Pemilihan Dekan FT
PELUK MESRA. Husain Syam, dekan Fakultas Teknik berpelukan dengan Taufiq Natsir, rivalnya, atas kemenangan mutlaknya usai pemilihan dekan yang berlangsung di ruang senat FT, (16/4)
FOTO: FADHLI-PROFESI
ada pemberitahuan, paparnya. Yang lebih disesalkan, Yunus Tjandi yang notabenebenya juga panitia ternyata tidak juga menampakkan batang hidungnya. Lain halnya dengan Wasir Thalib, ketika dimintai konfirmasi terkait tidak hadirnya, Guru Besar ini malah tutup mulut. Ia enggan berkomentar mengenai hal itu. Sementara, Marsus Suti ketua jurusan Otomotif tidak berhasil dikonfirmasi. Pemilihan Dinilai Cacat Prosedural Proses pemilihan Dekan FT ini dinilai telah melanggar sejumlah aturan yang telah disepakati. Alimuddin yang juga salah satu dari senator yang tidak hadir mengatakan ketidakhadirannya dikarenakan panitia telah melanggar tata tertib pemilihan. Padahal, menurutnya tata tertib tersebut sudah disepakati di rapat senat. Ketua Jurusan Elektro ini sudah
sejak awal keluar dari ruang rapat saat prosesi pemaparan visi misi calon. Saya komitmen dengan tata tertib sebelumnya sehingga saya walk out tidak mengikuti visi misi, ungkapnya Lanjut Alimuddin, Taufiq Natsir yang masuk dalam bursa pemilihan calon dekan saat itu dianggap telah cacat prosedur. Pasalnya, Taufiq tidak mendaftar sesuai deadline yang ditetapkan panitia. Taufiq malah mendaftar satu hari setelah masa pendaftaran ditutup. Kalau ada penambahan waktu seharusnya dirapatsenatkan sehingga saya menganggap calon tambahan satu hari itu legal, tegasnya. Ia menambahkan, panitia telah melanggar aturan yang dibuatnya sendiri. Terlebih, senat itu lembaga normatif tertinggi di FT. Tambahan satu hari itu cacat prosedur, makanya produknya cacat, tutup Sekretaris Senat FT ini. (Pr36/ Pr03)
Mahasiswa Keluhkan
Kampusiana
Jaringan Internet Parangtambung Masih Lalod
LAMBATNYA akses internet masih sangat dirasakan oleh mahasiswa UNM di sektor Parangtambung. Lamanya waktu loading atau yang sering disebut dengan lalod membuat mahasiswa yang berada di kampus parangtambung kesulitan ketika harus mencari data kuliah melalui media internet di area kampus. Salah satu mahasiswa dari jurusan Elektro, Alam mengatakan, selama ini dia selalu membawa alat pengakses jaringan sendiri atau modem ke kampus. Hal tersebut dikarenakan lambatnya akses internet di kampus yang terkadang kurang bisa diandalkan saat akan mencari data di internet. Ku bawa terus modemku ini, kah lalod sekali kalau mau pake jaringan kampus, ungkapnya. Menjawab hal ini, ketua Information and Comunication Technology (ICT), Rusli mengatakan, jaringan di kampus Parangtambung memang yang sering mengalami gangguan. Ini dikarenakan adanya beberapa hal, salah satunya kesalahan konfigurasi jaringannya. Rusli juga mengatakan, lambatnya akses internet di Parangtambung tidak hanya karena gangguan saja, hal tersebut dikarenakan kapasitas untuk akses internet memang terbatas. Kapisitas bandwidth internetan UNM itu cuma 50 MB dan itu dibagibagi ke seluruh fakultas, paparnya. Menurut dosen jurusan Matematika ini, pihak ICT telah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pembenahan jaringan di kawasan kampus Parangtambung. Selain lewat udara kami juga berupaya melakukan pembenahan jaringan lewat bawah tanah yaitu dengan pemasangan kabel Fiber Optic (FO), paparnya. Dengan ini, ia berharap jaringan internet dapat dimanfaatkan dengan baik oleh semua civitas akademik di Parangtambung. (Pr08)
Sudut
- Husain Terpilih, Lima Senator Melarikan Diri - Mungkin terlalu banyak keluhan - Mahasiswa Keluhkan Keterlambatan Bidik Misi - Semoga tak ada yang melarikan diri
Kilas LK
Inagurasi JPTE
3
Bedah Buku Himafi FMIPA UNM
Satukan Keragaman
HIMPUNAN Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Eletkro (Hima JPTE) Fakultas Teknik (FT) sukses gelar kegiatan malam inagurasi. Acara yang dimaksudkan untuk membina keakraban sesama mahasiswa baru tersebut dihelat di Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI) Makassar, Sabtu 21 April 2012. Menurut ketua panitia, Ahmad Fadli, kegiatan yang mengusung tema Unity and Diversity yang artinya Kesatuan dan keragaman ini bertujuan untuk menciptakan kebersamaan dan menjalin keharmonisan di JPTE pada khususnya dan di FT pada umumnya. Hal senada diungkapkan ketua Hima JPTE, Aswar Agus, kegiatan ini untuk menciptakan kreatifitas mahasiswa baru. Meskipun acara inagurasi tersebut baru dihelat untuk kedua kalinya setelah sukses tahun lalu namun berhasil membuat para undangan menikmati pertunjukannya. acara yang menampilkan beberapa pertunjukan dari maba yang bekerjasama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni. Acaranya keren, ungkap Akib, salah seorang undangan. Ketua JPTE, Alimuddin Saban Miru, menuturkan, mahasiswanya sukses menyatukan warna yang ada di jurusannya melalui kegiatan inagurasi. Pasalnya, masyarakat di elektro sangat beragam, jadi ini merupakan salah satu cara yang positif untuk hal itu. Elektro banyak macam warnanya, inagurasi salah satu cara menyatukan warna itu, kata dosen elektro tersebut disela sambutannya. Dekan FT, Husain mengatakan, JPTE telah berhasil mengemas acara yang luar biasa. Pihaknya merasa bahagia karena kreatifitas dan inovasi dari angkatan baru JPTE. Ini adalah sesuatu yang luar biasa dan saya merasa bahagia, terangnya pada saat membuka acara. Bahkan dia mengharapkan kepada Pembantu Dekan bidang kemahasiswaan (PD III) yang juga hadir, agar kegiatan yang memiliki dampak positif seperti ini mengapa tidak dijadikan program kerja pengembangan kreatifitas mahasiswa. Kalau bisa pak PD III dijadikan program pengembangan kreatifitas mahasiswa, kuncinya. (Pr09)
editorial
Belajarlah Bertanggungjawab
MIRIS ketika kita mendengar kasus lima anggota senat Fakultas Teknik (FT) yang ternyata tidak ikut mencoblos dalam pemilihan dekan FT yang berlangsung tanggal 16 April lalu tanpa alasan yang jelas. Padahal, suara mereka menentukan nasib orang lain. Terlebih, mereka bukan lagi anak-anak yang sering lari-larian dari tanggungjawabnya. Mereka telah menyandang status intelektual tertinggi dalam kasta pendidikan, tentunya mereka sudah tahu yang mana benar dan mana yang salah. Maka, mereka spatutnya menjadi panutan diantara lainnya. Bukan malah menjadi pecundang yang hanya mementingkan wilayah hati. Mungkin saja mereka lupa, akan sumbangsih fakultas yang telah membesarkan mereka. Kasus lainnya yang juga muncul pada pemilihan dekan FT, panitia yang ternyata tidak konsisten dengan kesepakatan hasil rapat. Dalam hal ini, panitia masih saja menerima calon yang ternyata tidak mematuhi deadline yang ditetapkan. Ini tentu menjadi pelajaran bagi kita, bagaimana pejabat besar yang ada di kampus kita (UNM, red) ternyata memiliki jiwa yang masih labil. Panitia mudah saja, mengubah kesepakatan yang mungkin hanya disebabkan adanya tendensi dari luar. Ataukah mungkin diperparah dengan adanya iming-iming menggiurkan panitia, sehingga segala keputusan yang telah ditetapkan bersama bisa saja berubah seketika. Kedua kasus diatas, mestinya tidak muncul dipermukaan dan dipertontonkan kepada orang lain. Apalagi, mereka bukan lagi anak-anak ataupun remaja yang mesti diajarkan ulang tentang bagaimana yang dimaksud dengan rasa tanggungjawab. Bukan sok mengajarkan, namun jika bercermin dengan tingkah laku mereka, memang wajar untuk diberikan lagi setumpuk buku dan mengajarkan kembali segala yang berkaitan dengan tanggungjawab. Semoga kedepannya, tidak ada lagi kasus seperti ini.(*)
Lintas UNM
JURUSAN Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) menjadi jurusan terfaforit tahun ini. Hal itu berdasarkan jumlah peminat terbesar pada pendaftaran calon mahasiswa baru jalur undangan Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN). Pembantu Dekan (PD) III Bidang Kemahasiswaan FBS, Syukur Saud mengaku bangga dengan perihal ini. Alhamdulillah kita bersyukur sekali karena peminatnya banyak, berarti orang luar itu mengakui kita, terangnya. Ia juga mengungkapkan, apa yang diberitakan selama ini tentang kebobrokan FBS tidak menyurutkan minat calon mahasiswa yang ingin mendaftar di jurusan Bahasa Inggris. Membludaknya peminat jurusan Bahasa Inggris tak lantas mendorong pihak FBS untuk menambah kuota. Pasalnya, saat ini daya tampung ser-
ta sarana dan prasarana jurusan Bahasa Inggris masih rendah. Menurutnya, tidak masalah banyak calon mahasiswa yang terbuang, mengingat hal itu menjadikan kualitas yang terpilih semakin selektif. Artiny a orangorang yang masuk nantinya adalah orang-orang pilihan, ungkapnya. Syukur khawatir jika pihak fakultas nekat menambah kuota sementara tidak didukung dengan daya tamping. Hal itu dianggapnya akan merepotkan serta menjadi boomerang nantinya. Didemo lagi jika menerima ini tapi tidak didukung sarana dan prasarana, tuturnya. Dosen Bahasa Jerman ini juga mengungkapkan, kini jurusan Bahasa Inggris tengah berbenah diri didukung banyaknya bantuan dari I am here. Kini tiap kelas di jurusan Bahasa Inggris telah memiliki AC dari dana hibah I am here, ujarnya.(Pr25)
Weekly News
Pelindung: Arismunandar Penasehat: Sofyan Salam, Andi Ihsan, Hamsu Abd. Gani, Nurdin Noni, Kamaruddin, Yusuf Syam Dewan Pembina: Abdullah Dolla, Hazaerin Sitepu, Mukramal Aziz, Uslimin Pemimpin Umum: Rahmat Fadhli, Pemimpin Redaksi: Isnaeni Dahlan, Sekretaris: Nur Hasni, Bendahara: Parni, Redaktur : Asri Ismail Reporter: Muhammad Yasir, Yeni Febrianti, Syamsul Alam, Soeparman Ismail, Rizki Army Pratama, Azhar Fadhil, Muhammad Ilham Nur, Fatma Husni, Nur Lela, Sugianto, Hesikumalasari, Susi Amriani, Ary Utary Nur, Marwah Thalib, Fadilah Dwi Octaviani. Layouter dan Artistik: Khaerul Mustaan. Redaksi LPPM Profesi UNM: Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt.I, Kampus Gunungsari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp.(0411) 887964, e-mail: lppm_profesiunm@yahoo.com, Website: www.profesi-unm.org.
Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun.