Anda di halaman 1dari 75

TUTORIAL B

Tutor : dr.Alfred C.Setyo


Msc,MHPE,Sp(K)

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara


2008

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Pemicu
• Ibu Mia membawa anaknya yang berusia 3 tahun 8
bulan bernama Viona ke klinik karena batuk.Menurut ibu
batuknya sudah lebih 2 minggu, sangat keras, panjang
sampai2 Viona kelelahan stlh batuk. Awalnya Viona pilek
lalu demam tapi tdk tinggi, kmdn batuk kering dan tidak
terlalu sering tapi kemudian batuknya semakin sering,
panjang, Viona seakan tercekik dan mukanya jadi
merah. Selain batuk ibu juga mengatakan bahwa kaki
viona sering dingin tanpa sebab dan sulit BAB. Ini sudah
sering dirasakan ibu sejak viona bayi. Viona lahir
spontan, seperti bayi normal biasa, langsung
menangis.Menurut ibu tidak ada yang aneh pada viona
ketika bayi.Tidak ada riwayat kejang ketika bayi tapi
viona pernah mengalami kuning pada waktu bayi.
Perkembangan Viona selanjutnya menurut ibu lambat
dibandingkan anak seusianya.Di

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• usianya sekarang Viona belum bisa berlari, berjalan masih oleng –
oleng.Kalau ibu meminta sesuatu, atau berbicara terlalu panjang
Viona kelihatannya tidak mengerti.Riwayat imunisasi : Viona hanya
mendpt imunisasi BCG, hepatitis B1 dan polio 1 kali. Dokter melihat
tidak ada tanda – tanda kedaruratan umum viona. Tubuh viona
pendek.Jrk antara kedua mata agak jauh, hidung pesek, tdk ada
pernafasan cuping hidung,kelopak mata agak membengkak dan
mata berair.Mulut Viona selalu membuka, lidah agak terjulur
keluar.Dokter melihat kulit viona kering dan bersisik. Setelah
dilakukan pemeriksaan antropometri, diketahui bb viona 10 kg dan
tinggi badannya 73 cm, lingkar kepala 48 cm. Pada pemeriksaan
diketahui frekuensi nafas 34 kali per menit, tdk ada tarikan dinding
dada yang dalam, tidak dijumpai adanya tanda – tanda peny. Pada
sal.nafas bawah, tdk ada ronchi dan wheezing.
• Ketika dokter menunjukkan beberapa gambar binatang, ternyata
viona belum bisa membedakan antara kucing dengan anjing. Viona
kelihatan sangat manja, belum bisa memakai sepatunya sendiri dan
makan masih disuapi ibu.
• Apa yang terjadi pada Viona?

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Identifikasi masalah
• Batuk, pilek, demam
• Sulit BAB
• Belum bisa berlari , jalan oleng- oleng
• Lidah menjulur keluar
• Jarak kedua mata jauh , hidung pesek
• Kelopak mata agak membengkak dan
berair
• Kulit kering dan bersisik.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


hipotesa
• Viona mengalami sindrom down
• Viona mengalami hipotiroid
• Viona mengalami hipertiroid

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Analisa Masalah
hipotiroid
Turun
Ganguan Peningkatan metabolime
mielinisasi glukosaminogli basal Gangguan
saraf kan di kelopak peristaltik
mata Suhu tbh
turun
usus
Tdk dpt :bedakan myxedema Vasokonstriksi perifer
kucing dan anjing, dan inaktif kelear Konstipasi
pakai baju sendiri, keringat
mengerti
pembicaraan Kulit
kering

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


More info
hasil laboratorium:
Hb 11,9 g/dl
Leukosit 30000 sel/mm3
Trombosit 556.000/mm3
Ht = 35,4 %
Eritrosit 4,55 x 106/mm3
LED = 10
T3 0,59 ml/dl
T4 0,54 ml/dl
TSH> 60μUI/ml
Bagaimana pendapat anda sekarang mengenai penyakit
yang diderita oleh viona dan penatalaksanaan dan
pencegahan timbulnya keadaan ini?

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Learning Issue
• Tumbuh Kembang Anak Normal
• Gangguan Tumbuh Kembang Anak
• Hipotiroid
• Sindrom down
• Infeksi pada sal.pernafasan balita

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
NORMAL ANAK DARI UMUR 1 BULAN
HINGGA 2 TAHUN (24 BULAN)

1 BULAN
Berat badan: 3,0 – 14,3 kg
Panjang badan: 49,8 - 54,6 cm
Lingkar kepala: 33 – 39 cm
Gerakan kasar: tangan dan kaki bergerak aktif
Gerakan halus: kepala menoleh ke samping kanan-kiri
Komunikasi/Berbicara: bereaksi terhadap bunyi lonceng
Sosial/Kemandirian: menatap wajah ibu atau pengasuh

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• 2 BULAN
Berat badan: 3,6-5,2 kg
Panjang badan: 52,8-58,1 cm
Lingkar kepala: 35-41 cm
Gerakan kasar: mengangkat kepala ketika tengkurap
Gerakan halus: kepala menoleh ke samping kanan-kiri.
Komunikasi/Berbicara: bersuara.
Sosial/Kemandirian: tersenyum spontan
3 BULAN
Berat badan: 4,2-6,0 kg
Panjang badan: 55,5-61,1 cm
Lingkar kepala: 37-43 cm
Gerakan kasar: kepala tegak ketika didudukkan
Gerakan halus: memegang mainan
Komunikasi/Berbicara: tertawa,berteriak tertawa, atau berteriak
Sosial/Kemandirian: memandang tangannya

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• 4 BULAN
Berat badan: 4,7-6,7 kg
Panjang badan: 57,8-63,7 cm
Lingkar kepala: 38-44 cm
Gerakan kasar: tengkurap-telentang sendiri
Gerakan halus: memegang mainan
5 BULAN
Berat badan: 5,3-7,3 kg
Panjang badan: 59,8-65,9 cm
Lingkar kepala: 39-45 cm
Gerakan halus: meraih, menggapai
Komunikasi/Berbicara: menoleh ke suara
Sosial/Kemandirian : meraih mainan

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• 6 BULAN
Berat badan: 5,8-7,8 kg
Panjang badan: 61,6-67,8 cm
Lingkar kepala: 40-46 cm
Gerakan kasar: duduk tanpa berpegangan
Sosial/Kemandirian : memasukkan biscuit ke mulut
7 BULAN
Berat badan: 6,2-8,3 kg
Panjang badan: 63,2-69,5 cm
Lingkar kepala: 40,5-46,5 cm
Gerakan kasar: mengambil mainan dengan tangan
kanan dan kiri
Komunikasi/Berbicara: bersuara “Ma Ma…”.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• 8 BULAN
Berat badan: 6,6-8,8 kg
Panjang badan: 64,6-71,0 cm
Lingkar kepala: 41,5-47,5 cm
Gerakan kasar: berdiri berpegangan
Komunikasi/Berbicara: bersuara “Ma Ma…”
Sosial/Kemandirian : bersuara “Ma Ma…”
9 BULAN
Berat badan: 7,0-9,2 kg
Panjang badan: 66,0-72,3 cm
Lingkar kepala: 42-48 cm
Gerakan halus: menjimpit
Sosial/Kemandirian : melambaikan tangan

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• 10 BULAN
Berat badan: 7,3-9,5 kg
Panjang badan: 67,2-73,6 cm
Lingkar kepala: 42,5-48,5 cm
Gerakan halus: memukulkan mainan di kedua tangan
Sosial/Kemandirian : bertepuk tangan

11 BULAN
Berat badan: 7,6-9,9 kg
Panjang badan: 68,5-74,9 cm
Lingkar kepala: 43-49 cm
Komunikasi/Berbicara: memanggil “mama.. papa…”
Sosial/Kemandirian : menunjuk, meminta

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• 12 BULAN
berat badan: 7,8 – 10,2 kg,
panjang badan: 69,6 – 76,1 cm,
lingkar kepala: 43,5 – 49,5,
gerakan kasar: berdiri tanpa berpegangan
gerakan halus: memasukkan mainan ke cangkir
sosialisasi/kemandirian: bermain dengan orang lain
15 BULAN
Berat badan: 8,4 – 10,9
Panjang badan: 72,9 – 79,4
Lingkar kepala: 44 - 50
Gerakan kasar: lari naik tangga
Gerakan halus: berjalan
Komunikasi/Berbicara: mencoret-coret
Sosial/Kemandirian: minum dari gelas

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• 1,5 TAHUN (17 BULAN)
Berat badan: 8,9 – 11,5 kg
Panjang badan: 75,9 – 82,4 cm
Lingkar kepala: 44,5 – 50,5 cm
Gerakan kasar: lari naik tangga
Gerakan halus: menumpuk 2 mainan
Komunikasi/Berbicara: berbicara beberapa kata
(mimik, pipis, ma’em)
Sosial/Kemandirian: Memakai sendok

SUBAGIAN TUMBUH KEMBANG FKUI

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


PERKEMBANGAN DAN
PERTUM BUHAN ANAK
NORMAL

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Tahap Pertumbuhan Anak
1. Pertumbuhan yang cepat sekali dalam tahun
pertama, yang kemudian berkurang secara
berangsur2 sampai umur 3-4 tahun
2. Pertumbuhan yang berjalan lamban dan
teratur sampai masa akil balik.
3. Pertumbuhan cepat pada masa akil balik(12-
16 tahun)
4. Pertumbuhan kecepatannya berkurang
berangsur2 sampai suatu waktu (kira2 18
tahun) berhenti.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• Panjang badan
P. Badan = 80 + 5n cm

n = jumlah umur dalam tahun


• Panjang badan, umur
1 tahun = 1,5 x panjang lahir
4 tahun = 2 x panjang lahir
6 tahun = 1,5 x panjang umur 1 tahun
13 tahun = 3 x panjang lahir
Dewasa = 2 x panjang umur 2 tahun

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• Berat Badan
BB= 8 + 2n kg

Berat badan
– 1 tahun = 3 x BB lahir
– 2,5 tahun = 4 x BB lahir
– 6 tahun = 2 x BB lahir

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Pertumbuhan & Perkembangan
Balita
Umur Motorik Motorik Komunikasi Sosial
kasar halus
1 bln Tangan & kaki Kepala Bereaksi thd Menatap wajah
bergerak aktif menoleh ke bunyi lonceng pengasuh
smpng kanan &
2 bln Mengangkat kiri Bersuara Tersenyum spontan
kep. Ktk
tengkurap
3 bln Kepala tegak Memegang Tertawa/berteriak Memandang tangannya
ktk didudukkan mainan
4 bln Tengkurap dan
telentang sndr
5 bln Meraih, Menoleh ke suara Meraih mainan
menggapai

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


6 bln Duduk tanpa Memasukkan
berpegangan biskuit ke mulut
7 bln Mengambl Bersuara ma,ma
mainan dengan
tangan kanan dan
kiri
8 bln Berdiri
berpegangan
9 bln Menjimpit Melambaikan
tangan

10 bln Memukul mainan Bertepuk tangan


di kedua tangan

11 bln Memanggil Menunjuk,


Mama, Papa meminta
12 bln Berdiri tanpa Memasukkan Bermain dengan
berpegangan mainan ke cangkir org lain

15 bln Berjalan Mencoret-coret Berbicara 2 kata Minum dari gelas

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


1,5 thn Lari, Menumpuk 2 mainan Berbicara bbrp kata ( Memakai sendok,
naik tangga, mimik, pipis) Menyuapi boneka
menendang
2 thn bola Menumpuk 4 Mainan Menunjuk gambar Melepas pakaian,
(bola,kucing) membuka pakaian,
Menggabungkn bbrp menyikat gigi
kata (mama pipis),
2,5 thn Melompat Menunjuk bgn tubuh Mencuci tangan dan
(mata,mulut) mengeringkan
tangan

3 thn Menggambar garis Menybtkan warna Menyebutkan nama


tegak benda, penggunaan teman , memakai
benda( gelas u baju kaos
minum)

3,5 thn Berdiri 1 kaki Menggambar Memakai baju tanpa


lingkaran, dibantu
menggambar tanda
4 thn tambah, Bermain kartu, sikat
menggambar gigi tanpa dibntu
manusia
(kepala, badan kaki)
4,5 thn Bermain kartu,
menyikat gigi tanpa
dibantu

5 thn Menghitung mainan

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


umur Berat badan (Kg) Panjang badan Lingkar kepala
(Cm) ( Cm)
1 bln 3,0 – 4,3 49,8 – 54,6 33 -39
2 bln 3,6 – 5,2 52,8 – 58,1 35 -41
3 bln 4,2 – 6,0 55,5 – 61,1 37 – 43
4bln 4,7 – 6,7 57,8 – 63,7 38 – 44
5 bln 5,3 – 7,3 59,8 – 65,9 39 – 45
6 bln 5,8 – 7,8 61,6 – 67,8 40 – 46
7 bln 6,2 – 8,3 63,2 – 69,5 40,5 – 46,5
8 bln 6,6 – 8,8 64,6 – 71,0 41,5 – 47,5
9 bln 7,0 – 9,2 66,0 – 72,3 42 – 48
10 bln 7,3 – 9,5 67,2 – 73,6 42,5 – 48,5
11 bln 7,6 – 9,9 68,5 – 74,9 43 - 49

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


12 bln 7,8 – 10,2 69,6 – 76,1 43,5 – 49,5
15 bln 8,4 – 10,9 72,9 – 79,4 44 – 50
1,5 thn 8,9 – 11,5 75,9 – 82,4 44,5 – 50,5
2 thn 9,9 – 12,3 79,2 – 85,6 45 – 51
2,5 thn 10,8 – 13,5 83,7 – 90,4 45,5 – 52,5
3 thn 11,7 – 14,6 87,8 – 94,9 46 – 53
3,5 thn 12,5 – 15,7 91,5 – 99,1 46,5 – 53,3
4 thn 13,2 – 16,7 96,4 – 102,9 47 – 53,8
4,5 thn 13,8 – 17,7 99,7 – 106,6 47,5 – 53,8
5 thn 14,5 – 18,7 102,7 – 109,9 47,8 – 54

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Gangguan Tumbuh Kembang
• MALNUTRISI
yaitu anak dengan BB
(atau BB menurut TB)
<70% atau <-3SD
pada kurva
pertumbuhan normal.
Diet yang tidak cukup
& kelaparan→
Protein-Energy
Malnutrition (PEM)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• Marasmus = severe PEM ,(-) edema
etilogi : diet tdk cukup, klainan metabolik,
malformasi kongenital, gangguan
hubungan orang tua-anak.

• Kwahioskor = malnutrisi protein,(+) edema


etilogi : masukan protein tdk cukup
meskipun masukan kalori cukup, diare
kronik, infeksi, penyakit hati kronik.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Manifestasi Klinis
• BB ↓ Corak kulit pucat
lelah Mata tidak berkilau
lemas Perkembangan epifise
iritabilitas terlambat
gelisah Gigi tidak teratur
anorexia Pubertas terlambat
konstipasi
rentan infeksi
pucat

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Gangguan SSP
• Congenital Malformation of the Brain
yaitu microchepali dan macrochepali
• MICROCHEPALY
yaitu head circumference < 3 persentil
- UUB cepat menutup→ pertumbuhan
otak terhambat→retardasi mental
- salah satu etiolioginya : Trisomy 21

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• MENTAL RETARDATION
= defisiensi kognitif dengan
gangguan dalam
kemampuan berbahasa,
sikap dan bersosialisasi.

- Retardasi ringan = IQ: 50 -


70
- Retardasi sedang = IQ : 35
- 50
- Retardasi berat = IQ : <35

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• ATAXIA
= kegagalan koordinasi otot, tidak
teraturnya gerakan otot
- oleh karena gangguan cerebellar pathway
- pada anak2 sering krn post-infection

Gambaran Klinis : truncal ataxia


intention tremor
dysmetria

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• CEREBRAL PALSY
= sekelompok kelainan motorik non
progresif yang terjadi pada usia sblm 5 thn,
karena defek atau lesi otak yang sedang
berkembang.
Etiologi :
- Prenatal : malformation ,oklusi vaskular ,
infeksi (TORCH) ,genetic ,metabolik
(kurang iodine/maternal tiroid disease) ,
toxin (methylmercury)

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• Perinatal : masalah
selama melahirkan ,
masalah dari
neonatus
(hipoglikemi/ jaundice
yang tidak diatasi) ,
BBLR atau premature
, multiple pregnancy.

• Postnatal cause :
Accident

Infection

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Gambaran Klinis
• Keterlambatan duduk, berdiri, berjalan
• Perkembangan asimetris dari bentuk
pergerakan
• Muscle tone yang abnormal (spastic atau
hipotoni)
• Perilaku abnormal spt iritabilitas
• Gangguan penglihatan, pendengaran,
berbahasa, intelektual dan belajar
• epilepsi
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
• WEAKNESS & HIPOTONI
- Upper Motor Neuron (UMN) = neuron dari cerebral cortex
– spinal cord yang atur pergerakan volunter
- Lower Motor Neuron (LMN) = anterior horn cell, motor
roots, peripheral motor roots, neuromuscular junction,
otot-otot.
Etiologi :
- Destruksi UMN : kehilangan kontrol dari gerakan volunter
- Destruksi spinal cord : pergerakan simple atau
stereotyped
- Destruksi LMN : kehilangan TOTAL pergerakan, krn
merupakan pathway terakhir yang hasilkan pergerakan
otot.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


UMN LMN

• Penyakit pada LMN Tone ↑ ↓


sebabkan kehilangan
progresif dari Reflex ↑ ↓
kekuatan dengan
Barbinski ada Tidak
hipotoni, tetapi tidak
reflex ada
disertai abnormalitas
dari postur. Atrofi Tidak mungkin
• Manifestasi klinis ada
Fassicula Tidak mungkin
tion ada

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Trauma lahir
adalah trauma yang terjadi selama persalinan
• Faktor predisposisi : • Faktor Janin
• faktor ibu - Presentasi abnormal
- Primigravida - BBLSR atau prematur
- Disproporsi - Makrosomia
Sevalopevik - Kepala janin besar
* ibu bertubuh kecil - Kalainan janin
* kelainan panggul

- Partus lama
- Distosia
- Oligohidramnion
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
• Intervensi obsetrik
- Pemakaian forsep atau ekstraksi vakum
- Versi atau ekstraksi

Akibat Trauma Lahir :


6. Kaput Suksedenum
pembengkakan yang edema – tosa dan difus jaringan
lunak kulit kepala selama persalinan verteks
2. Sefalohematoma
perdarahan subperiosteum karena selalu terbatas
pada satu permukaan ruang kranium
3. Perdarahan subgeleal
perdarahan sub periostal akibat ruptur pembuluh
darah antara tengkorak dan peristeum misalnya
benturan kepala janin pada pelvis

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• Perdarahan subgaleal
perdarahan di bawah galea apneurosis. Biasanya
berkaitan dengan perdarahan intrakranial dan
fraktur tengkorak
• Perdarahan epidural
trauma yang terjadi pada arteri meningeal medium
• Perdarahan subdural
trauma yang terjadi pada vena dan sinus vena
dan akibat laserasi tentorium, vena serebral
superfisial, ostendiastasis occipital
• Trauma Saraf dan sumsum tulang belakang
karena hiperekstensi,traksi dan peregangan yang
terjadi pada rotasi yang berlebihan.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Hipotiroid
• EFEK DAN SIMPTOM LIHAT
LANGSUNG PADA GAMBAR DI
HALAMAN BERIKUTNYA.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
DOWN SYNDROM
• Kondisi keterbelakangan
perkembangan fisik dan
mental anak yang
diakibatkan adanya
abnormalitas
perkembangan
krpmosom.
• Kromosom ini terbentuk
kegagalan sepasang
kromosom untuk saling
memisahkam diri saat
terjadinya pembelahan.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• ETIOLOGI
• 1. Trisomi 21: disebabkan oleh keadaan miosis. Akibat gangguan
ini, gamet dihasilkan dengan tambahan salinan kromosom 21.

• 2. Translokasi: kadang-kadang bagian dari kromosom 21 dapat


mengalami translokasi pada kromosom lainnya (biasanya 13,14,15)
sebelum atau saat konsepsi. Pembawa sifat memiliki 45 dari 46
kromosom, tetapi mereka memiliki semua materi ginetik dari
manusia yang meliliki 46 kromosom, ini dikarenakan oleh tambahan
materi kromosom 21 terletak pada kromosom yang berbeda.

• 3. Mosaic Trisomi 21
• Ini mirip dgn Trisomi 21, perbedaannya adalah tambahan pada
kromosom 21 hanya pada beberapa sel, tetapi tidak seluruhnya dari
individu. Tipe ini disebabkan oleh divisi sel abnormal setelah
fertilisasi.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


GEJALA KLINIS

• Wajah mirip satu dgn yang lain


• Berbicara dengan kalimat
sederhana
• Bibir tebal dan lidah besar
• Telinga agak aneh
• Alat kelamin kecil
• Mukanya lebar, tulang pipih
tinggi, hidung pesek, jarak
kedua mata berjauhan
• Iris mata menunjukkan bercak-
bercak
• dll

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


INFEKSI SALURAN NAPAS
BAGIAN ATAS
Yaitu infeksi2 yang terutama mengenai struktur2 saluran
napas disebelah atas laring.
Etiologi : Virus
Mikoplasma
Virus:
1. Sinsisium pernapasan
-penyebab bronkiolitis
-penyebab pneumonia selain batuk rejan
-penyebeb penyakit demam saluran napas bagian
atas

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


2. parainfluenza
batuk rejan tetapi mungkin pula menyebabkan bronkitis,
bronkiolitis, dan penyakit dalam saluran napas bagian
atas
3. adeno
10%, bersifat ringan, asimptomatik, faringitis, dan
demam
4. rino dan korona
mengenai hidung
5. koksaki a dan B
penyakit primer nasofaring

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Mikoplasma:
Menginfeksi saluran napas bagian atas maupun
bagian
bawah (bronkiolitis, pneumonia, bronkitis,
faringotonsilitis,
Miringitis, otitis media).

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Nasofaring Akut
Etiologi: virus rino
streptokokus grup A, pneumokokus, H.
influenza
Manifestasi klinik:
Demam, iritabilitas, gelisah, bersin, pengeluaran
sekret dari hidung sehingga sulit bernapas

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Faringitis Akut
Etiologi: Virus
streptokokus beta hemolitikus klmpk A
Manifestasi klinis:
Sakit kepala, nyeri abdomen dan muntah, demam,
pembesaran kelenjar tonsil, eksudasi, eritema
faring

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Rinitis Kronik
Pengeluaran sekret dari hidung, defisiensi gizi.
Manifestasi klinik; ekskoriasi kulit dari lubang
anterior serta bibir bagian atas, gangguan
pengecapan,dan penciuman, demam.
Rinitis alergika: bersifat musiman, membran
mukosa cenderung pucat, jaringan lunaknya
mengalami pembengkakan

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Rinitis atrofikans: -jarang ditemukan
-infeksi hidung yang berulang
-beberapa keadaan terdapat
pengeluaran sekret hidung

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Abses Retrofaring
Etiologi: Staphylococcus aureus & streptokokus
hemolitikus grup A
Manifestasi klinis:
5. Riwayat nasofaringitis atau faringitis akut
6. Demam tinggi, susah menelan, penolakan
makan, nyeri tenggorokan, hiperekstensi
kepala

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


3. Pernapasan berat
4. Mengeluarkan liur
5. Penonjolan bagian belakang faring

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Streptococcus pneumonia
• Morfologi:
Diplokokkus gram +, pada
perbenihan tua jadi gram -.
Kokkus berbentuk lancet,
biasanya berpasangan dan
berselubung. Tidak
membentuk spora. Non motil.
Selubung terutama dibuat
oleh jenis yang virulen

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Sifat pertumbuhan:
pH = 7,6 – 7,8, tumbuh aerob dan
fakultatif anaerob. Suhu optimum 37,5 C.
Glukosa dan gliserin meningkatkan kecpt.
Multiplikasinya tp pembtkn asam laktat
akan menghambat dan membunuhnya.
Oleh krn itu ditambahkan kalsium
karbonat 1% utk menetralkan.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


pada lempeng drh
ssdh pengeraman 48
jam akan terbentuk
koloni bulat kecil dan
dikelilingi zona
kehijau- hijauan.
Kuman ini meragi
inulin, oleh krn itu
bisa digunakan utk
diagnosis. Tetapi bila
inulin - ,belum tentu
tidak.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• Struktur antigen
yg terpenting adlah kapsul polisakarida,
yang menetukan virulensi dan 5 macam
tipe spesifik. Jika kuman dicampur dgn
serum anti spesifik, maka selubung akan
membengkak reaksi qellung.
• Infeksi pada manusia
Aspirasi flora normal  melekat pada
mukosa dr traktus pernafasan bagian
atas.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• Sebelum terpapar antibiotik, pneumokokkus
akan terlibat pada seluruh / hampir seluruh
lobus dan terlibat dalam 4 tahap:
• Kongesti lobus terinfeksi berat, merah dan
bengkak
• Red hepatization  mirip konsistensi hepar,
ruang alveolus terbungkus oleh netrofil, sel
darah dan fibrin.
• Gray hepatization  lobus kering dan abu –
abu
• Resolusi  eksudat akan dimakan makrofag

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• peny,. Lain : sinusitis, otitis media,
osteomielitis, arthtitis, peritonitis,ulserasi
kornea, dan meningitis.
• Diagnosis : kultur
• Pengobatan : penisilin  drug of choice

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Haemophillus influenza
• Morfologi:
kokobasil gram -,
ukuran 0,2 -0,3 x 0,5
– 0,8 um, bersimpai
( dr reaksi quellung)
kuman – kuman yang
tidak bersimpai ( dr
sputum atau cairan
telinga), btknya sering
memanjang.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• Sifat pembiakan
membutuhkan pembiakan
yang diperkaya seperti agar
coklat serta perbenihan
levinthal dan Fildes. Kuman
ini tumbuh subur disekitar
kuman lainnya spt staph.
Hemolitik  krn
menghasilkan faktor V yang
dibutuhkan oleh
haemophillus.
pH= 7,4 – 7,8, suhu 37 C,
suasana CO2 10%

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Aerob dan anaerob fakultatif , larut dalam
empedu, mbtk indol.
Stuktur antigen : antigen utama 
polisakarida simpai

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Infeksi klinik : menghisap droplet kuman,
manusia satu- satunya reservoir bg
kuman ini, antibodi yg dibtk dpt mencegah
invasi. Menyebabkan ISPA dan plg sering
menyebabkan meningitis bakterial akut.
Diagnosis : kultur dr bahan CSF, sputum
dan telinga. Reaksi quellung, dan deteksi
antigen polisakarida simpai.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• Pengobatan :
sebaiknya dilakukan tes
kepekaan secara in vitro.
Kebanyakan peka terhadap
ampisillin, kloramphenicol,
tetrasiklin, sulfonamid atau
kombinasi. Vaksin khas
polisakarida simpai ( vaksin
PRP) yang telah berhasil dibuat
dan masih taraf penelitian.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


Bordetella pertusis
• Morfologi : kokobasil kecil – kecil,
berpasangan atau membentuk
kelompok2 kecil, bentuk
kumannya uniform setelah dikultur
pleomorfik, btk filamen dan
batang tebal umum dijumpai, tdk
bergerak, aerob, tdk mmbtk
H2S,Indol serta asetil metil
karbinol.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• Sifat perbenihan : Dapat tumbuh tanpa
adanya hemin ( faktor X) dan koenzim I
( faktor V), perbenihan dalam bordet-
Gengou, tumbuh dan mbtk koloni yang
bersifat smooth, cembung, mengkilap dan
tembus cahaya. Membentuk zona
hemolisis.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• Ada 2 toksin :
• Eksotoksin  termostabil, tdpt pd
dinding sel kuman.
• Protein yang bersifat termolabil dan
demonekrotik. Toksin ini dibentuk
didalam protoplasma dan dpt dilepaskan
dr sel dgn jalan memecah sel tsb atau
dgn jalan ekstraksi memakai NaCl.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• Patogenesis
Menghisap droplet yang terinfeksi kuman 
kuman berkembang biak di dlm sal.perafasan.
Gejala sakit selalu hampir timbul dalam 10 hari
setelah kontak, meskipun masa inkubasi
bervariasi antara 5 – 21 hari. Ada 3 stadium :
3. Stadium prodomal (1 – 2 minggu)  gejala2
infeksi sal.nafas bgn atas yg ringan spt
bersin,keluarnya cairan dr hidung, batuk dan
kadang 2 konjungtivitis.pemeriksaan fisik tdk
memberikan hasil yg menentukan, masa
perkembangbiakan kuman di epitel.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


2. Stadium kedua ( 1 – 6 minggu)
Peningkatan batuk proksimal. batuk proksimal
yang khas dlm jangka wkt 15 – 20 dtk tjd 5 – 20
batuk beruntun biasanya diakhiri dengan
keluarnya lendir/ muntah serta tidak ada
kesempatan utk bernafas diantara batuk batuk
tsb. Tarikan nafas stlh batuk berakhir
menimbulkan bunyi yang khas.
3. Stadium ketiga
Batuk dapat berlangsung sampai bbrp bulan stlh
permulaan sakit, beratnya bervariasi.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• Diagnosis lab : hasil isolasi tertinggi pada
stadium prodromal dan kuman pertusis
biasanya tdk dpt ditemukan lagi stlh 4
minggu pertama sakit.Bahan pemeriksaan
: usapan nasofaring penderita atau
dengan menampung sputum secara
langsung. Bila diperlukan wkt lbh dr 2 jam
sblm bahan tsb sampai di lab , sebaiknya
bahan ditanam dlam perbenihan stuart.
Tambahkan penisilin 0,25 – 0,5 unit/ml
untuk menghambat kuman lain.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


• Pewarnaan antibodi fluoresen (AF) dipakai
utk identifikasi langsung. Cara ini tdk
menggantikan isolasi kuman namun dpt
indentifikasi kuman lbh cepat.
• Pengobatan dan pencegahan
Eritromisin drug of choice. Tetrasiklin,
klorampenikol dan ampisilin juga
bermamfaat. Pencegahan : imunisasi dan
mencegah kontak lgs dgn penderita.
Antibodi yang melewati plasenta tdk cukup
memberikan proteksi, vaksinnya DPT.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


KESIMPULAN
• Viona mengalami hipotiroid primer dan
infeksi saluran pernafasan.

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


REFERENSI
• Patologi robbin
• Ilmu kesehatan anak UI
• Color and atlas pathophysiology siebernag
and lang
 Color atlas of medical mikrobiology Kayser
 Dengan berbagai literatur lainnya yang tidak
dapat dituliskan penulis secara rinci

>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>


>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>

Anda mungkin juga menyukai