www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 161 September Tahun XXXVI 2012
2 Persepsi
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 161 September Tahun XXXVI 2012
editorial
BAKAL berakhirnya proyek sertifikasi guru di tahun 2014 melahirkan kembali jalur-jalur untuk membuka peluang bagi sarjana untuk menjadi guru yang bergaji tinggi. Dengan dibukanya Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan diberlakukannya di tahun 2013, maka para calon guru tidak perlu lagi berurusan dengan sertifikasi usai pengangkatan mereka menjadi guru. Pasalnya, lulus PPG sudah dijamin akan memperoleh sertifikat pendidik. Otomatis, Tunjangan Profesi Guru (TPP) yang selama ini didam-idamkan oleh para pendidik akan terkucur keluar dengan sendirinya. Hal ini pulalah yang membuat profesi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa semakin banyak diminati beberapa tahun belakangan. Bagaimana tidak, gajinya dapat double. Hanya saja, untuk menjadi seorang guru itu tidak lantas semudah membalikkan telapak tangan. Nyatanya, pemberlakuan PPG semakin memperpanjang jalan sarjana untuk menjadi seorang pendidik professional. Masih ada tambahan waktu lebih dari dua tahun lagi bagi
Padahal, sebelumnya guru-guru yang terlahir dari rahim LPTK yang sama malah jauh lebih profesional dibanding yang ada saat ini. Lantas, tak ada salahnya jika dicurigai bahwa ini hanyalah sebuah proyek pendidikan yang berguna memperkaya golongan tertentu. Belum lagi, sejumlah aturan yang malah memberatkan peserta disetiap program yang ada. Bahkan, ada aturan yang tidak memperbolehkan menikah terlebih dahulu. Terlalu mudah UNM dimasuki dengan aturan-aturan yang seharusnya dikaji terlebih dahulu. Ataukah memang kampus pencetak generasi Oemar Bakrie ini adalah kampus labil? yang kapan saja bisa berubah. Begitu susahnya menjadi guru sekarang, awalnya terpikir setelah selesai 4 tahun di kampus, sudah bisa diakui jadi guru. Namun, miris masih banyak deretan-deretan waktu yang mesti dilewati. Bahkan, hampir menyamai waktu perkuliahan. Semoga, sivitas UNM bisa berpikir lagi mengenai aturan pemerintah ini. (*)
Profesi 107.9 FM
Tabloid Profesi dapat juga dibaca di:
SMS Pembaca
085341582xxx Salam...kawan2 profesi. Tolg tanyakan di perpustakaan unm. kenapa pengaturan bukunya berantakan? Pusing mahasiswa cari buku. Jawaban: Drs. Subair, M.Phil., Ph.D. (Kepala Perpustakaan UNM) Itu karena ulah sebagian pemustaka yang sering memindahkan buku sembarangan. Selain itu perpus unm belum memiliki sistem informasi perpus berbasis komputer. Selebihnya kecepatan pegawai mengatur ulang buku lambat karena usia mereka yang sudah lanjut. Mudah2an bisa diantisipasi dlm waktu singkat.
www.profesi-unm.org
Redaksi menerima saran, dan kritikan dari mahasiswa atau birokrat UNM. Kirim saran dan kritikan Anda ke:
SMS Email Twitter Facebook : 0852 9938 5780 | 0852 5592 7221 : profesi_unm@yahoo.com : @Profesi_Online : LPPM Profesi UNM
ms s
Nama yang tercantum berikut sudah tidak lagi terdaftar sebagai anggota LPPM Profesi UNM.
Pelindung: Arismunandar Penasihat: Sofyan Salam, Nurdin Noni, Heri Tahir, Eko Hadi Sujiono, Kamaruddin, Baliana Dewan Pembina: Abdullah Dola,Asia Ramli Prapanca, Hazairin Sitepu,Anshari,Akbar Faisal, MukhramalAzis, Uslimin,Ammas D R, Fachrudiin Palapa,Abdul Wahid Nara, Husain Rasyid, SyamsuddinYoko, Rusli Siri, MakmurAbdullah, Fitriani Rachman. Pemimpin Umum: SahrulAlim Sekretaris: Fajrianto Jalil Bendahara: Nurjanna Jamaluddin Divisi Penerbitan: Asri Ismail (Pemimpin Redaksi) Divisi Online: Imam Rahmanto (Kepala Divisi) Divisi Penyiaran: Andini Ristyaningrum (Station Manager) Divisi Penelitian dan Pengembangan: Fahrizal Syam (Kepala Litbang) Tabloid Mahasiswa PROFESI diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan dan Penyiaran Mahasiswa (LPPM) Profesi Universitas Negeri Makassar STT : 1635/SK/Ditjen PPG/1990. Penanggung Jawab: Sahrul Alim, Pemimpin Redaksi : Asri Ismail, Sekertaris : Fajrianto Jalil, Bendahara : Nurjanna Jamaluddin, Kepala Penyiaran: Andini Ristyaningrum, Kepala Online: Imam Rahmanto, Kepala Litbang: Fahrizal Syam, Redaktur: Sutrisno Zulkifli, Rukmana Mansyur, Muhammad Ilham, Sudarmi Reporter: Azhar Fadhil, Muhammad Yasir, Ary Utary Nur, Susi Amriani, Nur Lela, Yeni Febrianti, Hessi Kumalasari, Muhammad Ilham Nur, Syamsul Alam, Fatma Husni, Fadillah Dwi Octaviani, Fotografer: Rizki Army Pratama, Layouter/Grafis: Khaerul Mustaan, Manager Sirkulasi dan Iklan: Sugianto Redaksi LPPM Profesi UNM : Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lt I Rektorat Lama, Gunung Sari Universitas Negeri Makassar (UNM) atau Kompleks Jl. Dg. Tata Raya, Kompleks Hartaco Indah Blok IV AB No.1, Telp. (0411) 887964, e-mail: profesi_unm@yahoo.com, website: www.profesi-unm.org
Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun.
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 161 September Tahun XXXVI 2012
Snapshot
Mozaik 3
www.profesi-unm.org
FOTO: RIZKI-PROFESI
SALAH Mobil salah satu dosen jurusan Geografi yang didesain untuk TEMPAT mengkampanyekan salah satu calon Gubernur Sulawesi
Selatan. Disinyalir salah satu dosen itu menjadi pendukung parpol. Padahal tidak seharusnya unsur-unsur politik masuk ke dalam kampus.
Subaer sebagai pembimbing penelitian Fisika Material dan Jasruddin selaku dosen Fisika UNM. Kaharuddin selaku ketua panitia kegiatan tersebut mengatakan bahwa semua materi yang disajikan dalam seminar tersebut merupakan buah pemikiran dari panitia seminar. Materi-materi tersebut mendukung keberadaan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Ia yang menjabat sebagai Pembantu Dekan III FMIPA juga menegaskan bahwa kurikulum Fisika yang akan datang harus mempunyai hubungan dengan dunia kerja yang selalu berkembang. (Tar)
Beda halnya dengan Badrunsyah, ia mengatakan, seseorang mahasiswa harus memanfaatkan peluang. Dulu kalau saya mau makan buah, saya berteman dengan penjual buah, maka saya bisa makan buah, kalau saya mau makan kue, saya membantu teman saya yang berjualan kue, maka saya bisa makan kue juga, tuturnya. Selain itu ia menyarankan, seorang mahasiswa harus memiliki banyak bidang ilmu. Saya mengikuti pelatihan jurnalistik bukan saya ingin menjadi jurnalistik, saya ikut pelatihan menulis karya ilmiah bukan saya ingin menjadi seorang penulis, melainkan ingin memanfaatkan semua bidang ilmu itu, karena saya yakin itu akan bermanfaat untuk saya, paparnya. Selain kisah-kisah inspiratif dari ke tiga tokoh tersebut , banyak pula kejutankejutan yang diberikan panitia baik kepada para narasumber maupun para audiens. Talkshow pun ditutup dengan iringan gitar akustik dan nyanyian dari band lokal yang turut diundang memeriahkan talkshow dengan tema tantangan dan peluang meraih impian. (Rap)
TEDUH. Suasana rindang di sekitar masjid Ulil Albab seringkali dijadikan mahasiswa sebagai tempat bersantai.
RIZKI-PROFESI
ramai suasana saat itu di masjid Ulul Albab. Halaman masjid yang rindang, diteduhi oleh beberapa batang pohon, menjadi salah satu faktor pendukung yang membuat mahasiswa gemar berlama-lama disana, entah untuk sekedar melepaskan penat sambil menikmati dawet yang dijual, ataupun untuk bercengkrama dengan teman-teman kampus sambil mendiskusikan tugas perkuliahan. Tidak hanya dihalaman masjid. Pelataran depan pagar masjid menjadi sasaran beberapa penjual untuk memamerkan aksesori-aksesori dagangannya. Tidak pelak hal ini mengundang mahasiswa-mahasiswa
yang usai mengerjakan shalat untuk singgah, walaupun hanya sekedar melihat-lihat dagangan yang dipamerkan. Seperti itulah suasana siang di Masjid Ulul Albab, kampus UNM Parang tambung. Ketika adzan zuhur berkumandang mahasiswa-mahasiswa muslim bergegas menuju masjid. Tidak hanya untuk melaksanakan kewajiban sebagai muslim, masjid Ulul Albab telah pula berfungsi ganda sebagai tempat mahasiswa sedikit melepaskan penat, dan mengonsumsi makanan untuk mengisi kembali energi sebelum kembali bertempur dalam kelaskelas perkuliahan. Saat waktu menunjukkan pukul 14.00 Wita, halaman masjid berangsur-angsur mulai sepi. Mahasiswa yang berkerumun, secara berkelompok ataupun perseorangan mulai beranjak meninggalkan pelataran masjid untuk kembali melanjutkan aktifitas akademisnya. Mungkin karena suasananya yang adem, beberapa mahasiswa yang berkelompok ataupun perseorangan memilih untuk sedikit berleha-leha di masjid sambil menunggu waktu perkuliahan berikutnya, ataupun untuk mengerjakan tugas dengan teman-teman kelompoknya. tenangki disini,
jadi bisa fokus kerjakan tugas. Ada juga penjual makanan, jadi kalau lapar, bisa langsung beli saja makanan. Maba (Mahasiswa baru, red) ka juga kak, jadi belum terlalu ditau tempat-tempat lain untuk kerjakan tugas, demikian papar salah satu mahasiswa yang sedang sibuk mengetik dengan teman-teman kelompoknya di bawah salah satu pohon di depan masjid Ulul Albab. Tanpa sadar suasana di masjid Ulul Albab terbangun seperti atmosfir masjid zaman Rasullullah SAW, dimana masjid tidak hanya sekedar menjadi tempat peribadatan. Masjid zaman rasulullah merupakan pusat institusi sosial umat yang turut berperan dalam bidang ekonomi dan pendidikan. Masjid Ulul Albab, sebagai tempat beribadah mahasiswa-mahasiswa kampus UNM Parang tambung dengan kederhanaannya, telah mewakili hal tersebut. Mahasiswa tak hanya menginjakkan kaki disana untuk beribadah, beberapa malah bertujuan utama untuk mengganjal perut setelah sesiangan penuh menerima materi perkuliahan, yang lain memilih duduk-duduk dibawah pohon sambil bercerita dengan temannya, entah itu masalah akademis ataupun sekedar bersilaturahmi membangun keakraban. (*)
Urai data, ungkap fakta, saji berita
4 Suplemen
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 161 September Tahun XXXVI 2012
KATA MEREKA
DJMTD 2012 menurut saya sangat baik, karena pematerinya sangat kompeten di bidang jurnalistik. Sukses Profesi..!!!
DJMTD sangat membantu saya dalam menambah pengetahuan saya tentang dunia jurnalistik. Saya jadi bisa percaya diri berbicara di depan forum. Terima kasih profesi. Nur Hijrayanti Habil - FSD
MINAT untuk bergelut di bidang jurnalistik saat ini memang telah berkembang. Tidak hanya media umum saja yang dapat mencetak dan menjadi wadah untuk seorang jurnalis handal, namun kampus pun bisa dijadikan tempat untuk menempa dan mengasah bakat menjadi seorang jurnalis. Melihat kondisi yang demikian maka Lembaga Penerbitan dan Penyiaran Mahasiswa (LPPM) Profesi Universitas Negeri Makassar (UNM) FOTO: RIZKI mengadakan Diklat jurnalistik Mahasiswa Tingkat Dasar (DJMTD) 2012. DJMTD 2012 merupakan bentuk apresiasi LPPM Profesi terhadap semangat mahasiswa yang ingin menjadi jurnalis. Agenda tahunan ini nyatanya memang menjadi wadah mahasiswa yang benar-benar ingin merasakan atmosfir jurnalistik. Itu terlihat dari peningkatan jumlah peserta DJMTD, dari tahun sebelumnya yang berjumlah 71 peserta menjadi 100 peserta pada tahun ini. Dengan mengusung tema Merintis Jurnalis Kritis dan Analitis pelatihan yang yang berlangsung selama empat hari yakni 47 Oktober 2012 ini menjadi momen yang sangat berharga bagi para peserta. Berbagai materi seputar jurnalistik disuguhkan secara menarik dalam Diklat ini. Menurut ketua panitia, Rizk Army Pratamai, digelarnya DJMTD 2012 LPPM Profesi UNM
gan losari dan benteng roterdam guna mempraktekan hasil pemberian materi yang mereka dapatkan didalam ruangan. Selain pemberian materi dan investigasi, peserta juga diajak mengunjungi berbagai media guna menambah wawasan. Setelah tiga hari melakukan aktifitas kini saatnya peserta di ajak menikmati sejuknya udara bantimurung. Namun tidak hanya berwisata ria, di lokasi wisata peserta melakukan presentasi buletin yang dibua. Walaupun harus rela begadang sampai larut, hal tersebut tidak menyurutkan semangat peserta mengikuti rangkaian kegiatan DJMTD. Selama empat hari para peserta telah di tempa dalam DJMTD, berbagai pengetahuan mengenai jurnalistik telah mereka dapatkan. Selaku Pemimpin Umum LPPM Profesi, Sahrul Alim pun berharap generasi Profesi bisa menjadi bibit unggul di bidang jurnalistik. Harapan besar saya semoga dengan DJMTD citacita LPPM Profesi merintis jurnalis kritis dan analitis dapat terealisasi, sehingga profesi memiliki bibit unggul dalam bidang jurnalistik, terangnya. (*)
IST.
Secara konsep keseluruhan, kegiatan DJMTD sangat baik dan menarik dari segi materi dan panitia pelaksananya.
Wahyu Tri Prawira - FIS Banyak ilmu mendalam tentang jurnalistik yang saya dapatkan. Saya tidak menyesal meluangkan waktu empat hari full untuk DJMTD, karena banyak hal yang bermanfaat terlebih lagi bisa menambah teman. Nina Hafidza - FPsi Sangat bagus. DJMTD telah memperkenalkan aku pada keluarga baru yang sangat kompak. Terima kasih kepada panitia yang telah menggelar kegiatan sebaik ini. Andi Abdul Rahman - FIK
Pejabat Bayangan
BEBERAPA panitia dan steering committe didaulat menjadi pejabat sehari. Ada yang bertindak sebagai Rektor, PR I, Kepala BAAK, Ketua Jurusan, dan Kepolisian. Hal itu dimaksudkan untuk menambah keterampilan wawancara dan menulis berita sebelum terjun langsung menemui pejabat yang asli kelak. (*)
mengharapkan adanya penerus tongkat estafet lembaga yang memiliki pemikiran kritis dan analitis dalam mengelola isu-isu kisaran kampus UNM sesuai dengan tema yang di usung dalam DJMTD tahun ini, tuturnya. Sejalan dengan tema yang di usung pada pelatihan DJMTD 2012, untuk membentuk nalar berfikir yang kritis dan analitis maka para peserta DJMTD tidak hanya dibekali materi dalam ruangan, namun mereka juga diberikan tambahan materi luar ruangan dengan melakukan kegiatan invstigasi. Dalam investigasi peserta ditempatkan dibeberapa lokasi seperti, monument mandala, jalan nusantara, anjunUrai data, ungkap fakta, saji berita
FOTO: RIZKI
SAAT melakukan kunjungan media di Radio Venus FM, terdapat kepanikan dari panitia khususnya ketua panitia, Rizki dan pendamping panitia, Andini. Udara yang pengap saat kunjungan di radio venus membuat
penyakit asma yang di derita salah satu peserta kambuh. Sontak Rizki dan andini panik menghadapi peserta tersebut. Pasalnya mereka berdua tidak tahu harus berbuat apa, untung terdapat peserta DJMTD yang meru-
Panik
pakan sepupu dari peserta yang asma tersebut. Ia pun menjelaskan bahwa sepupunya memang sering mengalami hal seperti itu. Akhirnya, mau tidak mau demi kesehatannya panitia memulangkan peserta tersebut. (*)
Profesi FM - 107.9 MHz
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 161 September Tahun XXXVI 2012
Reportase Utama 5
www.profesi-unm.org
Oemar Bakrie
Jalan
Makin Panjang
Dengan begitu, untuk menjadi guru tidak cukup dengan ijazah S.Pd saja, melainkan harus dilengkapi dengan ijazah kelulusan PPG yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK). Universitas Negeri Makasar (UNM) sebagai salah satu dari LPTK yang ada di Indonesia dipastikan akan menjalankan program tersebut di tahun 2013. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa guru dan dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Prinsip tersebut mengadopsi seleksi dokter untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) . Pembantu Rektor Bidang Kerja Sama, Eko Hadi Sujiono menjelaskan, agar diterima menjadi dokter PNS, pelamar atau pendaftar tes CPNS tak bisa hanya bermodalkan ijazah sarjana kedokteran (S. Ked). Namun, mereka juga harus mengikuti pendidikan profesi dokter selama satu tahun baru bisa menjalani profesinya sebagai seorang dokter. Tidak berbeda dengan PPG, sarjana yang telah bergelar S.Pd usai menjalani masa PPG akan mengantongi sertifikat sebagai guru PNS dan menerima Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) sebagai guru bersertifikasi. Seperti yang ditegaskannya, maka dimungkinkan alumni S1 kependidikan maupun non-kependidikan untuk mengikuti PPG. Hanya saja perlakuan PPG antara kependidikan dan non-kependidikan itu dibuat berbeda, tuturnya. Ia melanjutkan, sarjana nonkependidikan yang akan melanjutkan ke PPG nantinya harus menjalani matrikulasi terlebih dahulu sebelum bisa menjalani masa-masa pendidikan profesi. Matrikulasi dimaksudkan untuk menyetarakan pengetahuan mengenai paedagogik pendidikan yang dimiliki sarjana non-kependidikan dengan jurusan kependidikan. Matrikulasi sendiri dilangsungkan selama setahun. Setelah lulus matrikulasi itulah nanti baru dia (non-kependidikan, red) bisa ikut PPG, tambah Eko yang juga merupakan Ketua P3G UNM. Akan tetapi, menurut pakar pendidikan dari UNM, Suparlan Suhartono, waktu yang dibutuhkan untuk sarjana non-kependidikan mempelajari paedagogik pendidikan dan kompetensi guru tidak cukup selama satu tahun. Mengajarkan kompetensi-kompetensi guru itu tidak cukup hanya setahun.
Profesi guru semakin diburu. Kedudukan para sarjana kependidikan kemudian terancam dengan kehadiran program PPG yang membebaskan sarjana non-kependidikan menjadi seorang guru. Melaluinya, semua prodi bakal bersiap-siap merengkuh keuntungan melalui profesinya sebagai guru.
GURU
memperoleh sertifikat pendidik memperoleh sertifikat pendidik PPG SM-3T (syarat awal untuk PPG) Lulus sarjana
Profesi FM - 107.9 MHz
Sedangkan bagi mahasiswa kependidikan sendiri, mereka butuh waktu sampai 4 tahun lamanya agar bisa lulus sebagai S.Pd, tukasnya. Ia menganggap, jika alumni non-kependidikan juga ingin menjadi guru di bidang studi yang ditekuni oleh alumni kependidikan, maka buat apa kependidikan diadakan. Kalau begitu dihapuskan saja prodi kependidikan! tegasnya. Hal serupa disampaikan pula oleh dekan FMIPA UNM selaku pengamat pendidikan, Hamzah Upu. Ia menegaskan tidak pas sebenarnya jika dari non-kependidikan hanya setahun saja mempelajari sudah mau jadi guru. Segala hal yang dibutuhkan mengenai kependidikan tidak cukup hanya dijalani satu tahun. Banyak hal yang mesti dipelajari; masalah perkembangan anak, cara mengajar, metode mengajar, termasuk pula beberapa kompetensi guru yang mesti dimiliki oleh calon pendidik, paparnya. Tiga tahun lalu, menurutnya, malah sempat diwacanakan bahwa semua prodi kependidikan dihapuskan dan diganti dengan prodi ilmu murni dan ditambah dengan pendidikan satu tahun untuk mengajar. Akan tetapi, tentu saja usulan tersebut ditolak mentah-mentah. Tidak mungkin kalau yang seperti itu diberlakukan di kampus eks IKIP ini, sanggahnya. Jika dilihat sepintas lalu, ini sebenarnya merupakan tamparan bagi LPTK. Mereka ditantang untuk menghasilkan guru yang lebih profesional. Melihat hasil uji Kompetensi Guru (UKG) yang anjlok baru-baru ini mengindikasikan bahwa lulusan dari kependidikan pun ternyata masih belum mumpuni di bidangnya masing-masing. LPTK dianggap gagal mencetak tenaga-tenaga pendidik yang kompeten. Ini tamparan bagi universitas yang mengeluarkan sertifikat pendidik, seperti UNM, tutur Salam yang merupakan salah seorang dosen Bahasa Indonesia, praktisi dunia sertifikasi guru.
PPG Kolaboratif
PPG SM-3T (syarat awal untuk PPG) Matrikulasi (penyetaraan pengetahuan) Lulus sarjana
Jalan lain bagi sarjana non-kependidikan untuk bisa menjadi guru adalah melalui PPG Kolaboratif yang akan dijalankan di bulan oktober ini. Melaluinya, pemerintah membuka jalan untuk menjadi guru di sekolah-sekolah kejuruan. Prodi-prodi yang di luar LPTK yang relevan dengan bidang studi yang dibutuhkan itu diwajibkan untuk menjalani matrikulasi terlebih dahulu sebelum bisa disetarakan dengan prodi-prodi yang dibutuhkan, yang kemudian baru bisa menjalani PPG untuk dipersiapkan menjadi guru. (tim)
Urai data, ungkap fakta, saji berita Urai data, ungkap fakta, saji berita
KEPENDIDIKAN
NON-KEPENDIDIKAN
6 Reportase Utama
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 161 September Tahun XXXVI 2012
Daftar program studi yang dibutuhkan untuk guru-guru SMK dan prodi yang relevan untuk matrikulasi penyetaraan ke bidang studi tersebut. (PPG Kolaboratif)
No.
1.
DIKARENAKAN beberapa jurusan non-kependidikan juga bisa mendaftarkan diri sebagai guru melalui PPG kolaboratif, maka dikhawatirkan persaingan untuk menduduki tahta sebagai pahlawan tanpa tanda jasa di Indonesia semakin tajam. Tidak menutup kemungkinan, sarjanasarjana non-kependidikan bakal lebih berkompeten menjadi seorang guru ketimbang sarjana berlabel S.Pd. Menurut Suparlan, bisa dibayangkan apabila program PPG dijalankan, akan banyak menghasilkan guru-guru instan yang sebelumnya tidak dipersiapkan menjadi guru. Lulusannya pun belum tentu profesional dalam mendidik. Apabila hal ini dibiarkan berlarut dunia pendidikan, Indonesia tidak akan pernah berkembang. Kalau soal mengajar, mungkin non-kependidikan malah lebih hebat. Akan tetapi, yang dibutuhkan dalam perkembangan pendidikan kan bukan hanya kemampuan mengajar, namun juga menekankan pada kemampuan mendidik, jelas dosen Fakulltas Ilmu Pendidikan ini. Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Sulsel, Ramli Rahim malah
Bidang studi
Teknik pendingin dan Tata Udara
2.
3.
Teknik Perkapalan
4.
Teknologi Tekstil
5.
Teknik Grafika
untuk tidak menikah. Eko menganggap, alumni-alumni yang telah menikah ketika mengikuti program SM-3T nantinya hanya akan menimbulkan masalah. Kita tidak ingin repot mengurusi kalau ada yang hamil, canda dosen Fisika ini. Suparlan kemudian sangat mengapresiasi pelaksanaan SM-3T seperti itu dibandingkan dengan memaksakan non-kependidikan untuk menjadi guru. Ia menganggap, guru memang sudah seharusnya mampu mendidik sumber daya manusia dimanapun dan kapanpun. Kalau sarjana kependidikan yang mengajar dan di-PPG-kan, itu wajar. Tapi kalau non-kependidikan, itu tampaknya butuh waktu yang tidak sebentar, aku salah satu guru besar Fakultas Ilmu Pendidikan ini. Setelah para calon guru itu selesai mengabdikan diri selama setahun di daerah-daerah terpencil, maka mereka sudah siap untuk mengikuti PPG selama satu tahun. (tim)
6.
Geologi Pertambangan
7.
Pariwisata
8.
9.
10.
Teknik Otomotif
11.
TIK
12.
Lulus persyaratan/ administrasi Alumni kependidikan dari prodi terakreditasi Tes TPA, Tes Akademik, Tes Kemampuan Bhs. Inggris (secara nasional) Tes wawancara, bakat minat keguruan/ motivasi Pra-kondisi Penugasan 1 tahunke daerah 3T
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 161 September Tahun XXXVI 2012
Info Akademik 7
www.profesi-unm.org
KABAR gembira bagi mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), terkhusus bagi mahasiswa yang sudah semester akhir alias sudah tidak ada mata kuliah lagi. Pasalnya, pusat Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNM kembali dipercayakan untuk menerima sebanyak 120 mahasiswa untuk terjun langsung mengikuti kegiatan KKN Pendampingan. Tak tanggung-tanggung mahasiswa yang mengikuti program ini akan digaji tiap bulannya. Hal ini dibenarkan Rusyadi selaku ketua pusat KKN. Menurutnya, program ini merupakan intruksi langsung dari kementerian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud) untuk mahasiswa mengikuti kegiatan profesi sebagai calon guru di setiap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Memberikan peluang kepada mahasiswa tingkat akhir untuk melaksanakan kegiatan profesi disetiap SMK, ini dikhusus memang untuk SMK sesuai kompetensinya, ucap Dosen Jurusan Teknik Otomotif ini. Selain itu, pendampingan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih mengembangkan ilmunya. Apalagi, guru SMK sekarang masih kurang. Mahasiswa itu kesekolah sama PPL tapi waktu yang lama dan lebih serius,dan ini gratis sama sekali tidak dipungut biaya ujarnya. Lanjut Rusyadi, untuk tahun ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan. Adapun mahasiswa yang dibutuhkan semua keahlian keteknikan, dan beberapa jurusan yang adaftif seperti matematika, biologi, akuntansi, dan ekonomi serta bahasa Inggris. Meski pendaftaran sudah ditutup pada tanggal 30 September lalu.
MENGAJAR. Salah seorang mahasiswi KKN Terpadu mengajar di dalam kelas. Ke depannya, akan diadakan KKN Pendampingan bagi SMK yang memberikan gaji bagi mahasiswa-mahasiswa pesertanya.
IST.
Namun, pria yang baru beberapa bulan menjabat ketua pusat KKN ini kembali menawarkan bagi siapa saja mahasiswa yang mau ikut termasuk yang baru saja menyelesaikan studinya akan diberikan kesempatan lagi. Langkah ini diambil karena adanya penambahan wilayah untuk kegiatan ini. Sebelumnya kan hanya Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Tapi, ada tambahan wilayah yakni Sulawesi Tengah. Kalau sekiranya ada sarjana baru yang selesai ini yang berminat sesuai bidang studi itu bisa ikut. Insya Allah Oktober ini sudah berangkat, terang alumnus doktor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini.
Senada dengan Rusyadi, ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM), Muhammad Ardi juga membenarkan. Ardi mengatakan mahasiswa yang mengikuti kegiatan pendampingan ini akan mengabdi selama lima bulan di tiap sekolah nantinya. Tak hanya itu, untuk dana insentif juga akan dibagikan tiap bulannya. Hanya saja, untuk jumlahnya gajinya ditentukan berdasarkan tempatnya. ya untuk Sulsel Rp750 ribu perbulan, untuk Mamuju Rp900 ribu dan untuk Sulawesi Tengah Rp1,2 juta perbulan, itu rencananya, ungkap guru besar Fakultas Teknik (FT) ini. (Asr)
PENGGUNAAN media sebagai alat politik praktis kini jadi tren para elit. Bukan hanya sekadar isu, ini terlihat dari mediamedia nasional yang banyak dipegang oleh pemegang saham yang ternyata dari kaum elit birokrat itu, terutama di media
Tabloid Mahasiswa UNM Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 161 Profesi Edisi 159 Spesial Pengumuman PMBM September Tahun XXXVI 2012 Juli Tahun XXXV 2012
dari asumsi. Karena ketika di lapangan asumsi tidak berlaku lagi. Fakta yang akan melawan asumsi yang ada, ketika itu bertolak belakang. Nah, saat berita disiarkan tinggal masyarakat yang menilai, tergantung taraf intelektual yang mereka miliki. Juga ini dilihat dari wartawan yang mampu menganalisis. Itulah fungsinya, wartawan harus paham benar kejadian dan punya pengetahuan yang jauh lebih tinggi. Apalagi informasi yang ia terima yakni pesan yang akan disampaikan ke masyarakat. Lalu, bagaimana berita yang telah diatur alurnya? Tidak, berita itu layaknya penelitian. Dia punya hipotesis yang patut kita teliti kebenarannya. Hipotesis itu apa? Yakni inspirasi gerakan. Nah, untuk menentukan hipotesis itu benar atau salah, dimana? Jelas di penelitian. Dalam lingkup mahasiswa, pers kampus kadang mengalami proses seperti ini, menurut Anda solusi yang tepat itu apa? Yah makanya, kembali lagi itulah fungsinya dialog. Harus dibicarakan karena segala sesuatu tidak pernah luput dari solusi. Sekali lagi fungsi dari media pers kampus bukan menberitakan sesuatu benar atau salah atau mencari siapa benar dan salah. Melainkan melatih bagaimana pers mahasiswa itu mengatasi persoalan dan menemukan jawaban dari hak veto. Ketika itu bisa, pers mahasiswa bisa berdiri sesuai garis yang mereka miliki. Tak harus terintervensi oleh kepentingan apapun.(*)
BIODATA
Nama : Suryopratomo Panggilan : Tommy TTL : Bandung, 12 Mei 1961 Pendidikan: S1 IPB S2 IPB Pekerjaan`: Wartawan harian Kompas (1987) Wakil kepala desk olahraga harian Kompas (1991) Wakil kepala desk ekonomi harian Kompas (1992) Kepala desk olahraga (1995) Wakil redaktur pelaksana (1998) Redaktur pelaksana (1999) Pimred kompas (2000) Direktur pemberitaan Metro TV (sekarang)
Kalau ternyata pemberitaan yang diangkat sarat akan politik, bagaimana? Kepentingan politik dalam media pasti ada. Tapi kalau dia menggunakan politik dengan cara yang praktis, itu tidak. Politik yang dilakukan media adalah politik demi kepentingan masyarakat besar yakni politik negara. Jadi media itu bukan milik kelompok melainkan milik masyarakat. Jadi yang ingin bertahan, dia harus mementingkan kepentingan masyarakat. Lalu bagaimana pandangan Anda, ketika media itu dipegang oleh para politikus yang tak dipungkiri punya kepentingan? Itu hal yang wajar, tapi kembali lagi, media punya proses panjang dalam hal memuat berita atau hal-hal yang disiarkan, seringan apapun itu. Benarkah dalam pemberitaan media, frame berita telah dibentuk dan diantar ke lapangan hingga fakta yang hadir sesuai yang diinginkan media? Media itu proses, dia tidak berangkat
FOTO: IMAM-PROFESI
Bagaimana kondisi perempuan dalam kancah perpolitikan seperti yang Anda geluti? Peran perempuan dalam dunia perpolitikan di indonesia terkadang hanya sebagai pelengkap saja, dan tidak memegang peranan penting. Peran perempuan saat ini memang sudah maju, dan sudah berani terjun ke dunia politik. Meski kini porsi politisi perempuan di legislatif yang tertuang dalam UU 10/2008 mencapai 30 persen, namun tidak mendapat posisi strategis dalam parlamen. Sehingga, politisi perempuan dalam partai politik cukup memprihatinkan, karena meski ada, namun yang berkualitas jumlahnya masih minim. Seperti apa potensi perempuan dalam dunia perpolitikan saat ini? Keterlibatan perempuan dalam dunia perpolitikan adalah suatu keharusan, namun ada beberapa hal yang mesti dimiliki oleh perempuan sebelum terjun dalam kancah perpolitikan, misalnya saja ilmuilmu dasar seperti ilmu politik. Perempuan sebenarnya memiliki beberapa kelebihan yang justru tidak memiliki oleh kaum laki-laki. Misalnya saja, perempuan itu lebih teliti, olehnya dalam keperluan administrasi andil perempuan sangat dibutuhkan. Selanjutnya, perempuan itu lebih cepat tanggap dan peka terhadap berbagai situasi. Kepekaan perempuan akan semakin memudahkan dalam menanggapi berbagai wacana-wacana yang ada. Perempuan sebenarnya memiliki berbagai potensi, hanya saja seringkali hal itu terpendam lantaran merasa bahwa masih ada laki-laki yang dinilai lebih memiliki kapabilitas, Sebagai wakil dari perempuan Indonesia di DPR RI, bagaimana usaha Anda memperjuangkan nasib perempuan?
