www.profesi-unm.org
10
SKRIP
SI
PENDIDIKAN merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh masyarakat. Pada tingkat paling tinggi, mahasiswa menjadi subjek pendidikan tersebut. Akan tetapi, seiring perkembangan dinamika di Makassar, mahasiswa cenderung berperilaku destruktif. Sudah bukan rahasia umum lagi jika mahasiswa Makassar dicap sebagai perusuh. Lalu, bagaimana tanggapan dari pemerintah kota Makassar sendiri, khususnya walikota Ilham Arief Sirajuddin terhadap fenomena ini?
13
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 155 Maret Tahun XXXV 2012
2 Persepsi
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 155 Maret Tahun XXXV 2012
SMS Pembaca
085242934xxx Assalam.. mengapa mahasiswa yang telah terdaftar sebagai penerima beasiswa dan telah mengirim persyartan2 ke BAAK ada sebahagian yang belum menerima beasiswanya sampai sekarang? Padahal pengurusan beasiswa dilakukan pertengahan tahun 2011. Terimaksih.. Jawab: Kepala Bagian Kemahasiswaan UNM, Drs. Baliana, M.Pd Perlu diketahui bahwa kuota penerima beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) tahun ini berkurang. Mungkin itu salah satu penyebabnya. Tetapi, kalaupun ada mahasiswa yang dinyatakan penerima tetapi tidak masuk di rekeningnmya, mungkin rekening mahasiswa bersangkutan yang bermasalah. Kalau rekening yang bermasalah, konsultasi dengan bagian keuangan tapi itu kalau benar-benar terbukti namanya sebagi penerima.
087842074xxx Salam persma,,, Kapan yah Prof. Hamsu (Pembantu rektor III UNM) mengabulkan permintaan mahasiswa otomotif untuk kembali mengajar di jurusan teknik otomotif? Semua mahasiswa butuh pengajaran dari Prof. Jawab: Prof.Dr.Hamsu Abdul Gani,M.Pd Diusahakan secepatnya. Hanya saja, saat ini saya masih belum bisa karena harus mengemban tugas tambahan. Tapi yang pasti kalau selesai periode saya menjabat sebagai Pembantu Rektor, saya pasti kembali mengajar karena memang tugas utama dosen adalah mengajar. 087740133xxx Assalam alaikum Profesi tolong tanyakan, ada tidak KKN PBA untuk semester ini? Jawab: Ketua Pusat KKN UNM, Dr. Bakhrani Rauf, M.T Kemungkinan besar tidak ada semester ini karena dari Direktorat Pendidikan Nonformal Indonesia (PNFI) tidak ada. Hanya, kita masih berharap, semoga ada dari Pemerintah Daerah (Pemda). Tapi Sementara ini, kami baru memasukkan proposal untuk KKN PBA. Mudah-mudahan disetujui supaya kami bisa adakan kembali KKN PBA. 085398371XXX Assalamualaikum. Bgini sya ingin brtnya, knpa bnyak skali dpotong uang pmbyaran SPP untk pnerima bdik misi, pdhal SPP hanya Rp675 rb ji. Ttapi yg d potong d bank Rp 1.650 rb? Mhon konfirmasinya... Jawab: Kepala Bagian Kemahasiswaan UNM, Drs. Baliana, M.Pd Sebenarnya yang dipotong di bank itu untuk uang lab, pembinaan karakter, pembayaran SPP dan lain-lainnya yang termasuk fasilitas yang didapatkan penerima Bidikmisi. Kecuali yang biaya hidup sebesar Rp600 ribu yang tidak boleh dipotong. Itu semua sesuai dengan perinciannya yang dipegang di atasan.
Redaksi menerima saran, dan kritikan terhadap mahasiswa atau birokrasi UNM. Kirim saran dan kritikan Anda ke:
facebook.com/profesi.unm @profesi_unm
Tabloid Mahasiswa PROFESI diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan dan Penyiaran Mahasiswa (LPPM) Profesi Universitas Negeri Makassar STT : 1635/SK/Ditjen PPG/1990. Penanggung Jawab: Rahmat Fadhli Pemimpin Redaksi: Isnaeni Dahlan Sekretaris: Nurhasni Bendahara: Parni Redaktur: Asri Ismail Reporter: Sutrisno Zulkifli, Nurjanna Jamaluddin, Fahrizal Syam, Andini Ristyaningrum, Rukmana Mansyur, Sudarmi, Fotografer: Fajrianto Jalil, Layouter/Grafis: Imam Rahmanto, Manager Sirkulasi dan Iklan: Muhammad Ilham Redaksi LPPM Profesi UNM : Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt I Rektorat Lama, Gunung Sari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Jl. Dg. Tata Raya, Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp. (0411) 887964, e-mail: profesi_unm@yahoo.com, website: www.profesi-unm.org
Antara Sangsi
10
FAKULTAS ILMU
Phinisi Dihantam
ma-
Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun.
Pelindung: Arismunandar Penasihat: Sofyan Salam, Andi Ikhsan, Hamsu A. Gani, Nurdin Noni, Kamaruddin, Baliana Dewan Pembina: Abdullah Dola, Hazairin Sitepu, Mukramal Azis, Uslimin Pemimpin Umum: Rahmat Fadhli Sekretaris: Nurhasni Bendahara: Parni Divisi Penerbitan: Isnaeni Dahlan (Pemimpin Redaksi) Divisi Penelitian dan Pengembangan: Yusrianti Hanike (Kepala Litbang) Divisi Online: Sahrul Alim (Kepala Divisi) Divisi Penyiaran: Sitti Marlina (Station Manager)
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 155 Maret Tahun XXXV 2012
Mozaik 3
www.profesi-unm.org
Snapshot
1
5 6
KURANG SATU. Logo UNM yang menjadi ikon gedung Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Tidung tidak sesuai logo aslinya. Logo asli UNM memiliki 7 lidah api sedangkan logo tersebut hanya memiliki 6 lidah api. Gedung FIP sendiri diresmikan pada 2009 lalu.
RIZKI - PROFESI
Umurnya 12 tahun, namun siapa sangka di usianya yang masih belia ia sudah mampu menjadi tulang punggung keluarga.
Tepat di bawah sebuah pohon di area gedung Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), penulis duduk bersama seorang anak yang masih menampakkan wajah lelahnya. Anak itu bernama Soleh. Soleh nama ku kak, jawabanya setelah penulis menanyakan namanya. Sesekali ia mengangkat kepalanya, kemudian memainkan silet yang ia pegangi di tangannya. Soleh merupakan salah satu office boy (OB) di kampus FBS. Dari beberapa OB lainnya, Soleh lah yang paling muda. Anak ketiga dari lima bersaudara ini mengaku tak lagi bersekolah, ia putus sekolah ketika dirinya menduduki kelas enam SD. Ayahnya yang hanya berprofesi sebagai tukang becak motor (bentor) membuat ia dan empat saudaranya terpaksa harus putus sekolah. Beruntung kakak sulungya bisa melanjutkan sekolah hingga Perguruan Tinggi (PT). Dialah yang nantinya diharap bisa
Profesi FM - 107.9 MHz
memperbaiki nasib adik-adiknya kelak. Soleh kembali menundukkan kepalanya dan melanjutkan bercerita. Sebenarnya ia sangat ingin melanjutkan sekolahnya. Saya masih mau sekolah, kalau ada rezeki pasti saya lanjut sekolah lagi, kak, harapnya. Selain karena terkendala pada ekonomi keluarga, ternyata berhentinya Soleh dari sekolah akibat kelalaian gurunya . Dulu sebenarnya sudah mau lulus di kelas 6 SD kak tapi bapak ku sudah tidak mampu untuk sekolahkan saya. Ada juga masalah di sekolah, guru ku hilangkan rapor ku, terus tidak mau tanggung jawab, sesalnya. Jelas sekali kekecewaan yang nampak dari raut wajah putra pasangan Dg.Gading dan Dg.Singara ini. Meski begitu, Soleh tetap tegar melanjutkan kehidupannya. Berkat ajakan tetangganya yang merupakan salah satu pegawai di FBS, ia akhirnya siap mengabdikan dirinya di kampus ungu ini. Gaji yang ia terima setiap bulannya tak pernah lupa ia sisihkan untuk orang tuanya. Bersama sepuluh rekan se-profesinya, saban subuh ia mulai membersihkan halaman kampus di FBS. Soleh baru mulai berhenti bekerja saat menjelang siang. Bagi Soleh setiap daun-daun yang gu-
gur ke tanah adalah rezekinya. Dengan dialek kental Makassarnya, Soleh mengungkapkan, orang tuanya tidak pernah melarangnya untuk bekerja. Daripada tidak makan kak, lebih baik kerja begini karena kan digaji juga, ungkapnya sembari memunguti selembar daun kering yang jatuh tepat di bawah kakinya. Ia merasa sangat bersyukur dengan pekerjaannya saat ini, ia juga merasa senang bisa selalu bertemu dengan banyak orang. Entah itu rekan se-profesinya atau para penghuni kampus lain yang ia akui tak satu pun ia kenal. Terkadang, Soleh ingin sekali menebar senyum pada setiap orang yang selalu ia temui di kampus, namun keraguan selalu menghampirinya. Takut senyumnya tak terbalas kala ia mengingat bahwa ia hanya seorang OB. Hampir setiap hari Soleh harus menempuh jalur Parangtambung-Samata bersama sepedanya yang sudah menghampiri antik. Menempuh jarak sejauh itu tentu membuatnya lelah. Belum lagi ia harus membersihkan beberapa area kampus agar tetap terlihat indah dan nyaman untuk dipandang. Saya sebenarnya mau beli motor kak, karena kalau naik sepeda lama, capek juga kak . Biasa
RIZKI - PROFESI
POLOS. Soleh yang sehari-harinya bekerja sebagai office boy di lingkungan FBS selalu melemparkan senyum polosnya.
juga kalau saya sudah capek sekali saya bermalam di pos saja sama pak satpam, ucapnya sembari tersenyum. Tak hanya berkeinginan membeli sepeda motor, Soleh juga ternyata punya impian lain. Bukan cita-cita ingin menjadi polisi, dokter, pilot, atau profesi-profesi lain yang lazimnya diimpikan anak seumurnya. Soleh sangat ingin menjadi seorang pegawai, itulah impian terbesarnya saat ini. Saya mau jadi peagawai kak, enak kalau jadi pegawai orang mungkin di?, tanyanya ke penulis. (*)
Urai data, ungkap fakta, saji berita
4 4 Reportase Utama
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 155 154 Maret Februari Tahun XXXV 2012
FAJRIANTO - PROFESI
dari surat edaran ini yakni pada mahasiswa yang menyelesaikan studinya mulai Agustus tahun ini. Tak pelak, pro-kontra muncul setelah surat edaran ini disebarkan secara menyeluruh di PT negeri dan swasta yang ada di Indonesia. Banyak kalangan yang menilai, keputusan Dikti terlalu premature dan tergesa-gesa untuk memperlakukan hal ini secara universal. Ungkapan yang kerap terdengar, Ideal yang tak realistis, cukup mengundang tawa dari beberapa kalangan terutama pemerhati pendidikan. Penolakan bahkan dilakukan beberapa PT. Ada yang mengganggap surat edaran itu tak memiliki landasan hukum, jadi diterapkan atau tidak bukan menjadi masalah. Ada yang bahkan mengakui jurnal itu tak relevan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa serta kualitas. Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Edy Suandi Hamid menyatakan, aturan Dikti itu patut mendapat apresiasi, namun tidak realistis jika diterapkan. Lilis Suryani Atjo Syam me-
nyatakan, perlu adanya kualifikasi yang jelas sebelum menentukan arah jurnal atau karya ilmiah yang mesti diterbitkan. Patut juga diketahui, jurnal ilmiah merupakan referensi yang paling tinggi tingkat kepercayaannya dibanding buku-buku ilmiah yang lain. Pasalnya, jurnal merupakan review dari karya ilmiah yang ada. Artinya, jika jurnal ilmiah ini menjadi syarat untuk meluluskan setiap mahasiswa, maka ada kemungkinan jurnal tidak lagi bernilai sakral. Hal itu juga menimbulkan banyaknya bermunculan jurnal versi konversi, dalam arti dibuat dalam bentuk simsalabim saja atau sekedar memenuhi kewajiban untuk mencapai dan meloloskan syarat yang telah dituangkan. Ini kelihatannya sepele tetapi perlu disikapi lebih dini agar kemudahan dalam ranah personifikasi menjadi suatu hal, bukan lagi bersifat luar biasa, tetapi hal yang menjadi biasa-biasa saja. UNM Belum Siap Dalam hal Sumber Daya Ma-
nusia (SDM), termasuk dosen yang bertugas sebagai tenaga pendidik sekaligus pembimbing dan juga tentunya mahasiswa sebagai objek yang dianggap belum siap. Terlebih, fasilitas dan referensi yang dimilki setiap PT yang dinilai belum merata. Selanjutnya, pemerataan kualitas pandidikan yang ada sekarang sangat memprihatinkan. Pertanyaannya kemudian, bagaimana Universitas Negeri Makassar (UNM) menanggapi surat edaran itu. Tak diragukan lagi, UNM mencoba tampil menjadi salah satu peserta di ajang jurnal ini. Langkah taktis terpaksa tugas akhir mahasiswa disulap menjadi jurnal. Skripsinya saja yang akan diringkaskan menjadi karya tulis, umbar Sofyan Salam, Pembantu Rektor Bidang Akademik UNM. Diakui Sofyan, banyak yang keberatan karena dianggap tak realistis, alasan utama yakni ketidaksiapan. Tetapi Dirjen Dikti bersikeras untuk menerapkan itu. "Idenya adalah Anda mau ikut
atau tidak, UNM tentu akan ikut," ujarnya. Lain halnya dengan Suparlan, pemerhati pendidikan ini menilai budaya akademik terutama meneliti seharusnya hadir tanpa adanya aturan untuk itu. "Walau tak ada aturan seharusnya mahasiswa sudah punya keinginan untuk meneliti," ujarnya. Sementara Rektor UNM, Arismunandar melihat jurnal atau publikasi karya ilmiah sebagai jejak terakhir pelajar. Walau diakuinya hal tersulit yakni pengelolaan jurnal itu sendiri. "Mengelolanya karya ilmiah yang mejadi pekerjaan berat, menulis bukan persoalan," katanya. Selain itu, Aris juga mengakui ketidaksiapan UNM dalam menerbitkan jurnal. Dalam skala jumlah belum siap apalagi beribu mahasiswa yang akan wisuda tiap tahunnya. "Jumlahnya belum, kalau kita mau menaungi 5000 mahasiswa yang lulus dan beribu tulisan belum siap, tapi kita punya langkah taktis untuk itu," tangkas alumnus Doktoral Universitas Negeri Malang ini. (Tim)
Profesi FM - 107.9 MHz
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 155 154 Maret Tahun XXXV 2012 Februari Tahun XXXV 2012
Reportase Utama 5 5
www.profesi-unm.org
SALAH satu mahasiswa UNM, Hikmawati tertawa mendengar ide kampus berlatar pencetak guru ini. Menurutnya, para pengambil keputusan terlalu menjaga gengsi untuk ikut-ikutan menerbitkan jurnal namun nol dalam hal penelitian. Ia pun melihat ide Dikti terlalu dipaksakan untuk diterapkan UNM. Tambahnya, tujuan utama yakni membudayakan meneliti akan sulit tercapai, apalagi jika skripsi saja yang diringkas menjadi karya ilmiah. Bisa-bisa jurnal UNM akan tidak berkualitas dan terkesan abal-abalan, ujar mahasiswa jurusan Bahasa Inggris tersebut. Sofyan Salam sendiri memilih rumit untuk mengerti persoalan itu. "Surat edaran itu kan dari Dikti," katanya acuh. Malahan dirinya secara tidak langsung mengaku gengsi jika tidak diterapkan. "Analoginya begini, kalau ke pesta semua tamu menggunakan baju batik sementara kamu hanya menggunakan baju loreng-loreng seperti itu," kata Sofyan sambil tertawa.
pelajar internasional . Artinya, bisa terjadi lompatan regulasi penyelenggaraan pendidikan yang baik di PT secara proposional dalam hak dan kewajiban. Jasruddin menganggap, bagi mahasiswa strata tiga, untuk menerbitakan jurnal ilmiah dinilai sebagai hal yang biasa saja. Hal ini sudah diterapkan oleh universitas sejak beberapa tahun yang lalu, ungkapnya. Ia menjelaskan, bagi mahasiswa S3 yang ingin menyelesaikan studinya harus mampu untuk memenuhi syarat-syarat tertentu, temasuk jurnal ilmiah. Jurnal yang mereka terbitkan itu harus terkreditasi, ujar dosen yang masih aktif mengajar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) ini. Hanya saja, lanjutnya, berbeda dengan aturan yang sebelumnya, jenis jurnal ilmiah yang mahasiswa pasca sarjana terbitkan itu terakrediatasi oleh Dikti, sedangkan dengan adanya aturan baru ini, mahasiswa harus mampu untuk lebih meningkatakan kualitas tulisannya dengan diakui oleh internasional. (Tim)
SUDARMI - PROFESI
SUDUT
+ Antara Sangsi dan Gengsi - Biar kelihatan Bergengsi. + Phinisi Dihantam Badai - Asal jangan karam + Ada Fulus, Semua Mulus - Cara Mudah Buat Lulus Dg. Tata
Profesi FM - 107.9 MHz
ga tersebut layak untuk menjadi penerbit. Saya cuma dua hari mengurus untuk dapat izin dari Dikti, ujar Jasruddin sambil tersenyum. Lanjutnya, justru yang membuat agak sulit yakni, mendapatkan akreditasi dari Dikti. Kalau akreditasi, cukup lama baru bisa didapatkan, tuturnya. Tambahnya, bagi setiap penerbit juga bisa menerbitkan lebih dari satu jenis jurnal. Senada dengan Jasruddin, Rusli selaku ketua ICT menyambut baik akan hal tersebut. Menurutnya, pihak ICT siap mengakomodir semua pihak yang ingin mengelola jurnal yang nantinya akan diterbitkan. Silahkan. Kami siap untuk memfasilitasi itu, ungkap dosen yang masih aktif mengajar di jurusan Matematika ini.
Lanjut Rusli, hingga sekarang ini sudah banyak fakultas yang menginginkan untuk bekerja sama dalam hal mengelola jurnal ilmiah. Ini justru berdampak baik untuk institusi (UNM) nantinya, tegasnya. Pemimpin Umum Lembaga Penerbitan dan Penyiaran Mahasiswa (LPPM) Profesi UNM, rahmat Fadhli menyambut baik hal tersebut. Ia beranggapan, jika memang lembaga kemahasiswaan diperbolehkan untuk menjadi penerbit, maka dirinya optimis untuk lembaga kemahasiswaan yang ia nahkodai saat ini akan menjadi salah satu penerbit yang ada di UNM. Mahasiswa jurusan Fisika ini mengharapkan, pihak universitas agar siap mendukung setiap LK yang dinilai berpotensi untuk menjadi penerbit nanti-
nya. Yang jelasnya universitas tidak lepas tangan sepenuhnya jika LK bisa jadi penerbit, ungkapnya. Lanjut Fadli, hal ini juga akan berdampak positif bagi pengurus LK nantinya. Selain menjadi penerbit, mereka juga akan banyak membaca, dan tentunya akan menambah wawasan pengetahuan mereka. Nanti kami bicarakan dengan pengurus yang lain. Tapi, kami cukup optimis untuk itu, tegas mahasiswa eksponen 07 tersebut. Ia menambahkan, walaupun dirinya sudah tidak lagi menjabat selaku pengelola di LPPM Profesi jika aturan ini ditetapkan, akan tetapi dirinya tetap berusaha semaksimal mungkin untuk mengurus hal ini sebelum dirinya mengakhiri masa jabatannya. (Tim)
Iklan
6 Reportase Utama
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 155 Maret Tahun XXXV 2012
tidak ya
57%
Lain-lain
26%
43%
Apakah Anda sudah mengetahui surat edaran DIKTI terkait kewajiban mahasiswa S1 menerbitkan penelitian di jurnal ilmiah?
Media Online
37%
37%
tidak tahu
ya
34%
Teman 1% Keluarga
11%
Birokrasi kampus ya
11%
Media cetak
4%
tidak tahu
19%
26%
ya
55%
39%
Apakah menurut Anda hal ini dapat meningkatkan kualitas penelitian mahasiswa UNM?
tidak tahu
26%
56%
tidak
Apakah menurut Anda hal ini dapat menumbuhkan budaya meneliti di kalangan mahasiswa UNM?
Apakah dengan diterbitkannya karya ilmiah mahasiswa pada jurnal dapat menjamin peningkatan kualitas alumni UNM?
17%
tidak
31%
20%
tidak tahu
ya
54%
14%
ya
26%
Apakah dengan diwajibkannya menerbitan karya ilmiah pada jurnal dapat menghambat penyelesaian studi mahasiswa?
tidak
15%
71%
Pengumpulan data melalui selebaran ini diselenggarakan 07 sampai 08 Februari 2012. Sebanyak 200 responden (mahasiswa) dari sembilan fakultas di UNM dipilih secara acak.
tidak
Apakah pembuatan karya lmiah tersebut menambah beban mahasiswa terhadap masalah pendanaan?
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 155 Maret Tahun XXXV 2012
Info Akademik 7
www.profesi-unm.org
gkatkannya menjadi peringkat A. Masih perlu banyak perbaikan dari segala aspek, untuk akreditasi A saja kita harus memiliki minimal 60% prodi yang sudah akreditasi A juga, terang guru besar bidang Administrasi Publik ini. Ismail, salah satu anggota panitia menerangkan, keuntungan yang didapat dengan status saat ini adalah mengenai kredibilitas alumni nantinya. Instansi-instansi yang berada pada garis koordinasi pemerintahan hanya menerima calon pegawai dari lulusan universitas yang terakreditasi minimal B. Selain itu, Universitas seperti UI, UGM, UPI, IPB, dan universitas ternama lainnya juga menerapkan hal yang sama dalam penerimaan mahasiswa yang ingin melanjutkan ke program S2 dan S3. (Faj)
Logo Standar
1. Beberapa contoh logo liar hasil temuan Pembantu Rektor Bidang Akademik, Sofyan Salam yang tidak sesuai dengan logo standar UNM, termasuk logo yang dipasang pada puncak gedung Phinisi beberapa waktu lalu. 2. Contoh logo standar UNM
8 8 Inovasi
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 155 154 Maret Februari Tahun XXXV 2012
FAJRIANTO - PROFESI
FAJRIANTO - PROFESI
DUNIA pertanian tidak pernah lepas dari gangguan-gangguan hama perusak tanaman. Di pasaran, sudah banyak beredar pestisida-pestisida kimia untuk membasmi hama-hama tersebut. Selain membasmi hama, ternyata pestisida nabati juga kerap kali mempunyai efek samping merusak kesuburan tanah. Hal itulah yang mendorong Dr. Muh. Wijaya, M.Si untuk menciptakan pembasmi hama yang ramah lingkungan. Berdasarkan hasil penelitiannya, pestisida sintetik cenderung merusak tanah. Penggunaan dalam jangka waktu yang lama dapat mengurangi kesuburan tanah. Senyawa kimia dalam pestisida sintetik sulit terurai sehingga tidak bisa
terdegradasi oleh tanah. Lamakelamaan, tanah bisa tidak produktif lagi, jelas dosen Kimia ini. Penemuannya pestisida nabati dijamin bisa meningkatkan produksi pertanian. Pestisida nabati tersebut membantu memulihkan kesuburan tanah karena mengandung asap cair, arang dan kompos (nitrogen, fosfor, dan kalium) sebagai komposisi utamanya. Apalagi, penemuannya juga sudah mengantongi legalitas hak paten dari pemerintah. Saya tinggal menunggu nomor registrasinya untuk bisa melakukan produksi secara massal, ungkapnya. Ia pertama kali menguji hasil penemuannya pada lahan tana-
KINI, daun sukun bisa digunakan sebagai obat herbal. Temuan ini merupakan hasil penelitian Munisa yang dilakukan dengan menguji antioksidan ekstrak daun sukun dan kadar plavanoid. Munisa tertarik melakukan penelitian pada daun sukun lantaran daun sukun memang menjadi incaran banyak orang sebagai obat tradisional. Banyak orang menggunakan daun sukun sebagai obat herbal diabetes. Jadi, saya ingin menguji seberapa besar aktivitas senyawa antioksidan dan kadar plavanoid pada daun sukun, ujar dosen jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Hasilnya, dosen sekaligus ahli Fisiologi Hewan ini sebagai pemenang tender proyek penelitian hibah bersaing tingkat nasional.
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 155 154 Maret Tahun XXXV 2012 Februari Tahun XXXV 2012
Reportase Khusus 9 9
www.profesi-unm.org
FAJRIANTO - PROFESI
Hampir Rampung. Pembangunan gedung berlantai 17, Menara Phinisi UNM hampir rampung. Meski demikian, bangunan tersebut disinyalir tersandung dugaan kasus korupsi yang timbul bertepatan dengan suksesi pemilihan rektor UNM. Hingga saat ini, pihak Kejati Sulselbar masih memproses dugaan kasus tersebut.
Badai korupsi mengguncang UNM. Sumbernya berasal dari gedung berlantai 17, Menara Phinisi. Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulselbar menyebutkan, dugaan korupsi pembangunan gedung pencakar langit UNM itu sebesar Rp 20 miliar.
