Anda di halaman 1dari 15

0

LAPORAN PKMT

TSUUYAKU,
SISTEM PENERJEMAH BAHASA JEPANG MENGGUNAKAN HANDPHONE UNTUK WISATAWAN JEPANG DI INDONESIA DAN UNTUK MAHASISWA INDONESIA YANG STUDI DI JEPANG

Oleh: Ketua : Adi Nugraha


( D411 05 082 ) Angkatan 2005 ( D411 06 097 ) ( D411 07 085 ) ( S911 07 038 ) ( D411 03 028 ) Angkatan 2006 Angkatan 2007 Angkatan 2007 Angkatan 2003

Anggota : Mardhatillah Aflaha Purnamasari A. Andi Chitarildah Lutfi

Dibiayai : Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (035/SP2H/PKM/DP2M/III/2009) Tanggal 23 Maret 2009

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2009

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH Hubungan Indonesia dengan Jepang semakin lama semakin meningkat, bahkan dari kecenderungan terakhir, perkembangan yang terjadi menunjukkan kenaikan yang semakin tajam. Banyak wisatawan Jepang yang berkunjung ke Indonesia dan banyak pula mahasiswa Indonesia yang belajar ke Jepang. Semua itu menjadikan bahasa Jepang semakin penting untuk dikuasai. Untuk bisa memanfaatkan perkembangan tersebut, semuanya sangat bergantung pada kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Jepang. Tanpa itu, banyak kesempatan yang terlewati. Sungguh sebuah kerugian bila suatu kesempatan emas tiba-tiba lenyap hanya karena kemampuan berkomunikasi yang kurang. Penguasaan suatu bahasa membutuhkan konsistensi yang tinggi untuk memperoleh hasil yang maksimal. Sedangkan kondisi yang ada saat ini justru cenderung berlawanan. Banyaknya aktifitas dan kesibukan yang dimiliki oleh kebanyakan orang mengakibatkan keterbatasan waktu yang membuat mereka sulit untuk mencapai kosistensi tersebut sehingga pada akhirnya menimbulkan kebutuhan akan sistem penerjemah bahasa yang praktis, mudah digunakan dan mudah diakses dimana saja Di sisi lain, di era globalisasi saat ini, memiliki handphone dan berlangganan pada salah satu operator seluler telah menjadi sesuatu yang terjangkau dan seringkali telah menjadi suatu gaya hidup oleh masyarakat dari semua kalangan pada saat ini. Disamping itu, fitur dan fungsionalitas yang ditawarkan oleh handphone juga semakin lengkap dan canggih sehingga di masa yang akan datang diperkirakan handphone akan menjadi alternatif bagi pengguna PC (Personal Computer). Hal ini juga didukung dengan jaringan dan konektifitas yang semakin cepat yang memungkinkan interkoneksi tidak hanya terbatas pada suara dan teks saja tetapi juga data dan multimedia dengan kecepatan transfer yang lebih tinggi. Memanfaatkan perangkat mobile seperti handphone sebagai sistem penerjemah bahasa bukanlah suatu hal yang baru. Banyaknya Softwaresoftware gratis yang beredar di dunia maya dalam bentuk kamus bahasa Jepang Indonesia menunjukkan bahwa kebutuhan akan bahasa Jepang semakin tinggi. Walaupun demikian, Software-software tersebut dirasa belum dapat menjawab kebutuhan pengguna karena algoritma yang digunakan hanya menerjemahkan tiap kata tanpa adanya tata bahasa Jepang (partikel kata dan pola kalimat) sehingga pengguna belum bisa memanfaatkannya secara langsung. Oleh karena itu, perlu dirancang sebuah sistem penerjemah bahasa yang mampu mengerti makna kalimat secara keseluruhan sehingga pengguna dapat langsung mengapresiasikan maksud hati saat berkomunikasi dengan lawan bicaranya dan kemudian sistem tersebut akan disuntikkan ke dalam perangkat

handphone agar pengguna dapat berinteraksi dengan lebih mudah, fleksibel digunakan dimana saja, praktis dan mudah digunakan oleh siapa saja yang belum terlalu mengerti teknologi. Sistem yang akan dikembangkan ini disebut TSUUYAKU yang diambil dari bahasa Jepang yang berarti Juru Bahasa atau Penerjemah Bahasa dan diharapkan Tsuuyaku ini akan dapat menjadi sistem penerjemah bahasa Jepang menggunakan handphone untuk wisatawan Jepang yang ada di Indonesia dan untuk mahasiswa Indonesia yang studi di Jepang. B. PERUMUSAN MASALAH Adapun perumusan masalah dari fakta-fakta yang dipaparkan sebelumnya, adalah : Bagaimana memanfaatkan perkembangan teknologi handphone yang pesat untuk membuat suatu sistem yang bermanfaat yakni sistem penerjemah bahasa Jepang. Bagaimana merancang sistem penerjemah bahasa Jepang yang efektif dan efisien sesuai dengan keterbatasan perangkat handphone. Menganalisis kebutuhan mitra kerja terhadap sistem penerjemah bahasa Jepang. C. TUJUAN PROGRAM Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam program kreatifitas ini adalah : Ikut serta memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan pariwisata Indonesia melalui penyediaan sarana komunikasi berupa sistem penerjemah bahasa Jepang yang dapat diakses melalui handphone dan web service. Sebagai solusi alternatif bagi mahasiswa Indonesia yang akan studi di Jepang.

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari kegiatan PKM ini adalah : Menghasilkan sistem penerjemah Bi-Lingual (Indonesia Jepang) yang disertai dengan tata bahasanya dan dapat diakses melalui perangkat mobile (Handphone). Sistem ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas web service yang dapat menunjang keterbatasan memori dari perangkat handphone. Mendapatkan hak paten dari sistem penerjemah yang dihasilkan sehingga dapat dipublikasikan secara gratis dalam bentuk Freeware berlisensi.

E. KEGUNAAN PROGRAM 1. Bagi Mahasiswa yang ikut kegiatan PKM Program ini akan mengembangkan potensi diri karena dapat membangkitkan jiwa kepemimpinan, kreatifitas, inovasi, disiplin, tanggung jawab dan kerja sama tim. Selain itu program ini juga dapat menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam mengembangkan nilai tridharma perguruan tinggi. 2. Bagi Pelajar yang akan studi di Jepang Memudahkan proses adaptasi saat studi di Jepang Memudahkan dalam berkomunikasi Meminimalisir gegar budaya (culture shock) Melancarkan proses belajar 3. Bagi Wisatawan Jepang yang akan ke Indonesia Memudahkan dalam berkomunikasi saat berada di Indonesia. Berdampak positif bagi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia, khususnya wisatawan Jepang. Melancarkan arus pertukaran informasi dan budaya. 4. Bagi Pemerintah Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan khususnya wisatawan Jepang yang berpengaruh pada ekonomi masyarakat sekitar daerah tujuan wisata.

METODE PELAKSANAAN
A. TAHAP PRA-PELAKSANAAN Langkah awal yang kami lakukan adalah dengan melakukan studi literatur. Pada studi literatur ini, kegiatan kami diwarnai dengan pencarian informasi tentang masalah yang telah kami rumuskan. Untuk itu kami melakukan studi dari buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang dibahas juga melalui artikel-artikel dari internet, seperti bagaimana membuat sebuah software penerjemah bahasa dan lain- lain. Setelah itu kami melakukan pembagian tugas kepada setiap anggota tim untuk tahap pelaksanaannya. B. TAHAP PELAKSANAAN Dari informasi yang kami peroleh dari tahap pra-pelaksanaan, dibutuhkan langkah skematik antara lain: Pengumpulan data Meliputi data informasi mengenai huruf dalam bahasa Jepang seperti hiragana, katakana, kanji, pola kalimat dan partikel kata sebagai bentuk tata bahasa Jepang serta J2ME (Java 2 Micro Edition) dalam pembuatan softwarenya. Perancangan alur sistem Merupakan langkah awal untuk menemukan cara bagaimana membuat aplikasi sistem penerjemah berbasis J2ME (Java 2 Micro Edition) yang dapat berjalan pada perangkat mobile. Perancangan sistem Pada tahap ini dirancang sistem penerjemah bahasa berbasis J2ME, dimana sistem ini akan terbagi atas 4 subsistem yakni algoritma untuk konversi tulisan, algoritma untuk pencari kata, algoritma untuk pengatur pola kalimat, dan algoritma untuk layanan GPRS. Perancangan sistem tambahan Sistem tambahan yang berupa M-Learning ( Mobile Learning ) ini dirancang untuk mempermudah pengguna dalam belajar pola kalimat dan partikel kata sebagai bentuk tata bahasa Jepang secara mobile. Penginputan database kata Sistem penerjemah yang telah memiliki algoritma dilengkapi dengan database kata yang dapat diakses pada penyimpanan memori eksternal. Hal ini dilakukan dengan memasukkan gambar-gambar huruf Jepang ke dalam program yang telah dibuat. Pengujian dan analisis sistem Pengujian ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa kinerja masing-masing sistem dari hasil pembuatan perangkat lunak J2ME dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Selama proses pembuatan software J2ME, proses pengujian dilakukan sampai saat

lewat J2ME Emulator (program yang digunakan untuk menampilkan file-file Java dengan tampilan menyerupai wireless device (ponsel).

Tampilan form dan listing program

KENDALA & USAHA

A. KENDALA YANG DIHADAPI Administrasi Kendala yang dihadapi adalah sistematika alur administrasi di fakultas dan jurusan dalam hal kepengurusan persuratan sedikit rumit. Teknis Kendala yang dihadapi pada pembuatan alat dalam hal teknis ini yaitu kurang tersedianya referensi mengenai J2ME (Java 2 Micro Edition) yang membahas proses pembuatan sistem penerjemah bahasa. Sehingga pada awalnya begitu sulit untuk memulai pembuatan software sistem penerjemah ini. Organisasi Pelaksana Padatnya kesibukan dari mahasiswa itu sendiri ( kuliah, praktikum, dan lain lain ) ketika siang hari, merupakan suatu kendala yang dihadapi ketika akan berkoordinasi. Keuangan Terlambatnya pencairan dana sehingga membuat terlambatnya dalam penbelian referensi yang dibutuhkan dalam membuat system ini

B. USAHA PENYELESAIAN Administrasi Usaha penyelesaian yang telah ditempuh adalah berusaha lebih keras dalam menjalani segala proses alur administrasi yang telah ditetapkan. Teknis Membentuk tim kreatif dari kalangan mahasiswa yang dapat memberikan ide-ide dalam membantu pembuatan software sistem penerjemah bahasa ini. Organisasi Pelaksana Membuatkan jadwal yang teratur untuk berkoordinasi menyelesaikan sistem ini dan memanfaatkan waktu malam dalam proses pelaksanaannya.. Keuangan Memanfaatkan referensi dan literatur yang telah ada dalam proses pelaksanaannya sampai dana yang diberikan cair.

KESIMPULAN
Selama mengerjakan sistem penerjemah ini yang tahapannya telah dijelaskan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kami telah Menghasilkan software sistem penerjemah Bi-Lingual (Indonesia Jepang) dan program ini dilengkapi dengan fasilitas Mobile Learning yang membahas mengenai tata bahasa Jepang yang meliputi pengenalan huruf Hiragana, Katakana dan kanji, penggunaan partikel, serta pola kalimat.

LAMPIRAN

A. REKAPITULASI DANA
no 1 Item Pembelian buku referensi : 1. Referensi tentang Java dan J2ME 2. Referensi tentang Tata Bahasa Jepang 3. Kamus Indonesia-Jepang (Goro Taniguchi) 4. Kamus Jepang-Indonesia (Goro Taniguchi) Jumlah 4 3 1 1 Rp Rp Rp Rp harga 170.700 65.300 140.000 140.000

2 3 4 5 6

Biaya searching data Transportasi Konsumsi Pulsa Proposal, jilid, print & foto copy

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

40.000 80.000 171.400 108.000 92.000 1.006.700 4.200.000 3.193.300

Total Pengeluaran Total Pemasukan Sisa

B. PERSURATAN & ADMINISTRASI Surat Masuk Tanggal 09 Februari 2009 Dari Departemen Pendidikan nasional Universitas Hasanuddin Departemen Pendidikan nasional Universitas Hasanuddin Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan nasional Universitas Hasanuddin Departemen Pendidikan nasional Universitas Hasanuddin No.Surat 049/H.4.3/UM.09/2009 Perihal Undangan pertemuan PKM yang lolos

05 Maret 2009

2165/H4.3/UM.15/2009

Program krativitas Mahasiswa 2008

08 Mei 2009

473/D3/KM/2009

Monitoring dan evaluasi (MONEV) Program krativitas Mahasiswa 2009 Monitoring dan evaluasi (MONEV) Program krativitas Mahasiswa 2009 Undangan Pembukaan Monitoring dan evaluasi (MONEV) Program krativitas Mahasiswa 2009

15 Mei 2009

3280/H4.3/KP.48/2009

15 Mei 2009

4567/H4.3/TU.15/2009

Surat Keluar Tanggal 03 Juni 2009 Kepada Konselor Jenderal Jepang perwakilan Jepang (Makassar) No.Surat Perihal Permohonan Kesdiaan jadi mitra

10

C. FOTO-FOTO DOKUMENTASI

Foto Buku Referensi

Buku referensi Foto proses Pelaksanaan

Referensi kanji dan J2ME

Mempelajari literatur Membuat alur sistem Foto pelatihan dan koordinasi

Membuat software

Pelatihan Java

Hasil koordinasi

11

Foto tim Tsuuyaku dan tim back-up

TIM TSUUYAKU

Tim Tsuuyaku dan tim back-up Foto Dosen Pembimbing

12

Tampilan Program

13

14

Anda mungkin juga menyukai