Anda di halaman 1dari 4

BAB V PENUTUP

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dalam bab V ini disampaikan kesimpulan dan saran berikut ini.

5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan kritik sosial dalam novel Sang Pencerah yang telah diuraikan di atas dapat diambil simpulan sebagai berikut. (1) Kritik sosial dalam novel Sang Pencerah merefleksikan permasalahan sosial dengan deskripsi kritik pengarang terhadap kritik pengarang terhadap prasangka sosial. (2) Dalam novel Sang Pencerah terdapat kritik pengarang terhadap kemiskinan terdiri dari (a) kritik sosial terhadap praktek rentenir, dan (b) kemiskinan akibat penjajahan dan tanam paksa. Sedangkan kritik pengarang terhadap prasangka sosial terdiri atas: (a) kritik sosial terhadap perilaku diskriminasi, (b) kritik sosial terhadap bentuk kemiskinan, dan

penindasan, dan (c) kritik sosial terhadap prasangka masyarakat. (3) Novel Sang Pencerah memiliki potensi sebagai bahan ajar sastra berbasis pendidikan karakter khususnya untuk menanamkan sikap peduli sosial, religius, demokratis, dan toleransi untuk siswa SMP.

5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, selanjutnya disampaikan 68

69 saran kepada: (1) Bagi kritikus sastra, hendaknya dapat memberikan informasi tentang berbagai macam kritik sosial yang terefleksi melalui masalah-masalah sosial dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral. (2) Bagi Pengamat Sastra, hendaknya dapat memberikan informasi tentang sejauh mana penyebab munculnya masalah sosial sebagai ekspresi kritik sosial dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral. (3) Bagi Peneliti Sastra, hendaknya dapat memberikan informasi tentang cara pengarang dalam menyampaikan kritik sosial dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral. (4) Bagi Pembaca Sastra, hendaknya dapat menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang memunculkan adanya masalah-masalah sosial dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral. (5) Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia, Novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral memiliki potensi sebagai bahan ajar berbasis pendidikan karakter, sehingga guru bahasa dan sastra Indonesia bisa menggunakan novel Sang Pencerah sebagai media pembelajaran sastra kepada siswa dalam mengajar pelajaran tentang karya sastra sesuai dengan Kompetensi Dasar. (6) Bagi perpustakaan semoga penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi menambah wawasan keilmuan dalam memahami karya sastra. (7) Bagi penelitian lanjutan, Semoga penelitian ini dapat dijadikan motivasi dan referensi dalam penelitian karya sastra Indonesia selanjutnya.

70 DAFTAR RUJUKAN Aminuddin. 1990. Metode Kualitatif dalam Penelitian sastra: Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam bidang bahasa dan sastra. Malang:YA3. Basral,A.N. 2010. Sang Pencerah. Jakarta:Mizan Pustaka. Brigham, J.C. 1986. Social Psychology. Canada : Little Brown & Company. BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Tidak diterbitkan. Budhivensius. 2010. Penjelasan dari isi UUD 1945. (Online). (http://budhivensius.blogspot.com/2010/02/penjelasan-dari-isi-uud-1945pasal-28.html) diakses tanggal 20/11/2012. Damono, S.D. 1979. Sosiologi Sastra:Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta:Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Depdiknas. Endraswara, S. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta:Pustaka Widyatama. Fananie, Z. 2000. Telaah Sastra. Surakarta: UMS Press. Faruk. 1999. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Fuadi, Z. 2009. Kritik Sosial dalam Novel Wasripin dan Satinah Karya Kuntowijoyo. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Sastra UM. Fulthoni,dkk. 2009. Jaminan Hukum dan HAM Kebebasan Beragama. Jakarta: The Indonesian Legal Resource Center (ILRC). Gerungan, W.A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama. Haryati, M. 2007. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press. Herfanda, A.Y., Effendi, A. (Eds.). 2008. Sastra sebagai Agen Perubahan Budaya dalam Bahasa dan Budaya dalam Berbagai Perspektif. Yogyakarta: FBS UNY dan Tiara Wacana. Hidayatullah, M.F. 2010. Pendidikan Karakter;Membangun Peradaban. Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka. Junus, U. 1986. Sosiologi Sastra Persoalan Teori dan Metode. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran. Kartono. 1981. Patologi Sosial 2. Jakarta: Rajawali Press. Kemendiknas. 2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama . Jakarta. Kesuma, D., Cepi, T. & Johan, P. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktek di Sekolah. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Koesoema, D. 2007. Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta:Grasindo. Liliwery, A. 2005. Prasangka & Konflik. Yogyakarta: LKIS. Mahfud, M.D. 1997. Kritik Sosial dalam Wacana Pembangunan. Yogyakarta:UII Marat. 1981. Sikap Manusia Perubahan dan Pengukuran. Jakarta Timur : Ghaha Indonesia. Marbun, B.N. 1996. Kamus Politik. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan. Moleong, L.J. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Karya. Nurgiyantoro, B. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Universitas Gajahmada Press.

71 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, Jakarta. Pusat Kurikulum. 2010. Bantuan Teknis Profesional Tim Pengembang Kurikulum di tingkat Propinsi dan Kab. /Kota. Jakarta. Rahmanto, B. 1996. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Ratna, N.K. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Ratna, N.K. 2006. Teori, Metode & Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Rendusara, R. 2012. Rentenir dan Lemahnya Hukum Perbankan Indonesia, (Online),(http://www.hukum.kompasiana.com/2012/07/20/rentenir-danlemahnya-hukum-perbankan-indonesia-472787.html), diakses pada tanggal 20 November 2012. Robert, A.B. & Byrne, D. 2004. Psikologi Sosial Edisi kesepuluh Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Rusyana, Y. 1982. Metode Pengajaran Sastra. Bandung: Gunung Larang. Saini, K.M. 1994. Protes Sosial dalam Sastra. Bandung: Angkasa. Sears, D.O., Freedinan, J.L. & Peplau, L.A. 1991. Psikologi Sosial. Terjemahan Adijanto.1992. Jakarta: Erlangga. Semi, A. 1984. Metode Penelitian Sastra. Jakarta: Gramedia. Simbolon, P.T. 2006. Menjadi Indonesia. Jakarta: Grasindo. Soekanto, S. 2006. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafindo. Sudibyo, B. 1995. Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Aditya Media. Sudjiman, P. 1998. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: PT. Gramedia. Sulistyo, A. 2012. Sistem Tanam Paksa, (Online),(www.sejarah.kompasiana.com/2012/04/01/sistem-tanam-paksa), diakses pada tanggal 20 November 2012. Susilo, H. & Kisyani, L. Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian, (Online),(http://www.ilmubaru.wordpress.com/2008/05/11/proseduranalisis-dan-interpretasi-data-penelitian/ ) diakses hari Rabu, 15-09-2012. Syani, A. 1994. Sosiologi (Skematika, Teori Dan Terapan). Jakarta: Bumi Aksara. Tarigan, H.G. 1985. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung:Angkasa Pustaka Utama. Undang-Undang RI No 39 Tahun 1999 Tentang HAM. Komisi Informasi Republik Indonesia. (Online), (http://www.komisiinformasi.go.id/assets/data/arsip/UU_Nomor_39_tentang_HAM.pdf), diakses pada tanggal 20 November 2012. Visser, Wayne, A.M. & Alastair, M. 1998. A Short Review of the Historical Critique of Usury. London: Routledge Walgito, B. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Penerbit Andi. Wellek, R. & Warren, A. 1956. Theory of Literature. New York: Hartcourt, Brace & World, Inc. Terjemahan dalam Bahasa Indonesia oleh Budianta . 1989. Teori Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia. Wibiono, B. 2007. Kolonialisme Cultural Studies dan Perubahan Sosial. (Online), (http://w3b3.wordpress.com/2007/12/26/kolonialisme-cultural-studiesdan-perubahan-sosial/), diakses pada tanggal 20 November 2012. Wikipedia. Tanam Paksa. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Tanam_Paksa), diakses pada tanggal 20 November 2012.

Anda mungkin juga menyukai