Anda di halaman 1dari 36

ASSALAMUALAIKUM WR. WB.

GEMPA BUMI
M. OCKY MISYALAM (1110097000012) ERLITA LILIYAN (1110097000018) ANNISA NURUL AINI (1110079000026) DESRI AKBARI (1110097000031) ZULHILMI WICAKSONO (1111097000038)

GEMPA BUMI
Pengertian
PREDIKSI GEMPA BUMI

Akibat

Proses Terjadinya

Skala Kekuatan

Cara Mengatasi

Jalur Utama

Jenis-jenis

Sejarah

PENDAHULUAN
Gempa bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif aktivitas gunung api, atau runtuhan batuan. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng Bumi). Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer.

Teori Lempeng Tektonik


Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung di atas astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati (collision), dan saling geser (transform). Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudera (Sea Floor Spreading).

Peta Lempeng di Seluruh Dunia

PROSES TERJADINYA GEMPA BUMI MENURUT TEORI LEMPENG TEKTONIK

JALUR UTAMA GEMPA BUMI


Terdapat tiga jalur utama gempa bumi yang merupakan batas pertemuan dari beberapa lempeng tektonik aktif: 1. Jalur Gempa Bumi Sirkum Pasifik Jalur ini dimulai dari Cardilleras de Los Andes (Chili, Equador, dan Caribia), Amerika Tengah, Mexico, California British Columbia, Alaska, Alaution Island, Kamchatka, Jepang, Taiwan, Filipina, Indonesia, Polynesia, dan New Zealand. 2. Jalur Gempa Bumi Mediteran atau Trans Asiatic Jalur ini dimulai dari Azores, Mediteran (Maroko, Portugal, Italia, Balkan, Rumania), Turki, Kaukasus, Irak, Iran, Afganistan, Himalaya, Burma, Indonesia, dan bertemu jalur sirkum pasifik di Maluku. 3. Jalur Gempa Bumi Mid-Atlantic Jalur ini antara lain yaitu Spitsbergen, Iceland, dan Atlantik Selatan.

Sebanyak 80 % dari gempa di dunia terjadi di jalur Sirkum Pasifik yang sering disebut Ring of Fire karena juga merupakan jalur vulkanik. Sedangkan pada jalur Mediteran terdapat 15 % gempa dan sisanya sebanyak 5 % tersebar di mid-Atlantik dan tempat-tempat lainnya.

JENIS-JENIS GEMPA BUMI


1. Berdasarkan Penyebabnya

2. Berdasarkan Kedalaman

3. Berdasarkan Getaran

1. Berdasarkan Penyebabnya
a. Gempa Bumi Tektonik yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. b. Gempa Bumi Tumbukan Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi. c. Gempa Bumi Runtuhan Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempa bumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

d. Gempa Bumi Buatan Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir, atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi. e. Gempa Bumi Vulkanik (Gunung Api) Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi.

2. Berdasarkan Kedalaman
a. Gempa Bumi Dalam Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya. b. Gempa Bumi Menengah Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa. c. Gempa Bumi Dangkal Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

3. Berdasarkan Getaran Gempa


a. Gelombang Primer Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrium. b. Gelombang Sekunder Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang, yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.

SKALA KEKUATAN GEMPA


a. Skala Rossi Forrel (1874 - 1878) 1. Terekam oleh instrument. 2. Dirasakan sejumlah kecil manusia dalam keadaan diam. 3. Dirasakan cukup kuat beberapa orang dalam keadaan diam. 4. Dirasakan sejumlah orang dalam keadaan bergerak. 5. Umumnya dirasakan setiap orang, membunyikan lonceng, dan menggerakkan perabot. 6. Membangunkan yang tidur dan menghentikan gerak jam. 7. Kepanikan dan menjatuhkan yang tergantung. 8. Meretakkan dinding bangunan. 9. Merusakkan sebagian atau keseluruhan bangunan. 10. Bencana besar, meruntuhkan gunung.

b. Skala Richter
Skala Ritcher Peningkatan Kekuatan Energi yang Dibebaskan

Ledakan TNT
1 2 1 10 170 g 6 kg

3
4 5 6 7 8

100
1.000 10.000 100.000 1.000.000 10.000.000

179 kg
5 metric ton 179 metric ton 5.643 metric ton 179.100 metric ton 5.463.000 metric ton

c. Skala Mercalli
Skala 1 2 3 4 Tidak terasa. Terasa oleh orang yang berada di bangunan tinggi. Getaran dirasakan seperti ada kereta yang berat melintas. Getaran dirasakan seperti ada benda berat yang menabrak dinding rumah, benda tergantung bergoyang. 5 Dapat dirasakan di luar rumah, hiasan dinding bergerak, benda kecil di atas rak mampu jatuh. 6 7 8 9 10 11 Terasa oleh hampir semua orang, dinding rumah rusak. Dinding pagar yang tidak kuat pecah, orang tidak dapat berjalan/berdiri. Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan. Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan tekuk. Jembatan dan tangga rusak, terjadi tanah longsor. Rel kereta api bengkok. Rel kereta api rusak. Bendungan dan tanggul hancur. Seluruh bangunan hampir hancur dan terjadi longsor besar. Efek bencana yang lain seperti tsunami, dan kebakaran. 12 Seluruh bangunan hancur lebur. Batu dan barang-barang terlempar ke udara. Tanah bergerak seperti gelombang. Kadang- kadang aliran sungai berubah. Biasanya bisa menyebabkan longsor besar, kebakaran, banjir, tsunami di daerah pantai, dan aktivitas gunung berapi. Pasir dan tanah halus terlihat meledak. Gejala di Permukaan Bumi

Hubungan Frekuensi-Kekuatan
Skala Kekuatan >8 7 7.9 6 6.9 5 5.9 4 4.9 Frekuensi Tiap Tahun 1 18 108 800 6.200

3 3.9
2 2.9

49.000
300.000

PREDIKSI GEMPA BUMI


Kegiatan prediksi gempa bumi, mencakup tiga hal yaitu, kapan gempabumi akan terjadi, dimana terjadinya dan seberapa besar kekuatannya. Secara teoritis gempa bumi memang dapat diprediksi, namun para peneliti mengalami kesulitan karena beberapa hal, diantaranya: terbatasnya kondisi pengamatan terutama peralatannya, tidak periodiknya aktivitas gempabumi, ketidak tentuannya proses gempabumi, dan luasnya daerah jangkauan. Selain dengan metode observasi precursor terdapat banyak metode dalam prediksi gempabumi, diantarnya: seismicity gap, seismicity band, increased seismicity, preseismic squance, variation of b value, source and medium parameters, wave velocity variations, fore shocks squance.

Di Indonesia kegiatan prediksi gempabumi dilakukan melalui penelitian secara individual oleh personil BMG, ITB dan beberapa instansi lain yang umumnya dilakukan dengan metode statistik menggunakan perhitungan periode ulang gempabumi. Periode ulang gempa bumi maksudnya adalah bahwa gempa bumi dengan skala tertentu (misalnya M=8) akan terulang kembali di daerah yang sama pada kurun waktu tertentu. Perhitungan periode ulang ini memerlukan data paling tidak satu periode, lebih panjang lebih baik. Namun catatan gempa bumi dengan peralatan, baru dimulai pada awal abad 20. Karena itu untuk memperpanjang periode pengamatan, dibantu dengan catatan intensitas gempa yang sudah dimulai sejak awal abad masehi. Selain itu penelitian paleoseismik juga bisa membantu memperpanjang periode pengamatan.

AKIBAT DARI GEMPA BUMI


1. Bangunan Roboh

2. Kebakaran

3. Permukaan Tanah Retak dan Jalanan Rusak

4. Tanah Longsor

5. Banjir Akibat Tanggul Rusak

6. Tsunami

Proses Terjadinya Tsunami

7. Jatuhnya Korban Jiwa

CARA MENGHADAPI GEMPA BUMI


1. Bila berada di dalam rumah:
Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur. Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya. Jauhi rak buku, lemari, dan kaca jendela. Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.

2. Bila berada di luar ruangan:


Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya. Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka. Jauhi rak-rak dan kaca jendela.

3. Bila berada di dalam ruangan umum:


Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang. Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela dan sebagainya.

4. Bila sedang mengendarai kendaraan:


Segera hentikan di tempat yang terbuka. Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.

5. Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall:
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.

6. Bila sedang berada di dalam lift:


Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.

7. Bila sedang berada di dalam kereta api:


Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.

8. Bila sedang berada di gunung/pantai:


Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika Anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

9. Beri pertolongan: Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda. 10. Evakuasi: Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. Bawalah barang-barang secukupnya. 11. Dengarkan informasi: Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi yang tidak jelas.

SEJARAH GEMPA BUMI


11 April 2012, Gempa bumi di sepanjang Pulau Sumatera berskala 8.6 SR, berpotensi sampai Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Lampung. Gempa terasa sampai India. 11 Maret 2011, Gempa Bumi di Jepang, 373 km dari kota Tokyo berskala 9,0 Skala Richter yang sebelumnya di revisi dari 8,8 Skala Richter, gempa ini juga menimbulkan gelombang tsunami di sepanjang pesisir timur Jepang. 26 Oktober 2010, Gempa Bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga menimbulkan tsunami. 27 Februari 2010, Gempa Bumi di Chili dengan 8.8 Skala Richter, 432 orang tewas (data 30 Maret 2010). Mengakibatkan tsunami menyeberangi Samudera Pasifik yang menjangkau hingga Selandia Baru, Australia, kepulauan Hawaii, negara-negara kepulauan di Pasifik dan Jepang dengan dampak ringan dan menengah. 12 Januari 2010, Gempa Bumi Haiti dengan episenter dekat kota Logne 7,0 Skala Richter berdampak pada 3 juta penduduk, perkiraan korban meninggal 230.000 orang, luka-luka 300.000 orang dan 1.000.000 kehilangan tempat tinggal.

27 Mei 2006 - Gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal. 26 Desember 2004 - Gempa Bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa. 26 Desember 2003 - Gempa Bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas. 21 Mei 2002 - Di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas. 26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang.

KESIMPULAN
Gempa bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif aktivitas gunung api atau runtuhan batuan. Gempa Bumi terjadi karena pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi. Akibat-akibat yang disebabkan oleh gempa bumi adalah bangunan-bangunan roboh, terjadinya tanah longsor, jatuhnya korban jiwa, kebakaran, tsunami, dan jalanan rusak.

TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM WR. WB.

Anda mungkin juga menyukai