Yah, dengan memperjuangkan peningkatan kualitas kaum perempuan. Baik itu melalui peningkatan kualitas pendidikan, jaminan sosial dan kesehatan. Saya berusaha agar kualitas pendidikan dan kesehatan kaum perempuan meningkat. Kaum perempuan dapat lebih mengembangkan potensi yang ada di dirinya, sehingga eksistensinya dapat diakui dan disejajarkan dengan kaum laki-laki, Sebagai perempuan yang memiliki peran ganda, yaitu sebagai ibu rumah tangga dan anggota DPR, bagaimanakah manajemen waktu yang ibu gunakan? Sebagai seorang ibu dan juga sebagai istri ada kewajiban yang tidak bisa saya tinggalkan. Saya memang ada pengasuh di rumah, tapi tidak bisa diserahkan sepenuhnya sama pengasuh. Boleh kita sibuk tapi ini tantangan cara strategi membagi waktu, saya punya kehidupan yang besar bekerja buat rakyat namun saya juga harus bisa tetap sebagai seorang istri yang saya jalankan, saya harus membuat satu strategi dengan suami, betul-betul menjadi satu tim dengan suami dan orang yang di rumah, Apakah kesibukan anda di luar mendapat dukungan dari suami? Saya bersyukur diberikan pasangan yang bertindak sebagai suami tapi dia menjadi motivasi, nggak hanya men-support tapi dia juga bekerja, Pesan Anda terhadap generasi masa kini? Untuk kawan-kawan yang dengan ketulusan hati tak sekadar pura-pura berduka atas duka matinya kawan-kawan martir, buat
INT.
kalian yang tak sekadar prihatin dan berduka dan memilih jadi bagian dari perjuangan mereka yang mati untuk pertahankan republik, terima kasih untuk tak lelah terus berjuang, kita ada dalam satu barisan yang sama dengan satu bara, juga teriakan yang sama, rakyat tak boleh melarat di tanahnya sendiri! (*)
BIODATA
Nama : Rieke Diah Pitaloka Lahir : Garut, Jawa Barat, 8 Januari 1974 Karir pendidikan: S-1 di Fakultas Sastra Belanda UI S-1 di Filsafat STF Driyakara, Jakarta S-2 Jurusan Filsafat Universitas Indonesia Karir Pekerjaan: Dosen Filsafat Universitas Indonesia (UI) Anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Anggota Komisi IX DPR RI Pemilik Yayasan Pitaloka yang bergerak di bidang Sastra dan Sosial
Profesi FM - 107.9 MHz
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 161 September Tahun XXXVI 2012
Laporan Khusus 9
www.profesi-unm.org
TAK BECUS
Karut-marut kinerja BEM-Maperwa UNM dalam periode ini, mengindikasi banyaknya lubang yang menenggelamkan kepengurusannya. Sejumlah spekulasi pun bermunculan dan menyudutkan keberadaanya, hingga banyak yang menilai lembaga kemahasiswaan tertinggi di UNM ini tak layak diakui keberadaannya.
KARUT-marut kinerja BEM-Maperwa UNM dalam periode ini, mengindikasi banyaknya lubang yang menenggelamkan kepengurusannya. Sejumlah spekulasi pun bermunculan dan menyudutkan keberadaanya, hingga banyak yang menilai lembaga kemahasiswaan tertinggi di UNM ini tak layak diakui. Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Universitas Negeri Makassar (UNM) periode 2011-2012 segera berakhir dengan akan digelarnya Musyawarah Besar (Mubes) kedua Lembaga Kemahasiswaan (LK) itu November mendatang. Akan tetapi, jika menilik kinerja dari LK tertinggi di kampus orange ini sungguh amat memprihatinkan. Banyaknya kasus kemahasiswaan dan kebijakan birokrat kampus yang tak memihak pada mahasiswa dan Lembaga Kemahasiswaan (LK) tak mampu diselesaikannya menjadi bukti bobroknya kinerja BEM-Maperwa UNM. Pemecatan 19 mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) misalnya. Mereka seakan tutup mata terhadap penindasan yang dilakukan birokrat. Dari awal kasus hingga didepaknya 19 mahasiswa FBS itu, BEM sama sekali tak terjun menjadi mediator apalagi melakukan perlawanan terhadap kebijakan birokrat FBS. Tak ada usaha membela kami, padahal dia yang kami harap, ungkap mantan Wakil Presiden FEMA FBS, Sudarsono. Parahnya lagi, Presiden BEM UNM sendiri, Ahmad Jamir adalah notabenenya mahasiswa FBS yang mestinya punya kepedulian lebih terhadap sejawatnya. Ahyar (sapaan Ahmad Jamir) sepertinya lupa siapa penyokongnya menduduki jabatannya saat ini. Yang usung kan dari FBS, harusnya dia bisa memperjuangkan kami untuk meringankan sanksi temanteman, kesal Sudarsono. Lanjut, Sudarsono, ia mengakui kekecewaannya terhadap BEM UNM. Ia mengatakan BEM tak mampu mengambil sikap dari setiap permasalah yang ada utamanya di FBS. Persoalan ambil sikapnya ini, dia lebih tega melihat kami ditindas, ungkap mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia ini. Ia pun menyikapi kinerja BEM dan Maperwa UNM periode ini tidak sesuai ekspektasi
Profesi FM 107.9 MHz Profesi FM - - 107.9 MHz
yang diharapkan. Tak ada eksen yang bisa diharap, tutupnya. Pantas saja, selama ini BEM UNM sulit menggalang konsolidasi Sembilan Mata Orange. Hal ini disebabkan kurangnya kepercayaan LK fakultas terhadap BEM Universitas saat ini. Misalnya saja Presiden BEM Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Harun Rasyid. Ia mengungkapkan, BEM UNM kurang berempati terhadap LK di bawahnya. BEM Kurang melakukan rapat konsolidasi dengan tiap BEM Fakultas, beber Harun. Lebih lanjut, ia mengatakan BEM Universitas saat ini sedang mati suri. Ini kondisi yang kami lihat, pungkasnya. Harun menambahkan, BEM Universitas harusnya sebagai fasilitator mengawal isu-isu internal. Misalnya pelantikan FEMA FIS yang sampai sekarang belum jelas atau nasib FEMA FBS yang terkatung-katung, harap mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) ini. Belum lagi hak untuk melakukan Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB) masih berada di tangan birokrat hingga kini tak mampu direbutnya. BEM seolah tak berdaya menunjukkan eksistensinya sebagai LK yang patutnya disegani di institusi ini. Parahnya lagi, bukannya terus menggila dengan penolakannya, BEM bersama Maperwa justru telah mengibarkan bendera putih. Buktinya, saat PMB Universitas yang dinamai Rapat Senat Luar Biasa di Celebes Convention Center (CCC), 29 Agustus lalu, mereka andil menyukseskan acara tersebut mengikuti alur birokrat. Padahal, teriakan perjuangan mengembaikan hak PMB ke tangan LK masih bergema di beberapa fakultas. Semisal di Fakutlas Teknik (FT), perlawanan atas penindasan birokrat itu masih belum jua padam. Saat prosesi PMB di FT digelar, 3 September lalu, funsionaris LK FT masih terus menunjukkan sikap perlawanannya. Bahkan, di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), dengan menjalin kesepakatan dengan birokrat fakultas, LK di fakultas tersebut berhasil mengambil alih PMB. Ironi, melihat LK tertinggi yang notabene sebagai motor pergerakan mahasiswa secara massif di kampus orange ini namun justru telah ciut dengan ketidakberdayaan
birokrat. Tunduknya BEM Universitas dengan regulasi birokrasi sungguh amat memalukan. Citra BEM Universitas yang dulu sangat disegani itu kini telah luntur. Ditambah lagi persoalan BEM dan Maperwa UNM dalam mengawal isu-isu besar. Transparansi dana kemahasiswaan, IJazah palsu, pembelian nilai dan skripsi di FIK, tidak dilantinya pengurus Federasi Mahasiswa (FEMA) periode 2012-2013 Fakultas Ilmu Sosial (FIS), pungutan liar tenaga administrasi di beberapa fakultas, adalah sedikit contoh dari deretan problema kampus orange yang hingga kini masih saja belum dikawalnya dengan baik, bahkan tak pernah dijamahnya. PR III: Demo BEM Untuk Lepas Tanggung Jawab Terkait transparansi dana kemahasiswaan dan dana Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB), BEM bersama MAPERWA memang pernah melakukan aksi demonstrasi akan hal ini, September lalu. Namun perlu diketahui juga, sebelum itu BEM sudah melakukan pertemuan dengan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III), Heri tahir membahas hal tersebut. Pertemuan itu diakui Heri Tahir telah menemui titik temu dimana BEM telah memahami dan menyetujui penjelasan darinya. Alangkah herannya Heri Tahir saat BEM dan MAPERWA menggalang massa dan berdemonstrasi di depan Rektorat. Heri Tahir mengakui tak menduga BEM akan melakukan demo tersebut mengingat pertemuan sebelumnya berlangsung secara damai dan tak ada lagi keraguan lagi dari BEM. Maka tak salah jika Heri Tahir mengungkapkan kekecewaannya dengan berujar, aksi demonstrasi transparansi dana kemahasiswaan BEM dan MAPERWA tempo hari itu hanya untuk melepas tanggung jawab. Demonya itu cuma untuk melepaskan tanggung jawab saja, sesal eks Asisten Direktur II Program Pascasarjana (PPs) UNM ini. Turunnya DPP Hanya Klaim Semata Sebuah pernyataan menggelitik Ahmad Jamir saat membacakan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) BEM UNM pada
Pleno II Maperwa UNM di Aula Kolam Renang Bantimurung, Selasa, 25 September lalu. Dana Penunjang Pendidikan (DPP) yang dipungut dari mahasiswa sejak lima tahun silam mengalami penurunan dari Rp3 Juta menjadi Rp2 Juta tahun ini diakuinya adalah hasil jerih payah BEM. BEM UNM memang pernah mempelopori LK se-UNM melakukan aksi penolakan DPP. Sayangnya, itu hanya sekali saja yakni pada 4 Juni lalu. Selebihnya tak pernah lagi ada tekanan terhadap birokrat untuk menyetop pungutan yang tiap tahun disedot dari para mahasiswa baru kampus eks IKIP Ujung Pandang ini. Berikut Petikan Pernyataan Ahyar tersebut. Namun ditengah gelombang ketidakpastian, di tengah amukan badai yang menghampar-hampar, kami bersama dengan kawan-kawan fakultas tetap mencoba menunaikan amanah konstitusi terhadap beberapa regulasi yang terlahir diantaranya aksi penolakan DPP dan berujung pada pengurangan kuota pembayaran mahasiswa baru dari tiga juga menjadi dua juta. Padahal, penurunan tersebut dikarenakan adanya stimulus dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bagi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dalam bentuk Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) sebesar Rp1,5 Triliun untuk 73 PTN. UNM mendapat Rp5,8 Miliar. Dana tersebut memang digelontorkan Kemendikbud untuk mengurangi beban pembayaran mahasiswa. Dana Miliaran tersebut oleh UNM disubsidi ke DPP sebesar Rp1 Juta per mahasiswa. Artinya, UNM tetap mematok DPP Rp3 juta. Hanya saja ditutupi dengan subsidi tersebut sehingga menjadi Rp2 Juta. Tarif DPP diratakan Rp3 Juta semua fakultas disubsidi Rp1 juta menjadi Rp2 Juta saja, ungkap Pembantu Rektor Bidang Akademik (PR I), Sofyan Salam. (baca; Tabloid Profesi Edisi 158 Spesial Pengumuman SNMPTN 2012). Hingga saat ini, tak ada sama sekali kebijakan birokrat menurunkan besaran DPP tersebut seperti yang diklaim BEM sebagai akibat dari aksi penolakannya. Dapat dikatakan pernyataan Ahyar dalam LPJ BEM UNM itu hanyalah bualan belaka.(Tim)
Urai data, ungkap fakta, saji berita Urai data, ungkap fakta, saji berita
10 Laporan Khusus
www.profesi-unm.org
SEONGGOK problema yang menandai karut-marutnya kepemiminan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNM membuat sejumlah Lembaga Kemahasiswaan (LK) kini mempertanyakan eksistensinya. Pengawalan dan kinerja yang tidak terlakasana dengan baik menjadikan BEM UNM kini dipandang sebelah mata. Layakkah BEM UNM tetap ada? Ketua UKM Maphan Rastamu Mustar menyatakan BEM seharusnya lebih memperhatikan masalah internal dulu baru meraba masalah eksternal. Terbukti kegagalan BEM dalam mengawal berberapa kasus yang terjadi di UNM, hingga saat ini belum juga terselesaikan. Kasus pelantikan LK yang di Fakultas Ilmu Sosial saja belum tuntas, beber mahasiswa eksponen 09. Terkait hal tersebut Ahmad Afandi selaku Ketua UKM Seni juga mengakui agak kecewa terhadap BEM peiode 2011-2012 dikarenakan tidak ada prestasi yang dilakukan, bahkan ia menilai kinerja BEM hanya beberapa persen saja. Tidak ada prestasi sama sekali, kinerjanya saja hanya 30 persen, ungkap Cila sapaan akrabnya. Cila hanya berharap agar lembaga eksekutif ini kedepannya dapat sejalan dan sepaham dengan LK tingkat Universitas maupun tingkat Fakultas dan Jurusan terhusus terhadap UKM. Ahmad juga menambahkan, selama kepengurusan BEM periode ini secara umum tidak menunjukkan kinerja yang baik dalam mengawal berbagai persoalan di institusi ini. Yang saya lihat belum ada tindak lanjut dari bem univ mengenai aksi yg kmarin dilakukan (transparansi dana pmb), padahal seharusnya ada pengawalan lagi setelah aksi.Kekurangan ketua BEM sekarang, belum bisa menyatukan 9 mata orange, karena masih kurangnya konsolidasi, terangnya.
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 161 September Tahun XXXVI 2012
Pendahulu Angkat Bicara Eksistensi BEM dan MAPERWA UNM yang jadi sorotan mengundang Presiden BEM dan MAPERWA terdahulu ikut angkat bicara. Kurniawan Sabar, Mantan Presiden BEM UNM Periode 2007-2008. Ia memertanyakan adanya dua faktor lemahnya BEM UNM periode ini. Penyebabnya apakah mereka tidak bekerja dengan baik
BEM UNM Periode 2008-2009, Irfan Palippui turut angkat bicara. Ia mengaku sangat kecewa dengan kepengurusan BEM UNM kali ini. Tak mampunya BEM melawan kebijakan birokrat menjadi bukti kelemahannya. Ia tak berdaya pada dirinya dan kekuasaan sehingga ia tak bisa berjuang, sesalnya. Kekecewaan alumnus Jurusan Bahasa Indonesia ini juga lebih pada citra BEM UNM di mata siviitas yang telah hilang. Sikap yang perrnah dibangun sejak dulu dimusnahkan begitu saja oleh kawan-kawan, geram Irfan. Menurutnya, BEM saat ini menganggap remeh hal itu. Irfan menambahkan ia juga mengomentari kinerja Maperwa. Ia menyatakan Maperwa harus pandai membaca kompleksitas permasalahan yang ada di UNM. Cerdas dalam menggali wacana. Menurutnya, persoalan kaderisasi mesti dianggap serius. Jangan sampai melahirkan kader prematur seperti buah yang dipaksakan untuk masak seperti kader BEM dan Maperwa sekarang ini. Irfan menambahkan, BEM dan Maperwa harus peka pada diri. Malu dong! Atau jangan-jangan tujuannya hanya untuk narsis foto agar fotonya terpampang bahwa pernah menjabat di periode ini? pungkasnya. Menanggapi kritikan itu, Presiden BEM, Ahmad Jamir, mengakui memang terdapat kekurangan pada periode kepengurusannya ini. Ia mengungkapkan setiap periode memiliki sejarah dan kisahnya masing-masing. Memang seperti itulah kondisi LK saat ini, katanya. Terkait pemecatan 19 mahasiswa dan pembekuan LK di FBS, Ahyar menyatakan tak dapat melakukan pembelaan pada mereka lantaran BEM berada pada posisi yang sulit saat itu. Ia mengatakan BEM saat itu belum mendapat legitimasi karena Maperwa UNM yang belum juga dilantik. Sulitnya menggalang massa juga diakui Ahyar. Ia menyayangkan LK tingkat fakultas yang susah untuk bergabung menjadikan kosolidasi sia-sia. Kami juga tidak mampu menyelesaikan suatu masalah kalau teman-teman di fakultas-fakultas tidak mau membantu, keluh mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris ini. (Tim)
mengatakan, sangat tidak masuk akal jika mengadakan kegiatan lagi karena mubes bulan depan. Heri yakin, rencana Jambore LK BEM tesebut tak pernah ada dalam Program kerja BEM. Pasalnya, sejak awal menjabat, ia tak pernah disuguhi oleh BEM terkait jambore LK tersebut. Heri menginginkan tak ada halangan lagi BEM dan Maperwa untuk melangsungkan Mubes sebab jangan sampai kegiatan itu menjadi alasan untuk menunda Mubes. Alhasil, BEM hanya bisa menahan malu pada UKM lantaran tak akan terlaksanannya rencana yang telah disiapkannya itu. Presiden BEM UNM, Ahmad Jamir pun tak dapat berkomentar banyak. Ditanya perihal penolakan PR III, ia malah kebingungan. Bagaimana ya?, tanyanya balik. Mantan Ketua Umum, Korp Suka Rela, Aminuddin menyesalkan sikap BEM yang semaunya saja dalam menentukan kegiatan. Kenapa BEM punya inisiatif seperti itu. Tidak semestinya sebagai lembaga kemahasiswaan tertinggi di kampus melakukan kegiatan seperti semau gue, sesalnya. Menurut Amin, semua sudah ada aturannya saat Mubes terkait pelaksanaan program kerja. Lebih lanjut, Amin mengingatkan kepada BEM agar selayaknya dewasa dalam berlembaga. Dewasa sedikitlah dalam berlembaga. Ingat sebagai lembaga tertinggi BEM mesti hati-hati melangkah, citra loh, harap Amin. (Tim)
SUDUT
+ Jalan Oemar Bakrie Makin Panjang - Banyak proyek pendidikan di dalamnya + BEM-Maperwa UNM Dinilai Tak Becus - Jaga citra dong...! + Badai Bidik Misi
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 161 September Tahun XXXVI 2012
Laporan Khusus 11
www.profesi-unm.org
maupun jurusan terhadap BEM. LK fakultas maupun jurusan yang seharusnya diwadahi oleh BEM justru merasa kurang mendapat perhatian. Hal ini tentunya dapat menjadi cerminan bagi para pengurus BEM yang tak lama lagi akan menanggalkan jabatan mereka. Di sisa waktu kepengurusan mereka, LK menaruh harapan besar kepada BEM untuk melakukan yang terbaik bagi seluruh sivitas UNM khususnya LK yang ada di UNM. Sivitas UNM tentunya tak mengharapkan Ahmad Jamir selaku presiden BEM dicap sebagai pemimpin gagal dalam melaksanakan tugasnya. Mereka terus berharap akan adanya sebuah gebrakan besar yang dapat dilakukan oleh BEM untuk membuat sesuatu yang lebih baik dari hari ini. Dan pastinya. Eksistensi BEM UNM mungkin kita dapat untuk ragukan. Tak optimalnya kerja dan pengawalan kebijakan yang dilakukan selama ini seakan membentuk spekulasi dini kita untuk membekukan juga lembaga tertinggi di kampus Oemar Bakri ini. hal ini juga dapat mengindikasikan bahwa BEM UNM hanya hadir untuk mendongkrak popularitas para pengurusnya, walau tanpa mengetahui esensi dari keberadaan mereka. Keresahan mahasiswa seakan tak mampu untuk diakomodir, terkhusus lembaga kemahasiswaan yang ada di tingkat fakultas, jurusan, dan juga Unit Kegiatan Mahasiswa. Justru yang tidak resah yakni BEM UNM. Berperilaku elegan, tapi tak menunjukkan keresahan. Tak tampil dalam gerakan, juga tak terampil dalam keseriusan kebijakan. Bukti nyatanya telah terurai dari hasil jajak pendapat yang dilakukan ini.
SUMBER: Litbang LPPM Profesi UNM. Sampel diambil tanggal 1-2 Oktober 2012 dari 200 mahasiswa seluruh fakultas yang ada di UNM. Sampel diambil secara acak.
Profesi FM - 107.9 MHz
12 Inovasi
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 161 September Tahun XXXVI 2012
juga mudah dikerja, ungkapnya. Saat ini, di daerah asalnya sudah banyak yang memesan untuk dibuatkan. Sementara dari pihaknya sendiri, diakuinya memiliki teknisi pribadi jika sewaktu-waktu ada yang memesan kepadanya. Terlebih, ternyata tangkai buah Enau itu tidak hanya bisa dibuat menjadi kursi juga bisa dibuat menjadi tempat sampah, atau pas bunga. (Asr/ Tar)
Bakhrani A. Rauf
JIKA sebelumnya tangkai buah Enau hanya dibuang begitu saja setelah diambil isinya. Sekarang mesti diubah pola pikir kita, soalnya ada penemuan baru tentang manfaat tangkai buah Enau. Penemuan ini justru bisa menambah ekonomi keluarga. Selain unik juga mengadung nilai-nilai kearifan lokal. Tangkai Enau ternyata bisa dibuat menjadi kursi antik. Hal ini pertama kali ditemukan Bahkrani A Rauf pada tahun 1985. Saat itu, dosen jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan ini merasa risau melihat tangkai Enau itu hanya terbuang percuma menjadi limbah. Akhirnya ia berinisiasi menjadikan tangkai yang buahnya biasa menjadi salah satu bahan untuk buat es cendol diolah menjadi sesuatu yang berguna dan bernilai ekonomi. Saya kan dulu melihat tangkai Enau
MEMBUAT. Bakhrani melatih masyarakat mengkreasikan enau menjadi kursi yang ramah lingkungan. Pelatihan IPTEKS bagi masyarakat tersebut dilaksanakan olehnya ketika KKN di beberapa desa.
Wijaya
SELAMA ini, untuk memberi pengawetan pada ikan, nelayan atau pengusaha menggunakan es. Bahkan, ada pula yang sampai menggunakan formalin dan boraks. Namun kini, telah ada pengawet alami yang bisa menjadi alternatif yang berasal dari bahan organik, yakni pengawet alami dari asap cair bambu. Wijaya, dosen jurusan Kimia penemu pengawet ini, melakukan penelitian pada bambu yang mampu menghasilkan asap cair yang bisa dijadikan pengawet alami. Asap cair ini dihasilkan dari proses pembakaran dengan bantuan udara. Asap cair ini teridentifikasi mengandung senyawa kimia potensial, seperti asam asetat, keton, aldehid, serta asam karboksilat. Setelah teridentifikasi, dilakukan uji anti jamur. Dari hasil pengujian ini dilakukan pengujian untuk membandingkan beberapa sampel.
SEBAGAI bukti pengabdiannya kepada sekolah yang menjadi tempat mereka mengaplikasikan ilmu yang didapat selama di bangku kuliah. Beberapa peserta Sarjana Mengajar di Daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (SM-3T) berinisiatif membuat buku yang berisikan kisah-kisah perjuangan mereka (peserta SM3T, red) selama di daerah yang mereka tempati. Sebuah buku yang berjudul Pertaruhan Siri Kami untuk Bumi Sirih Pinang menjadi persembahan akbar dari peserta SM3T UNM yang berdomisili di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Akhiruddin, sebagai Inisiator utama dalam pembuatan buku ini mengatakan motivasi ini dihadirkan untuk mengajak kepada seluruh warga Indonesia terutama sivitas UNM agar peduli pada kondisi sekaligus bahan referensi untuk upaya penanganannya. Buku ini berisikan perjalanan dan proses SM-3T UNM Sumba Timur dalam mengakselerasikan pendidikan di daerah tertinggal Indonesia, tutur alumnus Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia ini. Untuk para penulis buku itu, ada sebanyak 60 peserta SM-3T Sumba
DOK. PRIBADI
Timur yang ikut campur tangan dalam hal ini. Untuk buku itu, saya untuk pengantar tiap Babnya berikut isinya. Dan 60 peserta SM-3T UNM Sumba Timur jilid pertama, tandas pria yang pernah menjabat sebagai ketua Himpunan di Bahasa Indonesia ini. Sementara untuk rencana launching bukunya, baru akan dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober mendatang. Dan akan melakukan deklarasi program pada 28 Oktober. Untuk lauchingnya sendiri, akan dilakukan bersamaan dengan acara penyambutan peserta SM-3T UNM Sumba Timur jilid II, ungkapnya. Hanya saja, diakui Haru panggilan akrabnya, kendala yang selama ini dihadapi untuk menyuseskan acara ini ada pada persoalan dana yang relatif kurang. Sehingga, ia bersama temantemannya harus pulang balik ke luar kota hanya untuk mengurusi tebitnya buku ini tepat waktu. Kendala sebenarnya ada pada biaya penerbitan dan percetakannya sekaligus. Sampai kami harus mengantarkannya langsung ke Jogyakarta untuk menjaga keaslian naskah yang terbit, keluhnya. (Asr/ Art)
Pantaskah Mereka
Tabloid Mahasiswa UNM Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 161 Profesi Edisi 161 September Tahun XXXVI 2012 September Tahun XXXVI 2012
Lensa Orange 13
www.profesi-unm.org www.profesi-unm.org
Bukan wacana lagi, hasil penelusuran tim Verifikasi Bidik Misi di beberapa daerah di Sulawesi Selatan ditemukan sejumlah kejanggalan bagi penerima beasiswa Miskin dan Berprestasi ini. Manipulasi data yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan menjadi indikator utama adanya kebohongan besar di balik pencatutan nama-nama penerima beasiswa tersebut. Setelah diverifikasi, ditemukan beberapa tempat tinggal dari sampel terpilih yang secara faktual tidak pantas menerima beasiswa Tuhan ini. Alhasil, 10 penerima Bidik Misi terpaksa dicabut dari daftar selanjutnya. Berikut beberapa temuan tim verifikasi terhadap tempat tinggal penerima beasiswa yang ternyata terbilang mewah dibeberapa kabupaten.
FOTO: TARI-PROFESI
Kabupaten Barru
Kabupaten Bantaeng
FOTO: IMAM-PROFESI
FOTO: RIZAL-PROFESI
Kabupaten Bulukumba
Kabupaten Bone
FOTO: ASRI-PROFESI
14 Indepth Report
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 161 September Tahun XXXVI 2012
Kini tidak lagi sekadar wacana, isu yang semula menduga adanya kongkalikong dalam penerimaan beasiswa dari keluarga miskin dan berprestasi (Bidik Misi) ini, akhirnya terungkap.
FOTO: FAJRIANTO-PROFESI
DIPERIKSA. Sejumlah mahasiswa penerima Bidik Misi disurvei hingga ke tempat tinggalnya di daerah masingmasing karena disinyalir ada yang tak pantas menerima beasiswa tersebut.
Bermula dari kecurigaan sejumlah pihak akan adanya salah bidik terhadap penerima bidik misi ini, Pembantu Rektor III, Heri Tahir berinisiasi melakukan penelusuran kepada seluruh penerima beasiswa Tuhan itu. Sebanyak 30 orang dari 10 tim yang dibentuk menjadi tim verifikasi Bidik
Misi diterjunkan langsung ke daerah untuk melakukan survei. Hanya saja, sebagai langkah perdana 10 tim tersebut cuma memantau angkatan 2012 dan mengambil sampel sebanyak 100 dari 750 mahasiswa sebagai perwakilan refrensentatif dari semua daerah. Dalam rapat tertutup yang dilakukan
dan melanjutkan sekolahnya dengan di bantu oleh Irwansyah. Menurut salah seorang guru SMA tempat Nurmiati bersekolah. Nurmiati adalah sosok siswa yang cerdas. Akademiknya pun terbilang cukup bagus dengan sering meraih prestasi di sekolahnya. Pintar itu anak, berprestasi tutur Guru bimbingan dan Konseling Nurmiati. Ia juga membenarkan perihal Nurmi yang yang hanya menumpan di rumah Irwansyah, Menumpang jie itu lanjutnya. Setelah tamat di bangku SMA, gadis yang akrab dipanggil Nurmi ini kini melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah dengan mengandalkan beasiswa bidik misi yang di dapatkannya. Ia mengaku tak lagi mendapatkan bantuan dari sang dokter sehingga ia hanya berharap pada beasiswa bidik misi. Tidak dibantu meka kak, waktu sekolah jie dulu ungkapnya. (Iza)
wawancara dengan Ibu TN, Ia sempat menyembunyikan dan blak-blakan menyebutkan penghasilan yang diperoleh suaminya. Tetapi, pengusutan tidak berhenti sampai pada titik itu. Pertanyaan yang sama kembali ditujukan ke salah seorang guru TN. Dengan nada pelan guru tersebut mengatakan bahwa dirinya tidak tau menahu mengapa anak tersebut masuk sebagai penerima bidik misi. Ia menganggap bahwa TN adalah anak yang mampu yang di-backup oleh Ibu yang seorang Guru senior dan Ayah seorang pegawai di perusahaan Semen Tonasa. Alasan inilah yang kemudian menguatkan para anggota tim untuk memutuskan bahwa TN tidak layak menerima beasiswa bidik misi. (Tar)
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 161 September Tahun XXXVI 2012
Profesiana 15
www.profesi-unm.org
BERBEDA dengan tahun-tahun sebelumnya, polisi kini tidak lagi memerlukan izin khusus untuk menangani tindak pidana yang terjadi di lingkungan kampus UNM. Mereka (Polisi, red) sudah dibebaskan untuk masuk ke wilayah UNM jika terjadi tindak pidana yang memerlukan proses penyelesaian dari pihak kepolisian. Hal tersebut sesuai dengan Nota kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU) yang telah ditekennya bersama Pembantu Dekan 9 Fakultas UNM di Polwiltabes Makassar (10/9). Ia menambahkan, penandatanganan MoU "Penanganan Tindak Pidana di Dalam Kampus" tersebut sebagai tindak lanjut atas kekerasan yang sering terjadi di UNM. "Seperti halnya jika tawuran terjadi, maka mereka bisa langsung masuk ke dalam tanpa meminta izin dulu ke kita," papar Heri Tahir selaku Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan. Selain itu, Heri Tahir mengatakan kesepakatan UNM dengan pihak kepolisian hanya menjadi penguatan dari peraturan kampus yang sudah ada. MoU, menurut Heri Tahir dapat menjadi pegangan bagi pihak kepolisian untuk bertindak cepat di dalam kampus tanpa menunggu izin dari universitas. MoU itu, intinya hanya penguatan dari peraturan
INT.
INT.
kampus. Nanti jika terjadi tindak pidana polisi bisa cepat-cepat bergerak masuk. Kita mendorong agar polisi itu proaktif, jangan lamban, ungkapnya. Heri Tahir menambahkan, selain penanganan tindak pidana di dalam kampus, MoU
(SI) yang dilakukan HIMAFI, memastikan Ketua Umum HIMAFI, Fajar, terdepak dari jabatannya. Namun, keputusan tersebut menuai kontroversi. Disatu sisi, Fajar dinyatakan bukan lagi ketua HIMAFI, ia diganti dengan Sekretarisnya, Wilson . Tapi, di sisi lain, Ketua Jurusan Fisika, Nurhayati, malah menganggap Fajar masih pantas untuk menduduki posisi tersebut, dengan mengabaikan keputusan yang ada. Alhasil, ada dua ketua HIMAFI yang saat ini berjalan dengan dua versi yang berbeda. Dalam SI tersebut, Fajar dinyatakan diberhentikan dari jabatannya sebagai ketua umum HIMAFI. Hanya saja, Fajar menilai, sidang tersebut cacat prosedural lantaran hanya dihadiri oleh sebagian kecil warga Fisika. Saya dipilih oleh warga, jadi harusnya pada saat SI tersebut seharusnya banyak warga yang ikut, katanya membela. Hal ini sebenarnya ditengarai adanya isu yang berkembang, yang menuding Fajar telah melecehkan organisasi daerah yang ada di Pinrang. Ia dianggap telah mencemarkan nama baik lembaga yang dipimpinnya. Namun Fajar mengatakan tidak ada bukti yang konkret yang mengatakan dirinya telah melakukan hal itu. Seharusnya ada bukti administratif yang dapat membuktikan kalau saya telah mencemarkan nama lembaga, terang Fajar. Menanggapi hal tersebut, Sudirman selaku anggota dari Pengawas Organisasi (PO) dari HIMAFI membenarkan hal tersebut. Menurutnya, ketua umum HIMAFI memang telah disidang istimewakan. Benar, baru-baru ini dia (Fajar, red) sudah disidang istimewakan, tutur pria yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua MAPERWA FMIPA ini. Berbeda dengan Fajar, Sudirman mengatakan bahwa Sidang Istimewa tersebut sudah sesuai dengan prosedural yang ada. Sidang Istimewa tersebut sudah memenuhi syarat untuk dilaksanakan, ungkapnya. Iya juga menambahkan, bahwa dalam waktu dekat ini ia bersama dengan PO yang lain akan mengadakan rapat untuk membicarakan apakah akan diadakan Musyawarah Luar biasa (MUSLUB) atau diadakan Peninjauan Kembali terhadap sidang istimewa tersebut. Saya bersama PO yang lain akan mengadakan rapat dalam waktu dekat ini, katanya. (Ugi)
Urai data, ungkap fakta, saji berita
16 Persona
www.profesi-unm.org
Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 161 September Tahun XXXVI 2012
olahraga ia kuasainya. Seperti, sepakbola, volley, tennis, ingat Tuhan kapan dan dimana pun ia berada. Sementara dan bulu tangkis serta ilmu bela diri. itu, ia juga berpesan kepada semua sivitas akademika Hal itu pulalah yang mengantarkannya mengikuti terutama mahasiswa UNM, agar kiranya semua mahaberbagai ajang lomba olahraga baik lokal maupun siswa yang saat ini berasal dari berbagai daerah saling tingkat nasional untuk mewakili universitas. Terkhusus bahu-membahu tanpa ada sekat kedaerahan yang pada lomba Tennis dan Bulu tangkis. ditonjolkan tiap mahasiswa. Saat sekolah maupun kuliah ia banyak mengenyam Kita ini kan berasal dari pengalaman berorganisasi. Anak dari pasangan Dr. daerah yang berbeda-beda, Am. Saban Mirun dan Hj. Dahniah ini tercatat sering ada Bone, Pinrang, Palopo dan menduduki posisi strategis di organisasi yang ia masuki. lainnya seharusnya Mulai SMP hingga SMA ia pernah menjadi orang kita bersama memnomor satu di sekolahnya, saat itu ia menjabat sebagai bangun UNM, ketua OSIS. Kalau waktu kuliah ia juga aktif di HMI, tandas Sekertaris Himpunan dan pernah menjabat Ketua Remaja Masjid. Senat Fakultas Ia selalu optimis dalam menjalani hidupnya. Teknik (FT) Prinsipnya, jika orang lain saja bisa melakukannya, ini. (Asr/ maka tidak ada kata tidak bisa untuk melakukan hal Iza) yang sama. Terbukti, di angkatannya hanya dirinyalah yang berhasil menjadi dosen.Saya dulu melihat guru saya mengajar saya selalu berpikir masa saya tidak bisa, begitu pula saat saya melihat dosen saya, saya bilang berarti saya juga bisa seperti itu, ujar lelaki yang juga menjabat sebagai ketua RW BIODATA 14 Biringkanaya, Makassar. Nama : Drs. Alimuddin Saban Miru, M.Pd. Ada satu pesan Karier Pendidikan : dari Ayahnya yang -SDN 136 Pinrang selalu menjadi -SDN 4 Palopo pegangan dalam -SMPN 2 Palopo dirinya. Ayahnya -SMAN 158 Palopo (Sekarang SMAN 1 Palopo) pernah berpesan - S1 UNM tahun 1983 agar ia selalu meng-S2 Universitas Negeri Yogyakarta 1
Profesi FM - 107.9 MHz