Anda di halaman 1dari 4

Latar belakang masalah Pada dewasa ini resiko merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan.

Perkembangan perlakuan terhadap resiko mengalami perkembangan sesuai dengan fenomena-fenomena yang terjadi pada organisasi atau perusahaan tersebut. Awalnya perusahaan cenderung untuk menghindari resiko, tetapi pada saat ini perusahaan cenderung berusaha untuk mengedalikan resiko untuk memberikan jaminan terkait dengan tujuan perusahaan. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.menurut Wideman, ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity), sedangkan ketidak pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (Risk).Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management). Demikian pula pada Bank, sejalan dengan semakin berkembangnya produk-produk yang ada dalam dunia perbankan, pada tahun 2004 Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) kembali menyempurnakan kerangka permodalan yang telah ada pada tahun 1988. Penyempurnaan ini bersifat lebih sensitive terhadap resiko, dan nenberikan insentif terhadap peningkatan kualitas penerapan manajemen resiko pada bank. Dampak penerapan basel II diharapkan dapat mendorong pengembangan manajemen resiko dan kecukupan modal dalam dunia perbankan.(Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan). The new Basel Accord (Basel II) provides the most comprehensive enterprise-wide risk management (ERM) framework for banks because it provides for operational risk management that goes far beyond compliance. (Virginia Garcia).

ERM mendukung pengambilan keputusan penting perusahaan seperti pengalokasian modal, pengembangan dan penetapan harga produk serta merger dan akuisisi, Perbaikan yang dapat dicapai mencakup penurunan kerugian, volatilitas pendapatan yang lebih rendah, dan peningkatan nilai pemegang saham (Zainul Arifin).

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Don Pagach and Richard Warr (2010) dengan judul The Effects of Enterprise Risk Management on Firm Performance. Tujuan dari makalah tersebut adalah untuk menguji pengaruh implementasi ERM, dan untuk menentukan apakah perusahaan mengadopsi ERM benar-benar mencapai hasil yang sesuai dengan manfaat yang diklaim ERM. Berdasarkan pada uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul berikut

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI ENTERPRISE RISK MANAGEMENT (ERM) (Penelitian Pada Sektor Keuangan dan Perbankan yang Tercatat di BEI Tahun 2006-2010)

Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan dia atas maka masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :

Apakah karakteristik kinerja keuangan perusahaan seperti leverage dan ROE berubah setelah implementasi Enterprise Risk Management (ERM) pada perusahaan di Indonesia ?

Apakah terjadi perubahan yang signifikan pada perusahaan Perbankan di Indonesia setelah mengadopsi Enterprise Risk Management (ERM)?

Batasan Penelitian Agar penelitian dapat dilakukan secara terarah sehingga hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, maka penulis memutuskan untuk melakun pembatasan masalah dapal penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Objek dari penelitian ini merupakan perusahaan perbankan di Indonesia yang telah go public sejak tahun 2006 dan mempublikasikan laporan keuangan kuartal 20062010. 2) Tahun penelitian dibatasi dari tahun 2006-2010.

3) Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey terhadap aktifitas Enterprise Risk Management (ERM) yang diungkapkan dalam annual report/ laporan tahunan pada bagian laporan manajemen edisi tahun 2006-2010. Penilaian implementasi Enterprise Risk Management (ERM) dilakukan dengan teknik survey dan variable dummy sesuai penelitian Robert E. Hoyt dan Andre P. Lienberg (2006) yang dikutif dari Arief Budianto (2008) maka penulis akan memberikan skor sebagai berikut : 0 = Perusahaan belum mengimplementasi Enterprise Risk Management (ERM). 1 = Perusahaan telah mengimplementasi Enterprise Risk Management (ERM). Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan Tujuan Penelitian : Untuk menguji apakah karakteristik perusahaan seperti leverage, ROE berubah setelah implementasi Enterprise Risk Management (ERM). Untuk menguji apakah ada perubahan yang signifikan pada perusahaan setelah mengadopsi Enterprise Risk Management Enterprise Risk Management (ERM).

Anda mungkin juga menyukai