www.profesi-unm.org
Rapor Merah Pembantu Rektor hal. Rekayasa di Balik hal. Nilai Fantastik Pecat Dosen hal. Bejat
18
5 10
Dosen Cabul
Profesi FM - 107.9 MHz
pada Was
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
2 Persepsi
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
editorial
087740133xxx Assalam profesi yth. Berdasarkan info dari Koran profesi beberapa edisi yg lalu dan info dari web pascasarjana UNM. Mohon dibantu komunikasikan sama pihak yg bersangkutan apakah memang alumni UNM yg Cuma cumlaude bebas tes masuk pasca UNM. Trus, bagaimana prosedur pengurusannnya? Tq b4. Hormatku Jawaban: Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. Jasruddin, M.Si Betul. Hanya cumlaude bebas tes masuk pasca sarjana UNM. Tapi hanya bebas tes bahasa inggris dan TPA, selain itu uang pendaftaran dipotong 50% prosedur pengurusannya, cukup ambil formulir kemudian. 085299673xxx Asslmualaikum Profesi, tolong tanyakn dong, kenapa beasiswa PPA & BBM blm dicairkn? Trimaksih Jawaban: Kabag Kemahasiswaan, Baliana Penyebabnya belum keluar karena data penerima beasiswa PPA dan BBM baru beberapa minggu lalu rampung dikumpul dari masing-masing fakultas. 082196367xxx Salam persma Sy kuliah di jurusan pendidikan teknik informatika dan computer. Lulus melalui jalur utul. Yg ingin sy tanyakn, selain ada pembayaran SPP, ada juga BOP. Saya minta kalau bisa diturunkan atau dihapuskn salah satunya. Sangat berat bagi saya. Terimaksih Jawaban: Ketua Jurusan PTIK, Alimuddin Saban Miru SPP ditentukan oleh Universitas, sedangkan BOP ditentukan oleh fakultas kemudian diusulkan di universitas. Jadi, cara untuk menghapuskannya melalui rapat senat universitas.
SMS Pembaca
KASUS pencabulan yang dialami salah satu mahasiswa Fakultas Seni dan Desain (FSD) UNM sempat tenggelam. Awalnya, banyak pihak yang mensinyalir kasus ini hanyalah rekayasa. Ada yang mengatakan, pelaporan korban berunsur politik. Bukan tanpa alasan jika khalayak berpikiran seperti itu. Pasalnya, kejadian tersebut sudah berlalu selama dua bulan. Namun tepat jelang suksesi pemilihan rektor, kasus ini baru dilaporkan. Civitas UNM pun dibuat geger. Sayangnya, sampai hari ini kasus tersebut belum menemukan benang merah. Kelihatannya, kasus ini sengaja dilupakan, bahkan ditutupi. Birokrat seperti tak punya geliat untuk mengusut tuntas kasus ini. Mulai dari tingkat program studi, fakultas hingga universitas jelas tak berdaya dengan alasan mereka tak berhak memutuskan sanksi karena hanya sebagai pelaksana kurikulum. Tak ada payung hukum untuk membahas kasus asusila. Dewan Kode Etik Dosen UNM yang dibentuk beberapa bulan lalu tidak jelas apa yang dikerjakan. Padahal jelas tujuan pembentukan komisi ini, membicarakan sanksi bagi dosen pelaku amoral. Ironinya, sampai hari ini pihaknya belum bisa melakukan apa-apa. Alasan-
Enjoy with our music @: Profesi 107.9 FM Tabloid Profesi dapat juga dibaca di: www.profesi-unm.org
Redaksi menerima saran, dan kritikan terhadap mahasiswa atau birokrasi UNM. Kirim saran dan kritikan Anda ke:
Redaksi menerima saran, dan kritikan terhadap mahasiswa atau birokrasi UNM. Kirim saran dan kritikan Anda ke: HP : 0852 5688 1844 | 0877 4008 2784 | email: profesi_unm@yahoo.com | FB: facebook.com/profesi.unm | Twitter: @Profesi_Online
DESAIN SAMPUL: IMAM RAHMANTO
Profesi FM - 107.9 MHz
Pelindung: Arismunandar Penasihat: Sofyan Salam, Andi Ikhsan, Hamsu A. Gani, Nurdin Noni, Kamaruddin, Baliana Dewan Pembina: Abdullah Dola, Hazairin Sitepu, Mukramal Azis, Uslimin Pemimpin Umum: Rahmat Fadhli Sekretaris: Nurhasni Bendahara: Parni Divisi Penerbitan: Isnaeni Dahlan (Pemimpin Redaksi) (Kepala Litbang) Divisi Online: Sahrul Alim (Kepala Divisi) Divisi Penyiaran: Sitti Marlina (Station Manager) Divisi Penelitian dan Pengembangan: Yusrianti Hanike Tabloid Mahasiswa PROFESI diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan dan Penyiaran Mahasiswa (LPPM) Profesi Universitas Negeri Makassar STT : 1635/SK/Ditjen PPG/1990. Penanggung Jawab: Rahmat Fadhli Pemimpin Redaksi: Isnaeni Dahlan Sekretaris: Nurhasni Bendahara: Parni Redaktur: Asri Ismail Reporter: Sutrisno Zulkifli, Nurjanna Jamaluddin, Fahrizal Syam, Andini Ristyaningrum, Rukmana Mansyur, Sudarmi, Fotografer: Fajrianto Jalil, Layouter/Grafis: Imam Rahmanto, Manager Sirkulasi dan Iklan: Muhammad Ilham Redaksi LPPM Profesi UNM : Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt I Rektorat Lama, Gunung Sari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Jl. Dg. Tata Raya, Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp. (0411) 887964, e-mail: profesi_unm@yahoo.com, website: www.profesi-unm.org
Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun.
sm
? ?
085696139xxx Asslm. Profesi, tolong tanyakan, dimana daerah paling dekat KKN semester depan? Jawaban: Ketua Pusat KKN UNM, Dr. Ir. Bakhrani Rauf, M.T Lokasi KKN PPL Terpadu yakni Sidrap dan Soppeng, KKN Reguler yakni Bone Barat, Wajo, Pinrang, Jeneponto dan Bantaeng, serta Wajo untuk KKN PBA kerjasama Pemerintah Provinsi Sul-sel. Dan KKN Terpadu II PTN&PTS kerjasama Pemprov kab. Toraja Utara dan Kab. Wajo
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
Mozaik 3
www.profesi-unm.org
Snapshot
AksArA Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM mengemas pertunjukan bertajuk Symphony Rimulajaji yang mengangkat tema Bukan Mimpi. Acara dalam rangka memperingati hari lahir ke tiga tahun ini pada Kamis, (24/05). Menurut ketua panitia, Restiany Paiman, Symphony Rimulajaji merupakan penggabungan dari dua kata. Symphony berarti rangkaian dan Rimulajaji berasal dari Bahasa Bugis yang berarti awal kelahiran. Ini adalah rangkaian pementasan yang merefleksikan awal kelahiran dari lembaga kami Aksara FIP UNM, ungkapnya. Menurut Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FIP, Muham-
CALO SNMPTN. Penyedia jasa pendaftaran selalu menjadi pandangan menarik sejak diberlakukannya pendaftaran SNMPTN secara online. Setiap calon Maba yang menggunakan jasa tersebut dikenakan biaya 15ribu hingga 25ribu. Bermodal laptop, modem dan print, mahasiswa yang bekerja part time mampu mengantongi sampai 300 ribu setiap harinya.
Arismunandar akhirnya dapat duduk manis di singgasana Rektor UNM untuk periode kedua. Itu setelah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh resmi melantik mantan Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan tersebut (14/05). Sejumlah pejabat teras, alumni, termasuk rival Arismunandar turut hadir memberikan ucapan selamat. Secangkir kopi hitam bercampur vanilla cream diracik di atas sebuah meja bertaplak hijau. Mengenakan kemeja lengan panjang putih, dipadu dengan setelan jas berwarna hitam, Arismunandar menyeruput secangkir kopi hasil buatannya. Dua hingga tiga kali ia meneguk kopinya, ia kemudian berlarilari kecil menuju ke ruangan, A.03.01, lantai tiga Kemendikbud. Di ruangan yang sekira berukuran 10x15 meter tersebut, sudah ada empat rektor lain gusar menunggu kedatangan
KOMPAK. Anak-anak di PP PAUD Melati DWP UNM tampak ceria mengikuti arahan dari guru-gurunya.
FOTO: FAJRIANTO-PROFESI
Anak-anak yang berkisaran empat tahun asyik berkreasi menyusun balok. Di bawah naungan atap gazebo tanpa dinding ini, angin dengan bebas memainkan rambut mereka. Kehadiran para orang tua yang sedang menunggu tidak dirasakannya. Di sebelah selatan dari dalam gedung, samar-samar terdengar pula suara anak-anak yang lain sedang menyanyi. Di dalam pagar berwarna
Profesi FM - 107.9 MHz
biru ini, sarana dan prasarana bermain seperti ayunan dan seluncuran begitu sepi. Nampak petugas kebersihan menyapu daun-daun kering di halaman itu. Jalan Poros Mapala juga tampak sepi. Angkutan umum yang orang Makassar menyebutnya pete-pete IKIP sesekali nampak lalu. Nama yang masih menjejak di masyarakat. Juga, kendaraan pribadi baik roda dua dan empat yang berhenti pas di
4 4 Iklan
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
Tabloid Mahasiswa UNM Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012 Mei Tahun XXXV 2012
Reportase Utama 5 5
www.profesi-unm.org
sikap keras sebagai suatu solusi. Karena kadang-kadang kalau tidak tegas akan berkelanjutan ke ketidaktegasan berikutnya, terang Sofyan. Saat ini kebijakan yang diambilnya diakui lebih banyak diadopsi dari asal kuliahnya (Amerika Serikat, red), Ikhsan Pasrah Untuk pemegang kursi PR II, Andi Ikhsan juga mengalami sedikit banyak kesamaan dengan PR I yang banyak ditimpa masalah. Bermula dari banyaknya pembangunan infrastruktur kampus orange ini yang mengalami kemandekkan. Bukan itu saja, bangku-bangku perkuliahan ternyata sudah banyak yang rapuh, semua tak diurus. Apalagi, kendaraan kampus alias bus kampus dari sekian banyak yang ada, hanya ada satu buah yang siap beroperasi, itupun hanya dalam kota. Masalah terakhir, adanya dua bangunan super megah Menara Tellu Cappa dan Menara Phinisi yang saat ini bakal menjadi ikon kampus pencetak generasi Umar Bakrie ini terungkap ternyata tidak memiliki izin bangunan. Belum lagi kasus korupsi dana Phinisi yang terindikasi banyak melilit sejumlah pejabat UNM. Parahnya lagi, berita yang dimuat tribun timur (29/5) menyatakan tuduhan korupsi sejumlah 20 miliar dana Phinisi tersebut ternyata dialihkan ke Pembangunan Gedung Lamacca dan salah satu gedung baru yang bertempat di Pascasarjana UNM. Tak mengherankan, jika banyak kalangan yang menilai Guru Besar FIK ini tidak maksimal kerja-kerjanya sebagai PR II. Apalagi, ia terkesan lebih sering tinggal di ruangan. Andi Ikhsan menilai, ketidakmampuannya memberikan pelayanan yang baik terhadap civitas UNM merupakan hal yang wajar,
apalagi ia tidak berlatar belakang seorang ekonom. Namun, Dosen Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek) ini mengaku mampu membawa perubahan selama empat tahun terakhir ini. Sampai di empat tahun periode Pak Aris, ada ji perubahan, utamanya dalam fungsi dan kebermanfaatan yang akan dicapai, secara fisik anda kan bisa lihat sendiri, bangganya. Ikhsan menambahkan, beberapa program yang dicapainya saat ini sudah bisa dinikmati oleh seluruh civitas akademika kampus eks IKIP ini. Program yang sudah direncanakan sudah banyak berjalan utamanya bagi dosen, mahasiswa dan seluruh civitas akademika, tandasnya. Si Pembuat Janji Palsu Sebuah anekdot pembuat janji palsu bisa jadi sangat tepat jika dialamatkan kepada PR Bidang Kemahasiswaan. Masih teringat jelas, bagaimana janji-janji palsu yang ditelorkan Hamsu kepada para fungsionaris lembaga kemahasiswaan (LK), khususnya janjinya akan mengembalikan gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) yang bermarkas di Parangtambung. Namun itu belum juga ia tunaikan. Padahal, hanya menghitung beberapa hari lagi, dirinya bakal lengser dari jabatan PR III. Kasus yang paling banyak mengurus tenaga, kasus Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) yang hingga beberapa tahun terakhir selalu terjadi tarik ulur dengan mahasiswa. Mantan Pembantu Dekan (PD) III FT ini selalu saja mengharamkan pelaksanaan PMB yang dianggapnya malah akan menjadi sumber masalah. Akibatnya beberapa mahasiswa terpaksa dikirimkan surat cinta berupa skorsing dan DO. Sementara itu, perang mahasiswa antar fakultas belum juga
berhasil ia redam. Malah, berbuntut pada runtuhnya tembok berlin yang menjadi pembatas antara FBS dan FT. Padahal, pada saat dilantik (7/7/2007), pria berkumis ini berjanji akan mengatasi masalah ini. Tudingan mark up juga pernah menyapa PR III ini. Misal, terkait masalah dana PMB dan dana seminar LK. Banyak pihak menuduhnya menggelumbungkan dana miliaran rupiah tersebut. Tidak sampai disitu, pembungkaman dan pembekuan LK sekaligus pelarangan nginap di kampus di beberapa fakultas dan maraknya mahasiswa UNM sebagai korban kriminal kampus menjadi bukti kebablasan dari Hamsu. Hamsu Gani enggan berkomentar banyak mengenai sejumlah permasalahan yang dilayankan untuknya. Kalau selama mendampingi Pak Rektor, ada suka ada juga dukanya, tapi lebih banyak suka, dan saya lebih berminat membicarakan mengenai yang baik-baik saja, ungkap Pria berdarah Pangkep ini. Matikan Kreatifitas Mahasiswa Sementara untuk PR Bidang Kerjasama, merupakan pembantu rektor yang paling hobi terbang. PR IV yang masih dijabat oleh Nurdin Noni ini dinilai orang yang paling berhasil menjalankan kerjanya. Terlebih dengan pembawaannya yang tenang dan irit bicara. Namun dibalik keberhasilannya, tidak sedikit juga kabar miring menerpanya. Dimulai dari kemampuannya menghadirkan Hotel Lamacca. Kehadiran hotel tersebut merambah dunia ekonomis dengan memunculkan pusat belanja Lamacca Mart yang dianggap telah mematikan kreativitas mahasiswa UNM, terlebih pada Koperasi Mahasiswa (KOPMA). Selain itu, Lab School yang digarap di daerah Pangkep juga ter-
kesan diabaikan. Belum lagi, tidak adanya kejelasan hasil yang diperoleh dari Pelesiran ke Negeri China tahun 2011 lalu. Padahal, menurut beberapa pernyataan teman rombongannya yang bertandang di negeri tirai bambu itu, ada banyak Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani. Dosen Bahasa Inggris ini juga selalu terkendala dengan kondisi kesehatannya. Sehingga, memungkin banyak kerja-kerja yang terabaikan. Inilah yang menjadi kendala besar di PR IV, meski gesit bekerja tapi mudah sakit. Berbeda dengan yang lain, Nurdin Noni saat mau diwawancarai oleh kru Profesi (28/5), Ia mengaku lagi sibuk melayani tamu dari luar negeri. Lagi capekki, sibuk sekali hari ini dek, terang wanita stafnya kala itu. Rektor UNM mengaku, memang saat ini banyak hal-hal yang belum dikerja secara maksimal, terutama pada bidang informasi dan tekonologi.Ia berjanji kedepannya akan memperbaiki UNM berbagai dimensi baik dari segi akademik, administrasi, kemahasiswaan dan kerjasama. Dalam hal tertentu, kami lebih baik dari beberapa universitas lainnya. Seperti Gorontalo, Manado, Malang dan beberapa lainnya relatif lebih baiklah, ungkap Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) ini. Lanjut Aris, ia juga mengakui banyaknya pembangunan yang terhambat saat ini. Itu terlambat saya akui, dan itu kan karena keterbatasan dana yang kita miliki, makanya mahasiswa mesti bersabar, harapnya. Pada pengembangan kreafitifitas mahasiswa, ia berjanji akan menyiapkan wadah untuk mengembangkan bakat minatnya. Saya melihat SDM mahasiswa, telah banyak prestasi yang diuraikan hingga tingkat nasional dan itu perlu diwadahi, janjinya. (Tim)
Urai data, ungkap fakta, saji berita
6 Reportase Utama
www.profesi-unm.org
PELANTIKAN Arismunandar selaku Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) pada 14 Mei di Jakarta, hal ini menandakan sebentar lagi nasib para Pembantu Rektor (PR) jua bakal menempuh titik akhir. Dikabarkan setelah pelantikan tersebut, tanggal 7 Juli mendatang disusul dengan pelantikan Pembantu Rektor. Dengan begitu, sudah dipastikan bulan Juni akan ada prosesi pemilihan PR. Berdasarkan informasi yang diberikan Sofyan salam selaku anggota senat, kamis (31/5) baru akan dilakukan pembahasan mekanisme bakal calon yang akan menemani Arismunandar empat tahun kedepan. Hanya saja, Profesor Seni Rupa ini masih saja belum mau berkomentar mengenai kesiapannya untuk menemani Arismunandar lagi. Kalau itu saya no coment, singkatnya. Namun, ia menginginkan siapapun yang nanti menjadi PR I hal yang terpenting dilakukan mesti benar-benar bekerja sesuai tupoksinya. PR I harus menegakkan aturan aturan akademik tanpa ada kepentingan tertentu, dan menjalankan visi rektor dengan baik harapnya. Tambahnya, tidak mesti linear yang menjabat, namun harus bergelar doktor. Ya...harus doktor, bagaimana caranya kalau hanya magister, baru ada mahasiswa
,, ,, ,,
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
Ya...harus doktor, bagaimana caranya kalau hanya magister, baru ada mahasiswa S3 kan lucu,
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
Inovasi 7
www.profesi-unm.org
PENELITIAN terhadap tanaman obat telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Beragam produk telah dihasilkan dengan memanfaatkan senyawa yang terkandung dalam berbagai jenis tanaman obat. Berbekal dari pengalaman hidup masyarakat tradisional, tim Peneliti UNM, khususnya jurusan Kimia melakukan riset terhadap tanaman Lantanacamara. Tanaman yang lazim di kalangan suku Bugis dengan nama jala-jala bessi ini dikenal sebagai salah satu obat penyembuh luka. Muharram, selaku ketua tim peneliti mengungkapkan, tanaman Lantanacamara diolah melalui beberapa tahap, diantaranya ekstraksi, pengeringan, perendaman dan evaporasi. Hasil dari evaporasi ini yang selanjutnya diujikan ke bakteri untuk mendapatkan senyawa organik dengan anti bakteri paling tinggi. Untuk menghasilkan sebuah krim, dibutuhkan waktu selama 8 bulan. Jadi, masyarakat yang ingin menggunakan tumbuhan Lantanacamara ini sebagai obat luka tidak perlu lagi bersusah payah untuk
menumbuk-numbuk daun tanamannya, tutur Iswandini, salah satu mahasiswa anggota tim peneliti. Ia menambahkan, krim yang dihasilkan dapat dioleskan langsung pada kulit yang terluka. Penelitian ini digodok untuk menghasilkan krim dan tablet. Tetapi karena keterbatasan dana penelitian, kami baru bisa sampai pada tahap ini, ujar Iwandini. Terbatasnya dana penelitian juga mengakibatkan timnya belum melakukan uji efek samping dari krim obat tersebut. Pengujian yang baru dilakukan pada tikus belum mencapai hasil yang maksimal. Pasalnya, obat penyembuh luka di pasaran ternyata masih lebih unggul ketimbang hasil uji coba mereka. Berdasarkan hasil uji coba, terlihat selisih perbedaan antara 1 sampai 2 hari proses penyembuhan luka. Oleh karena itu, mereka akan kembali mengusulkan penelitian tersebut, dengan harapan dapat memperoleh dana yang cukup untuk kelanjutaan penelitian, termasuk melakukan uji coba pada manusia. (Pr24)
UNIvErsITAs Negeri Makassar (UNM) sedang menggalakkan program kerjasama dengan Student Work Centre Australia (SWCA). Instansi itu merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang hospitality. Menurut Pembantu Rektor Bidang Kerjasama UNM, Nurdin Noni, program ini adalah program pemerintah yang bertujuan mengurangi pekerja yang tidak berpendidikan.
BUAh kelapa bisa menghasilkan minyak kelapa. Namun, minyak kelapa yang beredar di pasaran ternyata secara ilmiah belum maksimal proses pembuatannya. Muhammad Jasri, salah satu dosen Kimia di UNM telah mengembangkan minyak kelapa murni yang disebut Virgin Coconut Oil (VCO). Pembuatan VCO atau minyak kelapa murni ini tidak melalui proses pemanasan seperti biasanya, melainkan melalui proses fermentasi. Pada dasarnya, menurut Jasri minyak kelapa murni tidak dapat dihasilkan melalui proses pemanasan
8 8 Iklan
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
9 Lensa Orange 9
www.profesi-unm.org www.profesi-unm.org
MOMENTUM itu akhirnya tiba. Senin, 14 Mei 2012, Prof. Dr. H. Arismunandar, M.Pd resmi dilantik oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh sebagai Rektor terpilih UNM periode 2012-2016. Wajah sumringah dan senyum ceria tak henti-hentinya di umbar oleh nahkoda terpilih UNM tersebut. Yang lebih membanggakan, tatkala seluruh unsur pimpinan, kepala unit, dan alumni UNM juga turut hadir untuk memberikan ucapan selamat. Semua melebur menjadi satu keluarga besar yang sedang merayakan hari suka cita. Rivalitas perebutan calon rektor UNM beberapa waktu lalu, juga telah dilupakan. Semua khidmat dengan hari bahagia tersebut. Harapan terbesar civitas akademika tentunya, semoga UNM di tangan dingin nahkoda Arismunandar dapat menjadi kampus yang kokoh. Sesuai dengan motto UNM, Tetap Jaya dalam Tantangan.
FOTO-FOTO: RAHMAT FADHLI
DILANTIK!
SUMPAH JABATAN
BERI SELAMAT
KELUARGA PIMPINAN
LUPAKAN RIVALITAS
10 Reportase Khusus
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
FOTO: FAJRIANTO-PROFESI
pakan gedung perpustakaan milik jurusan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Beberapa mahasiswanya bahkan mempertanyakan hal tersebut. Rian (samaran) misalnya, dia mengaku kaget ketika melihat perpustakaan PKn yang tiba-tiba berubah menjadi perpustakaan Administrasi Perkantoran. Itu kan bukan perpustakaannya Administrasi Perkantoran, katanya. Lain halnya di FBS, prodi Sastra Indonesia yang juga telah mencapai masa kadaluarsa juga melakukan hal yang sama namun dalam bentuk berbeda. Laboratorium Sastra yang dimasukkan dalam item akreditasi, diakui Akhyar Anwar tidak sesuai realita. Laboratorium PPG dijadikan Laboratorium Sastra, ungkap Ketua jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia ini. Tak hanya itu, panggung yang notabene digunakan salah satu lembaga kemahasiswaan (LK) yaitu Bengkel Sastra (Bestra) dicaplok menjadi studio Sastra. Menurut Akhyar, panggung tersebut bukanlah milik Bestra melainkan milik lembaga. Hanya saja, dimaksimalkan penggunaanya oleh kegiatan mahasiswa termasuk kegiatan seni yang dilakukan bestra. Kepala suku Bestra, Ancha merasa adanya kamuflase yang dilakukan jurusan. Menurutnya, mengapa tidak misalnya dari dulu panggung tersebut di renovasi dan dijadikan studio.
Ada indikasi sandiwara didalamnya. Panggung ini sebenarnya adalah panggung Dg Pamatte, dan tiba-tiba dijadikan laboratorium sastra, ujar mahasiswa eksponen 08 ini. Salahgunakan Kebijakan Ketua Prodi Administrasi Perkantoran, Hafid Amirullah membenarkan jika ia meminjam perpustakaan PKn. Ia mengakui, prodi yang dipimpinnya sempat meminjam ruangan perpustakaan jurusan PKn. Hal itu dilakukan untuk menyesuaikan dengan fasilitas-fasilitas yang tercantum di borang yang dikirim. Menurutnya hal itu wajar saja, dan itu didukung oleh BAN PT yang menyatakan bahwa prodi yang divisitasi bisa mengakses ke perpustakaan mana saja. Di mata BAN PT, prodi yang divisitasi bisa mengakses ke perpustakaan mana saja, baik itu perpustakaan wilayah atau perpustakaan universitas, ungkapnya. Masih menurut Hafid, kurangnya sarana di FIS menjadi alasan terjadinya hal seperti itu. Sarana dan prasarana di sini kan kurang, jadi terpaksa kita silangkan seperti itu, keluhnya. Namun, yang dimaksud dari BAN PT berbeda. Bukan mengklaim perpustakaan prodi lain untuk dijadikan perpustakaan sendiri. Jika hasil akreditasi telah keluar, tentunya itu bukan hasil akreditasi sebenarnya yang diperoleh melainkan hasil
dari kamuflase data yang dilakukan. Intimidasi Mahasiswa Salah satu poin yang juga menjadi penilaian yaitu tanggapan mahasiswa yang bersangkutan. Baik tidaknya sebuah prodi juga bergantung dari alumni yang dihasilkan. Untuk memuluskan langkah memperoleh akreditasi yang baik, beberapa birokrat fakultas menempuh jalan yang tidak pantas. Berdasarkan informasi yang didapatkan Profesi, sejumlah mahasiswa mengaku diintimidasi oleh oknum-oknum tertentu dari fakultas maupun prodi mereka. Mereka diancam untuk tidak mengatakan yang tidak-tidak atau kekurangan dari prodi atau fakultas mereka. Ancaman tersebut salah satunya berupa penundaan ijazah bagi mereka yang telah menyelesaikan studi. Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Ekonomi, Reski Rahman membenarkan adanya manipulasi saat peninjauan langsung oleh pihak BAN PT. Beberapa mahasiswa dipilih oleh ketua prodi Pendidikan Ekonomi untuk diberi arahan agar mengangkat nama baik prodi mereka. Beberapa mahasiswa yang dipanggil adalah orang-orang yang mampu disetting oleh birokrasi, tuturnya. Selain itu Reski mengatakan, ketua prodi mereka mengunci ruangan perkuliahan yang sering mereka
gunakan dan tidak boleh dibuka selama tim asesor melakukan peninjauan. Sebagai gantinya, mahasiswa prodi pendidikan ekonomi menggunakan ruangan mahasiswa utul yang berada di gedung BT dengan fasilitas perkuliahan yang lengkap. Reski juga mengatakan, Pembantu Dekan (PD) I Bidang Akademik FE terlibat langsung dalam proses manipulasi ini. PD I saat itu tiba-tiba merangkap menjadi ketua prodi Koperasi yang sebelumnya prodi koperasi telah melebur menjadi jurusan Pendidikan Ekonomi. Namun hal tersebut dibantah oleh Pembantu Dekan Bidang Akademik FE. Ia mengaku sama sekali tidak pernah mendengar adanya intimidasi-intimidasi yang terjadi di fakultasnya tersebut. Menurutnya, hal itu hanya sebatas isu yang tidak benar. Saya tidak pernah dengar perihal itu. Wallahu wuallam jika memang ada yang seperti itu, tapi saya pribadi tidak pernah melakukan itu, tegasnya. Ia juga berani menjamin tidak ada penindasan yang terjadi di Fakultas Ekonomi. Saya jamin tidak ada di fakultas ekonomi yang seperti itu, tegasnya. (Tim)
Tim Reportase Khusus
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
Info Akademik 11
www.profesi-unm.org
SNMPTN 2012
FOTO: FAJRIANTO-PROFESI
MENDAFTAR. Beberapa calon mahasiswa baru membanjiri lokasi pembayaran SNMPTN. Mereka tak harus lagi repot-repot melakukan pendaftaran di Panlok universitas yang diinginkan.
KAbAr gembira bagi calon mahasiswa baru (maba) yang ingin mendaftar ke Perguruan Tinggi (PT). Kini, Panitia Lokal (Panlok) tak lagi membatasi pilihan universitas yang ingin dituju. Para calon maba bisa mendaftar semua pilihannya ke universitas lain di luar dari Panlok yang sudah ditentukan. "Misalnya, maba mendaftar di Pan-
lok UNM-UIN, namun ia bisa mengambil semua pilihan jurusannya di luar dari UNM atau UIN," jelas Rusli, Ketua ICT Center UNM. Pelaksanaan SNMPTN tahun ini pun ternyata tidak lagi menyulitkan Panitia Lokal (Panlok) 80 (UNM-UIN). Mereka hanya sekadar ditugaskan membantu panitia pusat. "SNMPTN sekarang sudah dikelola
SetelAh jaringan mulai membaik, kini UNM tengah membangun sistem Smart Campus. Sistem yang akan mempermudah segala aktivitas kampus ini sudah berjalan sejak beberapa bulan yang lalu. Tak pelak, UNM tahun lalu menduduki peringkat ke-48 sebagai "Kampus Pintar" berdasarkan data yang dirilis oleh Telkom Smart Campus TeSCa) Award. Menurut Ketua ICT Center, perencanaan Smart Campus sebenarnya sudah lama, namun proses realisasinya belum diketahui secara pasti. Aplikasinya bahkan sudah digarap jauh hari sebelumnya. "Kita sisa menunggu nasib saja," candanya. Untuk saat ini, integrasi pengembangan Smart Campus lebih banyak pada persoalan sistem dan jaringan. "Istilahnya nanti, serba otomatis, mengenai otomatisasi ruangan dan keamanan, kartu multiguna (e-Card), dan sebagainya," ungkapnya. Kini yang tersisa adalah mengisi jaringan-jaringan yang telah ada. Ditambah lagi, antar kampus UNM sekarang sudah dihubungkan oleh kabelkabel optik. (Imr)
2 12 Suplemen
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
TEMAN-teman di redaksi memanggilnya Cado. Hobinya sungguh aneh. Ia suka memancing cewek. Ada-ada saja umpan yang disiapkannya untuk menarik perhatian cewek. Wajar saja jika bertemu dengan gadis cantik dimanapun, ia selalu menebar senyum pada gadis itu. Satu kali saya berikan senyum kak, pasti cewek itu tidak akan bisa tidur sepanjang malam, ungkapnya dengan nada bercanda. Ia juga memang terkenal sebagai ahli strategi dalam menggoda cewek. Maka tak heran, ia selalu berbagi saran dengan pengelola lainnya perihal seluk-beluk cewek. Dalam hidup saya kak, be-
lum pernah ada sejarahnya saya ditolak sama cewek, ujarnya enteng. Akan tetapi, jalan bareng cewek pun ia seringkali tak bermodal. Ia malah seringkali meminta uang pada kakaknya jika sudah kehabisan uang. Dan entah uang yang habis itu digunakan untuk apa. Kakaknya sampai kewalahan dengan ulahnya itu. Kanda, uang ta dulue ... ujarnya ketika memelas di redaksi. Saat ia mendapat teguran dari pengelola pun, lagi-lagi ia selalu mencoba untuk memberi senyum terdahsyatnya itu, tapi usahanya tetap juga gagal. Ia masih juga kena omelan pemimpin redaksi saat ia mangkir dari tanggung jawabnya sebagai reporter magang. Azhar juga senang dengan fotografi. Sayangnya, sampai delapan bulan menjadi magang di Profesi, ia masih belum berkiprah dalam pemotretan. Meskipun begitu, ia satu-satunya magang yang pernah memegang dua jabatan inti kepanitiaan sekaligus, ketua dan sekretaris. Ia pun melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.
Nama : Muh. Ilham Nur TTL : Pinrang, 21 November 1992 Jurusan : Kimia
NARSISME ternyata bukan hanya milik kaum hawa. Terbukti, salah satu magang Profesi ini juga senang ketika dijepret. Ia akan memasang wajah dengan senyum termanisnya (yang terkesan dipaksakan) ketika difoto. Sehingga mungkin karena senyum manisnya itulah seorang "anak drakula" per-
nah jatuh cinta padanya. Nama itulah yang selalu menjadi teman spesialnya nun jauh di sana, bahkan untuk sekadar meminta dipijat-pijat via telepon. Halo? Lelaki tambun satu ini punya obsesi luar biasa untuk jadi seorang ketua. Ia selalu memburu kursi nomor satu itu. Saking seringnya ia mencalonkan diri, ia juga harus rela gagal berkali-kali dalam setiap pemilihan ketua. Chilo, begitu biasa ia dipanggil, juga punya kebiasaan buruk mengganggu orang lain kala ia tertidur. Tanpa disadarinya, ia sering mendengkur ketika terlelap. Posisi tidurnya juga sering berputar 360 derajat searah jarum jam. Dengkurannya itu pun biasa direkam untuk kemudian dijadikan ringtone oleh temanteman redaksinya.
Nama : Syamsul Alam TTL : BuntuLamba, 19 November 1991 Jurusan : Administrasi Negara
Nama : Khaerul Mustaan TTL : Barru, 6 November 1991 Jurusan : Administrasi Negara
KATTO merupakan salah satu nama panggilannya. Nama aslinya adalah Khaerul Mustaan. Kebanyakan orang juga memanggilnya Taan. Tetapi ada juga yang memanggilnya Khaerul. Di dunia maya, namanya juga berbeda, Roolie. Di lingkungan pergaulannya yang lain, namanya Irul. Tetapi kalau dikampung halamannya, namanya Didu. Magang yang satu ini memang terkenal memiliki seribu nama. Makanya tak heran jika, hanya perkara memanggil namanya saja, teman-temannya sampai bingung tujuh keliling. Katto alias Taan alias Khaerul alias Roolie alias
Irul alias Didu punya kelebihan tersendiri dibandingkan rekan-rekan magang lainnya. Setiap barang yang disentuhnya selalu saja berujung tragis alias rusak. Tak heran, beberapa pengelola menjulukinya the destroyer Pria berpostur tubuh tinggi, kurus dan tidak proporsional ini bisa dibilang berbakat dalam segala hal. Wajar saja hingga delapan bulan ia menjadi magang di Profesi, ia belum tahu minat yang ia punya menjurus kemana. Sesekali ia mampu menjadi fotografer, menjadi reporter, penyiar hingga layouter. Semua bidang sepertinya ingin ia geluti. Tidak salah jika ia berhasil meraih predikat magang terbaik pada malam puncak perayaan harlah ke-36 LPPM Profesi pada 5 Mei kemarin, walau butuh waktu lama untuk meyakinkan pemimpin redaksi untuk memilihnya. Mahasiswa jurusan Administrasi Negara ini memiliki ciri khas yang unik, dengar saja saat ia tertawa yang konon katanya mirip dengan suara merk handphone nokia.
Nama : Muhammad Yasir TTL : Makassar, 18 Februari 1993 Jurusan : Administrasi Negara
YASIR sejak dulu hobi menulis, karya-karyanya pun ia tuangkan lewat Blog. Ia kemudian memilih mengikuti perekrutan anggota baru Profesi sebagai buruh tulis di media kampus tersebut. Oleh karena itu, militansinya dalam penugasan peliputan tak perlu lagi diragukan. Fase awal sebagai magang membuatnya harus jarang berada di rumah. Orang tuanya pun kontra dengan pilihan hidupnya tersebut. Meski
terkesan durhaka, diam-diam ia tetap datang di redaksi yang tak jauh dari rumahnya. Aksi kucing-kucingannya tidak lama, ia lantas mendapat amarah dari ortu. Pernah, seluruh anggota keluarganya, mulai dari ibu, ayah dan adikadiknya bergiliran datang ke redaksi hanya untuk menyuruh Yasir pulang ke rumah. Puncaknya, ia harus berderai air mata di depan ayahnya dan memelas untuk diberi kesempatan berorganisasi. Ia memang berbeda dengan manusia pada umumnya dan teman sebayanya di Profesi. Yasir termasuk mahluk herbivora alias vegetarian, sejak kecil ia sama sekali tidak pernah makan ikan dan daging, mencium aromanya saja harus berakhir dengan tubuh yang bentol-bentol karena alergi. Akibatnya ia tumbuh sebagai anak kekurangan gizi. Lihat saja, tubuhnya kurus kering dengan rambut keriting mirip si Raja Dangdut, Rhoma Irama.
EXT JO THE N
KARENA sifatnya yang "malumalu kucing", Alam (sapaan akrab) tidak begitu menonjol diantara teman-temannya. Ditambah lagi, produktivitas beritanya sangatlah minim. Akan tetapi, loyalitas yang ditunjukkannya ternyata bisa meluluhkan hati pengelola Profesi. Satu pencapaian terbesar dalam hidupnya selama ia bergabung di lembaga kuli tinta ini. Demi membantu tugas-tugas di redaksi, ia rela belajar mengendarai motor selama berminggu-minggu. Mahasiswa jurusan Administrasi Negara ini risih menjadi "anak bawang" di redaksi hanya karena ia tidak bisa mengendarai motor dibanding teman-teman cowok lainnya. Alhasil, usahanya itu tidak sia-sia. Kini, ia sudah cukup mahir mengendarai motor setelah beberapa kali merenggut korban. Pernah juga suatu ketika saat ia mengendarai motor, Alam tanpa belas kasih menyeruduk tiga motor terparkir sekaligus. Siapa pula menyangka, di balik sifat kalemnya itu ternyata ia banyak dikenal oleh anak-anak peserta Diklat Jurnalistik Abuabu (DJAa) yang Januari lalu usai digelar Profesi. Tidak tanggungtanggung, salah seorang pesertanya kini telah mantap jatuh ke pelukannya meskipun komunikasinya hanya via seluler. "Dia malah sering ngambek sama saya, Kak," akunya jika sedang mencurahkan isi hatinya. Suit, suit! Sabar ya, Alam....
LELAKI yang satu ini mungkin suka mengoleksi emas. Alasannya, sejak bergabung di lembaga kuli tinta ini, ia lebih banyak diam dibanding bercanda dengan teman-temannya. Diam adalah emas menjadi salah satu prinsip hidupnya. Makanya untuk bisa menarik perhatiannya, teman-teman perempuan di redaksi harus bekerja lebih ekstra. Akan tetapi, ia merupakan salah satu magang yang bisa diandalkan menyangkut kinerja. Sami'na wa atha'na - Kami dengarkan, dan kami ikuti. Baginya, tidak ada alasan untuk melanggar perintah yang diamanah-
kan padanya. Talk less, do more tepat dialamatkan buatnya. Demi aktif di setiap kegiatan redaksi, ia rela berjalan kaki hampir dua kilometer dari tempat kostnya. Anto, sapaan akrabnya, bukannya tidak memiliki kendaraan pribadi. Ia memiliki sepeda motor, hanya saja ia pulangkan ke kampung halamannya. Meski begitu, pria asal Barru ini sangat sungkan meminta bantuan kepada teman-temannya. Bahkan meminta dijemput sekali saja ke redaksi pun tak pernah ia lakukan. Nanti merepotkan Profesi FM - 107.9 MHz kak ujarnya.
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
Suplemen 13 3
www.profesi-unm.org
NALIST OUR
Nama : Fatma Husni TTL : Ujungpandang, 6 November 1992 Jurusan : Psikologi
DON'T judge the book by it's cover adalah istilah yang tepat dialamatkan buatnya. Penampilannya yang dipaksakan cool dan keren sangat bertolak belakang dengan kelemah-lembu- Nama : Rizki Army Pratama tannya. Malah ter- TTL : Jakarta, 2 Januari 1993 kadang ia cender- Jurusan : Teknik Elektro ung lebih gemulai dan ayu dibandingkan teman-teman perempuannya. Pantas saja jika ia selalu menjadi koki andalan di redaksi Profesi. Berbekal nama Egi (nyambung dimana?), ia sukses melanglang buana sebagai presenter di beberapa event. Malangnya, ia harus rela makan hati dengan honor yang selalu telat berbayar. Ia rela dibayar hanya Rp3500 per jamnya. Nasib, nasib... Tapi, hal itu bukanlah masalah baginya. Menurutnya, keadaannya sekarang bisa dijadikan batu loncatan untuk mendapatkan job lebih baik. Berbicara dengannya serasa memasuki layar sinetron televisi. Bahasanya yang elo-gue seringkali membuat geli teman-temannya. Apalagi jika ia sudah mulai usil colek sana-colek sini. Meskipun begitu, mahasiswa alay ini didaulat sebagai penyiar terbaik di Profesi FM. Penghargaan itu ternyata belum cukup, kecintaannya terhadap fotografi membuatnya dirinya sendiri bingung. Konsentrasi motret, mengudara di 107,9 Mhz atau memasak?
PEREMPUAN ini fanatik dengan Mario Teguh. Pernah, demi bisa menyaksikan idolanya itu secara langsung, ia rela pulang-pergi Yogyakarta hanya untuk mendapatkan petuah bijak si Golden Ways. Lokasi rumahnya yang jauh dari redaksi Profesi kerap kali membuatnya telat hadir di tiap rapat yang digelar Profesi. Tak pelak, ia sering mendapat teguran dari pengelola lainnya. Demi mendapat simpati atas minatnya ber-Profesi, ia sampai rela meninggalkan rumahnya dan ngekost seperti mahasiswa pada umumnya. Padahal, itu hanya alibi karena ia takut sendirian di rumah. Alhasil, ia masih saja telat seperti biasanya. Asal-usul, ia mengaku pernah menjadi mahasiswa Farmasi UMI. Setahun berjalan, ia menemukan mi-
natnya bukan pada jurusan tersebut, melainkan di jurusan tempatnya berlabuh sekarang. "Saya senang di sini," kenangnya sambil tersenyum. Memang, salah satu keunikan magang yang satu ini tanpa disuruh tersenyum pun dia suka tersenyum. Entahlah, apa maksudnya?
PEREMPUAN satu ini juga sangat pendiam. Berbicara seperlunya saja. Suaranya pun mendayu-dayu membuat kantuk siapa saja yang mendengarkannya. Saking polos dan lugunya, ia berbicara dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Dila (sapaan akrabnya) ini punya kelebihan lain selain berat badannya, yakni suka tidur. Tak jarang, ia ketiduran di sela-sela rapat redaksi atau kegiatan. Ketika dibangunkan, muka polos memelasnya meluluhkan hati para pengelola yang awalnya ingin menegur. Ia juga terkenal sangat "lelet" diantara teman-teman lainnya. Jika bekerja di lingkup kepanitiaan, ia selalu saja jadi yang paling lambat
GADIS bernama lengkap Susi Amriani ini tergolong cukup pandai dibanding teman-teman magang lainnya. Keaktifannya ikut dalam organisasi kampus membuatnya tampak lebih berani, sehingga ia selalu merasa lebih di depan rekannya. Termasuk urusan asmaranya, ia juga selalu terdepan. Menurut pengakuan yang telah dikorek-korek, ia sudah pernah melalui masa pacaran sebanyak 7 kali. Baginya, pacaran adalah salah satu cara paling ampuh untuk memperbanyak relasi. Tercatat, beberapa aktivis kemahasiswaan pernah dekat dengannya. Ia juga bermimpi menjadi magang terbaik di Profesi. Akan tetapi, ia harus rela melepas impiannya itu ketika julukan magang terbaik tersemat pada teman satu fakultasnya. Walaupun demikian, tak menyurutkan selangkah pun semangatnya untuk menulis berita. Oleh karena itu, pemimpin redaksi kerap mempercayakannya
Nama : Susi Amriani TTL : Jeneponto, 24 Oktober 1992 Jurusan : IPS Terpadu
menangani liputan hardnews. Tak heran, jika berita magang satu ini sering menghiasi halaman headline Weekly News. Susi termasuk magang yang intensitas keberadaanya di Profesi paling tinggi. Bahkan hingga dini hari pun kadang datang meski tanpa tujuan yang jelas. Ia tidak cemas karena ia punya tambatan hati yang setia mendukung aktivitasnya. Ketika ditawari jasa ojek oleh pengelola, ia selalu menolak. Ada ji penjemputku di luar kak, ujarnya.
Nama : Fadilah Dwi Octaviani TTL : Pinrang, 15 Oktober 1992 Jurusan : Fisika
merespon maupun menyelesaikan perintah pengelola. Perlahan, ia mulai menyukai dunia tulis-menulis. Namun kegemarannya itu berbanding terbalik dengan realisasinya. Ia selalu bertanya "ini-itu" namun jarang dipraktekkan. Nah loh?
FATMA Husni nama lengkapnya, namun ia lebih senang dipanggil Fatma atau Fate. Gadis berdarah Bulukumba Makassar ini sangat identik dengan kacamatanya, tak pernah sekalipun ia lepas dari benda keramat yang katanya sudah menemaninya selama bertahuntahun. Konon katanya ia mirip dengan beberapa artis papan atas, apalagi saat ia mengenakan kacamatanya ia selalu mendapat julukan Kanjeng Mami seorang tokoh karakter dalam Sinetron Komedi (Sitkom) Awas Ada Sule. Namun saat ia menanggalkan kacamatanya, katanya ia lebih mirip dengan Angelina SondakhLuar Biasa.. Keberadaan Fate di redaksi kadang mengundang tanda tanya, datang tak diundang pulang tak diantar, kalimat itu mungkin tepat untuk mahasiswa jurusan Psikologi ini. Ia lebih sering datang saat acara-acara khusus di redaksi saja. Alasannya karena jarak rumahnya yang lumayan jauh dari redaksi. Ia bahkan sering mangkir dari jadwal piketnya di redaksi. Akan tetapi, suaranya yang syahdu pun bisa mengundang tanda tanya. Siapa gerangan yang menyanyi itu? Suaranya cukup merdu ketika sedang menyanyi, apalagi jika sudah diiringi petikan gitar. Katanya, suaranya sekelas diva Indonesia. Mungkin, suaranya itu adalah hasil latihan bertahun-tahun menyanyi di kamar mandi. Hanya saja, perawakannya yang mirip ibu-ibu tidak membuatnya berhenti menonton film-film kartun Jepang, semisal Hunter X Hunter. Bahkan, bandwith jaringan di redaksi sampai ngadat dibuatnya hanya unProfesi FM - film kesayangannya itu. tuk download 107.9 MHz
NIAT untuk menjadi jurnalis handal membawanya bergabung di Profesi. Sejak bergabung, pengelola banyak menaruh harapan besar kepadanya. Bagaimana tidak, ia tercatat sebagai pemimpin redaksi di biro pers fakultasnya. Tak hanya itu, ia juga sempat bergabung dengan salah satu media lokal di Makassar. Namun sayang, sampai sekarang, harapan pengelola belum bisa ia wujudkan. Wanita bertubuh kekar ini tak juga memperlihatkan bakatnya. Meskipun begitu, ia cukup aktif mengisi berita-berita di Weekly News. Perannya di divisi penerbitan cukup membantu meskipun kerap mendapat semprotan dari pemimpin redaksi lantaran sering tak mematuhi deadline. Di divisi penyiaran, mahasiswi jurusan Psikologi ini tampak masih tak berkutik menghadapi microphone. Ia juga sangat rajin meninggalkan jam siarnya. Usut punya usut, ternyata banyak yang merasa terganggu dengan suaranya ketika menyiar. Ter-
SEDERHANA. Cewek kalem satu ini lebih suka memotret ketimbang bergaya di hadapan kamera. Maka jangan heran jika mencari fotonya sama sulitnya dengan mencari jarum di tumpukan jerami. Hobinya pada dunia fotografi seakan membawanya berkiprah di Profesi. Akan tetapi, belum ada satupun foto hasil jepretannya yang menghiasi tabloid Profesi. Foto-foto karyanya hanya dijadikan ajang bernarsis-narsis ria pengelola dan magang lainnya. Tampaknya, ia berbakat sebagai tukang foto keliling. Sikap kalemnya ternyata membawa masalah serius baginya. Ketika kostnya disatroni maling, ia hanya diam terpaku mengikhlaskan laptop beserta barang berharganya dibawa kabur. Padatnya rutinitas di Pro-
fesi membuatnya sedikit lebih mudah terserang penyakit. Tak jarang ia harus mendekam beberapa hari di kost gara-gara sakit. Karena itu pula, ia harus membuat kesepakatan dengan kedua orang tuanya perihal keanggotaannya di Profesi. "Saya tetap diperbolehkan, dengan berbatas jam malam," ungkapnya.
masuk gangguan terhadap sinyal televisi redaksi. Di kepanitiaan, loyalitasnya ia buktikan dengan aktif di beberapa kegiatan. Menurut pengakuannya, ia sering tak dibukakan pintu rumah ketika pulang larut malam setelah mengikuti rapat. Untuk mencegah hal tersebut, ia sering kabur ketika rapat masih belum selesai. Di balik itu, ia telah menunjukkan semangat pantang menyerahnya. Teman-temannya pun sering menyebutnya sebagai wanita perkasa, tapi mungkin karena postur tubuhnya yang over.
IA biasa dipanggil Tary meskipun tak secuil pun bakatnya menari. Magang satu ini meskipun ogah-ogahan ke redaksi, namun ia sangat produktif dalam menghasilkan berita. Hanya saja, berita-berita yang diliputnya selalu dari dalam kandang sendiri, FMIPA. Ia pun sering menjadi tempat nebeng Nama : Ary Utary Nur berita oleh salah seorang teTTL : Watampone, 11 Mei 1992 Jurusan : Fisika man lelakinya. Gara-gara sering pulang malam dari rapat kepanitiaan lis berita ternyata tak sejalan di redaksi, ia harus rela ber- dengan posisi yang selalu seteru dengan kakak perem- diembannya dalam kepanipuannya di rumah. Bahkan, tiaan Profesi. Wanita yang orang tuanya pun sudah per- suka begadang ini selalu nah melarangnya untuk ak- mendapat posisi sebagai batif di Profesi. Namun dasar gian dari seksi Konsumsi. keras kepala, ia bersikukuh Sebagai bentuk protesnya, ia untuk bisa tetap bertahan di kadangkala ngambek dengan lembaga kuli tinta ini. posisinya itu. Tak jarang, ia Sikap cerewetnya juga juga mangkir dari rapat-rapat sangat jelas ditunjukkan ke- kepanitiaannya. "Ndak mau tika berhadapan dengan pen- ka saya kalau di konsumsi gelola Profesi. Ketika ditegur, terus," ujarnya selalu. Ya, ia malah balik membela diri. padahal ia pun tak jago meUrai data, Minatnya dalam menu- masak.ungkap fakta, saji berita
14 Laporan Perjalanan
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
Mendung menggelayut di atas langit kota Tangerang. Perlahan, pesawat mulai mengurangi deru turbinnya, pertanda akan melakukan pendaratan. Beberapa menit lagi, pesawat yang mengantarkan kami dari kota Makassar akan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Kami tiba di kota Tangerang lewat dari jam empat sore. Sambil menenteng-nenteng tas bawaan, kami turun dari pesawat. Riuh rendah suara pengunjung di bandara bercampur jadi satu. Kami masih harus menunggu beberapa menit sebelum salah seorang panitia, Bayu menjemput kami di bandara. Lama berselang, seseorang berperawakan tinggi dan berambut gondrong menghampiri kami. Dari Makassar ya? tanya orang itu. Jelas sudah orang yang akan mengantarkan kami ke lokasi kegiatan Journalist Days. Usai berkenalan, kami berbincang sedikit dengannya. Bus yang kami tumpangi dari bandara hanya bisa mengantarkan kami hingga ke Pasar Minggu. Dari situ, Bayu menjelaskan, seorang temannya akan datang menjemput kami. Tak disangka, teman wanitanya itu berparas cantik. Orangnya pun cukup ramah. Ia sempat menyapa dan berkenalan dengan kami. Halo, nama saya
Nadia, ucapnya. Menjelang waktu Isya, kami tiba di kampus Universitas Indonesia (UI). Kami langsung dibawa menuju tempat penginapan. Dijadwalkan, selama dua hari ke depan, kami akan menginap di Asrama Mahasiswa kampus kuning ini. Akan tetapi, menurut Bayu, lokasi penyelenggaraan Journalist Days bukan di tempat ini. Kalian nanti akan diantarkan LO masing-masing menuju ke lokasi kegiatan di Fakultas Ekonomi, jelas Bayu. Sementara itu, ia akan mengurus persiapan kegiatan lainnya. Kami pun segera beristirahat setelah menempuh perjalanan yang panjang. Seminar Tiga Sesi Hari pertama, kami mengikuti Seminar Nasional bertemakan Media dan Demokrasi. Seminar yang dihelat di Auditorium Soeria Atmadja FE-UI ini menghadirkan banyak tokoh-tokoh ternama dari berbagai media nasional. Sebut saja, Bambang
IST
Peserta dari berbagai LPM di Indonesia berfoto bersama Gustav Ali usai mengikuti Company Visit di studio News RCTI.
Harymurti (Ketua Dewan Pers Indonesia), Agus Sudibyo, Atmakusumah Astraatmadjaya (mantan Ketua Dewan Pers Indonesia), Budiman Sudjatmiko (Anggota DPR RI), Budiarto Shambazy (Wartawan Kompas), Fadroel Rahman (Pemilik Pedoman News), Suryopratomo (Direktur Utama Pemberitaan Metro TV), Rosiana Silalahi, dan Sujiwo Tedjo. Meskipun seminar terbagi dalam tiga sesi, namun secara umum tema yang dibahas berkisar pada masalah konglomerasi media. Disebutkan, beberapa media di Indonesia masih dipegang oleh tokohtokoh politik di Indonesia. Oleh karena itu, beberapa pemberitaan di media pun masih cenderung mengikuti arah keinginan owner media. Independensi itu adalah keberanian mengambil sikap berdasarkan nurani kita, tutur Bambang Harymurti dalam seminarnya. Ia menekankan para pekerja media untuk tidak perlu takut dalam mengambil sikap. Syndrom Blasphemy, ancaman pers bahwa orang-orang yang dianggap suci tidak boleh diberitakan tidak seyogyanya menjajah para pekerja media. Jika hal itu terjadi, wajar saat ini banyak bekembang mafia-mafia hokum. Seminar yang paling menarik perhatian kami sekaligus para peserta lainnya adalah seminar pada sesi ketiga. Sesi inilah yang berhasil menyuguhkan sedikit humor di sela-sela keseriusan mengikuti materi seminar. Guyonan yang dibawakan oleh seniman, Sujiwo Tedjo ketika mengkritik media maupun pemerintah begitu ringan untuk disimak. Ia bahkan sempat meniru mimik pembawa acara infotainment di salah satu stasiun TV. Tentu saja hal itu disambut oleh gelak tawa para peserta seminar. Terpilih Best Presentation Hari Kedua, kami digiring menuju perpustakaan pusat UI. Sekilas, kami dibuat takjub melihat bangunan mewah berlantai tujuh itu. Disanalah, di lantai lima kami akan mengikuti Forum Diskusi Nasional bersama 8 Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) lainnya, diantaranya BP2M Balairung UGM, UAPM Inovasi, LPM Gema Keadilan Undip, Persma HMTI UGM, Edents undip, SKM UGM Bulaksumur, LPM Publica Health Undip, dan
LPM Vonis Unpad. Kami selanjutnya dibagi ke dalam tiga kelompok. Bersama kami, BP2M Balairung dan UAPM Inovasi membentuk kelompok diskusi untuk tema yang sebelumnya diajukan panelis. Kami diberikan waktu selama dua jam untuk mendiskusikan tema yang diberikan untuk kemudian dipresentasikan secara kelompok. Tanpa diduga, usai diadakan presentasi, kelompok kami terpilih sebagai Best Presentation. So What? Hari Ketiga, kami diajak berkeliling Company Observation ke MNC News dan Jakarta Post. Di MNC News kami disambut oleh Putra Nababan (News Presenter). Ia sempat memberikan sedikit wejangannya pada kami sebelum lebih jauh berkeliling ke dalam ruang-ruang pemberitaan Seputar Indonesia RCTI. Hampir sejam lamanya Putra Nababan membagi pengalamannya sebagai seorang jurnalis. Dalam pemberitaan kami, selain 5W + 1H, dikenal pula SW. Apa itu? So what? Jadi apa? ujarnya berapi-api. Ia melanjutkan, setiap jurnalis harus memegang prinsip itu. So what? Maksudnya, setiap pemberitaan itu harus memiliki pengaruh terhadap khalayak banyak. Jadi apa pengaruhnya terhadap rakyat ini, rakyat itu, jika berita ini diturunkan? Jadi apa efeknya? Begitulah yang dijelaskan olehnya. Usai berkeliling di ruang-ruang pemberitaan MNC News, kami selanjutnya diajak ke Jakarta Post. Hari berikutnya, training penulisan menanti. Kami diajak untuk bereksplorasi tulisan-tulisan jurnalistik dalam beberapa bidang. Bidang ekonomi, politik, juga hukum. Masing-masing bidang tersebut dibawakan oleh pemater-pemateri yang berbeda. Ada Metta Darmasaputra (Tempo) yang lebih menjurus ke materi mengenai jurnalistik ekonomi dan beberapa pemateri lainnya. Pengalaman menimba ilmu di ibukota negeri itu selama lima hari memberikan suasana baru bagi kami. Tak hanya ilmu, teman-teman baru pun bertebaran sanasini. Tentu saja, hal itu akan menjadi kenangan yang patut diceritakan bagi temanteman Lembaga Pers Mahasiswa di seluruh Indonesia. Salam Persma! (*)
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
Iklan 15
www.profesi-unm.org
BAAK UNM
Drs. H. Kamaruddin Kepala
16 Iklan
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
Indept Report
www.profesi-unm.org
17 17
18 Indepth Report
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
Kurang lebih seperti itulah potongan percakapan antara Susi (Samaran) dengan Umar (Samaran) via seluler sehari sebelum bertemu. Susi, mahasiswa Pendidikan Psikologi dan Bimbingan (PPB) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM ini mengaku mendapat tindakan pelecehan seksual dari Umar, dosennya. Sebelumnya, tidak pernah terbesit sedikitpun dalam pikiran Susi kalau Umar akan melakukan tindakan amoral terhadap dirinya. Menurut pengakuan Susi, ia telah berkali-kali meminta agar nilai-nilainya cepat dikeluarkan. Apalagi ia akan segera menyelesaikan studi. Nilai-nilai itu dari mata kuliah semester 1, 2, 3 dan semester 4. Namun, Umar selalu mengatakan dirinya sibuk. Pada akhirnya, Sabtu (28/04) baru bisa bertemu Umar. Susi berkisah, ia datang menemui dosennya sesuai kesepakatan sehari sebelumnya. Hanya saja, bukan jam sembilan dan juga tidak naik angkot sesuai permintaan Umar. Susi berpikir kalau Umar hanya bercanda. Mahasiswa eksponen 08 ini datang terlambat sekira satu jam dan mengendarai motor sendirian. Sesampai di ruangan Umar, Susi pun diinterogasi karena datang terlambat. Kenapa memang naik motor? Saya bilang naik petepete saja, nanti saya antar pulang, ujar Susi menirukan kembali ucapan Umar. Tak berselang lama, Umar meminta Susi cepat masuk ruangan. Ia juga diminta memasukkan sandalnya kemudian menutup pintu. Lalu ia pun diminta duduk di samping Umar. Namun bukannya langsung membahas masalah nilai tetapi Umar meminta Susi memuaskan nafsu syahwatnya. Kerap Berulah Tentang gelagat si dosen cabul ini sebenarnya sudah banyak mahasiswa yang
Urai data, ungkap fakta, saji berita
,,
Pecat ejat en B
Dos
Pak, jadi kapan bisa dikasika nilaiku? Silahkan datang besok ke kampus di ruangan saya di Lab, datang sendiri ya Baik pak, jam berapa? Jam 9. Naik angkot (pete-pete) saja yah...
tahu. Terutama bagi mahasiswa perempuan. Hanya saja tidak ada yang berani melapor. Salah satu alumni PPB yang pernah diajar Umar mengakui hal ini. Ina (samaran) misalnya, ia mengakui kalau Umar memang sering melecehkan mahasiswanya. Kasusnya sama, ia ingin meminta nilai dan diminta bertemu empat mata. Ina mengatakan, ia sering mendengar seniornya bercerita tentang gelagat cabul Umar. Cerita-cerita dari mulut ke mulut, senior saya yang paling banyak mengalaminya, ujarnya. Alumni PPB lainnya, Ana (samaran) mengakui, Umar memang selama ini dikenal suka menggoda mahasiswa perempuannya. Hanya saja tidak separah dengan yang dialami Susi. Terkenal memang dari dulu tapi tidak sampai beredar seperti sekarang ini, ujarnya. Ketua jurusan PPB, Abdullah juga mengakui kalau sudah lama mencium gelagat salah satu staf pengajarnya tersebut. Hanya saja, tidak ada yang melaporkan secara langsung kepada pihaknya. Sudah lama ada yang sering cerita-cerita, hanya tidak ada yang langsung melapor jadi susah menindakinya langsung, ujarnya. Dipecat dari Jabatan Umar yang dijumpai disela kesibukannya, Rabu (16/04) enggan berkomentar tentang tuduhan atas tindakan asusila yang dilakukannya dengan alibi dekan FIP melarangnya berkomentar. Dekan FIP, Prof Dr Ismail Tolla sendiri membenarkan perlakuan Umar dalam laporan Susi. Pasalnya, Umar tidak keberatan dengan sanksi yang dijatuhkan. Menurutnya, jika tudingan tersebut tidak benar, Umar akan keberatan dengan sanksi. Kalau dia keberatan berarti dia tidak mengakui tapi karena dia menerima sanksi yang setimpal berarti dia melakukan, ujar dosen yang baru beberapa bulan meraih gelar profesornya ini. Umar sendiri telah dipecat dari jabatannya sebagai kepala laboratorium PPB. Umar juga tidak akan diberi lagi mahasiswa bimbingan. Hal ini juga diakui Abdullah Pandang. Ia menyatakan telah mencopot jabatan Umar sebagai kepala laboratorium, Kami sudah mau mencari kepala laboratoriUmar yang baru, ungkapnya (10/05). Masih menurut Abdullah, pergantian kepala laboratoriUmar tersebut berdasarkan kesepakatan pihak fakultas. Ismail membenarkan hal ini. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kembali tindakan yang bisa menimbulkan perlakuan amoral. Pihaknya memang tidak melakukan pemecatan sebagai staf pengajar, namun dengan menghentikan Umar sebagai kepala labortaorium serta menghentikan proses pembimbingan kepada mahasiswa dianggapnya sebagai efek jera. Tuntutan Mahasiswa Tak Dipenuhi Menanggapi tuntutan mahasiswa agar memecat Umar, Ismail mengaku tak bisa berbuat sejauh itu. Alasannya, memecat seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) diakuinya bukan perkara mudah. Yang membuat dia melakukan hal seperti ini karena dia berada di tempat sepi dan seperti ada unsur perencanaan, ujar Ismail. Ismail beranggapan, terjadinya tindakan pelecehan tersebut karena pelaku menganggap remeh orang lain. Ia juga menegaskan, tidak perlu melakukan pemecatan karena tidak ada tindakan yang bisa membuat korban rusak. Namun ia mengatakan jika pelaku juga merasa kalau ia melakukan pelecehan. Ia menghimbau agar mahasiswa tetap waspada sekalipun berhadapan dengan dosennya. Hampir senada, Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FIP, Muhammad Faisal juga mengatakan, tidak mudah untuk memberikan sanksi pemecatan kepada Umar. Pasalnya, yang berhak memecat seorang PNS adalah pihak yang mengangkat orang tersebut menjadi PNS. Sementara itu, Presiden Federasi Ma-
hasiswa (FEMA) FIP Hadrawi menyatakan, sanksi yang diberikan kepada pelaku sudah setimpal dengan perbuatannya. Ia menyatakan, yang mengecewakan mahasiswa adalah perilakunya, bukan pelakunya. Mahasiswa ekponen 07 ini menambahkan, ia memang tidak bisa lagi menuntut hingga pemecatan dari instansi tapi ia tidak akan membiarkan kasus ini terulang. Tidak bisa memang dipecat karena ada mekanismenya untuk menindaklanjuti tapi kami akan terus mengawal perkembangannya supaya kejadian seperti ini tidak terulang, ujarnya. Menanggapi fenomena dosen bejat tersebut, pakar Psikologi UNM Widyastuti mengungkapkan, terdapat beberapa faktor sesorang melakukan tindakan pelecehan. Pertama, kata dia untuk membuktikan otoritas dirinya sebagai orang yang berpengaruh di kampus. Kedua, untuk pembuktian diri bahwa dirinya masih produktif layaknya pria muda lainnya jika seandainya pelaku di atas lima puluh tahun. Lebih jauh ia menjelaskan, kasus ini harus dilakukan evaluasi terlebih dahulu. Bukan hanya dari sisi pelaku tetapi dari sisi korban. Bisa saja. Ada faktor lain yang mempengaruhi dosen tersebut melakukan tindakan nakal. Misalnya, ada tindakantindakan yang dapat memancing si dosen. Mungkin penampilan mahasiswanya juga yang mencolok, tutupnya. (Tim)
SUDUT
+ Rapor Merah Pembantu Rektor - Tidak ada hasil yang fantastik. + Rekayasa di Balik Nilai Fantastik - Semoga dosennya tak dipecat... + Pecat Dosen Bejat - Bukan rekayasa
Dg. Tata
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
indepth Report 19
www.profesi-unm.org
bapaknya. Indah juga melapor setelah mendapat desakan dari orangtuanya. sejumlah saksi Membenarkan Seolah enggan berkomentar atas tuduhan yang dialamatkann kepadanya, Alex tidak menggubris wartawan Profesi ketika akan wawancara. Ketika di konfirmasi via telepon, Alex tidak berbicara sepatah katapun meskipun panggilan sedang berjalan. Begitupun dengan sejumlah SMS yang layangkan kepadanya. Meski sebelumnya ia berjanji akan memberi keterangan. Kita ketemu di Lemlit saja nanti, ujarnya. Alex memang tidak memberikan ket-
erangan, namun sejumlah saksi membenarkan laporan yang dilayangkan Indah. Rafika misalnya, ia mengaku jika sebelum insiden itu ia bersama korban. Saya memang pulang sama-sama menumpang di mobilnya bapak tapai saya hanya sampai di Tabaria, bukan di rumah saya karena ada teman yang jemput, ujar mahasiswa eksponen 09 tersebut. Louis juga mengaku dihubungi Indah kala itu. Louis mengungkapkan, saat itu ia tidak menjemput Indah karena ia sendiri takut keluar tengah malam. Dia memang menghubungi saya, tapi saya juga baru sampai saat itu dan takut keluar karena sudah tengah malam, ujarnya. (Tim)
SURAT. Pimpinan Fakultas Seni dan Desain melimpahkan penyelesaian kasus pelecehan ke Dewan Kode Etik Dosen UNM setelah menggelar rapat.
20 Harlah
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012 Mei Tahun XXXV 2012
Profesional Berkarya
TIGA puluh enam tahun membekaskan sejarah. Ibaratnya manusia tentu bukan usia muda lagi. Profesi yang awalnya hanya sebagai wadah menuangkan bakat menulis, kini sudah menjelma sebagai lembaga kemahasiswaan dengan nama besar. Profesi yang berdiri tepat 5 Mei 1976 silam mulai menerbitkan produk yang bernama buletin. Nama profesi sendiri dipilih dengan harapan agar kelak mencetak orang-orang profesional dalam bidangnya masing-masing. Seiring dengan berjalannya waktu, profesi semakin memperlihatkan perkembangan yang signifikan. Tahun 1984, profesi tidak lagi menerbitkan buletin tetapi menjelma menjadi tabloid yang terbit setiap bulan. Tabloid bertahan sampai saat ini. Di usianya yang ke 25, profesi membuka jalur udara di 107,5 Mhz (sekarang 107,9 Mhz). Dua tahun silam, profesi juga merambah dunia on line. Namun tak bisa dipungkiri, sebagai lembaga yang indentik dengan kritikan membuat profesi tak bisa lepas pula dari berbagai kritikan bahkan pencekalan karena pemberitaannya. Baik dari kalangan birokrat maupun sesama mahasiswa. Kritikan tak lantas membuat profesi jatuh. Pengelola profesi selalu menyadari, kritikan adalah bentuk perhatian agar lebih baik. Dikritik berarti mau dilihat baik, ujar Isnaeni, pemimpin Redaksi profesi hampir di setiap evaluasi tabloid. Profesi memiliki empat produk. Tabloid, weekly news, radio dan online. Profesi juga berencana akan merambah dunia pertelevisian. Hal ini disambut baik oleh rektor UNM, Arismunandar. Profesi sudah bisa belajar dari seniorseniornya yang sudah mengelola televisi, ujarnya saat memberi sambutan pada harla ke-36 profesi. Kini profesi memiliki alumni yang tersebar di seluruh pelosok nusantara. Menurut Hazaerin Sitepu, mereka tidak hanya mengharumkan nama profesi, UNM, Makassar tapi atas nama bangsa Indonesia. Dibalik kesuksesan itu, profesi sebagai media tidak lepas dari dukungan dan kerjasama kalian sebagai elemen civitas akademika UNM. Tanpa Anda Kami (profesi) belum lengkap. (Isd)
Perwakilan tiap generasi Profesi menceritakan pengalamannya masing-m asing selama berkiprah di LPPM Profe si
Pemimpin Umum, Rahmat Fadhli memberikan suapan pertama kue ulang tahun pada Hazairin Sitepu selaku Dewan Pembina LPPM Profesi
FOTO-FOTO: FAJRIANTO-PROFESI
Tabloid Mahasiswa UNM Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012 Mei Tahun XXXV 2012
Iklan 21 21
www.profesi-unm.org
22 Opini
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
almamater
Harwidi Sugiarto* *Abdul Salam Malik Siapa rektor pasca kejayaan Arismunandar berakhir? Masih menyisahkan waktu empat tahun lagi, tetapi jawabannya telah berada di salah satu kantong pakar pendidikan itu... Mungkin sebagian orang akan berucap, terlalu dini membincang pewaris takhta Arismunandar. Mahkota untuk periode keduanya baru saja disematkan oleh Mendikbud, Muhammad Nuh. Namun, berkaca pada konteks pemilihan rektor, sejarah selalu berulang. Setidaknya sampai pemilihan rektor yang mengantarkan Arismunandar terpilih kembali Maret silam... Jika berkaca pada sejarah, setidaknya dua rektor terakhir... Mereka berasal dari jabatan Pembantu Rektor II yang membidangi keuangan dan sarana prasarana dan selalu menjabat selama dua periode. Bukan itu saja, rektor selalu pasang badan untuk memenangkan Pembantu Rektor II untuk menggantikannya... Bila perlu, rektor akan menjadi master campaign (MC) bagi si anak emas demi memuluskan langkahnya... Seolah Pembantu Rektor II memang telah disiapkan sebagai pewaris takhta atau pewaris kerajaan... Jadi wajar, Pembantu Rektor II yang saat ini menjadi buruan para senator atau di luar anggota senator yang tak tahu diri. Ada banyak nama yang disebut mengincar jabatan ini dan saya kira tidak ada senator yang akan menolak jika disuguhkan jabatan ini. Bahkan, ada beberapa senator dengan membawa gerbong-nya mendukung Arismunandar hanya untuk mendapatkan jabatan ini. Sebuah pertanyaan, kenapa rektor selalu menginginkan Pembantu Rektor II menjadi penerusnya? Adakah untuk mengamankan kebocoran anggaran, penyimpangan anggaran, ataukah menutup rapat-rapat penggunaan anggaran yang bukan peruntukannya... Terlepas persoalan kapasitas lantaran saya yakin dan percaya para senator yang bergelar doktoral plus professor sudah pasti pintar, cerdas, dan kaya akan konsep... Apalagi saat ini, banyak bangunan monumental yang sementara dikerjakan yang biasanya dipenuhi prkatik korupsi... Sesuatu yang sebagian orang di negeri ini menganggap biasa perbuatan kurang beradab itu. (Maaf -- dugaan korupsi pembangunan menara Phinisi saat ini telah diselediki oleh kejaksaan). Kabarnya, hasil pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyimpulkan adanya prkatik dugaan korupsi yang terjadi di dalam proses pembangunan "icon" Makassar itu. Bagiamana dengan Muhammad Ikhsan, Pembantu Rektor II yang saat ini menjabat. Layakkah dilengserkan dari jabatannya ataukah dipertahankan yang nantinya akan melanjutkan takhta kerajaan. Tidak menutup kemungkinan itu terjadi, apalagi Ikhsan dan Arismunadar berasal dari sebuah "kampung" yang sama. Jika itu terjadi, maka Ikhsan akan memperpanjang daftar, bahkan hatrick rektor yang berasal dari Kabupaten Sinjai. Luar biasa! Namun, jika dilengserkan juga bukan sesuatu yang mustahil. Apalagi, sejak menjabat Pembantu Rektor II, kerap tedengar ribut-ribut masalah keuangan dan masalah dapur universitas... Bukan sesuatu yang mustahil jika dipertahankan, maka ribut-ribut itu akan lebih nyaring terdengar dan mungkin saja akan berakhir di meja hijau... Pastinya siapun dia, peluang untuk menjadi rektor di periode mendatang sangat terbuka lebar. Meskipun dipahami, politik hampir sama dengan sepak bola, segalanya bisa berubah hanya dalam hitungan detik ... Wallahu A'lam. (*) *Penulis adalah emimpin Redaksi LPPM Profesi UNM periode 2004-2005
Urai data, ungkap fakta, saji berita
akhir-akhir ini istilah pendidikan kerakter banyak dibicarakan orang. Mulai dari pejabat kementerian pendidikan nasional, kepala dinas pendidikan di daerah, dosen di kampus, guru di sekolah sampai pengawas pendidikan ramai membahas istilah yang satu ini. Booming istilah pendidikan karakter juga merambah pada wilayah kegiatan seperti seminar, pelatihan, ataupun workshop. Munculnya pendidikan karakter sebagai wahana baru pendidikan nasional bukan merupakan fenomena yang mengagetkan. Jika kita amati perkembangan sosial politik dan kebangsaan sekarang ini memang cenderung menegaskan karakter bangsa saat ini. Maraknya prilaku anarkis, tawuran antar warga, antar peserta didik, serta mahapeserta didik dengan pihak kepolisian berunjung pada aksi bentrok dan perusakan fasilitas-fasilitas umum. Penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, kasus korupsi dari instansi kelura-
Minus Pendidikan
dibandingkan dengan negara lain. Sangat ironis ketika kita melihat ke masa lalu, kala bumi pertiwi mengirimkan guru-gurunya ke negara lain untuk mengajar. Namun, akhirnya negara tersebut telah jauh meninggalkan kita dalam hal kualitas pendidikan. akibat Minus Pendidikan Keadaan pendidikan yang demikian, terefleksikan dalam keadaan bangsa saat ini. Krisis moral melanda masyarakat bangsa yang sifatnya kronis. Maraknya pergaulan seks bebas, tindak kriminal, premanisme, penyalahgunaan Narkotika, korupsi, penipuan dan sebagainya. Tidak lain aktor pentingnya dimulai dari anak sekolah atau remaja hingga orang dewasa. Indonesia menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikannya berada pada urutan ke-12 dari 12 belas negara di Asia. Posisi tersebut Indonesia berada di bawah Vietnam. (meilanikasim.wordpress.com, 2009/03/08/). Menurut data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada 2010 dalam detiknews.com, 51% remaja di Jabodetabek telah melakukan seks pra nikah. Hal tersebut juga tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di beberapa wilayah lain di Indonesia. (Zubaedi, 2011: 1). Kemudian menurut data Komnas Perlindungan Anak melalui Kompas.com, tawuran palajar tahun 2011 ada 339 kasus ddan memakan korban jiwa 82 orang. Tahun sebelumnya jumlah tawuran antarpelajar sebanyak 128 kasus. (Buletin Al-Islam edisi 603). Jalan keluar Wajah bangsa Indonesia yang penuh noda-noda demikian harus segera dipoles kembali. Polesan penting dimulai dari perbaikan pendidikan.(spasi)Pencapaian tujuan pendidikan secara kolektif mampu memperbaiki keadaan bangsa. UndangUndang No. 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan ideal dari pendidikan tersebut bukan tidak mungkin untuk dicapai. Kerja sama semua pihak secara sinergis dan konsisten akan memungkinkan tujuan tersebut tercapai. Keberadaan seorang pendidik yang profesional adalah salah satu kunci mencapai cita-cita bangsa itu. Pendidik yang memiliki idealisme dan tanggung jawab yang tinggi dapat dibentuk dari sistem yang baik. Perbaikan sistem harus mulai dari pendidikan pra jabatan dan pendidikan dalam jabatan. Pencapaian 4 rumpun kompetensi guru harus sungguh-sungguh terealisasikan, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional. Perbaikan sistem diperlukan karena para Umar Bakrie yang sebelum memiliki idealisme yang kuat akhirnya terjangkit virus. Pengaruh lingkungan yang tidak mendukung akhirnya membawa para guru baru itu tenggelam dalam lingkaran hitam. Perwajahan pendidikan ini harus di benahi dengan segera. Penerapan prinsip efesiensi, efektifitas dan berkelanjutan semoga dapat mendorong pendidikan ke arah plus. *Penulis adalah mahasiswa jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNM
Profesi FM - 107.9 MHz
Hairuddin* Pelaksanaan pendidikan formal seakan hanya sebagai formalitas saja. Masyarakat menempu pendidikan hanya untuk mendapatkan sertifikat kualifikasi akademik (Ijazah) sebagai modal untuk terjun ke dunia kerja. Sehingga masyarakat tidak memperhatikan pencapaian tujuan dari pendidikan itu. Dalam hal ini akan pencapaian pengetahuan, ilmu yang disertai nilai-nilai dan akhlak mulia dalam diri peserta didik. Akhirnya, pendidikan saat ini hanya memperhatikan kuantitas lulusan dari pada kualitasnya. Ujian nasional pun diwarnai akan kerjasama antar siswa dan pemberian bantuan dari pendidik kepada peserta didik. Ketidakjujuran dan segala cara baik itu haram tetap ditempuh untuk dapat lulus dan mendapatkan ijazah. Kualitas pendidikan bangsa Indonesia saat ini jadinya sangat menurun
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 157 Mei Tahun XXXV 2012
Biduk rumah tangga Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) UNM dihantam isu keretakan. Penyebabnya, diduga karena adanya aksi main kucing-kucingan antar sang nahkoda dan sejumlah pengurus mereka. Tak ayal, beberapa pengurus dikabarkan sempat mengalami adu mulut dengan sang pemilik tampuk kepemimpinan, Hendry Setiawan. Hendry dikabarkan menghilang pada Senin (13/05) saat sejumlah pengurus di lembaga tertinggi legislatif itu membutuhkan dirinya. Kami sempat menghubungi beliau, katanya dia lagi di Maros,ujar Ketua Komisi III Maperwa UNM Muhammad Iqbal. Namun, faktanya beberapa informasi yang diperoleh, justru sangat kontradiksi dengan
Profesiana 23
www.profesi-unm.org
seorang ketua. Apalagi, kata dia keberangkatan Ketua Maperwa ke luar daerah sangat melanggar konstitusi yang ada di Maperwa jika tanpa melakukan mandatir. Sementara itu, ditemui di sekretariat Maperwa UNM, Hendry memilih banyak menggunakan kata no comment. Ia mengaku berangkat ke Jakarta atas rekomendasi Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan UNM, Hamsu Ghani. Tidak pernah saya katakan, saya pulang kampung. Saya memang berangkat ke Jakarta dan itupun hasil rekomendasi PR III untuk mengawasi kinerja-kinerja BEM UNM selama berada di Jakarta. Selebihnya saya no comment untuk pertanyaan yang lainnya, tegasnya. (Pr22)
SALAH. Alamat yang tercantum di dalam surat Komnas HAM tertulis, Rektor Umiversitas bertempat di Jl. Daeng Tata Raya Makassar.
FOTO: FAJRIANTO-PROFESI
Prof Heri, sarannya. Ironinya, Heri tahir malah mengatakan, persoalan mengenai surat itu telah diselesaikan PR III sebelum diserahkan kepadanya.
Hingga saat ini, sidang tuntutan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) atas pemecatan 19 mahasiswa FBS ini kepada UNM masih bergulir di persidangan. (Pr15)
dan kehormatan terhadap senior itu dijunjung tinggi,ungkap Arifuddin. Berbekal nilai-nilai luhur dari Ospek tersebut, Arifuddin mengungkapkan dirinya sangat ingin mengaktualisasikan nilai-nilai positif yang terdapat dalam sumpah tersebut. Arifuddin menjelaskan, sebagai langkah, dirinya bakal menginstruksikan kepada setiap dosen di FIK untuk menerapkan prinsip tersebut ke mahasiswa mereka masing-masing. Pasalnya, Arifuddin menganggap, antara mahasiswa dan dosen ibarat senior dan junior dalam sebuah organisasi. Aturan itu dibuat hanya sebagai landasan untuk menciptakan harmonisasi antara dosen dan mahasiswa, bukan untuk mengintervensi,
tegas Arifuddin. Menanggapi rencana Arifuddin tersebut, Ik (inisial), salah satu mahasiswa FIK menganggap rencana kebijakan dekan tersebut terlalu kolot. Ini kan lucu, tidak mungkin gaya kepemimpinan sistem ospek diadopsi masuk kedalam ranah pendidikan, ini sama halnya dengan gaya kepemimpinan otoriter, ujarnya. Menurut IK, jika kebijakan tersebut diterapkan, dapat dipastikan akan merugikan pihak mahasiswa. Jangan sampai dengan adanya aturan tersebut, dosen justru lebih leluasa untuk mengintervensi mahasiswanya. Ini sama saja dengan mematikan nilai demokrasi dalam kampus,tegasnya. (Fdl)
24 Persona
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM 156 Profesi edisi 157 April Tahun XXXV 2012 Mei
Muhammad Ilham Arsyam, S.Si. Pemimpin Umum LPPM profesi UNM periode 2010-2011