Anda di halaman 1dari 45

Zhong Guo Wen Hua

Chinese Culture (Selayang Pandang)



Bratayana Ongkowijaya, SE, XDS

Pendahuluan
Kontribusi Asia sebagai bagian dari jagat-raga ini sangat mewarnai perkembangan peradaban serta sejarah kehidupan. Diantara peradaban yang dimaksud, kita mengenal sebutan peradaban bangsa kulit kuning (Chinese Culture)

Pendahuluan
Dalam terjemahan buku Elizabeth Seeger yang berjudul :

The Pageant of Chinese History


(published by Longmans, Green & Co., Inc. - New York)

ditulis :

As China goes, so goes Asia; As Asia Goes, so goes the world.

Pendahuluan
Christopher Dowson mengatakan:

Great Religions are building a foundation for great civilizations agama-agama besar adalah bangunan-bangunan dasar bagi peradaban-peradaban besar

Pendahuluan
Samuel P. Huntington dalam bukunya yang berjudul : The Clash of Civilization

and the Remarking of World Order

memperingatkan bahwa benturan antar peradaban sangat besar pengaruhnya terhadap perdamaian dunia Pada kancah dunia internasional, peradaban merupakan pengaman terpenting dalam mencegah terjadinya perang dunia.

Pendahuluan
Perlu dipahami bahwa beragama (berbudaya) adalah kecenderungan fitrah manusia, oleh karena itu sikap beragama harus merupakan kontinuitas atas kelangsungan hakekat kemanusiaan itu sendiri. Kehadirannya harus parallel dengan agama (budaya) yang lain, karena manusia yang satu dengan yang lainnya akan selalu berbeda sepanjang masa (tidak monolitik). Maka usaha apapun untuk menyeragamkan atau membandingkan (superior & inferior) agama (budaya), bukan hanya akan menemui kegagalan, bahkan akan merusak esensi bangunan agama (budaya) itu sendiri. Dapat memahami serta menerima perbedaan yang ada merupakan pangkal persaudaraan antar umat beragama (berbudaya).


(Si Hai Zhi Nei Jie Xiong Di Ye) Diempat Penjuru Lautan Semuanya Saudara (sesama insan ciptaan Tian, Khalik semesta alam).

Pendahuluan
Sejarah Tiongkok adalah sejarah yang telah berusia lima ribu tahun Wu Qian Nian De Li Shi Seiring sejalan dengan peradaban manusia itu sendiri. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa peradaban-budaya Tiongkok sangat dipengaruhi / diwarnai oleh - Ru Jiao (agama Khonghucu)

Pendahuluan
Diawali dengan turunnya wahyu (He Tu) (Xian Tian Ba Gua) yang diterima oleh Nabi (Fu Xi) sebagai Nabi pertama dalam jajaran Nabi Ru Jiao (agama Khonghucu) pada tahun 2953 - 2838 sM yang digenap-sempurnakan oleh - Da Cheng Zhi Sheng Kong Zi Yang Besar, Sempurna dan mencapai Puncak Kenabian; Nabi Agung Khong Zi, hidup pada tahun 551 - 479 sM sebagai Tian Zhi Mu Duo (Genta Rohani Tian / Tuhan), melalui pewahyuan - Yu Shu didalamnya ada bimbingan / tuntunan bagi umat manusia untuk bagaimana menjalani dan menggenapi hidup dikehidupan ini sesuai firman Nya

Pendahuluan
Empat Pilar sebagai esensi dalam kehidupan, Yakni :

Zong Jiao Zhe Xue Jiao Yu Zheng Zhi

(nilai (nilai (nilai (nilai

Agamis), Filsafati), Pendidikan) dan Tatanan Kemasyarakatan).

Kemudian berkembang menjadi apa yang disebut ; Chinese Culture - ( Zhong Guo Wen Hua ) dan akhirnya meluas dan terterima di dunia internasional.

Pembahasan
Menurut Elizabeth Seeger: Tak ada sejarah yang lebih menarik dan lebih hebat seperti sejarah Tiongkok ( - Zhong Guo) Sejarah Tiongkok merupakan sejarah yang sangat fantatis. Bagaimana tidak ? sejarah yang sudah berumur lima millennium (5.000 tahun) ini, begitu tertata rapih ba cerita bersambung, sementara catatan sejarah yang lain seperti bangsa Mesir, Persi dan Babylonia terpecah-belah atau dikalahkan (tenggelam) oleh bangsa-bangsa yang lebih muda dan kuat, tetapi Tiongkok dapat bertahan terus dan dapat mengatasi peperangan dan kekalahan.

Pembahasan
Ketika Piramide didirikan di lembah sungai Nil,
Tiongkok sudah mendirikan kerajaan disepanjang sungai Kuning ( - Huang He)

Ketika orang cerdik pandai Babylonia

mempelajari bintang-bintang dan langit, Orang Tionghoa ( - Zhong Hua) sudah menyusun almanak dengan segala kaitannya. di tanah semenanjung yang berbukit-bukit, maka Tiongkok waktu itu telah membangun ke-dynasty-an yang megah.

Ketika bangsa Yunani mendirikan negaranya dan merdeka

Pembahasan
Saat Roma mengalahkan negara-negara
disepanjang pantai Laut Tengah dan menyerbu Eropa serta mengalahkan bangsa Perancis, Spanyol dan Inggris yang pada waktu itu masih pada suatu tingkat peradaban yang rendah, keluarga dynasty Han ( - Han Chao ) di Tiongkok sedang memerintah suatu kerajaan yang elegance.

Pembahasan
Roma binasa diserbu oleh gerombolan
orang-orang biadab, tetapi Tiongkok tidak.

Ketika Eropa mengalami jaman kacau-balau,


maka di Tiongkok maju dengan pesatnya. Hidup sejahtera dan berkembang dengan hasil kesenian yang indah oleh tangan-tangan ulung para senimannya.

Pembahasan
Dalam sejarah perkembangan bangsa Tionghoa, terdapat banyak jejak sejarah yang menggemparkan dunia, diantaranya :

perjalanan darat terbesar (menempuh jarak lebih dari 3000 Km) sedangkan pelayaran laut yang termasyur adalah
Zheng He ( ) mengarungi samudra era dynasty Ming ( - Ming Chao) yang dilakukan sebanyak tujuh kali seputar tahun 1405 - 1435 dengan jumlah armada hampir 30.000 (tigapuluh ribu) orang.

yang dikenal sebagai Jalur Sutra - pada dynasty Han ( - 130 sM)

Kedua hal ini memberikan kontribusi yang sangat fenomenal dalam pengembangan perdagangan dan penyebaran budaya Tionghoa ke seluruh dunia.

- Zong Jiao (nilai Agamis)


Kehidupan manusia dalam iman Ru (agama Khonghucu), adalah sebuah kelangsungan yang berkesinambungan dari pra ke pasca kehidupan di dunia ini. Maka iman akan datang dan kembali kepada Nya sebagai - Zhong Shi (prima causa & causa finalis) segala, menjadi panggilan ibadah yang paling mendasar.

- Zong Jiao (nilai Agamis)


Bila hal diatas dirangkai dengan iman diantara Tian dan manusia ada orangtua (leluhur), maka hubungan manusia dengan leluhur adalah satu kesatuan yang berpangkal dan berujung pada Tian sebagai (maha leluhur) Khalik semesta alam - Jing Tian Zun Zu (Hormat akan Tian, Memuliakan Leluhur) Memuliakan hubungan ini adalah bakti yang utama dan ini menjadi pokok ajaran Ru Jiao (agama Khonghucu).

- Zong Jiao (nilai Agamis)


Berbakti kepada Tian dengan berbakti kepada orang tua adalah sebuah urutan kodrati manusia. Beribadah kepada Tian dan leluhur adalah rangkaian ibadah yang ditetapkan dari dan untuk Nya ini menyangkut makna suci kehidupan dan kematian, meliputi dunia dan akhirat serta merupakan pangkal-ujung kehidupan manusia.

- Zong Jiao (nilai Agamis)


Kehidupan manusia di dunia, dalam iman Ru diyakini dibangun oleh adanya Daya hidup Illahi, rohani ( - Shen) dan Daya hidup duniawi, jasmani ( - Gui); keduanya berpadu dalam kehidupan, dan kewajiban manusia untuk mengharmoniskan dan menjaga keselarasannya sesuai Firman.

- Zong Jiao (nilai Agamis)


Ibadah, pada dasarnya adalah bagaimana menempuh jalan datang dan kembali dari dan kepada Nya dan inilah sejatinya tujuan pengajaran (prikehidupan) agama (beragama) bagi manusia , He Gui Yu Shen, Jiao Zhi Zhi Ye bersatu-padu harmonisnya daya hidup Illahi dan daya hidup duniawi, inilah puncak tujuan pengajaran agama

- Zong Jiao (nilai Agamis)


Dalam kehidupan beragama, untuk meng-implementasi-kan iman dengan menjalankan ibadah adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Umat Ru, dalam menjalankan Liturgy (peribadatan / tata-ibadah) tersebut, diantaranya menaikkan sesajian sebagai kelengkapan untuk memenuhi (Li - Kesusilaan) dan merupakan perwujudan / simbolik yang sesungguhnya adalah ungkapan (sebagai) rasa hormat dan baktinya

- Zhe Xue (nilai Filsafati)


(Yin Yang) - Cosmology Confucian; menunjukkan bahwa jagat raya tidak statis, tetapi berubah sepanjang waktu. Segala sesuatu di alam ini mengalami perubahan. Perubahan merupakan prinsip dasar alam, semua kejadian alam mengalami proses perubahan (semuanya berubah, kecuali perubahan itu sendiri).

- Zhe Xue (nilai Filsafati)


Tidak ada sesuatupun di jagat raya ini yang bisa berdiri sendiri, segala sesuatu selalu berhubungan dengan yang lainnya. Sesungguhnya segala sesuatu itu Merupakan bagian dari keseluruhan. Kenyataan bahwa semua benda Merupakan bagian dari suatu keseluruhan, inilah yang dimaksud dengan aspek penggenapan

- Zhe Xue (nilai Filsafati)


Prinsip umum yang melandasi hubungan-hubungan dan peristiwa-peristiwa alam berasal dari kekuatan Yin dan Yang. Dan harus disadari bahwa Yin dan Yang adalah dua hal yang tidak sama bahkan dapat dikatakan merupakan daya yang saling bertentangan. Walaupun fungsi kedua daya itu berbeda, tapi kedua-duanya saling ke-tergantung-an (saling menggenapi). Untuk terselenggaranya keharmonisan, Yin dan Yang harus serasi.

- Zhe Xue (nilai Filsafati)


Alam selalu mengikuti siklus, dengan demikian segala sesuatu tidak pernah konstan, setiap saat berubah. Siklus alami ini tidak akan berakhir. Inilah yang dimaksud dengan silkus kehidupan. Konsep siklus dapat juga dipahami sebagai perputaran, merupakan prinsip dari alam. Bumi tidak hanya bergerak mengelilingi matahari, tetapi juga berotasi pada orbitnya. Proses ini menciptakan siang, malam dan empat musim. Hal ini menunjukkan adanya kehidupan. Waktu tidak dianggap sebagai kondisi yang bergaris lurus, dimana ada awal dan ada akhir, tetapi dianggap sebagai lingkaran. Waktu didasarkan pada gerakan bulan mengelilingi bumi (pasang-surut) dan bersama-sama keduanya mengelilingi matahari. Semua peristiwa mengalami lingkaran revolusi atau siklus.

- Zhe Xue (nilai Filsafati)


Segala sesuatu di alam ini diciptakan dengan maksud tertentu. Tak ada suatupun yang tak memiliki kegunaan. Setiap keberadaan memiliki tempatnya sendiri di jagat raya, dan kita harus menyeimbangkan unsur-unsur ini dengan tepat sehingga dapat tercipta sesuatu yang lebih berarti. Keseimbangan merupakan sifat alam. Keseimbangan Yin Yang merupakan kondisi yang paling penting dalam mencapai keharmonisan. Evolusi kehidupan menyelesaikan siklus demi siklus dan mencoba mencapai keseimbangan baru pada tiap siklus. Begitulah cara prinsip siklus berkaitan dengan prinsip keseimbangan

- Jiao Yu (nilai Pendidikan)


- Ru Jiao (Agama Ru); bila ditilik dari kata Ru (), dibangun oleh; radikal huruf Ren ( - manusia) dan Xu ( - perlu), maka Ru () dapat diartikan; yang diperlukan manusia, kebutuhan manusia, juga bisa bermakna manusia perlu dalam persyaratan / kualifikasi termaktub.

- Jiao Yu (nilai Pendidikan)


Ru Jiao - Agama (Khonghucu) diperlukan (sebagai pembimbing) umat manusia untuk memenuhi serta menggenapi hakekat kemanusiaannya dalam hidupnya sesuai dengan yang difirmankan Tian. Oleh karenanya, seperti yang sudah disebutkan, pendidikan (agama) - Ru dapat dikatakan diperlukan manusia sejak lahir, sedini mungkin bahkan ketika masih didalam kandungan ( - Tai Jiao) seperti yang dimaksud; , Zhao Wen Dao , Xi Si Ke Yi Pagi (sedini mungkin) mendengar / memahami akan Jalan Suci, sore-hari (pada akhirnya) matipun ikhlas (tenang)

- Jiao Yu (nilai Pendidikan)


Maka peranan Orangtua sangatlah penting Untuk mencukupi kebutuhan sang anak dalam kaitan mendidik (daya hidup Rohani) putra-putrinya seawal mungkin di kehidupan rumah-tangga ( - Jia Ting Jiao Yu), jangan hanya mencukupi daya hidup Jasmaninya saja , Yang Bu Jiao, Fu Zhi Guo Merawat tidak mendidik; itu kesalahan Orangtua

- Jiao Yu (nilai Pendidikan)


Disisi lain, peran Guru mempunyai andil yang tidak sedikit dalam mendidik sang anak, di kelas (sekolah) anak masih membutuhkan bimbingan untuk dapat lebih memahami pendidikan (Budi Pekerti) disamping ilmu pengetahuan sebagai hal yang dibutuhkan untuk perkembangan daya hidup rohani si anak. , Jiao Bu Yan , Shi Zhi Duo Mendidik tidak disiplin (serius); itu kelalaian (malas) Guru

- Jiao Yu (nilai Pendidikan)


Selanjutnya kesadaran Rohani harus dikembangkan sendiri oleh manusia dewasa sehingga dirinya mampu untuk selalu Membina Diri sebagai Pokok ( - Xiu Shen Wei Ben) yang pada akhirnya bisa mencapai; , , Gou Ri Xin, Ri Ri Xin, You Ri Xin Bila suatu hari dapat membaharui diri, perbaharuilah terus tiap hari dan jagalah agar baharu selama - lamanya. Dengan demikian dia bisa menggenapi dirinya sebagai insan ciptaan Nya, yang mengemban amanah untuk menjadi manusia seutuhnya.

- Zheng Zhi
(nilai Tatanan Kemasyarakatan / Politik)
Tujuan hidup manusia mempunyai posisi yang unik dalam memiliki kebebasan untuk memilih bagaimana hidup dalam kehidupan ini. Dari perspektif pertumbuhan dan perkembangan manusia, kebebasan memberikan konteks untuk memenuhi tanggung-jawab seseorang dalam mencapai kedewasaan karakter dan mewujudkan jati-diri.

- Zheng Zhi

(nilai Tatanan Kemasyarakatan / Politik)


Tanpa jati-diri, seseorang tidak dapat benar-benar mengerti arti dan nilai-nilainya sebagai manusia (exist). Manusia terlahir dengan potensi tertentu, namun potensi itu tidak dapat diwujudkan tanpa tuntunan moral untuk melatih pikiran dan kebiasaan seseorang. Petunjuk moral memperkuat suara hati, yang dapat mengontrol dan menghubungkan keinginan badani ( - Xiu Shen, membina diri)

- Zheng Zhi

(nilai Tatanan Kemasyarakatan / Politik)


Buah Puncak Karakter yang dewasa adalah mempunyai kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain secara layak. Kedinamisan dalam menjalin hubungan dengan orang lain menuntut untuk menghilangkan rasa egosentris dan mengorbankan sebagian hak dari otonominya. Ini merupakan bentuk inter-aksi yang memperkaya dan memperluas parameter tanggung-jawab serta pertumbuhan moral. Kesemuanya ini terealisasi dalam bentuk hubungan yang paling mendasar, yakni hubungan suami-istri / keluarga ( - Qi Jia , membereskan rumah-tangga).

- Zheng Zhi (nilai Tatanan Kemasyarakatan / Politik)


Tujuan yang pertama & kedua dari kehidupan diatas, merupakan dasar dari penggenapan yang berikutnya. Manusia bukan hanya merupakan individu dan bagian dari keluarganya saja, tetapi hidup bersama dengan individu & keluarga lain. Dalam komunitas yang majemuk ini, maka harus bisa mendahulukan kepentingan bersama yang lebih besar. Barulah bisa dicapai masyarakat / negara yang teratur ( - Zhi Guo)

- Zheng Zhi

(nilai Tatanan Kemasyarakatan / Politik)


Dan puncaknya adalah bagaimana umat manusia secara universil yang pada kenyataannya bersifat heterogen, multi-kultural dengan latar belakang agama, budaya, geografis, adat-istiadat yang sangat berbeda, dapat hidup berdampingan tanpa harus merasa superior - inferior (menang-kalah) melainkan justru dari perbedaan yang ada bisa saling melengkapi,menggenapi sehingga didapat manfaat yang lebih demi kemanusiaan itu sendiri ( - Ping Tian Xia, damai di dunia). , He Er Bu Liu, Zhong Li Er Bu Yi (harmonis, namun jati diri tetap exist)

Penutup
Chinese Culture (Art, Music, Kung Fu, Architecture, Traditional, Medicine, Cuisine, Painting, History, etc) dapat disimpulkan sebagai pengindikasian suatu pola makna yang berawal dan bersumber dari Ru Jiao - agama Khonghucu (nilai agamis, - Zong Jiao) yang ditransmisikan secara sistimatis (nilai pendidikan, - JiaoYu) suatu system konsepsi yang terwariskan dan diekspresikan dalam bentuk simbolik (nilai filosofis, - Zhe Xue) di mana manusia berkomunikasi, bertanggung-jawab, dan membangun pengetahuan, serta mengambil pijakan hidup (nilai tatanan masyarakat - Politik, - Zheng Zhi).

Penutup
Yang berasal dari nilai agamis, - Zong Jiao

Dalam peribadahan (liturgy) Ru,


Menaikan sesaji sebagai kelengkapan - Li. Dikehidupan sehari-hari sesaji menjadi jajan pasar (secara umum)

Peribadahan - Ci , - Yue , - Chang , - Zheng


Dikenal masyarakat sebagai Festivals & Activities
(New Year Festival, Dragon Boat Festival, Moon Festival, Winter Solstice Festival)

Penutup
Yang berasal dari nilai pendidikan, - Jiao Yu

Confucius Ethics, Confucius Moral Education


yang sejatinya adalah pendidikan agama sebagai bimbingan / tuntunan bagi umat, menjadi pelajaran Budi Pekerti secara umum.

Penutup
Yang berasal dari nilai filosofis, - Zhe Xue

Nilai filosofis dari Ru Jiao,

tidak saja diexpresikan dalam way of life oleh umatnya, tapi lebih dari itu menjadi pijakan dalam banyak hal secara umum seperti; Olah raga, Pengobatan, kesehatan, Bangunan, Architecture dsb

Penutup
Yang berasal dari nilai tatanan masyarakat - Politik, - Zheng Zhi

- Bi Ye Zheng Ming Hu (proporsional sesuai predikasinya); Menjunjung Martabat, berpedoman pada Kelayakan, serta penuh Ketulusan dalam menjalani untuk menepati predikasinya. Dan malu kalau tidak demikian (etika moral)

Kesimpulan
Sistem Kepercayaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) besar : Diwahyukan, universal, mendunia, lintas etnik / bangsa / geografis,
yakni Komunitas World Religion, seperti; Islam, Kristen / Catholic, Hindu, Buddha dan Ru Jiao (Confucianism).

Local Believes, keyakinan kepada eksistensi Illahi (Theistic),


Hati Nurani (Humanistic, Spiritual entity), ritual dsb seperti; Nusantara - Kebatinan (Kejawen), Eropa - Mitologi (Yunani), Israel - Yahudiism, Parsi - Zaratsustra (Zhoroastrian) Jepang - Shintoism dls.

Kesimpulan
World Religion: memiliki aspek Religius - Kultural dan Sosio - Kultural

Religious - Cultural

Lebih bersifat internal umat, simpatisan, pemerhati, contoh: Confucius Ethics, Confucius Moral Education, pasti ada di intern umat, tapi juga bisa terterima sebagai nilai universal oleh para ilmuwan (scholar) lintas bangsa, iman, dsb (sebagai tatanan ilmiah) dan diserap oleh budaya setempat.

Kesimpulan
World Religion: memiliki aspek Religius - Kultural dan Sosio - Kultural

Sajian ritual; juga diserap / terterima dalam ke-Indonesia-an


seperti Bakcang, Pia, Kue Ku, Ronde, Kue Mangkok dsb menjadi food cultural (jajan pasar). Sebaliknya, juga ada Lontong Cap Go Meh; Lontong (Indonesian Cultural) dengan Cap Go Meh (Chinese Cultural), juga Sam Si (Lang Say) sebagai Chinese Cultural dan Barong yang merupakan Indonesian Cultural menyatu menjadi sebutan Barong Say.

Kesimpulan
World Religion: memiliki aspek Religius - Kultural dan Sosio - Kultural

Socio - Cultural

Hampir selalu berinteraksi dengan socio cultural setempat dalam proses akulturasi - budaya nya. Contoh: Ang Pao, Sinterklaus, Ketupat Lebaran dsb (tatanan tradisi)


Xie Xie

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai