Pupus sudah harapan mahasiswa untuk menikmati Rumah Susun Sederhana Bersewa (Rusunawa) UNM. Bangunan yang semestinya dihuni para mahasiswa itu malah dialihfungsikan untuk para guru.
bila Rusunawa ini masih saja menjadi tempat guru, ia menginginkan nama Rusunawa itu dihilangkan saja sebagai salah satu unit UNM. Pasalnya, ia menilai tempat tersebut bukan lagi untuk civitas UNM. Saling Lempar Tanggung Jawab Sejumlah pihak yang ditemui malah tak tahu perihal tersebut. Pembantu Rektor II, Andi Ikhsan misalnya, ia mengaku tidak mengetahui banyak tentang Rusunawa. Ia mengatakan, Rusunawa bukan menjadi tanggung jawabnya. Alasanya, tempat tersebut sudah menjadi aset dari Unit Pelayanan Teknis Unit Manajemen Aset (UPT UMA). Kalau mau tahu persis soal Rusunawa, silahkan berhubungan langsung dengan pihak mereka, pungkasnya. Hanya saja, kepala UPT UMA, Anshari ketika dikonfirmasi juga mengaku belum mengetahui kondisi Rusunawa saat ini. Pasanya, jabatan yang diemban tersebut baru seumur jagung. Saya pejabat baru, makanya saya belum menguasai tekhnis soal Rusunawa, untuk lebih jelasnya silakan konfirmasi kepejabat yang sebelum saya, ungkap dosen Bahasa dan Sastra Indonesia ini. Ia mengaku masih membutukan waktu untuk mengetahui Rusunawa lebih banyak. Saya baru Januari efektif bertugas, tuturnya melalui via SMS. Sementara itu, Dekan FIP, Ismail Tolla mengatakan, pihak fakultasnya juga tak tahu-menahu soal prosedur yang berlaku di Rusunawa tersebut. Kami dari pihak fakultas sama sekali tak ada urusan dengan Rusunawa, itu miliknya universitas yang kebetulan bertetangga dengan gedung FIP, tutupnya. (Pr22/ Pr02)
MEGAH. Rusunawa berdiri megah di area Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM. Rusunawa tersebut hingga kini tidak pernah ditinggali mahasiswa.
SUDAH hampir setahun, Rusunawa yang berlokasi di kampus Fakultas Ilmu Pedidikan (FIP) UNM tidak lagi ditempati mahasiswa. Bagaimana tidak, Rusunawa yang semestinya dihuni mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di UNM itu ternyata menjadi tempat tinggal guruguru yang mengikuti kegiatan sertifikasi. Menanggapi perihal tersebut, Pembantu Rektor Bidang Anggaran Sarana dan Prasarana (PR II), Andi ikhsan, sangat menyesalkan kondisi tersebut. Menurutnya, tempat tersebut seyogianya memang diperuntukkan untuk mahasiswa. Mahasiswa seharusnya memanfaatkan segala fasilitas yang telah disediakan, tuturnya. Terkait tidak adanya lagi mahasiswa yang menghuni rumah itu, Profesor Ilmu Olahraga ini berharap nantinya mahasiswa bisa menempati kembali rumah tersebut
seperti sediakala. Sangat mubazzir sekali kalau memang Rusunawa sudah lama tak dihuni mahasiswa, sesalnya. Hanya saja, ia meminta agar mahasiswa yang menempati Rusunawa dapat mengikuti aturan-aturan yang diberlakukan. Dia harus membayar harga listrik, air, dan sebagainya layaknya seperti rumah kos-kosan, pintanya Salah satu mahasiswa yang mengaku pernah merasakan tinggal di tempat tersebut, Iwan (samaran) mengatakan, kini Rusunawa memang sudah menjadi tempat guru-guru yang sedang mengikuti kegiatan keprofesiannya. Sejauh ini, ia melihat mahasiswa tidak lagi diprioritaskan untuk menempati Rusunawa. Mungkin saja uang yang didapat pengurus lebih banyak jika ditempati para guru dibanding jika mahasiswa yang huni, ujarnya. Iwan menambahkan, apa-
Kampusiana
BEM UNM Kupas Tuntas RUU-PT
RANCANGAN Undang-undang Perguruan Tinggi (RUU-PT) hingga kini masih menjadi perbincangan hangat di kalangan civitas akademika. Pro-kontra pun masih mewarnai perjalanan RUU ini sebelum disahkan. Atas dasar itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makasar (UNM) menggelar dialog yang dikemas dalam Kupas Tuntas Rancangan Undang-undang Perguruan Tinggi (Kutu RUU-PT) di Baruga Benteng Somba Opu, JumatSabtu (2-3/3) lalu. Dialog dengan tema telaah kritis RUU-PT dalam menerawang masa depan pendidikan bangsa ini menghadirkan Pembicara dari Dinas PEndidikan, Natsir Jalal. Pada kesempatan itu, Natsir menyampaikan beberapa isu penting yang melatar-belakangi dibuatnya RUU-PT, salah satunya yaitu aspek pendanaan pendidikan tinggi. Menurutnya, dana APBN untuk perguruan tinggi sebesar Rp28 trilyun dinilai minim untuk meningkatkan mutu dan kemajuan perguruan tinggi. Oleh karenanya, PT diberikan wewenang menentukan kebijakan dan otonomi untuk mengelola pendidikan di lembaganya. Lebih lanjut, Natsir juga mengungkapkan, RUU-PT ini belum ditentukan kapan disahkan, untuk itu masih dicari letak ketimpangan di dalamnya untuk kemudian dilakukan perbaikan. Aspek-aspek mana yang terdapat ketimpangan kita sampaikan untuk diperbaiki, ungkap Direktur Pusat Pengkajian dan Pendidikan Indonesiaku ini. Pembicara lainnya, Budianto juga menilai RUU-PT ini adalah sebuah pembodohan. Dimana masyarakat miskin tidak diwadahi dalam undang-undang ini. Undang-undang ini tidak membuka ruang terhadap masyarakat miskin, ungkapnya. Alumni UNM tersebut mengatakan, ketika RUU ini disahkan maka serta merta undang-undang lain akan dikesampingkan.(Pr15)
Kilas LK
Labkommat02
3
Himapek akan Satukan Mahasiswa Ekonomi
MAHASiSwA Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) UNM gelar rapat koordinasi untuk membentuk Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi (Himapek), (27/02). Rapat yang dipimpin langsung ketua program studi (prodi) Pendidikan Ekonomi, Rahmatullah tersebut dimaksudkan menyatukan beberapa prodi. Diantaranya, prodi Pendidikan Koperasi, Pendidikan Ekonomi Bisnis, dan Pendidikan Administrasi Niaga. Ketua prodi Pendidikan Ekonomi, Rahmatullah, mengharapkan agar tidak ada pengelompokan lagi. Kita adalah satu himpunan mahasiswa pendidikan ekonomi, yang paling penting adalah kita bisa bekerjasama dalam memajukan prodi kita, tukasnya. Rapat yang berlangsung di gedung BT 104 FE tersebut menunjuk Safaruddin sebagai ketua panitia pemilihan ketua himpunan. Safaruddin menyarankan, ada penyusunan perangkat organisasi dari gabungan antara konsentrasi yang ada di prodi pendidikan ekonomi. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi stigma negatif tentang kepemilikan himpunan prodi pendidikan ekonomi. Rahmatullah menyatakan, calon ketua himpunan harus memenuhi beberapa criteria. Diantaranya, mahasiswa prodi Pendidikan Ekonomi, tidak cacat akademik, bebas Drop Out, semester empat, dan memilik pengalaman organisasi. Hal ini diharapkan bisa membawa nama himpunan serta ia makin baik di mata masyarakat. Kita ganti image masyarakat tentang apa itu himpunan, jelasnya. Direncanakan, pemilihan ketua himpunanakan dilaksanakan pada pertengahan bulan Maret. (Pr04)
FAKULTAS Seni dan Desain (FSD) sebentar lagi akan memiliki gedung konser. Harapan tersebut diungkapkan Dekan FSD, Karta Jayadi saat memberikan sambutan pada konser musik salah satu program studi (prodi) fakultas yang dinahkodainya. Meski masih sebatas wacana, namun Karta menaruh harapan besar untuk mewujudkan keinginnannya tersebut. Keinginan untuk memiliki gedung konser dilatarbelakangi oleh kondisi sarana dan prasarana FSD yang dinilai tidak memadai. Selain itu, semakin bertambahnya prodi baru di FSD juga menyebabkan semakin bertambahnya kebutuhan fasilitas. Apalagi dalam waktu dekat FSD berencana akan membuka prodi baru lagi dengan nama Etni Musikologi. Menurut Karta, untuk membuka prodi baru, mesti dipersiapkan dulu fasilitas yang memadai. Dengan begitu proses pembelajan mahasiswa bisa berjalan dengan baik. Seandainya kita ingin membangun sebuah sekolah, tentunya kita akan melengkapi fasilitasnya terlebih dahulu lalu mengundang orang-orang untuk ke sana, ujar Karta. Selain alasan tersebut, torehan prestasi yang dicapai mahasiswa FSD selama ini juga mendorong Karta untuk menghadirkan fasilitas yang memadai. Tiap tahun
Pada Weekly News edisi 13 terdapat kesalahan pada berita Upgrading HMK Dinilai Tak Berhasil; yakni pada kalimat Semua pengurus tidak hadir... seharusnya Tidak semua pengurus hadir... Redaksi memohon maaf atas kekeliruan tersebut.
Ralat
4 Rusunawa Bukan
editorial
untuk Guru
HAnyA sedikit mahasiswa yang mengetahui jika Universitas Negeri Makassar (UNM) juga memilki Rumah susun sederhana bersewa (Rusunawa). Selain karena lokasinya jauh dari jangkauan seluruh mahasiswa, Rusunawa hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang berasal dari luar Sulewesi Selatan (Sul-sel). Oleh karenanya, tidak mengherankan jika ada mahasiswa yang sudah menginjak semester akhir, masih juga bertanya, Adakah Rusunawa di UNM?. Tapi bukan itu lagi yang menjadi persoalan. Saat ini, meski Anda adalah mahasiswa UNM dan berasal dari luar Sul-sel, Andapun tidak bisa lagi menghuni rumah yang terletak di samping Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM itu. Pasalnya, rusunawa kini beralih fungsi menjadi rumah susun untuk para guru peserta sertifikasi. Entah mengapa mahasiswa didepak dari rumah tersebut. Namun yang pasti, rumah tersebut bukan untuk guru. Apakah benar terciumnya indikasi masalah pembayaran. Mungkinkah penghasilan dari rusunawa lebih tinggi jika dihuni oleh peserta sertifikasi dibanding jika mahasiswa yang menghuninya? Namun yang pasti, salah satu aset UNM tersebut, bukanlah alat untuk meraup keuntungan. Apalagi Rusunawa adalah salah satu Unit Pelayanan Teknis (UPT) UNM. Sebagaimana UPT lainnya, melayani civitas UNM. Bukan guru peserta sertifikasi. Jika guru tak bisa digeser dari rusunawa, mestinya rusunawa tidak lagi dimasukkan sebagai salah satu UPT UNM. Sebaliknya, jika rusunawa masih bisa dihuni mahasiswa sebagaimana aturan dari awal, maka guru harus legowo angkat kaki dari tempat tersebut. Penanghungjawab mestinya segera mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini. Semoga solusinya tidak merugikan siapapun.(*)
Sudut
+ Guru Tendang Mahasiswa Dari Rusunawa - Tendang balik. + FSD Bakal Miliki Gedung Konser - Semoga tak terabaikan. + Nahkoda Baru PGSD Makassar - Ada yang baru nih..