Yang menghebohkan, isu korupsi ini tiba-tiba mencuat bertepatan dengan pemilihan calon rektor UNM beberapa waktu lalu. Entah karena kebetulan atau memang karena ada pihak yang mencoba mengusik ketenangan para calon rektor khususnya sang incumbent. Pada laporan tersebut disebutkan, bahwa sejumlah pejabat teras UNM telah melakukan tindakan korupsi secara berjamaah melalui pembangunan mega proyek menara phinisi. Imbas dari laporan tersebut, hingga kini UNM masih dalam pengawasan Tim Penyidik Bagian Pidana Khusus Kejati Sulselbar. Menurut Asisten Pidana Khusus Kejati Sulselbar, Chaerul Amir, sejauh ini pihaknya telah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap sejumlah orang yang diduga terlibat dalam proyek pembangunan gedung tersebut. Termasuk diantaranya empat orang pejabat keuangan UNM. Lebih
Profesi FM - 107.9 MHz
posisi sebagai calon Rektor UNM. Karta sendiri malah menganggap tak penting siapa yang melapor. Menurutnya, yang harus dilakukan saat ini adalah menindaklanjuti laporan tersebut. Tidak penting siapa yang melapor, yang jelasnya Kejati harus segera mengusut laporan tersebut, tegas alumni UI ini. Karta sendiri sempat dipanggil oleh Kejati Sulselbar sebagai saksi. Sementara itu, Rektor UNM terpilih Arismunandar hanya memilih pasrah untuk menyerahkan kasus tersebut kepada pihak hukum. Semuanya kita serahkan saja kepada proses hukum yang kini sedang bergulir di Kejati, ungkapnya. Sejumlah upaya yang dilakukan Profesi di Kejati Sulselbar sendiri akhirnya dapat menemukan titik terang, Sumber Profesi di Kejati menyebutkan, pelapor merupakan orang dalam UNM. Adapun jumlah pelapor, kata sumber tersebut adalah berkelompok. Salah satu diantara mereka adalah dari Fakultas Bahasa dan Sastra,ujarnya. (Tim)
10 Investigasi
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 155 Maret Tahun XXXV 2012
Pukul 11.59 Wita (17/02), sebuah pesan elektronik tiba-tiba masuk ke email Profesi. Isi pesan tersebut tertulis: terjadi praktik mafia pendidikan berupa jual beli nilai dan skripsi di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Beberapa doktor dan pejabat di fakultas tersebut disinyalir terlibat dalam sindikat kotoritu.
Jumat (23/1), tampak sejumlah mahasiswa mengantri di ruangan Bendahara FIK UNM, Nur Nasyiyah. Kedatangan mereka sebenarnya konvergen, yaitu untuk membayar mata kuliah mereka yang tidak dilulusi oleh beberapa dosen yang bersangkutan. Mata kuliah apakah yang tidak kau lulusi?, Tanya Nas (sapaan akrabnya) menyelidik. Renang dasar bu,, jawab salah satu mahasiswa itu. Oh tenggelamko? sinimi uangmu, ujarnya sedikit berkelakar. Beberapa di antara mahasiswa tersebut lalu memperlihatkan Kartu Rencana Studi (KRS) yang dimilikinya kepada si bendahara. Saat itu, mata kuliah yang tidak dilulusi ada 2 SKS. Sang mahasiswa itu kemudian dikenakan biaya sebesar Rp70 ribu. Setelah menyerahkan uang, Nas lalu memberikan kuwitansi kepada mahasiswa itu sebagai bukti pembayaran akan mengikuti program Semester Pendek (SP). Program SP sendiri idealnya, jika merujuk pada aturan akademik, belum dapat dilaksanakan saat ini. Pasalnya program kuliah reguler masih sementara berjalan.
Urai data, ungkap fakta, saji berita
Hal tersebut juga dibenarkan oleh sejumlah mahasiswa FIK. Salah satu diantaranya Reza (Samaran). Ia mengaku hal seperti itu sudah menjadi hal yang lumrah di kampus pencetak para atlit tersebut. Fenomena seperti ini sudah lama ada di kampus, bayangkan saja ada seniorku angkatan 85 mengakui kasus ini sudah ada sejak ia kuliah, tuturnya. Menurutnya, jika hal ini tidak segera dicegat, maka akan semakin memperbodoh mahasiswa. Kalau seperti ini, buat apalagi kuliah, tinggal minta saja uang di Kampung untuk bayar itu nilai, sesalnya. Lebih jauh, Reza mengatakan, penyimpangan terhadap dunia pendidikan di FIK ini sudah terorganisir. Hampir semua dosen maupun mahasiswa mengetahui kasus ini. Hanya saja, mereka seakan menutup mata dan telinga. Begitupun dengan Yudi (Samaran), mahasiswa jurusan Olahraga Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ini mengaku pernah dirugikan oleh para oknum sindikat tersebut. Hanya masuk tiga kali mengajar di kelasnya, namun
ketika nilai keluar, satu kelas tidak ada yang lulus pada mata kuliahnya. Masa kami sekelas dapat nilai error padahal dosen tersebut jarang sekali masuk, ungkapnya, Rabu (28/2). Yang lebih mengagetkan, berdasarkan pengakuan Yudi, dosen yang bersangkutan ternyata meminta kepada ketua tingkat agar mengumpulkan uang temannya sebagai imbalan agar nilai mereka bisa diluluskan. Terpaksa saya bayar, dan nilaiku yang keluar nilai B, keluhnya.
Tak hanya penjualan nilai, disinyalir, di Fakultas tersebut juga terjadi penjualan skripsi. Berdasarkan informasi yang didapat dari beberapa narasumber. Setiap skripsi yang dibuatkan dosen rata-rata seharga Rp2,5 juta hingga Rp8 juta. Menurut DJ (Samaran) salah satu mahasiswa yang masih aktif kuliah di FIK. Mahasiswa yang membuat skripsi sendiri, dapat dipastikan akan dipersulit oleh oknum tertentu. Kalau buatki skripsi, dosen itu memang sengaja tidak
mau terima judul yang dimasukkan, ungkapnya. Lebih jauh, jika sudah kelihatan mahasiswa tersebut jenuh karena judul skripsinya ditolak terus, biasanya dosen tersebut menawarkan agar ia membuatkan skripsi mahasiswa itu. DJ menambahkan, dosen yang akan membuat skripsi tersebut biasanya minta uang sebagai tanda serah terima perjanjian pembuatan skripsi. Untuk langkah awal biasanya mereka minta Rp500 ribu dulu, nanti selebihnya dibayar setelah skripsi jadi. Biasanya, ditambah lagi Rp2 juta, tandasnya. Senada dengan DJ, Amri (Samaran) juga membenarkan hal itu. Amri mengatakan, mahasiswa yang dibuatkan skripsi tersebut akan lebih mudah lulus di ujian meja. Misalnya saja, ketika ujian meja, penguji justru tidak bertanya lebih mendalam mengenai skripsi yang dimiliki mahasiswa. Kalau ujian, penguji terkadang hanya bertanya apa judulmu. Jika sudah dijawab, mereka langsung menyuruh mahasiswa keluar dari ruang ujian dan sudah pasti lulus, sesal Amri. Bahkan anehnya, lanjut Amri,
penguji tersebut terkadang tidak memertanyakan soal skripsi tapi hanya bertanya tentang asal daerah dan buah-buahan yang ada di kampung mahasiswa. Dari mana? buahbuahan apa di sana?, bawa nanti di rumah nah, tutur Amri memperagakan mimik dosen bersangkutan. Ia mengaku, selama ini banyak mahasiswa yang mengeluh akan pemaksaan pembuatan skripsi itu. Hanya saja, mahasiswa takut untuk berbicara. Pasalnya, jika ia membongkar semua tindakan penyimpangan yang ada di kampusnya, dosen yang bersangkutan pasti menyangkal. Mereka pasti menuding kami bahwa kami ini bohong, tuturnya. Sementara itu, Saharuddin salah satu dosen yang masih aktif mengajar di FIK mengaku tak tahu menahu perihal penjualan nilai dan skripsi. Namun, ia menyarankan untuk diinvestigasi mahasiswa penyetaraan. Kalau masalah begitu, coba tanya mahasiswa penyataraan. Karena mereka itu biasa dijadikan sebagai lahan bisnis, papar dosen yang saat ini mengaku lebih banyak menghabiskan waktunya di luar provinsi (Jawa, red). (Tim)
Profesi FM - 107.9 MHz
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 155 Maret Tahun XXXV 2012
Investigasi 11
Kata Mereka
Perlu direkomendasikan sanksi kepada mereka yang terlibat, ini sudah melanggar norma akademik
www.profesi-unm.org
Prof. Dr. Heri Tahir, S.H, M.H Ketua Komisi Disiplin UNM
JIKA benar para pelacur akademik ini bisa diungkap. Mantan Dekan FIK tiga periode Anwar pasau menegaskan para pelaku seharusnya mendapat tindakan tegas dari pihak universitas. Lebih baik dia yang korban daripada merusak lembaga, kalau memang merusak mendingan dipecat saja, pungkasnya. Anwar Pasau menganggap pencabutan status sebagai dosen tersebut sudah menjadi jalan terbaik. Alasannya, jika hal ini terus menjalar akan merusak dunia pendidikan, terlebih nama institusi. Lebih lanjut, Profesor Ilmu Olahraga ini menilai, gagalnya upaya penyadaran pendidikan di FIK sebenarnya lebih dititik beratkan pada gagalnya pimpinan di fakultas tersebut. Utamanya kepada Pembantu Dekan Bidang Akademik. Berarti PD I itu tidak berhasil mengontrol semua dosendosen yang ada di Olahraga, ungkapnya. Apalagi, kata Anwar dosen sebagai tenaga pendidik yang akan membentuk karakter mahasiswanya. Kalau dosennya seperti itu, bagaimana dengan mahasiswanya nanti, ujarnya. Baginya, dosen yang telah terProfesi FM - 107.9 MHz
Itu jelas kontradiktif dengan hakikat pendidikan. Itu akan merusak generasi dan pelakunya bisa dkriminalkan,
didikan. Menurutnya, kasus seperti ini akan merusak generasi. Pelakun ya bisa dikenai kasus kriminal. Oleh karena itu, pihak universitas perlu memperbaiki dirinya. "Itu pasti akan merusak generasi. Universitas perlu mereform," tegasnya. Menanggapi hal itu, Pembantu Rektor (PR) I Sofyan Salam menilai rumor ini sudah lama terdengar di telinganya. Namun, hingga saat ini belum ada satupun yang datang membawa bukti mengenai tindakan tercela itu. Kasihma saja datanya nanti saya tindaki, pintanya. Sofyan menambahkan, jika dosen tersebut betul terbukti melakukan tindakan amoral tersebut, dapat dipastikan mereka tidak bakal bisa menjadi Guru Besar UNM. Kan salah satu syarat guru besar tidak pernah melakukan kecurangan akademik. Dan hal itu nantinya akan ditindaki langsung oleh Komisi Etik, tegasnya. Senada, Rektor UNM, Arismunandar juga menegaskan perlunya diberikan sanksi kepada yang terlibat. Perlu diberikan sanksi yang berat kepada mereka yang terlibat. Ini sudah melanggar norma akademik, tegasnya. (Tim)
Lebih baik dia yang korban daripada merusak lembaga, kalau memang merusak mendingan dipecat saja,
Masya Allah, mestinya ada sanksi akademik dan sanksi pidana bagai pelakunya,
12 Lensa Orange
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM 154 Profesi edisi 155 Februari Tahun XXXV 2012 Maret
Perhelatan akbar pemilihan rektor UNM telah berlalu. Tentunya, di setiap kompetisi selalu ada yang kalah dan menang. Suksesi kali ini kembali dimenangkan Arismunandar. Sang Incumbent terpilih sebagai orang no.1 di kampus orange ini untuk memimpin periode 2012-2016. Kini, civitas akademika tinggal menanti realisasi dari janji-janji yang diumbarnya kemarin. (*)
Masih Tangguh
FOTO: FAJRIANTO - PROFESI
Suara Menteri
Bisik-bisik
Tabloid Mahasiswa UNM Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 154 Profesi edisi 155 Februari Tahun XXXV 2012 Maret Tahun XXXV 2012
Wawancara Khusus 13
www.profesi-unm.org
PENDIDIKAN merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh masyarakat. Pada tingkat paling tinggi, mahasiswa menjadi subjek pendidikan tersebut. Akan tetapi, seiring perkembangan dinamika di Makassar, mahasiswa cenderung berperilaku destruktif. Sudah bukan rahasia umum lagi jika mahasiswa Makassar dicap sebagai perusuh. Lalu, bagaimana tanggapan dari pemerintah kota Makassar sendiri, khususnya walikota Ilham Arief Sirajuddin terhadap fenomena ini? Berikut petikan wawancara wartawan Profesi Rahmat Fadhli dengan walikota yang juga sementara menjalani pendidikan doktornya di Universitas Negeri Makassar. Sebagai Walikota Makassar, seperti apa anda memandang pendidikan pada tataran perguruan tinggi? Pendidikan pada perguruan tinggi, kami akui sebenarnya bukan bagian dari garis kerja pemerintah kota Makassar. Hanya saja, pemerintah setempat wajib bertanggungjawab pada tataran pengembangannya termasuk urusan kemahasiswaannya. Olehnya, dibutuhkan sinergi antara pihak pemerintah dan perguruan tinggi untuk bertindak sebagai mitra dalam hal pengembangan kapasitasnya. Karena kita tahu bahwa universitas sangat memiliki keterbatasan dalam menjangkau seluruh elemen mahasiswanya. Olehnya tugas dari pemerintah kotalah yang menjangkau sektor itu. Jika dibandingkan dengan sejumlah kota di Indonesia, bagaimana anda melihat tingkat kemajuan pendidikan di Makassar? Saya melihat tingkat kemajuan pendidikan di Makassar saat ini terus mengalami tren peningkatan yang sangat baik. Itu dibuktikan dengan raihan prestasi dari sejumah siswa dan mahasiswanya. Baik itu dibidang penelitian, karya tulis ilmiah, hingga lomba-lomba dalam bidang studi. Raihan-raihan prestasi tersebut bahkan telah menembus hingga ke kancah nasional maupun internasional. Dari sejumlah prestasi tersebut, tak dapat dipungkiri salah satu faktor pendukung lainnya adalah dorongan dari pemerintah setempat dan institusi pendidikan mereka masing-masing. Mencermati perilaku destruktif oleh kalangan mahasiswa akhir-akhir ini, bagaimana anda melihatnya? Nah inilah yang menjadi masalah buat kita bersama. Karena di satu sisi kita bangga dengan capaian prestasi-prestasi yang membuat harum nama daerah kita, sementara di sisi lain kita juga sedih melihat sejumlah oknum yang membuat citra daerah kita menjadi rusak. Jika kondisi realitasnya seperti itu, seperti apa benang merahnya? Menurut saya, perbanyak membentuk kegiatan-kegiatan yang bernilai positif dan produktif. Karena idealnya pada tingkat perguruan tinggi memang yang dituntut adalah daya kreatifitas untuk bisa memahami dan membedakan hal-hal yang dianggap keliru. Selain itu, hal yang paling penting adalah pihak kampus dapat mengubah pola pengaderan mahasiswanya, utamanya pada penerimaan mahasiswa baru. Mindset terhadap tindakan destruktif dalam setiap kesempatan seyogyanya dapat dihapuskan. Caranya,
BIODATA
Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM Tempat, tanggal lahir: Makassar (Sulsel), 16 September 1965 Istri: Hj. Aliyah Mustika Abdullah, SE Pendidikan terakhir: - S1 Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar. - S2 Magister Manajemen Universitas Muslim Indonesia Makassar. Karier: - Ketua DPD I Partai Demokrat SulawesiSelatan (2010-2015) - Ketua Nasional Demokrat SulawesiSelatan (2010-Sekarang) - Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar - Anggota Kehormatan Sabuk Hitam Inkanas Forki Makassar - Anggota Makassar Tiger Club sulawesi selatan - Pembina PBVSI Kota Makassar Sulsel - Ketua Harley Davidson Sulawesi Selatan (2010-2013) - Walikota Makassar periode 2004-2009 dan 2009-2014
FAJRIANTO - PROFESI
14 Opini
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 155 Maret Tahun XXXV 2012
irokrasi kampus telah menemukan ramuan jitu dalam mematikan pergerakan LK UNM. Mahasiswa dibuatnya tak berdaya. Tunduk dalam desain birokrasi yang secara tidak sadar telah mengebiri semangat perjuangan LK UNM. Jejak histori yang pernah menggambarkan kegagahan bendera orange di masa lam-
Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun adalah kalimat yang sepertinya pantas diberikan buat LK UNM hari ini.
pau perlahan luntur. Tertindas jauh dalam kungkungan birokrasi yang mengkerdilkan ruang gerak mahasiswa yang konon sebagai kiblat gerakan kemahasiswaan di Indonesia. Ini realitas, birokrasi kampus di UNM tidak dapat dinafikkan telah berhasil mengibarkan bendera kemenangan. Agresifitas yang dibalut dalam semangat perjuangan mahasiswa telah mampu mereka belenggu. Mengurung hasil demokrasi dalam sebuah kepentingan hajatan 4 tahun sekali. Innalillahi Wainna Ilahi Rojiun adalah kalimat yang sepertinya pantas diberikan buat LK UNM hari ini. Dan kalimat itu harus dilantangkan di hadapan birokrasi kampus sebagai orang tua yang melahirkan LK secara institusional, bahwa anaknya telah mati di tangan kebijakan orang tuanya sendiri akibat cueknisasi yang dilakukan pada hasil Musyawarah Besar yang penuh demokratis. Terbukti dengan penundaan
gerakan perlawanan kaum muda hingga saat ini, ada hal yang mungkin dilupakan yakni bahwa gerakan perlawanan yang dilakukan dimasa lalu adalah buah dari kesadaran berbangsa dalam melihat realitas negara yang carut marut. Dimulai pada masa kolonial hingga reformasi landasan gerakan tidak mengalami perubahan, yakni perjuangan keluar dalam lilitan kebijakan penguasa yang menindas. Pertanyaannya, apakah hal ini telah dirasakan punggawa LK UNM? Mengapa gerakan perlawanan seakan mati ketika tidak memperoleh legitimasi oleh birokrasi yang notabene sebagai penguasa kampus? Nampaknya inilah titik krusial yang menjadi pekerjaan rumah seluruh mahasiswa serta pemerhati gerakan mahasiswa yang masih peduli terhadap eksistensi LK UNM. Oleh karena itu solusi alternatif yang ditawarkan kini adalah menghadirkan gerakan non-legitimasi birokrasi kampus di LK UNM dalam mengawal amanah MUBES LK UNM, sebab secara de-facto LK UNM telah diakui penetapannya dalam forum tertinggi LK UNM. Kalau pun LK UNM memilih bungkam, maka solusi ekstrem yang mungkin dapat digunakan adalah membubarkan LK UNM saja, dari pada harus memilih diam dalam ayunan birokrasi. Hal ini bisa jadi merupakan langkah paling mujarab dalam memberikan nilai tawar kepada birokrasi atas keseriusan dan komitmetnya sebagai orang tua dalam mempertahankan eksistensi LK yang dilahirkannya secara institusional (meskipun terpaksa karena tuntutan statuta). Jika LK UNM dibubarkan, bukan berarti gerakan mahasiswa UNM turut bubar. Justru dengan terputusnya hubungan koordinasi yang selama ini dibangun harmonis dapat melejitkan gerakan mahasiwa UNM di masa mendatang melalui front ataupun organ-organ gabungan ditingkatan fakultas yang lebih agresif, militan dan radikal tanpa adanya intervensi secara politik maupun emosional oleh birokrasi Innalilahi Wainna Ilahi Rajiun Hidup Mahasiswa Hidup LK UNM Hidup Rakyat. *Pemerhati LK UNM (Mahasiswa Fakultas Psikologi UNM)
J
Opini Anda
Kirimkan opini Anda, maksimal 5000 karakter. Redaksi berwenang memotong tulisan Anda tanpa merubah makna, maksud dan tujuan. Kirim tulisan opini Anda ke email: profesi_unm@yahoo. com dengan subjek Opini Pembaca. Lampirkan foto terbaru Anda. Urai data, ungkap fakta, saji berita
awaban atas pertanyaan yang menjadi judul tulisan ini adalah karena saya kaget melihat kenyataan begitu banyak versi logo UNM yang sebagian besar diantaranya amat buruk kualitasnya ditinjau dari sudut pandang estetika. Bahkan ada yang menurut saya, kualitas artistiknya sudah dapat dikategorikan sebagai najis. Hal ini tentu saja tidak boleh dibiarkan karena logo bagi sebuah lembaga merupakan identitas yang mencerminkan martabat dari lembaga tersebut. Tidak mengherankan jika Garuda Indonesia rela membayar dengan bayaran yang begitu besar kepada perusahaan Amerika untuk mendapatkan logonya yang kita kenal sekarang ini. Awal dari semua ini adalah tukang
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi edisi 155 Maret Tahun XXXV 2012
Profesiana 15
www.profesi-unm.org
Pembobolan FE
TEKA teki pelaku pembobolan ruang Bendahara di Fakultas Ekonomi (FE), (24/02) hingga kini memang masih belum terjawab. Namun sejumlah spekulasi hingga saling tuding justru terus menyeruak di fakultas tersebut. Kepala Pembina Satuan Pengamanan (Satpam) UNM Johannes misalnya, menuding petugas dan kepala bagian keuangan FE, Rahman sebagai dalang kejadian pembobolan. Pasalnya, setelah kejadian, kunci gembok tidak rusak, padahal menurutnya, apabila pelakunya orang luar, pasti kuncinya rusak minimal lecet sedikit. Lebih baik tanya ke Pak Rahman, dia itu kabag keuangan, dia itu tahu semuanya sama anak buahnya, guyon mantan brimob tersebut. Sementara, salah seorang anak buah Rahman, Andi (samaran), justru menuding pencurian di gedung fakultas tersebut murni kesalahan dari Satpam yang berjaga. Menurutnya, Satpamlah yang tidak menjalankan fungsinya sehingga maling bebas masuk. Ia menambahkan, Satpam hanya menjaga posnya tapi tidak menjaga ruangan fakultas. Akibatnya, ruangan tersebut mudah disatroni mal-
mengatakan, tandasnya. Selain itu, PD II FE, Yusuf Ngampo menambahkan, pihaknya sangat menyesalkan kinerja Satpam yang dinilai kurang maksimal. Menurutnya, seharusnya pihak keamanan yang berjaga tidak hanya sekadar tinggal di pos saja tapi berkeliling mengontrol setiap fakultas. Sementara itu, Abd. Azis, Satpam yang berjaga pada malam
kejadian tersebut, membantah jika semua kesalahan harus dialamatkan kepadanya. Apalagi, menurut Azis, mereka telah melakukan pengecekan di malam harinya. Sudah patroli malamnya dan aman, bantahnya. Azis malah menuding, pelaku pencurian di fakultas tersebut kuat dugaan melibatkan orang dalam. Kalau begitu, pertanyaannya, siapa yang patut disalahkan? (Isd/ Amy/ Pr04)
INT
INT
Pembantu Rektor II Bidang Sarana dan Prasarana UNM, Andi Ikhsan menuturkan, tidak hanya FSD yang
demik, Sofyan Salam membantah jika surat tersebut dimaksudkan untuk meminta penghapusan prodi sendratasik. Munculnya surat yang bernomor 2529/UN36/PP/2011 tersebut lantaran prodi sendratasik tidak muncul pada website Dikti. Akibatnya, prodi sendratasik tidak dapat diproses perpanjangan izinnya. Kesalahan tersebut disinyalir berawal dari petugas teknik website Dikti yang mengira prodi sendratasik digantikan prodi seni tari.
Meski yang termaktub dalam surat tersebut, universitas bermasud memohon kepada Dikti agar sendratasik dimasukkan kembali dalam daftar Dikti, namun surat tersebut tetap menjadi polemik. Salah satu dosen Sendratasik, Agussalim meresahkan hal ini. Ia menganggap, adanya surat tersebut mengancam eksistensi sendratasik. Saya menganggap sendratasik ini bermasalah karena adanya surat ke Dikti perihal penghapusan, ujarnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh ketua prodi sendratasik, Khaeruddin. Ia menganggap, surat tersebut bisa bermakna pihak UNM meminta Dikti untuk menghapus prodi sendratasik. Meski isi yang termaktub di dalamnya meminta agar Dikti memperbaiki kesalahannya. Namun, tetap saja bisa menimbulkan hal yang tidak diinginkan. Menurutnya, Dikti bisa saja tidak membaca keseluruhan isi surat tersebut kalau sudah melihat perihalnya.
Kalau misalnya sudah menumpuk surat masuk di Dikti, bisa saja hanya perihal dengan yang bertandatangan diperhatikan. Semestinya gunakan kata pengembalian atau apalah, yang jelas jangan penghapusan, tegasnya. Menanggapi kekhwatiran tersebut, Sofyan membantah jika Dikti bisa saja tidak membaca semua isi surat. Dimana ada orang baca surat, tidak nabaca isinya, pungkasnya. (Isd)
Urai data, ungkap fakta, saji berita
16 Persona
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM 154 Profesi edisi 155 Februari Tahun XXXV 2012 Maret
Sultan, S.Pd.,M.Pd
FAJRIANTO - PROFESI