 Mei mendatang. Menurut Kepala Lembaga Pengabdian Masyrakat (LPM) UNM, Muh.Ardi, pendaftaran KKN dibuka lebih cepat dari tahun sebelumnya agar mahasiswa bisa mempersiapkan pendanaannya tidak terlalu mendadak. Mahasiswa punya banyak waktu mempersiapkan dana, ujarnya. Menurut Ardi, biaya KKN tahun ini tidak mengalami perubahan. Yakni Rp350ribu untuk KKN Reguler. Sementara untuk KKN Terpadu, lebih tinggi yakni Rp400ribu untuk biaya PPLnya. Ardi berharap, kebijakan ini setidaknya meringankan beban mahasiswa. Sementara estimasi biaya KKN itu akan digunakan untuk biaya transportasi mahasiswa

menuju lokasi dan pembuatan jas almamater. Sementara proses pembekalan dan pemberangkatan KKN Reguler akan dilakukan awal bulan Juni. Program Terpadu sendiri akan berangkat setelah bulan Ramadhan tahun ini. Tambah Ardi, mahasiswa yang memogramkan KKN Terpadu harus proses administrasinya akan selesai sebelum bulan Ramadhan. Lokasi program pengabdian ini tidak mengalami penambahan, seperti daerah Mamuju dan Majene. Hal ini dikarenakan dana yang terkumpul nantinya tidak bisa menjangkau lokasi tersebut. Lokasinya juga tetap sama seperti tahun kemarin, kita tidak bisa menjangkau daerah-daerah yang agak jauh karena dana yang dimiliki tidak cukup sampai ke sana, paparnya. (Pr22)

8 8 Iklan
www.profesi-unm.org

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Urai data, ungkap fakta, saji berita

Profesi FM - 107.9 MHz

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Reportase Khusus 9 9
www.profesi-unm.org

Umroh Bareng Senator-Dharmawanita FT

Tim Reportase Khusus

Koordinator: Sutrisno Reporter : Isnaeni Dahlan, Muhammad Ilham

Antara Ibadah dan Deal Politik


Umroh secara bersamaan puluhan anggota senat Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) memunculkan beragam stigma negatif dari beberapa pihak. Terlebih, keberangkatan mereka tepat seminggu jelang pemilihan dekan. Ada yang mensinyalir, pelesiran ke kota Suci Mekkah tersebut merupakan wujud deal politik.
Dekan FT UNM, Husain Syam dengan wajah berseri-seri menerima wartawan Profesi, Isnaeni Dahlan akhir Maret lalu. Dengan kostum busana muslim, ia memperlihatkan segulung senyumnya yang begitu sumringah. Maklum, pucuk pimpinan fakultas rajawali itu baru saja menginjakkan kaki di Makassar pasca kepulangannya dari kota suci Mekkah. Dengan dalih urusan ibadah yang tidak mau dikait-kaitkan dengan pemilihan Dekan FT, mantan ketua jurusan Teknik Mesin ini awalanya memilih enggan bercerita mengenai keberangkatannya bersama dengan belasan senator FT. Meski demikian, lambat laun, dekan yang baru saja terpilih kembali memimpin fakultas merah itu berkisah. Cerita Husain dimulai dengan keberangkatannya bersama keluarganya. Ia mengaku tidak mengetahui kalau ada beberapa senator lain yang juga berangkat umroh pada saat itu. Hal ini berbeda dengan cerita selanjutnya. Guru besar FT ini mengungkapkan kalau umroh adalah program kerja dharmawanita yang telah lama diagendakan. Husain melanjutkan, rencana umroh ini telah digulirkan selama empat bulan sebelum keberangkatan. Namun, ia tidak menyangka kalau banyak senator yang merespon rencana tersebut bahkan ada seorang senator yang memboyong keluarganya hingga puluhan orang. Ini merupakan program kerja Dharmawanita FT, kami tidak tahu kalau sebanyak itu yang berangkat, ujarnya. Menuai Kecaman Umroh berjamaah yang dilakukan oleh belasan anggota senat FT ini tak ayal mendapat kecaman dari beberapa kalangan. Pasalnya, keberangkatan mereka disinyalir sebagai bentuk deal politik yang dilakukan mengingat momentum tersebut jelang pemilihan dekan FT UNM. Ketua jurusan Teknik Elektro, Alimuddin Saban Miru mengatakan, kepergian sejumlah senator di FT ini masih meninggalkan tanda tanya besar. Pasalnya, keberangkatan mereka jelang momentum pemilihan dekan FT. Anehnya, jika mengatasnamakan dharmawanita FT, sebagai sekertaris senat FT, Alimuddin mempertanyakan mengapa pihaknya tak pernah mendapatkan informasi tersebut. Yang lebih ironi, kata Alimuddin, keperProfesi FM - 107.9 MHz Profesi FM - 107.9 MHz INT

Bantah Gunakan Kas Fakultas Terhadap sejumlah tudingan yang dialamatkan atas keberangkatan umroh bareng orang-orang pilihan di FT, Dekan FT Husain Syam membantah jika keberangkatan mereka menggunakan dana dari fakultas. Menurutnya, dana yang digunakan murni dari pribadi masingmasing. Saya bersumpah, tak sepeserpun dana yang kami gunakan bersumber dari fakultas, itu murni dari tanggungan pribadi masing-masing, tandasnya. Husain menjelaskan, dalam hal ibadah, rasanya sangat tak rasional jika menggunakan anggaran yang bukan menjadi hak mereka. Apalagi, lanjut dia persoalan ibadah adalah persoalan hubungan dengan Tuhan,

Mereka yang tidak Umroh:

gian sejumlah senator di FT tersebut justru diketahuinya berdasarkan informasi dari kalangan dosen yang tidak ikut. Saya tidak tahu kalau ada yang pergi umroh, ungkapnya. Alimuddin hanya menyayangkan, jika pelesiran yang dilakukan oleh 11 anggota senat FT ini akan mendiskreditkan beberapa senator yang tidak diajak umroh bareng. Masih menurut Alimuddin, jika para senator tidak mau dicurigai semestinya jangan pergi bersamaan dengan dekan. Ini persoalan etika jalan, kenapa pergi bersama dekan padahal jelang pemilihan. Kalau uang pribadi, semestinya menjaga supaya tidak ada kecurigaan, tukasnya Sementara itu, senator lainnya, Wasir Thalib justru heran dengan keberangkatan ibadah para pejabat atas nama instansi. Saya heran, kenapa mereka bisa berangkat atas nama instansi, tutur salah satu guru besar di jurusan PTO ini. Di tempat terpisah, senator FT Muhammad Ardi juga mengaku tidak diajak untuk umroh bersama. Ia mencela keberangkatan belasan senator secara bersamaan. Diajak saja, saya tidak akan sudi untuk ikut, pungkasnya Guru besar yang menjabat ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) UNM tersebut menilai rombongan umroh yang mengatasnakan Dharmawanita FT tersebut tidak lepas dari adanya suntikan anggaran dari fakultas. Aduh, miskin banget, biar urusan ibadah juga menggunakan uang instansi, guyon Ardi.

yang sumbernya harus bersih . Program Dua Tahun Lalu Ketua Dharmawanita FT, Sriyanti saat dikonfirmasi menyatakan, keberangkatannya secara rombongan ke kota Mekkah tidak lain karena memenuhi salah satu program kerjanya. Menurutnya, hal ini sudah dua tahun diprogramkan.

Siapa saja yang mau gabung, kami terima. Bahkan anak SD sekalipun, ujarnya. Sriyanti menilai, banyaknya jamaah yang ikut di rombongannya dikarenakan pembayarannya lebih murah dibanding pada umumnya. Sekedar diketahui, pembayaran jamaah bagi yang ikut rombongan Dharmawanita FT hanya sebesar Rp16,5 juta. Sedangkan tarif normalnya yaitu sebesar Rp20 juta.

Mereka yang Umroh:


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Dekan, Prof.Husain Syam, M.TP PD II, Dra. Nahriana,M.Pd PD III, A. Muh.Ikhdam, S.T, M.T PR III UNM, Prof.Dr.Hamsu Abdul Gani,M.Pd Ketua Jurusan PKK, Dra.Hj. Ratnawati, M.Hum Dosen Sipil, Ir.HM.Ichsan Ali, MT Dosen PTE, Drs.Amir Ali, ST, MT Prof. Dr.Gufran, M.Eng Dosen PTE, Dr.Syahrul,M.Pd Dosen PTO, Syafiuddin,M.Pd Dosen PTM, Drs.Abd Rahman Amir,M.Pd . 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Prof. Dr. Wasir Thalib, Prof. Dr. H. Muhammad Ardi, M.S Prof. Dr. Yunus Tjandi, M.T Prof. Hj. Deri Bangkona, Ph.D Dr. Marsus Suti, M.Kes Drs. Darmawang, M.Kes Drs. Tasri Ponta, M.Pd Drs. Alimuddin Saban Miru, M.Pd H. Muh. Agung, S.T, M.T Prof. Dr. Sapto Haryoko, M.Pd Dr. Ir. Hj. Nurlita, M.T Prof. Dr. H. Muliadi, M.S Dra. Hj. Mardawiah, M.Pd Prof. Dr. Mansyur, M.Si
GRAFIS: IMAM-PROFESI

Pengurus Dharmawanita mengumpulkan uang sedikit demi sedikit sampai bisa digunakan untuk umroh. Istri dekan FT itu juga menjelaskan, keberangkatan ke tanah suci Mekkah juga tidak dipaksakan. Bahkan, yang bergabung dengan timnya bisa dari kalangan apa saja.

Mengenai pembayaran yang lebih murah, Sriyanti mengungkapkan pihaknya (Dharmawanira, red) mendapatkan brosur dengan harga travel lebih murah. Dan itu sudah dilakukan jauh hari sebelumnya sejak diprogramkannya umroh bersama. (Tim)
Urai data, ungkap fakta, saji berita Urai data, ungkap fakta, saji berita

10 Info Akademik
www.profesi-unm.org

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Kuota Mahasiswa Baru UNM Jalur SNMPTNn 2012 Tahu


NAMA PRODI
PEND. MATEMATIKA PEND. FISIKA PEND. KIMIA PEND. BIOLOGI PEND. GEOGRAFI MATEMATIKA FISIKA KIMIA BIOLOGI GEOGRAFI PEND. MATEMATIKA (BILINGUAL/ICP) PEND. FISIKA (BILINGUAL/ICP) PEND. KIMIA (BILINGUAL/ICP) PEND. BIOLOGI (BILINGUAL/ICP) PEND. GEOGRAFI (BILINGUAL/ICP) PEND. IPS ADMINISTRASI NEGARA PEND. ADMINISTRASI PERKANTORAN PEND. ANTROPOLOGI PEND. PANCASILA DAN KEWARGANEG. PEND. SOSIOLOGI PEND. SEJARAH SOSIOLOGI PEND. BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PEND. BAHASA INGGRIS SASTRA INDONESIA SASTRA INGGRIS PEND. BAHASA JERMAN

DTU* DTUT* KBM*


15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 16 16 16 16 6 15 15 15 15 15 15 15 15 20 40 10 10 17 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 32 32 32 32 22 27 27 27 27 27 27 27 27 60 80 30 50 63 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 0 0 0 3 3 3 3 3 3 3 3 4 20 2 2 2

NAMA PRODI
PSIKOLOGI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL PEND. SENI DRAMA, TARI DAN MUSIK PEND. SENI RUPA SENI TARI MANAJEMEN PEND. KOPERASI PEND. AKUNTASI EKONOMI PEMBANGUNAN AKUNTANSI ADMINISTRASI PEND. TEKNOLOGI PEND. BIMBINGAN DAN KONSELING PEND. LUAR SEKOLAH PEND. LUAR BIASA PGSD (Kampus Makassar) PEND. TEKNIK ELEKTRO PEND. TEKNIK ELEKTRONIKA PEND. TEKNIK MESIN PEND. TEKNIK OTOMOTIF PEND. TEKNIK BANGUNAN ` PEND. TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMP. PEND. KESEJAHTERAAN KELUARGA PEND. TEKNOLOGI PERTANIAN ILMU KEOLAHRAGAAN PENJASKESREK PEND. KEPELATIHAN

DTU* DTUT* KBM*


35 0 0 0 0 20 15 20 15 15 8 8 15 8 8 30 10 5 6 8 6 20 5 10 30 195 40 75 48 120 96 48 60 35 40 55 35 42 42 65 42 40 110 26 37 54 32 30 70 31 50 50 285 80 10 3 5 5 2 10 5 5 5 5 5 5 12 5 42 20 3 3 3 3 3 3 3 3 5 20 10

JUMLAH

1037

2909

352

*Keterangan: DTU: Daya Tampung Undangan | DTUT: Daya Tampung Ujian Tulis | KBM: Kuota Bidik Misi

Urai data, ungkap fakta, saji berita

Profesi FM - 107.9 MHz

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Iklan 11
www.profesi-unm.org

Profesi FM - 107.9 MHz

Urai data, ungkap fakta, saji berita

12 Lensa Orange
www.profesi-unm.org www.profesi-unm.org

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Mahasiswa Maka
I
su kenaikan BBM beberapa waktu lalu tak ayal membuat mahasiswa semakin gerah, khususnya mahasiswa yang terhimpun dalam berbagai elemen dan organisasi masyara kat (ormas) yang ada di kota Makassar. Ancaman akan bertambahnya jumlah angka kemiskinan di Indonesia sebanyak 18 juta jiwa memaksa mahasiswa sebagai agent of change untuk turun kejalan menyuarakan aspirasi rakyat. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menolak kebijakan pemerintah yang diduga hanya untuk menguntungkan pihak tertentu. Perang terbuka antara mahasiswa dan aparat keamanan dibeberapa titik di kota Makassar tak dapat dihindari. Korban fisik dari ked ua belah pihak dan infrastruktur yang diperuntukkan untuk kepentingan umum menjadi tumbal. Dasar kenaikan inipun tidak jelas, dengan asumsi bahwa APBN akan terbe bani jika BBM tidak dinaikkan sedangkan konsumsi domestik semakin tinggi, padahal alasan tersebut dinilai terlalu berlebihan mengingat Indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak mentah terbesar. Meski kebijakan tersebut gagal diberlakukan, namun telah menyebabkan inflasi di beberapa pasar tradisional yang tak kunjung normal. Ma syarakat menengah kebawah yang menjadi konsumen pasar tradisional semakin terjepit. Berikut beberapa dokumentasi Aksi Demonstrasi di kota Makassar mengawal pem bahasan mengenai kebijakan yang menjadi topik (debat kusir) dalam paripurna beberapa waktu lalu.(*)
(FOTO-FOTO : FAJRIANTO JALIL)

DI BAWAH TERIK

BENSIN MAHAL
Urai data, ungkap fakta, saji berita

BAKAR FOTO SBY


Profesi FM - 107.9 MHz

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Lensa Orange 13
www.profesi-unm.org www.profesi-unm.org

assar Menuntut

TERLUKA TEMBAK DEMONSTRAN

PERANG BATU
Profesi FM - 107.9 MHz

BAKAR BAN
Urai data, ungkap fakta, saji berita

14 Iklan
www.profesi-unm.org

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Urai data, ungkap fakta, saji berita

Profesi FM - 107.9 MHz

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Persma Sebagai Agen Transparansi Kampus


www.profesi-unm.org

Wawancara Khusus 15

PERS mahasiswa (persma) dianggap sebagai pilar demokrasi khususnya dalam hal transparansi bagi civitas kampus. Karenanya, persma menjadi corong informasi bagi seluruh masyarakat kampus. Persma juga berperan sebagai media penyelesaian sejumlah masalah dalam kampus. Sayangnya, persma saat ini sudah mulai mengalami degradasi. Bagaimana perbandingan pergerakan persma dulu dan kini? Berikut petikan wawancara Ketua Komisi Informasi Publik (KIP) Pusat, Abdul Rahman Mamun dengan reporter Profesi, Andini Ristyaningrum usai menjadi pembicara pada DJTL LPPM Profesi beberapa waktu lalu. Bagaimana pendapat Anda mengenai pers mahasiswa? Kalau saya melihat, wartawan itu ada dalam konteks demokrasi disebut sebagai pilar demokrasi keempat yaitu penopang transparansi. Dalam hal ini, transparansi dalam penyampaian informasi, baik itu melalui media tulisan (media cetak, red) ataupun media elektronik. Nah, kalau pers mahasiswa sendiri kan mempunyai fungsi sebagai tempat pelatihan untuk menulis juga sebagai tempat mengembangkan sikap-sikap kritis, baik itu dalam bentuk tulisan, penelitian, maupun sajian-sajian reportase. Tentu itu sejalan dengan konteks dalam posisi memperjuangkan transparansi. Jadi dalam

konteks ini pers mahasiswa juga sebagai pilar demokrasi keempat itu. Menurut Anda apakah pers mahasiswa sekarang sudah signifikan sebagai pilar demokrasi keempat? Jika para pealaku pers mahasiswa itu sendiri mempunyai pola pikir yang baik dalam hal transparansi dan mengawasi jalannya tatanan negara, maka itu akan menjadi tempat pendidikan atau tempat rekruitmen pilar demokrasi keempat tersebut. Untuk persma sendiri lingkupnya hanya di kampus, itu tidak masalah, tapi kita akan melihat prospek ke depannya seperti apa. Buktinya sekarang, banyak alumni dari pers mahasiswa yang menempati posisi-posisi yang strategis di pemerintahan dan sebagai pelaku-pelaku demokrasi. Bagaimana peran informasi publik terhadap persma sendiri? Kalau informasi publik, kan semua informasi yang berkaitan dengan penyelengaraan negara. Informasi publik itu penting bagi masyarakat. Nah, di sini pers mahasiswa juga berperan aktif dalam penyampaian informasi kepada seluruh masyarakat kampus, baik itu informasi yang berkaitan degan isu universitas, fakultas, maupun jurursan. Pers mahasiswa juga bisa sebagai penyelesaian masalah, dalam hal ini mungkin masalah-masalah yang ada dalam

lingkup kampus. Apa pendapat Anda tentang pers mahasiswa yang saat ini mulai terdegradasi? Pers mahasiswa saat ini harus mampu merumuskan peran apa yang bisa diambil. Ada dua hal, pertama, peran sebagai tempat pelatihan yang menjadi pilar demokrasi yang keempat dalam transparansi bagi seluruh masyarakat kampus. Kedua, menjadi agen transpransi itu sendiri dalam tingkatan kampus. Selain itu pers mahasiswa juga harus pintar memilih media penyampaian informasinya. Selain penyampaian melalui tabloid, majalah, ataupun radio, kita juga bisa memanfaatkan teknologi dengan media online misalnya. Kalau informasinya dalam bentuk online, informasi kita bisa sampai kemana-mana. Perbedaan pergerakan persma dulu dan sekarang? Menurut saya pribadi, pers mahasiswa dulu dan sekarang sebenarnya tidak jauh berbeda, masih sebagai tempat pelatihan untuk memiliki keterampilan jurnalistik, baik itu menulis berita, memotret, ataupun menyiar di radio kampus. Sementara pers mahasiswa yang dulu itu lebih berperan pada hal advokasi. Nah, ini yang mungkin kurang dimiliki oleh pers mahasiswa saat ini. (*)

Abdul Rahman Mamun

BIODATA

Pendidikan terakhir: - S1 Jurusan Teknik Sipil Universitas Gajah MAda (UGM) Pengalaman Organisasi: - Pendiri LSM dan Direktur Eksekutif IDEAS Yogyakarta - Pemimpin Umum Majalah Balairung UGM Karier: - Wartawan METRO TV - Produser Berita ANTV - Kepala peliputan Harian Merdeka dan Redaktur Pelaksana Majalah Panjimas

Jurnalisme Tak Hanya Milik Wartawan


DUNIA maya yang semakin berkembang pesat menjadi sarana bagi masyarakat untuk menyebar maupun mengakses infomasi secara bebas. Kejadian-kejadian di sekitar kita pun semakin menuntut untuk bisa ditulis oleh siapa saja. Muncullah istilah Citizen Journalism (Jurnalisme Warga). Melihat fenomena itu, bagaimana tanggapan Pepih Nugraha, Redaktur Pelaksana KOMPAS.com terkait tingginya animo menulis warga di Indonesia? Berikut paparan hasil wawancara reporter Profesi, Imam Rahmanto sesaat usai mengikuti pelatihan menulisnya. Kini, bukan hanya wartawan saja yang bisa menulis berita, namun masyarakat pun sudah mulai paham mengenai jurnalisme. Bagaimana sebenarnya awal kemunculan jurnalisme warga ini? Pada awalnya, warga hanya menulis sekadar curahan-curahan hati semata melalui jejaring sosial. Mereka menuliskan uneg-uneg mereka. Namun seiring waktu yang terus berjalan, masyarakat juga mulai mempelajari bagaimana cara seorang wartawan menulis. Paling tidak 5W + 1H sudah mereka kuasai. Artinya, jika ada suatu peristiwa yang terjadi, mereka sudah mampu beritakan walaupun hanya sebatas dasar-dasarnya saja. Ada tidak perbedaan khusus antara jurnalisme warga dengan jurnalisme pada umumnya? Sebenarnya tidak begitu berbeda.
Profesi FM - 107.9 MHz

Keduanya sama-sama mewartakan. Sama-sama menuliskan berita. Hanya pada proses penyampaiannya saja itu yang agak berbeda. Wartawan pada umumnya menggunakan bahasa-bahasa formal. Sedangkan jurnalisme warga kebanyakan didominasi oleh bahasa sehari-hari. Menurut Anda, lebih sulit mana menulis artikel-artikel bebas atau menulis berita? Bagi saya, dua-duanya sama. Karena sebagai seorang jurnalis tidak bisa hanya kuat-kuat pada satu cara menulis saja. Kedua-duanya memiliki tantangan tersendiri. Bagaimana, misalnya ketika saya sebagai seorang warga bisa menulis dengan gaya sendiri. Saya tidak mesti bergaya wartawan yang gaya penulisannya resmi. Saya bisa menulis dengan menggunakan bahasa sehari-hari yang lebih akrab. Oleh karena itu, Citizen Journalism juga biasa disebut Indie Journalism. Melihat mahasiswa juga sangat dekat dengan kegiatan menulis, apakah sudah banyak mahasiswa yang tergabung dalam jejaring menulis semisal Kompasiana? Sebagai gambaran, Kompasiana sudah memiliki lebih dari 150 ribu user (pengguna), rata-rata diantara mereka adalah mahasiswa, dosen dan guru. Media citizen seperti Kompasiana tidak lagi dijadikan sebagai sebuah media yang

dipakai untuk main-main saja. Semakin sering mereka menulis maka mereka pun semakin terdidik. Lalu bagaimana menurut Anda melihat perkembangan minat mahasiswa dalam menulis? Saya kira menulis bukan hanya monopoli wartawan atau jurnalis, dan kolumnis, Menulis itu juga merupakan pekerjaan warga biasa. Apalagi bagi mahasiswa yang sudah seharusnya dia berkontak langsung dengan buku-buku. Karena menurut saya, menulis itu adalah membaca dan membaca itu adalah menulis. Artinya kita punya bahan pembicaraan dari buku-buku. Kita punya bahan apa yang kita tulis juga dari buku-buku. Pesannya? Mahasiswa, menurut saya harus bisa memanfaatkan socialsocial media di sekelilingnya dalam bidang menulis. Apalagi kegiatan yang paling dekat dengan mahasiswa itu adalah menulis dan membaca. Karena disitu, selain ada pertemanan yang banyak, kita juga bisa berkumpul dalam komunitaskomunitas yang pakar di bidangnya masing-masing. Jadi, mediamedia tidak hanya akan menjadi lahan curhat-curhatan semata. Kita juga bisa melatih keterampilan menulis kita. (*)
FOTO: IMAM-PROFESI

BIODATA
Pepih Nugraha
Tempat, tanggal lahir: Tasikmalaya, 11 Desember 1964 Pendidikan terakhir: - S1 Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Karier: - Wartawan Harian Kompas - Pendiri Kompasiana - Redaktur Pelaksana KOMPAS.com

Urai data, ungkap fakta, saji berita

16 Iklan
www.profesi-unm.org

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Urai data, ungkap fakta, saji berita

Profesi FM - 107.9 MHz

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Inovasi 17 17
www.profesi-unm.org

Senyawa Murni untuk Anti Diare


PEMANFAATAN tanaman sebagai obat-obatan sudah banyak dijumpai dalam kehidupan masyarakat tradisional. Berbagai macam tanaman dimanfaatkan untuk menyembuhkan beraneka ragam penyakit. Para penggiat kesehatan dan peneliti tak henti-hentinya meneliti kandungan senyawa dalam obatobatan tradisional itu. Seorang dosen jurusan Kimia Universitas Negeri Makassar (UNM), Pince Salempa meneliti tanaman Pterospermun Subpeltatum C.B Rob yang berpotensi sebagai anti diare. Berdasarkan hasil penelitiannya ketika menjalani program doktor di Institut Pertanian Bogor (IPB), tanaman yang tergolong sebagai tanaman tingkat tinggi itu mengandung suatu senyawa murni yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri penyebab diare. Meskipun begitu, tanaman yang dikenal dengan nama tanaman Bayur itu sangat sulit ditemukan di wilayah Sulawesi Selatan. Ia bahkan harus menelusuri keberadaan tanaman itu sampai ke IPB. Di Sulawesi Selatan baru saya temukan di daerah Mamuju dan Bantaeng, ujarnya. Ia menambahkan, orang-orang di Sulawesi Tengah terkadang memanfaatkan secara primitif tanaman tersebut sebagai obat gatal dan disentri. Melalui proses penelitiannya di Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pince mengadakan

BERANEKA RAGAM. Keramik hias yang dihasilkan salah satu dosen UNM ini dibuat dengan beragam corak khas dari daerah Sulawesi Selatan.

FOTO: DOK. PRIBADI

DUNIA kerajinan tangan tak hentihentinya menghasilkan karya baru. Baru-baru ini, salah satu Dosen Desain Komunikasi Visual, Idris menciptakan keramik hias. Ia tertarik membuat desain keramik dengan memasukkan unsur-unsur ragam hias Sulawesi Selatan. Jika selama ini keramik dibuat untuk tempat air, keramik kali ini berbeda. Idris mengungkapkan, karyanya tersebut sekadar untuk pajangan. Selama ini orang membuat keramik biasanya hanya untuk tempat air, makanya kita membuat keramik untuk pajangan dimana di dalamnya dimasukkan unsur-unsur ragam hias Sulawesi Selatan, ujarnya. Hasilnya, Idris

Ragam Tradisional
memperoleh hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Menurutnya Idris, hampir semua kerajinan keramik itu tradisional. Seperti tempat air. Namun sekarang, sudah ada yang menyaingi seperti ember yang jauh lebih ringan dan praktis. Sehingga dia membuat keramik hias yang diperuntukkan sebagai pajangan. Awalnya, Idris membuat desain keramik hias dengan prototipenya di laboratorium keramik Fakultas Seni dan Desain (FSD). Setelah itu, bersama mahasiswa lainnya, ia mengajar masyarakat Jipan, Gowa membuat keramik hias. Pelatihan kepada masyarakat ini diberikan selama 6 bulan.

Keramik Hias

FOTO: RIZKI-PROFESI

Olah Statistik via Klinik Data Mahasiswa


RISET di kalangan mahasiswa masih menjadi sebuah momok. Padahal untuk menjalani pendidikan di perguruan tinggi tidak akan pernah lepas dari sebuah riset atau penelitian, tidak terkecuali untuk dosen sendiri. Melalui pemikiran itulah akhirnya Akbar Mappiare berinisiatif merintis sebuah inovasi baru dalam hal pelayanan data, yakni Klinik Data. Usaha yang merupakan jebolan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) tahun 2012 itu diperuntukkan bagi siapapun yang mengalami kesulitan dalam proses pengolahan data-data statistik, termasuk analisisnya. Apalagi para pelaku pendidikan seperti kita kan sangat dekat dengan analisis-analisis data, ujarnya. Tambahnya, sebagai salah satu proposal PKM-K yang lolos kompetisi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), ia bersama dua anggota tim yang lainnya telah mendapatkan dana dari Dikti sebesar Rp6 juta untuk dialokasikan pada proses realisasinya. Ia melanjutkan, untuk mempromosikannya di kalangan mahasiswa, beberapa kali Klinik Data menjadi sponsor kegiatankegiatan akademik dan kemahasiswaan. Bahkan, Workshop Analisis Data dengan tema Mengenal Riset Lebih Dekat juga usai dilaksanakannya, Sabtu (7/4) kemarin. Workshop yang digelar di ruang Senat itu menghimpun 78 mahasiswa se-Makassar. Saya hingga saat ini masih gencar mempromosikan perusahaan saya. Tidak mutlak cuma orang-orang UNM saja, jelas maha-

Bahan dasar dari pembuatan keramik hias ini dari tanah liat. Tanah liat ini diambil di daerah Pangkep. Uniknya, keramik hias ini dibakar pada suhu 900C sehingga tak mudah tembus air. Beragam khas daerah Sulawesi Selatan dari ukiran hias keramik ini. Misalnya khas Toraja dan khas Bugis Makassar yang bermakna penolak bala. Saat ini Idris mengajar beberapa pengrajin di daerah Gowa, tapi tetap mengikutsertakan mahasiswanya. Karena dia berharap mahasiswa bisa menerapkan ilmu yang didapatkannya ke masyarakat. Di samping itu, dia juga berharap agar produknya itu bisa diterima di kalangan masyarakat. (Isd/ Pr36)

isolasi karakterisasi bioaktivasi senyawa metabolit sekunder pada tanaman. Alhasil, ia menemukan adanya senyawa murni, oleangan yang bisa dimanfaatkan sebagai anti bakteri, khususnya penyebab diare. Akan tetapi, senyawa yang ditemukannya itu baru sebatas diujicobakan pada hewan tikus. Hasilnya, senyawa tersebut terbukti berhasil diaplikasikan sebagai anti diare. Untuk saat ini saya belum mengujicobakannya pada manusia, akunya. Ia menganggap, untuk diujicobakan pada manusia, penelitiannya membutuhkan dana yang sangat besar dan berjangka waktu yang agak lama. Oleh karena itu, ia pun hanya bisa berharap memperoleh dana yang cukup untuk membuat penelitian lanjutan mengenai senyawa itu. (Imr)

FOTO: IMAM-PROFESI

siswa eksponen 2009 ini. Dalam menjalankan usahanya, ia dan rekan kerjanya memanfaatkan aplikasi program pengolah data statistik Predictive Analitycs Software (PASW). Oleh karena itu, menurutnya, terdapat peluang proses pengolahan data bisa dikembangkan lebih baik dari sebelumnya. Bahkan ia pun mengajak mahasiswa-mahasiswa yang memiliki keahlian dalam bidang analisis data kuantitatif untuk bergabung dengannya. Hingga saat ini, pelanggan yang sudah mengajukan diri untuk memanfaatkan jasanya baru tiga orang. Namun ia tetap optimis, promosi Klinik Data pada tahap selanjutnya akan lebih banyak mengajak mahasiswa untuk bisa memanfaatkan jasanya. (Imr)

Profesi FM - 107.9 MHz

Urai data, ungkap fakta, saji berita

18 Opini
www.profesi-unm.org

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

almamater

Pembantu Rektor

Mahasiswa dan Posisinya dalam Spiral Kekerasan


kerasan. Ketiganya merupakan rangkaian tak terpisah. kekerasan nomor 1 akan disusul kekerasan 2, kekerasan 2 diikuti kekerasan 3, dan kekerasan 3 memperparah kondisi kekerasan 1. Begitu seterusnya terjadi. Chaos ini bagi Camara umpama spiral, yang selanjutnya ia gunakan menamai teorinya. Dari ketiga bentuk kekerasan tersebut, yang menjadi sumber kekerasan utama adalah ketidakadilan. Karena sifatnya yang paling mendasar itu, Camara menyebutnya kekerasan nomor 1. Di manamana ketidakadilan selalu memantik tensi baik perorangan maupun kerumunan. Ketimpangan sosial itu merupakan akibat dari bekerjanya sistem yang tidak memihak mayoritas. Namun diluar kuasa sosial kita, ada kekuatan lebih mengerikan yang meyebabkan sistem itu tak bisa berbuat banyak selain menerima keadaan apa adanya, yakni ketimpangan ekonomi global. Elit penguasa modal memapankan kepentingan dengan memelihara struktur yang mendorong terbentuknya kondisi sub-human. Sub-human berarti kondisi hidup di bawah standar layak untuk hidup sebagai manusia normal. Suatu bangsa dimiskinkan secara finansial, ilmu, dan pemikiran dengan cara merawat aturan yang memaksa struktur yang lebih kecil, dalam hal ini kebanyakan negara berkembang untuk mengorbankan rakyatnya. Keadaan ini diperparah oleh kebiasaan oknum elit dalam negeri yang tak mampu menahan birahi korupsi mereka. Ladang penghidupan rakyat dan budget pembangunan fisik dalam negeri diselewengkan demi kepetingan pribadi dan kelompok. Maka jangan heran bilamana kemiskinan, kerusuhan, kasus putus sekolah serta anak terlantar nampak begitu menyatu dengan keseharian kita. Kita kaya Sumber Daya Alam (SDA) namun miskin Sumber Daya Manusia (SDM). Indonesia punya banyak orang pintar, pintar mengambil hak dan memerdaya sesama. Di samping kita jenuh dengan kekerasan, saya yakin kita juga sudah muak dengan korupsi yang sudah mewatak di benak kebanyakan penggede negeri. Ketidakadilan yang kerap kita jumpai adalah ketidakadilan hukum. Hukum di negeri ini subur bagi wong cilik tapi impoten bagi penguasa. Maling ayam dibui hanya hitungan jam setelah mencuri. Maling berdasi bersenyum manis yang nyolong uang kas negara butuh waktu lama untuk memenjarakannya. Tapi sayangnya kebanyakan mereka dibebaskan atau paling tidak dapat remisi. Perlakuan aparat hukum sungguh telah banyak memercik api kemarahan di mana-mana. Sub-human sebagai derivasi dari ketidakadilan menimbulkan ketegangan di tengah-tengah masyarakat, lalu memompa keberanian mereka melakukan budaya tanding (counter culture) berupa tekanan sehingga muncul kekerasan nomor 2: pemberontakan sipil. Di tanah air, konflik bedarah terusmenerus pecah dimana rakyat sedang menuntut kehidupan yang lebih adil. Dalam konteks kemahasiswaan, tak perlu jauh mengambil contoh, di Makassar saja, suara-suara perlawanan kami mahasiswa terhadap penggede negeri berikut pimpinan-pimpinan kampus nyaris tak ada jeda demi menuntut hak yang seharusnya menjadi milik kami sebagai masyarakat tingkat akar rumput (grassroot). Perampasan tanah dan penggusuran lahan penghidupan wong cilik; tindak korupsi yang dipertuhankan sebagian besar penguasa negeri; Sistem pendidikan yang dirasa belum menjumpai kondisi idealnya memaksa mahasiswa untuk turun ke jalan. Tak terkecuali sanksi Drop Out (DO) yang disinyalir cacat prosedur yang terjadi di salah satu universitas di sana, UNM. Secara umum, mahasiswa berteriak di pangkal megaphone sebab dua alasan. Karena mereka menjadi korban langsung dan karena mereka merasa bertanggungjawab mengatasi sub-humanisasi saudarasaudara mereka di sekitarnya. Kekerasan dalam wujud pemberontakan sipil berusaha melawan ketidakadilan. Bagaimanapun, mahasiswa agen perubahan. Ketika pemberontakan sipil pecah, penguasa merasa harus turun tangan menetralisir kekacauan tersebut dengan menurunkan aparat keamanan meski harus dengan jalan represif. Terkadang desing peluru, kibasan pentungan, dan hujaman sepatu lars jadi alternatif kala chaos semakin menjadi-jadi. Alih-alih kekacauan mereda, justru situasi semakin parah. Represi negara, inilah kekerasan nomor 3. Kata Camara, ketika kekerasan disusul dengan kekerasan, violence begets violence dengan kata lain, dunia jatuh dalam spiral kekerasan. Di mana Mahasiswa? Mahasiswa menjadi benteng pertahanan kaum lemah yang tak berdaya melawan berbagai bentuk ketidakadilan di negaranya. Mereka, tidak bisa tidak, harus melibatkan diri menjalankan fungsi kontrol sosial saat negara tak sanggup mengendalikan 241 juta penduduknya. Namun satu hal yang sangat disayangkan dari tindak tanduk mahasiswa, sebut saja oknum mahasiswa, di mana mereka tak lagi menghayati jatidirinya. Agen perubahan yang melekat di diri mereka kerap dinodai dengan tindak kekerasan yang konyol sehingga berimbas pada citra mahasiswa sebagai sosok intelek. Terkadang masalah pribadi dibawa ke dalam kampus dan lalu tawuran yang dilatarbelakangi sedikit sentuhan sentimen kelompok dan semangat superioritas lintas fakultas tak mampu dihindarkan. Sebagai bagian dari dinamika kampus, penulis sangat prihatin atas kekerasan (baca: ketidakadilan) yang menimpa saudara-saudara kami atas kesalahan yang terbukti tak mereka lakukan sehingga mereka di drop out; pula dengan mental-mental primitif beberapa oknum mahasiswa yang doyan mengeruhkan keamanan. Kita rindu dengan kampus yang disesaki sosok-sosok intelektual. Kita juga tengah merindukan sosok pimpinan universitas yang bisa mengakomodasi perbedaan pendapat; Pemimpin yang kuat berprinsip bahwa cara yang terbaik mengurangi demonstrasi di internal kampus adalah dengan berlaku transparan kepada segenap mahasiswa dalam segala hal terutama soal kebijakan pendanaan ini-itu sehingga kampus tempat kita bernafas menjadi tempat yang baik bagi semua. tulisan sederhana ini saya tutup dengan lanjutan syair di atas: ...there are people dying if you care enough for the living, make a better place for you and for me. * Penulis adalah mahasiswa Sastra Inggris FBS UNM
Profesi FM - 107.9 MHz

Abdul Rahman*
Seorang pembantu rektor tergesa ke kantor polisi. Mengenakan daster. Dia melapor kecurian televisi, laptop, dan telepon genggam. "Nama? tanya polisi. "Ayu Ping Pong, Pak", "Pekerjaan?", "Purek pak!", "Pekerjaan apa itu?", "Pembantu Rektor"! Polisi (dengan nada marah) "Kamu ini bagaimana, pembantu kok kurang hati-hati. Sebelum tidur, pintu dikunci baik-baik. Jangan tidur seperti Nyonya besar. Kasihan Pak Rektor kehilangan televisi, laptop, dan telepon seluler". Cerita fiktif ini diunduh dari sebuah jejaring sosial media. Bahan lelucon belaka! Tapi, ilustrasi ini bukan sekadar intermezzo. Sepintas penggunaan 'pembantu rektor' sangat mengusik. Bagi sebagian orang, mungkin ada perasaan emoh dan tidak sreg dengan frasa itu. "Pembantu" umunya identik dengan sikap patuh, penurut, dan dipekerjakan apa saja. Kasarnya, siap disuruh-suruh. Pembantu masih menjadi pekerjaan yang akrab untuk kalangan "kelas bawah". Cerita-cerita miris tentang pembantu banyak kita temukan. Kebanyakan Tenaga Kerja Wanita Indonesia mendapat perlakuan buruk di negeri orang. Semua tahu, pekerjaan pembantu rumah tangga. Sering dimarahi, dicaci, bahkan dizalimi. Tak jarang menjadi budak. Malah, sering digunakan sebagai pelampiasan nafsu keji sang majikan. Mungkin hanya Inem, pembantu rumah tangga satu-satunya yang ideal. Selain cantik dan seksi, Inem juga terlihat cerdas. Pada institusi pendidikan, jabatan pembantu rektor sangat jelas. Dicantumkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990. Membantu rektor laksanakan tugas di bidang seperti akademik, keuangan, dan mahasiswa. Lazimnya, pembantu rektor empat orang. Karena tugasnya memang hanya membantu, kalangan institusi pendidikan pun terpaksa bersikap jujur dan polos. Tak perlu repot mencari sinonim diksi yang "beradab" untuk melekatkan jabatan bagi pendamping rektor ini. Sebetulnya jabatan itu terhormat. Banyak yang mengincar. Tidak jarang, ada yang pasang badan atau bahkan rela mempertaruhkan harga diri. Intinya, walau namanya 'pembantu' tapi ada kata rektor di belakangnya, membuat jabatan ini tetap menjadi primadona. Masih pantaskan suatu yang terhormat, melekat nama yang tidak 'layak'. Inilah yang seharusnya menjadi bahan diskusi, tanpa mengabaikan substansi kinerja pembantu rektor. Sejumlah universitas tidak lagi menggunakan 'pembantu rektor'. Tapi telah diganti menjadi 'wakil rektor'. Toh, dalam Rancangan Undang-undang (RUU) Perguruan Tinggi, frasa 'pembantu rektor' tidak lagi dipakai. Universitas Negeri Makassar (UNM), sudah memilih rektor. Arismundar, pejabat lama yang baru. Selanjutnya, hangat dibicarakan adalah orang-orang yang akan menjadi 'pembantunya'. Banyak figur kampus yang dinilai layak. Ada yang terang-terangan mengaku siap, ada juga yang menjelma jadi 'putri malu'. Ada yang digadang-gadang, tidak sedikit yang mencoba 'berdagang'. Rektor terpilih, punya hak penuh menentukan pembantunya. Janganlah memilih pembantu yang mewarisi sikap 'pembantu' betulan. Apalagi, memilih karena dinilai bekerja keras pada pemilihan rektor lalu. Idealnya, pembantu rektor adalah orang yang memiliki kapabilitas, integritas, dan kemampuan memadai. Pilihlah pembantu yang bekerja dengan hati dan hati-hati. Menjaga rumah dengan baik. Ini garansi supaya Pak Rektor tidak hanya kehilangan 'televisi', 'laptop', dan 'telepon seluler'....!!! *Penulis adalah Sekretaris Umum LPPM Profesi UNM Periode 2004/2005
Urai data, ungkap fakta, saji berita

Andi Syurganda* Heal the world, make it a better place, for you and for me and the entire human race... Penggalan syair kemanusiaan ini adalah ungkapan keprihatinan seorang musisi yang menyiratkan situasi dunia yang kini balau dikepung kekacauan. Lirik indah itu mengabarkan kepada seluruh umat manusia bahwa bumi dan penghuninya sedang sakit. Dialah mendiang raja pop Michael Jackson. Heal the world, sembuhkan dunia. Tak seorangpun akan membantah bahwa memang dunia ini benar sedang sakit. Hampir setiap hari pendengaran dan penglihatan kita digempur berita kelaparan, perampasan hak, perang, dan teror. Imbas dari penyakit sosial ini mengintai siapa saja, sebab bom dan senapan bisa menyalak kapan pun ketika jawaban yang memuaskan atas tuntutan hidup yang lebih adil tak kunjung didapatkan. Penyakit itu tentu saja bukan tak bersebab. Mereka terjadi bisa saja di tengah kita karena senyatanya mereka memang berakar di sana. Atau boleh jadi, salah satu darinya pernah kita alami. Dunia yang kita hidup di dalam (in) dan dengan (with) nya ini merupakan entitas dominan dari beberapa pilihan situasi dunia yang mungkin ada. Yang mengantarkannya sehingga ia exist dalam wujud realita tergantung dari siapa yang menguasai, yang ditindas di dalam, dan yang memiliki pengaruh besar pada, dunia tersebut. Maka dari itu, dunia yang belepotan dengan aneka kekerasan ini pada dasarnya adalah sesuatu yang seharusnya tidak terjadi. Yang kita harapkan berlaku adalah kedamaian bagi seluruh umat manusia. Maka, tugas mengubah dunia, yang bisa diwujudkan melalui lingkungan sekitar masing-masing, dari yang terjadi ke yang seharusnya terjadi adalah tanggung jawab bersama. Karena saya, seperti halnya Anda, sudah jenuh dengan kekerasan. Spiral kekerasan Istilah spiral kekerasan pertamakali diperkenalkan oleh seorang Uskup Agung sekaligus pekerja sosial dan pejuang kemanusiaan dari Brazil Dom Helder Camara. Sejak kanak-kanak Camara benar-benar telah ditempa oleh suatu lingkungan yang serba tak adil dan penuh represi di Fortalesa, ibukota negara bagian Ceara. Puluhan tahun mendatang, keadaan inilah yang mengantarkannya pada penemuan teorinya yang dikenal dengan spiral kekerasan atau spiral of violence. Dibandingkan dengan yang lainnya, keunggulan teori ini terletak pada orisinalitas dan kesederhanaan pemahamannya namun mampu menguliti sistem yang bobrok dan diterapkan untuk menganalisa bentuk kekerasan apa saja sampai ke tingkatan global sekalipun. Bagi Camara, ada 3 jenis ke-

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Opini 19
www.profesi-unm.org

Pengelolaan Keuangan PTN


seringkali menggunakan instrumen beleidsregel (peraturan kebijaksanaan)tidak berdasar atas asas legalitas (peraturan perundang-undangan yang berlaku), akan tetapi berdasarkan pada doelmatigheid (berdasarkan manfaat yang ingin dicapai), dalam bentuk het beleid (kebijaksanaan). Dengan demikian penggunaan dana yang berasal dari PNBP dengan het beleid ini harus dapat diuji melalui AUPB. Pasal 1 angka 1 undang-undang No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak memberi pengertian, bahwa PNBP adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan. PNBP dalam Undang-undang ini terdiri atas penerimaan dari pengelolaan dana pemerintah, pemanfaatan sumber daya alam, hasil-hasil pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan, kegiatan pelayanan yang dilaksanakan pemerintah, berdasarkan putusan pengadilan dan yang berasal dari pengenaan denda administrasi, hibah, dan penerimaan lainnya yang diatur dalam undang-undang tersendiri. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 115/ KMIK.06/2001 tentang Tata Cara Penggunaan PNBP, PNBP PT terdiri atas sumbangan pembinaan pendidikan, biaya seleksi ujian masuk PTN, hasil kontrak kerja sesuai peran dan fungsi PT, hasil penjualan produk dari penyelenggaraan pendidikan tinggi serta sumbangan atau hibah perorangan, lembaga pemerintah dan non pemerintah, dan penerimaan dari masyarakat. UU No. 20 Tahun 1997 tentang PNBP, UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara mewajibkan seluruh PNBP wajib disetor ke kas negara, dan dikelola dalam sistem Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun PNBP di PTN kadangkala tidak disetor kekas negara terlebih dahulu, akan tetapi secara langsung digunakan dengan alasan bahwa, apabila disetor ke kas negara terlebih dahulu akan kesulitan mengambilnya kembali, padahal PNBP tersebut segera dibutuhkan untuk digunakan. Berbagai peraturan perundang-undangan yang mencantumkan AUPB ini dapat disebutkan antara lain adalah UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU No. 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme, UU No. 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN). Alat uji penggunaan dana yang bersumber dari PNBP yang dikelola oleh PTN berdasarkan AUPB dapat dilakukan dengan melihat asas-asas yang terdapat di dalamnya, Selain asas yang terdapat dalam perundang-undangan, terdapat juga asas penyelenggaraan pemerintahan yang berkembang dalam ilmu hukum, yaitu asas persamaanhal yang sama diperlakukan sama, asas kepercayaan badan pemerintah terikat dengan janjinya, asas kecermatankeputusan yang diambil terlebih dahulu dipersiapkan dengan cermat,

Herman, S.H., M.Hum.* PENYELENGGARAAN pendidikan tinggi merupakan salah satu langkah yang strategis dan menentukan dalam jangka panjang masa depan bangsa. Salah satu tolak ukur penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi adalah pengelolaan keuangan yang mempunyai akuntabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan oleh penyelenggara pendidikan tersebut. kesalahan Tata kelola keuangan PTN akan berakibat serius pada penyelenggaraan di PTN, apalagi indikasinya adalah terjadinya korupsi yang menjadi musuh utama negeri ini. Hal ini dapat dilakukan berdasar dan bersandarkan pada asas yang dikenal dalam hukum administrasi negara sebagai Algemene Beginselen van Behoorlijk Bestuur (Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik/AUPB). Salah satu sumber penerimaan oleh perguruan tinggi adalah PNBP yang dapat dikelola oleh PTN dalam rangka penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi. Dana PNBP yang dikelola oleh PTN berdasarkan kepentingan perkembangan dan peruntukan oleh perguruan tinggi masing-masing Opini Anda

INT

asas pemberian alasansegala keputusan harus didukung dengan alasan-alasan sebagai dasarnya, asas larangan penyalahgunaan kewenangansegala wewenang tidak boleh untuk tujuan lain, dan asas larangan bertindak sewenangwenangsegala keputusan yang diambil tidak boleh bertentangan. Pengelolaan keuangan PTN yang bersumber pada PNBP diharapkan tidak terjadi, bahwa kewenangan itu disalah gunakan oleh pejabat administrasi negara dalam lingkup PTN dalam hal mengeluarkan kebijaksanaan dalam hal pengelolaan PNBP. Apabila pejabat administrasi negara dalam lingkup PTN dalam mengeluarkan kebijaksanaan perihal pengelolaan PNBP bertentangan dengan AUPB, maka menu-

rut UU No. 5 tahun 1986 tentang PTUN, terakhir dirubah dengan UU No. 51 Tahun 2009 tentang PTUN dapat digugat melalui peradilan tata usaha negara oleh warga negara. Pengelolaan PNBP yang juga hanya menguntungkan secara pribadi atau kelompok dari pejabat administrasi negara dapat dijerat dengan UU No. 31 Tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Hal ini di dasarkan pada UU No. 20 Tahun 1997 tentang PNBP, UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, bahwa telah terjadinya kerugian negara. *Penulis adalah dosen PPKn FIS UNM

Kirimkan opini Anda, maksimal 5000 karakter. Redaksi berwenang memotong tulisan Anda tanpa merubah makna, maksud dan tujuan. Kirim tulisan opini Anda ke email: profesi_unm@yahoo.com dengan subjek Opini Pembaca. Lampirkan foto terbaru Anda.

Dinding Baru Bagi Jurnalis


Menilik kepada tujuan undang-undang intelijen, yaitu untuk melindungi bangsa dan negara Indonesia. Jelas terlihat bahwa ada niat baik dalam undang-undang tersebut. Bukan hanya untuk penanganan terorisme tapi aspek ancaman nasional baik dalam dan luar, di sektor ekonomi maupun politik. Jika ditinjau kedalam proses kerja Intelijen Negara, personel dalam lembaga tersebut bekerja layaknya FBI atau badan rahasia pemerintah lain. Layaknya didalam film-film amerika, FBI, Sektor 7, SHIELD, atau badan-badan rahasia lainnya, lembaga Intelijen Negara juga bekerja secara rahasia dibawah naungan pemerintah Indonesia. Mereka bertugas mencari informasi-informasi secara mendetail sehingga menjadi informasi intelijen dari kasus yang diberikan. Misalnya kasus terorisme atau kasus lain dimana informasi yang diperoleh akan dirahasiakan dari publik. Rahasia Intelijen adalah informasi, benda, personil, dan upaya, pekerjaan, kegiatan Intelijen yang dilindungi kerahasiaannya agar tidak diakses, diketahui, dan dimiliki oleh pihak-pihak yang tidak berhak seperti yang tertera dalam pasal 1 bab 1 undang-undang intelijen. Ketakutan masyarakat setelah munculnya undang-undang intelijen adalah sanksi atau hukuman yang didapat ketika ada orang yang secara tidak sengaja mengetahui informasi rahasia tersebut. Karena tidak menutup kemungkinan ketika lembaga Intelijen Negara bekerja, ada orang luar yang tanpa sengaja melihat atau mungkin ikut memperoleh informasi intelijen. Namun seperti yang tertera dalam undang-undang Intelijen, tindak pidana hanya diberikan kepada orang atau personil intelijen yang membocorkan rahasia. Lalu bagaimana nasib para jurnalis sebagai penyalur informasi ketika informasi yang harus mereka gali terbatasi oleh undang-undang intelijen?. Beberapa pasal dalam aturan undangundang intelijen melahirkan sejumlah ancaman bagi jaminan kebebasan sipil, perlindungan hak asasi manusia, dan kebebasan pers. Seperti yang tertera pada pasal 26 UU Intelijen bahwa setiap orang atau badan hukum dilarang membuka dan/atau membocorkan rahasia intelijen. Pasal tersebut jelas memberikan ancaman keras terhadap jurnalis atau pegiat pers. Terutama mereka yang melakukan tugas jurnalis investigasi dan menyebarkan laporannya kepada publik. Pasalnya, jurnalis adalah media untuk mengungkap kebenaran juga memaparkan informasi penting. Terutama jurnalis investigasi berfokus pada penyelidikan dan keingintahuan yang dalam. Apabila terdapat sekat diantara jurnalis dan informasi, lalu dimana kebebasan pers berada? *Penulis adalah pemenang artikel terbaik dalam Diklat Jurnalistik Tingkat Lanjut LPM se-Indonesia LPPM Profesi UNM
Urai data, ungkap fakta, saji berita

Yusuf Arief Eka Adi Raharjo* MENJADI tidak adil ketika sebuah informasi yang bersifat umum menjadi rahasia milik sekelompok orang. Demikian persepsi umum yang mencuat sesaat setelah munculnya undang-undang intelijen. Undang-undang yang disahkan pada 11 oktober 2011 ini menuai banyak konflik antara pihak pro dan kontra. Pasalnya, meski undang-undang tersebut bertujuan positif, namun didalamnya mengandung banyak pasal yang multitafsir dan dapat disalahgunakan. Seperti pada Pasal 1 Ayat 4 dan 8, Pasal 4, dan Pasal 6 Ayat 3 yang dinilai bertentangan dengan Pasal 1 Ayat 3 dan Pasal 28D Ayat 1 UUD 1945. Atau pada Pasal 22 Ayat 1 yang melahirkan dualisme komando personel intelijen ketika harus dilakukan proses hukum yang sifatnya pertanggungjawaban pidana bagi personel intelijen yang dianggap melanggar hukum dan HAM.
Profesi FM - 107.9 MHz

20 Iklan
www.profesi-unm.org

Tabloid Mahasiswa UNM Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012 April Tahun XXXV 2012

Urai data, ungkap fakta, saji berita

Profesi FM - 107.9 MHz

Tabloid Mahasiswa UNM Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012 April Tahun XXXV 2012

Advertorial 21 21
www.profesi-unm.org

Seluruh elemen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) mengucapkan Selamat kepada:

Prof. Dr. Arismunandar, M.Pd


sebagai nahkoda terpilih Universitas Negeri Makassar (UNM) pada periode kedua untuk masa jabatan tahun 2012-2016.
kan, diantaranya : 1. Sumber daya manusia 2. Mekanisme kerja 3. Manajemen keuangan 4. Sarana dan prasarana 5.Layanan akademik tersertifikasi ISO 6. Enterpreneurship 7. Quality Control Tujuh pilar tersebut yang akan menopang akselerasi capaian-capaian UNM go international melalui mesin Cyber University yang diciptakan. Konsep cyber adalah segala sesuatu serba cepat, praktis, tepat, efektif dan efisien tanpa mengurangi kualitas. Untuk itu ketujuh pilar tersebut harus mendapatkan perhatian khusus guna mencapai harapan dan impian UNM. Renungan fenomena UNM adalah percepatan IPTEK yang tidak sebanding dengan akselerasi perkembangan UNM. Perlu ditingkatkan upaya-upaya untuk upgrade tujuh pilar Phinisi UNM. Selain hal tersebut perlu perlu pertimbangan untuk toleransi dan kualitas. Semakin tinggi toleransi maka semakin tinggi mutu dan kualitas. Semua kembali pada civitas akademika UNM. Menciptakan database tersentralisasi sehingga semua peningkatan di setiap elemen dpat terekam berkaitan dalam proses pendidikan dan manajerial keuangan. Dengan demikian akan selalu terjaga dengan adanya quality control yang sangat rendah toleransi. Hal tersebut juga dapat menjaga kebocoran yang akan terjadi pada Phinisi UNM yang dapat menjadikannya karam. Kekuatan ketujuh pilar Phinisi UNM harus dapat terkunci daam sebuah sistem yang terpusat dan terintegrasi satu sama lain. Sebab keberhasilan UNM tidak berjalan sendiri, namun merupakan kumpulan hasil kinerja dari setiap fakultas sebagai layar Phinisi UNM. Jika salah satu layar Phinisi UNM robek maka secara otomatis akan mengurangi percepatan UNM. Untuk itu perlu adanya kendali mutu yang ditunjang oleh SDM yang kompeten sehingga setiap hasil kerja tidak akan menyebabkan kepincangan-kepincangan yang menyebabkan kesenjangan pada setiap pelaku di tujuh pilar Phinisi UNM. Pada akhirnya penumpang Phinisi UNM yakni lulusan UNM tidak menjadi mutu pasaran namun menjadi mutu unggulan berkualitas yang susah untuk dicari di masyarakat. Dalam arti mereka mendapat suatu proses dalam sistem yang rendah toleransi sehingga menghasilkan mutu dan kualitas lulusan yang unggul dan benar-benar layak saing di masyarakat. Satu hal penting yang harus dijadikan prinsip pada setiap elemen pelaku Phinisi UNM adalah bekerja bukan lagi sebagai rutunitas namun bekerja adalah berinovasi dan berkreativitas. (*)

SESUAI visi dan misi UNM menuju World Class University dengan sistem Cyber University, maka banyak tahapan-tahapan program yang harus dikembangkan untuk dapat meningkatkan mekanisme program kerja profesional. UNM sebagai kiblat perguruan tinggi di kawasan timur Indonesia dengan program Cyber University-nya harus ditunjang dari berbagai pilar-pilar penopang keberhasilan UNM ke depan. Beberapa pilar penting yang harus dikembang-

Drs. Arifuddin Usman, M.Kes Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan


Drs. Baharuddin, M.Pd Pembantu Dekan I
Profesi FM - 107.9 MHz

Drs. La Kamadi, M.Pd Pembantu Dekan II

Dr. Rum Bismar, M.Pd Pembantu Dekan III


Urai data, ungkap fakta, saji berita

22 Profesiana
www.profesi-unm.org

Krisis Kepercayaan Gerogoti BEM FMIPA


yang terjadi. Kesannya, kata Iksan mereka hanya menunggu riakan dari bawah (Himpunan), baru kemudian melakukan gerakan. Belum lagi, lanjutnya sifat pengurus BEM FMIPA yang tidak memiliki visi yang progresif. "Nanti di-presure dari bawah baru mau bergerak," sesalnya. Iksan bahkan berasumsi bahwa BEM saat ini hanya berfokus pada`program kerjanya saja. Kekecewaan juga muncul dari ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Geografi, Fazlul Alamsyah. Fazlul menilai lembaga eksekutif tersebut sudah sepantasnya untuk mengakhiri masa jabatannya jika sudah tidak mampu lagi mengawal dan mengakomodir aspirasi dari civitas akademika FMIPA. "Jika memang BEM sudah tidak layak melanjutkan kepengurusannya, lebih baik cerai saja," tegasnya. Lebih jauh, mahasiswa eksponen 2008 ini menambahkan, sebagai bentuk kekecewaan kepada BEM FMIPA, pihaknya tak lagi memedulikan apa yang dilakukan oleh BEM. Lebih baik kami berkonsentrasi di himpunan saja," sindirnya. Mencermati pola gerakan yang dilakukan oleh BEM, Fazlul mengatakan taji perlawanan yang dilakukan oleh pihak BEM juga tak memiliki daya iris yang cukup tajam. Ketua Maperwa FMIPA, Syahru Ahmad, juga membenarkan jika kerja-kerja BEM terbilang lambat dan tidak maksimal. Hal itu disebabkan karena adanya masalah internal yang membelit lembaga tersebut. Sementara itu, menanggapi tudingan negatif yang dialamatkan kepada pihaknya, Presiden BEM FMIPA Sultan mengungkapkan bahwa sejauh ini dirinya tak mengetahui terlalu banyak jika ternyata banyak pihak yang menilai negatif kepengurusannya. Padahal, kata Sultan pihaknya selalu mengadakan konsolidasi dengan pihak himpunan. Yah...bisa dibilang setiap hari kita selalu mengadakan konsolidasi dengan pihak himpunan, tandasnya. Mahasiswa jurusan Fisika ini menambahkan, pihaknya saat ini masih dalam koridor yang normal dan senantiasa memediasi pihak himpunan. Menanggapi sikap mosi tak percaya dari sejumlah pengurus Hima FMIPA, Sultan mengatakan, semua ini dipandang sebagai sebuah proses dinamika dalam berlembaga. Olehnya, kata dia, pihaknya akan mengusahakan untuk merangkul kembali temanteman di Hima. Kami akan mengusahakan merangkul teman-teman yang ada dibawah, kuncinya. (Pr09)

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Tak Dilibatkan Seleksi, Kajur Gugat Rektor


LANTARAN tak dilibatkan dalam proses penyeleksian jalur undangan tahun 2012, sejumlah ketua jurusan yang mengatasnamakan forum Ketua Jurusan (Kajur) se UNM melakukan gugatan ke Rektor UNM. Dalam isi gugatan tersebut dikatakan, pihak jurusan menuntut agar pihak universitas mempertimbangkan untuk melibatkan kembali dalam penetuan seleksi. Apalagi, mengingat jurusan memilki banyak pengaruh terhadap pengembangan universitas saat ini. Ketua forum Kajur se UNM, Zakariah Leo mengungkapkan, pihaknya merasa perlu untuk menggungat pimpinan universitas prihal ketidakterlibatan pihak jurusan dalam hal penentuan kelulusan jalur undangan tahun ini. Alasannya, kata Leo jurusanlah yang paling tahu kondisi calon mahasiswanya. Sekdadar diketahui, tahun ini pimpinan universitas (Rektorat) mengeluarkan kebijakan yang memantik emosi para kajur dan Kaprodi se UNM. Pasalnya, isi kebijakan tersebut menyebutkan Kajur dan Kaprodi tak lagi dilibatkan dalam proses penyeleksian calon mahasiswa baru. Penyeleksian berkas tersebut langsung diambil alih oleh Pembantu Rektor I, Dekan dan Pembantu Dekan Bidang Akademik dari masing masing fakultas. Dengan adanya kebijakan kontroversial tersebut, Leo mengungkapkan pihaknya dapat memastikan bahwa hasil seleksi tidak akan berjalan maksimal. Kami kan tidak bersentuhan langsung dengan berkas tersebut, jadi kami tidak tahu yang mana yang cocok untuk diterima. Padahal UNM membutuhkan sumber daya yang berkualitas juga, tandasnya. Surat Gugatan itu sendiri kata Leo saat ini sudah disampaikan kepada Rektor UNM melalui Asistennya, Mustafa. Sementara itu menanggapi gugatan yang dialamatkan ke Rektor UNM Arismunandar, Pembantu Rektor I UNM Sofyan salam mengungkapkan untuk tahap penyeleksian berkas fakultas sudah merepresentasi seluruh jurusan yang ada. Menurutnya, pihak fakultas sudah dapat mengakomodasi seluruh permintaan dari pihak jurusan. Alangkah lebih baiknya jika pekerjaan dapat dilakukan secara efisien,tandas Sofyan.(Pr20)

ANGIN mosi tak percaya terhadap kinerja BEM FMIPA mulai berhembus. Sejumlah pengurus Himpunan Mahasiswa (Hima) di fakultas tersebut kini secara terang-terangan mengaku kecewa dengan kinerja lembaga eksekutif itu. Alasannya, BEM FMIPA dinilai gagal dalam merangkul semua elemen yang ada di fakultas tersebut. Ihwal lain yang menyulut kekecewaan mendalam dari pengurus Hima di fakultas biru itu, lantaran idealisme gerakan yang dilakukan oleh pengurus BEM FMIPA saat ini tidak lagi menujukkan eksistensinya sebagai lembaga kritis pengawal kebijakan birokrat di fakultas tersebut. Ketua Himpunan Mahasiswa (HMK), Iksan Sukaria mengatakan, saat ini pihaknya melihat pengurus BEM FMIPA kini tak lagi memiliki kepekaan terhadap sejumlah fenomena

Tak Semanis yang Kau Janjikan


MEMANG bahasa iklan luar biasa menggiurkan. Beasiswa dual studi atau yang dikenal dengan beasiswa S1 KKT ternyata hanya indah pada brosur saja. Buktinya, dana beasiswa yang dikabarkan akan diterima setiap bulannya itu hanya menjadi isapan jempol belaka. Pasalnya, pihak mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tersebut mengaku hanya menerima setengah dari yang dijanjikan. Tak ayal, sejumlah ungkapan protes dan nada kecewa terlontar dari beberapa mahasiswa yang memrogramkan beasiswa tersebut. Rahmat misalnya, mahasiswa jurusan Matematika ini mengaku ditipu dengan janji yang diumbar pada brosur dan media publikasi beasiswa KKT tersebut. Menurutnya, jumlah nominal beasiswa yang didapatkannnya saat ini sangat tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Kami merasa tertipu sesalnya. Untuk diketahui, dana yang dijanjikan sebenarnya senilai Rp1,8 juta. Namun, guna kebutuhan perkuliahan, maka dilakukanlah pemotongan sebanyak Rp700ribu. Jadi, total saldo yang dijanjikan diterima seharusnya senilai Rp1,1 juta. Namun, fakta di lapangan justru sangat berbeda. Pasalnya, mahasiswa yang memrogramkan beasiswa tersebut hanya mendapat Rp650 ribu saja. Alasannya, karena terdapat dana tambahan sebanyak Rp450 untuk biaya komperehensif dan dana laboratorium. Padahal, sebelumnya dana tersebut tidak pernah terbahasakan dalam kontrak para penerima beasiswa. Salah satu mahasiswa KKT, Sri menyesalkan hal ini. Mahasiswa Matematika ini menyesalkan adanya penyunatan anggaran yang bersifat insedentil. Sri sendiri mengetahui adanya pemotongan beasiswa yang didapatkannya setelah beasiswa tersebut dicairkan. Yang paling disesalkan oleh Sri sebenarnya, karena selama ia mengikuti proses perkuliahan, dirinya tak pernah sekalipun melakukan aktivitas di laboratorium. Padahal, kata Sri aktivitas di laboratorium masuk dalam daftar pemotongan beasiswa. Mengapa hal itu tidak berjalan dengan efektif, sesalnya. Hal lain yang membuat Sri kian kecewa lantaran proses keterlambatan pencairan dana dari pihak pengelola beasiswa KKT. Selain dananya terlambat cair, dipotong pula, ungkitnya. Sementara itu, penanggungjawab program, Eko Sudjiono membenarkan jika terjadi pemotongan biaya untuk setiap calon penerima beasiswa. Menurut ketua sertifikasi guru rayon UNM ini, dana yang diterima mahasiswa memang hanya Rp650 ribu. Sebab, setiap mahasiswa akan melakukan uji kemampuan bidang yang dipilihnya. Eko menjelaskan, hal inilah yang bakal menanggung biaya komprehensif dan laboratorium mahasiswa tersebut. (Yur)

Biaya Wisuda Kian Mencekik


UPACARA prosesi pengukuhan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang telah menyelesaikan studi atau yang lebih kita kenal dengan wisuda kini menjadi momok yang menakutkan. Pasalnya, pembayarannya mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Menurut salah satu sumber, Alam (samaran) menuturkan, biaya wisuda yang dibayarkan mengalami kenaikan, padahal BBM belum naik. Wisuda sebelumnya hanya Rp600 ribu namun sekarang ini menjadi Rp1 juta, ujarnya. Menanggapi hal ini, Pembantu Rektor (PR) I bidang Akademik, Sofyan Salam mengaku tidak tahu-menahu tentang naiknya biaya wisuda. Menurutnya, biaya wisuda yang ditetapkan berkisar pada angka Rp375ribu. Sudah diputuskan biaya wisuda itu tiga tujuh lima, tidak akan naik, tegasnya. Guru besar Fakultas Seni dan Desain ini juga menambahkan, kemungkinan kenaikan harga wisuda itu dikarenkan adanya acara tambahan atau ramah tamah yang diadakan fakultas masing-masing. Mungkin acara ramah tamahnya di Bantimurung atau Clarion, jadi tidak cukup kalau cuma tiga tujuh lima saja dibayar, tambahnya. Biro Administrasi Akademik dan Keuangan (BAAK), Kamaruddin memberikan tanggapan yang sama dengan PR I. Biaya wisuda yang ditetapkan universitas adalah Rp375.000 yang telah berlaku sejak lama. Sudah beberapa tahun biaya wisuda tetap sama, tiga tujuh lima, ujarnya. Kamaruddin juga menambahkan, adanya kenaikan pembayaran wisuda dikarenakan usulan dan kesepakatan fakultas masing-masing. Kegiatan ceremony wisuda UNM yang belangsung selama tiga kali dalam setahun ini telah melahirkan lebih dari ribuan alumni. (Pr06/Pr08)
Profesi FM - 107.9 MHz

Jurnal Dosen Minim, World Class University Omong Kosong


SEJAK dua bulan terakhir, pihak UNM mewajibkan setiap dosennya untuk mengumpulkan jurnal. Pengumpulan jurnal tersebut dikelola oleh pihak perpustakaan pusat UNM dan ICT dengan membuat digital library. Sosialisasi terkait hal tersebut dilakukan dengan mengundang seluruh dekan, seluruh pembantu dekan bidang akdemik, ketua jurusan, ketua prodi dan kepala laboratorium. Saangnya, dosen UNM masih mengabaikan hal ini. Berdasarkan data pada website digital library UNM (20/04), baru 71 artikel dari dosen maupun staf dan 33 jurnal dari total 800 lebih dosen UNM. Kepala UPT Perpustakaan UNM, Subaer mengungkapkan, kewajiban mengumpulkan jurnal berdasarkan koordinasi dari pihak universitas. Pengumpulan jurnal ini dilakukan untuk mencegah tejadinya plagiarisme yang akhir-akhir ini marak diperbincangkan. Namun dosen Fisika ini menyayangkan kewajiban itu tidak didukung kesadaran dosen UNM untuk segera melaksakannya Subaer menuturkan, banyak dosen yang
Urai data, ungkap fakta, saji berita

mengingkari janjinya pada pemberi dana. Mereka dulu diberi dana dengan jaminan akan menerbitkan jurnal hasil penelitiannya. Sayangnya, masih banyak saja yang tidak melakukannya, sesalnya. Fani, salah satu mahasiswi Matematika kecewa dengan kesadaran dosen yang masih minim dalam pembuatan jurnal. Pasalnya, dia sendiri sebagai mahasiswa masih membutuhkan bimbingan dari dosen untuk membuat jurnal. Sangat kecewa, karena kami masih butuh bimbingan dari dosen ungkapnya. Subaer menilai, untuk menuju World Class University maka yang harus dilakukan adalah minimal bisa menyamai publikasi yang dilakukan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB). Pasalnya untuk mampu bersaing dengan universitas ternama baik nasional terlebih internasional yang paling dibutuhkan adalah publikasi. Kalau kita tidak bisa bersaing dari segi publikasi omong kosong hal itu bisa terpenuhi, tutupnya.(Pr21/ Pr25)

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Suplemen 23
www.profesi-unm.org

Diklat Jurnalistik Tingkat Lanjut 2012

Pers dalam Himpitan Undang-Undang


UNDANG-undang Pers muncul pada tahun 1999 ketika itu belum semua Negara ASEAN memiliki kebebasan pers. Dalam Undangundang Pers mengatakan bahwa setiap jurnalistik tidak boleh dihalang-halangi dalam kegiatan jurnalistik. Oleh sebab itu wartawan mempunyai jaminan hak untuk mendapat, mengolah dan menyajikan data. Delapan tahun kemudian muncullah Undang-Undang Kebebasan Informasi Publik dimana berisikan bahwa setiap orang berhak mendapatkan informasi. Berbeda halnya dengan Undangundang Pers diperuntukkan untuk wartawan sementara UU Kebebasan Informasi Publik diperuntukkan warga negara. Hal inilah yang dipaparkan oleh Ketua Komisi Informasi (KIP) Pusat Abdul Rahman Mamun dalam Seminar Nasional yang diadakan oleh Lembaga Penerbitan dan Penyiaran Mahasiswa (LPPM) Profesi UNM. Seminar yang bertemakan UU Intelijen vs Kode Etik Jurnalistik ini digelar di Gedung Rektorat UNM lt 3. Pembicara seminar ini diantaranya Ketua Komisi Informasi Publik (KIP) pusat, Abdul Rahman Makmun, ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri, Bekti Nugroho dan pakar hukum pidana, Prof Hambali Thalib. Hambali Thalib mengatakan, dengan adanya UU Intelijen dapat memperkuat posisi negara sehingga dalam UU melakukan proteksi dini. Adanya UU Intelijen ini maka ada pihak yang merasa dirugikan. Di Amerika, penyadapan merupakan pelanggaran HAM, ungkap Hambali. Lebih lanjut Hambali menyarankan, wartawan dan lembaga pers bekerja secara profesional, jangan takut dengan adanya UU Intelijen. Kewenangan yang ada pada intelijen ini tidak mengganggu kegiatan pers, jelasnya. Hambali berpendapat, apa yang dilakukan wartawan investigasi berdasarkan fakta, yang penting bekerja, bersikap, berperilaku sesuai dengan prosedur UU yang berlaku, sehingga tidak ada masalah. Lebih lanjut, beliau menambahkan, sepanjang opini bisa menjadi fakta tidak ada masalah. Sementara itu Bekti Nugroho mengatakan, menginvestigasi bisa dilakukan dengan off the record sebagai perlindungan terhadap narasumber. Sebagai wartawan kita harus wisdom menilai apakah mesti mencantumkan background narasumber atau tidak. Narasumber dan wartawan harus memiliki hubungan yang baik. Bekti menegaskan, Pemimpin redaksi yang memiliki kasus, ada Dewan Pers yang akan membela, mengadu saja, apalagi menyangkut persoalan berita. Lebih lanjut untuk wartawan investigasi, wartawan tetap mengacu pada Undang-undang Pers Pasal 40. Lebih lanjut, beliau menambahkan kalau informasi tidak rahasia menurut undang-undang tersebut maka harus dibuka, tapi kalau tetap tidak diberikan informasi maka perlu diadakan mediasi. Seminar nasional ini adalah salah satu rangkaian acara dari Diklat Jurnalistik Tingkat Lanjut (DJTL) 2012. Kegiatan yang diperuntukkan untuk para penggiat pers kampus Se-Indonesia ini berlangsung dari 4-8 April di LPMP Sulawesi Selatan. Tercatat 20 peserta dari 14 Lembaga Pers

Peserta DJTL berfoto bersama ketiga pemateri seminar nasional usai mengikuti rangkaian acaranya yang dilaksanakan di Ruang Senat, gedung rektorat UNM lantai 3.

FOTO: FAJRIANTO-PROFESI

Mahasiswa yang ikut berpartisipasi. Ketua Panitia, Sitti Marlina mengatakan, seminar nasional sendiri adalah bentuk kepedulian terhadap para pekerja pers untuk mengkaji Undang-Undang Intelijen yang dianggap bersebrangan dengan Undang-undang Pers dan Undang-undang Kebebasan Informasi Publik. Lanjutnya, seminar ini diberikan sebagai pengetahuan awal para peserta DJTL sebelum memasuki materi investigasi. Materi DJTL seputar bagaimana meliput investigasi ditengah banyaknya UU yang bisa menjerat para wartawan, jelas Mahasiswa

Fakultas Ekonomi ini. Untuk menunjang materi, dihadirkan pula pemateri dari Tempo Institute yang menjadi sponsor dalam kegiatan ini. Yakni Direktur Tempo Institut, Mardiah Chamin, Redaktur Pelaksana Tempo,Yoz Rizal, Redaktur Rubrik Investigasi Tempo, Bagja Hidayat, dan Kepala Biro Tempo Makassar, Yudono Y Akhmadi,. Selain itu, hadir pula Mukramal azis, Kepala Biro Sindo Makassar, dan Uslimin Wakil Pemimpin Redaksi Harian Fajar yang dipercaya membawakan pemateri DJTL. (Sma/ Pr36)

Fieldtrip DJTL

Refresh dengan Berwisata


PESERTA diklat jurnalistik juga diajak untuk menikmati keindahan budaya dan sejarah kota Makassar. Mereka diajak berkeliling (fieldtrip) me-refresh pikiran setelah dua hari penuh menghabiskan waktu di dalam ruangan menerima materi. Mulai dari monas versi Makassar Monumen Mandala, menyaksikan senja di Pantai Losari sambil ditemani aroma-aroma Pisang Epe khas Makassar, sampai pada mengarungi sejarah kota Makassar di Benteng Fort Rotterdam. Tidak cukup dengan pesona kota Makassar, peserta pun kembali diajak melakukan fieldtrip ke Taman Nasional Bantimurung, Maros di hari terakhir. Jarak tempuh sekitar dua jam perjalanan ke lokasi memaksa panitia dan peserta melakukan perjalanan di malam hari usai seharian berkeliling kota Makassar. Meskipun begitu, peserta mengaku sangat menikmati perjalanan di malam hari itu. Taman Nasional Bantimurung yang terkenal dengan keindahan kupu-kupunya ternyata cukup memikat hati para peserta yang sebagian besar berasal dari Pulau jawa. Mereka memilih menghabiskan waktu santainya dengan berseluncur di aliran air terjun Bantimurung. Aliran air terjun dimanfaatkan oleh pengunjung untuk berseluncur menggunakan ban pelampung. Wah, lebih seru dibandingkan di Ancol, canda Chintia, peserta asal Bandung yang menikmati berseluncur di derasnya air terjun. Selain menikmati wahana alami seluncuran itu, sebagian peserta juga ada yang memilih untuk menjelajahi guagua sepanjang Taman Nasional Bantimurung. (Imr)

AKRAB. Peserta dan panitia saling berfoto bersama usai penutupan acara di Taman Nasional Bantimurung, Maros.
Profesi FM - 107.9 MHz

FOTO: RIZKI-PROFESI

Urai data, ungkap fakta, saji berita

24 Persona
www.profesi-unm.org

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 156 April Tahun XXXV 2012

Dr. Salam M.Pd, Dosen Inspratif FBS UNM

Hidup Sederhana untuk Sukses


MENJADI seorang dosen di jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNM tak membuatnya berprilaku layaknya orang elit. Pemilik nama lengkap Dr. Salam M.Pd ternyata sejak awal telah terbiasa hidup sederhana. Ia telah menjalani hidup dalam keluarga yang paspasan. Hal itu membuat semangatnya untuk bekerja keras tak pernah redup untuk mencapai kesuksesan. Dalam hidup itu tidak ada yang susah jika kita mau terus berusaha, ungkap pria berdarah Pare-Pare ini. Kala Salam masih kecil, ia sudah mampu membantu ibunya untuk menutupi kehidupan sehari-harinya. Bagi Salam, takdirlah yang membuatnya seperti itu. Bagaimana tidak, ia belum mengetahui apa-apa, ayahnya sudang berpulang ke asalnya untuk selama-lamanya. Kala itu, Salam masih berusia satu tahun. Dulu saya mengurangi beban ibu dengan membantu ibu pergi menjual kue di pasar, tuturnya. Menurut lelaki beranak empat ini, apapun bisa kita jual untuk menghasilkan uang sepanjang itu halal. Masa kecil yang menempatkannya di tengah pedagang pasar membuatnya memiliki naluri pedagang. Hal itu jualah yang mendorongnya ketika baru saja kuliah di Makassar mencari penghasilan sendiri. Bersama teman-temannya kala itu, ia mencari ular di salah sungai yang berada di Makassar. Kala beratatus sebagai mahasiswa S1, Salam aktif di berbagai organisasi, seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammdiyah (IMM) dan lain-lain. Katerlibatannya dalam organisasi kemahasiswaan tak menggagu proses akademiknya. Bahkan, ia bisa terus melanjutkan studinya hingga jenjang Doktoral karena beasiswa yanmg tentunya dengan modal ketekunan. Berkat kegigihannya, alumnus doctoral Universitas Negeri Malang ini telah menjabat Kepala prodi Pascasarjana Universitas Muhammdiyah (Unismuh) Makassar. Jabatannya itulah yang mebawanya menginjakkan kaki di berbagai Negara, seperti Malaysia, Singapura, Bangkok, Australia, Hongkong dan Negara lainnya dalam rangka urusan akademik. (Sni)
FOTO: FAJRIANTO-PROFESI

Urai data, ungkap fakta, saji berita

Profesi FM - 107.9 MHz

Anda mungkin juga menyukai

  • Edisi 161
    Edisi 161
    Dokumen16 halaman
    Edisi 161
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 24
    Edisi 24
    Dokumen4 halaman
    Edisi 24
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 27
    Edisi 27
    Dokumen4 halaman
    Edisi 27
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 25
    Edisi 25
    Dokumen4 halaman
    Edisi 25
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 26
    Edisi 26
    Dokumen4 halaman
    Edisi 26
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 159
    Edisi 159
    Dokumen24 halaman
    Edisi 159
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 160
    Edisi 160
    Dokumen16 halaman
    Edisi 160
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 23
    Edisi 23
    Dokumen4 halaman
    Edisi 23
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 22
    Edisi 22
    Dokumen4 halaman
    Edisi 22
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 20
    Edisi 20
    Dokumen4 halaman
    Edisi 20
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 16
    Edisi 16
    Dokumen4 halaman
    Edisi 16
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 16
    Edisi 16
    Dokumen4 halaman
    Edisi 16
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 21
    Edisi 21
    Dokumen4 halaman
    Edisi 21
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 158 - Pengumuman SNMPTN
    Edisi 158 - Pengumuman SNMPTN
    Dokumen24 halaman
    Edisi 158 - Pengumuman SNMPTN
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 19
    Edisi 19
    Dokumen4 halaman
    Edisi 19
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 18
    Edisi 18
    Dokumen4 halaman
    Edisi 18
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 20
    Edisi 20
    Dokumen4 halaman
    Edisi 20
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 19
    Edisi 19
    Dokumen4 halaman
    Edisi 19
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 17
    Edisi 17
    Dokumen4 halaman
    Edisi 17
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 22
    Edisi 22
    Dokumen4 halaman
    Edisi 22
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 17
    Edisi 17
    Dokumen4 halaman
    Edisi 17
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 21
    Edisi 21
    Dokumen4 halaman
    Edisi 21
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 157
    Edisi 157
    Dokumen24 halaman
    Edisi 157
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 16
    Edisi 16
    Dokumen4 halaman
    Edisi 16
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 14
    Edisi 14
    Dokumen3 halaman
    Edisi 14
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 15
    Edisi 15
    Dokumen4 halaman
    Edisi 15
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 18
    Edisi 18
    Dokumen4 halaman
    Edisi 18
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 155
    Edisi 155
    Dokumen16 halaman
    Edisi 155
    Profesi Online
    Belum ada peringkat
  • Edisi 15
    Edisi 15
    Dokumen4 halaman
    Edisi 15
    Profesi Online
    Belum ada peringkat