Anda di halaman 1dari 6

Nama NIM Kelas

: Rina Yuni Kristanti : 292011108 : RS11 C

Masih Adanya Pengangguran Terdidik di Indonesia

Seiring perkembangan yang semakin global, pendidikan di Indonesia saat ini justru semakin banyak mengalami masalah. Pendidikan yang seharusnya lebih maju dan tertunjang dengan banyaknya teknologi canggih dan modern, namun kenyataan yang terjadi adalah pendidikan semakin ditinggalkan oleh bangsa Indonesia. Pendidikan yang harusnya dijadikan sebagai bekal untuk menjadi generasi penerus bagi negaranya tercinta, justru harus terbuang sia-sia bahkan tidak bisa digunakan sebagaimana mestunya. Buktinya dapat kita lihat saat ini banyak sekali yang tidak memiliki pekerjaan atau menjadi seorang pengangguran. Dan ironisnya 50% pengangguran di Indonesia diantaranya adalah dari golongan terdidik atau disebut dengan pengangguran terdidik. Yaitu pengangguran yang telah lulus dari program pendidikan SMA. SMK, Diploma, maupun Universitas. Untuk itu topik permasalahan yang akan dibahas dalam kajian ini adalah Masih Adanya Pengangguran Terdidik di Indonesia. Lalu pertanyaannya sekarang adalah, mengapa di Indonesia terdapat pengangguran yang separuhnya berasal dari kaum terpelajar? Apakah ada yang salah dengan sistem

pendidikan di negara kita tercinta ini? Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan peralahan ini menjadi muncul di Indonesia? Adanya penganggran terdidik di Indonesia disebabkan karena banyak diantara mereka yang lulusan SMA, SMK, Diploma maupun Universitas kebingungan dalam mencari pekerjaan sesuai dengan bidangnya. Selain itu, lapangan pekerjaan yang tersedia pun terbatas, dan butuh usaha dan persaingan yang sangat berat untuk mencapai pekerjaan yang diinginkan. Pengangguran sebenarnya adalah suatu hal yang tidak diinginkan oleh setiap orang. Semua orang pasti membutuhkan suatu pekerjaan guna mencukupi kebutuhan sehari-hari. Apalagi yang menjadi pengangguran disini adalah orang-orang yang berasal dari lulusan cukup tinggi jika dipandang dalam suatu masyarakat. Hal ini pasti akan membuat orang yang

bersangkutan merasa malu dengan masyarakat di sekitar karena mereka dipandang sia-sia selama ini sekolah tinggi-tinggi yang akhirnya menjadi pengangguran juga. Belum lagi masalah ekonomi yang telah mereka keluarkan untuk sekolah, pasti sudah banyak. Namun pada akhirnya mereka tidak bisa mengembalikan itu semua. Kemudian sikap yang seperti apakah yang sekiranya dapat menyelesaikan atau paling tidak mengurangi pengangguran terdidik di Indonesia? Adalah dengan cara memperbaiki dahulu sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Apakah sudah layak untuk mencetak generasi-generasi penerus yang berkompeten dan siap untuk bekerja. Selain itu apakah minat peserta didik untuk mengikuti pendidikan sudah sesuai dengan minatnya masing masing, ataukah hanya mendapat paksaan saja. Kedua hal ini dirasa perlu diteliti dan diperbaiki lagi, guna mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu menciptakan generasi yang bermanfaat. Hal yang kita lakukan adalah mencari tahu perkembangan sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Apakah sistem pendidikan yang ada bermanfaat ataukah merugikan bagi generasi penerus. Setelah kita mengetahui perkembangannya, kita lakukan evaluasi di bagian manakah yang tidak sesuai dan harus diperbaiki. Selain itu, kita juga harus mengetahui minat pendidikan peserta didik. Dengan menggunakan sampel di lingkungan terdekat kita. Apabila minatnya kurang, maka harus ada perbaikan yang lebih dalam sistem pendidikan sehingga akan menarik minat dan perhatian lebih banyak calon peserta didik. Namun dalam melakukan evaluasi terhadap sistem pendidikan di negara kita ini tidak boleh kita mengambil keputusan begitu saja tanpa melewati cara yang benar. Tentunya dengan bekerja sama dengan pemerintah setempat. Sedangkan untuk meneliti minat terhadap pendidikan, prosesnya pun sama harus bekerja sama dengan pemerintah yang berhubungan dengan pendidikan setempat. Karena minat disini adalah suatu hal yang tidak bisa kita buat dengan sendirinya begitu saja. Namnun harus mengamati langsung dan turun lapangan langsung. Jika perlu kita melakukan wawancara terhadap narasumber. Tentunya dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan dan dengan prosedur yang sesuai. Hal-hal atau prosedur yang harus kita lakukan antara lain adalah meneliti kurikulumnya terlebih dahulu apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan keadaan peserta didik di daerah-daerah tertentu. Apakah kurikulum tersebut setara dan dapat memeratakan pendidikan di seluruh Indonesia. Setelah kurikulum adalah pengajar yang dibutuhkan adalah yang benar-benar profesional dalam bidangnya dan mampu memfasilitasipeserta didik dalam

segala kondisi. Kemudian baru sarana dan prasarana yang ada di seluruh sekolah, apakah sudah merata dan sesuai dengan kondisi sekitar serta kebutuhan peserta didik Langkah-langkah yang bisa dilakukan adalah dengan melihat perkembangan, sesuaikah kurikulum yang diterapkan dengan perkembangan dan kebutuhan zaman saat ini. Kita lihat tujuan yang hendak dicapai terlebih dahulu, kira-kira kurikulum yang seperti apa yang sesuai. Selain melihat dari perkembangan zaman, kurikulum juga harud disesuaikan dengan keadaan sekitar, apakah dapat dikembangkan ditempat tertentu. Setelah menemukan kurikulum yang sesuai, setarajan dengan seluruh sekolah-sekolah Indonesia. Kemudian teliti apakah sarana dan prasarana masing-masing sekolah, terutama sekolah di daerah pelosok sudah merata dan mendukung berjalannya proses belajar. Dalam melakukan evaluasi kurikulum dan kemudian menciptakan sebuah kurikulum yang baru hendaknya sesuai dengan pekembangan emosi peserta didik. Sehingga mampu dan sesuai diterapkan dalam setiap perkebangan usianya. Tentunya kurikulum inidapat menghasilkan lulusan yang berkarakter baik dan terpuji. Sehingga tujuan pendidikan benarbenar tercapai. Yauitu pendidikan tidak hanya penyaluran materi saja, namun sebuah perubahan sikap juga menuju kedewasaan yang lebih baik dan matang. Maka generasi atau lulusan yang diciptakan adalah idak hanya pintar dalam halmateri namun memiliki kelakuan dan kepribadian yang baik. Aktivitas apa saja yng bisa kita lakukan? Antara lain adalah melakukan penelitianpenelitian di beberapa SD setempat, peserta didik di sekitar kita, serta melakukan wawancara dan diskusi dengan pengajar-pengajar atau guru yang mengetahui perkembangan pendidikan. Apabila kita telah mengetahui perkembangan dan hal apa yang harus diperbaiki, selanjutnya diikirkan kira-kra apa yang pantas dan sesuai untuk menggantikannya. Tidak hanya sampai menemukan, kita juga harus menguji untuk mendapatkan bukti apakah hal ini baik diterapkan atau justru malah merugikan. Caranya adalah dengan terjun langsug ke sekolah-sekolah apakah di sekolah terseut kurikulunya sesuai dan berjalan sebagai mestinya. Kita lakukan wawancara terhadap beberapa peserta didik, apakah minat mereka untuk bersekolah sudah sesuai dengan cita-cita yang mereka inginkan. Jika kebanyaka dari mereka tidak sesuai antara jurusan yang mereka pilih dengan cita-cita mereka, maka kita cari tahu penyebab mengapa hal ini bisa mereka lakukan. Apakah iming-iming sebuah kesuksesan yang besar, ataukah paksaan dari pihak lain. Tugas kita disini adlah meluruskan dan memberikan motivasi kepada mereka untuk selalu

percaya terhadap diri sendiri. Karena jika hal ini kita biarkan, pengangguran akan semakin bertambah karena mereka bnyak yang kurang berminat. Yang paling baik lagi adalah kita melakukan sosialisasi-sosialisasi terhadap calon peserta didik yang ingin melakukan pendidikan kejuruan seperti SMA dan SMK. Tentunya kita juga perlu menanamnkan kepada mereka nilai-nilai positif dan harapan yang menjanjikan agar termotivasi dan mau oercaya terhadap kemampuan sendiri. Kita berikan keyakinan untuk selalu menuruti jata hati dan keinginan mereka, agar nantinya mereka bisa nyaman dan senang melakukan suatu pekerjaan yang sudah mereka geluti. Karena melakukan suatu pekerjaan tidak akan menghasilkan kepuasan tersednriri apabila di awal kita merasa tidak senang dan tidak nyaman terlebih dahulu. Sehingga dari uraiaan di atas kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa untuk mengurangi pengangguran terdidik di Indonesia adalah kita memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia seperti kurikulum, staf pengajar, dan sarpras yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan melakukan kegiatan-kegiatan preventiv kepada calon peserta didik yang ingin memasuki sekolah kejuruan dengan melakukan sosialisasi di berbagai sekolah. Sehingga nanti lulusan yang terbentuk adalah lulusan yang benar-benar siap kerja dan berkompeten. Apabila masih kurang mengatasi, kita buat seperti perkumpulan orang-orang yang masihmenganggur dengan membekali maupun mengolah keterampilan yang dimiliki. Sehingga menciptakan pekerjaan bagi mereka yang awalnya menganggur tidak bisa bekerja apa-apa karena kurangnya lapangan pekerjaan. Lalu bangaimanakah kita melakukan kegiatan di atas? Hal yang pertama adalah kita tahu dan uptodate dengan perkembangan pendidikan sampai saat ini. Cari informasi sebanyak-banyaknya tentang sistem pendidikan di Indonesia melalui berita di televisi, wawancara narasumber pendidikan, maupun mencari di internet. Kemudian baru kita bisa terjun di lapangan dan melihat secara langsung fakta-fakta yang terjadi. Selanjutnya kita lakkan sosialisasi-sosialisasi di daerah setempat terlebih dahulu tentang pentingnya sebuah pilihan yang sesuai dengan har]ti nurani terkait dengan jalur atau jurusan pendidikanyang akan kita ambil, karena akan mennentukan proses-proses kita selanjutnya sehingga nantinya tidak menjadi lulusan yang tidak mendapatkan hasil apa-apa.selain itu cara lain yang bisa kita lakukan adalah mengumpulkan pengangguran-pengangguran dimulai daerah setempat untuk mengembangnkan dan menemukan bakat yang ada dalam masing-masing orang, kemudian mengolahnya bersama-sama hingga dapat menciptakan suatu pekerjaan bagi mereka.

Yang tidak boleh terlewatkan dari ini semua adalah, apapun kegiatan ang kita lakukan harus sesuai nprna dan moral yang berlaku di lingkungan masyarakat. Tidak melanggar hukum dan aturan yang berlaku setempat, serta kita juga harus memperbaiki dan menciptakan pribadi yang lebih baik. Karena biasanya pengangguran identik dengan kriminalitas. Untuk itu hal yang kita lakukan untuk meminimalisasihal tersebut adalah dengan memberikan motivasi dan bimbingan moral. Sehingga dari usaha-usaha yang kita buat diatas dapat menciptakan lulusan yang kompeten dan siap dipekerjaan dalam bidang yang mereka minati. Apabila seperti itu sudah terjadi, maka angka engangguran di Indonesia terutama untuk oengangguran terdidik akan berkurang, dan harapannya sudah tidak ada lagi. Sehingga mutu pendidikan pun akan meningkat pula karena terciptanya generasi penerus yang kompeten dan rela hati dalam melakukan perkerjaan yang digelutinya. Selain itu juga akan mengurangi angka kriminalitas sehingga kejahatan mulai berurang, dan akan memberikan rasa ketentraman dan kenyamanan bagi manusia yang lainnya. Jika pengangguran mulai berkurang, maka ekonomipun justru akan meningkat sehingga mutu pendidikan diIndonesia semakin mendapat perbaikan. Bagaimana kita dapat merasakn manfaatnya? Kita dapat merasakan apa yang seharusnya menjadi hak kita, yaitumendapatkan pekerjaan sesuai dengan keinginan dan minat kita. Kalupun kita tidak bisa mendapat pekerjaan di suatu pekerjaan maupun instansi, kita bisa mnciptakan lapangan kerja sendiri dengan bekal kemampuan dan bakat yang kita miliki. Sehingga tidak kita saja yang merasakan, namun kita juga dapat memberikan pekerjaan kepada orang lain. Kita juga bisa merasakan kenyamanan, ketentraman, dan kesejahteraan dalam melakukan aktifitas sehari-hari karena kita merasa aman dengan berkurangnya kriminalitas, meningkatnya ekonomi negara kita, sehingga kita dapat ikut merasakan secara langsung. Tidak hanya kita, negara kita tercinyta pun beserta pemerintahannya juga ikut merasakan dampak yang positif. Kerja pemerintah tidak terlalu berat lagi dan negara kita akan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya. Selain manfaat diatas, kita juga dapat merasakan dampakyang begitu besar. Diantaranya kita dapat belajar mempercayai kemampuan diri sendiri, dapat mengasah bakat dan kemampuan yang kita miliki, belajar menjadi pribadi yang berkarakter baik. Sehingga halini akan sangat mudeh diterima di lingkungan sekitar kita. Jika sudah seperti ini, maka kebiasaan yang terjadi dalam lingkungan tersebut pun akan ikut baik. Jikakita sudah percaya dengan diri kita sendiri dan berusaha memotivasi diri, maka kita juga bisa memberikan

motivasi kepada yang lain untuk mempercayaidiri mereka sendiri sehinga tidak akan salah dalam mengambil keputusan yang akan berdampak negatif pula terhadap mereka. Demikian diatas sedikit uraian yang dpat saya sampaikan. Saya sangat berharap halini dapat bermanfaat bagi pembaca ataupun yang lainnya. Hikmah yang dpat kita ambil adaah menjadi diri sendiri itu penting, guna menentukan masa depan yang akan kita pilih. Sehingga pilihan kita tersebut sesuai dengan kehendak hati. Selain itu kita akan mendapatkan sesuatu yang kita inginkan dan cita-citakan selama ini jika didalam diri kita tertanamkan sikap serius dan bersungguh-sungguh dalam melakukan suatu pekerjaan. Itu semua berawal dari kesenangan dalam diri kita, yaitu minat dan motivasi. Sehingga tidak ada lagi sifat malasmalasan yang terus menghantui diri kita, yang dapat menyebabkan kita tidak produktif.

Anda mungkin juga menyukai