Anda di halaman 1dari 3

Diagnosis Sepsis merupakan respons sistemik penjamu terhadap infeksi dimana patogen atau toksin dilepaskan ke dalam sirkulasi

darah sehingga terjadi aktivasi proses inflamasi. Syok septik merupakan keadaan dimana terjadi gangguan sirkulasi yang menyebabkan perfusi jaringan menjadi tidak adekuat sehingga mengganggu metabolisme sel/jaringan. Syok septik merupakan keadaan dimana terjadi penurunan tekanan darah (tekanan darah sistolik kurang dari 90 mmHg atau penurunan tekanan darah sistolik lebih dari 40 mmHg) disertai tanda kegagaln sirkulasi, meskipun telah dilakukan resusitasi cairan secara adekuat atau memerlukan vasopresor untuk mempertahankan tekanan darah dan perfusi organ (Chen, 2009). Syok septik pada orang dewasa mengacu pada keadaan kegagalan sirkulasi akut, ditandai dengan hipotensi arteri persisten dan tidak dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Hipotensi didefinisikan sebagai tekanan arteri sistolik <90 mmHg (pada anak-anak, kurang dari 2 SD di bawah usia normal); berarti tekanan arteri lebih rendah dari 60, atau penurunan tekanan darah sistolik lebih dari 40 mmHg dari normal, meskipun dengan resusitasi volume yang memadai atau tanpa adanya penyebab lain. Anak-anak dan neonatus mempertahankan tonus pembuluh darah lebih tinggi daripada orang dewasa. Oleh karena itu pada anak, renjatan terjadi jauh sebelum hipotensi. Syok septik pada pasien anak didefinisikan sebagai suatu takikardia (mungkin tidak ada pada pasien hipotermia) dengan tanda-tanda penurunan perfusi termasuk penurunan denyut perifer dibandingkan central pulses, capillary refill lebih dari 2 detik, ekstremitas dingin, atau output urin menurun. Hipotensi adalah tanda akhir dekompensasi terjadinya renjatan pada anak-anak (Levy, 2003). Diagnosis awal sepsis atau syok septik dapat dilihat dari temuan klinisnya. Sepsis Sindrom respons inflamasi sistemik (SIRS: systemic inflammatory response syndrome) respon tubuh terhadap inflamasi sistemik mencakup 2 atau lebih keadaan berikut: Suhu > 38oC atau > 36oC Frekuensi jantung >90 kali/menit Frekuensi napas >20 kali/menit atau PaCO2 <32 mmHg Leukosit darah >12.000/mm3, <4.000/mm3 atau batang >10% Sepsis Keadaan klinis berkaitan dengan infeksi manifestasi SIRS

Sepsis berat Sepsis yang disertai dengan disfungi organ, hipoperfusi atau hipotensi termasuk asidosis laktat, oliguria dan penurunan kesadaran. Sepsis dengan hipotensi Sepsis dengan tekanan darah sistolik <90 mmHg atau penurunan tekanan darah sistolik >40 mmHg dan tidak ditemukan penyebab hipotensi lainnya. Renjatan septik Sepsis dengan hipotensi meskipun telah diberikan resusitasi cairan secara adekuat atau memerlukan vasopresor untuk mempertahankan tekanan darah dan perfusi organ. (Chen, 2009) Menurut Valdes (2006) syok septik dicirikan oleh adanya dua atau lebih hal berikut: 1. Suhu diatas 38oC atau kurang dari 36oC 2. Denyut jantung >120 atau PaCO2 <32 torr 3. Leukosit >12.000/mm3 atau <4.000 atau >10% batang, dan 4. Termasuk syok septik apabila tekanan darah <90 mmHg atau turun 40 mmHg dari nilai dasar tanpa adanya penyebab lain. 5. Bisa juga ditemukan disfungsi organ, hipoperfusi, hipotensi, dan asidosis laktat. Dalam hal membantu menegakkan diagnosis sepsis atau syok septik, selain melalui pemeriksaan fisik, juga diperlukan pemeriksaan kultur. Sesuai dengan etiologi yang disebutkan oleh Valdes (2006) mengenai penyebab sepsis yaitu 60-70% bakteri gram negatif dan 20-40% bakteri gram positif. Pemeriksaan lainnya yaitu dengan hitung darah lengkap, biakan darah, biakan semua kemungkinan sumber infeksi, urinalisis elektrolit dan glukosa, uji fungsi hati, dan foto sinar-x dada, pungsi lumbal, dan radiograf abdomen. Tabel. Pemeriksaan Penunjang Hitung darah lengkap a. Leukositosis leukopenia. b. Granulasi toksik, badan Dohle, atau vakuolisasi intrasitoplasmik dalam PMN. c. Trombisitopenia (menunjukkan awitan DIC). d. Morfologi eritrosit normal kecuali DIC; kemudian bisa ditemukan anemia hemolitik mikroangiopatik. Biakan darah Biakan semua kemungkinan Sputum, urine, lesi kulit, CSF, linea dengan pergeseran ke kiri atau

sumber infeksi Urinalisis Proteinuria ringan dini, dapat ditemukan ATN akibat syok. UTI dapat merupakan penyebab sepsis, terutama pada orang tua. Elektrolit dan glukosa a. Hipoglikemia jarang terjadi; penderita diabetes menjadi hiperglikemik. b. Bikarbonat rendah dengan gap anion yang

menunjukkan asidosis metabolik yang disebabkan oleh asedemia laktat akibat hipoperfusi. Uji fungsi hati a. Hiperbilirubinemia ringan, peninggian transaminase b. Hipoalbuminemia memburuk pada malnutrisi Foto sinar-x dada Pungsi indikasi Radiograf abdomen Dilakukan jika abdomen merupakan kemungkinan sumber perforasi, usus iskemik, kolestitis, divertikulitis, dll. (Valdes, 2006) lumbal sesuai

Chen, Khie dan Pohan, Herdiman T. 2009. Penatalaksanaan Syok Septik dalam Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V. Jajarta: Interna Publishing Levy, Mitchell M. 2003. 2001 SCCM/ESICM/ACCP/ATS/SIS International Sepsis Definitions Conference. Intensive Care Med (2003) 29:530538 DOI 10.1007/s00134003-1662-x Valdes, Elizabeth. 2006. Penyakit Infeksi dalam Buku Saku Dokter Keluarga. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai