Anda di halaman 1dari 5

Kaidah-kaidah limit: 1.

Jika y = f(x) =Xn dan n> 0, maka lim Xn = an X a 3 3 3 Contoh: lim X = 8 2 = 8 X = 125 53 = 125
X2 X5

2. Limit dari suatu kontanta adalah konstanta itu sendiri lim k = k


Xa

Contoh:

lim 3 = k
X2

3. Limit dari suatu penjumlahan (pengurangan) fungsi adalah jumlah (selisih) dari limit fungsi-fungsinya. lim {f (x) g (x) } = lim f (x) lim g (x)
Xa
2

Xa
3

Xa X2
2

Contoh : lim {(1 - 2 x ) + (x ) } = lim (1- 2x2) + lim x3


X2
3

= (1 2.2 ) + 2 = -7 + 8 1 4. Limit dari suatu fungsi perkalian fungsi adalah perkalian dari limit fungsifungsinya. lim {f (x) X g (x) } = lim f (x) X lim g (x)
Xa
2

Xa
3

Xa X2 X2

Contoh : lim {(1 - 2 x ) X (x ) } = lim (1- 2x2) X lim x3


X2
2 3

= (1 2.2 ) X 2 = -7 X 8 -56 5. Limit dari suatu pembagian fungsi adalah pembagian dari limit fungsifungsinya, dengan syarat limit fungsi pembaginya tidak sama dengan nol. Lim
xa

dengan syarat

contoh: Lim
x5

= = =
10

6. Limit berpangkat dari suatu fungsi berpangkat n adalah pangkat n dari limit fungsinya. lim { f (x) }n = { lim f (x) } n
xa xa

Contoh: Lim (1 -2 x2)3 = { lim (1- 2 x2)}3 = (-7)3 -343


X2 X2

7. Limit dari fungsi terakar berpangkat positif adalah akar dari limit fungsinya. Lim { = = n> 0
Xa Xa

Lim
X5

=
X5

X5

8. Dua buah fungsi yang serupa mempunyai limit yang sama. Jika fungsi f (x) = g (x) untuk semua nilai x a dan lim f (x) = L, maka lim g (x) = L juga
Xa Xa

Penerapan Ekonomi 1. Fungsi-fungsi dalam bisnis dan ekonomi banyak yang berbentuk fungsi asinambung. Seperti fungsi permintaan dan fungsi penawaran untuk jenis-jenis barang tertentu yang unit satuaannya selalu diskrit (berupa bilangan bulat, tidak mungkin dipecah-pecah). 2. Penyinambungan fungsi-fungsi yang sesungguhnya asinambung atau diskrit memungkinkan untuk ditelaah dengan analisis matematik. Contoh Soal: 1. Pemerintah menetapkan pajak-pendapatan progressif dengan ketentuan sebagai berikut: 10% atas pendapatan dibawah Rp. 2 juta per tahun 15% atas pendapatan antara Rp. 2-5 juta per tahun 25% atas pendapatan melebihi Rp. 5 juta per tahun Apabila pendapatan kita lambangkan dengan Y dan jumlah pajak yang dibayarkan adalah T, maka fungsi pajak pendaptanya dapat dituliskan sebagai berikut:

= 0,10 Y = 0, 15 Y = 0, 25 Y

0 Y<2 2 Y<5 Y>5

Kurva ditunjukkan gambar dibawah ini, kurvanya asinambung di dua tempat yakni, pada Y = 1,9999... dan pada Y = 5, 000...1
T (Rp juta)

1,5

0,8 0,7

0,3 0,1

0 Contoh 2:

2. Andaikan harga jual sebuah mobil Rp. 27,5 juta. Jika Q melambangkan jumlah mobil yang terjual dan R melambangkan penerimaan penjualan dalam jutaan rupiah, fungsi penerimaanya dapat dituliskan sebagai: R = 27, 5 Q
R (Rp juta) 165,0 1,5

untuk Q = 1,2,3,4,....

137,5 110,0 82,5

55,0

27,5

Q 0 1 2 3 4 5 6 Jumlah mobil

Fungsi diskrit, dalam hal ini sarat akan ketidak sinambungan, mengingat Q berlaku hanya untuk bilangan-bilangan bulat. Prnjual tidak mungkin menjual misalnya 3,5 buah mobil atau memperoleh penerimaan sebesar Rp. 96, 25 juta

Contoh 3. 3. Saudagar Midun menjalankan kebijakan diskriminasi harga dalam penjualan jeruk dengan termin sebagai berikut: Rp. 900,- per kg untuk pembelian sebanyak 5 kg atau kurang Rp. 800,- per kg untuk pembelian lebih dari 5 kg tapi tak lebih dari 10 kg Rp.750,- per kg untuk pembelian lebih dari 10 kg Apabila harga total ( = penerimaan penjual atau pengeluaran bagi pembeli) dilambangkan dengan Y dan jumlah jeruk dalam kilogram dilambangkan dengan X, maka fungsinya dapat dituliskan sebagai: Y = 900 X = 850 X = 750 X
Y (Rp juta) 1,5 8500

0 X<2 5 X<5 X<5

4500

X (kg) 0 5 10 15

Dengan kebijakan harga semacam ini (pembedaan harga berdasarkan jumlah pembelian, dalam ekonomi mikro disebut diskriminasi harga derajat kedua), penjual dapat merangsang pembeli untuk membeli lebih banyak. Dalam kasus ini membeli jeruk 11 kg lebih murah daripada membeli 10 kg.

Contoh Latihan Soal: Pemerintah menetapkan pajak-pendapatan progressif terhadap kepimilikan kendaraan bermotor dengan ketentuan sebagai berikut: 10% atas kendaraan bermotor seharga dibawah Rp. 10 juta per tahun 12,5 % atas kendaraan bermotor seharga Rp. 10-20 juta per tahun 15, % atas kendaraan bermotor seharga Rp. 20- 50 juta per tahun 20% atas kendaraan bermotor seharga Rp. 50-100 juta per tahun 25% atas kendaraan bermotor seharga Rp. 100-200 juta per tahun 30% atas kendaraan bermotor seharga Rp. 200-500 juta per tahun 40% atas kendaraan bermotor seharga Rp. 500 jt-1 milyar per tahun 50% atas kendaraan bermotor seharga Rp. 1 -5 milyar per tahun 60% atas kendaraan bermotor seharga Rp. 5 -10 milyar per tahun 70% atas kendaraan bermotor diatas seharga Rp. 10 milyar per tahun

Apabila pendapatan kita lambangkan dengan Y dan jumlah pajak yang dibayarkan adalah T, maka fungsi pajak pendapatannya dapat dituliskan sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai