Anda di halaman 1dari 6

Nama NIM

: Amalia Virgita : 04111004061

PENYEMBUHAN JARINGAN PERIODONTAL


Jaringan periodontal adalah jaringan yang terdapat di sekitar gigi tempat gigi tertanam dan membentuk lengkungan rahang dengan baik (Depkes RI, 1999). Jaringan periodontal merupakan sistem fungsional jaringan yang mengelilingi gigi dan melekatkan pada tulang rahang, dengan demikian dapat mendukung gigi sehingga tidak terlepas dari socketnya (Poltekkes, 2010). Jaringan periodontal terdiri dari ligamen periodontal, tulang alveolar, sementum dan gingiva (Mahfoed dan Zein, 2005).

Jaringan periodontal adalah sistem yang kompleks dan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap tekanan. Prevalensi untuk penyakit periodontal mendekati 14% pada cakupan usia yang luas, termasuk di dalamnya yaitu anak-anak dan orang tua. Periodontitis dimulai dengan rusaknya tulang alveolar, kemudian diikuti dengan pembentukan pocket di sekitar gigi, yang pada akhirnya menyebabkan gigi menjadi goyang (mobile) dan bahkan dapat terlepas dari socketnya. Jaringan periodontal yang rusak dapat mengalami proses penyembuhan.

1. Definisi Penyembuhan Jaringan Periodontal Perbaikan jaringan yang mengalami jejas atau mati sangat penting bagi kelangsungan hidup. Begitu terjadi jejas, hospes meresponsnya dengan mengeliminasi agen penyebab jejas, mengisolasi kerusakan, dan mempersiapkan sel sel yang masih hidup untuk mengadakan replikasi. Adapun definisi dari penyembuhan (healing) (Mitchell, kumar Abbas dan Fausto, BS dalam Dasar Patologis Penyakit ed. 7, Jakarta: EGC, 2006, halaman 57), yaitu perbaikan yang meliputi kombinasi regenerasi dan pengendapan jaringan ikat (fibrosis). Regenerasi adalah pertumbuhan sel atau jaringan yang menggantikan struktur yang hilang. Umumnya regenerasi melibatkan proliferasi jenis sel yang sama, meskipun sel sel induk (stem cells) dapat berproliferasi dan berdiferensiasi untuk menggantikan sel - sel yang mati. Regenerasi memerlukan kerangka jaringan ikat yang utuh. 2. Mekanisme Penyembuhan Jaringan Periodontal

Regenerasi (regeneration) Regenerasi adalah pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel dan substansi seluler baru

membentuk jaringan atau bagian yang baru. Regenerasi berasal dari tipe jaringan yang sama dengan jaringan yang rusak, atau dari prekursornya. Pengganti epitel gingiva yang rusak adalah berasal dari epitel, sedangkan jaringan ikat dan ligamen periodontal penggantinya adalah berasal dari jaringan ikat. Sebaliknya tulang dan sementum baru bukan berasal dari tulang dan sementum yang telah ada, tetapi dari jaringan ikat yang merupakan prekursor keduanya. Jaringan ikat yang tidak berdiferensiasi, berkembang menjadi osteoblas dan sementoblas, yang nantinya akan membentuk tulang alveolar dan sementum baru.

Pada periodonsium, regenerasi merupakan suatu proses fisiologis yang kontinu. Dalam keadaan yang normal, sel dan jaringan baru senantiasa dibentuk untuk menggantikan sel dan jaringan yang matang dan mati. Proses tersebut tercermin dari adanya: (1) aktivitas mitotik pada epitel gingiva dan jaringan ikat ligamen periodontal, (2) pembentukan tulang baru, dan (3) deposisi sementum yang terus menerus. Sebenarnya regenerasi juga berlangsung selama berkembangnya penyakit periodontal yang destruktif. Kebanyakan penyakit gingiva dan periodontal adalah berupa penyakit inflamatori kronis, yang berarti adalah suatu proses penyembuhan. Berhubung karena regenerasi merupakan bagian dari penyembuhan, maka pada waktu berkembangnya penyakit gingiva dan periodontal yang berupa inflamasi sebenarnya berlangsung juga regenerasi. Akan tetapi karena bakteri beserta produknya yang berperan dalam proses penyakit, dan eksudat inflamasi yang dihasilkan bersifat mencederai sel-sel dan jaringan yang sedang regenerasi, maka penyembuhan pada saat masih berlangsungnya penyakit tidak berakhir dengan sempurna. Terapi periodontal akan menyingkirkan plak bakteri serta menciptakan kondisi yang dapat menghalangi pembentukan dan penumpukan kembali plak. Dengan tersingkirnaya faktor-faktor yang menghalangi regenerasi tersebut, kapasitas regeneratif jaringan akan maksimal dan memungkinkan terjadinya terjadinya regenerasi.

Perbaikan (repair) Proses perbaikan hanya mengembalikan kontinuitas permukaan gingiva dan

mengembalikan sulkus gingiva yang normal dengan level dasarnya pada permukaan akar sama dengan level dasar saku periodontal sebelum perawatan.
Perbaikan periodonsium yang rusak mencakup mobilisasi sel-sel epitel dan jaringan ikat ke daerah yang rusak dan peningkatan pembelahan mitotik lokal guna penyediaan sel-sel dalam jumlah yang mencukupi.

Perlekatan Baru (new attachment) Perlekatan baru adalah melekatnya serabut ligamen periodontal yang baru dibentuk ke

sementum yang baru dan perlekatan epitel gingiva ke permukaan gigi yang tadinya tersingkap karena penyakit.

Salah satu contoh terapi periodontal yang biasa dilakukan agar proses penyembuhan jaringan periodontal dapat berlangsung, yaitu terapi laser periodontal (Laser Periodontal Therapy). Terapi laser ini dapat ditujukan untuk perawatan moderate periodontitis dan severe periodontitis.

A. Gambaran Klinis

Kedalaman probing pada mesial gigi 31, 9 bulan pasca-perawatan

Kedalaman probing pada distal gigi 31, 9 bulan pasca-perawatan

Kedalaman probing pada lingual gigi 31, 9 bulan pasca-perawatan

Sebelum dilakukan terapi periodontal, gambaran klinis yang tampak menunjukkan pembesaran gingival (enlargement), konsistensi lunak, non stipling dan berwarna kemerahan, serta terdapat kegoyahan gigi (mobility). Pemeriksaan kedalaman poket gigi menunjukkan poket yang dalam (3 mm) pada bagian lingual serta 1 mm pada fasial gigi 31.

B. Gambaran Radiografis

Sumber: Laser Periodontal Therapy for Bone Regeneration. Dent Today, Vol. 21(5):2. Dari gambar di atas, tampak perbedaan yang nyata antara hasil foto radiografi sebelum dilakukan perawatan dan hasil foto radiografi setelah dilakukan perawatan, yang menunjukkan bahwa terdapat peningkatan densitas tulang.

Sebelum dilakukan terapi periodontal menggunakan laser, gambaran radiografis menunjukkan telah terputusnya lamina dura serta adanya area radiolusen pada bagian

interproksimal (mesial dan distal) gigi 31 yang meluas ke apikal. Area radiolusen tersebut menandakan telah terjadi kerusakan pada tulang alveolar (bone loss), mengindikasikan bahwa telah terjadi inflamasi jaringan periodontal yang sangat parah (severe periodontitis).

Sembilan bulan pasca-terapi periodontal menggunakan laser, area yang pada awalnya radiolusen tampak berubah menjadi sedikit radiopak, namun pada bagian mesial dan distal gigi 31 tersebut masih terlihat sedikit radiolusen. Hal ini menunjukkan bahwa daerah interproksimal gigi 31 tersebut mulai terisi dengan struktur tulang yang baru.

Setelah 14 bulan pasca-terapi periodontal, struktur tulang baru yang terdapat di daerah interproksimal gigi 31 terlihat semakin meningkat densitasnya. Tulang alveolar baru tersebut tampak radiopak, tetapi tingkat keradiopakannya lebih rendah dibanding tulang alveolar di sekelilingnya. Hal ini berarti bahwa telah terjadi proses penyembuhan jaringan periodontal akibat penggunaan terapi laser. C. Prognosis Proses penyembuhan jaringan periodontal dapat terjadi apabila memenuhi 3 aspek penting seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu regenerasi, perbaikan, dan perlekatan baru (new attachment). Selain itu, juga terdapat faktor-faktor yang dapat mempercepat ataupun memperlambat proses penyembuhan jaringan periodontal ini. Referensi 1. Robbins & Cotran. 2009. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit. ed.7. Mitchell, R.N., Kumar,V., Abbas, A.K., Fausto, N (editor). Jakarta: EGC. 2. Carranza FJ. 1990. Glickmans Clinical Periodontology, 7th ed. Philadelphia: W. B. Saunders Company. 3. Gregg RH, McCarthy D. Laser Periodontal Therapy for Bone Regeneration. Dent Today. 2002; 21(5):1-5.

Anda mungkin juga menyukai