Anda di halaman 1dari 5

Modul 14 Percobaan 6 DESAIN JARINGAN WLAN INDOOR

14.1. TUJUAN Percobaan ini bertujuan untuk melakukan desain suatu jaringan WLAN di dalam ruangan (indoor) dengan menggunkan bantuan perangkat lunak Netstumbler. 14.2. PENDAHULUAN Wireless LAN bekerja dengan me nggunakan gelombang radio. Oleh karena itu, kondisi suatu tempat atau ruangan sangat berpengaruh terhadap baik buruknya sinyal yang diterima oleh perangkat wireless LAN. Kegagalan utama dari implementasi jaringan Wireless LAN adalah karena kegagalan desain. Pengetahuan tentang teknik site survey, mengatasi interferensi, channel di infrastruktur WiFi 802.11 sangat penting untuk melakukan design sebuah jaringan WLAN. Design Jaringan WLAN yang tepat akan memberikan banyak keuntungan. Diantaranya adalah Sinyal radio akan diterima baik di setiap bagian ruangan, mengurangi jumlah Access Point yang harus dipasang dan menekan biaya instalasi serta perawatan. 14.3. TEORI DASAR Dalam melakukan design sebuah jaringan WLAN baru terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan : 1. Channel di Infrastruktur WiFi 802.11b (2,4 GHz)

Gambar 14.1. 2. Non Overlaping Channel Site

Channel 1 2 3 4 5 6 7

Tabel 14.1. Frekuensi (Mhz) Channel 2412 8 2417 9 2422 10 2427 11 2432 12 2437 13 2442 14

Frekuensi (Mhz) 2447 2452 2457 2462 2467 2472 2477

3. Jenis Jenis Material Tabel. 14.2. Nama Bahan Kayu Bahan-bahan sintetis Asbes Air Tembok bata Keramik Bahan-bahan yang memantul Plat besi 4. Topologi Wireless LAN Hambatan Kecil Kecil Kecil Sedang Sedang Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Contoh Ruangan dengan partisi kayu atau triplek Partisi dengan bahan plastik Langit- langit Akuarium Dinding Lantai keramik, tembok yang dilapisi keramik Cermin Filling cabinet, meja, lift

Gambar 14.2 5. Aplikasi untuk Site Survey Netstumbler (Laptop/PC)

Gambar 14.3. GUI dari Netstumbler 14.4. PERALATAN 1. Laptop atau PDA dengan card WiFi terintegrasi 2. Aplikasi site survey seperti Netstumbler untuk PC/Laptop dan AirMagnet untuk PDA. 3. Peta digital atau denah dari tempat yang akan dibuat jaringan WLAN 4. Access Point/Wireless Router 5. Kabel UTP 6. Hub 14.5. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN : 1. Site Survey Site Survey adalah teknik mensurvey kondisi tempat untuk menyiapkan sebuah site untuk instalasi peralatan radio. Dalam melakukan survey ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan, seperti Berapa luas ruangan yang akan digunakan Perhatikan apakah ruangan bersekat-sekat atau tidak Perhatikan juga bahan-bahan atau material yang dihgunakan untuk menyekat ruangan, apakah penyekat terbuat dari kaca, kayu, tembok beton, asbes atau bahan lainnya. Adakah peralatan di sekitar ruangan yang dapat menyebabkan koneksi terganggu.Peralatan yang berpotensi menganggu koneksi adalah peralatan seperti telepon cordless, microwave, peralatan yang menggunakan bluetooth serta kamera dengan WiFi ready. 2. Asumsi Penempatan Access Point

AP AP

AP

Gambar 14.4. Contoh denah sebuah ruangan Gambar di atas merupakan contoh denah ruangan yang akan dipasang jaringan WLAN. Struktur ruangan serta bahan dari sekat-sekat yang terdapat pada ruangan mempunyai pengaruh yang cukup besar. Jaringan nirkabel akan mempunyai performa yang bagus apabila penempatan Access Point dilakukan pada posisi yang tepat/optimum. A. Penempatan Access Point 1. Perhatikan denah ruangan yang akan disurvey. 2. Lengkapi denah dengan bahan untuk sekat dan peralatan yang dapat menggangu koneksi wireless. 3. Asumsikan di m ana Access Point harus ditempatkan. Beri tanda pada denah. Perhatikan bahan-bahan sekat serta peralatan di dalam ruangan yang dapat mempengaruhi sinyal radio dari Access Point. 4. Tempatkan Access Point pada tempat yang telah di asumsikan. B. Instalasi Aplik asi Netstumbler 1. Buka folder Netstumbler pada window explorer. Klik dua kali pada aplikasi Netstumbler. Ikuti wizard yang muncul pada layar monitor anda. 2. Setelah aplikasi Netstumbler terinstall pada Laptop anda, klik icon net stumbler pada dekstop anda. 3. Tampilan aplikasi Netstumbler seperti terlihat pada point TEORI diatas. 4. Netstumbler akan melakukan scanning frekuensi secara otomatis untuk melihat stasiun maupun Access Point yang beroperasi disekitarnya. C. Pengukuran Sinyal dari Acess Point 1. Lakukan pengukuran terhadap sinyal dari Access Point menggunakan apliksi Netstumbler. 2. Rute pengukuran diusahakan 360 mengelilingi Access Point. Kemudian catat parameter-paremeter berikut ini :

MAC address Access Point dan frekuensi operasinya Tipe peralatan yang digunakan di Access Point Chanell yang digunakan di Access Point ESSID Access Point, jika di broadcast. Nama Access Point, jika dibroadcast Kekuatan sinyal yang diterima dari Access Point, berikan tanda dengan warna hijau jika baik, kuning kurang baik. Perbandingan sinyal terhadap noise. Kita berusaha agar memeperoleh perbandingan semaksimal mungkin.

3. Ukur pula jarak dari jangkauan Access Point (coverage). 14.6. TUGAS 1. Amati grafik signal/noise (SNR) pada aplikasi Netstumbler pada saat melakukan pengukuran. Pada denah tandai lokasi yang nilai SNR rendah. 2. Tandai pula pada denah coverage dari Access Point. 3. Lakukan langkah-langkah yang sama untuk lokasi Access Point yang lain. 4. Ambil 3 titik pada denah ruangan untuk peletakan Access point yang optimum berdasarkan point C-2.

Anda mungkin juga menyukai