Anda di halaman 1dari 2

Hirarki partisipasi politik menurut Michael Rush dan Phillip Althoff sebagai berikut: 1.

Menduduki jabatan politik atau administratif 2. Mencari jabatan politik atau administratif 3. Keanggotaan aktif suatu organisasi politik 4. Keanggotaan pasif suatu organisasi politik 5. Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik (quasi political) 6. Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik (quasi political) 7. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainya 8. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat umum dalam politik 9. Voting (pemberian suara). (Rush dan Althoff, 2003;122) Samuel Huntington dan Joan M. Nelson berhasil mengiclentifikasi empat bentuk partisipasi politik, yaitu sebagai berikut: 1) Kegiatan pemilihan, yang mencakup memberikan suara, surnbangan-surnbangan untuk kampanye, bekerjn dalam suatu pemilihan, mencari dukungan bagi seorang anion, atau melakukan tindakan yang bertujuan mempengaru hi basil proses pemilihan. 2) Lobbying, yaitu upaya-upaya perorangan atau kelompok untuk menghubungi pejabat-peja bat pemerintah dan pemimpin-pemimpin politik dengan maksud untuk mempengaruhi keputusankeputusan mereka mengenai person lan-persoal an yang menyangkut sejumlah besar orang. Misalnya, lobbying yang dilakukan oleh anggota DPR, atau yang dilakukan tokoh masyarakat kepada pemerintah untuk mempercepat proses pembangunan di daerahnya. 3) Kegiatan organisasi, yang menyangkut partisipasi sebagai anggota atau pejabat dalam suatu organisasi dengan tujuan utamanya untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan oleh pemerintah. 4) Meneari koneksi, yaitu tindakan perorangan yang ditujukan terhadap pejabat-pejabat pemerintah dan biasanya dengan maksud memperoleh rnanfaat yang hanya dirasakan oleh satu orang atau beberapa orang saja. 51 Tindakan kekerasan, yaitu upaya untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah clengan jalan menirnbulkan kerugian fisik terhadap pejabat petnerintahan atau harta benda. Kekerasan dapat ditujukan untuk me ngubah pimpinan politik (dalarn bentuk kudeta dan pembunuhan), mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah (dalarn bentuk huru-hara dan pemberontakan, atau rnengubah seluruh sistem politik (dalam bentuk revolusi). Kekerasan hanya dilakukan setelah tertutupnya kesempatan berpartisipasi politik secara damai. Almond. KONVENSIONAL Pemberian suara (voting) Diskusi politik Kegiatan kampanye Membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan Komunikasi individual dengan pejabat politik administratif. NON-KONVENSIONAL Pengajuan petisi Berdemonstrasi Konfrontasi Mogok Tindak kekerasan politik terhadap harta benda; perusakan, pemboman, pembakaran Tindak kekerasan politik tergadap manusia; penculikan, pembunuhan, perang gerilyarevolusi

Anda mungkin juga menyukai