FAKULTAS Ilmu Pendidikan (FIP) UNM mengadakan pemilihan ketua dan sekretaris Unit Pelaksana Program (UPP) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Makassar di ruang senat FIP UNM. Kamis (1/3). Pemilihan ketua jurusan yang berlangsung dua kali putaran tersebut akhirnya menobatkan Patta Bundu sebagai ketua jurusan UUP PGSD Makassar untuk periode 2012 hingga 2016 mendatang. Patta Bundu terpilih setelah berhasil melumpuhkan ketiga rivalnya, Muhammad Irfan, Widya Kamila Sari Achmad, dan Amir. Patta Bundu berhasil memenangkan pertarungan tersebut pada putaran kedua dengan perolehan 14 suara dari 27 pemilih sedangkan rival terberatnya, Irfan hanya memperoleh 12 suara. Sebelumnya pada putaran pertama, Patta Bundu dan Irfan memiliki jumlah suara 10-10. Beberapa dosen UPP PGSD Makassar sebelumnya telah memprediksikan Patta Bundu akan terpilih. Hal ini diakui Andi Makassau. Ia mengaku telah memprediksikan siapa yang nantinya akan terpilih sebagai ketua UPP PGSD Makassar. Semua calon bisa menjadi ketua, namun secara pribadi saya lebih yakin Patta Bundu sebagai pemimpin PGSD kedepannya, ungkapnya. Menurutnya, Patta Bundu memiliki banyak pengalaman dan lebih senior dibanding dengan calon yang lainnya. Ketua panitia, Suharlin juga menganggap Patta Bundu memang orang yang tepat untuk menjadi ketua UPP PGSD Makassar. Melihat pengalaman yang dia miliki memang selayaknya ia patut diberi amanah ini, tukasnya. Ketua terpilih, Patta Bundu mengatakan, terpilihnya menjadi nahkoda baru UPP PGSD Makassar merupak-
Lintas UNM
an beban tambahan tersendiri buat dirinya. Apalagi sebelumnya jurusan PGSD terbagi atas dua unit, yaitu PGSD Tidung dan PGSD Induk yang sekarang dileburkan menjadi satu, UPP PGSD Makassar. Insya Allah saya dapat berbuat lebih baik kedepannya, harapnya. Makkasau Dampingi Patta Bundu Selain pemilihan ketua jurusan, pemilihan sekretaris jurusan juga berlangsung dua kali putaran. Pemilihan ini berakhir setelah Andi Makkasau memperoleh 14 suara sebagai nahkoda UPP PGSD FIP UNM. Ia berhasil melumpuhkan kedua rivalnya, Nurhaedah, dan Rosdiah Salam Andi Makkasau mengatakan, ini adalah satu amanah buatnya yang ia harus kerjakan dengan baik. Dengan terpilihnya, ia menyatakan, banyak hal yang mesti ia lakukan. Seperti menata kembali administrasi yang kini sangat semraut, mengatur berkasberkas yang sama sekali belum ditata. Dan tentunya saja, saya harus menyiapkan kondisi fisik saya. Karena pekerjaan ini akan menguras banyak tenaga, tuturnya. Dengan selesainya prosesi pemilihan tersebut. Tanpa berlama-lama, ketua terpilih langsung mengagendakan rapat kerja (raker). Patta Bundu mengatakan, raker akan segera dilaksanakan bulan ini di Kabupaten Wajo. Di sana nantinya kita akan membahas program kerja yang akan dibuat, untuk direalisasikan secepatnya, kuncinya. Diakhir kegiatan, ketua prodi PGSD, Muslimin mengungkapkan harapan yang sebesar-besarnya kepada ketua dan sekretaris terpilih periode untuk segera menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada pada jurusan PGSD. Contohnya masalah akreditasi dan lain-lain. (Pr22)
Weekly News
Pelindung: Arismunandar Penasehat: Sofyan Salam, Andi Ihsan, Hamsu Abd. Gani, Nurdin Noni, Kamaruddin, Yusuf Syam Dewan Pembina: Abdullah Dolla, Hazaerin Sitepu, Mukramal Aziz, Uslimin Pemimpin Umum: Rahmat Fadhli, Pemimpin Redaksi: Isnaeni Dahlan, Sekretaris: Nur Hasni, Bendahara: Parni, Redaktur : Asri Ismail Reporter: Muhammad Yasir, Yeni Febrianti, Syamsul Alam, Soeparman Ismail, Rizki Army Pratama, Azhar Fadhil, Muhammad Ilham Nur, Fatma Husni, Nur Lela, Sugianto, Hesikumalasari, Susi Amriani, Ary Utary Nur, Marwah Thalib, Fadilah Dwi Octaviani, Muhammad Rusdi Natsir. Layouter dan Artistik: Khaerul Mustaan, Zaiful. Redaksi LPPM Profesi UNM: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt.I, Kampus Gunungsari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: lppm_profesiunm@yahoo.com, Website: www.profesi-unm.org.
Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun.